KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH KAPASITAS KONDENSATOR DAN JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL ELEKTROLISER TERHADAP DAYA HONDA SUPRA X 125 CC TAHUN 2013 SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK SEPEDA MOTOR | Irawan | Jurnal Nosel 8182 17147 1 SM

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH KAPASITAS KONDENSATOR DAN
JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL ELEKTROLISER TERHADAP DAYA
HONDA SUPRA X 125 CC TAHUN 2013 SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK
SEPEDA MOTOR
Riky Irawan, C. Sudibyo & Ngatou Rohman
Prodi Pendidikan Teknik Mesin , Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, FKIP, UNS
Kampus UNS Pabelan, Jl. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax (0271) 718419/ 716266
Email : rikyirawan05@yahoo.com
ABSTRACT

The aims of this research are : (1) To investigate the effect of using electrolyzer with
variety of condensator capacity to engine power of Honda Supra X 125 cc in 2013. (2) To
investigate the effect of using electrolyzer with variety number of stainless steel plate to
engine power of Honda Supra X 125 cc in 2013. (3) To investigate the effect of interaction
variety condensator capacity and using electrolyzer with variety number of stainless steel
plate to engine power of Honda Supra X 125 cc in 2013. This research was quantitative
research with experimental method. This research was conducted at Mototech Motocourse
Technology, Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan, Bantul, Jogjakarta. The
equipment that was used to measure engine power was Sportdyno V3.3. The population of
this research was Honda Supra X 125 cc in 2013 and the sample of this research was Honda
Supra X 125 cc in 2013 with JB91E3233452 engine number. This research was analyzed

two-way analysis of variance. This research was using variety of condensator capacity :
1,000 � F, 2,200 � F, 3,300 � F and variety of stainless steel plates number : 8 plates, 10
plates, 12 plates. Based on this research the conclusion were : (1) There was an effect of
condensator capacity electrolyzer to engine power of Honda Supra X 125 cc in 2013. It was
showed in the result of analysis test that stated F e = 5 more bigger than F t = 3.55 (F e > F t) in
5% significancy. (2) There was an effect of electrolyzer stainless steel plate number to
engine power of Honda Supra X 125 cc in 2013. It was showed in the result of analysis test
that stated F e = 5 more bigger than F t = 3.55 (F e > F t) in 5% significancy. (3) There was an
interaction of condensator capacity and number of electrolyzer stainless steel plate to engine
power of Honda Supra X 125 cc in 2013. It was showed in the result of analysis test that
stated F e= 4 more bigger than F t = 2.93 (F e> F t) in 5% significancy. (4) Maximum engine
power of Honda Supra X 125 cc in 2013 as big as 9.1 HP from using 3,300 � F condensator
and 12 plates electrolyzer.
Keywords: condensator capacity, number of electrolyzer stainless steel plate, electrolyzer,
engine power

A. PENDAHULUAN
Penggunaan sepeda motor secara
terus menerus akan mengakibatkan adanya
keausan dari komponen sepeda motor.

Akibatnya daya yang dihasilkan akan
menurun. Salah satu cara untuk
meningkatkan daya mesin adalah dengan
memberikan bahan bakar yang berkualitas

baik, caranya dengan menyatukan bahan
bakar dengan gas hidrogen.
Gas
hidrogen
tidak
dapat
ditambang melainkan diproduksi, dengan
alternatif tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan
proses
elektrolisis
menggunakan
air.
Dalam
proses

elektrolisis menggunakan elektroda yaitu
1

2
anoda dan katoda, agar proses elektrolisis
berlangsung harus terjadi perpindahan
elektron dari anoda ke katoda. Anoda yang
baik adalah logam yang sulit teroksidasi
agar tidak mudah rusak, karena pada anoda
terjadi proses oksidasi H2O menjadi ion H+
dan terjadi pelepasan gas O2. Sedangkan
katoda tereduksi menjadi gas H2 dan ion
hidroksida (OH-) (Sumber : Urip
Sudirman, 2008 : 7). Elektroda dalam
elektroliser
secara
langsung
akan
berinteraksi
dengan

air,
sehingga
dibutuhkan elektroda yang bersifat tahan
korosi yaitu stainless steel.
Semakin banyak luas yang
menyentuh elektrolit maka semakin
mempermudah suatu elektrolit untuk
mentransfer elektronnya. Maka dalam
penelitian ini akan menggunakan elektroda
berbentuk plat dengan menvariasikan
jumlah plat untuk mengetahui jumlah plat
yang paling banyak menghasilkan gas
hidrogen. Variasi jumlah plat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 8
plat, 10 plat, dan 12 plat.
Elektroliser seharusnya dicatu oleh
suplai arus searah DC (Direct Current)
yang stabil. Baterai adalah sumber catu
daya DC yang paling baik, namun untuk
aplikasi yang membutuhkan catu daya

yang besar, sumber dari baterai tidak
cukup. Untuk itu penggunaan elektroliser
pada sepeda motor menggunakan arus
yang berasal dari regulator, karena arus
yang dihasilkan oleh regulator adalah arus
searah (DC).
Output DC yang dihasilkan oleh
rangkaian penyearah regulator masih
berbentuk gelombang naik-turun (pulsing).
Agar penyearahan gelombang AC lebih
rata dan menjadi DC maka dipasang filter
kondensator pada bagian output rangkaian
penyearah. Kondensator yang digunakan
biasanya adalah kondensator elektrolisis
aluminium dan memiliki nilai kapasitansi
sebesar 1000 �F atau lebih (Owen Bishop,
2004:59). Variasi kondensator yang
digunakan pada penelitian adalah 1000 �F,
2200 �F dan 3300 �F.


Sepeda motor yang digunakan untuk
penelitian ini adalah Honda Supra X 125
cc tahun 2013. Data dari Astra Honda
Motor menyatakan daya maksimum Honda
Supra X 125 cc adalah 9,3 PS/7.500 rpm.
Dengan mengaplikasikan elektroliser
diharapkan dapat meningkatkan daya
Honda Supra X 125 cc tahun 2013.
Kegiatan
belajar
mengajar
memerlukan adanya suatu media atau
sumber belajar yang akan membantu
mahasiswa untuk memahami materi
pelajaran. kurangnya bahan ajar yang up to
date tentang mata kuliah Teknik Sepeda
Motor sehingga perlu adanya pembuatan
bahan ajar agar kompetensi dasar yang
diinginkan
dapat

tercapai
dengan
maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk (1)
Menyelidiki
pengaruh
penggunaan
elektroliser dengan variasi kapasitas
kondensator terhadap daya Honda Supra X
125 cc Tahun 2013. (2) Menyelidiki
pengaruh penggunaan elektroliser dengan
variasi jumlah plat stainless steel terhadap
daya Honda Supra X 125 cc Tahun 2013.
(3) Menyelidiki pengaruh bersama
penggunaan elektroliser dengan variasi
kapasitas kondensator dan jumlah plat
stainless steel terhadap daya Honda Supra
X 125 cc Tahun 2013.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian

ini
menggunakan
metode eksperimen dan merupakan
penelitian kuantitatif yaitu memaparkan
secara jelas hasil eksperimen di
laboratorium.
Penelitian ini dilakukan dengan alat
Sportdyno V3.3 untuk mengukur daya
mesin
di
Mototech
Motocourse
Technology. Jalan Ringroad Selatan,
Kemasan,
Singosaren,
Banguntapan,
Bantul, Jogjakarta.
Tahap
eksperimen
dalam

penelitian ini sebagai berikut :

3

Gambar 1. Tahap Eksperimen
Sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah sepeda motor Honda
Supra X 125 cc Tahun 2013 dengan nomor
mesin JB91E3233452. Data pengukuran
daya mesin diperoleh dengan cara
memvariasikan kapasitas kondensator dan
jumlah plat stainless steel elektroliser.

C. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian meliputi
persiapan alat dan bahan yang
digunakan
dalam
pelaksanaan

eksperimen.

a. Alat Penelitian
Alat yang digunakan adalah
elektroliser dan Sportdyno V3.3.
b. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Honda
Supra X 125 cc Tahun 2013 dan
kondensator.

2. Pelaksanaan Eksperimen
a. Persiapan Pengukuran
Persiapan pengukuran dilakukan agar
pengujian yang akan dilakukan dapat
berjalan dengan lancar. Adapun yang

4
harus dilakukan dalam persiapan ini
adalah:

1) Mempersiapkan alat dan bahan
penelitian.
2) Memeriksa kondisi busi.
3) Memeriksa oli pelumas mesin
bila sudah kotor dan volumenya
berkurang harus diganti.
4) Memeriksa gerak bebas rantai.
5) Menghidupkan
kipas
angin
sebagai pendingin mesin.
b. Langkah Pengukuran Daya dengan
Sportdyno V3.3
1) Menempatkan sepeda motor pada
alat Sportdyno V3.3.
2) Memposisikan roda depan tepat
pada pengunci dan roda belakang
pada roller Sportdyno V3.3.
3) Memasang sabuk pengikat pada
rangka depan sepeda motor.
4) Penumpang atau peneliti menaiki
sepeda motor.
5) Melakukan pengukuran daya
mesin. Pengukuran dilakukan
pada
gigi
3
dengan
menghidupkan
mesin
dari
putaran rendah hingga putaran
tinggi (limiter ) tanpa beban
kelistrikan aksesoris.
6) Hasil pengukuran daya mesin
akan terbaca pada monitor
Sportdyno V3.3.
7) Mencetak hasil pengukuran yang
telah dilakukan.
c. Langkah Eksperimen
1) Menggunakan Kondensator I
(1000 �F)
a) Mempersiapkan alat dan
bahan penelitian.
b) Memasang Kondensator.
c) Memasang Elektroliser I (8
plat)
mengukur
daya
mesinnya.
d) Memasang Elektroliser II
(10 plat) mengukur daya
mesinnya.
e) Memasang Elektroliser III
(12 plat) mengukur daya
mesinnya.

2) Menggunakan Kondensator II
(2200 �F)
a) Mempersiapkan alat dan
bahan penelitian.
b) Memasang Kondensator.
c) Memasang Elektroliser I (8
plat)
mengukur
daya
mesinnya.
d) Memasang Elektroliser II
(10 plat) mengukur daya
mesinnya.
e) Memasang Elektroliser III
(12 plat) mengukur daya
mesinnya.
3) Menggunakan Kondensator III
(3300 �F)
a) Mempersiapkan alat dan
bahan penelitian.
b) Memasang Kondensator.
c) Memasang Elektroliser I (8
plat)
mengukur
daya
mesinnya.
d) Memasang Elektroliser II
(10 plat) mengukur daya
mesinnya.
e) Memasang Elektroliser III
(12 plat) mengukur daya
mesinnya.

5
D. HASIL PENELITIAN
Data hasil pengukuran daya Honda
Supra X 125 cc Tahun 2013 dengan
pemasangan elektroliser dengan variasi

kapasitas kondensator dan jumlah plat
stainless steel.

Tabel 1. Hasil Pengukuran Daya Honda Supra X 125 cc Tahun 2013 dengan
Variasi Kapasitas Kondensator dan Jumlah Plat Stainless Steel pada
Elektroliser dalam satuan HP
B

Faktor A
(Variasi Kondensator)

A
1000 �F
∑x
�̅

2200 �F
∑x
�̅

3300 �F
∑x
�̅

Faktor B (Variasi Jumlah Plat)
8 Plat
10 Plat
12 Plat
9
9
9
9
9
9
9,1
9
9
27,1
27
27
9,03
9
9
9
9,1
9
9
9
9
9
9,1
9,1
27
27,2
27,1
9
9,06
9,03
9
9
9,1
9
9
9,1
9
9,1
9,1
27
27,1
27,3
9
9,03
9,1

9.12
9.1

Daya (HP)

9.08
9.06
8 plat
9.04

10 plat

9.02

12 plat

9
8.98
0

500

1000 1500 2000 2500 3000 3500
Kapasitas Kondensator (µF)

Gambar 2. Grafik Pengaruh Kapasitas Kondensator dan Jumlah Plat Stainless Steel
Elektroliser terhadap Daya Honda Supra X 125 cc Tahun 2013

Daya (HP)

6

9.5
9
8.5
8
7.5
7
6.5
6
5.5
5
4.5
4

8 plat
10 plat
12 plat

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000 10000 11000

Putaran Mesin (RPM)

Daya (HP)

Gambar 3. Grafik Daya pada Penggunaan Kondensator 1000 �F
9.5
9
8.5
8
7.5
7
6.5
6
5.5
5
4.5
4

8 plat
10 plat

12 plat

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000 10000 11000

Putaran Mesin (RPM)

Daya (HP)

Gambar 4. Grafik Daya pada Penggunaan Kondensator 2200 �F
9.5
9
8.5
8
7.5
7
6.5
6
5.5
5
4.5
4

8 plat
10 plat
12 plat

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000 10000 11000

Putaran Mesin (RPM)
Gambar 5. Grafik Daya pada Penggunaan Kondensator 3300 �F

7
Data yang tersaji pada Tabel 1
dijelaskan bahwa hasil pengukuran daya
Honda Supra X 125 cc Tahun 2013 yang
telah diberi perlakuan variasi kapasitas
kondensator 1000 �F
didapat daya
terendah sebesar 9 HP pada 10 dan 12
plat, daya tertinggi sebesar 9,03 HP pada
8 plat. Untuk kapasitas kondensator
2200 �F didapat daya terendah sebesar 9
HP pada 8 plat, daya tertinggi sebesar
9,06 HP pada 10 plat. Sedangkan kapasitas
kondensator 3300 �F
didapat daya
terendah sebesar 9 HP pada 8 plat, daya
tertinggi sebesar 9,1 HP pada 12 plat.
Variasi jumlah plat yang digunakan
mempengaruhi volume brown gas yang
dihasilkan hal ini dapat dilihat dari daya
yang semakin tinggi jika dilihat dari
jumlah plat. Variasi kapasitas kondensator
yang digunakan mempengaruhi rata dan
stabilnya arus yang menyuplai elektroliser,
semakin besar kapasitasnya semakin stabil
pula arus yang dikeluarkannya.
Terjadinya kenaikan daya mesin
karena adanya brown
gas
yang
ditambahkan kedalam campuran udara dan
bahan bakar. Penambahan brown gas dapat
meningkatkan nilai oktan bahan bakar
(Hidayatullah & Mustari, 2008: 38). Selain
itu juga memperkaya campuran bahan
bakar. Dengan bertambahnya nilai oktan
bahan bakar dan campuran bahan bakar,
maka daya mesin akan meningkat.
Arus yang dikeluarkan kondensator
3300 �F
lebih
baik
dan
stabil
dibandingkan arus yang dikeluarkan
kondensator 1000 �F dan 2200 �F. Hal ini
ditunjukkan dengan pengamatan nyala
lampu indikator. Nyala lampu indikator
saat menggunakan kondensator 3300 �F
lebih terang dibandingkan dengan
penggunaan kondensator 1000 �F dan
2200 �F. Demikian pula karakteristik
elektroliser 12 plat juga membutuhkan
arus yang lebih besar dibandingkan
elektroliser 8 dan 10 plat. Hal ini berarti
kondensator 3300 �F mampu menyuplai
elektroliser 12 plat dengan baik
dibandingkan kondensator 1000 �F dan
2200 �F. Sehingga produktivitas brown

gas lebih banyak, kemudian disalurkan
kedalam intake manifold. Penambahan
brown gas dalam campuran bahan bakar
dan udara dapat meningkatkan nilai oktan,
selain itu juga memperkaya campuran
bahan bakar. Dengan bertambahnya nilai
oktan dan campuran bahan bakar proses
pembakaran menjadi sempurna maka daya
mesin akan meningkat.

E. SIMPULAN DAN SARAN
1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan
maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut : (1) Terdapat pengaruh
kapasitas kondensator pada elektroliser
terhadap daya Honda Supra X 125 cc
tahun 2013. (2) Terdapat pengaruh jumlah
plat stainless steel elektroliser terhadap
daya Honda Supra X 125 cc tahun 2013.
(3) Ada pengaruh bersama (interaksi)
kapasitas kondensator dan jumlah plat
stainless steel pada elektroliser terhadap
daya Honda Supra X 125 cc tahun 2013.
2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh dan implikasinya, maka dapat
disampaikan saran-saran sebagai berikut:
a. Bagi pengguna Honda Supra X 125 cc
Tahun
2013
yang
ingin
mengaplikasikan
elektroliser,
disarankan menggunakan kondensator
3300 �F dan jumlah plat 12.
b. Penggunaan elektroliser dalam jangka
panjang akan mengganggu baterai dan
sistem kelistrikan karena adanya
percabangan
arus.
Sebaiknya
memperbesar
sumber
pembangkit
arusnya salah satu caranya dengan
memperbesar diameter lilitan alternator.
c. Daya tertinggi penggunaan elektroliser
masih dibawah daya standar spesifikasi
sepeda motor, sebab dalam penelitian
masih terjadi knocking dan backfiring,
sehingga perlu adanya penelitian
mengenai waktu pengapian yang tepat.
d. Penggunaan tabung elektroliser harus
dari bahan plastik yang mempunyai
kualitas baik dan tahan panas. Hindari
dari bahan kaca karena apabila terjadi

8
ledakan pada tabung elektroliser akan
berbahaya.
e. Penggunaan
kabel
kelistrikan
elektroliser sebaiknya menggunakan
kabel khusus untuk kelistrikan bodi
sepeda motor bukan kabel untuk
elektronika.
f. Perlu identifikasi stainless steel yang
digunakan
sebagai
elektroda
elektroliser.
g. Perlu pengukuran tekanan kompresi
standar sebelum penelitian dilakukan.

Departemen Teknik Kimia ITB. (2009).
Modul Elektrolisis Air. Diperoleh
25
Februari
2014,
dari
http://akademik.che.itb.ac.id/labtek
/wpcontent/uploads/2009/02/modul108-elektrolisis-air.pdf.
Djudin,
Tomo.
(2013).
Statistika
Parametrik. Yogyakarta : Tiara
Wacana.
Farid

F. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Bishop,
O.
(2004).
Dasar-Dasar
Elektronika . Jakarta: Erlangga.
Budiyono. (2004). Statistika Dasar untuk
Penelitian. Surakarta : UNS Press.
Boentarto. (1993). Cara Pemeriksaan
Penyetelan dan Perawatan Sepeda
Motor . Yogyakarta: Andi offset.
Boentarto. (2002). Menghemat Bensin
Sepeda Motor . Semarang: Effhar.
Cahyono, Nurbudi. (2013). Pengaruh
Variasi Jumlah Plat Stainless Steel
dan Variasi Pemasangan Saluran
Brown Gas pada Elektroliser
terhadap Torsi dan Daya Sepeda
Motor Supra-X 125R CW tahun
2010. Diperoleh 20 Februari 2014,
dari
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.ph
p/ptm/article/download/2691/
1878.
Daryanto. (1999). Teknik Otomotif.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

R. R, Muhammad. (2012).
Perancangan dan Pembuatan alat
Pemrodukasi Gas Brown dengan
Metode
Elektrolisis
Berskala
Laboratorium.
Diperoleh
17
Januari
2014
dari
digilib.its.ac.id/public/ITS-paper22397-2408100036-Paper.pdf.

Hidayatullah, P. & Mustari, F. (2008).
Rahasia Bahan Bakar Air . Jakarta:
PT Cahaya Insan Suci.
Kusumaningrum, P.P. (2013). Pengaruh
Variasi Jumlah Plat Stainless Steel
dan Variasi Pemasangan Saluran
Brown Gas pada Elektroliser
terhadap Konsumsi Bahan Bakar
Sepeda Motor Supra-X 125R CW
Tahun
2010.
Skripsi Tidak
Dipublikasikan,
Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Lestari, Ika. (2013). Pengembangan Bahan
Ajar Berbasis Kompetensi. Padang
: Akademia.
Mahrous, M. (2011). Experimental
Investigation of the Operating
Parameters Affecting Hydrogen
Production
Process
through
Alkaline
Water
Electrolysis.
Diperoleh 17 Januari 2014 dari
http://www.iasks.org/sites/default/f
iles/ijtee20110202113116.pdf.

9
Marsudi. (2013). Teknisi Otodidak Sepeda
Motor Bebek. Yogyakarta: Andi
offset.
Nurachmad ,Ghifari. (2012). Penelitian
Optimalisasi Produksi Hidrogen
melalui Elektrolisis Air sebagai
Sumber Energi. Diperoleh 4 Maret
2014,
dari
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/
23/jhptump-ump-gdl-ghifarinur1114-1-c.3.pdf.
Setiawan, A.B. (2010). Rancang Bangun
Alkaline Fuell Cell (AFC) dengan
Elektroda
Stainless
Steel,
Aluminium,
Besi dan Seng.
Diperoleh 27 Februari 2014 dari
http://digilib.its.ac.id/Public/ITSNonDegree-10329-Abstract_id.pdf.
Sudaryono. (2011). Statistik Deskriptif for
IT. Yogyakarta : Andi offset.
Sudirman, U. (2008). Hemat BBM dengan
Air . Jakarta: PT Kawan Pustaka.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D .
Bandung : Alfabeta.
Suratman. (2003). Servis dan Teknik
Reparasi Sepeda Motor . Bandung:
Pustaka Grafika.
Suryono, Hasan. (2009). Statistik Pedoman
Teori dan Aplikasi. Surakarta :
UNS Press.
Tim Skripsi Fakultas. Fakultas Ilmu
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
(2012).
Pedoman
Penulisan
Skripsi. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Toyota New Step 1. (1994). Jakarta : PT.
Toyota Astra Motor.
Toyota Technician. (2007). Jakarta : PT.
Toyota Astra Motor.

Unggul, Sudarmo. (2006). Kimia untuk
SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Witono. (2013). Dioda. Diperoleh 25
Februari
2014
dari
https://docs.google.com/document/
d/1A4wRVtb5f83wfYecmyE5gn9JjfCB59gNi_F0wETss/mobilebasic?hl=en&pli=1.
Yusep.

(2010). Teknik-Teknik Mudah
Merawat & Memperbaiki Sepeda
Motor . Yogyakarta: Flashboods.

Dokumen yang terkait

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEGANGAN INPUT PADA ELEKTROLISER DAN WAKTU PENGAPIAN (IGNITION TIMING) TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2007 SEBAGAI BAHAN AJAR PADA MATA KULIAH TEKNIK SEPEDA MOTOR.

0 0 18

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010.

0 0 17

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KAPASITOR DAN VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK SEPEDA MOTOR.

0 0 17

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH KAPASITAS KONDENSATOR DAN JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL ELEKTROLISER TERHADAP DAYA HONDA SUPRA X 125 CC TAHUN 2013 SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK SEPEDA MOTOR.

0 1 11

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP TORSI DAN DAYA SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010.

0 0 18

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP TORSI DAN DAYA SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010 | Cahyono | Jurnal Nosel 2691 6058 1 SM

0 2 10

PENGARUH VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL DAN VARIASI PEMASANGAN SALURAN BROWN GAS PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SUPRA-X 125R CW TAHUN 2010 | Kusumaningrum | Jurnal Nosel 2692 6060 1 SM

1 3 9

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KAPASITOR DAN VARIASI JUMLAH PLAT STAINLESS STEEL PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR SEBAGAI BAHAN AJAR TEKNIK SEPEDA MOTOR | Romadhoni | Jurnal Nosel 8189 17163 1 SM

0 2 9

PENGARUH IGNITION TIMING DAN TEGANGAN INPUT PADA ELEKTROLISER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2007 | Puji Utama | Jurnal Nosel 8173 17130 1 SM

0 0 8

PENGARUH TEGANGAN INPUT PADA ELEKTROLISER DAN WAKTU PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP TORSI DAN DAYA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2007 | Rohman | Jurnal Nosel 8178 17140 1 SM

0 0 8