Kenakalan Remaja Dalam Novel Catatan (Seorang) Pelajar Jakarta Karya Arif Rahman : Analisis Sosiologi Sastra

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa
kesusastraan. Standar bahasa kesusastraan yang dimaksudkan adalah penggunaan
kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik,
kesusastraan adalah karya seni yang pengungkapannya baik dan diwujudkan
dengan bahasa yang indah.
Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreativitas pengarang yang
mempergunakan media bahasa dan diabadikan untuk kepentingan estetis
(keindahan). Di dalam karya sastra ternuansakan suasana kejiwaan pengarang
baik secara pikiran maupun rasa, yang ditangkap dari gejala kejiwaan para tokoh
dalam

karya

sastra

tersebut.


Seorang

pengarang

tidak

hanya

ingin

mengekspresikan pengalaman jiwanya, melainkan secara implisit ia juga
mendorong, mempengaruhi pembaca agar ikut memahami, menghayati, dan
menyadari masalah serta ide yang diungkapkan dalam karyanya melalui tokoh
yang dihadirkan dalam karya sastra tersebut.
Menurut Luxemburg (1992:5), karya sastra merupakan sesuatu yang
otonom, yaitu bercirikan suatu koherensi, yang memiliki keselarasan antara
bentuk dan isi. Setiap isi berkaitan dengan suatu bentuk atau ungkapan tertentu.
Hubungan sastra dan sosiologi sangat erat. Hal ini sejalan dengan
pernyatan Wellek dan Austin Warren (1989: 111) sosiologi sastra adalah “Suatu


1
Universitas Sumatera Utara

telaah sosiologi terhadap suatu karya sastra.” Telaah sosiologi ini mempunyai tiga
klasifikasi yakni:
1. Sosiologi pengarang adalah yang mempermasalahkan tentang status
sosial, ideologi politik dan lain-lain yang menyangkut diri pengarang.
2. Sosiologi karya Sastra adalah memasalahkan tentang suatu karya
sastra, yang menjadi pokok kajian adalah tentang apa yang tersirat
dalam karya sastra tersebut dan apa tujuan atau amanat yang hendak
disampaikannya.
3. Sosiologi sastra adalah yang memasalahkan tentang pembaca dan
pengaruh sosialnya terhadap masyarakat.
Dari ketiga klasifikasi tersebut dapat juga diambil kesimpulan bahwa
sosiologi adalah suatu telaah yang objektif, ilmiah tentang manusia dalam
masyarakat dan tentang sosial dan proses sosial. Dengan mempelajari lembagalembaga sosial dan segala masalah perekonomian, keagamaan, politik, dan lainlain. Kita mendapat gambaran tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri
dengan

lingkungannya,


mekanisme

kemasyarakatannya,

serta

proses

pembudayaanya. Tidak dapat diingkari bahwa pada hakikatnya karya sastra
adalah potret sosial yang di dalamnya tergambar sebuah entitas masyarakat yang
bergerak, baik yang berkaitan dengan pola struktur, fungsi, maupun aktivitas dan
kondisi sosial budaya sebagai latar belakang kehidupan masyarakat pada masa
tertentu. Dari sanalah, sastra memberi pemahaman yang khas atas situasi sosial,
kepercayaan, ideologi, dan harapan-harapan individu yang sesungguhnya
menyerupai pantulan perkembangan pemikiran dan kebudayaan masyarakatnya.
Wellek dan Waren (1989:276) mengatakan bahwa karya sastra adalah
hasil ciptaan pengarang yang menggambarkan segala peristiwa yang dialami
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra seorang pengarang
mengandung
antarmasyarakat


kebenaran

yang

berdasarkan

mendramatisasikan

pengalaman

dan

hubungan-hubungan

pengamatannya

terhadap

2

Universitas Sumatera Utara

kehidupan. Namun, hal itu dilakukan secara selektif dan dibentuk sesuai dengan
tujuannya sekaligus memasukkan unsur hiburan dan penerangan terhadap
pengalaman manusia.
Menurut Endraswara (2003: 79), sosiologi sastra adalah penelitian yang
terfokus pada masalah manusia, karena sastra sering mengungkapkan perjuangan
umat manusia dalam menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi,
perasaan, dan intuisi. Oleh karena itu, hubungan karya sastra dengan masyarakat,
jelas merupakan hubungan yang hakiki. Sebab karya sastra mempunyai tugas
penting, baik dalam usahanya untuk menjadi pelopor pembaharuan, maupun
memberikan pengakuan terhadap suatu gejala kemasyarakatan. Kebebasan
sekaligus kemampuan karya sastra untuk memasukkan hampir seluruh aspek
kehidupan manusia inilah yang menjadikan karya sastra sangat dekat dengan
masyarakat.
Dalam sebuah karya sastra sering kali ditemukan fenomena-fenomena
sosial yang dapat dilihat melalui prilaku masyarakat. Salah satu fenomena sosial
yang ada dalam karya sastra yaitu kenakalan remaja. Berbicara masalah remaja
Hadisuprapto (1997:36) mengatakan seperti berikut ini:
“…orang sering mengkaitkannya dengan tingkat usia. Diakui bahwa dalam

istilah hukum tidak dikenal istilah remaja, yang ada istilah di bawah
umur atau belum cukup umur.secara sederhana anak/remaja dapat
dinyatakan sebagai seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun.”
Menurut Kartono (2014: 6), kenakalan anak-anak muda merupakan gejala
sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh
suatu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk
tingkah-laku yang menyimpang.

3
Universitas Sumatera Utara

Tentang hal-hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja Kartono
(2014:102-103) mengatakan sebagai berikut:
“ Kejahatan dan kenakalan remaja tersebut erat berkaitan dengan makin
derasnya arus urbanisasi dan semakin banyaknya jumlah remaja desa
yang bermigrasi ke daerah perkotaan tanpa jaminan sosial yang
mantap; ditambah sangat sulitnya mencari pekerjaan yang cocok dengan
ambisi mereka. Sampai pada akhirnya
mereka dipaksa menerima
bentuk-bentuk pekerjaan di bawah harapan semula yang semakin

menambah rasa kecewa dan frustasi mereka. Kondisi sulit tersebut masih
ditambah dengan semakin meningkatnya tuntutan hidup di kota, di
sampingnafsu konsumerisme tinggi yang irrasional dan tidak imbang
dengan kemampuan sosial-ekonomis mereka. Selanjutnya kenakalan dan
kejahatan anak-anak remaja itu tidak hanya melibatkan anak-anak putus
sekolah dan drop-outs saja, akan tetapi juga berjangkit di kalangan anakanak remaja yang masih aktif belajar di sekolah-sekolah lanjutan, akademi,
dan perguruan tinggi. “
Menurut Kartono (2014:28), fenomena kenakalan remaja adalah murni
sosiologis atau sosial-psikologis sifatnya. Misalnya disebabkan oleh pengaruh
struktur sosial yang deviatif, tekanan kelompok, peranan sosial, status sosial atau
oelah internalisasi simbolis yang keliru.
Kasus kenakalan remaja saat ini sudah banyak yang terjadi, diantaranya
tawuran antar pelajar, gang motor yang dianggotai oleh sekelompok remaja, seks
bebas yang dilakukan oleh pelajar, ugal-ugalan di jalan raya, penyalahgunaan
narkoba, dll. Semua itu mereka lakukan karena ingin menunjukkan siapa diri
mereka, mereka masih mencari jati dirinya dan semua tindakan itu lah yang dapat
menjawab siapa mereka sebenarnya.
Pengaruh

lingkungan


atau

masyarakat

terhadap

seseorang

atau

sekelompok orang tanpa disadari dapat membentuk prilaku yang menyimpang.
Novel Catatan (Seorang) Pelajar Jakarta adalah salah satu novel yang
memperlihatkan perilaku menyimpang yaitu budaya tawuran. Tawuran sangat
melekat pada pelajar di Jakarta. Cerita dalam novel ini mengisahkan tentang kisah

4
Universitas Sumatera Utara

nyata tawuran pelajar Jakarta kisaran tahun 1995-1996. Dengan mengambil point

of view orang pertama, tokoh bernama Setyo bercerita kepada pembaca.
Tokoh di dalam novel ini yaitu Setyo, Chandra, Agus, dan Luthfi. Mereka
adalah sahabat baik sejak sekolah SMP Muhammadiyah 33 Tomang. Selepas
SMP, mereka melanjutkan studi di sekolah yang berbeda. Agus dan Setyo di STM
PGRI 6 (dikenal dengan nama STM Kampung Jawa/Camp Java). Luthfi masuk
STM PGRI 5 (STM Boedoet/Budi Utomo), Chandra di STM 7 PGRI (STM 1
(satoe) DKI). Lazimnya saat itu siswa-siswa sekolah STM adalah aktor dalam
tawuran pelajar di Jakarta. Tanpa disangka, ternayta sekolah Agus, Setyo, dan
Luthfi saling bermusuhan, begitu juga STM Luthfi dan Chandra. Meskipun
sekolah mereka saling bermusuhan, tetapi mereka tetap bersahabat dan saling
melindungi satu sama lain. Persahabatan yang telah mereka bina sejak SMP tetap
berlanjut hingga di STM.
Alasan penulis menganalisis novel ini adalah penulis merasa tertarik
karena adanya permasalahan kenakalan remaja yang sangat kompleks yang ada di
dalamnya melalui tinjauan sosiologi sastra. Selain itu sepanjang pengetahuan
penulis novel ini belum pernah dianalisis, terutama yang dianalisis dari tinjauan
sosiologi.
Melalui argumen di atas, penulis merasa tertarik untuk menganalisis novel
ini, khususnya untuk melihat kenakalan remaja yang terjadi pada remaja saat ini,
khususnya tentang tawuran yang terjadi antar STM di Jakarta.

1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian masalah yang telah peneliti sebutkan dapat dikemukaan
beberapa permasalahan, adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah:

5
Universitas Sumatera Utara

1)

Bagaimanakah bentuk kenakalan remaja dalam novel Catatan (Seorang)
Pelajar Jakarta karya Arif Rahman?

2)

Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kenakalan remaja yang
terjadi dalam novel Catatan (Seorang) Pelajar Jakarta karya Arif Rahman?

1.3 Batasan Masalah
Kompleksitas dalam kehidupan manusia sering digambarkan dalam karya
sastra. Sebuah karya sastra dapat berupa kumpulan dari permasalahan kehidupan

yang begitu kompleks. Karena itu, karya sastra mampu memberikan suatu
gambaran dan pemahaman yang mendalam kepada pembaca tentang kehidupan
manusia.
Batasan masalah pada penelitian ini hanya mendeskripsikan bentuk
kenakalan remaja dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kenakalan
remaja yang terjadi dalam novel Catatan (Seorang) Pelajar Jakarta karya Arif
Rahman.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan bentuk kenakalan remaja yang terjadi dalam novel Catatan
(Seorang) Pelajar Jakarta karya Arif Rahman.
2. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja yang terjadi
dalam novel Catatan (Seorang) Pelajar Jakarta karya Arif Rahman.

6
Universitas Sumatera Utara

1.4.2 Manfaat Penelitian
1.4.2.1 Manfaat Teoretis
a) Mengembangkan

kajian

tentang

sosiologi

sastra

dan

menambah

pemahaman tentang bentuk perilaku kenakalan remaja.
b) Memperkaya penelitian yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra.
1.4.2.2 Manfaat Praktis
a) Hasil penelitian ini dapat membantu pembaca untuk menikmati dan
memahami novel Catatan (Seorang) Pelajar Jakarta.
b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti yang akan
membahas maslah dari sudut pandang yang lain.

7
Universitas Sumatera Utara