FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT GURU DALAM MELAKUKAN PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT GURU DALAM

MELAKUKAN PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Oleh :

Yohanes Anang Gathot Pribadi

NIM : 031324016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT GURU DALAM

MELAKUKAN PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Oleh :

Yohanes Anang Gathot Pribadi

NIM : 031324016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  H asil karya ini aku persembahkan untuk:

Dia yang memberikan aku kasih dari segala kasih...

  

”TUHAN YESUS KRISTUS”

Dia yang memberikan aku sayang dari segala kasih sayang...

  

”BAPAK dan IBU ku”

Dia yang memberikan aku keramaian...

  

”ADIK - ADIK ku”

Mereka yang memberikan aku kegembiraan...

  

”TEMAN - TEMAN ku”

The last but not least...,

Untukmu Merah Putih...

  

” INDONESIA ku”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Motto: Ad Majorem Dei Gloriam U ntuk Keagungan Allah Yang L ebih Besar… ,

  Dum Spiro, Spero Selama kita masih bernafas, kita tetap berharap...,

  Bhinneka Tunggal Ika M eskipun Berbeda-beda, Tapi Tetap Satu Jua...,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 19 Juni 2008 Penulis Y. Anang Gathot Pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Y. Anang Gathot Pribadi Nomor Mahasiswa : 031324016 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul ”FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT GURU DALAM MELAKUKAN PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL” Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 2 September 2008 Yang Menyatakan (Y.Anang Gathot Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Menghambat Guru Dalam Melakukan Pembelajaran Ekonomi Dengan Pendekatan Kontekstual”.

  Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlepas dari bantuan, kerjasama, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pandidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kepala Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Ibu Catur Rismiati, S.Pd, M.A., selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak Y. M. Vianey Mudayen, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang berguna demi kesempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Seluruh staf pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan tambahan pengetahuan selama penulis menempuh studi di Program Studi Pendidikan Ekonomi.

  7. Seluruh staf administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

  8. Bapak Kepala Sekolah SMAN 1, 2, 8, dan 11 Yogyakarta, SMA Santa Maria, SMA Stella Duce 1 dan 2, SMA Bhineka Tunggal Ika, SMA Budya Wacana, SMA BOPKRI 1, 2, dan 3, SMA Sang Timur, SMA Taman Madya Jetis, SMA Taman Madya IP, SMA Institut Indonesia 1, SMA Marsudi Luhur, SMA ’17’1, SMA Santo Thomas, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  9. Bapak dan Ibuku, yang selalu memberikan dukungan, perhatian, dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

  10. Adik-adikku Adit dan Isna, yang selalu memberikan dukungan, perhatian, dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

  ”Sekolah yang bener ya ...!!”

  11. Pakdhe dan Budhe Trisni ..., yang telah memberikan dukungan dan doanya serta membiayai semua biaya kuliah maupun skripsi penulis selama ini.

  Terima kasih banyak pakdhe dan budhe...

  12. Simbah, Bulik Tutik, Nana, Ayik, Ita, Agil, Mba Kris ..., terima kasih atas dukungan, bantuan, dan doa kalian semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13. Seseorang yang masih aku sayang ’Henny’..., makasih banyak atas semuanya...

  14. Mas Bondan ..., yang telah memberikan dukungan, doa, dan bantuan dananya dari jauh. ”Mas..., Akhirnya adikmu lulus juga nih..he2.”

  15. Romo Hiro ..., yang sudah banyak membantu dan memberkati saya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi dan akhirnya.... lulus...!!

  16. Teman - teman bimbingan Romo Fredi, Rino, Ike, Evi ..., makasih banyak atas dukungan dan kebersamaan kita untuk bertukar pikiran satu sama lain...

  ”Sukses buat kita semua... Chayoo !!”

  17. Teman - teman nongkrong-ku Ika, Aji, Pius, Dika, ..., makasih banyak atas kebersamaan yang telah kita alami. ”Don`t forget, Jumat adalah hari kongkow

  

kita di angkringan tugu Pak Man he2 ...,” Sukses untuk kita berlima Ok ...!!

  18. Temanku Gawer dan Sigit Orc ..., yang terus mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsinya. ” Tunggu aku teman, semoga aku bisa cepet

  menyusul kalian kerja dan hidup sukses di Jakarta...Amin.”

  19. Teman – teman D’Joyo Community Pak Tua, Jenkq, Angga, Gabug, Itok,

  Tukul, Jampez, Mbah Karto, Topenk, Galih ..., makasih banyak atas kebersamaan dan kekonyolan yang telah kita alami bersama he2.

  20. Teman - teman Futsal Sontol, Vigor, Eki, Itok, Arek, Ian, Yacko, Joshua ..., makasih atas semangat dan hari-hari penuh keceriaan yang menemani kita setiap kita futsal maupun tidak futsal...,” Halah Opoh... !!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21. Teman - teman kost nologaten Bolot, Panji, Simbah, Bambang ..., makasih banyak atas kebersamaan dan rasa senasib sepenanggungan ketika kita dilanda krisis moneter ha..ha..ha...

  22. Teman - teman Pendidikan Ekonomi `03 ..., makasih banyak atas hari-hari penuh warna yang pernah kita lalui bersama. Kegembiraan dan kesedihan yang pernah kita rasakan sama-sama saat duduk di bangku kuliah adalah kenangan manis yang tidak terlupakan. Semoga dengan berjalannya waktu, kenangan itu dapat menjadi pelajaran terindah dalam hidup kita.

  23. Kamarku ..., yang selama ini telah menjadi tempat yang nyaman bagi penulis untuk tidur, ngerjain tugas, ngelamun, merenung, dll deh.

  24. Semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas kerjasama, bantuan, semangat, dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis senantiasa terbuka untuk menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

FAKTOR – FAKTOR YANG MENGHAMBAT GURU DALAM

MELAKUKAN PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL

  

Yohanes Anang Gathot Pribadi

Universitas Sanata Dharma

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) faktor-faktor yang menghambat guru dalam melakukan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual; 2) upaya- upaya yang telah dilakukan guru untuk mengatasi hambatan tersebut; 3) rekomendasi untuk keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan di beberapa SMA di Kota Madya Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah guru- guru bidang studi Ekonomi di 4 SMA Negeri dan 15 SMA Swasta di kota Yogyakarta. Sedangkan objek penelitian ini adalah faktor- faktor yang menghambat guru dalam melakukan pembelajaran Ekonomi dengan pendekatan kontekstual.

  Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru Bidang Stud i Ekonomi di

  49 SMA di Kota Madya Yogyakarta. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling dimana peneliti mengambil 40% dari keseluruhan populasi sehingga sampel yang digunakan berjumlah 20 SMA. Oleh karena 1 sekolah tidak bersedia untuk menjadi responden penelitian, maka jumlah sampel adalah 19 SMA yang terdiri dari 4 SMA Negeri dan 15 SMA Swasta. Dengan teknik penarikan sampel tersebut, diperoleh 40 responden.

  Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase dan analisis deskriptif. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa : 1) terdapat 7 faktor yang menghambat guru dalam melakukan pembelajaran Ekonomi dengan pendekatan kontekstual; 2) guru telah mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan berbagai macam upaya baik yang sudah maupun belum sesuai untuk dilakukan; 3) terdapat 4 rekomendasi yang dapat diberikan untuk keberhasilan pembelajaran Ekonomi dengan pendekatan kontekstual yakni pengadaan diklat praktek bagi guru, pengadaan pertemuan rutin sebagai tempat sharing antar guru, peningkatan gaji dan kesejahteraan guru, dan yang terakhir pembuatan dan pelaksanaan RPP secara sungguh-sungguh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  

INHIBITING FACTORS FACED By TEACHERS IN CONDUCTING

ECONOMIC TEACHING LEARNING PROCESS USING

CONTEXTUAL APPROACH

Yohanes Anang Gathot Pribadi

  

Universitas Sanata Dharma

2008

  This research was intended to describe : 1) factors that inhibit teachers in conducting economic teaching learning process using contextual approach ; 2) efforts that had been made by teachers to deal with inhabitation ; 3) recommendation to improve the quality of the teaching learning process using contextual approach.

  This descriptif research was conducted at 4 public and 15 private senior high schools in Kotamadya Yogyakarta. The research subject was economic teachers at the above schools, meanwhile the object of the research was factors which inhibited teachers in conducting economic teaching learning process using contextual approach.

  Population in this research was econo mic teachers at 49 senior high schools in Kotamadya Yogyakarta. The technique of sample taken used was proportional random sampling in which the researcher took 40 % from the population as the research samples. Due to one school did not available, the samp les would be 19 schools consisted of 40 respondents.

  The techniques of data analyzis were percentage analyzis and descriptive analyzis. From the data, it was shown that : 1) there were 7 factors that inhibited teachers in conducting economic teaching learning process using contextual approach ; 2) teachers had already done several efforts to deal with the problems ; 3) there were 4 recommendation to improve the quality of economic teaching learning process nomely conducting practical training for teachers, having a routine meeting among teachers to share their ideas, improving teachers salary, implementing sillaby and lesson plan seriously.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................iv MOTTO ..........................................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................vii

ABSTRAK ......................................................................................................................xi

ABSTRACT.....................................................................................................................xii

DAFTAR ISI...................................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................6 D. Manfaat Penelitian ......................................................................................7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengajaran Sebagai Sebuah Sistem ............................................................8

  B. Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran.......................................9

  1. Pengertian Belajar.................................................................................9

  2. Pengertian Mengajar .............................................................................10

  3. Pengertian Pembelajaran.......................................................................11

  C. Pembelajaran Ekonomi ...............................................................................13

  1. Pengertian Pembelajaran Ekonomi .......................................................13

  2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Ekonomi ..........................................14

  D. Peranan Guru Dalam Proses Belajar-Mengajar ..........................................15

  E. Pendekatan Kontekstual..............................................................................17

  1. Latar Belakang Pendekatan Kontekstual ..............................................17

  2. Tujuh Pilar Pembelajaran Kontekstual .................................................21

  3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Kontekstual................................25

  4. Kaitan 7 Pilar dengan Karakteristik Pembelajaran Kontekstual...........30

  5. Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas........................................33

  6. Penyusunan Rencana Pembelajaran Berbasis Kontekstual...................34

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................................36 B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................36 C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................................................37 D. Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................37 E. Sumber Data Penelitian...............................................................................38 F. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................39 G. Teknik Pengujian Instrumen.......................................................................40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  H. Teknik Analisis Data...................................................................................46

  BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data ........................................................................48

  1. Deskripsi Data.......................................................................................48

  2. Analisis Data Kuesioner........................................................................49

  B. Pembahasan ................................................................................................64

  BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ................................................................................................80 B. Saran............................................................................................................82 C. Keterbatasan Penelitian...............................................................................84

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................85

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

  Tabel III.1. Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................................39 Tabel III.2. Skor Item Kuesioner ................................................................................40 Tabel III.3. Hasil Uji Validitas....................................................................................42 Tabel III.4. Hasil Uji Reabilitas ..................................................................................45 Tabel III.5. Skala Penilaian Acuan Patokan................................................................46 Tabel IV.1. Keseluruhan Subjek Penelitian ................................................................48 Tabel IV.2. Hambatan dalam Melaksanakan Pembelajaran Kreatif ...........................50 Tabel IV.3. Hambatan dalam Melaksanakan Kegiatan Kritis.....................................51 Tabel IV.4. Hambatan dalam Melaksanakan Kegiatan Kerjasama.............................52 Tabel IV.5. Hambatan dalam Melaksanakan Kegiatan Pemodelan............................53 Tabel IV.6. Hambatan dalam Melaksanakan Kegiatan Refleksi.................................54 Tabel IV.7. Hambatan dalam Melaksanakan Kegiatan Penilaian Otentik ..................55 Tabel IV.8. Deskripsi Keseluruhan Skor Item Kuesioner...........................................56 Tabel IV.9. Solusi untuk Hambatan Pembelajaran Kreatif .........................................60 Tabel IV.10. Solusi untuk Hambatan Kegiatan Kritis ..................................................61 Tabel IV.11. Solusi untuk Hambatan Kegiatan Kerjasama ..........................................61 Tabel IV.12. Solusi untuk Hambatan Kegiatan Pemodelan..........................................62 Tabel IV.13. Solusi untuk Hambatan Refleksi..............................................................62 Tabel IV.14. Solusi untuk Hambatan Kegiatan Penilaian Otentik................................63

  DAFTAR GAMBAR

PETA KONSEP .............................................................................................................64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ....................................................................................................................86

KUESIONER..................................................................................................................87

DATA KUESIONER .....................................................................................................92

SURAT IJIN PENELITIAN .........................................................................................99

SURAT KETERANGAN PENELITIAN ....................................................................103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam meningkatkan mutu

  sumber daya manusia (Nurhadi, 2004:1). Dengan kata lain tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan.

  Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Peningkatan kualitas pendidikan sudah pasti menjadi tujuan dan tanggung jawab kita bersama.

  Berbagai upaya telah dilakukan untuk membenahi kualitas pendidikan. Salah satu upaya yang dapat ditempuh yakni dengan penyempurnaan kurikulum.

  Dewasa ini, para guru dituntut untuk mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan berkompetisi pada bidangnya masing- masing. Oleh karena itu, ahli-ahli pendidikan mencoba untuk melihat kembali tentang model pembelajaran yang diterapkan saat itu dan kemudian berusaha untuk menganalisis kekurangan / kelemahan yang terdapat dalam kurikulum 1994. sebagai hasilnya pada tahun 2004, diberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi sebagai penyempurnaan dari kurikulum lama. Berkenaan dengan diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi ini, awalnya mendapat respon positif dari banyak pihak. Adapun alasannya yakni dengan munculnya Kurikulum Berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Kompetensi ini, diyakini dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan jaman.

  Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, terdapat beberapa konsep / model pembelajaran yang dapat digunakan. Salah satunya yakni model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Nurhadi, 2004:103). Selama ini siswa hanya mampu menghafal pengetahuan yang mereka dapat dari guru. Namun pada kenyataannya mereka seringkali tidak memahami secara mendalam makna dari pengetahuan tersebut. Dan lebih parahnya lagi, siswa tersebut tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana penerapan dari pengetahuan tersebut.

  Sebagian dari kita memahami bahwa pendekatan belajar yang baik adalah learning by doing. Inilah sebenarnya yang kita maksud dengan “pembelajaran aktif” dan “melibatkan peserta didik dalam pembelajaran”. Anak mempelajari informasi baru melalui berbagai kegiatan dan metode pembelajaran. Kegiatan ini sering dikaitkan dengan pengalaman praktis anak setiap harinya. Hubungan ini membantu mereka memahami dan mengingat apa yang mereka pelajari dan kemudian menggunakannya dalam kehidupan (http://www.idpeurope.org).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 Dengan model pembelajaran kontekstual, hasil pembelajaran diharapkan akan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dalam konteks tersebut, siswa menjadi paham akan makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Peserta didik menjadi sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti.

  Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengambil mata pelajaran ekonomi karena ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara beberapa alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya. Jadi bisa dikatakan bahwa ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang bagaimana memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik itu kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier (Reksoprayitno, 2000:1). Penguasaan akan ilmu ekonomi juga dapat membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dalam kehidupannya. Misalnya, (1) bagaimana mengelola keuangan dengan baik, (2) bagaimana menentukan barang yang akan dibeli dengan dana yang dimilikinya, atau permasalahan-permasalahan lainnya (Reksoprayitno, 2000:2). Dengan kata lain, mata pelajaran ekonomi sangat lekat dengan kehidupan sehari- hari dan hal ini sesuai dengan hakikat dari pendekatan kontekstual yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 Ada tiga tantangan besar yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan

  KBK, yaitu; tantangan bidang pengelolaan kurikulum, bidang pelaksanaan pembelajaran, bidang penilaian (http://www.ekofeum.or.id). Pada bidang pembelajaran, guru diharapkan dapat menentukan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat menarik minat siswa terhadap pelajaran. Model pembelajaran ekonomi diharapkan mampu memberikan makna pelajaran ekonomi kepada siswa. Siswa tidak hanya dapat pengetahuan ekonomi, namun juga mampu memberikan kesan yang mendalam pada siswa, sehingga dapat mendorong siswa untuk mengimplementasikan konsep nilai- nilai ekonomi dalam kehidupan sehari- hari.

  Pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual telah berjalan hampir 2 tahun dalam tahap diujicobakan. Dalam penerapannya di sekolah- sekolah, model pembelajaran ini menghadapi berbagai kendala baik itu berasal dari guru, siswa, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah seperti misalnya saja guru mengalami kesulitan untuk mengetahui seberapa jauh pengalaman belajar yang telah dimiliki oleh masing- masing siswa karena karakteristik para siswa yang berbeda-beda. Selain itu banyak guru masih kurang paham atau mungkin malah bersikap acuh dengan pembelajaran kontekstual sehingga mereka masih cenderung memilih untuk menggunakan pembelajaran konvensional seperti ceramah dan penugasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 Perencanaan pembelajaran tematik itu menyenangkan dan menantang kreatifitas saya namun sering kali memakan waktu lebih lama. Tidak jarang saya merasa kesulitan untuk menemukan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan yang saya butuhkan, tetapi saya telah belajar untuk melibatkan peserta didik dalam merancang pembelajaran. Mereka membawa bahan-bahannya dari rumah kemudian mengembangkannya bersama-sama di kelas, seperti membuat topeng untuk bermain, alat demonstrasi untuk berbagai kegiatan, permainan, dan puisi (http://www.idpeurope.org).

  Hambatan-hambatan yang muncul dalam proses belajar mengajar tersebut bukan suatu hal yang dapat menggagalkan tercapainya tujuan pembelajaran ekonomi di sekolah, namun justru merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar di sekolah terutama guru ekonomi. Oleh sebab itu, sejak awal perlu dicari solusi yang efektif untuk mengatasi hambatan- hambatan guru dalam melakukan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual di sekolah. Untuk itu, sangat perlu dilakukan sebuah penelitian berkaitan dengan faktor- faktor yang menghambat guru dalam melakukan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual di sekolah.

  Berangkat dari hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor yang menghambat proses pembelajaran kontekstual di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  B. Rumusan Masalah

  Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah yakni:

  1. Apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual ?

  2. Bagaimana guru mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut ?

  3. Apa rekomendasi yang bisa diusulkan untuk keberhasilan pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual ?

  C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini yakni:

  1. Untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual.

  2. Untuk menganalisis upaya-upaya yang telah dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

  3. Untuk memberikan suatu rekomendasi agar pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual dapat berjalan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru Mata Pelajaran Ekonomi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru-guru khususnya mata pelajaran ekonomi untuk meningkatkan strategi belajar mengajar di kelas. Selain itu, dari hasil penelitian ini diharapkan guru yang bersangkutan dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar ekonomi di kelas dan menemukan cara penyelesaian yang efektif.

  2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi sekolah untuk mengetahui faktor- faktor yang menghambat pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual sehingga ke depannya dapat mengembangkan model pembelajaran ekonomi dengan pendekatan kontekstual.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan merupakan latihan untuk menganalisis suatu masalah yang timbul. Selain itu penelitian ini merupakan syarat bagi penulis untuk memenuhi tugas akhir kuliah.

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang nantinya akan berguna bagi mahasiswa / peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal ini lebih mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengajaran Sebagai Sebuah Sistem Sistem adalah seperangkat bagian yang saling berkaitan dan bekerja sama

  menuju tercapainya satu tujuan yang jelas batasnya (http://informasi- sistem.blogspot.com). Bagian-bagian dari sistem itu saling bergantung untuk masukan dan keluarannya, dan keseluruhan sistem menggunakan balikan untuk menentukan apakah tujuan yang diinginkan telah tercapai. Sebagai contohnya alat transportasi seperti sepeda motor yang mana terdiri dari bermacam- macam komponen yang terkait dan bekerja sama menghasilkan gerak laju motor. Dalam hal ini, gas merupakan mekanisme balikan untuk mengetahui kapan kita ingin berjalan pelan atau cepat.

  Proses pengajaran sendiri dapat dipandang sebagai suatu sistem. Tujuan sistem tersebut adalah menimbulkan belajar, learning. Proses pengajaran dapat dipandang sebagai sistem karena di dalam pengajaran, terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama yakni diantaranya adalah siswa, guru, materi pelajaran, dan lingkungan belajar. Komponen-komponen ini berinteraksi agar dapat mencapai tujuan (Sunendar, 2007). Misalnya di dalam suatu pengajaran, tentunya terdapat materi pelajaran yang akan dipelajari. Kemudian guru bersama-sama dengan siswa saling berinteraksi untuk membahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 materi pelajaran itu. Proses tersebut akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh lingkungan belajar yang kondusif.

B. Pengertian Belajar, Mengajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

  Abbott (dalam Watkins,dkk) mengungkapkan bahwa “Learning [is] that

  reflective activity which enables the learner to draw upon previous experience to understand and evaluate the present, so as to shape future action and formulate new knowledge ” (Savitri, 2007).

  Dari definisi tersebut dapat ditarik pengertian bahwa belajar adalah proses yang aktif untuk memahami hal- hal baru dengan pengetahuan yang kita miliki. Di sini terjadi penyesuaian dari pengetahuan yang sudah kita miliki dengan pengetahuan baru. Dengan proses belajar ini, kita dapat menjadi tahu apakah pengetahuan yang kita miliki itu benar atau tidak. Apabila tidak, maka kita perlu memperbaharui pengetahuan yang kita miliki.

  Belajar juga dapat dikatakan sebagai suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar (Gondo, 2007). Sumber belajar tersebut dapat berupa buku, lingkungan, guru, atau sesama teman. Adapun tujuan dari belajar itu sendiri yakni menghendaki adanya perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

2. Pengertian Mengajar

  Kata “teach” atau mengajar berasal dari bahasa Inggris kuno yaitu taecan. Dalam bahasa Inggris kuno, taecan berarti to teach yang berarti memperlihatkan sesuatu kepada seseorang melalui tanda atau simbol (Sanjaya, 2005:73).

  (Smith, 1987 dalam Sanjaya,

  “Teaching is imparting knowledge or skill

  2005:74)”. Menurut Smith, mengajar dipandang sebagai suatu proses menanamkan pengetahuan atau keterampilan. Mengajar juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu.

  Mengajar memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut (Sanjaya, 2005:74-75):

  a. Proses pengajaran berorientasi pada guru (Teacher Oriented) Dalam proses pengajaran, guru benar-benar memegang peran yang sangat penting. Dengan kata lain proses belajar hanya akan terjadi bila ada guru. Guru menentukan segalanya mulai dari menyiapkan materi pelajaran, bagaimanacara menyampaikannya, media apa yang akan digunakan, dll. Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru sering menggunakan metode ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 b. Siswa sebagai objek belajar

  Peran siswa dalam proses belajar-mengajar adalah sebagai objek belajar yang pasif menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru.

  Kegiatan siswa di dalam kelas hanya duduk diam, mendengarkan, dan mencatat.

  c. Kegiatan Pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu Dalam konteks pengajaran, mengajar hanya dilakukan di dalam kelas yang telah di desain sedemikian rupa sebagai tempat belajar.

  Sehingga kegiatan belajar- mengajar terkesan sangat formal. Padahal belajar dapat dilakukan dimana saja kita berada.

  d. Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

3. Pengertian Pembe lajaran

  Kata “pembelajaran” adalah terjemahan dari “instruction”. “instruction

  is a set of event that effect learners in such a way that learning is facilitated

  (Gagne, 1992:3 dalam Sanjaya, 2005:78). Menurut Gagne, mengajar merupakan bagian dari pembelajaran, dimana peran guru lebih ditekankan kepada bagaimana merancang berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan siswa dalam mempelajari sesuatu.

  Jadi dapat diartikan bahwa untuk istilah “mengajar”, guru dit empatkan sebagai pemeran utama yang memberikan informasi kepada siswa. Lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 halnya dengan “pembelajaran”, yang mana guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yang menyediakan berbagai sumber dan fasilitas untuk memudahkan siswa untuk belajar (Sanjaya, 2005:78).

  Pembelajaran adalah interaksi timbal balik antara siswa dengan guru dan antar sesama siswa dalam proses pembelajaran. Pengertian interaksi mengandung unsur saling memberi dan menerima (Gondo, 2007).

  Pembelajaran memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut (Sanjaya, 2005:79) :

  a. Pembelajaran berarti membelajarkan siswa Dalam konteks pembelajaran, tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa. Oleh karena itu kriteria keberhasilan proses pembelajaran diukur dari sejauh mana siswa telah melakukan proses belajar. Dengan demikian gutu tidak lagi hanya berperan sebagai sumber belajar, akan tetapi juga berperan sebagai orang yang membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan mampu belajar. Inilah yang dinamakan dengan student oriented.

  b. Proses pembelajaran berlangsung dimana saja Dalam konteks pembelajaran, kelas bukanlah satu-satunya tempat belajar siswa. Oleh karena itu proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja. Misalnya apabila materi pelajarannya tentang permitaan dan penawaran, maka siswa dapat belajar hal tersebut dengan terjun ke pasar secara langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 c. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan

  Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

C. Pembelajaran Ekonomi 1. Pengertian Pembelajaran Ekonomi

  Ekonomi adalah ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi (Depdiknas, 2003:6). Dalam kehidupan sehari- hari, kita pasti dihadapkan pada berbagai macam permasalahan ekonomi yakni masalah pemenuhan kebutuhan hidup sehari- hari. Dalam memenuhi kebutuhan hidup kita sehari- hari, kita memiliki bermacam- macam kebutuhan yang tidak terbatas jumlahnya sedangkan sumber daya yang tersedia jumlahnya terbatas.

  Oleh karena itu dalam memenuhi kebutuhan tersebut, kita diharapkan dapat bertindak ekonomis dalam penggunaan sumber daya yang tersedia.

  Berangkat dari hal diatas, pembelajaran ekonomi dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk memahami, mengembangkan serta menerapkan tentang perilaku dan tindakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, atau distribusi dalam kehidupan sehari- hari.

2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Ekonomi

  Segala sesuatu pasti ada tujuan yang ingin dicapai, demikian juga halnya dengan pembelajaran ekonomi. Adapun tujuan dari pembelajaran ekonomi menurut standar kompetensi mata pelajaran ekonomi (Depdiknas, 2003:6), yakni: pertama, membekali siswa sejumlah konsep ekonomi untuk mengetahui dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam kehidupan sehari- hari, terutama yang terjadi di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

  Kedua, membekali siswa sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi pada jenjang pendidikan selanjutnya. Ketiga, membekali siswa nilai-nilai serta etika ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha. Keempat, meningkatakan kemampuan berkompetensi dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasio nal maupun skala internasional.

  Berkenaan dengan fungsi, fungsi pembelajaran ekonomi adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih memecahkan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan masyarakat (Depdiknas, 2003:6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

D. Peranan Guru Dalam Proses Belajar-Mengajar

  Dalam kegiatan pembelajaran, guru memegang peranan yang sangat penting. Bahkan dapat dikatakan bahwa guru merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, berhasil / tidaknya proses pembelajaran sangat berga ntung pada peran guru tersebut. Selain menjadi salah satu sumber belajar siswa, guru juga memiliki peranan yakni (Sanjaya, 2005:148):

  1. Guru sebagai demonstrator Sebagai demonstrator, guru dapat diartikan sebagai seseorang yang menjadi teladan bagi para siswanya. Guru merupakan sosok ideal bagi setiap siswanya. Biasanya apa yang dilakukan guru akan menjadi acuan bagi siswa. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat memberikan contoh yang positif bagi para siswanya.

  2. Guru sebagai pengelola Berhasil / tidaknya proses belajar mengajar di kelas dipengaruhi oleh faktor kesiapan guru. Oleh karena itu sebelum melakukan pengajaran, seorang guru hendaknya dirasa perlu untuk menyusun suatu rencana pembelajaran. Dengan menyusun rencana pembelajaran tersebut, guru dapat memiliki pedoman langkah- langkah tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya berkenaan dengan materi yang akan dipelajari. Selain itu, dengan rencana pembelajaran, guru dapat menentukan metode, strategi, sekaligus media pembelajaran yang cocok digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 Arief Rachman berulang kali menekankan pentingnya membangun suasana hangat antara guru dan murid. Kalaupun guru memiliki segudang persoalan pribadi yang ia bawa dari rumah, begitu masuk kelas maka guru harus selalu terlihat ceria. Jangan sekali-kali persoalan keluarga dibawa-bawa ke ruang kelas, apalagi sampai melampiaskannya pada anak (http://rivafauziah.wordpress.com). Dalam peranannya sebagai pengelola kelas, guru diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik agar tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan dan kondusif untuk proses belajar me ngajar di kelas. Hal ini memang dirasa perlu agar tidak ada siswa yang merasa bosan, terpaksa, atau tertekan. Seorang guru hendaknya dapat menjalin hubungan yang akrab baik itu dengan siswa, guru lain, kepala sekolah, karyawan, dll.