TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENITIPAN JANIN PADA IBU PENGGANTI (SURROGATE MOTHER) SERTA AKIBAT HUKUM BAGI ANAK YANG DILAHIRKANNYA

  TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENITIPAN JANIN PADA IBU PENGGANTI (SURROGATE MOTHER) SERTA AKIBAT HUKUM BAGI ANAK YANG DILAHIRKANNYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: MERI HANI SAPUTRI 1010010001 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2015

  PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan untuk: Ibu yang mengukir jiwa, Ayah yang menjaga raga, Saudara yang membangun asa, Rekan dan sejawat yang setia

  MOTTO “Ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung” (QS. Al- Jumu’ah: 10)

  ABSTRAK

  Program bayi tabung merupakan salah satu contoh teknologi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satu perkembangan teknologi bayi tabung adalah perbuatan penitipan janin pada rahim ibu pengganti dikala pasangan yang mendambakan anak, menitipkan benih (embrio) mereka pada rahim wanita lain yang disebut dengan ibu pengganti (surrogate mother). Praktik surrogate mother menjadi perdebatan di kalangan masyarakat, baik muslim maupun non muslim. Pada dasarnya teknologi bayi tabung yang dilakukan dengan meminjam rahim wanita lain dapat diterima di dunia medis, namun jika praktik tersebut dilakukan di Indonesia dapat menimbulkan banyak masalah. Selain permasalahan etika juga menyebabkan permasalahan hukum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketentuan penitipan janin menurut hukum yang berlaku di Indonesia dan untuk mengetahui akibat hukum anak yang lahir dari rahim ibu pengganti. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, spesifikasi penelitian deskriptif analisis, menggunakan sumber data primer dan sekunder, serta menggunakan metode analisis data normatif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penitipan janin dengan dalih apapun tidak bisa dilaksanakan di Indonesia dikarenakan bertentangan dengan norma kesopanan, norma kesusilaan, norma agama, bioetika, melanggar beberapa undang-undang dan bertentangan dengan syariat Islam bagi yang beragama Islam. Akibat hukum anak yang lahir dari rahim ibu pengganti menjadikan hak warisnya menjadi tidak jelas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu hukum, khususnya di bidang Hukum Kesehatan, sebagai bahan kajian di bidang Hukum Kesehatan dan memberikan manfaat dalam mengadakan penelitian yang sejenis berikutnya. Selain itu, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang ketentuan hukum praktik bayi tabung yang dilakukan dengan meminjam rahim orang lain, memberikan masukan bagi pemerintah maupun lembaga yang terkait untuk mengambil keputusan atau penentuan kebijakan sehingga dapat mengeluarkan peraturan dan keputusan yang tepat terkait dengan perkembangan teknologi, khususnya bayi tabung yang dilakukan dengan meminjam rahim orang lain, memberikan masukan yang berharga sebagai pertimbangan dalam menghadapi dilema etis dan yuridis pada teknologi bayi tabung sehingga dapat memberikan visi yang komprehensif untuk mencapai keseimbangan dalam mengakomodasikan beberapa kepentingan yang kontroversial.

  Kata kunci: Bayi tabung, Surrogate mother, Bioetika.

  ABSTRACT The program of test-tube baby is one of the examples of technology that can be beneficial for people. One of the technology development of test-tuby baby program is the act of embryo storage to surrogate mother when the couple who want a baby deposit their embryo to other woman’s womb called surrogate mother. The practice of surrogate mother becomes contravention in society, either moslem or non-moslem.

Basically, the technology of test-tube baby program is done by borrowing other woman’s womb can be accepted in medical field, however it causes many problems

  when it happens in Indonesia. Beside the ethic problem, it causes juridical problems. The aim of this research was to find out the legal requirement of the embryo storage based on the law in Indonesia and to find out the legal consequenees of the babies born from surrogate mother. This research used juridical normative approach specified on descriptive analysis study, it used primary and secondary data, and qualitative normative data analysis. Based on the findings, it could be concluded that the act of embryo storage on surrogate mother in any reason cannot be applied in Indonesia due to politeness norm, moral norm, religious norm, bioethics, and collide with laws and Islam Law for moslem. The law consequence of the babies born from surrogate mothers is on their unclear hereditary. This study is expected to give a beneficial contribution to the law science development, especially on the health law science, as a review in Health Law and contribute to other similar further research. Besides, it can be used for giving information for the society about the legal requirement on test- tube baby program by borrowing other woman’s womb, contribute ideas or input for the government or other related institution for making right decision or policy determination related to technology development, especially test-

tube baby program by borrowing other woman’s womb, give valuable

suggestions as the consideration to overcome ethical and juridical dilemma on test- tube baby technology so that it give a comprehensive vision to achieve balance in accommodating some controversial interest.

  Keywords: test-tube baby, surrogate mother, bioethics.

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul: “Tinjauan Yuridis Terhadap Penitipan Janin Pada Ibu Pengganti (Surrogate Mother)

Serta Akibat Hukum Bagi Anak Yang Dilahirkannya”. Skripsi ini diselesaikan demi memenuhi salah satu syarat akademis guna memperoleh gelar kesarjanaan dalam

  bidang hukum di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

  Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

  1. Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

  2. Susilo Wardani, S.H., S.E., M.Hum., selaku Pembimbing I dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memberikan semangat, nasihat, masukan, perhatian, bimbingan dan waktunya dalam penyusunan skripsi maupun selama menempuh perkuliahan.

  3. Rahtami Susanti, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing II dan Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Soediro, S.H., LL.M., selaku Dosen Penguji III dan Pembimbing Akademik atas segala bantuan dan dukungannya.

  5. Istiana, salah satu pengurus di LPPI, Mukhsinun, selaku Dosen Hukum Islam, Waluyo, selaku pengacara sekaligus ketua PERADI di wilayah Banyumas dan Bagus, seorang Bhikkhu di Vihara Buddha Dipa Purwokerto yang bersedia sebagai narasumber dan berwawancara dengan penulis.

  6. Segenap Dosen Fakultas Hukum yang telah mentransfer ilmu pengetahuan terkait mata kuliah Ilmu Hukum semoga bermanfaat bagi penulis.

  7. Segenap Staf TU di Fakultas Hukum yang telah membantu dalam terselesaikannya skripsi penulis.

  8. Teman-teman Fakultas Hukum, A. Rifki, Shalasatun, Tika, Octa yang telah banyak memberikan masukan dan semangat.

  9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.

  Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak serta bernilai ibadah di hadapan Allah SWT.

  Purwokerto, 11 Agustus 2015 Meri Hani Saputri NIM: 1010010001

  DAFTAR ISI

  14 B. Ibu Pengganti (surrogate mother) .................................................

  30 3.3 Pandangan hukum positif terhadap surrogate mother ........

  30 3.2 Macam-macam hukum positif Indonesia ...........................

  3. Tinjauan umum aspek hukum positif terhadap surrogate mother 30 3.1 Definisi hukum positif ........................................................

  28

  26 2. Bentuk-bentuk penyewaan rahim ..............................................

  26 1. Pengertian ibu pengganti (surrogate mother) ...........................

  10 2. Tata cara atau prosedur pelaksanaann teknik bayi tabung .......

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ v MOTTO..................................................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................ vii ABSTRACT .............................................................................................. viii KATA PENGANTAR .............................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  10 1. Definisi bayi tabung..................................................................

  10 A. Tinjauan Umum Bayi Tabung .......................................................

  8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................

  8 D. Manfaat Penelitian .......................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian .........................................................................

  1 B. Perumusan Masalah .....................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

  31

  3.3.1 Tinjauan kasus surrogate mother dari aspek etika ...

  31

  3.3.2 Tinjauan kasus surrogate mother dari aspek hukum kesehatan .................................................................

  43

  3.3.3 Tinjauan kasus surrogate mother dari aspek hukum perdata .....................................................................

  50

  3.3.4 Tinjauan kasus surrogate mother dari aspek hukum Islam .........................................................................

  57 BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

  67 A. Metode Pendekatan .......................................................................

  67 B. Spesifikasi Penelitian ....................................................................

  67 C. Sumber Data ..................................................................................

  67 D. Metode Pengumpulan Data ...........................................................

  68 E. Metode Penyajian Data .................................................................

  69 F. Metode Analisis Data ....................................................................

  69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................

  70 A. HASIL PENELITIAN ...................................................................

  70 B. PEMBAHASAN ...........................................................................

  97 C.

  BAB V PENUTUP .................................................................................. 104 A. SIMPULAN ................................................................................. 104 B. SARAN ......................................................................................... 105 DAFTAR PUSTAKA