PEMAKAIAN BAHASA DALAM TEMBANG DN PUISI JAWA MODERN - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PEMAKAIAN BAHASA
DALAM TEMBANC DAN PUISI JAWA MODERN
Herman J. Waluyo
swandono
Sia met
NursodiQ
-
~-·
P U S ti T B .~ ii -~ 3 l\
DEPARTEMBJ PEW:lll::.;;C\N t~SlCN;.L
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JAKARTA
2001
Penyunting Penyelia
Alma Evita Almanar
Penyunting
~I
!
S.S.T. Wisnu Sasangka
Jumariam
.,I
._
c
UJ
a..
Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun, Jakarta 13220
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDAN G-UNDANG
Jsi buku ini, baik sebag1an maupun seluruhnya, dilarang diperban yak
dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit,
kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel
a tau karangan ii mi ah .
Katalog dalam Terbitan (KDT)
499.231 18
WAL
WALUYO , Herman J . [et al.]
p
Pemakaian Bahasa dalam Tembang dan Puisi Jawa
Modern . Jakarta : Pusat Bahasa, 2001.
x, 150 him .; 21 cm.
ISBN 97 9 685 185 7
1. Bahasa Jawa-Pemakaian
2. Puisi Jawa
3. Lagu Rakyat-Jawa
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT BAHASA
Masalah kebahasaan di Indonesia tidak dapat terlepas dari kehidupan
masyarakat penuturnya. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah terjadi berbagai perubahan baik sebagai akibat tatanan kehidupan dunia yang
baru , globalisasi, maupun sebagai dampak perkembangan teknologi informasi yang amat pesat. Kondisi itu telah mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia. Gerakan reformasi yang bergulir sejak 1998 telah mengubah paradigma tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tatanan ke.hidupan yang serba sentralistik telah berubah ke desentral istik, masyarakat bawah yang menjadi sasaran (objek) kini di,forong menjadi pelaku (subjek) dalam proses pembangunan bangsa . Oleh
karena itu, Pusat Bahasa harus mengubah orientasi kiprahnya . Sejalan
dengan perkembangan yang terjad i tersebut, Pusat Bahasa berupaya menmgkatkan pelayanan kebahasaan kepada masyarakat. Salah satu bentuk
pelayanan itu ialah penyediaan bahan bacaan sebagai salah satu upaya
perubahan orientasi dari budaya dengar-bicara menuju budaya baca-tulis.
Untuk mencapai tujuan itu , perlu dilakukan kegiatan kebahasaan,
\cpern
DALAM TEMBANC DAN PUISI JAWA MODERN
Herman J. Waluyo
swandono
Sia met
NursodiQ
-
~-·
P U S ti T B .~ ii -~ 3 l\
DEPARTEMBJ PEW:lll::.;;C\N t~SlCN;.L
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JAKARTA
2001
Penyunting Penyelia
Alma Evita Almanar
Penyunting
~I
!
S.S.T. Wisnu Sasangka
Jumariam
.,I
._
c
UJ
a..
Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun, Jakarta 13220
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDAN G-UNDANG
Jsi buku ini, baik sebag1an maupun seluruhnya, dilarang diperban yak
dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit,
kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel
a tau karangan ii mi ah .
Katalog dalam Terbitan (KDT)
499.231 18
WAL
WALUYO , Herman J . [et al.]
p
Pemakaian Bahasa dalam Tembang dan Puisi Jawa
Modern . Jakarta : Pusat Bahasa, 2001.
x, 150 him .; 21 cm.
ISBN 97 9 685 185 7
1. Bahasa Jawa-Pemakaian
2. Puisi Jawa
3. Lagu Rakyat-Jawa
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT BAHASA
Masalah kebahasaan di Indonesia tidak dapat terlepas dari kehidupan
masyarakat penuturnya. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah terjadi berbagai perubahan baik sebagai akibat tatanan kehidupan dunia yang
baru , globalisasi, maupun sebagai dampak perkembangan teknologi informasi yang amat pesat. Kondisi itu telah mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia. Gerakan reformasi yang bergulir sejak 1998 telah mengubah paradigma tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tatanan ke.hidupan yang serba sentralistik telah berubah ke desentral istik, masyarakat bawah yang menjadi sasaran (objek) kini di,forong menjadi pelaku (subjek) dalam proses pembangunan bangsa . Oleh
karena itu, Pusat Bahasa harus mengubah orientasi kiprahnya . Sejalan
dengan perkembangan yang terjad i tersebut, Pusat Bahasa berupaya menmgkatkan pelayanan kebahasaan kepada masyarakat. Salah satu bentuk
pelayanan itu ialah penyediaan bahan bacaan sebagai salah satu upaya
perubahan orientasi dari budaya dengar-bicara menuju budaya baca-tulis.
Untuk mencapai tujuan itu , perlu dilakukan kegiatan kebahasaan,
\cpern