BAB VI dan VII (Panduan HKI dan Usulan Baru HKI)

BAB VI
PUBLIKASI KARYA
YANG BERPOTENSI
MENDAPAT HKI

73

74

BAB VI
PUBLIKASI KARYA
YANG BERPOTENSI MENDAPAT HKI

A. GAMBARAN UMUM PROGRAM
Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) adalah dana hibah publikasi
ilmiah yang disediakan untuk menjaring karya akademik atau
invensi terbaik para dosen dan mahasiswa di lingkungan
PTAI. Program ini diselenggarakan untuk menjadi daya
ungkit angka publikasi berbagai hasil inovasi atau invensi
pendidikan Islam atau kelembagaan Islam. Hasil inovasi atau

invensi ini diarahkan untuk peningkatan mutu layanan,
peningkatan taraf hidup masyarakat, dan good gavernance dalam
pelayanan publik, sehingga berorientasi pada penguatan
komunitas madrasah, pesantren, PTAI, pengembangan
strategi pembelajaran, misalnya eLearning, eLibrary, atau
memperkokoh lembaga-lembaga keagamaan.
Program ini merupakan salah satu ikhtiar DIKTIS untuk
membangun sebuah jembatan penghubung antara hasil kajian
akademik maupun penelitian dengan hasil pemanfaatannya
untuk kehidupan masyarakat. Melalui strategi model
penelitian dan pengembangan (research and development)
diharapkan dapat dihasilkan sejumlah produk baru atau
penyempurnaan produk yang telah ada dan sekaligus dapat
75

dipertanggungjawabkan secara akademik. Produk inovasi atau
invensi yang dimaksud tidak harus selalu berbentuk benda
atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat
bantu pembelajaran di kelas atau perangkat laboratorium di
bidang kajian yang dikembangkan di lingkungan PTAI, tetapi

bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer
untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan
atau model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan di
bidang pendidikan Islam maupun kelembagaan Islam.
Program ini juga dikembangkan dalam bingkai Program
Bantuan Desiminasi Riset dan Program Bantuan Electronic
Research Network (ERN).

B. SEPUTAR HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
(HKI)
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus berubah jika
ingin berkompetisi dengan perguruan tinggi internasional. Di
antara perubahan yang harus dilakukan adalah kesadaran
tentang pentingnya perlindungan terhadap informasi dan
knowledge yang tidak boleh diabaikan. Hal ini tidak saja karena
informasi dan knowledge merupakan kekayaan intelektual
(intellectual property) yang memiliki nilai-nilai moral (moral values),
melainkan juga memiliki nilai ekonomi (economic values). Oleh
karena itu, proses perolehan dan pemilikan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) sebagai wujud perlindungan terhadap

kekayaan intelektual mutlak didukung, difasilitasi dan
dipermudah oleh semua pihak.
Sebagai salah satu entitas lembaga pendidikan yang memiliki
beragam potensi yang luar biasa, PTAI sudah selayaknya jika

76

mengembangkan dan mendayagunakan potensi yang
dimilikinya untuk kepentingan masyarakat. Dalam konteks
inilah, kekayaan intelektual hendaknya dilihat bukan saja yang
bersifat personal, tetapi juga yang bersifat komunal.
Perlindungan dan pengakuan atas produk budaya dan
kreativitas harus sama-sama dikembangkan sebagaimana
ditunjuk kan melalui perhatian yang tinggi dari lembagalembaga internasional seperti World Intellectual Property
Organization (WIPO) dan United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO).
Dalam praktiknya, banyak sekali varian HKI yang diatur
dalam hokum internasional. Namun untuk konteks PTAI,
setidaknya ada sejumlah varian HKI yang mungkin dapat
dikembangkan. Berikut daftar varian HKI yang mungkin

dikembangkan di lingkungan PTAI:

1
2
3
4
5
6

Varian Hak Kekayaan Intelektual
Hak Cipta
Paten
Merek
Desain Industri
Desain Tata Sirkuit Terpadu
Varietas Tanaman

Berikut akan dijelaskan pengertian dan contoh masing-masing
varian HKI yang telah disebutkan di atas.
1. HAK CIPTA, adalah hak eksklusif bagi pencipta atau

penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
per undang-undangan yang berlaku.
77

Yang dimaksud dengan pencipta adalah seorang atau
beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan
kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan,
atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas
dan bersifat pribadi.
Ruang Lingkup Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan
dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang
meliputi karya :
a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay
out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya
tulis lain;
b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis
dengan itu;

c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan
dan ilmu pengetahuan;
d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi,
pewayangan dan pantomim;
f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis,
gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni
patung, kolase, dan seni terapan;
g. Arsitektur;
h. Peta;
i. Seni batik;
j. Fotografi;
k. Sinematografi;
l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai dan karya
lain dari hasil pengalihwujudan.

78

2.


3.

PATEN, adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kepada inventor atas hasil investasinya di bidang
teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksana
kan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam
suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di
bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
Adapun lingkun paten dibagi menjadi:
a. Paten Sederhana, setiap invensi berupa produk
atau alt yang baru dan mempunyai nilai kegunaan
praktis disebabkan karena bentuk, konfigurasi,
konstruksi atau komponennya dapat memperoleh
perindungan hukum dalam bentuk paten sederhana.
b. Paten dari Beberapa Invensi, dalam permohonan
paten dapat diajukan satu invensi, atau beberapa
invensi akan tetapi harus merupakan satu kesatuan

invensi. Satu kesatuan invensi yang dimaksud adalah
beberapa invensi yang memiliki keterkaitan antara
satu invensi dengna invensi yang lain, misalnya suatu
invensi berupa alat tulis yang baru beserta tinta yang
baru. Alat tulis dan tinta tersebut merupakan satu
kestuan, karena tersebut khusus untuk digunakan
pada alat tulis baru tersebut.
MEREK, adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama,
kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan pedagangan
barang dan jasa. Misalnya, logo Perguruan Tinggi Agama
Islam (PTAI) atau logo tertentu yang khas milik PTAI
79

4.

5.

6.


DESAIN INDUSTRI, adalah suatu kreasi tentang
bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau
garis dan warna, atau gabungan dariadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesa estetis dan dapat diwujudkan dalam
pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai
untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan.
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU, yang
dimaksud dengan desain tata letak adalah kreasi berupa
rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen,
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah
elemen aktif, serta sebagian atau semua internkoneksi
dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi
tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit
terpadu. Sementara yang dimaksud dengan sirkuit
terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau
setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen
dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah

elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling
berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah
bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik.
VARIETAS TANAMAN, adalah sebuah varietas
tanaman baru yang dihasilkan secara berbeda dengan
varietas tanaman yang lain yang ditandai dengan
perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteris tik
tanaman.

80

C. KLUSTER
PUBLIKASI
KARYA
BERPOTENSI MENDAPAT HKI

YANG

Kluster Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat HKI

diperuntukkan bagi inovasi atau invensi yang telah dilakukan
dosen dan mahasiswa PTAI. Kluster ini sengaja didesain
untuk mendesiminasi hasil inovasi atau invensi yang
diharapkan dapat menjadi perhatian baru di lingkungan PTAI.
Melalui kluster publikasi ilmiah ini, hasil inovasi atau invensi
yang telah dihasilkan dosen dan mahasiswa PTAI diharapkan
dapat dipublikasikan dan diakses secara lebih luas.
Dengan mengakomodir seluruh bidang ilmu yang
dikembangkan PTAI sebagaimana dipaparkan pada bagian
fokus kajian program pada BAB II Huruf D, program
publikasi HKI ini diharapkan mampu mengembangkan
bidang kajian dosen dan mahasiswa yang menjadi konsentrasi
akademiknya, sehingga dapat menjadi subyek yang expert,
profesional, dan kompeten di bidangnya.
Hasil inovasi atau invensi yang dapat diregistrasikan pada
program publikasi ilmiah ini meliputi jenis inovasi atau
invensi yang dilakukan secara individu maupun kelompok
oleh dosen atau mahasiswa PTAI. Program ini juga
mengakomodir jenis inovasi atau invensi yang dibiayai secara
mandiri oleh pencipta atau inovasi atau invensi yang telah
dibiayai lembaga donor dari dalam maupun luar negeri; yang
bersumber dari dana pemerintah maupun dana swasta.
Adapun Program Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dibagi menjadi 2 (dua)
kluster sebagai berikut:

81

1
2
1.

2.

Kluster Karya yang Berpotensi
Mendapat HKI
belum mendapat sertifikat HKI
sudah mendapat sertifikat HKI
Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat HKI
Belum Mendapat Sertifikat
Kluster ini dirancang untuk mendata hasil inovasi atau
invensi yang telah dihasilkan, namun belum didaftarkan
atau belum mendapatkan sertifikat HKI. Melalui program
publikasi ini diharapkan akan ditemukan inovasi atau
invensi yang baik, yang sesuai dengan kaidah dan etika
akademik, sehingga nantinya dapat mendapatkan
sertifikat HKI dan dimanfaatkan secara luas.
Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat HKI
Sudah Mendapat Sertifikat
Kluster ini dirancang untuk mendata hasil inovasi atau
invensi yang telah dihasilkan dan sudah didaftarkan serta
telah mendapatkan sertifikat HKI. Melalui program
publikasi ini diharapkan akan ditemukan inovasi atau
invensi yang baik, yang sesuai dengan kaidah dan etika
akademik, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan secara
luas.

D. JENIS PROGRAM
Dalam pelaksanaannya, Program Publikasi Karya yang
Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
DIKTIS dibagi menjadi 2 (dua) jenis:

82

1.

2.

Publikasi HKI Individual, yakni hasil inovasi atau
invensi yang dihasilkan oleh seorang dosen atau
mahasiswa PTAI tanpa melibatkan tim inovator atau
inventor, baik yang didanai oleh dana mandiri atau dana
lembaga donor.
Publikasi HKI Kolektif, yakni hasil inovasi atau invensi
yang dihasilkan oleh tim peneliti dosen atau mahasiswa
PTAI, baik yang didanai secara swadana oleh anggota tim
inovator atau inventor atau dana lembaga donor.

E. FORMAT CONCEPT NOTES
1. Untuk proses seleksi, pihak panitia seleksi hanya
mensyaratkan pendaftar untuk membuat concept notes.
Concept notes disusun tidak lebih dari 7 (tujuh) halaman
yang diketik pada kertas ukuran A4; spasi 1 lines; huruf
Times New Roman size 12 point; margin atas, bawah,
kanan dan kirim sebesar 2,5 cm.
2. Sistematika concept notes setidaknya mencakup beberapa
unsur sebagai berikut:
a. Isu dan Fokus Pengembangan
b. Alasan Memilih Fokus Pengembangan
c. Kesesuaian dengan program Pendidikan Tinggi
Islam.
d. Signifikansi invensi.
e. Nilai kebaruan atau novelty
f. Dampak yang dihasilkan.

83

F. PERSYARATAN
ADMINISTRASI

DAN

KELENGKAPAN

Agar dapat mengikuti Program Publikasi Karya yang
Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
pendaftar harus memenuhi persyaratan dan kelengkapan
administrasi berikut:
1. Pendaftar merupakan dosen PTAI atau mahasiswa S-1
PTAI minimal semester V (lima).
2. Melakukan registrasi on line dengan cara mengklik tombol
PANGKALAN DATA PUBLIKASI ILMIAH pada
website: www.ditpertais.net atau kunjungi website:
www.penelitiandiktis.com
3. Menyiapkan sejumlah kelengkapan administrasi sebagai
berikut:
a. mencetak Akun Personal hasil registrasi on line
b. melampirkan Foto Kopi Identitas Diri (KTP/SIM)
c. melampirkan Foto Kopi Surat Keputusan (SK)
Jabatan Fungsional terakhir bagi dosen PNS atau
PNS-DPK atau Foto Kopi SK Dosen Tetap dari
Ketua STAI atau Ketua Yayasan bagi dosen NonPNS
ATAU
Melampirkan Foto Kopi Surat Keterangan sebagai
mahasiswa dari PTAI tempat kuliah bagi
mahasiswa.
d. melampirkan Foto Kopi Sertifikat Pendidik bagi dosen
yang sudah sertifikasi.
Semua berkas Kelengkapan Administrasi mulai huruf a
sampai dengan huruf d dijilid soft cover sesuai urutan di
atas.
84

4.

Concept Notes Program Publikasi Karya yang Berpotensi
Mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dijilid
sebanyak 3 (tiga) bundel:
a. 1 (satu) bundel dijilid soft cover dengan format COVER
hasil
registrasi
on
line
yang
bertuliskan
)KELENGKAPAN ADMINISTRASI)
b. 2 (dua) bundel dijilid soft cover dengan format COVER
hasil registrasi on line yang bertuliskan (BAHAN
PENILAIAN)

G. METODE PEMBERKASAN
Untuk menerapkan asas efektivitas dan efisiensi, Program
Publikasi Karya yang Berpotensi Mendapat Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) menerapkan sistem pemberkasan Metode
Dua Sampul. Dengan metode ini, pendaftar harus teliti
dalam menyiapkan kelengkapan administrasi yang disyaratkan
pihak panitia. Ketidaktelitian pendaftar dapat mengakibatkan
berkas yang diajukan didiskualifikasi.
Adapun yang dimaksud dengan Metode Dua Sampul dalam
proses seleksi administrasi adalah sampul pertama merupakan
amplop yang berisi kelengkapan administrasi untuk Tim
Seleksi Berkas dan sampul kedua merupakan amplop yang
berisi kelengkapan berkas penilaian untuk Tim Reviewer.
Berikut ketentuan yang harus dipenuhi pendaftar dalam
mengirimkan kelengkapan administrasi dan berkas penilaian
dengan Metode Dua Sampul:

85

1. Sampul pertama atau amplop pertama berisi:
a. 1 (satu) bundel Kelengkapan Administrasi
(sebagaimana dijelaskan pada bagian F angka 3 di
atas).
b. 1 (satu) eksemplar Concept Notes yang dijilid soft cover
dengan format COVER hasil registrasi on line yang
bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI
(sebagaimana dijelaskan pada bagian F angka 4 huruf
a di atas).
c. 1 (satu) keping CD yang memuat soft copy Concept
Notes dalam format Microsoft Word dan foto karya
HKI.
d. produk inovasi atau invensi HKI yang telah dibuat.
(Jika tidak bisa dimasukkan dalam amplop, boleh
diletakkan di luar amplop).
e. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN
ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk
peserta.
Perhatian: Silahkan bubuhkan tanda
check
() sesuai kondisi berkas yang
Perhatian:
Anda miliki
f.

1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN
ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk
panitia seleksi.
Perhatian:
Jangan
membubuhkan
tanda check () pada lembar CHECK
LIST. Biarkan KOSONG! Lembar ini
akan diisi oleh Panitia Seleksi
86

Sampul pertama atau amplop pertama dilem dan pada
bagian muka ditempel COVER hasil registrasi on line
yang bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI.
2. Sampul kedua atau amplop kedua merupakan berkas
kelengkapan penilaian untuk Tim Reviewer. Amplop
kedua ini dibuat rangkap 2 (dua) atau dua amplop.
Masing-masing amplop berisi:
a. 1 (satu) bundel Concept Notes yang dijilid soft cover
dengan format COVER hasil registrasi on line yang
bertuliskan BAHAN PENILAIAN (sebagaimana
dijelaskan pada bagian F angka 4 huruf b di atas).
b. 1 (satu) lembar FORMAT NILAI hasil registrasi on
line yang dibuat terpisah atau tidak dijilid dengan
Concept Notes.
Perhatian: jangan lupa menyertakan
lembar Format Nilai dalam Sampul
Kedua, karena menyebabkan berkas
Anda tidak dinilai oleh Tim Reviewer.
Sampul kedua atau amplop kedua yang terdiri dari 2
(dua) amplop, masing-masing dilem dan pada bagian
muka ditempel COVER hasil registrasi on line yang
bertuliskan BAHAN PENILAIAN.
Seluruh berkas (sampul kesatu dan sampul kedua) yang
berjumlah 3 (tiga) amplop yang telah dilem dikirim ke:

87

Kepada Yth,
Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama
c.q. Kasubdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian
kepada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam
Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Lantai VIII,
kamar B807, Jakarta Pusat
Telp.: 021-3812344, Faks : 021-3853449,
Email: seksipublikasi_diktis@yahoo.com
3. Seluruh berkas yang disusun tidak sesuai dengan
ketentuan di atas akan didiskualifikasi pada tahap
seleksi administrasi.

H. KRITERIA PENILAIAN
Berikut ini sejumlah aspek penting yang digunakan Tim
Reviewer untuk menentukan mutu Concept Notes:
1. Isu dan fokus pengembangan, isu dan fokus yang
diangkat
menarik
untuk
program
penelitian
pengembangan untuk HKI dan sekaligus memiliki
prospek keberlanjutan (sustainability) untuk program
penelitian pengembangan untuk HKI.
2. Alasan memilih fokus pengembangan, argumentasi
pemilihan fokus penelitian pengembangan untuk HKI
dijelaskan dengan detail dan menunjukkan visi yang sangat
jelas/visioner; fokus pengembangan untuk HKI didesain
dengan data penelitian pendahuluan (prelemenary research)
yang memadai; dan alasan pemilihan fokus pengembangan
untuk HKI dilengkapi dengan data kuantitatif maupun
kualitatif yang memadai.
88

3. Kesesuaian dengan program PTI, inovasi atau invensi
untuk HKI yang dihasilkan memiliki kesesuaian/relevansi
dengan program Pendidikan Tinggi Islam sebagai center of
excellence..
4. Signifikansi invensi, inovasi atau invensi untuk HKI
yang dikembangkan memiliki manfaat penting dan
berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan Islam,
kelembagaan Islam, atau masyarakat serta dapat
memberikan solusi bagi problem komunitas Muslim di
bidang pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau
masyarakat.
5. Nilai kebaruan atau novelty, inovasi atau invensi untuk
HKI yang dikembangkan memiliki nilai kebaruan (novelty)
dan mengandung inovasi..
6. Dampak yang dihasilkan, inovasi atau invensi untuk
HKI yang dikembangkan memiliki dampak positif bagi
end user.
Masing-masing indikator untuk sejumlah aspek
penilaian di atas didesain menggunakan data interval dengan
skor terendah 1 (satu) dan skor tertinggi 5 (lima) di mana tim
reviewer dimungkinkan untuk memberikan skor 0,5 (nol koma
lima). Nilai maksimal yang diperoleh pengusul artikel riset
(research paper) adalah 50 dan passing grade untuk Program
Publikasi Penelitian Nontesis atau Nondisertasi adalah 25.
Berikut indikator penilaian untuk masing-masing aspek
penilaian:
ASPEK
INDIKATOR PENILAIAN
PENILAIAN
ISU DAN
1 Isu dan fokus yang diangkat menarik
FOKUS
untuk
program
penelitian
PENGEM
pengembangan untuk HKI.

89

BANGAN

ALASAN
MEMILIH
FOKUS
PENGEM
BANGAN

KESESUAIA
N DENGAN
PROGRAM
PTI

SIGNIFI
KANSI
INVENSI

2 Isu yang diangkat memiliki prospek
keberlanjutan (sustainability) untuk
program penelitian pengembangan
untuk HKI.
3 Argumentasi
pemilihan
fokus
penelitian pengembangan untuk HKI
dijelaskan
dengan
detail
dan
menunjukkan visi yang sangat
jelas/visioner.
4 Fokus pengembangan untuk HKI
didesain dengan data penelitian
pendahuluan (prelemenary research) yang
memadai.
5 Alasan
pemilihan
fokus
pengembangan untuk HKI dilengkapi
dengan data kuantitatif maupun
kualitatif yang memadai.
6 Invensi untuk HKI yang dihasilkan
memiliki kesesuaian/relevansi dengan
program Pendidikan Tinggi Islam
sebagai center of excellence.
7 Invensi
untuk
HKI
yang
dikembangkan memiliki manfaat
penting dan berpotensi meningkatkan
kualitas
pendidikan
Islam,
kelembagaan Islam, atau masyarakat.
8 Invensi
untuk
HKI
yang
dikembangkan dapat memberikan
solusi bagi problem komunitas Muslim
di
bidang
pendidikan
Islam,
kelembagaan Islam, atau masyarakat.
90

NILAI
KEBARUAN
INVENSI
DAMPAK
YANG
DIHASIL
KAN
INVENSI

9 Invensi
untuk
HKI
yang
dikembangkan memiliki nilai kebaruan
(novelty) dan mengandung inovasi.
10 Invensi
untuk
HKI
yang
dikembangkan memiliki dampak
positif bagi end user.

I. ALOKASI ANGGARAN PROGRAM
Sceme dana yang dialokasikan untuk jenis publikasi penelitian
ini berkisar antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai
dengan pagu maksimum Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) untuk Karya Berpotensi HKI bagi dosen dan berkisar
antara Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan pagu
maksimum Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) untuk
Karya Berpotensi HKI bagi mahasiswa. Untuk jenis
publikasi HKI kolektif, penerimaan dana hanya
diberikan/diwakilkan kepada penulis pertama dan tidak
berlaku kelipatan bagi anggota tim penulis lain.
Mengingat anggaran yang diberikan dalam program ini
bersumber dari dana DIPA APBN, alokasi penggunaannya
harus dipertanggung jawabkan sesuai aturan keuangan negara
atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
pihak yang diberi amanat untuk mendistribusikan dana DIPA
APBN, DIKTIS berkewajiban untuk menetapkan pengaturan
dan pengawasan atas penggunaan dana tersebut. Untuk
merealisasikan tugas tersebut, DIKTIS menetapkan aturan
penggunaan pembelanjaan dana sebagai berikut:
91

1.

2.

Dana publikasi HKI belum sertifikat, dialokasikan
untuk:
a. diskusi atau forum pembahasan terbatas dalam
rangka meningkatkan kualitas karya HKI. Diskusi
dilakukan di level kampus bersama dengan sivitas
akademika lain.
b. proses penyempurnaan karya HKI menjadi lebih
baik
c. proses pengajuan karya HKI untuk mendapatkan
sertifikat HKI.
d. untuk kepentingan pangkalan data karya akademik
yang terbit dengan dana DIPA APBN, penulis wajib
mengirim ringkasan profil karya HKI dalam format
PDF untuk diunggah ke website DIKTIS.
Pihak DIKTIS siap memfasilitasi inovator atau
inventor yang ingin mengunggah karya HKI yang
berbentuk software melalui website DIKTIS yang bisa
diakses publik secara gratis. Inovator atau inventor
dalam hal ini tidak berhak atas royalty.
Dana publikasi HKI sudah terbit, dialokasikan untuk:
a. diskusi atau forum pembahasan terbatas untuk
meningkatkan kualitas karya HKI. Diskusi dilakukan
di level kampus bersama dengan sivitas akademika
lain.
b. honor presenter, transportasi, dan akomodasi
penerima dana selama 3 (hari) ke tempat Seminar
Nasional. Forum Seminar Nasional akan ditentukan dan
diumumkan berikutnya.
c. honor, transportasi, dan akomodasi seorang tim
pembahas dalam Seminar Nasional. Daftar tim

92

pembahasan akan ditentukan dan diumumkan berikutnya
oleh panitia DIKTIS.
d. untuk kepentingan pangkalan data karya akademik
yang terbit dengan dana DIPA APBN, penulis wajib
mengirim ringkasan profil karya HKI dalam format
PDF untuk diunggah ke website DIKTIS.
Pihak DIKTIS siap memfasilitasi inovator atau
inventor yang ingin mengunggah karya HKI yang
berbentuk software melalui website DIKTIS yang bisa
diakses publik secara gratis. Inovator atau inventor
dalam hal ini tidak berhak atas royalty.

93

94

BAB VII
PUBLIKASI USULAN HAK
KEKAYAAN INTELEKTUAL
(HKI)

95

96

BAB VII
PUBLIKASI USULAN HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL (HKI)

A. GAMBARAN UMUM PROGRAM
Program Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual
(HKI) adalah dana hibah publikasi ilmiah yang disediakan
untuk menjaring ide inovasi atau invensi terbaik para dosen
dan mahasiswa di lingkungan PTAI. Program ini
diselenggarakan untuk menjadi daya ungkit angka publikasi
berbagai hasil inovasi atau invensi pendidikan Islam atau
kelembagaan Islam. Hasil inovasi atau invensi ini diarahkan
untuk peningkatan mutu layanan, peningkatan taraf hidup
masyarakat, dan good gavernance dalam pelayanan publik,
sehingga berorientasi pada penguatan komunitas madrasah,
pesantren, PTAI, pengembangan strategi pembelajaran,
misalnya eLearning, eLibrary, atau memperkokoh lembagalembaga keagamaan.
Program ini merupakan salah satu ikhtiar DIKTIS untuk
membangun sebuah jembatan penghubung antara hasil kajian
akademik maupun penelitian dengan hasil pemanfaatannya
untuk kehidupan masyarakat. Melalui strategi model
penelitian dan pengembangan (research and development)
diharapkan dapat dihasilkan sejumlah produk baru atau
penyempurnaan produk yang telah ada dan sekaligus dapat
97

dipertanggungjawabkan secara akademik. Produk inovasi atau
invensi yang dimaksud tidak harus selalu berbentuk benda
atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat
bantu pembelajaran di kelas atau perangkat laboratorium di
bidang kajian yang dikembangkan di lingkungan PTAI, tetapi
bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer
untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan
atau model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan di
bidang pendidikan Islam maupun kelembagaan Islam.
Program ini juga dikembangkan dalam bingkai Program
Bantuan Desiminasi Riset dan Program Bantuan Electronic
Research Network (ERN).

B. SEPUTAR HAK KEKAYAAN INTELEK TUAL
(HKI)
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) harus berubah jika
ingin berkompetisi dengan perguruan tinggi internasional. Di
antara perubahan yang harus dilakukan adalah kesadaran
tentang pentingnya perlindungan terhadap informasi dan
knowledge yang tidak boleh diabaikan. Hal ini tidak saja karena
informasi dan knowledge merupakan kekayaan intelektual
(intellectual property) yang memiliki nilai-nilai moral (moral values),
melainkan juga memiliki nilai ekonomi (economic values). Oleh
karena itu, proses perolehan dan pemilikan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) sebagai wujud perlindungan terhadap
kekayaan intelektual mutlak didukung, difasilitasi dan
dipermudah oleh semua pihak.
Sebagai salah satu entitas lembaga pendidikan yang memiliki
beragam potensi yang luar biasa, PTAI sudah selayaknya jika

98

mengembangkan dan mendayagunakan potensi yang
dimilikinya untuk kepentingan masyarakat. Dalam konteks
inilah, kekayaan intelektual hendaknya dilihat bukan saja yang
bersifat personal, tetapi juga yang bersifat komunal.
Perlindungan dan pengakuan atas produk budaya dan
kreativitas harus sama-sama dikembangkan sebagaimana
ditunjuk kan melalui perhatian yang tinggi dari lembagalembaga internasional seperti World Intellectual Property
Organization (WIPO) dan United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization (UNESCO).
Dalam praktiknya, banyak sekali varian HKI yang diatur
dalam hokum internasional. Namun untuk konteks PTAI,
setidaknya ada sejumlah varian HKI yang mungkin dapat
dikembangkan. Berikut daftar varian HKI yang mungkin
dikembangkan di lingkungan PTAI:

1
2
3
4
5
6

Kluster Hak Kekayaan Intelektual
Hak Cipta
Paten
Merek
Desain Industri
Desain Tata Sirkuit Terpadu
Varietas Tanaman

Berikut akan dijelaskan pengertian dan contoh masing-masing
varian HKI yang telah disebutkan di atas.
1. HAK CIPTA, adalah hak eksklusif bagi pencipta atau
penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
per undang-undangan yang berlaku.
99

Yang dimaksud dengan pencipta adalah seorang atau
beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan
kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan,
atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas
dan bersifat pribadi.
Ruang Lingkup Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan
dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang
meliputi karya :
a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay
out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya
tulis lain;
b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis
dengan itu;
c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan
dan ilmu pengetahuan;
d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi,
pewayangan dan pantomim;
f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis,
gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni
patung, kolase, dan seni terapan;
g. Arsitektur;
h. Peta;
i. Seni batik;
j. Fotografi;
k. Sinematografi;
l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai dan karya
lain dari hasil pengalihwujudan.

100

2.

3.

PATEN, adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kepada inventor atas hasil investasinya di bidang
teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksana
kan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam
suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di
bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
Adapun lingkun paten dibagi menjadi:
a. Paten Sederhana, setiap invensi berupa produk
atau alt yang baru dan mempunyai nilai kegunaan
praktis disebabkan karena bentuk, konfigurasi,
konstruksi atau komponennya dapat memperoleh
perindungan hukum dalam bentuk paten sederhana.
b. Paten dari Beberapa Invensi, dalam permohonan
paten dapat diajukan satu invensi, atau beberapa
invensi akan tetapi harus merupakan satu kesatuan
invensi. Satu kesatuan invensi yang dimaksud adalah
beberapa invensi yang memiliki keterkaitan antara
satu invensi dengna invensi yang lain, misalnya suatu
invensi berupa alat tulis yang baru beserta tinta yang
baru. Alat tulis dan tinta tersebut merupakan satu
kestuan, karena tersebut khusus untuk digunakan
pada alat tulis baru tersebut.
MEREK, adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama,
kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan pedagangan
barang dan jasa. Misalnya, logo Perguruan Tinggi Agama
Islam (PTAI) atau logo tertentu yang khas milik PTAI
101

4.

5.

6.

DESAIN INDUSTRI, adalah suatu kreasi tentang
bentuk, konfigurasi atau komposisi garis atau warna, atau
garis dan warna, atau gabungan dariadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesa estetis dan dapat diwujudkan dalam
pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai
untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan.
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU, yang
dimaksud dengan desain tata letak adalah kreasi berupa
rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen,
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah
elemen aktif, serta sebagian atau semua internkoneksi
dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi
tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit
terpadu. Sementara yang dimaksud dengan sirkuit
terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau
setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen
dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah
elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling
berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah
bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik.
VARIETAS TANAMAN, adalah sebuah varietas
tanaman baru yang dihasilkan secara berbeda dengan
varietas tanaman yang lain yang ditandai dengan
perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteris tik
tanaman.

102

C. KLUSTER PUBLIKASI USULAN HKI

Kluster Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual
(HKI) diperuntukkan bagi inovasi atau invensi yang telah
dilakukan dosen dan mahasiswa PTAI. Kluster ini sengaja
didesain untuk menjaring ide inovasi atau invensi yang
diharapkan dapat menjadi perhatian baru di lingkungan PTAI.
Melalui kluster publikasi ilmiah ini, ide inovasi atau invensi
yang akan dibuat dosen dan mahasiswa PTAI diharapkan
dapat dipublikasikan dan diakses secara lebih luas.
Dengan mengakomodir seluruh bidang ilmu yang
dikembangkan PTAI sebagaimana dipaparkan pada bagian
fokus kajian program pada BAB II Huruf D, program
publikasi HKI ini diharapkan mampu mengembangkan
bidang kajian dosen dan mahasiswa yang menjadi konsentrasi
akademiknya, sehingga dapat menjadi subyek yang expert,
profesional, dan kompeten di bidangnya.
Ide inovasi atau invensi yang dapat diregistrasikan pada
program publikasi ilmiah ini hanya jenis inovasi atau invensi
yang dilakukan secara kelompok oleh dosen atau mahasiswa
PTAI.

D. FORMAT CONCEPT NOTES
1. Untuk proses seleksi, pihak panitia seleksi hanya
mensyaratkan pendaftar untuk membuat concept notes.
Concept notes disusun tidak lebih dari 7 (tujuh) halaman
yang diketik pada kertas ukuran A4; spasi 1 lines; huruf
Times New Roman size 12 point; margin atas, bawah,
kanan dan kirim sebesar 2,5 cm.
103

2. Sistematika concept notes setidaknya mencakup beberapa
unsur sebagai berikut:
a. Isu dan Fokus Pengembangan
b. Alasan Memilih Fokus Pengembangan
c. Kesesuaian dengan program Pendidikan Tinggi
Islam.
d. Signifikansi invensi.
e. Nilai kebaruan atau novelty
f. Dampak yang dihasilkan.

E. PERSYARATAN
ADMINISTRASI

DAN

KELENGKAPAN

Agar dapat mengikuti Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan
Intelektual (HKI), pendaftar harus memenuhi persyaratan dan
kelengkapan administrasi berikut:
1. Pendaftar merupakan dosen PTAI atau mahasiswa S-1
PTAI minimal semester V (lima).
2. Melakukan registrasi on line dengan cara mengklik tombol
PANGKALAN DATA PUBLIKASI ILMIAH pada
website: www.ditpertais.net atau kunjungi website:
www.penelitiandiktis.com
3. Menyiapkan sejumlah kelengkapan administrasi sebagai
berikut:
a. mencetak Akun Personal hasil registrasi on line
b. melampirkan Foto Kopi Identitas Diri (KTP/SIM)
c. melampirkan Foto Kopi Surat Keputusan (SK)
Jabatan Fungsional terakhir bagi dosen PNS atau
PNS-DPK atau Foto Kopi SK Dosen Tetap dari

104

Ketua STAI atau Ketua Yayasan bagi dosen NonPNS
ATAU
Melampirkan Foto Kopi Surat Keterangan sebagai
mahasiswa dari PTAI tempat kuliah bagi
mahasiswa.
d. melampirkan Foto Kopi Sertifikat Pendidik bagi dosen
yang sudah sertifikasi.
Semua berkas Kelengkapan Administrasi mulai huruf a
sampai dengan huruf d dijilid soft cover sesuai urutan di
atas.
4. Concept Notes Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) dijilid sebanyak 3 (tiga) bundel:
a. 1 (satu) bundel dijilid soft cover dengan format COVER
hasil
registrasi
on
line
yang
bertuliskan
)KELENGKAPAN ADMINISTRASI)
b. 2 (dua) bundel dijilid soft cover dengan format COVER
hasil registrasi on line yang bertuliskan (BAHAN
PENILAIAN)

F. METODE PEMBERKASAN
Untuk menerapkan asas efektivitas dan efisiensi, Program
Publikasi Usulan Karya Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
menerapkan sistem pemberkasan Metode Dua Sampul.
Dengan metode ini, pendaftar harus teliti dalam menyiapkan
kelengkapan administrasi yang disyaratkan pihak panitia.
Ketidaktelitian pendaftar dapat mengakibatkan berkas yang
diajukan didiskualifikasi.

105

Adapun yang dimaksud dengan Metode Dua Sampul dalam
proses seleksi administrasi adalah sampul pertama merupakan
amplop yang berisi kelengkapan administrasi untuk Tim
Seleksi Berkas dan sampul kedua merupakan amplop yang
berisi kelengkapan berkas penilaian untuk Tim Reviewer.
Berikut ketentuan yang harus dipenuhi pendaftar dalam
mengirimkan kelengkapan administrasi dan berkas penilaian
dengan Metode Dua Sampul:
1. Sampul pertama atau amplop pertama berisi:
a. 1 (satu) bundel Kelengkapan Administrasi
(sebagaimana dijelaskan pada bagian E angka 3 di
atas).
b. 1 (satu) eksemplar Concept Notes yang dijilid soft cover
dengan format COVER hasil registrasi on line yang
bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI
(sebagaimana dijelaskan pada bagian E angka 4 huruf
a di atas).
c. 1 (satu) keping CD yang memuat soft copy Concept
Notes dalam format Microsoft Word dan foto karya
HKI.
d. produk inovasi atau invensi HKI yang telah dibuat.
(Jika tidak bisa dimasukkan dalam amplop, boleh
diletakkan di luar amplop).
e. 1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN
ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk
peserta.
Perhatian:
Perhatian:
Silahkan bubuhkan tanda
check () sesuai kondisi berkas yang
Anda miliki

106

f.

1 (satu) lembar CHECK LIST KELENGKAPAN
ADMINISTRASI hasil pendaftaran on line untuk
panitia seleksi.
Perhatian:
Jangan
membubuhkan
tanda check () pada lembar CHECK
LIST. Biarkan KOSONG! Lembar ini
akan diisi oleh Panitia Seleksi

Sampul pertama atau amplop pertama dilem dan pada
bagian muka ditempel COVER hasil registrasi on line
yang bertuliskan KELENGKAPAN ADMINISTRASI.
2. Sampul kedua atau amplop kedua merupakan berkas
kelengkapan penilaian untuk Tim Reviewer. Amplop
kedua ini dibuat rangkap 2 (dua) atau dua amplop.
Masing-masing amplop berisi:
a. 1 (satu) bundel Concept Notes yang dijilid soft cover
dengan format COVER hasil registrasi on line yang
bertuliskan BAHAN PENILAIAN (sebagaimana
dijelaskan pada bagian E angka 4 huruf b di atas).
b. 1 (satu) lembar FORMAT NILAI hasil registrasi on
line yang dibuat terpisah atau tidak dijilid dengan
Concept Notes.
Perhatian: jangan lupa menyertakan
lembar Format Nilai dalam Sampul
Kedua, karena menyebabkan berkas
Anda tidak dinilai oleh Tim Reviewer.

107

Sampul kedua atau amplop kedua yang terdiri dari 2
(dua) amplop, masing-masing dilem dan pada bagian
muka ditempel COVER hasil registrasi on line yang
bertuliskan BAHAN PENILAIAN.
Seluruh berkas (sampul kesatu dan sampul kedua) yang
berjumlah 3 (tiga) amplop yang telah dilem dikirim ke:
Kepada Yth,
Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama
c.q. Kasubdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian
kepada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam
Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Lantai VIII,
kamar B807, Jakarta Pusat
Telp.: 021-3812344, Faks : 021-3853449,
Email: seksipublikasi_diktis@yahoo.com
3. Seluruh berkas yang disusun tidak sesuai dengan
ketentuan di atas akan didiskualifikasi pada tahap
seleksi administrasi.

G. KRITERIA PENILAIAN
Berikut ini sejumlah aspek penting yang digunakan Tim
Reviewer untuk menentukan mutu Concept Notes:
1. Isu dan fokus pengembangan, isu dan fokus yang
diangkat
menarik
untuk
program
penelitian
pengembangan untuk HKI dan sekaligus memiliki
prospek keberlanjutan (sustainability) untuk program
penelitian pengembangan untuk HKI.

108

2. Alasan memilih fokus pengembangan, argumentasi
pemilihan fokus penelitian pengembangan untuk HKI
dijelaskan dengan detail dan menunjukkan visi yang sangat
jelas/visioner; fokus pengembangan untuk HKI didesain
dengan data penelitian pendahuluan (prelemenary research)
yang memadai; dan alasan pemilihan fokus pengembangan
untuk HKI dilengkapi dengan data kuantitatif maupun
kualitatif yang memadai.
3. Kesesuaian dengan program PTI, inovasi atau invensi
untuk HKI yang dihasilkan memiliki kesesuaian/relevansi
dengan program Pendidikan Tinggi Islam sebagai center of
excellence..
4. Signifikansi invensi, inovasi atau invensi untuk HKI
yang dikembangkan memiliki manfaat penting dan
berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan Islam,
kelembagaan Islam, atau masyarakat serta dapat
memberikan solusi bagi problem komunitas Muslim di
bidang pendidikan Islam, kelembagaan Islam, atau
masyarakat.
5. Nilai kebaruan atau novelty, inovasi atau invensi untuk
HKI yang dikembangkan memiliki nilai kebaruan (novelty)
dan mengandung inovasi..
6. Dampak yang dihasilkan, inovasi atau invensi untuk
HKI yang dikembangkan memiliki dampak positif bagi
end user.
Masing-masing indikator untuk sejumlah aspek
penilaian di atas didesain menggunakan data interval dengan
skor terendah 1 (satu) dan skor tertinggi 5 (lima) di mana tim
reviewer dimungkinkan untuk memberikan skor 0,5 (nol koma
lima). Nilai maksimal yang diperoleh pengusul artikel riset
(research paper) adalah 50 dan passing grade untuk Program
109

Publikasi Penelitian Nontesis atau Nondisertasi adalah 25.
Berikut indikator penilaian untuk masing-masing aspek
penilaian:
ASPEK
PENILAIAN
ISU DAN
FOKUS
PENGEM
BANGAN

ALASAN
MEMILIH
FOKUS
PENGEM
BANGAN

KESESUAIA
N DENGAN
PROGRAM
PTI

INDIKATOR PENILAIAN
1 Isu dan fokus yang diangkat menarik
untuk
program
penelitian
pengembangan untuk HKI.
2 Isu yang diangkat memiliki prospek
keberlanjutan (sustainability) untuk
program penelitian pengembangan
untuk HKI.
3 Argumentasi
pemilihan
fokus
penelitian pengembangan untuk HKI
dijelaskan
dengan
detail
dan
menunjukkan visi yang sangat
jelas/visioner.
4 Fokus pengembangan untuk HKI
didesain dengan data penelitian
pendahuluan (prelemenary research) yang
memadai.
5 Alasan
pemilihan
fokus
pengembangan untuk HKI dilengkapi
dengan data kuantitatif maupun
kualitatif yang memadai.
6 Invensi untuk HKI yang dihasilkan
memiliki kesesuaian/relevansi dengan
program Pendidikan Tinggi Islam
sebagai center of excellence.

110

SIGNIFI
KANSI
INVENSI

NILAI
KEBARUAN
INVENSI
DAMPAK
YANG
DIHASIL
KAN
INVENSI

7 Invensi
untuk
HKI
yang
dikembangkan memiliki manfaat
penting dan berpotensi meningkatkan
kualitas
pendidikan
Islam,
kelembagaan Islam, atau masyarakat.
8 Invensi
untuk
HKI
yang
dikembangkan dapat memberikan
solusi bagi problem komunitas Muslim
di
bidang
pendidikan
Islam,
kelembagaan Islam, atau masyarakat.
9 Invensi
untuk
HKI
yang
dikembangkan memiliki nilai kebaruan
(novelty) dan mengandung inovasi.
10 Invensi
untuk
HKI
yang
dikembangkan memiliki dampak
positif bagi end user.

H. ALOKASI ANGGARAN PROGRAM
Sceme dana yang dialokasikan untuk jenis publikasi penelitian
ini berkisar antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai
dengan pagu maksimum Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) bagi dosen dan berkisar antara Rp5.000.000,00 (lima
juta rupiah) sampai dengan pagu maksimum Rp25.000.000,00
(dua puluh lima juta rupiah) bagi mahasiswa.
Mengingat anggaran yang diberikan dalam program ini
bersumber dari dana DIPA APBN, alokasi penggunaannya
111

harus dipertanggung jawabkan sesuai aturan keuangan negara
atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
pihak yang diberi amanat untuk mendistribusikan dana DIPA
APBN, DIKTIS berkewajiban untuk menetapkan pengaturan
dan pengawasan atas penggunaan dana tersebut. Untuk
merealisasikan tugas tersebut, DIKTIS menetapkan aturan
penggunaan pembelanjaan dana sebagai berikut:
1. diskusi atau forum pembahasan terbatas dalam rangka
meningkatkan kualitas karya HKI. Diskusi dilakukan di
level kampus bersama dengan sivitas akademika lain.
2. Pembuatan karya HKI, yang terdiri dari honor inovator
atau inventor, transportasi, pembelian komponen
pembuatan HKI, atau anggaran yang terkait.

112