Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Kepemilikan Dan Pengembangan Teknologi Nuklir Bagi Negara Anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir

ABSTRAK

TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP KEPEMILIKAN
DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI NUKLIR BAGI NEGARA
ANGGOTA PERJANJIAN NONPROLIFERASI NUKLIR
Aan Febriyanto*
Dr. Chairul Bariah S.H., M.Hum*
Makdin Munte S.H., M.Hum*

Penggunaan teknologi nuklir di dunia ini selain menguntungkan juga
menimbulkan kecemasan mengenai masalah keamanan dunia, mengingat tenologi
nuklir dapat menimbulkan bahaya yang luar biasa dalam stabilitas keamanan
dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan mengenai
penggunaan teknologi nuklir dan untuk mengetahui batasan-batasan seperti apa
yang dibuat untuk melarang adanya pengembagan teknologi nuklir untuk
kepentingan militer atau pembuatan senjata nuklir.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis
normatif. Dan hasil penelitian disajikan dengan sistematis Data yang digunakan
adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hokum primer, bahan hokum
sekunder dan bahan hokum tertier yang terkait dengan permasalahan, dengan
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan.

Dalam perjanjian nonproliferasi dijelaskan mengenai pelarangan
pengembangan teknologi nuklir untuk kepentingan militer, dan dijelaskan
mengenai negara-negara yang diperbolehkan untuk memiliki senjata nuklir demi
kepentingan perdamaian dunia. Aturan-aturan mengenai penggunaan dan
pengembangan teknologi nuklir dianggap sangat penting dikarenakan kemampuan
nuklir yang dianggap bisa membahayakan keamanan dunia baik itu secara
disengaja dengan pengembangan teknologi nuklir untuk kepentingan militer
maupun hal yang tidak disengaja seperti kecelakaan yang dapat ditimbulkan oleh
reaktor nuklir seperti yang terjadi pada kasus Chernobyl. Badan tenaga atom
internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) merupakan suatu
badan dibawah naungan PBB yang berfungsi untuk mengawasi proyek nuklir
suatu negara. Pengawasan IAEA dipermudah dengan perjanjian nonproliferasi
nuklir yang memberi ruang bagi IAEA dengan cara penandatanganan IAEA
Safeguards oleh negara anggota perjanjian Nonproliferation Treaty (NPT).
Kata kunci : Pengembangan teknologi nuklir, Perjanjian Nonproliferasi Nuklir
(Nonproliferation treaty), Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)
* Mahasiswa
** Dosen pembimbing I
** Dsen Pembimbing II


Universitas Sumatera Utara