Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan Kesehatan pada Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Sleman Yogyakarta | Suhadi | Jurnal Kedokteran Brawijaya 1865 7821 2 PB

Dapat diakses pada: http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/1865
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. 29, No. 04, Agustus 2017, pp. 341-347
Online Published First: 31 Agustus 2017
Article History: Received 25 Oktober 2016, Accepted 25 Januari 2017
Artikel Penelitian

Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan Kesehatan pada Masyarakat Pedesaan di
Kabupaten Sleman Yogyakarta
Cardiovascular Risk Based on Health Coverage Disparity among Villagers in Sleman-District of
Yogyakarta
Rita Suhadi, Yunita Linawati, Dita M Virginia, Christianus H Setiawan
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
ABSTRAK
Penyakit kardiovaskular merupakan risiko kesehatan terbesar di Indonesia. Penelitian survei cluster random sampling
tahun 2015, program jaminan kesehatan berhasil meningkatkan kesadaran dan terapi pada subjek dengan tekanan darah
≥140/90mmHg di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko kardiovaskular terkait
program jaminan kesehatan. Penelitian ini merupakan survei potong lintang analitik dan subanalisis pada subjek yang
dapat dihitung risiko kardiovaskular 10 tahun ke depan menggunakan skor Framingham. Penelitian dilakukan pada subjek
berumur 30-74 tahun dan menandatangani informed-consent. Subjek dikelompokkan berdasarkan dengan atau tanpa
jaminan kesehatan. Data rerata umur, body mass index (BMI), tekanan darah, dan skor Framingham dianalisis dengan uji-t
(p0,05) untuk variabel

umur, gender, merokok, pendidikan, tekanan darah, hiperglikemia, dan BMI. Subjek dengan dan tanpa jaminan kesehatan
berturut-turut memiliki tekanan darah sistolik 156,5 (22,2) mmHg berbanding 156,4 (20,0) mmHg dan skor Framingham
18,4 (9,3)% berbanding 19,2 (9,3)% (p>0,05) yang termasuk kategori risiko kardiovaskular sedang. Pada subkelompok
subjek dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg (n=347, 80,9%) subjek dengan jaminan kesehatan (n=277, 53,2%) dan tanpa
jaminan kesehatan memiliki skor Framingham yang tidak berbeda bermakna, namun berbeda kategori risikonya yaitu
19,8 (8,9)% kategori risiko sedang berbanding 21,1 (8,3)% kategori risiko tinggi. Kesimpulan, jaminan kesehatan belum
terbukti menurunkan secara bermakna risiko kardiovaskular subjek di pedesaan di Sleman-Yogyakarta.
Kata Kunci: Jaminan kesehatan, risiko kardiovaskular, skor Framingham
ABSTRACT
Cardiovascular diseases is the biggest health risk in Indonesia. A study in 2015 using cluster random sampling survey
revealed that the health coverage program increased the hypertension awareness and therapy among the villagers with
the blood pressure of ≥140/90mmHg in Sleman-District Yogyakarta. This study aimed to evaluate the cardiovascular risk
based on the health coverage. The study was an analytical cross-sectional survey and a subanalysis on the eligible subjects
for 10-year cardiovascular risk prediction using Framingham score. The study was conducted on subjects aged 30-74 years
and signed informed-consent. Respondents were divided into with and without health coverage groups. Mean of age, body
mass index (BMI), blood pressure, and Framingham score were analyzed using t-test (p0,05) which was categorized as medium risk. Among the
subjects in sub-group with blood pressure ≥140/90mmHg (n=347, 80,9%), the subjects with the health coverage reached
53,2% (n=277). The cardiovascular risk was not different between with and without health coverage groups (p>0,05), but
the cardiovascular risk at 19,8(8,9)% and 21,1(8,3)% were categorized as medium and high risk respectively. This study
concluded that the health coverage program did not significantly reduce the cardiovascular risk among the subjects.

Keywords: Cardiovascular risk, framingham score, health coverage
Korespondensi: Rita Suhadi. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Kampus 3 Universitas Sanata Dharma, Paingan,
Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Tel. (0274) 883037 Email: ritasuhadi@usd.ac.id.
DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb.2017.029.04.9

341

Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan...

PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskular menyebabkan 17,3 juta kematian
per tahun dan diperkirakan meningkat menjadi >23,6 juta
pada tahun 2030. Penyakit kardiovaskular mencapai
hampir setengah dari penyakit tidak menular (1-2),
dengan insidensi paling tinggi di negara berpenghasilan
rendah (3). Penyakit ini juga merupakan penyumbang
kematian tertinggi di Indonesia (4).
Penyakit kardiovaskular terkait erat dengan diabetes
mellitus, hipertensi, dan hiperlipidemia (5). Pengaruh
hipertensi terhadap morbiditas dan mortalitas

kardiovaskular melebihi faktor obesitas dan
hiperlipidemia (6). Prevalensi hipertensi relatif tinggi
tetapi tingkat kesadaran pasien dan pencapaian target
terapi relatif rendah (7-8). Populasi hipertensi dunia
mencapai 1 milyar orang (1). Prevalensi hipertensi di
Indonesia menurun dari 31,7% berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menjadi 25,8%
menurut data Riskesdas tahun 2013 (9). Meskipun terjadi
penurunan yang bermakna, angka prevalensi tersebut
tetap tinggi. Prevalensi hipertensi di populasi di
Yogyakarta mencapai 35,8% tahun 2007 dan lebih tinggi
dari rerata nasional (10).
Evaluasi risiko kardiovaskular bermanfaat untuk
memprediksi dan mengurangi kejadian kardiovaskular,
serta meningkatkan terapi yang bersifat cost-effectiveness
(11). Salah satu metode untuk memprediksi kejadian
kardiovaskular adalah dengan skor Framingham. Skor
Framingham adalah metode untuk memprediksi risiko
kardiovaskular 10 tahun dan 30 tahun, serta dalam 2 versi
menggunakan data kolesterol atau body mass index (BMI)

(12). Skor Framingham mempunyai validitas dan
reliabilitas yang baik serta dapat diimplementasikan
secara universal (13). Skor Framingham dinyatakan dalam

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN SLEMAN

0 4 88

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM JAMINAN KESEHATAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan Nasional Di Desa Tegalsari Kabupaten Ponorogo.

0 6 15

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor risiko kesehatan).

0 9 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita) | Makalah Dan Jurnal Gratis 2635 5793 2 PB

0 1 6

Jurnal Kedokteran Brawijaya

0 0 8

Hubungan Faktor Risiko Malnutrisi dan Kadar Albumin Serum terhadap Rawat Inap Pasien Kanker Ginekologi | Larasati | Jurnal Kedokteran Brawijaya 1760 7814 2 PB

0 0 8

this PDF file Faktor risiko kejadian kusta di kabupaten Lamongan | Aprizal | Berita Kedokteran Masyarakat 1 PB

0 0 6

this PDF file Faktor risiko dan pola distribusi kusta di Yogyakarta | Efrizal | Berita Kedokteran Masyarakat 1 PB

0 0 6