BAB I PENDAHULUAN - Skripsi Manajemen 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Suatu organisasi pemerintah baik itu instansi/departemen/lembaga dalam mencapai sesuatu tujuan sangat ditentukan oleh mutu profesionalitas juga ditentukan oleh tingkat kedisiplinan para pegawainya. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar bertindak disiplin dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu kedisiplinan juga bermanfaat untuk mendidik pegawai mematuhi dan mentaati peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

  Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil sangat diperlukan, karena kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil adalah penggerak seluruh aktivitas dalam peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Tanpa adanya kedisiplinan maka seluruh kegiatan tidak akan berjalan dengan baik, sekalipun instansi tersebut didukung oleh teknologi yang serba canggih. Mengingat pentingnya kedisiplinan di dalam organisasi atau instansi, maka organisasi atau intansi tersebut harus memiliki Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang baik, dalam artian organisasi atau instansi tersebut harus memiliki karyawan yang benar-benar mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi.

  Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, merupakan salah satu instansi pemerintah yang memiliki fungsi menjalankan urusan pemerintahan dibidang kependudukan di Kabupaten Seluma.

  Dalam menjalankan fungsi tersebut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memiliki tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti pelayanan kependudukan dalam hal ini pembuatan Kartu Tanda Perduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), serta Pencatatan Akta Kelahiran dan kematian, sehingga keberadaan instansi ini menjadi sangat perlu dan dibutuhkan, sehingga Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil harus memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi.

  Kedisiplinan pegawai akan memberikan dampak yang positif maupun yang negatif, sebagai contoh jika pegawai datang terlambat atau tidak tepat waktu maka akan memberikan dampak yang negatif terhadap pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak mengetahui tenggang waktu yang harus ditunggu agar dapat terlayani.

  Dengan kedisiplinan yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil yang tinggi, di harapkan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan pelayanan yang baik maka masyarakat yang menerima pelayanan akan merasa puas. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kedisiplinan yang tinggi, dapat memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan baik sehingga akhirnya masyarakat tidak merasa kecewa atas pelayanan yang diberikan oleh Pegawai Negeri Sipil tersebut.

  Dampak yang timbul dari Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin dalam bekerja maka hasil yang ditimbulkanan akan tidak baik atau tidak optimal dan tidak sesuai dengan tujuan akhir suatu instansi atau organisasi, Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin akan mendapatkan sanksi atau hukuman pelangaran disiplin. Sebaliknya jika Pegawai Negeri Sipil disiplin dalam bekerja, maka hasil setiap pekerjaan akan sukses dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

  Untuk mendapatkan Pegawai Negeri Sipil yang disiplin maka harus ada pembinaan dari pimpinan dalam hal ini Kepala Dinas sebagai pimpinan di istansi pemerintahan. Dengan adanya motivasi dan perhatian dari pimpinan maka Pegawai Negeri Sipil akan menilai pimpinan sebagai panutan, dengan begitu akan timbul semangat dan tanggung jawab para Pegawai Negeri Sipil sehingga akhirnya dapat menambah semangat kerja dalam melayani masyarakat.

  Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai : “Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Terhadap Kualitas Pelayanan Masyarakat Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil”.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan diatas, maka Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil terhadap Kualitas Pelayanan Masyarakat Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma

  1.3 Batasan masalah

  Mengingat agar tidak terjadi permasalahan yang menyimpang dari permasalahan yang diteliti, maka peneliti membatasi pada Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil terhadap kualitas pelayanan masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

  1.4 Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

  2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma

  3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil terhadap pelayanan masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

  1.5 Manfaat penelitian

  Adapun manfaat penilitian ini adalah ;

  1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma dalam menentukan kebijakan terutama yang menyangkut disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil terhadap kualitas pelayanan kepada masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

  2. Bagi peneliti, dengan penelitian ini bermanfaat agar wawasan dan pengetahuan peneliti semakin berkembang dan bertambah, disamping itu peneliti dapat membandingkan antara teori-teori yang didapat dibangku perkuliahan dengan praktek secara langsung dilapangan.

  3. Sebagai bahan untuk menambah wawasan bagi para peneliti selanjutnya dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Disiplin Kerja

  Manajemen suatu organisasi dituntut untuk melakukan berbagai cara dalam upaya menegakkan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil, maka dengan sikap disiplin akan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia.

  Untuk menegakkan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil dibutuhkan seorang figur pemimpin sebagai barometer atau merupakan cermin Pegawai Negeri Sipil dalam sikap dan tingkah laku untuk melakukan pekerjaan secara konsisten.

  Pengertian disiplin menurut beberapa pakar, diantaranya yaitu Davis dan Newstrom (1985: 87) menyatakan bahwa disiplin (discipline) adalah tindakan manajemen untuk menegakkan standar organisasi (dicipline is management action to

  

enforce organization standards). Mathis dan Jackson (2002: 314) berpendapat

  disiplin merupakan bentuk pelatihan yang menegakkan peraturan-peraturan perusahaan. Sedangkan Simamora (1999: 746) mengatakan disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan sebuah organisasi.

  Menurut Susilo Martoyo (1996:125) disiplin berarti latihan atau pendidikan, kesopanan dan kerohanian pengembangan tabiat. Sedangkan menurut T.Hani Handoko (2000:28) pengertian disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional.

  Selanjutnya Malayu SP Hasibuan (2001 : 212), mengartikan disiplin sebagai dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma social yang berlaku.

  Alex. S. Nitisemito (1996:199) menambahkan disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik secara tertulis maupun tidak tertulis, namun pengertian disiplin kerja menurut Malayu SP. Hasibuan (1997:9) yaitu bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat waktu, mengerjakan pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma yang berlaku.

  Bagi aparatur pemerintahan disiplin mencakup unsur-unsur ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban, dalam arti mengorbankan kepentingan pribadi dan golongan untuk kepentingan negara dan masyarakat. Pasal 29 UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan UU No. 43 Tahun 1999 dinyatakan bahwa "Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana,

  

maka untuk menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, diadakan

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil". Sedangkan Peraturan Disiplin Pegawai

  Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

  Indikator dari disiplin kerja menurut T. Hani Handoko (2000 : 29) adalah :

  a. Datang ke kantor dan tepat waktu Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu dan teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik.

  b. Berpakaian rapi di tempat kerja Berpakaian rapi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai karena dengan berpakaian rapi suasana kerja akan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.

  c. Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati Sikap hati-hati dapat menunjukan bahwa seseorang memiliki sikap disiplin kerja yang baik karena apabila tidak hati-hati dalam menggunakan perlengkapan kantor akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian- kerugian.

  d. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh kantor Dengan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh kantor maka dapat menunjukan bahwa pegawai memiliki disiplin kerja yang baik juga menunjukan kepatuhan pegawai terhadap kantor. e. Memiliki tanggung jawab yang tinggi Dengan tanggung jawab terdapat segala tugasnya maka menunjukan bahwa disiplin kerja pegawai tinggi.

  Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dijelaskan bahwa disiplin adalah sikap mental dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang telah di tetapkan.

2.2 Macam-macam disiplin

  Menurut T. Hani Handoko (2000:208) disiplin dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

  1. Disiplin preventif, yaitu merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk mendorong para karyawan untuk mengikuti berbagai standard dan aturan sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

  2. Disiplin korektif, yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelangaran-pelangaran lebih lanjut. Manfaat disiplin preventif dan disiplin korektif adalah sebagai berikut :

  1. Memperbaiki pelanggaran artinya karyawan dalam melakukan pelanggaran yang bersifat disiplin kerja dan beban kerja yang dikerjakan dapat mengurangi dan memperbaiki untuk masa yang akan datang.

  2. Menghalangi para karyawan yang lain untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang serupa jangan sampai terjadi lagi pelanggaran kerja yang bisa merugikan baik itu bagi karyawan maupun organisasi atau insatansi.

  3. Menjaga berbagai standar kelompok tetap konsisten dan efektif artinya dalam kelompok dan unit kerja yang ada dalam suatu organisasi tetap menjaga konsistensi dan efektivitas kerja yang maksimal.

  Dari uraian di atas maka dapat dipahami bahwa dalam menegakkan disiplin harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat membuat peraturan dan beban kerja itu kepada orang yang kira-kira dapat mematuhi dan melaksanakannya, sebab dalam menegakkan disiplin sudah barang tentu ada sanksi bagi yang melangar.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

  Disiplin merupakan faktor utama dalam organisasi yang mencerminkan tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja menurut T. Hani Handoko (2000: 16), adalah :

  a. Tujuan dan kemampuan Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.

  Tujuan harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta menantang bagi kemampuan karyawan. b. Teladan Pemimpin Teladan Pemimpin ini sangat berpengaruh dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena pemimpin dijadikan taladan dan patuh oleh para bawahannya.

  c. Balas jasa Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap pekerjaannya. Jadi dengan semakin besar balas jasa makin baik kedisiplinan karyawan begitu pula sebaliknya.

  d. Keadilan Apabila keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman, maka akan merangsang kedisiplinan karyawan yang baik.

  e. Sanksi Hukuman Sanksi hukuman berpengaruh penting terhadap kedisiplinan karyawan, karena dengan sanksi hukuman yang semakin berat karyawan akan semakin takut untuk melanggar peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

  f. Ketegasan Ketegasan pemimpin juga dapat mempengaruhi kedisiplinan karyawan. Oleh karna itu pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum karyawan yang indisipliner dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. g. Hubungan dan Kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis antara karyawan dapat menciptakan kedisiplinan yang baik pada organisasi. Jika pimpinan manpu menciptakan human relationship yang serasi maka terwujud lingkungan suasana kerja yang nyaman.

2.4 Pengertian Pelayanan Masyarakat Pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan orang lain (KBBI, 1995).

  Menurut Siagian (2001:27) menyatakan bahwa pelayanan adalah apabila seseorang atau karena kedudukannya maupun jabatan mempunyai hak dan kewajiban untuk menggerakan seseorang atau sekelompok orang untuk bertindak dan berperan dalam menyelengarakan kegiatan tertentu dalam pencapaian tujuan pelayanan yang maksimal.

  Adapun menurut Moenir (1995 : 46) pelayanan adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa. Pelayanan adalah suatu perbuatan (deed), suatu kinerja (performance), atau suatu usaha (effort), jadi menunjukan secara inheren pentingnya penerima jasa pelayanan terlibat secara aktif di dalam pelayanan itu sendiri (Warella, 1997 : 18). Sedangkan pendapat lain menurut Thoha (1989 : 78) menyatakan bahwa pelayanan masyarakat merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang maupun suatu instansi tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada msyarakat dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Ada lima yang dapat dipakai untuk penyelenggaraan pelayanan publik tersebut, yaitu:

  

1. layanan. Ini berarti derajat perubahan layanan sesuai dengan

tuntutan perubahan yang diminta oleh pengguna.

  2. Posisi tawar pengguna/klien. Semakin tinggi posisi tawar pengguna/klien, maka akan semakin tinggi pula peluang pengguna untuk meminta pelayanan yang lebih baik.

  3. Type pasar. Karakteristik ini menggambarkan jumlah penyelenggara pelayanan yang ada, dan hubungannya dengan pengguna/klien.

  

4. kontrol. Karakteristik ini menjelaskan siapa yang memegang kontrol

atas transaksi, apakah pengguna ataukah penyelenggara pelayanan.

  5. Sifat pelayanan. Hal ini menunjukkan kepentingan pengguna atau penyelenggara pelayanan yang lebih dominan.

  Menurut Richar M. Steers (1985 : 4-7) mengemukakan bahwa pada dasarnya cara terbaik untuk indikator-indikator efektivitas pelayanan aparat adalah : a. Optimasi tujuan

  Yaitu bagaimana kita melihat pada pencapaian target kerja, apakah sesuai dengan yang telah dirancanakan atau tidak. b. Perspektif Sistematika Yaitu melihat pada kemampuan masing-masing pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kedudukannya, apakah pegawai memilki kemampuan sendiri, apakah pegawai mempunyai keerampilan sendiri atau keahlian khusus.

  c. Prilaku pegawai dalam organisasi Yaitu bagaimana tingkat ketilitian pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, kita melihat pada kecepatan dan ketepatan waktu pegawai dalam menyelasaikan tugasnya.

  2.4.1 Hakekat pelayanan publik

  

a. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah

di bidang pelayanan publik.

  

b. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan, sehingga

pelayanan publik dapat diselenggarakan lebih berdaya guna dan berhasil guna.

  

c. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakasa, dan peran serta masyarakat dalam

derap langkah pembangunan serta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

  2..4.2 Asas pelayanan publik Pelayanan Publik dilaksanakan dalam suatu rangkaian kegiatan terpadu yang

bersifat sederhana, terbuka, lancar, tepat, lengkap, wajar dan terjangkau. Karena itu harus mengandung unsur-unsur dasar sebagai berikut : a. Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan publik harus jelas dan diketahui secara pasti oleh masing-masing pihak.

  b. Pengaturan setiap bentuk pelayanan publik harus disesuaikan dengan kondisi

  kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membayar berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap berpegang pada efisiensi dan efektifitas.

  c. Mutu proses dan hasil pelayanan publik harus diupayakan agar dapat memberi

  keamanan, kenyamanan, kelancaran dan kepastian hokum yang dapat dipertanggung jawabkan.

  d. Apabila pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah

  terpaksa harus mahal, maka Instansi Pemerintah yang bersangkutan berkewajiban memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut menyelenggarakannya sesuai perundang-undangan yang berlaku.

  Berdasarkan penjelasan di atas maka pelayanan dapat di simpulkan bahwa pelayanan adalah suatu aktivitas seseorang atau sekelompok orang yang melakukan berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa.

  

2.5 Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Terhadap Pelayanan Kepada

Masyarakat

  Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin Pegawai Negeri Sipil maka semakin baik dan optimal pelayanan kepada masyarakat yang di capai. Dalam melaksanakan disiplin, peraturan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap Pegawai Negeri Sipil guna menciptakan pelayanan yang baik kepada masyarakat

  Menurut Abdul Syani (2009 : 16) Pelayanan masyarakat dapat dikategorikan efektif apabila masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, biaya murah, cepat, tepat dan memuaskan. Keberhasilan meningkatkan efektivitas pelayanan publik ditentukan oleh faktor kemampuan pemerintah dalam meningkatkan disiplin kerja aparat pelayanan. Khususnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma dituntut untuk mewujudkan disiplin kerja dalam upaya peningkatan efektivitas pelayanan publik.

  Abdul Syani (2009 : 20) juga menambahkan bahwa setiap peningkatan disiplin kerja dalam proses pelayanan, dibutuhkan juga kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, tanggungjawab terhadap pekerjaan, tepat waktu dan patuh terhadap perintah/ intruksi pimpinan, maka akan terjadi tercapainya kualitas pelayanan public, yaitu kerja sesuai rencana, kepuasan masyarakat meningkat, kesesuaian antara peranan dengan status aparat dan kesesuaian prilaku pelayanan dengan aspirasi masyarakat.

  Artinya semakin disiplin aparat pemerintah, maka akan semakin berkualitas pula terhadap pelayanan publik.

  Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan mendukung terwujudnya tujuan organisasi atau instansi, karyawan dan masyarakat.

  Kedisiplinan kerja sangat berkaitan dengan pelayanan masyarakat, sebagai contoh jika pegawai datang terlambat atau tidak tepat waktu maka akan memberikan dampak yang negatif terhadap pelayanan kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak mengetahui tenggang waktu yang harus ditunggu agar dapat terlayani

2.6 Kerangka Analisis

  Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin kerja dan pelayanan masyarakat, maka dalam penelitian ini kerangka analisis yang akan digunakan peneliti adalah sebagai berikut :

  

Gambar 2.1

  Kerangka Analisis

  Disiplin Kerja (X) Pelayanan Masyarakat (Y)

  Keterangan : Disiplin Kerja adalah Variabel Pengaruh (X) Pelayanan Masyarakat adalah Variabel Terpengaruh (Y)

  Menunjukan pengaruh langsung antara disiplin kerja terhadap pelayanan masyarakat

2.7 Definisi Operasional

  2.7.1 Disiplin Kerja Adalah sikap mental dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

  Disiplin kerja (X) dapat di ukur dari indikator menurut T. Handoko (2000:209) adalah : a. Datang ke kantor tepat waktu

  b. Berpakaian rapi di tempat kerja

  c. Mengunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati

  d. Mengikuti cara kerja yang di tentukan oleh kantor

  e. Memiliki tanggung jawab yang tinggi

  2.7.2 Pelayanan Masyarakat Adalah sesuatu proses kegiatan karyawan dalam menyelengarakan pelayanan secara efektif dan efisien. Jadi semakin tinggi tingkat kedisiplinan pegawai maka pelayanan terhadap masyarakat dapat ditingkatkan, sehingga masyarakat akan merasa puas.

  Pelayan kepada masyarakat (Y) dapat di ukur dengan indikator menurut Richar M. Steers (1985 : 4-7) adalah :

  a. Kecepatan dalam melayani masyarakat

  b. Kemampuan yang dimiliki pegawai c. Keahlian khusus yang dimiliki pegawai d. Ketelitian pegawai.

2.8 Hipotesis

  Hipotesis adalah merupakan dugaan sementara dari penelitian mengenai objek yang akan diteliti. Menurut Masduki dan Wahyu (1997 : 33), Hipotesis adalah “ Dugaan sementara terhadap masalah yang diidentifikasi”. Sedangkan menurut Nasution (1994 : 49) Hipotesis adalah “Pernyataan atau dugaan sementara yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa yang kita amati dalam sagala usaha memahaminya”.

  Adapun hipotesis yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah “disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelayanan masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini akan dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Seluma, sedangkan waktu penelitian adalah tanggal 28 Mei 2010 s.d 25 Juni 2010

  3.2. Populasi

  Menurut Singarimbun dan Effendi (1989 : 152), populasi adalah “jumlah keseluruhan dari unit analisis dan ciri-cirinya dapat diduga”.

  Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitiannya adalah keseluruhan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma sebanyak 28 orang. Maka penelitian ini peneliti memakai penelitian populasi yaitu berjumlah 28 orang.

  3.3. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dipergunakan metode pengumpulan data, sebagai berikut :

  3.2.1 Kuisioner Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengunakan angket berupa daftar pertanyaan kepada responden, yaitu semua Pegawai Negeri Sipil yang berada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang dijadikan sampel. Dalam pembuatan kuisioner skor yang digunakan adalah skala liker sebagai berikut : a. Alternatif jawaban A skor 3

  b. Alternatif jawaban B skor 2

  c. Alternatif jawaban C skor 1

  3.2.2 Studi Lapangan Yaitu mengumpulkan data lapangan pada obyek penelitian dengan cara observasi dan catatan-catatan yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

  Kabupaten Seluma.

3.4. Teknik Analisis

  Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah mengunakan metode analisis kuantitatif, untuk mengetahui tingkat Disiplin Kerja, Kualitas Pelayanan dan mencari signifikan, pengaruh serta besarnya konstanta bagi pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kualitas Pelayanan digunakan analisis statistic sebagai berikut :

  1. Mengetahui tingkat Disipilin Kerja dan Kualitas Pelayanan digunakan analisis rata-rata dengan rumus :

  ∑ X

  ´

  X = n

  2. Untuk mengetahui signifikan dan uji pengaruh hipotesis digunakan analisis regresi sederhana dengan rumus :

  Y = a+bx Keterangan : X = Disipilin Kerja (Variabel Pengaruh) Y = Pelayanan Masyarkat (Variabel Terpengaruh) a,b = Koefiesien regresi

  Dengan mengunakan metode least squared maka nilai a dan b dapat diperoleh dengan rumus :

  n∑ XY ∑ X ∑Y b=

  2 n ∑ X −( ∑ X ∑Y b . ∑ X a= n

  Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Pelayanan Masyarakat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut :

  n . Σ XY )−(Σ X )(ΣY )

  (

  r =

  2

  2

  2

  

2

n Σ X Σ Y ) . n Σ Y ΣY ) .

  −( −(

  √ √

  Keterangan : ∑ = Jumlah r = Koefisien korelasi n = Jumlah Sampel

  X = Disiplin Kerja (Variabel Pengaruh) Y = Pelayanan Masyarakat (Variabel Terpengaruh)

  XY = Hasil Perkalian Variabel Bebas dan Terikat Setelah diketahui “r”(korelasi) maka akan dapat dilihat besar kecilnya korelasi yang timbul oleh Disiplin Kerja Terhadap Pelayanan Masyarakat.

  Sedangkan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel X (Disiplin Kerja) terhadap variabel Y (Pelayanan Masyarakat) maka digunakan rumus uji t dengan rumus sebagai berikut :

  bi t= Sbi

  Dimana : Ho : bi = 0 (tidak ada pengaruh faktor disiplin kerja terhadap pelayanan masyarakat) Ha : bi > 0 (ada pengaruh faktor disiplin kerja terhadap pelayanan masyarakat)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah singkat berdirinya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

  Pada awal terbentuknya Kabupaten Seluma yaitu pada tahun 2003, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mengalami beberapa proses perubahan yaitu berdasarkan Surat keputusan Bupati Seluma Nomor 22 Tahun 2003 dibentuklah Kantor Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Seluma. Kemudian pada Tahun 2005 terjadi pembentukan Dinas dan pemisahan Dinas, Kantor Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Seluma berubah menjadi Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seluma Nomor : 4 Tahun 2005, dan pada tahun 2007 Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil berubah kembali menjadi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seluma Nomor : 30 Tahun 2007. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 terjadi perubahan susunan organisasi dan tata kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

  Pada saat ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma beralamat Jl. R.A. Kartini Kecamatan Seluma Kabupaten Seluma.

4.1.1. Struktur Organisasi Dinas Kependuduka dan Catatan Sipil

  Setiap organisasi biasanya mempunyai struktur organisasi, dimana bentuknya tergantung pada klasifikasi organisasi tersebut. Salah satu tujuan dari adanya struktur organisasi adalah untuk mengetahui pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi tersebut yang menghasilkan suatu jalinan kerja samayang efektif antara satu dengan yang lain. Adapun bentuk struktur organisasi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Seluma Nomor 6 Tahun 2009 Tanggal 14 Juli 2009 sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma.

  Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

4.1.2 Kedudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma

  1. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang di pimpin oleh Seorang Kepala Dinas, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

  2. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan mempunyai tugas pokok sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pendaftaran dan pencatatan kependudukan.

  b. Mengendalikan mobilitas penduduk.

  c. Menerbitkan Akte-akte pencatatan sipil.

4.1.3. Fungsi

  Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kpendudukan dan Catatan Sipil mempunyai fungsi :

  1. Merumuskan kebijakan dan bimbingan tekhnis di bidang penyelenggaraan pendaftaran dan pencatatan sipil.

  2. Menyelenggarakan pendaftaran pencatatan penduduk yang meliputi lahir, mati, pindah, datang (lampid), dan Akta Pencatatan Sipil.

  3. Menerbitkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), memproses Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan memproses penerbitan Akta-akta pencatatan sipil.

  4. Menyelenggarakan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat dalam rangka pengendalian dan mobilitas penduduk.

  5. Mengadakan pengawasan terhadap pelanggaran peraturan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

  6. Melaksanakan pengumpulan, mengelola, menganalisa, dan menyajikan data serta informasi dari pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

  7. Menyimpan dan memelihara arsip-arsip kependudukan dan pencatatan Sipil.

4.1.4. Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

  1. Susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :

  a. Kepala Dinas

  b. Sekretaris

  c. Bidang Pendaftaran Penduduk

  Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terdiri dari :

  e. Bidang Pengelolahan Data dan Dokumentasi penduduk

  2. Sekretariat terdiri dari :

  a. Subag Penyusunan Program

  b. Subag Keuangan

  c. Subag Umum dan Kepegawaian

  3. Bidang Pendaftaran Penduduk terdiri dari :

  a. Seksi Identitas penduduk

  d. Bidang Pencatatan Sipil b. Seksi Pendataan dan Perpindahan Penduduk

  4. Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari :

  a. Seksi Pencatatan kelahiran, Kematian, Perkawinan dan Perceraian

  b. Seksi Pencatatan pengakuan anak, perubahan/ mutasi data pada Akta

  5. Bidang pengolahan Data dan Dokumentasi Penduduk terdiri dari :

  a. Seksi Analisa Data dan Pelayanan Informasi

  b. Seksi Pengolahan Dokumentasi Kependudukan

  6. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) dan Petugas Registerasi (Register)

4.1.5. Tugas Pokok

1. Sekretariat

  Sekretaris mempunyai tugas : a. Membuat Perencanaan Penyusun Program Kerja.

  b. Mengurus Rumah Tangga dan Perlengkapan.

  c. Mengurus Urusan Keuangan dan Perbendaharaan.

  d. Mengurus Kegiatan Umum / Ketata Usahaan dan Kepegawaian. Untuk menjalankan tugas tersebut pada pasal 8 Sekretariat mempunyai fungsi : 1. Penyusunan Rencana Program Kerja.

  2. Pengendali dan Memfasilitasi Kegiatan Rumah Tangga dan Perlengkapan.

  3. Pengendali dan Pengatur Keuangan dan Perbendaharaan.

  4. Pengendali dan Pengatur Kegiatan Umum / Ketata Usahaan dan Kepegawaian.

  2. Subag Penyusunan Program

  Subag Penyusun Program mempunyai tugas : 1. Menyusun Rencana Program Kerja.

  2. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah ( LAKIP ) dan Rencana Strategi ( Resentra ).

  3. Menyusun Rencana Kerja ( Renja ) Tahunan.

  3. Subag Keuangan

  Subag Keuangan mempunyai tugas :

  1. Menyusun Rencana Penggunaan Anggaran Rutin dan Kegiatan Operasional lainnya.

  2. Memegang dan Mengendalikan Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Rutin dan Kegiatan Operasional Lainnya.

  3. Menyusun Laporan Pertanggung Jawaban Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Rutin dan Operasional Lainnya.

  4. Mengurus dan Memfasilitasi Hak -hak dan Pembayaran Gaji Pegawai.

  4. Subag Umum dan Kepegawaian

  Subag Umum dan Kepegawaian Mempunyai Tugas : 1. Mengurus Kegiatan Rumah Tangga dan Perlengkapan.

  2. Mengurus Kegiatan Ketata Usahaan dan Kepegawaian.

  3. Mengurus Urusan Keamanan, Ketertib dan Ketentraman.

  5. Bidang Pendaftaran Kependudukan

  Bidang Pendaftaran Penduduk Mempunyai Tugas : a. Memproses Pencatatan Identitas Penduduk.

  b. Memproses Perpindahan Penduduk.

  c. Mengurus Pendataan Penduduk Rentan.

  6. Seksi Identitas Penduduk

  Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas : 1. Mencatat dan menerbitkan Biodata Penduduk.

  2. Menerbitkan Kartu Keluarga ( KK ).

  3. Menerbitkan Kartu Tanda Penduduk ( KTP ).

  7. Seksi Perpindahan dan Pendataan Penduduk

  Seksi Perpindahan Penduduk mempunyai tugas : 1. Memproses Perpindahan Datang Penduduk WNI.

  2. Memproses Perpindahan Penduduk yang Berteransmigrasi.

  3. Memproses Perpindahan Datang Orang Asing 4. Memproses Perpindahan Penduduk Datang Penduduk Antar Negara.

  8. Bidang Pencatatan Sipil

  Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas : a. Mencatat Kelahiran dan Kematian.

  b. Mencatat Perkawinan dan Perceraian.

  c. Mencatat Pengakuan Anak, Perubahan / Mutasi Data Pada Akta.

  

9. Seksi Pencatatan Kelahiran, Kematian, Perkawinan dan Pernikahan

  Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas.

  1. Memproses Pencatatan Kelahiran di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  2. Memproses Pencatatan Kelahiran di Luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  3. Memproses Pencatatan Kelahiran di Atas Kapal Laut atau Pesawat Terbang 4. Memproses Pencatatan Kelahiran yang Melampaui Batas Waktu.

  5. Memproses Pencatatan Kematian di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  6. Memproses Pencatatan Kematian di Luar Wilayah Negara Kesatuan Indonesia.

10. Seksi Pencatatan Pengakuan Anak, Perubahan/Mutasi data pada Akta

  Seksi Pencatatan Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas

  1. Memproses Pencatatan Perkawinan dan Perceraian di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  2. Memproses Pencatatan Perkawinan di Luar Wilayah Kesatuan Republik Indonesia.

  3. Memproses Pencatatan Pembatalan Perkawinan.

  4. Memproses Pencatan Perceraian di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  5. Memproses Pencatan Perceraian di Luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  6. Memproses Pencatatan Pembatalan Perceraian.

  11. Bidang Pengolahan Data dan Dokumentasi Penduduk

  Bidang pengolahan Data dan Dokumen Penduduk mempunyai tugas :

  a. Mengolah sistem Tekhnologi Informasi

  b. Menganalisa Data dan Pelayanan Informasi c. Mengelola Dokumen Kependudukan.

  12. Seksi Analisa Data dan Pelayanan Informasi

  Seksi Sistem Tekhnologi Informasi mempunyai tugas :

  1. Urusan Tekhnisi Peralatan

  2. Urusan Tekhnisi Oprasional

  13. Seksi Pengolahan Dokumentasi Kependudukan

  Seksi Analisa Data dan pelayanan Informasi mempunyai Tugas :

  1. Memproses Penyempurnaan Data

  2. Mengadakan Sosialisasi dan Penyuluhan

  3. Memonitor, Evaluasi dan Pelaporan

4.2 Karakteristik Responden

  Responden pada penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma yang berjumlah 28 orang. Dari penelitian yang dilakukan melalui kuisoner dan studi lapangan didapat informasi tentang karakteristik responden sebagai berikut : Tabel 4.1

  Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Persentase 1.

  2.

  3.

  20-30 31-40 41-50

  8

  8

  12 28,6 % 28,6 % 42,9 %

  Jumlah 28 100 %

  Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

  Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa 28 orang responden yang berusia antara 20-30 tahun dan 31-40 berjumlah 8 orang responden atau 28,6 %, dan 12 orang responden atau 42,9 % berusia 41-50 tahun.

  Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

  No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1.

  2. Laki-laki Perempuan

  17

  11 60,7 % 39,3 %

  Jumlah 28 100 %

  Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

  Dari tabel 4.2 dapat diketahui, bahwa 17 orang responden atau 60,7 % berjenis kelamin laki-laki dan 11 orang responden atau 39,3 % berjenis kelamin perempuan.

  Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

  No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

  1. Perguruan Tinggi 13 46,4 %

  2. Diploma 3 10,7 %

  3. SMA 12 42,9 % Jumlah 28 100 %

  Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

  Dari tabel 4.3 dapat diketahui, bahwa 13 orang responden atau 46,4% memiliki tingkat pendidikan Perguruan Tinggi, 3 orang responden atau 10,7% memiliki pendidikan Diploma dan 12 orang responden atau 42,9% memiliki pendidikan SMA.

4.3 Deskripsi Responden Terhadap Variabel Penelitian

  Analisa jawaban responden dilakukan untuk menerangkan tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini melalui pertanyaan yang ada. Pada penelitian ini terdapat satu variabel X (pengaruh) dan satu variabel Y (terpengaruh), dimana masing-masing variabel X (pengaruh) terdapat lima item pertanyaan dan untuk variabel Y (terpengaruh) terdapat empat item pertanyaan, sehingga jumlah keseluruhan pertanyaan yang ada dalam kuisioner berjumlah 9

  (sembilan) pertanyaan, dengan jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah 28 orang.

  Dari peryataan-peryataan ini akan diambil nilai rata-rata tertinggi sampai terendah yang gunanya untuk mengukur tanggapan atau persepsi responden terhadap variabel penelitian, maka dengan ini diperlukan rumus interval kelas sebagai berikut :

  skor tertinggiskor terenda h

  = i

  banyak interval

  3−1 = 0,67

  3

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X)

  Untuk mengetahui seberapa disiplinnya para pegawai yang ditimbulkan dari jawaban responden maka diperlukan interval jawaban responden sebagai berikut :

Tabel 4.4 Interval Jawaban Responden

  Interval Kriteria 2,36 – 3,00 Disiplin 1,68 – 2,35 Kurang disiplin 1,00 – 1,67 Tidak disiplin

  Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap variabel disiplin kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini dimana variabel disiplin kerja memiliki item sebanyak

  5 (lima) pertanyaan dan tanggapan atau persepsi responden terhadap variabel disiplin kerja adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Tanggapan Responden terhadap Variabel Disiplin Kerja

  Skor Jawaban Skor Jumlah Rata- Item Pertanyaan Total Sampel rata

  1

  2

  3 Apakah anda selalu datang ke kantor tepat

  7

  21

  77 28 2,75 pada waktunya Apakah pakaian anda selau rapi pada saat

  13

  15

  71 28 2,54 berada di tempat kerja Apakah anda selalu berhati-hati dalam

  7

  21

  77 28 2,75 mengunakan peralatan kantor Apakah cara bekerja anda selalu mengikuti

  10

  18

  74 28 2,64 peraturan kantor Apakah anda bertanggung jawab

  8

  20

  76 28 2,71 dengan apa yang anda kerjakan Rata-rata 375 140 2,69

  Sumber : Hasil Penelitian diolah Berdasarkan tabel 4,5 diatas, terlihat bahwa rata-rata jawaban responden terhadap variabel disiplin kerja sebesar 2,69. Berdasarkan interval jawaban responden di atas maka nilai rata-rata Disiplin Kerja sebesar 2,69 dan nilai ini berada diantara 2,36 – 3,00 ini menujukan bahwa para pegawai disiplin.

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pelayanan Masyarakat (Y)

  Untuk mengetahui seberapa kualitasnya pelayanan masyarakat yang ditimbulkan dari jawaban responden maka diperlukan interval jawaban responden sebagai berikut :

Tabel 4.6 Interval Jawaban Responden

  Interval Kriteria 2,36 – 3,00 Berkualitas 1,68 – 2,35 Kurang berkualitas 1,00 – 1,67 Tidak berkualitas

  Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap variabel pelayanan masyarakat dapat dilihat pada tabel di bawah ini dimana variabel pelayanan masyarakat memiliki item sebanyak 4 (empat) pertanyaan dan tanggapan atau persepsi responden terhadap variabel disiplin kerja adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Variabel Pelayanan Masyarakat

  Skor Jawaban Skor Jumlah Rata- Item Pertanyaan

  1

  2

  3 Total Sampel rata Apakah anda memberikan pelayanan

  12

  16

  72 28 2,57 terhadap masyarakat dengan cepat Apakah anda mempunyai kemampuan

  8

  20

  76 28 2,71 untuk melayani masyarakat Apakah keahlian yang anda miliki digunakan

  9

  19

  75 28 2,68 untuk melayani masyarakat Apakah anda selalu teliti

  10

  18

  74 28 2,64 dalam melakukan pekerjaan untuk melayani masyarakat Rata-rata 297 112 2,65

  Sumber : Hasil Penelitian diolah Dari tabel di atas dapat dilihat tanggapan responden terhadap pelayanan masyarakat, dimana rata-rata tanggapan responden sebesar 2,65. Berdasarkan interval jawaban responden di atas maka nilai rata-rata kualitas pelayanan masyarakat sebesar 2,65 dan nilai ini berada diantara 2,36 – 3,00 ini menujukan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh pegawai berkualitas.

4.4 Analisis Data

4.4.1. Analisis Regresi

  Penelitian ini mengunakan metode analisis kuantitatif dengan mengunakan rumus regresi liniear sederhana. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kualitas Pelayanan Masyarakat pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma. Adapun analisisnya adalah seperti pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Hasil Regresi Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kualitas Pelayanan

  Masyarakat Nilai t

  No Variabel Independen Koefisien Regresi Nilai Sig

  1 Konstanta 1,818 2,457 0,031 Disiplin Kerja (X) 0,656 5,074 0,000

  2 Korelasi (R) 0,705

  3 Koefisien Determinasi 0,498

  2

  (R ) 4 t-Tabel 1,701 Sumber : Hasil Penelitian diolah Berdasarkan tabel 4.8 diatas, diperoleh persamaan regresi linear sederhana variabel Y atas X dirumuskan dengan Y = a + bx. Berdasarkan rumus tersebut dan berdasarkan hasil output data dari SPSS pada tabel koefisien maka diperoleh persamaan Y = 1,818 + 0,656x dari persamaan tersebut dapat diartikan sama juga dengan nilai regresi Kualitas Pelayanan Masyarakat = 1,818 + 0,656 (Disiplin Kerja). Arti dari persamaan tersebut menunjukan bahwa setiap kenaikan atau penurunan satu satuan variabel disiplin kerja maka akan memberikan pengaruh terhadap kualitas pelayanan masyarakat sebesar 0,656, sedangkan nilai konstanta sebesar 1,818 mempunyai arti bahwa apabila Disiplin Kerja (X) sama dengan 0 maka Kualitas Pelayanan (Y) pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seluma akan tetap 1,818 hal ini hanya berlaku saat dilakukan penelitiaan.