Analisis Pengaruh Pengaturan Arus Eksitasi Motor Sinkron Tiga Fasa Terhadap Perbaikan Faktor Daya Pada Sistem Chapter III V
BAB III
3
BAB
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian akan dilaksanakan pada Laboratorium Konversi Energi Listrik
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara pada
Bulan Nopember Tahun 2016.
Peralatan yang Digunakan
Untuk mendukung pelaksanaan percobaan pada penelitian ini maka
dibutuhkan bahan dan peralatan, antara lain :
1.
Motor sinkron tiga fasa 380 Volt dengan spesifikasi sebagai berikut
Tabel 3.1 Spesifikasi Motor Sinkron
SPESIFIKASI
KETERANGAN
Tipe
72SA
P
5 KW
Cos
0,8
Jumlah kutub
4
Belitan
Y
Tegangan terminal
400 Volt
Arus
9 Ampere
Kelas isolasi stator
E
Kelas isolasi rotor
E
Tegangan eksitasi
44 Volt
Arus eksitasi
5,7 Ampere
Frekuensi
50 Hz
N
1500 RPM
22
Universitas Sumatera Utara
2.
Penggerak mula (Motor Induksi Tiga Fasa)
3.
AutoTransformator tiga fasa
4.
Power supply DC
5.
Beban Induktif (Motor Induksi, Motor Sinkron, Lampu TL)
6.
Cos Meter
7.
Amperemeter (Tang Ampere)
8.
Voltmeter
9.
Kabel penghubung.
Variabel yang Diamati
Variabel
1.
variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi :
Nilai Arus Eksitasi yang disuplai kepada kumparan medan pada
motor sinkron.
2.
Nilai Faktor Daya pada sistem sebelum motor sinkron dioperasikan.
3.
Nilai Faktor Daya pada sistem setelah motor sinkron dioperasikan
dengan nilai arus eksitasi yang berubah-ubah.
Prosedur Penelitian
Adapun percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Percobaan pengujian beban nol mesin sinkron (dioperasikan sebagai
generator)
2.
Percobaan pengujian hubung singkat mesin sinkron (dioperasikan
sebagai generator)
23
Universitas Sumatera Utara
3.4.1
3.
Percobaan pengukuran tahanan jangkar mesin sinkron
4.
Percobaan pengujian motor sinkron pada sistem
Percobaan Pengujian Beban Nol Mesin Sinkron (Dioperasikan
Sebagai Generator)
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
1 (satu) unit motor sinkron tiga fasa 380 volt
2.
1 (satu) unit penggerak mula (Motor Induksi Tiga Fasa)
3.
1 (satu) unit power supply tiga fasa 380 volt
4.
1 (satu) unit power supply DC
5.
1 (satu) unit voltmeter
6.
1 (satu) unit amperemeter
7.
Kabel penghubung
Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut :
1.
Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Pengujian Beban Nol Mesin Sinkron
24
Universitas Sumatera Utara
2.
Tutup saklar S1, naikkan tegangan sumber sampai motor induksi
memutar motor sinkron pada kecepatan sinkron 1500 rpm
3.
Tutup saklar S2, kemudian naikkan arus eksitasi (If) secara bertahap
hingga diperoleh pembacaan tegangan terminal pada generator (V)
4.
Selanjutnya, untuk setiap kenaikan arus eksitasi yang telah
ditentukan, dicatat perubahan nilai tegangan terminal generator dan
putaran tetap dijaga konstan
5.
Kemudian PTDC diminimumkan dan saklar S2 dibuka, PTAC juga
diminimumkan dan saklar S1 dibuka
6.
3.4.2
Percobaan selesai.
Percobaan Pengujian Hubung Singkat Mesin Sinkron
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
1 (satu) unit motor sinkron tiga fasa 380 volt
2.
1 (satu) unit penggerak mula (Motor Induksi Tiga Fasa)
3.
1 (satu) unit power supply tiga fasa 380 volt
4.
1 (satu) unit power supply DC
5.
2 (dua) unit amperemeter
6.
Kabel penghubung
Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:
1.
Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.2 berikut :
25
Universitas Sumatera Utara
N
R
U
R
A2
PT
AC
S
V
M
W
T
S1
G
S
T
A1
S2
PT DC
Gambar 3.2 Rangkaian Percobaan Pengujian Hubung Singkat Mesin Sinkron
2.
Tutup saklar S1, naikkan tegangan sumber sampai motor induksi
memutar motor sinkron pada kecepatan sinkron 1500 rpm
3.
Tutup saklar S2, kemudian naikkan arus eksitasi (If) secara bertahap
hingga diperoleh pembacaan arus hubung singkat (Isc) pada
generator
4.
Selanjutnya, untuk setiap kenaikan arus eksitasi yang telah
ditentukan, dicatat perubahan nilai arus hubung singkat generator
dan putaran tetap dijaga konstan
5.
Kemudian PTDC diminimumkan dan saklar S2 dibuka, PTAC juga
diminimumkan dan saklar S1 dibuka
6.
Percobaan selesai.
3.4.3 Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar Mesin Sinkron
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
1 (satu) unit motor sinkron tiga fasa 380 volt
26
Universitas Sumatera Utara
2.
1 (satu) unit power supply DC
3.
1 (satu) unit voltmeter
4.
1 (satu) unit amperemeter
5.
Kabel penghubung
Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:
1.
Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.3 berikut:
Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar Mesin Sinkron
2.
Tutup saklar S1, kemudian atur PTDC hingga pembacaan tegangan
menunjukkan nilai yang telah ditentukan
3.
Catat pembacaan nilai pada amperemeter (Idc)
4.
Kemudian minimumkan PTDC dan buka saklar S1
5.
Ulangi prosedur 2
6.
Percobaan selesai.
4 untuk tiga kali percobaan
27
Universitas Sumatera Utara
3.4.4 Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
1 (satu) unit motor sinkron tiga fasa 380 Volt
2.
1 (satu) unit penggerak mula (Motor Induksi Tiga Fasa)
3.
1 (satu) unit power supply tiga fasa 380 Volt
4.
1 (satu) unit power supply DC
5.
1 (satu) unit cos phi meter
6.
1 (satu) unit voltmeter
7.
1 (satu) unit amperemeter
8.
Rangkaian beban
9.
Kabel penghubung.
Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:
1.
Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.4 berikut:
U
R
S
PT
AC
V
M
M
PT
DC
W
T
S1
A2
R
S
I
S
T
E
M
S3
A1
S
T
S2
R
BEBAN
INDUKTIF
S
T
K L R S T
Cos Meter
Gambar 3.4 Rangkaian Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
28
Universitas Sumatera Utara
2.
Saklar S1, S2, dan S3 dalam posisi terbuka dan sumber tegangan
dalam keadaan minimum
3.
Atur beban sistem sampai pada nilai arus dan faktor daya yang telah
ditentukan
4.
Saklar S1 ditutup dan tegangan PTAC dinaikkan sampai tegangan
nominal motor induksi sehingga motor sinkron juga berputar pada
putaran sinkronnya
5.
Kemudian saklar S2 ditutup bersamaan dengan saklar S1 dibuka,
sehingga motor sinkron telah berputar sendiri dengan kecepatan
sinkronnya
6.
Kemudian saklar S3 ditutup dan PTDC diatur arusnya secara
bertahap sesuai dengan nilai yang telah ditentukan
7.
Catat perubahan nilai Arus Eksitasi, VDC, Cos Phi, Arus Beban, dan
Arus Motor pada setiap perubahan nilai arus eksitasi
8.
Kemudian PTDC diminimumkan dan semua saklar dibuka
9.
Ulangi langkah 2-8 untuk nilai beban dan faktor daya yang berbeda
yang telah ditentukan sebelumnya
10.
Percobaan selesai.
29
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan Penelitian
3.5.1 Proses Pengumpulan Data
Adapun diagram alur dari proses pengambilan data terlihat pada gambar
berikut:
Gambar 3.5 Diagram Alur Proses Pengambilan data
30
Universitas Sumatera Utara
Adapun teknik perhitungan dan pengolahan dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut :
1. Menentukan dan mencatat besar beban yang ada pada sistem, dimana
akan ditentukan beberapa nilai beban untuk melihat pengaruh satu motor
sinkron pada besar beban yang berbeda-beda (dalam VA)
2. Menentukan dan mencatat nilai Cos
beban yang diinginkan sebelum
dan sesudah pengoperasian motor sinkron
3. Melakukan instalasi beban dan motor sinkron pada sistem
4. Mengoperasikan motor sinkron dengan metode starting menggunakan
penggerak mula berupa motor induksi
5. Menaikkan dan mencatat nilai Arus Eksitasi motor sinkron, dan
mencatat nilai perubahan Cos pada sistem pada setiap perubahan nilai
eksitasi
6. Mengubah besar nilai beban pada sistem, dan ulangi langkah no. 5
7. Mencatat dan Mengumpulkan semua data percobaan
8. Menganalisa dan membandingkan nilai Cos
pada sistem pada setiap
perubahan arus eksitasi, dengan besar nilai beban yang berbeda-beda
9. Menarik Kesimpulan.
3.5.2 Melakukan Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran lalu dianalisa untuk
membandingkan nilai Cos Phi, arus motor, serta arus beban pada nilai-nilai beban
yang berbeda. Setelah itu menggambarkan grafik dari data hasil percobaan sehingga
lebih mudah dalam menarik kesimpulan.
31
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
4
BAB
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Percobaan
Dari hasil penelitian di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU
diperoleh data pengujian yang akan dipaparkan pada subbab dibawah ini.
4.1.1 Percobaan Pengujian Beban Nol Mesin Sinkron
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan pengujian beban nol mesin
sinkron dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Pengujian Beban Nol Mesin Sinkron
PENGUJIAN BEBAN NOL
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
0,1
Tegangan Keluaran (Eo)
(Volt)
32
0,2
51
0,3
69
0,4
88
0,5
113
0,6
134
0,7
155
0,8
173
0,9
192
1,0
213
1,1
227
1,2
247
1,3
260
32
Universitas Sumatera Utara
PENGUJIAN BEBAN NOL
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
1,4
Tegangan Keluaran (Eo)
(Volt)
279
1,5
292
1,6
306
1,7
319
1,8
332
1,9
344
2,0
355
2,1
365
2,2
375
2,3
384
2,4
393
2,5
401
2,6
409
2,7
417
2,8
425
2,9
431
3,0
437
4.1.2 Percobaan Pengujian Hubung Singkat Mesin Sinkron
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan pengujian hubung singkat
mesin sinkron dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan Pengujian Hubung Singkat Mesin Sinkron
PENGUJIAN HUBUNG SINGKAT
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
0,1
0,2
0,3
0,4
Arus Hubung Singkat (Isc)
(Ampere)
(Volt)
0,49
0,80
1,05
1,38
33
Universitas Sumatera Utara
PENGUJIAN HUBUNG SINGKAT
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3,0
Arus Hubung Singkat (Isc)
(Ampere)
(Volt)
1,63
1,89
2,13
2,45
2,70
3,00
3,31
3,60
3,90
4,19
4,51
4,80
5,12
5,41
5,68
6,01
6,31
6,62
6,90
7,22
7,49
7,78
8,07
8,43
8,71
8,98
4.1.3 Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar Mesin Sinkron
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan pengukuran tahanan jangkar
mesin sinkron dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:
34
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar Mesin Sinkron
PENGUKURAN TAHANAN JANGKAR
Vdc (Volt)
Idc (Ampere)
3,05
11,05
3,05
11,13
3,05
11,11
4.1.4 Percobaan Pengaruh Arus Eksitasi Terhadap Cos Phi dan Arus
Jangkar Motor Beban Nol
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan motor sinkron pada sistem
dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4 Data Hasil Percobaan Pengaruh Arus Eksitasi Terhadap Cos Phi dan
Arus Jangkar Motor Beban Nol
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
Cos Phi Motor
Arus Jangkar
(Ampere)
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
0,250 (lagging)
0,260 (lagging)
0,275 (lagging)
0,290 (lagging)
0,300 (lagging)
0,320 (lagging)
0,340 (lagging)
0,360 (lagging)
0,380 (lagging)
0,410 (lagging)
0,470 (lagging)
0,530 (lagging)
0,590 (lagging)
0,640 (lagging)
0,700 (lagging)
0,800 (lagging)
0,880 (lagging)
0,930 (lagging)
5,70
5,43
5,15
4,88
4,57
4,33
3,94
3,68
3,40
3,28
2,82
2,60
2,30
2,13
1,99
1,64
1,30
1,05
35
Universitas Sumatera Utara
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3,0
3,1
3,2
3,3
3,4
3,5
3,6
3,7
Cos Phi Motor
0,965 (lagging)
0,975 (lagging)
0,992 (lagging)
1 (unity)
0,995 (leading)
0,982 (leading)
0,960 (leading)
0,930 (leading)
0,880 (leading)
0,800 (leading)
0,740 (leading)
0,640 (leading)
0,580 (leading)
0,500 (leading)
0,450 (leading)
0,420 (leading)
0,390 (leading)
0,380 (leading)
0,378 (leading)
Arus Jangkar
(Ampere)
0,86
0,76
0,66
0,59
0,64
0,71
0,82
1,01
1,28
1,62
1,81
2,15
2,37
2,62
2,84
3,10
3,40
3,68
3,90
4.1.5 Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan motor sinkron pada sistem
dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5 Tabel Data Hasil Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Berbeban 3000VA
Beban 33% (3000VA) ;
Arus Eksitasi
(Ampere)
0,2
0,4
0,6
0,8
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,320
0,330
0,340
0,360
I=4,30A
Arus Beban
Total
(Ampere)
9,36
8,84
8,29
7,74
;
Cos Phi = 0,5 Lagging
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
5,23
4,71
4,10
3,50
4,13
4,13
4,19
4,24
36
Universitas Sumatera Utara
Arus Eksitasi
(Ampere)
1,0
1,2
1,4
1,6
1,8
2,0
2,2
2,4
2,6
2,8
3,0
3,2
3,4
3,6
3,8
4,0
4,2
4,4
4,6
4,8
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,375
0,395
0,422
0,442
0,482
0,520
0,560
0,610
0,680
0,730
0,770
0,840
0,880
0,920
0,945
0,960
0,975
0,980
0,985
0,988
Arus Beban
Total
(Ampere)
7,31
6,78
6,23
5,63
5,33
4,98
4,68
4,48
4,45
4,61
4,66
4,89
5,15
5,39
5,85
6,27
6,77
7,32
8,13
8,65
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
3,05
2,45
1,88
1,39
0,86
0,69
0,80
1,08
1,42
2,02
2,49
3,10
3,60
4,30
4,90
5,39
6,02
6,65
7,24
7,90
4,26
4,33
4,35
4,24
4,47
4,29
3,88
3,40
3,03
2,59
2,17
1,79
1,55
1,09
0,95
0,88
0,75
0,67
0,89
0,75
Tabel 4.6 Tabel Data Hasil Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Berbeban 6000VA
Beban 66% (6000VA) ;
Arus Eksitasi
(Ampere)
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
1,4
1,6
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,382
0,390
0,400
0,418
0,430
0,442
0,460
0,478
I=9,12A
Arus Beban
Total
(Ampere)
14,10
13,62
13,12
12,53
11,99
11,49
10,98
10,62
;
Cos Phi = 0,5 Lagging
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
5,38
4,83
4,31
3,70
3,09
2,54
2,05
1,54
8,72
8,79
8,81
8,83
8,90
8,95
8,93
9,08
37
Universitas Sumatera Utara
Arus Eksitasi
(Ampere)
1,8
2,0
2,2
2,4
2,6
2,8
3,0
3,2
3,4
3,6
3,8
4,0
4,2
4,4
4,6
4,8
5,0
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,490
0,510
0,528
0,542
0,564
0,590
0,608
0,620
0,642
0,660
0,678
0,696
0,718
0,738
0,760
0,782
0,820
Arus Beban
Total
(Ampere)
10,18
9,67
9,30
9,12
8,74
8,55
8,52
8,53
8,65
8,80
9,15
9,36
9,83
10,29
10,60
11,15
11,76
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
1,01
0,44
0,28
0,91
1,16
1,76
2,28
2,90
3,66
4,14
4,63
5,29
5,90
6,56
7,15
7,80
8,52
9,17
9,23
9,02
8,21
7,58
6,79
6,24
5,63
4,99
4,66
4,52
4,07
3,93
3,73
3,45
3,35
3,24
Tabel 4.7 Tabel Data Hasil Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Berbeban 9000VA
Beban 100% (9000VA) ;
Arus Eksitasi
(Ampere)
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
1,4
1,6
1,8
2,0
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,420
0,425
0,430
0,440
0,450
0,455
0,464
0,478
0,490
0,500
I=13,67A
Arus Beban
Total
(Ampere)
20,8
20,3
19,9
19,4
18,8
18,4
17,8
17,3
16,6
16,0
;
Cos Phi = 0,5 Lagging
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
5,45
4,91
4,43
3,90
3,24
2,79
2,25
1,68
1,15
0,74
15,35
15,39
15,47
15,50
15,56
15,61
15,55
15,62
15,45
15,26
38
Universitas Sumatera Utara
Arus Eksitasi
(Ampere)
2,2
2,4
2,6
2,8
3,0
3,2
3,4
3,6
3,8
4,0
4,2
4,4
4,6
4,8
5,0
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,510
0,525
0,540
0,560
0,575
0,590
0,600
0,620
0,630
0,640
0,650
0,660
0,675
0,690
0,710
Arus Beban
Total
(Ampere)
15,8
15,2
14,8
13,8
13,6
13,5
13,4
13,3
12,8
12,3
12,6
12,7
13,0
13,6
14,2
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
0,36
0,54
1,00
1,65
2,01
2,64
3,40
3,71
4,40
5,12
5,56
6,40
7,00
7,50
8,11
15,44
14,66
13,80
12,15
11,59
10,86
10,00
9,59
8,40
7,18
7,04
6,30
6,00
6,10
6,09
Analisa Data
1.
Tahanan Jangkar Motor Sinkron
=
=
11,05 3,05
= 1,811
2
=
11,13 3,05
= 1,824
2
=
11,11 3,05
= 1,821
2
2
39
Universitas Sumatera Utara
Maka, nilai rata-rata Ra adalah
=
1,811 + 1,824 + 1,821
= 1,818
3
Pada saat kondisi kerja biasanya tahanan Ra bertambah akibat adanya efek
kulit. Ra efektif adalah 1,1 kali harga Ra pada arus searah.
Ra efektif = 1,1 x 1,818 = 1,999
2.
Perhitungan Reaktansi Sinkron (Xs)
Dari pengujian beban nol dan hubung singkat mesin sinkron maka
impedansi sinkron untuk tiap-tiap arus eksitasi adalah sebagai berikut :
=
3
Maka nilai Xs dapat dihitung
=
Tabel 4.8 Data Hasil Perhitungan Reaktansi Sinkron
No.
If (A)
Zs ( )
Xs ( )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
37,70
36,81
37,94
36,82
40,02
40,93
42,01
40,77
41,06
40,99
39,59
37,65
36,75
37,89
36,76
39,97
40,88
41,97
40,72
41,01
40,94
39,54
40
Universitas Sumatera Utara
No.
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
If (A)
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3,0
Zs ( )
39,61
38,49
38,44
37,38
36,81
35,97
35,43
34,97
34,10
33,40
32,70
32,13
31,43
30,91
30,35
29,83
29,11
28,57
28,10
Xs ( )
39,56
38,44
38,39
37,33
36,75
35,92
35,37
34,91
34,04
33,34
32,64
32,07
31,36
30,85
30,29
29,77
29,04
28,50
28,02
Nilai rata-rata
+
=
=
3.
+. . . +
30
1070,68
= 35,69
30
Perhitungan Daya Aktif dan Daya Reaktif Sistem
Dari data hasil percobaan pengujian motor sinkron pada sistem maka dapat
dihitung besar nilai daya aktif dan daya reaktif pada sistem yaitu sebagai berikut :
= 3×
× ×
= 3×
× ×
=
(
)
41
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Data Hasil Perhitungan Daya Aktif dan Daya Reaktif Sistem Berbeban
3000VA
Arus Beban
(Ampere)
Cos
(Lagging)
Daya
Aktif
(Watt)
Sin
Daya
Reaktif
(VAR)
2
0,2
0,4
4,13
4,13
0,320
0,330
869,85
897,03
0,95
0,94
2575,35
2566,00
3
0,6
4,19
0,340
937,64
0,94
2593,48
4
0,8
4,24
0,360
1004,64
0,93
2603,57
5
1
4,26
0,375
1051,44
0,93
2599,23
6
1,2
4,33
0,395
1125,72
0,92
2618,16
7
1,4
4,35
0,422
1208,22
0,91
2595,66
8
1,6
4,24
0,442
1233,48
0,90
2503,28
9
1,8
4,47
0,482
1418,07
0,88
2577,75
10
2
4,29
0,520
1468,27
0,85
2411,81
11
2,2
3,88
0,560
1430,09
0,83
2115,75
12
2,4
3,40
0,610
1365,06
0,79
1773,24
13
2,6
3,03
0,680
1356,11
0,73
1462,23
14
2,8
2,59
0,730
1244,42
0,68
1165,06
15
3
2,17
0,770
1099,75
0,64
911,29
16
3,2
1,79
0,840
989,64
0,54
639,24
17
3,4
1,55
0,880
897,76
0,47
484,56
18
3,6
1,09
0,920
660,02
0,39
281,17
19
3,8
0,95
0,945
590,88
0,33
204,51
20
4
0,88
0,960
556,03
0,28
162,18
21
4,2
0,75
0,975
481,29
0,22
109,69
22
4,4
0,67
0,980
432,16
0,20
87,75
23
4,6
0,89
0,985
576,99
0,17
101,08
24
4,8
0,75
0,988
487,71
0,15
76,24
If
No.
(Ampere)
1
42
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Data Hasil Perhitungan Daya Aktif dan Daya Reaktif Sistem Berbeban
6000VA
Arus Beban
(Ampere)
Cos
(Lagging)
Daya
Aktif
(Watt)
Sin
Daya
Reaktif
(VAR)
2
0,2
0,4
8,72
8,79
0,382
0,390
2192,42
2256,30
0,92
0,92
5304,07
5327,28
3
0,6
8,81
0,400
2319,42
0,92
5314,47
4
0,8
8,83
0,418
2429,30
0,91
5279,64
5
1
8,90
0,430
2518,85
0,90
5288,59
6
1,2
8,95
0,442
2603,69
0,90
5284,05
7
1,4
8,93
0,460
2703,67
0,89
5218,78
8
1,6
9,08
0,478
2856,66
0,88
5249,31
9
1,8
9,17
0,490
2957,40
0,87
5261,28
10
2
9,23
0,510
3098,25
0,86
5225,56
11
2,2
9,02
0,528
3134,62
0,85
5041,77
12
2,4
8,21
0,542
2928,78
0,84
4541,11
13
2,6
7,58
0,564
2813,80
0,83
4119,79
14
2,8
6,79
0,590
2636,73
0,81
3608,32
15
3
6,24
0,608
2497,08
0,79
3260,73
16
3,2
5,63
0,620
2297,44
0,78
2907,38
17
3,4
4,99
0,642
2108,53
0,77
2518,10
18
3,6
4,66
0,660
2024,30
0,75
2304,22
19
3,8
4,52
0,678
2017,03
0,74
2186,79
20
4
4,07
0,696
1864,44
0,72
1923,48
21
4,2
3,93
0,718
1857,21
0,70
1800,42
22
4,4
3,73
0,738
1811,80
0,67
1656,64
23
4,6
3,45
0,760
1725,75
0,65
1475,79
24
4,8
3,35
0,782
1724,23
0,62
1374,27
25
5,0
3,24
0,820
1748,65
0,57
1220,57
If
No.
(Ampere)
1
43
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Data Hasil Perhitungan Daya Aktif dan Daya Reaktif Sistem Berbeban
9000VA
Arus Beban
(Ampere)
Cos
(Lagging)
Daya
Aktif
(Watt)
2
0,2
0,4
15,35
15,39
0,420
0,425
4243,28
4304,99
0,91
0,91
3
0,6
15,47
0,430
4378,27
0,90
9192,63
4
0,8
15,50
0,440
4488,78
0,90
9161,18
5
1
15,56
0,450
4608,57
0,89
9145,75
6
1,2
15,61
0,455
4674,75
0,89
9149,07
7
1,4
15,55
0,464
4748,90
0,89
9066,25
8
1,6
15,62
0,478
4914,20
0,88
9030,21
9
1,8
15,45
0,490
4982,75
0,87
8864,43
10
2
15,26
0,500
5021,91
0,87
8698,20
11
2,2
15,44
0,510
5182,77
0,86
8741,34
12
2,4
14,66
0,525
5065,68
0,85
8212,21
13
2,6
13,80
0,540
4904,75
0,84
7644,74
14
2,8
12,15
0,560
4478,25
0,83
6625,35
15
3
11,59
0,575
4386,27
0,82
6241,12
16
3,2
10,86
0,590
4217,22
0,81
5771,18
17
3,4
10,00
0,600
3949,08
0,80
5265,43
18
3,6
9,59
0,620
3913,40
0,78
4952,36
19
3,8
8,40
0,630
3483,08
0,78
4293,57
20
4
7,18
0,640
3024,47
0,77
3631,13
21
4,2
7,04
0,650
3011,83
0,76
3521,22
22
4,4
6,30
0,660
2736,71
0,75
3115,15
23
4,6
6,00
0,675
2665,63
0,74
2913,70
24
4,8
6,10
0,690
2770,28
0,72
2906,02
25
5,0
6,09
0,710
2845,90
0,70
2822,66
If
No.
(Ampere)
1
Sin
Daya
Reaktif
(VAR)
9168,76
9169,05
44
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan diatas dapat kita ketahui besar daya reaktif yang
disuplai motor sinkron untuk sistem yaitu :
Untuk Beban 3000VA
=
=
,
,
=
,
Untuk Beban 6000VA
=
=
,
,
=
,
,
,
=
,
Untuk Beban 9000VA
=
=
45
Universitas Sumatera Utara
Grafik
1. Grafik Arus Eksitasi vs Tegangan pada percobaan pengujian beban nol
Grafik Arus Eksitasi vs Tegangan
480
440
400
360
320
Tegangan (Volt)
280
240
200
160
120
80
40
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
Arus Eksitasi (Ampere)
Eo
Linear (Eo)
Gambar 4.1 Grafik Arus Eksitasi vs Tegangan pada percobaan pengujian beban nol
46
Universitas Sumatera Utara
2. Grafik Arus Eksitasi vs Arus Hubung Singkat pada percobaan pengujian
hubung singkat
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Hubung Singkat
10
9
8
Arus Hubung Singkat (Ampere)
7
6
5
4
3
2
1
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
Arus Eksitasi (Ampere)
Isc
Linear (Isc)
Gambar 4.2 Grafik Arus Eksitasi vs Arus Hubung Singkat pada percobaan
pengujian hubung singkat
47
Universitas Sumatera Utara
3. Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi Motor Beban Nol
Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi Motor Beban Nol
1
0,9
0,8
0,7
Cos Phi
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0,1 0,3 0,5 0,7 0,9 1,1 1,3 1,5 1,7 1,9 2,1 2,3 2,5 2,7 2,9 3,1 3,3 3,5 3,7
Arus Eksitasi (Ampere)
Cos Phi
Gambar 4.3 Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi Motor Beban Nol
48
Universitas Sumatera Utara
4.
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Jangkar Motor Beban Nol
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Jangkar Motor Beban Nol
6
5
Arus Jangkar (Ampere)
4
3
2
1
0
0,1 0,3 0,5 0,7 0,9 1,1 1,3 1,5 1,7 1,9 2,1 2,3 2,5 2,7 2,9 3,1 3,3 3,5 3,7
Arus Eksitasi (Ampere)
Arus Jangkar
Gambar 4.4 Grafik Arus Eksitasi vs Arus Jangkar Motor Beban Nol
49
Universitas Sumatera Utara
5. Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban Total pada pengujian motor sinkron pada
sistem
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban Total
22
20
18
16
Arus Beban (Ampere)
14
12
10
8
6
4
2
0
0,4
0,8
1,2
1,6
2
2,4
2,8
3,2
3,6
4
4,4
4,8
Arus Eksitasi (Ampere)
3000VA
6000VA
9000VA
Gambar 4.5 Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban Total pada pengujian motor
sinkron pada sistem
50
Universitas Sumatera Utara
6. Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban pada pengujian motor sinkron pada sistem
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban
18
16
14
Arus Beban (Ampere)
12
10
8
6
4
2
0
0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5
Arus Eksitasi (Ampere)
3000VA
6000VA
9000VA
Gambar 4.6 Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban pada pengujian motor sinkron
pada sistem
51
Universitas Sumatera Utara
7.
Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi (Grafik V Invers) pada pengujian motor
sinkron pada sistem
Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi
1
0,9
0,8
0,7
Cos Phi
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5
Arus Eksitasi (Ampere)
3000VA
6000VA
9000VA
Gambar 4.7 Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi (Grafik V Invers) pada pengujian
motor sinkron pada system
52
Universitas Sumatera Utara
BAB V
5
BAB
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai faktor daya sistem berubah terus menjadi semakin tinggi atau
mendekati satu saat arus eksitasi motor sinkron terus dinaikkan. Semakin
besar beban sistem maka pengaruh pengaturan arus eksitasi terhadap
perubahan faktor daya sistem akan semakin mengecil. Saat If = 4,0 A
diperolah faktor daya pada beban 3000VA = 0.960 lagging; pada beban
6000VA = 0,696 lagging; pada beban 9000VA = 0,640 lagging.
2. Saat arus eksitasi motor sinkron berada dibawah nilai nominalnya motor
sinkron belum berperan memperbaiki faktor daya sistem, namun saat arus
eksitasi motor melebihi arus nominalnya yaitu If = 2,2 Ampere, maka
motor sinkron telah bekerja memperbaiki faktor daya sistem, hal ini dapat
dilihat dari data hasil percobaan bahwa arus beban menurun saat motor
sinkron telah bekerja pada faktor daya leading.
3. Dari hasil perhitungan didapat bahwa motor sinkron mampu menyuplai
daya reaktif untuk sistem sebesar
,
pada beban 6000VA; dan
,
pada beban 3000VA;
,
pada beban 9000VA.
53
Universitas Sumatera Utara
Saran
Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan penelitian untuk membandingkan penggunaan motor sinkron
dengan kapasitor dalam memperbaiki faktor daya sistem.
2. Melakukan penelitian dengan motor pada keadaan berbeban
3. Melakukan penelitian pada sistem dengan kapasitas beban yang lebih
besar dan berubah-ubah
4. Melakukan penelitian terhadap jenis beban induktif yang berbeda-beda
54
Universitas Sumatera Utara
3
BAB
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian akan dilaksanakan pada Laboratorium Konversi Energi Listrik
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara pada
Bulan Nopember Tahun 2016.
Peralatan yang Digunakan
Untuk mendukung pelaksanaan percobaan pada penelitian ini maka
dibutuhkan bahan dan peralatan, antara lain :
1.
Motor sinkron tiga fasa 380 Volt dengan spesifikasi sebagai berikut
Tabel 3.1 Spesifikasi Motor Sinkron
SPESIFIKASI
KETERANGAN
Tipe
72SA
P
5 KW
Cos
0,8
Jumlah kutub
4
Belitan
Y
Tegangan terminal
400 Volt
Arus
9 Ampere
Kelas isolasi stator
E
Kelas isolasi rotor
E
Tegangan eksitasi
44 Volt
Arus eksitasi
5,7 Ampere
Frekuensi
50 Hz
N
1500 RPM
22
Universitas Sumatera Utara
2.
Penggerak mula (Motor Induksi Tiga Fasa)
3.
AutoTransformator tiga fasa
4.
Power supply DC
5.
Beban Induktif (Motor Induksi, Motor Sinkron, Lampu TL)
6.
Cos Meter
7.
Amperemeter (Tang Ampere)
8.
Voltmeter
9.
Kabel penghubung.
Variabel yang Diamati
Variabel
1.
variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi :
Nilai Arus Eksitasi yang disuplai kepada kumparan medan pada
motor sinkron.
2.
Nilai Faktor Daya pada sistem sebelum motor sinkron dioperasikan.
3.
Nilai Faktor Daya pada sistem setelah motor sinkron dioperasikan
dengan nilai arus eksitasi yang berubah-ubah.
Prosedur Penelitian
Adapun percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Percobaan pengujian beban nol mesin sinkron (dioperasikan sebagai
generator)
2.
Percobaan pengujian hubung singkat mesin sinkron (dioperasikan
sebagai generator)
23
Universitas Sumatera Utara
3.4.1
3.
Percobaan pengukuran tahanan jangkar mesin sinkron
4.
Percobaan pengujian motor sinkron pada sistem
Percobaan Pengujian Beban Nol Mesin Sinkron (Dioperasikan
Sebagai Generator)
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
1 (satu) unit motor sinkron tiga fasa 380 volt
2.
1 (satu) unit penggerak mula (Motor Induksi Tiga Fasa)
3.
1 (satu) unit power supply tiga fasa 380 volt
4.
1 (satu) unit power supply DC
5.
1 (satu) unit voltmeter
6.
1 (satu) unit amperemeter
7.
Kabel penghubung
Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut :
1.
Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Pengujian Beban Nol Mesin Sinkron
24
Universitas Sumatera Utara
2.
Tutup saklar S1, naikkan tegangan sumber sampai motor induksi
memutar motor sinkron pada kecepatan sinkron 1500 rpm
3.
Tutup saklar S2, kemudian naikkan arus eksitasi (If) secara bertahap
hingga diperoleh pembacaan tegangan terminal pada generator (V)
4.
Selanjutnya, untuk setiap kenaikan arus eksitasi yang telah
ditentukan, dicatat perubahan nilai tegangan terminal generator dan
putaran tetap dijaga konstan
5.
Kemudian PTDC diminimumkan dan saklar S2 dibuka, PTAC juga
diminimumkan dan saklar S1 dibuka
6.
3.4.2
Percobaan selesai.
Percobaan Pengujian Hubung Singkat Mesin Sinkron
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
1 (satu) unit motor sinkron tiga fasa 380 volt
2.
1 (satu) unit penggerak mula (Motor Induksi Tiga Fasa)
3.
1 (satu) unit power supply tiga fasa 380 volt
4.
1 (satu) unit power supply DC
5.
2 (dua) unit amperemeter
6.
Kabel penghubung
Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:
1.
Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.2 berikut :
25
Universitas Sumatera Utara
N
R
U
R
A2
PT
AC
S
V
M
W
T
S1
G
S
T
A1
S2
PT DC
Gambar 3.2 Rangkaian Percobaan Pengujian Hubung Singkat Mesin Sinkron
2.
Tutup saklar S1, naikkan tegangan sumber sampai motor induksi
memutar motor sinkron pada kecepatan sinkron 1500 rpm
3.
Tutup saklar S2, kemudian naikkan arus eksitasi (If) secara bertahap
hingga diperoleh pembacaan arus hubung singkat (Isc) pada
generator
4.
Selanjutnya, untuk setiap kenaikan arus eksitasi yang telah
ditentukan, dicatat perubahan nilai arus hubung singkat generator
dan putaran tetap dijaga konstan
5.
Kemudian PTDC diminimumkan dan saklar S2 dibuka, PTAC juga
diminimumkan dan saklar S1 dibuka
6.
Percobaan selesai.
3.4.3 Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar Mesin Sinkron
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
1 (satu) unit motor sinkron tiga fasa 380 volt
26
Universitas Sumatera Utara
2.
1 (satu) unit power supply DC
3.
1 (satu) unit voltmeter
4.
1 (satu) unit amperemeter
5.
Kabel penghubung
Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:
1.
Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.3 berikut:
Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar Mesin Sinkron
2.
Tutup saklar S1, kemudian atur PTDC hingga pembacaan tegangan
menunjukkan nilai yang telah ditentukan
3.
Catat pembacaan nilai pada amperemeter (Idc)
4.
Kemudian minimumkan PTDC dan buka saklar S1
5.
Ulangi prosedur 2
6.
Percobaan selesai.
4 untuk tiga kali percobaan
27
Universitas Sumatera Utara
3.4.4 Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1.
1 (satu) unit motor sinkron tiga fasa 380 Volt
2.
1 (satu) unit penggerak mula (Motor Induksi Tiga Fasa)
3.
1 (satu) unit power supply tiga fasa 380 Volt
4.
1 (satu) unit power supply DC
5.
1 (satu) unit cos phi meter
6.
1 (satu) unit voltmeter
7.
1 (satu) unit amperemeter
8.
Rangkaian beban
9.
Kabel penghubung.
Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:
1.
Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.4 berikut:
U
R
S
PT
AC
V
M
M
PT
DC
W
T
S1
A2
R
S
I
S
T
E
M
S3
A1
S
T
S2
R
BEBAN
INDUKTIF
S
T
K L R S T
Cos Meter
Gambar 3.4 Rangkaian Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
28
Universitas Sumatera Utara
2.
Saklar S1, S2, dan S3 dalam posisi terbuka dan sumber tegangan
dalam keadaan minimum
3.
Atur beban sistem sampai pada nilai arus dan faktor daya yang telah
ditentukan
4.
Saklar S1 ditutup dan tegangan PTAC dinaikkan sampai tegangan
nominal motor induksi sehingga motor sinkron juga berputar pada
putaran sinkronnya
5.
Kemudian saklar S2 ditutup bersamaan dengan saklar S1 dibuka,
sehingga motor sinkron telah berputar sendiri dengan kecepatan
sinkronnya
6.
Kemudian saklar S3 ditutup dan PTDC diatur arusnya secara
bertahap sesuai dengan nilai yang telah ditentukan
7.
Catat perubahan nilai Arus Eksitasi, VDC, Cos Phi, Arus Beban, dan
Arus Motor pada setiap perubahan nilai arus eksitasi
8.
Kemudian PTDC diminimumkan dan semua saklar dibuka
9.
Ulangi langkah 2-8 untuk nilai beban dan faktor daya yang berbeda
yang telah ditentukan sebelumnya
10.
Percobaan selesai.
29
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan Penelitian
3.5.1 Proses Pengumpulan Data
Adapun diagram alur dari proses pengambilan data terlihat pada gambar
berikut:
Gambar 3.5 Diagram Alur Proses Pengambilan data
30
Universitas Sumatera Utara
Adapun teknik perhitungan dan pengolahan dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut :
1. Menentukan dan mencatat besar beban yang ada pada sistem, dimana
akan ditentukan beberapa nilai beban untuk melihat pengaruh satu motor
sinkron pada besar beban yang berbeda-beda (dalam VA)
2. Menentukan dan mencatat nilai Cos
beban yang diinginkan sebelum
dan sesudah pengoperasian motor sinkron
3. Melakukan instalasi beban dan motor sinkron pada sistem
4. Mengoperasikan motor sinkron dengan metode starting menggunakan
penggerak mula berupa motor induksi
5. Menaikkan dan mencatat nilai Arus Eksitasi motor sinkron, dan
mencatat nilai perubahan Cos pada sistem pada setiap perubahan nilai
eksitasi
6. Mengubah besar nilai beban pada sistem, dan ulangi langkah no. 5
7. Mencatat dan Mengumpulkan semua data percobaan
8. Menganalisa dan membandingkan nilai Cos
pada sistem pada setiap
perubahan arus eksitasi, dengan besar nilai beban yang berbeda-beda
9. Menarik Kesimpulan.
3.5.2 Melakukan Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran lalu dianalisa untuk
membandingkan nilai Cos Phi, arus motor, serta arus beban pada nilai-nilai beban
yang berbeda. Setelah itu menggambarkan grafik dari data hasil percobaan sehingga
lebih mudah dalam menarik kesimpulan.
31
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
4
BAB
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Percobaan
Dari hasil penelitian di Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU
diperoleh data pengujian yang akan dipaparkan pada subbab dibawah ini.
4.1.1 Percobaan Pengujian Beban Nol Mesin Sinkron
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan pengujian beban nol mesin
sinkron dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Pengujian Beban Nol Mesin Sinkron
PENGUJIAN BEBAN NOL
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
0,1
Tegangan Keluaran (Eo)
(Volt)
32
0,2
51
0,3
69
0,4
88
0,5
113
0,6
134
0,7
155
0,8
173
0,9
192
1,0
213
1,1
227
1,2
247
1,3
260
32
Universitas Sumatera Utara
PENGUJIAN BEBAN NOL
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
1,4
Tegangan Keluaran (Eo)
(Volt)
279
1,5
292
1,6
306
1,7
319
1,8
332
1,9
344
2,0
355
2,1
365
2,2
375
2,3
384
2,4
393
2,5
401
2,6
409
2,7
417
2,8
425
2,9
431
3,0
437
4.1.2 Percobaan Pengujian Hubung Singkat Mesin Sinkron
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan pengujian hubung singkat
mesin sinkron dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan Pengujian Hubung Singkat Mesin Sinkron
PENGUJIAN HUBUNG SINGKAT
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
0,1
0,2
0,3
0,4
Arus Hubung Singkat (Isc)
(Ampere)
(Volt)
0,49
0,80
1,05
1,38
33
Universitas Sumatera Utara
PENGUJIAN HUBUNG SINGKAT
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3,0
Arus Hubung Singkat (Isc)
(Ampere)
(Volt)
1,63
1,89
2,13
2,45
2,70
3,00
3,31
3,60
3,90
4,19
4,51
4,80
5,12
5,41
5,68
6,01
6,31
6,62
6,90
7,22
7,49
7,78
8,07
8,43
8,71
8,98
4.1.3 Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar Mesin Sinkron
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan pengukuran tahanan jangkar
mesin sinkron dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:
34
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar Mesin Sinkron
PENGUKURAN TAHANAN JANGKAR
Vdc (Volt)
Idc (Ampere)
3,05
11,05
3,05
11,13
3,05
11,11
4.1.4 Percobaan Pengaruh Arus Eksitasi Terhadap Cos Phi dan Arus
Jangkar Motor Beban Nol
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan motor sinkron pada sistem
dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4 Data Hasil Percobaan Pengaruh Arus Eksitasi Terhadap Cos Phi dan
Arus Jangkar Motor Beban Nol
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
Cos Phi Motor
Arus Jangkar
(Ampere)
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
0,250 (lagging)
0,260 (lagging)
0,275 (lagging)
0,290 (lagging)
0,300 (lagging)
0,320 (lagging)
0,340 (lagging)
0,360 (lagging)
0,380 (lagging)
0,410 (lagging)
0,470 (lagging)
0,530 (lagging)
0,590 (lagging)
0,640 (lagging)
0,700 (lagging)
0,800 (lagging)
0,880 (lagging)
0,930 (lagging)
5,70
5,43
5,15
4,88
4,57
4,33
3,94
3,68
3,40
3,28
2,82
2,60
2,30
2,13
1,99
1,64
1,30
1,05
35
Universitas Sumatera Utara
Arus Eksitasi (If)
(Ampere)
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3,0
3,1
3,2
3,3
3,4
3,5
3,6
3,7
Cos Phi Motor
0,965 (lagging)
0,975 (lagging)
0,992 (lagging)
1 (unity)
0,995 (leading)
0,982 (leading)
0,960 (leading)
0,930 (leading)
0,880 (leading)
0,800 (leading)
0,740 (leading)
0,640 (leading)
0,580 (leading)
0,500 (leading)
0,450 (leading)
0,420 (leading)
0,390 (leading)
0,380 (leading)
0,378 (leading)
Arus Jangkar
(Ampere)
0,86
0,76
0,66
0,59
0,64
0,71
0,82
1,01
1,28
1,62
1,81
2,15
2,37
2,62
2,84
3,10
3,40
3,68
3,90
4.1.5 Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Data yang diperoleh melalui hasil percobaan motor sinkron pada sistem
dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5 Tabel Data Hasil Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Berbeban 3000VA
Beban 33% (3000VA) ;
Arus Eksitasi
(Ampere)
0,2
0,4
0,6
0,8
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,320
0,330
0,340
0,360
I=4,30A
Arus Beban
Total
(Ampere)
9,36
8,84
8,29
7,74
;
Cos Phi = 0,5 Lagging
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
5,23
4,71
4,10
3,50
4,13
4,13
4,19
4,24
36
Universitas Sumatera Utara
Arus Eksitasi
(Ampere)
1,0
1,2
1,4
1,6
1,8
2,0
2,2
2,4
2,6
2,8
3,0
3,2
3,4
3,6
3,8
4,0
4,2
4,4
4,6
4,8
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,375
0,395
0,422
0,442
0,482
0,520
0,560
0,610
0,680
0,730
0,770
0,840
0,880
0,920
0,945
0,960
0,975
0,980
0,985
0,988
Arus Beban
Total
(Ampere)
7,31
6,78
6,23
5,63
5,33
4,98
4,68
4,48
4,45
4,61
4,66
4,89
5,15
5,39
5,85
6,27
6,77
7,32
8,13
8,65
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
3,05
2,45
1,88
1,39
0,86
0,69
0,80
1,08
1,42
2,02
2,49
3,10
3,60
4,30
4,90
5,39
6,02
6,65
7,24
7,90
4,26
4,33
4,35
4,24
4,47
4,29
3,88
3,40
3,03
2,59
2,17
1,79
1,55
1,09
0,95
0,88
0,75
0,67
0,89
0,75
Tabel 4.6 Tabel Data Hasil Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Berbeban 6000VA
Beban 66% (6000VA) ;
Arus Eksitasi
(Ampere)
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
1,4
1,6
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,382
0,390
0,400
0,418
0,430
0,442
0,460
0,478
I=9,12A
Arus Beban
Total
(Ampere)
14,10
13,62
13,12
12,53
11,99
11,49
10,98
10,62
;
Cos Phi = 0,5 Lagging
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
5,38
4,83
4,31
3,70
3,09
2,54
2,05
1,54
8,72
8,79
8,81
8,83
8,90
8,95
8,93
9,08
37
Universitas Sumatera Utara
Arus Eksitasi
(Ampere)
1,8
2,0
2,2
2,4
2,6
2,8
3,0
3,2
3,4
3,6
3,8
4,0
4,2
4,4
4,6
4,8
5,0
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,490
0,510
0,528
0,542
0,564
0,590
0,608
0,620
0,642
0,660
0,678
0,696
0,718
0,738
0,760
0,782
0,820
Arus Beban
Total
(Ampere)
10,18
9,67
9,30
9,12
8,74
8,55
8,52
8,53
8,65
8,80
9,15
9,36
9,83
10,29
10,60
11,15
11,76
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
1,01
0,44
0,28
0,91
1,16
1,76
2,28
2,90
3,66
4,14
4,63
5,29
5,90
6,56
7,15
7,80
8,52
9,17
9,23
9,02
8,21
7,58
6,79
6,24
5,63
4,99
4,66
4,52
4,07
3,93
3,73
3,45
3,35
3,24
Tabel 4.7 Tabel Data Hasil Percobaan Pengujian Motor Sinkron Pada Sistem
Berbeban 9000VA
Beban 100% (9000VA) ;
Arus Eksitasi
(Ampere)
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
1,4
1,6
1,8
2,0
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,420
0,425
0,430
0,440
0,450
0,455
0,464
0,478
0,490
0,500
I=13,67A
Arus Beban
Total
(Ampere)
20,8
20,3
19,9
19,4
18,8
18,4
17,8
17,3
16,6
16,0
;
Cos Phi = 0,5 Lagging
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
5,45
4,91
4,43
3,90
3,24
2,79
2,25
1,68
1,15
0,74
15,35
15,39
15,47
15,50
15,56
15,61
15,55
15,62
15,45
15,26
38
Universitas Sumatera Utara
Arus Eksitasi
(Ampere)
2,2
2,4
2,6
2,8
3,0
3,2
3,4
3,6
3,8
4,0
4,2
4,4
4,6
4,8
5,0
Cos Phi
Sistem
(Lagging)
0,510
0,525
0,540
0,560
0,575
0,590
0,600
0,620
0,630
0,640
0,650
0,660
0,675
0,690
0,710
Arus Beban
Total
(Ampere)
15,8
15,2
14,8
13,8
13,6
13,5
13,4
13,3
12,8
12,3
12,6
12,7
13,0
13,6
14,2
Arus Motor
(Ampere)
Arus Beban
(Ampere)
0,36
0,54
1,00
1,65
2,01
2,64
3,40
3,71
4,40
5,12
5,56
6,40
7,00
7,50
8,11
15,44
14,66
13,80
12,15
11,59
10,86
10,00
9,59
8,40
7,18
7,04
6,30
6,00
6,10
6,09
Analisa Data
1.
Tahanan Jangkar Motor Sinkron
=
=
11,05 3,05
= 1,811
2
=
11,13 3,05
= 1,824
2
=
11,11 3,05
= 1,821
2
2
39
Universitas Sumatera Utara
Maka, nilai rata-rata Ra adalah
=
1,811 + 1,824 + 1,821
= 1,818
3
Pada saat kondisi kerja biasanya tahanan Ra bertambah akibat adanya efek
kulit. Ra efektif adalah 1,1 kali harga Ra pada arus searah.
Ra efektif = 1,1 x 1,818 = 1,999
2.
Perhitungan Reaktansi Sinkron (Xs)
Dari pengujian beban nol dan hubung singkat mesin sinkron maka
impedansi sinkron untuk tiap-tiap arus eksitasi adalah sebagai berikut :
=
3
Maka nilai Xs dapat dihitung
=
Tabel 4.8 Data Hasil Perhitungan Reaktansi Sinkron
No.
If (A)
Zs ( )
Xs ( )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
37,70
36,81
37,94
36,82
40,02
40,93
42,01
40,77
41,06
40,99
39,59
37,65
36,75
37,89
36,76
39,97
40,88
41,97
40,72
41,01
40,94
39,54
40
Universitas Sumatera Utara
No.
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
If (A)
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3,0
Zs ( )
39,61
38,49
38,44
37,38
36,81
35,97
35,43
34,97
34,10
33,40
32,70
32,13
31,43
30,91
30,35
29,83
29,11
28,57
28,10
Xs ( )
39,56
38,44
38,39
37,33
36,75
35,92
35,37
34,91
34,04
33,34
32,64
32,07
31,36
30,85
30,29
29,77
29,04
28,50
28,02
Nilai rata-rata
+
=
=
3.
+. . . +
30
1070,68
= 35,69
30
Perhitungan Daya Aktif dan Daya Reaktif Sistem
Dari data hasil percobaan pengujian motor sinkron pada sistem maka dapat
dihitung besar nilai daya aktif dan daya reaktif pada sistem yaitu sebagai berikut :
= 3×
× ×
= 3×
× ×
=
(
)
41
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Data Hasil Perhitungan Daya Aktif dan Daya Reaktif Sistem Berbeban
3000VA
Arus Beban
(Ampere)
Cos
(Lagging)
Daya
Aktif
(Watt)
Sin
Daya
Reaktif
(VAR)
2
0,2
0,4
4,13
4,13
0,320
0,330
869,85
897,03
0,95
0,94
2575,35
2566,00
3
0,6
4,19
0,340
937,64
0,94
2593,48
4
0,8
4,24
0,360
1004,64
0,93
2603,57
5
1
4,26
0,375
1051,44
0,93
2599,23
6
1,2
4,33
0,395
1125,72
0,92
2618,16
7
1,4
4,35
0,422
1208,22
0,91
2595,66
8
1,6
4,24
0,442
1233,48
0,90
2503,28
9
1,8
4,47
0,482
1418,07
0,88
2577,75
10
2
4,29
0,520
1468,27
0,85
2411,81
11
2,2
3,88
0,560
1430,09
0,83
2115,75
12
2,4
3,40
0,610
1365,06
0,79
1773,24
13
2,6
3,03
0,680
1356,11
0,73
1462,23
14
2,8
2,59
0,730
1244,42
0,68
1165,06
15
3
2,17
0,770
1099,75
0,64
911,29
16
3,2
1,79
0,840
989,64
0,54
639,24
17
3,4
1,55
0,880
897,76
0,47
484,56
18
3,6
1,09
0,920
660,02
0,39
281,17
19
3,8
0,95
0,945
590,88
0,33
204,51
20
4
0,88
0,960
556,03
0,28
162,18
21
4,2
0,75
0,975
481,29
0,22
109,69
22
4,4
0,67
0,980
432,16
0,20
87,75
23
4,6
0,89
0,985
576,99
0,17
101,08
24
4,8
0,75
0,988
487,71
0,15
76,24
If
No.
(Ampere)
1
42
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Data Hasil Perhitungan Daya Aktif dan Daya Reaktif Sistem Berbeban
6000VA
Arus Beban
(Ampere)
Cos
(Lagging)
Daya
Aktif
(Watt)
Sin
Daya
Reaktif
(VAR)
2
0,2
0,4
8,72
8,79
0,382
0,390
2192,42
2256,30
0,92
0,92
5304,07
5327,28
3
0,6
8,81
0,400
2319,42
0,92
5314,47
4
0,8
8,83
0,418
2429,30
0,91
5279,64
5
1
8,90
0,430
2518,85
0,90
5288,59
6
1,2
8,95
0,442
2603,69
0,90
5284,05
7
1,4
8,93
0,460
2703,67
0,89
5218,78
8
1,6
9,08
0,478
2856,66
0,88
5249,31
9
1,8
9,17
0,490
2957,40
0,87
5261,28
10
2
9,23
0,510
3098,25
0,86
5225,56
11
2,2
9,02
0,528
3134,62
0,85
5041,77
12
2,4
8,21
0,542
2928,78
0,84
4541,11
13
2,6
7,58
0,564
2813,80
0,83
4119,79
14
2,8
6,79
0,590
2636,73
0,81
3608,32
15
3
6,24
0,608
2497,08
0,79
3260,73
16
3,2
5,63
0,620
2297,44
0,78
2907,38
17
3,4
4,99
0,642
2108,53
0,77
2518,10
18
3,6
4,66
0,660
2024,30
0,75
2304,22
19
3,8
4,52
0,678
2017,03
0,74
2186,79
20
4
4,07
0,696
1864,44
0,72
1923,48
21
4,2
3,93
0,718
1857,21
0,70
1800,42
22
4,4
3,73
0,738
1811,80
0,67
1656,64
23
4,6
3,45
0,760
1725,75
0,65
1475,79
24
4,8
3,35
0,782
1724,23
0,62
1374,27
25
5,0
3,24
0,820
1748,65
0,57
1220,57
If
No.
(Ampere)
1
43
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Data Hasil Perhitungan Daya Aktif dan Daya Reaktif Sistem Berbeban
9000VA
Arus Beban
(Ampere)
Cos
(Lagging)
Daya
Aktif
(Watt)
2
0,2
0,4
15,35
15,39
0,420
0,425
4243,28
4304,99
0,91
0,91
3
0,6
15,47
0,430
4378,27
0,90
9192,63
4
0,8
15,50
0,440
4488,78
0,90
9161,18
5
1
15,56
0,450
4608,57
0,89
9145,75
6
1,2
15,61
0,455
4674,75
0,89
9149,07
7
1,4
15,55
0,464
4748,90
0,89
9066,25
8
1,6
15,62
0,478
4914,20
0,88
9030,21
9
1,8
15,45
0,490
4982,75
0,87
8864,43
10
2
15,26
0,500
5021,91
0,87
8698,20
11
2,2
15,44
0,510
5182,77
0,86
8741,34
12
2,4
14,66
0,525
5065,68
0,85
8212,21
13
2,6
13,80
0,540
4904,75
0,84
7644,74
14
2,8
12,15
0,560
4478,25
0,83
6625,35
15
3
11,59
0,575
4386,27
0,82
6241,12
16
3,2
10,86
0,590
4217,22
0,81
5771,18
17
3,4
10,00
0,600
3949,08
0,80
5265,43
18
3,6
9,59
0,620
3913,40
0,78
4952,36
19
3,8
8,40
0,630
3483,08
0,78
4293,57
20
4
7,18
0,640
3024,47
0,77
3631,13
21
4,2
7,04
0,650
3011,83
0,76
3521,22
22
4,4
6,30
0,660
2736,71
0,75
3115,15
23
4,6
6,00
0,675
2665,63
0,74
2913,70
24
4,8
6,10
0,690
2770,28
0,72
2906,02
25
5,0
6,09
0,710
2845,90
0,70
2822,66
If
No.
(Ampere)
1
Sin
Daya
Reaktif
(VAR)
9168,76
9169,05
44
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan diatas dapat kita ketahui besar daya reaktif yang
disuplai motor sinkron untuk sistem yaitu :
Untuk Beban 3000VA
=
=
,
,
=
,
Untuk Beban 6000VA
=
=
,
,
=
,
,
,
=
,
Untuk Beban 9000VA
=
=
45
Universitas Sumatera Utara
Grafik
1. Grafik Arus Eksitasi vs Tegangan pada percobaan pengujian beban nol
Grafik Arus Eksitasi vs Tegangan
480
440
400
360
320
Tegangan (Volt)
280
240
200
160
120
80
40
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
Arus Eksitasi (Ampere)
Eo
Linear (Eo)
Gambar 4.1 Grafik Arus Eksitasi vs Tegangan pada percobaan pengujian beban nol
46
Universitas Sumatera Utara
2. Grafik Arus Eksitasi vs Arus Hubung Singkat pada percobaan pengujian
hubung singkat
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Hubung Singkat
10
9
8
Arus Hubung Singkat (Ampere)
7
6
5
4
3
2
1
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
1,8
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
Arus Eksitasi (Ampere)
Isc
Linear (Isc)
Gambar 4.2 Grafik Arus Eksitasi vs Arus Hubung Singkat pada percobaan
pengujian hubung singkat
47
Universitas Sumatera Utara
3. Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi Motor Beban Nol
Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi Motor Beban Nol
1
0,9
0,8
0,7
Cos Phi
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0,1 0,3 0,5 0,7 0,9 1,1 1,3 1,5 1,7 1,9 2,1 2,3 2,5 2,7 2,9 3,1 3,3 3,5 3,7
Arus Eksitasi (Ampere)
Cos Phi
Gambar 4.3 Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi Motor Beban Nol
48
Universitas Sumatera Utara
4.
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Jangkar Motor Beban Nol
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Jangkar Motor Beban Nol
6
5
Arus Jangkar (Ampere)
4
3
2
1
0
0,1 0,3 0,5 0,7 0,9 1,1 1,3 1,5 1,7 1,9 2,1 2,3 2,5 2,7 2,9 3,1 3,3 3,5 3,7
Arus Eksitasi (Ampere)
Arus Jangkar
Gambar 4.4 Grafik Arus Eksitasi vs Arus Jangkar Motor Beban Nol
49
Universitas Sumatera Utara
5. Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban Total pada pengujian motor sinkron pada
sistem
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban Total
22
20
18
16
Arus Beban (Ampere)
14
12
10
8
6
4
2
0
0,4
0,8
1,2
1,6
2
2,4
2,8
3,2
3,6
4
4,4
4,8
Arus Eksitasi (Ampere)
3000VA
6000VA
9000VA
Gambar 4.5 Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban Total pada pengujian motor
sinkron pada sistem
50
Universitas Sumatera Utara
6. Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban pada pengujian motor sinkron pada sistem
Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban
18
16
14
Arus Beban (Ampere)
12
10
8
6
4
2
0
0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5
Arus Eksitasi (Ampere)
3000VA
6000VA
9000VA
Gambar 4.6 Grafik Arus Eksitasi vs Arus Beban pada pengujian motor sinkron
pada sistem
51
Universitas Sumatera Utara
7.
Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi (Grafik V Invers) pada pengujian motor
sinkron pada sistem
Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi
1
0,9
0,8
0,7
Cos Phi
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5
Arus Eksitasi (Ampere)
3000VA
6000VA
9000VA
Gambar 4.7 Grafik Arus Eksitasi vs Cos Phi (Grafik V Invers) pada pengujian
motor sinkron pada system
52
Universitas Sumatera Utara
BAB V
5
BAB
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai faktor daya sistem berubah terus menjadi semakin tinggi atau
mendekati satu saat arus eksitasi motor sinkron terus dinaikkan. Semakin
besar beban sistem maka pengaruh pengaturan arus eksitasi terhadap
perubahan faktor daya sistem akan semakin mengecil. Saat If = 4,0 A
diperolah faktor daya pada beban 3000VA = 0.960 lagging; pada beban
6000VA = 0,696 lagging; pada beban 9000VA = 0,640 lagging.
2. Saat arus eksitasi motor sinkron berada dibawah nilai nominalnya motor
sinkron belum berperan memperbaiki faktor daya sistem, namun saat arus
eksitasi motor melebihi arus nominalnya yaitu If = 2,2 Ampere, maka
motor sinkron telah bekerja memperbaiki faktor daya sistem, hal ini dapat
dilihat dari data hasil percobaan bahwa arus beban menurun saat motor
sinkron telah bekerja pada faktor daya leading.
3. Dari hasil perhitungan didapat bahwa motor sinkron mampu menyuplai
daya reaktif untuk sistem sebesar
,
pada beban 6000VA; dan
,
pada beban 3000VA;
,
pada beban 9000VA.
53
Universitas Sumatera Utara
Saran
Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan penelitian untuk membandingkan penggunaan motor sinkron
dengan kapasitor dalam memperbaiki faktor daya sistem.
2. Melakukan penelitian dengan motor pada keadaan berbeban
3. Melakukan penelitian pada sistem dengan kapasitas beban yang lebih
besar dan berubah-ubah
4. Melakukan penelitian terhadap jenis beban induktif yang berbeda-beda
54
Universitas Sumatera Utara