PROFIL BUKP

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah
BUKP adalah Badan Usaha Kredit Pedesaan Milik Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, didirikan berdasarkan PERDA DIY Nomor 1 Tahun 1989 tentang Badan Usaha
Kredit Pedesaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BUKP didirikan dengan maksud dan
tujuan mengembangkan perekonomian pedesaan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
pedesaan dengan menyediakan dana pembangunan dengan prosedur sederhana, cepat dan murah.
BUKP didirikan di tiap-tiap kecamatan dalam wilayah Kabupaten dan Kota se Provinsi
DIY yang pendiriannya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. BUKP berkedudukan di ibukota
kecamatan dengan wilayah usaha yang terbatas pada wilayah kecamatan dimana BUKP tersebut
berkedudukan, sedangkan di tingkat desa dapat dibentuk unit-unit pelayanan.
Susunan Organisasi dan Tatakerja BUKP ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. BUKP
sehari-hari dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam menjalankan tugasnya dibantu dan
membawahi karyawan lainnya. Kepala BUKP melaksanakan kebijaksanaan yang digariskan
Badan Pembina Tingkat I. Camat ialah penanggungjawab BUKP di wilayahnya. Dalam
melaksanakan kebijaksanaan kepala BUKP mewakili BUKP di dalam maupun di luar
pengadilan. Kepala BUKP secara tertulis dapat menyerahkan kekuasaan mewakili tersebut
kepada seorang atau beberapa orang Karyawan lainnya baik sendiri maupun bersama-sama,
kepada seorang atau beberapa orang yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada badan lain.

Badan Pembina Tingkat I mengadakan rapat koordinasi dengan Badan Pembina Tingkat II
sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dalam rangka pembinaan, pengawasan, pengendalian
dan pengembangan BUKP. Pengangkatan Badan Pembina Tingkat I ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur. Anggota Badan Pembina Tingkat I adalah 7 (tujuh) orang terdiri dari :
Gubernur sebagai Ketua merangkap Anggota;
Pejabat Instansi Pemerintah Daerah yang terkait sebagai Anggota serta 1 (satu) orang Sekretaris
bukan Anggota.
Anggota Badan Pembina Tingkat II adalah 5 (lima) orang terdiri dari :
Bupati/Walikotamadya sebagai Ketua merangkap Anggota.
Pejabat Instansi Pemerintah Daerah Tingkat II yang terkait sebagai Anggota dan apabila
dipandang perlu dapat diangkat seorang Sekretaris bukan Anggota.
Keberadaan lembaga keuangan mikro Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) masih
menjadi primadona masyarakat kelas bawah yang berprofesi sebagai usahawan mikro. Sebab,
mereka lebih memilih BUKP untuk meminjam modal usahanya lantaran proses dan
persyaratannya tidak berbelit-belit, jika dibandingkan harus berhadapan dengan pihak bank yang
begitu sulit dan bertele-tele. BUKP sebagai solusi terbaik bagi kalangan pengusaha mikro.
BUKP Provinsi DIY didukung sepenuhnya oleh Bank BPD Provinsi DIY penduduk di
masing-masing Kecamatan dapat menghubungi BUKP setempat, guna mewujudkan Kecamatan
diseluruh DIY menjadi pusat Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan di pedesaan, diperlukan peran
serta seluruh masyarakat diwilyah kecamatan.

Pemerintah menyadari bahwa untuk mewujudkan hal tersebut diatas, diperlukan suatu
lembaga intermediasi mikro yang mempunyai tugas menghimpun dana dan menyalurkannya
dalam bentuk kredit pada masyarakat setempat, dengan prosedur mudah dan cepat.Dalam rangka
mewujudkan hal tersebut diatas, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mendirikan BUKP
yang berada dimasing-masing Kecamatan di seluruh daerah Istiewa Yogyakarta, salah satu tolok
Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

1

ukur keberhasilan Kecamatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan di pedesaan yaitu
seluruh masyarakat dalam wilayah Kecamatan dalam meningkatkan usaha telah menggunakan
jasa intermediasi Lembaga Keuangan Mikro BUKP. Untuk itu dalam mewujudkan usaha
Kecamatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi menjadikan kecamatan sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi kerakyatan di pedesaan dengan menggunakan LKM BUKP terutama
untuk menabung dan meminjamkan untuk usaha-usaha yang produktif.

1.2 Dasar Hukum
Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Perda DIY) Nomor 1 Tahun 1989 tentang
Badan Usaha Kredit Pedesaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
1.3 Pengertian BUKP

BUKP adalah Lembaga Keuangan Mikro yang didirikan ditiap-tiap Kecamatan dalam wilayah
Kabupaten/Kota se Provinsi DIY.
BUKP didirikan dengan maksud dan tujuan mengembangkan perekonomian dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat pedesaan.

1.4 Tugas Dan Fungsi
Untuk melaksanakan maksud dan tujuannya BUKP mempunyai tugas dan fungsi :
1. mendekatkan permodalan dengan sistem perkreditan yang mudah dan terarah pada
masyarakat pedesaan;
2. menghindarkan masyarakat pedesaan dari pelepas uang/pengijon dan rentenir;
3. menciptakan pemerataan dalam kesempatan berusaha bagi golongan ekonomi lemah;
4. memberikan pelayanan kepada masyarakat pedesaan dengan menyediakan modal melalui
sistem perkreditan yang diarahkan pada peningkatan kegiatan ekonomi produktif.
1.5 Kegiatan Usaha BUKP antara lain:
1. Memberikan Kredit;
2. Menghimpun Tabungan;
3. Menerima Deposito;
4. Menerima Titipan.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009


2

1.6 Cara menabung di BUKP antara lain:
Persyaratan:
1. Mengisi formulir permohonan tabungan yang telah disediakan BUKP, tersedia di Kantor
BUKP setempat;
2. Melampirkan fotocopy KTP/SIM (pemohonan dan Suami/Istri);
3. Mengisi Formulir data permohonan tabungan pada BUKP yang telah disediakan BUKP dan
menyerahkan bersama-sama a dan b diatas;
4. Menandatangani perjanjian tabungan;
5. Bunga dihitung secara harian;
6. Suku bunga dapat berubah sewaktu-waktu;
7. Rekening tabungan yang pasif selama 6 bulan dibebani biaya administrasi sebesar Rp. 1000,8. Tabungan yang aktif tidak dikenai biaya administrasi;
9. Tabungan dapat dijadikan jaminan untuk meminjam di BUKP;
10. Setoran pertama minimal Rp. 10.000,1.7 Manfaat menabung di BUKP
1. Tabungan dapat dijadikan jaminan kredit;
2. Bunga dihitung atas dasar saldo harian;
3. Frekwensi penarikan tidak dibatasi;
4. Penabung yang aktif tidak dibebani biaya administrasi;

5. Bunga dibayar setiap bulan;
6. Suku bunga ditetapkan menurut perkembangan pasar;
1.8 Cara memperoleh Kredit
Persyaratan Umum :
1. Penduduk dalam kecamatan sacara perorangan atau kelompok yang mempunyai usaha
mikro;
2. Telah memiliki tabungan di BUKP;
3. Mengajukan permohonan kredit kepada BUKP sesuai dengan domisilinya;
4. Melampirkan Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga;
5. Mengisi data permohonan kredit yang telah disediakan oleh BUKP disyahkan oleh
Dukuh/Lurah/Camat setempat;
6. Menanda tangani perjanjian kredit;

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

3

7. Bagi yang sudah menikah, pinjman kredit ditanda tangani oleh suami istri;
8. Pencairan kredit dilakukan di kantor BUKP;
9. Kredit 5 juta keatas harus didukung dengan jaminan.

1.9 Struktur Organisasi BUKP

BADAN PEMBINA PROVINSI

BADAN PEMBINA KAB/KOTA

CAMAT

KEPALA BUKP

PEMBUKUAN

KASIR
STAF

1.10 Sasaran nasabah BUKP Provinsi DIY antara lain:
1. Petani;
2. Peternak;
3. Pedagang;
4. Pengusaha Kecil UMKM;

5. Lain-lain.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

4

1.12 Pelayanan BUKP se Provinsi DIY meliputi:
A= Kota
Kota Yogyakarta
1
2
3
4
5
6
7

BUKP Gedongtengen
BUKP Gondomanan
BUKP Kraton

BUKP Ngampilan
BUKP Wirobrajan
BUKP Mergangsan
BUKP Mantrijeron

8
9
10
11
12
13
14

BUKP Kotagede
BUKP Jetis
BUKP Gondokusuman
BUKP Danurejan
BUKP Tegalrejo
BUKP Umbulharjo
BUKP Pakualaman


10
11
12
13
14
15
16
17

BUKP Dlingo
BUKP Bambanglipuro
BUKP Sewon
BUKP Banguntapan
BUKP Jetis
BUKP Pundong
BUKP Bantul
BUKP Kasihan

B = Bantul

Kabupaten Bantul
1
2
3
4
5
6
7
8
9

BUKP Imogiri
BUKP Srandakan
BUKP Pandak
BUKP Kretek
BUKP Pleret
BUKP Piyungan
BUKP Sedayu
BUKP Pajangan
BUKP Sanden


C = Kulonprogo
Kabupaten Kulon Progo
1
2
3
4
5
6

BUKP Galur
BUKP Temon
BUKP Sentolo
BUKP Nanggulan
BUKP Kokap
BUKP Kalibawang

7
8
9
10
11
12

BUKP Ledah
BUKP Wates
BUKP Panjatan
BUKP Samigaluh
BUKP Pengasih
BUKP Girimulyo

9
10
11
12
13
14
15

BUKP Karangmojo
BUKP Patuk
BUKP Wonosari
BUKP Tepus
BUKP Gedangsari
BUKP Saptosari
BUKP Ponjong

D = Gunungkidul
Kabupaten Gungunkidul
1
2
3
4
5
6
7
8

BUKP Semin
BUKP Playen
BUKP Panggang
BUKP Rongkop
BUKP Semanu
BUKP Paliyan
BUKP Nglipar
BUKP Ngawen

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

5

E = Sleman
Kabupaten Sleman
1
2
3
4
5
6
7
8
9

BUKP Cangkringan
BUKP Pakem
BUKP Ngemplak
BUKP Ngaglik
BUKP Turi
BUKP Prambanan
BUKP Kalasan
BUKP Depok
BUKP Berbah

10
11
12
13
14
15
16
17

BUKP Godean
BUKP Moyudan
BUKP Minggir
BUKP Gamping
BUKP Sayegan
BUKP Mlati
BUKP Sleman
BUKP Tempel

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

6

PERDA BUKP
LEMBARAN DAERAH
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR : 37 TAHUN 1990 SERI:D
----------------------------------------------------------------PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA (PERDA DIY)
NOMOR 1 TAHUN 1989 (1/1989)
TENTANG
BADAN USAHA KREDIT PEDESAAN
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Menimbang :

a.

b.

c.

d.
e.

f.

bahwa potensi ekonomi di pedesaan sebagian besar masih perlu
ditunjang dengan tersedianya dana murah dalam jumlah yang cukup
memadai;
bahwa untuk memenuhi kebutuhan akan dana tersebut diperlukan
suatu Lembaga Perkreditan yang dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat pedesaan dengan prosedur yang sederhana,
cepat dan murah namun tetap dapat diawasi dan dikendalikan yang
diharapkan mampu mandiri serta mampu menghasilkan
keuntungan;
bahwa pengelolaan bantuan pedukuhan/dusun yang selama ini telah
dilaksanakan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dinilai
mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian di
pedesaan, sehingga perlu ditingkatkan pengelolaan dan
permodalannya dengan pola kredit untuk menumbuhkan jiwa wira
usaha masyarakat di pedesaan;
bahwa Lembaga Perkreditan yang sesuai untuk mencapai maksud
di atas adalah Badan Usaha Kredit Pedesaan;
bahwa Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta berperan serta dalam meningkatkan fungsi dan
peranannya sebagai pengembang perekonomian daerah untuk
memperluas jaringan pelayanannya sampai kepada masyarakat
pedesaan;
bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, perlu
menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tentang Badan Usaha Kredit Pedesaan Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

7

Mengingat :

1.
2.

3.
4.

5.
6.
7.
8.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan di Daerah;
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah
Nomor 31 Tahun 1950, sebagaimana telah diubah dan ditambah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 1959;
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1978 tentang
Pelaksanaan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
Keuangan dan Material Daerah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Pelaksanaan Pengelolaan Barang Pemerintah Daerah;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-099 tanggal 2 April
1980 tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 020-595 tanggal 17
Desember 1980 tentang Manual Administrasi Barang Daerah;
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9
Tahun 1985 tentang Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta
MEMUTUSKAN :

Menetapkan:

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA TENTANG BADAN USAHA KREDIT
PEDESAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

8

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
Gubernur adalah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta;
Bupati/Walikotamadya adalah Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II se
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
Camat adalah Camat Kepala Wilayah Kecamatan dimana Badan Usaha Kredit
Pedesaan bertempat kedudukan;
BUKP adalah Badan Usaha Kredit Pedesaan Milik Pemerintah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta;
BPD adalah Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
Badan Pembina Tingkat I adalah Badan Pembina BUKP Tingkat Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta;
Badan Pembina Daerah Tingkat II adalah Badan Pembina BUKP di Tingkat
Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
BAB II
PENDIRIAN
Pasal 2

(1)
(2)

Di tiap-tiap Kecamatan dalam Wilayah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II
se Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta didirikan BUKP.
Pendirian BUKP sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur.
BAB III
TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH USAHA
Pasal 3

(1)
(2)
(3)

Tempat kedudukan BUKP di Ibukota Kecamatan.
Wilayah Usaha BUKP terbatas pada Wilayah Kecamatan dimana BUKP
berkedudukan.
Di Tingkat Desa dapat dibentuk Unit-unit pelayanan BUKP.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

9

BAB IV
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
BUKP didirikan dengan maksud dan tujuan mengembangkan perekonomian pedesaan
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat pedesaan dengan menyediakan dana
pembangunan dengan prosedur sederhana, cepat dan murah.
BAB V
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 5
Untuk melaksanakan maksud dan tujuan sebagaimana tersebut Pasal 4 Peraturan Daerah
ini BUKP mempunyai tugas dan fungsi :
a.
b.
c.
d.

mendekatkan permodalan dengan sistem perkreditan yang mudah dan terarah pada
masayarakat pedesaan;
mengindarkan masyarakat pedesaan dari pelepas uang/pengijon dan rentenir;
menciptakan pemerataan dalam kesempatan berusaha bagi golongan ekonomi
lemah;
memberikan pelayanan kepada masyarakat pedesaan dengan menyediakan modal
melalui sistem perkreditan yang diarahkan pada peningkatan kegiatan ekonomi
produktif.
BAB VI
LAPANGAN USAHA
Pasal 6

Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 5 Peraturan
Daerah ini BUKP melakukan usaha pemberian kredit untuk kegiatan usaha yang produktif
bagi golongan ekonomi lemah.
Pasal 7
BUKP menyimpan alat likuidnya pada BPD.
Pasal 8
Pelaksanaan pemberian kredit sebagaimana dimaksud Pasal 6 dan menyimpang alat likuid
sebagaimana dimaksud Pasal 7 Peraturan Daerah ini diatur lebih lanjut oleh Badan
pembina Tingkat I.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

10

BAB VII
MODAL
Pasal 9
(1)

(2)

Modal dasar setiap BUKP sebesar Rp. 50.000.000,00 (Lima puluh juta rupiah)
merupakan kekayaan Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kotamadya
Daerah Tingkat II dan Pemerintah Desa yang dipisahkan.
Untuk pertama kali modal disetor sebesar Rp. 5.000.000,00 (Lima juta rupiah)
setiap BUKP atas beban Pemerintah Daerah yang diberikan sebagai setoran modal
bagi :

a.

Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II se Daerah Istimewa Yogyakarta;
- Rp. 2.500.000,00 (Dua juta lima ratus ribu rupiah) Pemerintah Daerah;
- Rp. 500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah) Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat
II;
- Rp. 2.000.000,00 (Dua juta rupiah) Pemerintah Desa.
b. Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta :
- Rp. 3.500.000,00 (Tiga juta lima ratus ribu rupiah) Pemerintah Daerah;
- Rp. 1.500.000,00 (Satu juta lima ratus ribu rupiah) Pemerintah Kotamadya Darah
Tingkat II Yogyakarta.
(3)
Modal BUKP dalam perkembangannya lebih lanjut terdiri atas pemupukan modal
dan pinjaman.
(4)
Modal dasar tersebut ayat (1) Pasal ini dapat diubah dengan Peraturan Daerah.
BAB VIII
ORGANISASI
Pasal 10
Susunan Organisasi dan Tatakerja BUKP ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
BAB IX
PENGELOLAAN
Pasal 11
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

BUKP sehari-hari dipimpin oleh seorang Kepala.
Kepala BUKP dalam menjalankan tugasnya dibantu dan membawahi Karyawan
lainnya.
Kepala BUKP melaksnakan kebijaksanaan yang digariskan Badan Pembina
Tingkat I.
Camat ialah penanggungjawab BUKP di wilayahnya;
Dalam melaksanakan kebijaksanaan sebagaimana tersebut ayat (3) Pasal ini kepala
BUKP mewakili BUKP di dalam maupun di luar pengadilan.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

11

(6)

Kepala BUKP secara tertulis dapat menyerahkan kekuasaan mewakili tersebut ayat
(5) Pasal ini kepada seorang atau beberapa orang Karyawan lainnya baik sendiri
maupun bersama-sama, kepada seorang atau beberapa orang yang khusus ditunjuk
untuk itu atau kepada badan lain.
Pasal 12

(1)
(2)
(3)

Karyawan BUKP yang menjabat sebagai Kepala BUKP, Pemegang Buku dan
Pemegang Kas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur.
Penambahan Karyawan BUKP ditetapkan oleh Badan Pembina Tingkat I.
Camat dan Karyawan BUKP mendapat penghasilan yang besarnya ditetapkan oleh
Gubernur dan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja BUKP.
Pasal 13

(1)

(2)

Kepala BUKP memerlukan persetujuan secara tertulis dari Gubernur dalam hal :
a. mengadakan perjanjian-perjanjian yang berlaku untuk waktu lebih dari 1 (satu)
tahun;
b. memperoleh, memindahtangankan atau membebani benda tidak bergerak;
c. mengadakan pinjaman;
d. penyertaan modal dengan pihak lain;
e. mengadakan tindakan-tindakan lain yang memerlukan adanya persetujuan atau
pengesahan Gubernur.
Persetujuan dan atau kuasa sebagaimana tersebut ayat (1) Pasal ini diberikan oleh
Gubernur dengan pertimbangan Badan Pembina Tingkat I.
Pasal 14

(1)
(2)
(3)
(4)

Badan Pembina BUKP terdiri Badan Pembina Tingkat I dan Badan Pembina
Tingkat II;
Badan Pembina BUKP tersebut ayat (1) Pasal ini diangkat dan diberhentikan oleh
Gubernur;
Masa Jabatan Badan Pembina Tingkat I dan badan Pembina Tingkat II 3 (tiga)
tahun dan dapat diangkat kembali;
Selain Laporan Tahunan yang wajib disampaikan setiap tahun Badan Pembina
Tingkat I dan Badan pembina Tingkat II juga wajib menyampaikan laporan masa
jabatan kepada Gubernur setiap akhir masa jabatan.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

12

Pasal 15
Badan Pembina Tingkat I dan Badan Pembina Tingkat II mempunyai fungsi melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap BUKP.
Pasal 16
Dalam melaksanakan fungsi tersebut Pasal 14 Peraturan Daerah ini:
a.

b.

Badan Pembina Tingkat I mempunyai tugas :
- Merumuskan kebijaksanaan pengurusan dan pengelolaan BUKP berdasarkan
kebijaksanaan Pemerintah Daerah dan bertanggungjawab kepada Gubernur.
- Menyusun tatacara pengawasan dan pengelolaan BUKP.
- Menggariskan kebijaksanaan keuangan.
- Menilai dan meneliti pembukuan BUKP.
- Memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur untuk perbaikan dan
pengembangan BUKP.
Badan Pembinaan Tingkat II mempunyai tugas :
- melakukan pengawasan BUKP atas pelaksanaan kebijaksanaan yang digariskan
oleh Badan Pembina Tingkat I.
- Membantu dan mendorong usaha pembinaan serta pengembangan BUKP.
- Meminta keterangan dan memberi saran kepada Kepala BUKP sehubungan
dengan pengelolaan BUKP.
Pasal 17

Badan Pembina Tingkat I mengadakan rapat koordinasi dengan Badan Pembina Tingkat II
sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dalam rangka pembinaan, pengawasan,
pengendalian dan pengembangan BUKP.
Pasal 18
(1)

(2)
(3)

Anggota Badan Pembina Tingkat I adalah 7 (tujuh) orang terdiri dari :
- Gubernur sebagai Ketua merangkap Anggota;
- Pejabat Instansi Pemerintah Daerah yang terkait sebagai Anggota serta 1 (satu)
orang Sekretaris bukan Anggota.
Pengangkatan Badan Pembina Tingkat I sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
Anggota Badan Pembina Tingkat II adalah 5 (lima) orang terdiri dari :
- Bupati/Walikotamadya sebagai Ketua merangkap Anggota.
- Pejabat Instansi Pemerintah Daerah Tingkat II yang terkait sebagai Anggota dan
apabila dipandang perlu dapat diangkat seorang Sekretaris bukan Anggota.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

13

BAB XI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 19
(1)
(2)
(3)

Pembinaan umum dilakukan oleh Gubernur.
Pengawasan umum dilakukan aparat pengawas fungsional pemerintah.
Pembinaan teknis BUKP dilakukan oelh BPD.
BAB XII
RENCANA KERJA TAHUNAN DAN LAPORAN
Pasal 20

(1)

(2)

(3)

Selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya Tahun Buku
yang sedang berjalan, Kepala BUKP menyampaikan Rencana Kerja Tahunan
lengkap dengan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja BUKP untuk Tahun
Buku yang baru kepada Badan Pembina Tingkat I melalui Badan Pembina Tingkat
II untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan.
Apabila sampai pada permulaan Tahun Buku Baru, Badan Pembina Tingkat I tidak
mengemukakan keberatannya, maka Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran BUKP
tersebut ayat (1) Pasal ini dapat berlaku sepenuhnya.
Pengajuan permohonan setiap perubahan atas Rencana Kerja Tahunan dan
Anggaran BUKP yang menjadi dalam Tahun Buku yang sedang berjalan harus
diajukan melalui Badan Pembinan Tingkat II untuk mendapat persetujuan dan
pengesahan Badan Pembina Tingkat I.
Pasal 21

(1)

(2)

Kepala BUKP wajib menyampaikan laporan Keuangan secara berkala Kepada
Gubernur, Badan Pembina Tingkat I, Badan Pembina Tingkat II dan BPD, dengan
tembusan disampaikan kepada Kepala Biro Bina Pengembangan Sarana
Perekonomian Daerah Sekretariat Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Jika dipandang perlu untuk mengadakan pemeriksaan/penelitian atas laporan
berkala sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Badan Pembina Tingkat I dapat
meminta bantuan kepada Instansi yang berwenang.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

14

BAB XIII
TAHUN BUKU DAN PERHITUNGAN TAHUNAN
Pasal 22
(1)
(2)

(3)

Tahun Buku adalah Tahun Takwim.
Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya Tahun Buku, Kepala BUKP
menyampaikan perhitungan Tahunan yang terdiri dari Neraca dan Perhitungan
Rugi Laba kepada Badan Pembina Tingkat I dan Badan Pembina Tingkat II untuk
mendapatkan persetujuan dan pengesahan.
Neraca dan Perhitungan rugi laba yang telah disahkan oleh Badan Pembina Tingkat
I disampaikan kepada :
a. Guberur
b. BPD
c. Bupati/Walikotamadya.
d. Camat dan Kepala desa bersangkutan.
e. Instansi terkait.
BAB XIV
PENGGUNAAN LABA
Pasal 23

(1)

(2)

Laba setelah dikurangi Pajak (laba bersih) dibagi sebagai berikut :
a. Pemilik modal 55 %
b. Cadangan Umum 15 %
c. Cadangan tujuan 15 %
d. Dana Pembinaan 7 1/2 %
e. Jasa Produksi 7 1/2 %
BUKP tidak mengadakan cadangan diam dan atau rahasia.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

15

BAB XV
SANKSI
Pasal 24
Karyawan BUKP yang melakukan tindakan melawan hukum, melanggar atau melalaikan
ketentuan-ketentuan Badan Pembina Tingkat I atau kelalaiannya melakukan tugas dan
kewajibannya yang dibebankan kepada mereka, dengan langsung atau tidak langsung
menimbulkan kerugian bagi BUKP wajib mengganti kerugian tersebut sesuai ketentuan
yang berlaku bagi Pegawai Negeri.

BAB XVI
PEMBUBARAN
Pasal 25
(1)

(2)
(3)
(4)

Pembubaran BUKP dan penunjukan likuidatur dilakukan oleh Gubernur atas
pertimbangan Badan Pembina Tingkat I setelah mendapat persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jika BUKP dibubarkan semua hutang dan kewajiban keuangan lainnya dibayar dari
kekayaan BUKP yang bersangkutan sedang sisa lebih menjadi hak pemilik modal.
Apabila setelah likuidasi tersebut masih terdapat kewajiban-kewajiban keuangan
lainnya, maka hal ini menjadi tanggungjawab pemilik modal.
Pertanggungjawaban likuidasi dilakukan oleh likuidatur kepada Gubernur yang
kemudian memberikan pembebasan tanggungjawab tentang pekerjaan yang telah
diselesaikannya.
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26

(1)
(2)

Semua BUKP yang telah didirikan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini
dinyatakan berdiri berdasarkan Peraturan daerah ini.
Semua BUKP yang telah didirikan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini
disesuaikan dengan Peraturan Daerah ini selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah
diundangkan.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

16

BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur oleh Gubernur.
Pasal 28
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka semua ketentuan yang bertentangan
dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 29
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.

Yogyakarta, 4 Pebruari 1989
Dewan Perwakilan Rakyat
Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
Ketua,

Daerah Pejabat Gubernur
Kepala Daerah Istimewa
Yogyakarta

ttd.

ttd.

PARWOTO
Diundangkan dalam Lembaran
Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
Seri : D
Nomor : 37
Tanggal : 16 April 1990

PAKU ALAM VIII
Disahkan oleh Menteri Dalam
Negeri dengan Keputusan

Nomor : 581.34-150
Tanggal : 22 Pebruari 1990

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

17

Sekretaris Wilayah/Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
ttd.
DRS. SUPRASTOWO
--------------NIP. 490008854
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR : 1 TAHUN 1989
TENTANG
BADAN USAHA KREDIT PEDESAAN
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENJELASAN UMUM
Dalam rangka usaha meningkatkan kesejahteraan dan melaksanakan pembangunan
Pedesaan melalui pemerataan berusaha, Pemerintah Daerah perlu memberikan perhatian
yang cukup antara lain dalam bentuk-bentuk permodalan/kredit lunak untuk
meningkatkan kegiatan ekonomi Pedesaan sebagai salah satu langkah untuk mendekatkan
modal pada lapisan masyarakat Pedesaan.
Pada saat ini potensi-potensi di luar sektor pertanian masih perlu dikembangkan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pedesaan yang sebagian besar merupakan usaha
sampingan yang belum ditunjang secara optimal, sehingga perlu disediakan dana yang
murah dengan prosedur yang sederhana dalam jumlah yang cukup memadai.
Sementara masyarakat Pedesaan ada yang memberanikan diri memenuhi kebutuhan
modalnya untuk kegiatan usaha dengan mengambil kredit dari para pelepas uang/rentenir
dengan tingkat bunga yang cukup tinggi.
Dengan melihat kenyataan tersebut Pemerintah Daerah perlu mengambil kebijaksanaan
untuk memenuhi kebutuhan dimaksud, dengan mendirikan suatu lembaga yang dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat Pedesaan dengan prosedur yang sederhana,
cepat, dan murah, namun tetap dapat diawasi dan dikendalikan yang diharapkan mampu
mandiri dan dapat menghasilkan keuntungan serta tidak memberatkan masyarakat di
Pedesaan. Lembaga tersebut adalah Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP).

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

18

Dalam pelaksanaannya BUKP merupakan Lembaga yang bertitik tolak atas keberhasilan
Lembaga bantuan Pedukuhan/Pedusunan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang
dinilai mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Pedesaan yang
dapat menumbuhkan jiwa Wira usaha dalam masyarkat pedesaan.
Di samping itu dalam rangka meningkatkan fungsi dan peran Bank Pembangunan Daerah
sebagai pengembang perekonomian Daerah perlu memperluas jaringan sampai ke
Pedesaan sehingga secara langsung masyarakat/Pedesaan dapat ikut menikmati peran
serta Bank Pembangunan Daerah dalam menumbuhkan gairah wira usaha di Pedesaan
dan meningkatkan kemampuan berusaha bagi Golongan Ekonomi Lemah.
BUKP telah diuji coba dalam suatu pilot proyek di 4 (empat) Kecamatan di seluruh
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kecamatan Tempel, Galur, Imogiri dan
Ponjong yang telah menunjukan suatu hasil positif dan dapat berkembang, terbukti bahwa
untuk melayani masyarakat Pedesaan yang membutuhkan dirasakan modal BUKP masih
kurang.
Dalam rangka melaksanakan Badan Usaha Kredit pedesaan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta sambil menunggu dikeluarkannya Peraturan Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang mengatur hal tersebut, telah dikeluarkan Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72/KPTS/1987 tanggal 16 April 1987
tentang Badan Usaha Kredit Pedesaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selanjutnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun Anggaran 1988/1989 direncanakan menambah 6 (enam) buah BUKP
tersebar di 5 (lima) Kotamadya/Kabupaten Daerah Tingkat II, dengan Surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 52/DIPDA.1/KPTS/1988, tentang
Pengesahan Proyek yang dibiayi dari Anggaran Belanja Pembangunan Tahun Anggaran
1988/1989.
Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut perlu segera menetapkan Peraturan
Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Badan Usaha Kredit Pedesaan
Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta.

Profil Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Provinsi DIY Tahun 2009

19

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL :
Pasal 1 :
Pasal 2

Cukup jelas.
ayat (1) :

BUKP didirikan/berkedudukan ditiap-tiap Ibu Kota
Kecamatan yang merupakan pusat koordinasi dan
managamen dalam rangka memberi bantuan kredit
kepada masyarakat pedesaan untuk mengembangkan
perekonomian dan meningkatkan taraf hidup
masayarakat pedesaan.

ayat (2) :

Pendirian BUKP di tiap-tiap Kecamatan dilakukan oleh
Gubernur dengan memperhatikan pertimbangan
Bupati/Walikotamadya yang bersangkutan dan Badan
Pembina Tingkat I.
Setelah pendirian BUKP ditetapkan maka Camat yang
Bersangkutan mengadakan persiapan pelaksanaan yang
diperlukan, antara lain : Rencana Lokasi/kantor dan
Calon Karyawan BUKP.

Pasal 3 ayat (1) dan (2) :
ayat (3) :

Cukup jelas.
Apabila ternyata kebutuhan akan pelayanan permodalan
meningkat, sehingga dipandang perlu menambah unit
pelayanan, maka dapat didirikan unit-unit pelayanan
BUKP di tingkat Pedesaan.

Pasal 4 :

Tujuan pendirian BUKP adalah mengembangkan
perekonomian pedesaan dalam rangka peningkatan taraf
hidup rakyat pedesaan dengan memberikan bantuan
kredit langsung kepada masyarakat pedesaan sampai ke
Pedusunan dengan maksud menumbuhkan jiwa wira
usaha serta kemandirian kepada golongan ekonomi
lemah.
Adapun yang dimaksud penyediaan dana pembangunan
dengan prosedur sederhana, cepat dan murah adalah
perkreditan dengan persyaratan mudah dengan tingkat
bunga yang rendah dan angsuran yang cukup longgar
namun tetap terkendali.

20

Pasal 5 s.d 8 :

Cukup jelas.

Pasal 9

Yang dimaksud dengan kekayaan yang dipisahkan
adalah kekayaan Pemerintah Daerah, Kekayaan
Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II
yang dipisahkan dari APBD dan Kekayaan Pemerintah
Desa yang dipisahkan dari APPKD, serta
dipertanggungjawabkan tersendiri.

ayat (1) :

ayat (2) s.d (4) :

Cukup jelas.

Pasal 10 :

Cukup jelas.

Pasal 11 ayat (1) s.d (3) :

Cukup jelas.

ayat (4) :

Camat sebagai penanggungjawab BUKP di wilayahnya
agar BUKP mendapat pembinaan langsung dan
pengawasan sehari-hari dari pejabat yang terdekat
sehingga dapat mendorong perkembangan demi
kemajuan BUKP.

Pasal 12 s.d 22 :

Cukup jelas.

Pasal 23

ayat (1) :

Penggunaan laba setelah dikurangi pajak sebagai berikut
:
a. Untuk Pemilik Modal sebesar 55% dibagi sesuai
dengan perimbangan modal disetor.
b. Cadangan umum 15% dimaksud untuk menutup
kerugian BUKP.
c. Cadangan tujuan 15% dimaksudkan untuk
pengembangan BUKP.
d. Dana Pembinaan 7 1/2% digunakan untuk kegiatan:
- Badan Pembina Tingkat I 2 1/2%
- BPD selaku Pembina Tehnis 2 1/2%.
e. Jasa Produksi 7 1/2% dimaksud untuk Anggota Badan
Pembina Tingkat I, Anggota Badan Pembina Tingkat II
termasuk Sekretaris bukan Anggota, serta untuk Camat
dan Karyawan BUKP.

ayat (2) :

Cukup jelas.

Pasal 24 s.d 29 :

Cukup jelas.

21

22