HUBUNGAN INVESTASI, PROMOSI, JUMLAH BIRO PERJALANAN WISATA, JUMLAH PENGINAPAN DENGAN PDRB SEKTOR PARIWISATA DI DIY TAHUN 1997-2006 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

HUBUNGAN INVESTASI, PROMOSI, JUMLAH BIRO

PERJALANAN WISATA, JUMLAH PENGINAPAN DENGAN

PDRB SEKTOR PARIWISATA DI DIY TAHUN 1997-2006

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Disusun Oleh:

Ulfa Ruri Wijayatri

021324033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

HUBUNGAN INVESTASI, PROMOSI, JUMLAH BIRO PERJALANAN

WISATA, JUMLAH PENGINAPAN DENGAN PDRB SEKTOR

PARIWISATA DI DIY TAHUN 1997-2006

  Ulfa Ruri Wijayatri UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara investasi, promosi, jumlah biro perjalanan wisata, dan jumlah penginapan dengan PDRB Sektor pariwisata di DIY tahun 1997-2006.

  Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi yaitu dengan mencari data-data sekunder yang berasal dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan korelasi product moment .

  Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa:

  1. Tidak ada hubungan antara investasi dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006.

  2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara promosi dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006.

  3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara jumlah biro perjalanan wisata dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006.

  4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara jumlah penginapan dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE CORRELATION OF INVESTMENT, PROMOTION, NUMBER OF

TRAVEL AGENCIES, AND NUMBER OF ACCOMODATION WITH

GROSS DOMESTIC REGIONAL PRODUCT TOURISM SECTOR IN

SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA 1997-2006

  Ulfa Ruri Wijayatri SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

  2007 This research wants to know : the correlation of invesment, promotion, number of travel agencies, and number of accomodation with gross domestic regional domestic regional product tourism sector in Special Region of Yogyakarta 1997-2006.

  This is a descriptive research. The technique of data collection was documentation that came from the secondary data based on varians reliable sources. The technique of data analysis was product moment correlation.

  Based on the analysis, it can be concluced that :

  1. There is not any relation between investment with gross domestic regional product of tourism sector in Special Region of Yogyakarta 1997-2006.

  2. There is positive and significant relationship between promotion with gross domestic regional product of tourism sector in Special Region of Yogyakarta 1997-2006.

  3. There is positive and significant relationship between number of travel agencies of tourism sector in Special Region of Yogyakarta 1997-2006.

  4. There is positive and significant relationship between number of accomodation with gross domestic regional product of tourism sector in Special Region of Yogyakarta 1997-2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN INVESTASI, PROMOSI, JUMLAH BIRO

  

PERJALANAN WISATA, JUMLAH PENGINAPAN DENGAN PDRB

SEKTOR PARIWISATA DI DIY TAHUN 1997-2006”

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang diberikan kepada penulis. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi, dan Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial serta sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

  3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.

  4. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto sebagai Dosen Tamu yang telah banyak memberikan masukan, saran kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Ibu Dra. Eli Sundari, Kepala Seksi Diseminasi & layanan Statistik yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data-data yang diperlukan untuk penelitian di BPS.

  6. Bapak Indra, Bapak Teguh Dalyono, Bapak Markiswo, Bapak Singo, Ibu Catur, Ibu Wigati, sebagai Dosen Pendidikan Ekonomi.

  7. Bapak Joko yang telah mengoreksi abstract dalam penulisan skripsi ini

  8. Petugas Sekretariat Pendidikan Ekonomi yaitu Mbak Titin dan Pak Wawiek

  9. Lembaga Bantuan Prof. Ettore Amato yang telah memberikan beasiswa dalam penulisan skripsi di bidang Pariwisata.

  10. My Parents (Romo Greg n Bunda Christ), makasih atas doa, cinta, kasih sayang, dukungan setiap langkahku, nasehat yang tak pernah ku lupakan tuk jadi seorang anak serta materi yang tak terbatas sampai pada akhirnya aq lulus juga.

  11. Kakakqu mba Ika dan suaminya mas Kecuk serta kedua ponakanqu Kema dan Christo yang telah memberikan banyak doa, kasih sayang, serta dorongan kepada penulis.

  12. K’dal_quw yang telah memberikan, kasih sayang, perhatian, dorongan, kesabaran serta kegalakanmu dalam menyelesaikan skripsi ini..hayo cepat menyusul! I will remember ur promise…

  13. Eyank Uti dan Eyank Kakung (matur Nuwun atas doa dan petuahnya), Smua sepupuku: Oon (thx sob udah boleh ngetik n ngacak2 kandangloe. Don’t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Galih, Lantang, Lintang, Shinta, Ceplik (Ayo jangan salah jurusan yak..pilih atas dasar kemauan & kemampuan), Balelo, Leon. Thx yak atas dukungan kalian smua.

  14. Best Friend qu di kampuZ: Novi”Opex” (Finally kita lulus bareng yak, inget saat kita suka maupun duka waktu bimbingan, ngambil data, pokoknya jerih payah kita sama2 gag sia2. Skarang kT caRi kerja baReng yuKz), Hellen”Lemout” (ayo mote pindah gawe di jkT, biar bisa jalan bareng), Tonggi (yang udah ngasih banyak warisan bwt gw, bsk gw susul di jkT)..aQ gag akan lupa kebaikan kalian.

  15. Konco-konco seperjuangan qu di PE ’02: Wancong, Gondil, Aristo, Harjanto, Yunarto, Totok, Heri, Rita, Heny P.A, Erwin, Tri, Nina. PE’00: Mba Budi, Mas Totok, Sapto (thx yak ditungguin pendadaran). PE’01: si Pe, Joyo, Sigit, Kaka, iTax, Silas, Santi, Mba Rindang, Smua ade2 di PE, Anak2 Narada: Ari GendutZ, Koko, BaskotakZ, dan smua konco-konco yang gag bisa disebutin satu persatu. Anything never fall, but the failure is the base to have success.

  16. PT. Excelcomindo Pratama “XL” yang telah membantu aQ dalam mencari sesuap nasi dan memberikan experience berharga.

  17. Teman-teman di XL: Wengky, Mas Qoqo, Mas Arjo (Ayo smangat, gek ndang rampung skripsine), mas Rizky, mas Boby, Mas Anton, Mas Ruwet..My best friend: Dati”Onyot”, Niken”Cunli”, Nicky”Miss Dandan” (A true companion is loving all the time and is a sista in difficulty).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tiba), Fera”babakh”, Tya”bogel”, desti, wiwiek, ditha, Owen, Laura, Linda, Mb Iin, Mety (thx atas kebersamaan kalian)..Moqo “PalbiZ”(thx for all of you

  give me) , Bery, Helmuz, Choco, Wawan, Leo, Krisna, Wahyu. Anak-anak Padokan: Tanti, mb K, Evi, Yuli, Podang, Deky.

  19. KoZ Pondok Indah Cabe 56: Bapak Koz yang udah ngasih tumpangan, Manti, Mba Dyan, Mba Sita, Nurul, Ria, Wiwit, Tya, Devi, Rinjani. Thx yak atas toleransi dan kekompakan kalian.

  20. Charli”AB 3284 RX” yang slalu setia qu tunggangi dalam panas maupun ujan, kompiQu yang udah nemenin aq dalam pembuatan skripsi ini.

  21. Perpus Sanata Dharma tempat aQ meditasi, browsing, dan minjemin buku.

  22. Semua pihak yang telah membantu baik dalam dukungan semangat, doa, dan materi, sehingga skripsi ini dapat selesai.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan- kekurangan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penulisan skripsi selanjutnya.

  Yogyakarta, 6 Desember 2007 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v HALAMAN MOTTO ................................................................................ vi ABSTRAK .................................................................................................. vii ABSTRACT

  ................................................................................................. viii

  

KATA PENGANTAR................................................................................ ix

DAFTAR ISI............................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

  xvii

  BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah.....................................................................

  1 B. Batasan Masalah.................................................................................

  5 C. Rumusan Masalah ..............................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .........................................

  6 BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 8 A. Pariwisata ...........................................................................................

  8

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Industri Pariwisata ..............................................................................

  15 1. Pengertian Industri Pariwisata.......................................................

  15 2. Dampak Positif dan Negatif Industri Pariwisata...........................

  17 C. Konsep Pembangunan Sektoral..........................................................

  19 D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi PDRB Sektor Pariwisata................................................................................

  21 1. Investasi ........................................................................................

  21 2. Promosi .........................................................................................

  22 3. Jumlah Usaha Perjalanan ..............................................................

  23 4. Jumlah Penginapan .......................................................................

  23 E. Penelitian Terdahulu...........................................................................

  24 F. Kerangka Pemikiran ...........................................................................

  24 G. Hipotesis Penenelitian ........................................................................

  25 BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 27 A. Jenis Penelitian...................................................................................

  27 B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................

  27 C. Uji Normalitas ....................................................................................

  28 D. Uji Linearitas......................................................................................

  28 E. Teknik Analisis Data ..........................................................................

  29 BAB IV. GAMBARAN UMUM.................................................................... 32 A. Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta ............................................

  32

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta ....................................

  36 D. Jumlah Biro Perjalanan .....................................................................

  38 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 40 A. Analisis Data .....................................................................................

  40 1. Uji Normalitas...............................................................................

  40 2. Uji Linearitas.................................................................................

  42 3. Uji Korelasi Product Moment .......................................................

  46 B. Pembahasan .......................................................................................

  47 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................

  56 A. Kesimpulan .......................................................................................

  56 B. Keterbatasan ......................................................................................

  57 C. Saran ..................................................................................................

  57 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59

  LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel IV.1 Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 1993 DIY 1994-2000 (%)................... 37 Tabel IV.2 Jumlah Biro Perjalanan di DIY tahun 1994-2003.......................... 38 Tabel V.1 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 40 Tabel V.2 Hasil Uji Linearitas Investasi ......................................................... 42 Tabel V.3 Hasil Uji Linearitas Promosi.......................................................... 43 Tabel V.4 Hasil Uji Linearitas Usaha Perjalanan Wisata ............................... 44 Tabel V.5 Hasil Uji Linearitas Jumlah Penginapan Wisata............................ 45 Tabel V.6 Uji Korelasi Product Moment Pearson.......................................... 46 Tabel V.7 Perkembangan Investasi dan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006 ................................................................ 49 Tabel V.8 Perkembangan Promosi dan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006 ................................................................ 50 Tabel V.9 Perkembangan Jumlah Biro Perjalanan dan PDRB

  Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006 ................................... 52 Tabel V.10 Perkembangan Jumlah Penginapan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006 ................................................................ 53

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin dari Badan Pusat Statistik ........................................

  60 Lampiran 2 Data Perkembangan Jumlah Investasi, Promosi, Biro Perjalanan, Biro Perjalanan, Rumah Penginapan dan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006 ...........

  61 Lampiran 3 Uji Normalitas..........................................................................

  62 Lampiran 4 Uji Linearitas : Jumlah Investasi..............................................

  63 Lampiran 5 Uji Linearitas : Jumlah Promosi...............................................

  64 Lampiran 6 Uji Linearitas : Jumlah Biro Perjalanan ...................................

  65 Lampiran 7 Uji Linearitas : Jumlah Penginapan .........................................

  66 Lampiran 8 Correlation ............................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia berkepentingan untuk memanfaatkan sektor pariwisata sebagai pendukung yang handal, untuk menjadikan sektor ini sebagai leading sektor. Dalam menghadapi era globalisasi dewasa ini, diperlukan komitmen total dari

  seluruh pelaku usaha pariwisata untuk memiliki persamaan persepsi dan keselarasan langkah, utamanya dalam peningkatan citra kualitas kepariwisataan Indonesia.

  Dunia kepariwisataan kini telah berubah, semula hanya sebagai sarana rekreasi, kini telah menjelma menjadi sarana industri. Dari pariwisata ini diharapkan diperoleh devisa, sehingga pembangunan sektor pariwisata terus ditingkatkan. Keberhasilan usaha pembangunan sektor pariwisata ini salah satunya tercermin dari peningkatan volume pengunjung, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

  Sektor pariwisata merupakan jenis industri yang memiliki matarantai kegiatan yamg sangat panjang. Hal ini berarti banyak sektor dan industri yang dapat digerakkan oleh sektor pariwisata seperti kegiatan biro perjalanan, transportasi, perhotelan, restoran, kesenian dan budaya daerah, kerajinan rakyat, pameran dan olah raga, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berkembangnya sektor pariwisata di suatu negara akan menarik sektor lain untuk berkembang pula, karena produk-produknya di perlukan untuk menunjang sektor pariwisata, seperti pertanian, peternakan, perkebunan, angkutan dan komunikasi, hotel, jasa-jasa dan sebagainya.

  Untuk Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diharapkan dapat menyumbang penerimaan daerah.

  Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dikenal luas sebagai kota budaya dan kota pelajar, sehingga sudah tepat kiranya jika sektor pariwisata di daerah ini menjadi unggulan, jika dilihat dari kondisi alam yang ada di Yogyakarta yang bukan merupakan kota industri dan sangat memiliki keterbatasan Sumber Daya Alam, namun memiliki Sumber Daya Manusia.

  Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di tengah pulau Jawa bagian selatan. Untuk mencapai Yogyakarta dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi udara maupun darat seperti bis dan kereta api. Untuk transportasi udara, Yogyakarta memiliki bandara Adisucipto yang terletak 8 km dari pusat kota dan transportasi lokal sebagai sarana pendukung juga tersedia serta relatif memadai, khususnya untuk armada angkutan darat dalam kota seperti taxi, bus umum dan kereta api, dengan tarif yang relatif cukup murah. Sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW), propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta relatif memiliki keunggulan, diantaranya tersedia hotel-hotel berbintang, objek daya tarik wisata serta sarana dan jasa telekomunikasi yang dapat digunakan untuk lokal, interlokal dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  internasional hal ini mencerminkan Yogyakarta mampu melayani jasa telekomunikasi.

  Banyak cara untuk mendapatkan devisa dari sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta, diantaranya wisata budaya, wisata alam, wisata konvensi serta industri yang bisa dikemas sebagai salah satu alternatif jalur wisata. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu daerah yang telah ditetapkan sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang terus dibenahi dan dikembangkan memiliki ciri yang luas seperti :

  a. Sifat khas DIY yang cukup menarik bagi wisatawan mancanegara maupun nusantara, mengingat kedudukannya sebagai pusat pendidikan, pusat budaya Jawa serta kota perjuangan.

  b. Letak DIY dikelilingi oleh objek-objek wisata yang beragam meliputi wisata alam pegunungan maupun pantai peninggalan sejarah maupun manusia, serta terletak diantara candi Borobudur dan candi Prambanan, dimana objek-objek wisata tersebut dalam jangkauan transportasi cukup dekat dari Yogyakarta.

  c. Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata. Hal ini didukung dengan adanya kebijaksanaan umum pembangunan pariwisata dan citra DIY yang potensial.

  Menyebabkan DIY memiliki daya tarik bagi calon wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara untuk lebih lama tinggal di Yogyakarta.

  Selain hal-hal pendukung yang telah disebutkan di atas, Yogyakarta juga memiliki rumah makan dengan berbagai tipe dan jenis masakan, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Indonesia food, Chinese food, European Food dan seafood, semua ini tersedia untuk melayani selera wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta.

  Dalam pembentukan PDRB D.I Yogyakarta didukung oleh 9 sektor/lapangan usaha, yaitu: 1) Pertanian; 2) Pertambangan dan Penggalian; 3) Industri Pengolahan; 4) Listrik, Gas dan Air Bersih; 5. Bangunan; 6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran; 7) Pengangkutan dan Komunikasi;

  8) Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; 9) Jasa-jasa Berdasarkan data BPS D.I Yogyakarta diketahui bahwa selama tahun

  1994-2000 sektor jasa rata-rata per tahun memberikan kontribusi terbesar 20,79% bagi pembentukan PDRB D.I Yogyakarta, diikuti dengan sektor pertanian sebesar 16,39%, sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 15,64%, sektor industri pengolahan 13,63%. Sedangkan untuk sektor pertambangan dan sektor listrik, gas, dan air bersih mamberikan kontribusi sangat kecil bagi PDRB yaitu masing- masing sebesar 1,33% dan 0,68%.

  Dari data di atas dapat dilihat bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi terbesar dibandingkan sektor-sektor lainnya karena dapat meningkatkan penerimaan devisa, memperluas lapangan pekerjaan dan memperkenalkan kebudayaan serta pengembangan pariwisata yang dilakukan dengan tetap memperhatikan terpeliharanya kebudayaan dan kepribadian nasional. Untuk itu perlu diambil langkah-langkah dan pengaturan yang lebih terarah berdasarkan kebijaksanaan yang terpadu, antara lain bidang promosi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Adanya perusakan lingkungan alam, pencemaran seni budaya dan hilangnya sifat-sifat kepribadian bangsa yang menerima kedatangan wisatawan, haruslah mendapat perhatian yang serius. Sering terjadi objek wisata dirusak, candi-candi dicoret-coret, kesenian daerah dirusak, upacara keagamaan dikomersialkan. Hal-hal semacam ini sudah tentu membawa pengaruh negatif terhadap pertumbuhan kepariwisataan. Oleh sebab itu industri pariwisata haruslah direncanakan, pertumbuhannya harus dikendalikan, perkembangannya perlu pengarahan, pemasaran dan promosinya harus digalakkan, mutu pelayanannya harus ditingkatkan agar apa yang diharapkan tidak sia-sia.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka Peneliti mengambil judul

  “Hubungan Investasi, Promosi, Jumlah Biro Perjalanan, Jumlah

Penginapan terhadap PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006”

  B. Batasan Masalah

  Untuk mengatasi masalah yang akan diteliti agar tidak terlalu luas, maka penulis membuat batasan-batasan dalam penelitian yaitu Investasi, Promosi, Jumlah Biro Perjalanan, Jumlah Penginapan atau hotel dan PDRB Sektor Pariwisata di DIY.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Apakah ada hubungan antara Investasi dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006?

  2. Apakah ada hubungan antara Promosi dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006?

  3. Apakah ada hubungan antara Jumlah Biro Perjalanan dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006?

  4. Apakah ada hubungan antara Jumlah Rumah Penginapan atau Hotel dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian

  a. Untuk menguji dan menganalisis hubungan antara Investasi dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006.

  b. Untuk menguji dan menganalisis hubungan antara Promosi dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006.

  c. Untuk menguji dan menganalisis hubungan antara Jumlah Biro Perjalanan dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006.

  d. Untuk menguji dan menganalisis hubungan antara Jumlah Penginapan dengan PDRB Sektor Pariwisata di DIY tahun 1997-2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  a. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah DIY dalam mengembangkan sektor pariwisata.

  b. Bagi Penulis Sebagai aplikasi penulisan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai sektor industri pariwisata.

  c. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan sebagai bahan tambahan bagi para pembaca tentang penerimaan sektor pariwisata.

  d. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi pustaka universitas

  e. Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai penerimaan sektor pariwisata dan mendorong adanya penelitian yang sejenis dan dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Pariwisata

1. Pengertian Istilah Pariwisata

  Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Perjalanan sementara dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu (Kodhyat, 1983:4).

  Yoeti, 1980:23 mendefinisikan pariwisata (Tour) adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang dilakukan dari suatu tempat ketempat lain dengan maksud tidak mencari nafkah di tempat yang di kunjungi akan tetapi semata-semata untuk menikmati perjalanannya atau menuruti keinginan yang beraneka ragam.

  Sedangkan Spillane, 1987:22 menguraikan bahwa suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi 3 persyaratan yaitu:

  1. Harus bersifat sementara

  2. Harus bersifat sukarela dalam arti tidak terjadi karena paksaan 3. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Kanwil Deparpostel, 1995:3 secara lebih luas pariwisata diartikan sebagai perjalanan dari suatu tempat ketempat lain bersifat sementara, dilakukan perseorangan maupun kelompok dalam usaha untuk mencari kesenangan hidup.

  Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dari suatu tempat ketempat lain yang bersifat sementara.

2. Bentuk dan Jenis Pariwisata

a. Bentuk Pariwisata

  Nyoman S. Pendit, 1995: 43 dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pariwisata, sebuah pengantar perdana mengemukakan pariwisata dapat dibagi dalam kategori sebagai berikut : 1) Menurut asal wisatawan :

  a) Dari dalam negeri biasa disebut pariwisata domestik atau pariwisata nusantara.

  b) Dari luar negeri biasa disebut pariwisata internasional atau pariwisata mancanegara.

  2) Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran

  a) Kepergian wisatawan ke luar negeri memberi efek negatif terhadap neraca pembayaran luar negeri disebut pariwisata pasif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b) Kedatangan wisatawan ke dalam negeri, memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar negeri disebut pariwisata aktif.

  3) Menurut jangka waktu

  a) Pariwisata jangka pendek, apabila wisatawan yang berkunjung ke suatu DTW (Daerah Tujuan Wisata) hanya beberapa hari saja.

  b) Pariwisata jangka panjang, apabila wisatawan yang berkunjung ke suatu DTW (Daerah Tujuan Wisata) waktunya sampai berbulan- bulan. 4) Menurut jumlah wisatawan :

  a) Disebut pariwisata tunggal, apabila wisatawan yang berpergian hanya seorang atau satu keluarga.

  b) Disebut pariwisata rombongan, apabila wisatawan yang berpergian satu kelompok atau rombongan yang berpergian untuk wisata, bisa 15-20 orang atau lebih. 5) Menurut alat angkut yang digunakan

  a) Pariwisata udara

  b) Pariwisata laut

  c) Pariwisata kereta api

  d) Pariwisata mobil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Jenis Pariwisata

  1) Wisata Budaya Wisata budaya adalah wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari adat-istiadat, budaya, tata cara kehidupan masyarakat dan kebiasaan yang terdapat di daerah atau negara yang dikunjungi. 2) Wisata Olah raga

  Wisata olah raga adalah wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk mengikuti olah raga.

  3) Wisata Komersial Wisata komersial adalah wisata yang dilakukan dengan tujuan yang bersifat komersial atau belanja.

  4) Wisata Industri Wisata industri adalah wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari atau meneliti suatu industri tertentu.

  5) Wisata Politik Wisata politik adalah wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk aktif dalam kegiatan politik.

  6) Wisata Sosial Wisata sosial adalah wisata yang dilakukan dengan tujuan non profit atau tidak mencari keuntungan, biasanya dilakukan dalam rangka membantu remaja atau masyarakat ekonomi lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7) Wisata Pertanian Wisata pertanian adalah wisata yang dilakukan dengan tujuan studi dan riset atau studi banding mengenai sektor pertanian.

  8) Wisata Maritim atau Bahari Wisata maritim atau bahari adalah wisata yang dilakukan berkaitan dengan olah raga air seperti selancar, menyelam dan sebagainya.

  Sedangkan menurut Soekadijo:35, 1997 pariwisata dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu : motif dan tipe wisata

a. Motif Wisata

  1) Motif Bersenang-senang atau Tamasya Motif bersenang-senang atau tamasya yang melahirkan tipe wisata tamasya (Pleasure tourism). Wisatawan tipe ini ingin mengumpulkan pengalaman sebanyak-banyaknya, mendengarkan dan menikmati apa saja yang menarik perhatian. Wisatawan tamasya sering berpindah-pindah dari tempat yang satu ketempat yang lain dengan menikmati pemandangan alam, adat kebiasaan setempat, pesta rakyat, hiruk pikuk kota besar atau ketenangan tempat yang sepi, monumen, peninggalan sejarah.

  2) Motif Rekreasi Motif rekreasi dengan tipe wisata rekreasi (recreation tourism).

  Rekreasi ialah kegiatan yang menyenangkan yang dimaksudkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berupa olah raga (tenis, berkuda, mendaki gunung, bersepeda), membaca dan mengerjakan hobi.

  3) Motif Kebudayan Dalam tipe wisata kebudayaan (culture tourism) orang tidak hanya sekedar mengunjungi satu tempat untuk menyaksikan dan menikmati atraksi (pleasure tourism), akan tetapi lebih dari itu. Ia mungkin datang untuk mempelajari atau mengadakan penelitian tentang keadaan setempat. Dalam wisata budaya itu juga termasuk kunjungan wisatawan pada berbagai peristiwa khusus (special

  event) seperti upacara keagamaan, penobatan raja, pemakaman tokoh tersohor, pertunjukan rombongan keseniaan yang terkenal.

  4) Motif Spiritual Motif spiritual dan wisata spiritual (spiritual tourism) merupakan salah satu tipe wisata yang tertua. Sebelum orang mengadakan perjalanan untuk rekreasi, bisnis, olah raga dan lain sebagainya, orang sudah mengadakan perjalan untuk berjiarah (pariwisata ziarah) atau untuk keperluan keagamaan lainnya. 5) Motif Interpersonal Istilah ini belum mapan dalam literature kepariwisataan.

  Maksudnya jelas, yaitu bahwa orang dapat mengadakan perjalanan untuk bertemu orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6) Motif Kesehatan Wisata kesehatan (health tourism) pada jaman dahulu merupakan tipe wisata yang penting sekali. Selalu ada kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata di tempat-tempat sumber air mineral (spa) yang dianggap memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit.

b. Tipe Wisata

  1) Wisata Olah raga Wisata olah raga ialah pariwisata dimana wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena motif olah raga.

  2) Wisata Bisnis Bisnis merupakan motif wisata bisnis. Banyak hubungan terjadi antara orang-orang bisnis. Semua pariwisata itu mengundang kedatangan orang-orang bisnis baik dari dalam maupun dari luar negeri. Arus wisatawan itu tidak terjadi hanya bertambah besar pada waktu peristiwa-peristiwa itu terjadi, akan tetapi kontak yeng terjadi dalam peristiwa itu dapat berkembang menjadi hubungan bisnis yang mantap. 3) Wisata Konvensi

  Banyak pertemuan-pertemuan nasional maupun internasional untuk membicarakan bermacam-macam masalah : kelaparan dunia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pertemuan tahunan antara ahli-ahli dibidang tertentu. Perjalanan wisata yang timbul karenanya pada umumnya disebut wisata konvensi. 4) Wisata Sosial

  Tipe wisata sosial (social tourism) itu bukan wisata yang berdasarkan motif sosial. Motif wisata sosial biasanya ialah rekreasi, bersenang-senang (pleasure tourism) atau sekedar mengisi waktu libur. Akan tetapi dilaksanakan dengan bantuan pihak tertentu yang diberikan secara sosial.

B. Industri Pariwisata

1. Pengertian Industri Pariwisata

  Industri pariwisata merupakan rangkuman dari berbagai macam bidang wisata yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa-jasa/layanan yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh para wisatawan dalam perlawatannya (Damardjati, 1992).

  Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  besarnya perusahaan, lokasi tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan metode atau cara pemasarannya.

  Pariwisata dalam perkembangannya telah tumbuh menjadi industri yang sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang sangat cerah di kemudian hari bagi sebuah pembangunan nasional, bagi Indonesia industri pariwisata merupakan peluang yang tidak dapat dilepaskan begitu saja. Ada beberapa pihak yang saling berhubungan untuk mendukung industri pariwisata tersebut (Spillane, 1987).

  Pihak-pihak yang terkait dalam industri pariwisata yaitu:

  a. Mereka yang mencari kepuasan ataupun kesejahteraan lewat perjalanan mereka yang disebut wisatawan.

  b. Mereka yang bertempat tinggal dalam masyarakat dan menyediakan tempat tinggal bagi wisatawan.

  c. Mereka yang mempromosikan dan menjadi perantara bisnis pariwisata.

  Industri pariwisata yang tumbuh di suatu daerah diharapkan dapat mendorong kesempatan kerja dan peluang usaha. Sebab kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata yang memerlukan berbagai fasilitas penunjang wisata, pada hakekatnya menumbuhkan beragam kesempatan kerja. Adanya potensi di objek wisata dilihat dari sosial ekonomi masyarakat, sarana dan prasarana yang ada menyebabkan munculnya berbagai aktivitas pariwisata yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan penduduk (Spillane,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Dampak Positif dan Negatif Industri Pariwisata

  Pariwisata masa kini dapat dikatakan sebagai produk dari kemajuan sosial masyarakat, dengan pengelolaan yang sehat serta pengertian yang tepat, maka pariwisata merupakan wahana yang baik dalam mencapai kemajuan sosial, serta hubungan damai antara bangsa-bangsa di dunia.

  Namun hal-hal tersebut dapat menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap negara dan berpengaruh terhadap sosial budaya masyarakatnya. Menurut (Spillane, 1987:138) dampak positif dan negatif industri pariwisata adalah: a. Pengaruh Positif

  1) Membuka Kesempatan Kerja Industri pariwisata merupakan kegiatan mata rantai yang sangat panjang,sehingga banyak membuka kesempatan kerja bagi masyarakat terdekat. 2) Menambah Pemasukan/Pendapatan Masyarakat Daerah

  Di daerah pariwisata tersebut masyarakat dapat menambah pendapatan dengan menjual barang dan jasa. Misalnya: restoran, hotel, biro perjalanan, dan lain-lain. 3) Menambah Devisa

  Dengan makin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia maka akan semakin banyak devisa yang di terima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4) Merangsang Pertumbuhan Kebudayaan Asli Indonesia Kebudayaan yang sudah ada di Indonesia dapat tumbuh karena adanya pariwisata.Wisatawan asing banyak yang ingin melihat kebudayaan asli Indonesia, sehingga kebudayaan asli tersebut dipertahankan keasliannya. 5) Menunjang Gerak Pembangunan di Daerah

  Di daerah pariwisata banyak timbul pembangunan jalan, hotel, restoran, dan lain-lain, sehingga pembangunan di daerah itu lebih maju.

  b. Pengaruh Negatif 1) Pencurian Benda-benda Kuno

  Banyak yang tertarik akan benda-banda kuno termasuk para wisatawan, banyak pula yang ingin memiliki benda-benda tersebut karena memiliki seni tersendiri dan menarik. Namun karena benda-benda tersebut tidak dijual, maka banyak terjadi pencurian.

  2) Berubahnya Tujuan Kesenian dan Upacara Tradisional Kesenian dan upacara tradisional yang dulu merupakan kebiasaan, dengan adanya pariwisata berubah menjadi ajang komersialisasi budaya kesenian daerah. 3) Timbulnya Industri Seks

  Di daerah pariwisata banyak timbul industri seks yang dapat mempengaruhi moralitas masyarakat sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4) Merosotnya Mutu Barang Kerajinan Permintaan barang-barang kerajinan oleh para wisata terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga banyak terjadi pembuatan barang yang asal jadi.

C. Konsep Pembangunan Sektoral

  Di berbagai perekonomian pertumbuhan selalu timbul sebagai akibat dari berkembangnya sejumlah kecil kegiatan-kegiatan ekonomi yang dapat digolongkan dalam sektor pertumbuhan primer, dan mereka dapatlah disebut sebagai sektor-sektor pemimpin (leading sectors) dalam proses pertumbuhan ekonomi. Jenis industri atau kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya yang menjadi sektor pemimpin berbeda-beda di berbagai negara. Di Inggris tekstil katun merupakan sektor pemimpin, sedangkan perkembangan jaringan jalan kereta api memegang peranan yang sama di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Kanada, dan Rusia. Di beberapa negara, kegiatan-kegiatan ekonomi primer telah menjadi sektor pemimpin. Di Swedia industri tersebut adalah industri kayu, di Denmark adalah kegiatan di sektor peternakan, dan di Jepang adalah industri sutera. Berdasarkan pada kenyataan ini Rostow menyimpulkan bahwa tidak satu sektor ekonomipun dapat dipandang sebagai sektor yang memegang kunci dalam menciptakan pembangunan ekonomi (Sadono Sukirno, 1985:109).

  Pariwisata sering sekali dipandang sebagai sektor yang potensial dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  disadari, bukan hanya di negara maju tetapi juga di negara yang sedang berkembang. Ini bisa dilihat dari dibentuknya Departemen Pariwisata Seni dan Budaya serta banyaknya sponsor dalam mengembangkan objek-objek wisata. Pariwisata juga sebagai sektor yang memperluas kesempatan usaha, kesempatan kerja, meningkatkan perolehan devisa, meningkatkan penerimaan retribusi dan pajak, sekaligus meningkatkan neraca pembayaran Indonesia (Yoeti, 1985).

  Pariwisata mengundang wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik untuk mengunjungi dan membelanjakan uangnya di daerah wisata.

  Dimana belanja wisatawan tersebut, merupakan keuntungan ekonomi bagi penduduk yang mempunyai usaha di sekitar objek wisata tersebut. Adapun Peranan Pariwisata dalam Ekonomi yaitu:

  1. Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Usaha

  Pembangunan pariwisata dapat membuka kesempatan kerja dan lapangan usaha baik yang langsung maupun tidak langsung, baik pada waktu sebelum maupun sesudah berlangsungnya kegiatan pariwisata itu sendiri. Kesempatan yang tersedia sebelum kegiatan kepariwisataan dimulai adalah pembangunan hotel-hotel besar yang dapat memakan waktu dan mempekerjakan ratusan pekerja bangunan.

  2. Meningkatkan Penerimaan Negara

  Pemerintah juga banyak memperoleh manfaat dan penerimaan negara berupa pajak (pajak langsung dan tidak langsung).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Pajak Langsung Pajak langsung diperoleh dari keuntungan-keuntungan perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata, yaitu pajak penghasilan dan pajak penjualan serta dari para wisatawan

  b. Pajak Tidak Langsung Pajak tidak langsung (bea masuk dan bea cukai), serta pajak pertambahan nilai yang dibayar oleh para wisatawan untuk pembelian barang dan jasa.

  3. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

  Pengeluaran atau pembelanjaan yang dilakukan oleh para wisatawan baik mancanegara maupun domestik di suatu daerah tujuan wisata akan meningkatkan pendapatan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

  4. Menunjang Pembangunan Daerah

  Pembangunan pariwisata cenderung tidak terpusat di wilayah perkotaan, melainkan lebih cenderung terarah ke daerah-daerah pedalaman atau pantai yang bebas dari kebisingan perkotaan. Dengan demikian, sektor pariwisata juga sangat berperan dalam menunjang pembangunan daerah.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PDRB Sektor Pariwisata

1. Investasi

  Investasi sektor pariwisata adalah investasi yang dilakukan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan obligasi serta pembangunan sarana penunjang kepariwisataan seperti: hotel, restoran, dan sarana penunjang lainnya oleh para investor baik PMDN maupun PMA di sektor pariwisata, dimana sektor pariwisata memiliki potensi dalam memberikan devisa bagi Negara.

  Pemerintah memiliki komitmen untuk mengembangkan pariwisata, artinya pariwisata adalah bisnis yang sangat besar dan berpeluang untuk ikut di dalamnya, karena selain dapat membantu dalam memberikan devisa bagi negara, pariwisata juga dapat menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Semakin banyaknya jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta maka akan menciptakan perkembangan jumlah hotel, penginapan dan sarana penunjang lainnya. Perkembangan hotel maupun sarana penunjang pariwisata tersebut jelas akan menyebabkan semakin banyaknya tenaga kerja yang terserap. Jumlah kunjungan yang semakin meningkat dapat meningkatkan penerimaan pariwisata dan menarik investasi.

2. Promosi

  Promosi di pandang sebagai arus informasi satu arah yang di buat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

  Promosi merupakan salah satu variabel yang sangat penting di laksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk dan jasa. Pengertian promosi menurut Jeremy Carthy dan William D (1993,294) adalah kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempangaruhi sikap dan perilaku.

  Kegiatan promosi mempunyai 3 fungsi utama yaitu: a. Mencari dan mendapatkan perhatian (attention) dari calon pembeli.

  b. Menciptakan dan menumbuhkan (interest) pada diri calon pembeli.

  c. Mengembangkan rasa ingin (desire) calon pembeli untuk memilih barang yang di tawarkan.

  3. Jumlah Usaha Perjalanan

  Jumlah usaha perjalanan wisata adalah badan usaha yang menyelenggarakan pelayanan bagi perjalanan dengan tujuan utama berwisata.

  Faktor jumlah usaha perjalanan wisata mempunyai hubungan dengan penerimaan di sektor pariwisata, dimana apabila jumlah usaha perjalanan wisata semakin berkembang akan mempermudah dan memperlancar arus wisatawan asing.