Penentuan Litologi Batuan dan Muka Air Tanah Menggunakan Metode Wenner Schlumberger di Daerah Landfill Pltu Labuhan Angin Sibolga

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Air yang terdapat di bumi dapat dikategorikan ke dalam air permukaan dan
air tanah. Lebih dari 98% air yang ada di bumi adalah air tanah. Salama beberapa
abad belakang ini manusia telah mempelajari, melakukan penelitian dan
percobaan, serta mengembangkan teknik pemodelan litologi batuan, dan
eksplorasi air tanah maupun tentang keberadaan akuifer (bagian permukaan tanah
yang mengandung air) dan kaitannya dengan struktur litologi batuan. Diketahui
bahwa litologi batuan mempengaruhi keberadaan dan kuantitas air tanah dan pola
aliran muka air tanah.
Penentuan litologi batuan dan muka air tanah adalah hal yang sangat
penting untuk diketahui masyarakat. Dengan menentukan sistem hidrogeologi kita
dapat mendapatkan sumber air untuk kehidupan kita sehari – hari. Selain itu
banyak manfaat yang diperoleh oleh banyak sektor dengan mengetahui kedalaman
muka air tanah. Pemerintah bidang kebersihan lingkungan misalnya dangan
mengetahui kedalaman muka air tanah akan dirancang serta dikembangkan bentuk
landfill yang sesuai untuk digunakan dalam proses pengolahan limbah sambah.


Begitu juga halnya dengan industri pabrik yang pada proses akhir pabrikasi akan
menghasilkan limbah, baik itu limbah padat, limbah cair maupun limbah gas.
Banyak bidang industri yang melakukan proses pengolahan limbah dengan baik
yang sesuai dengan ketentuan yang telah dietapkan. Tetapi tidak sedikit industri –
industri pabrik sembarang mengolah limbah pabrik mereka sehingga mencemari
lingkungan. Oleh karena itu perlu ditetapkan peraturan yang ketat dari pemerintah
dalam menyikapi hal ini.
Pengolahan limbah yang standar dan telah dikembangkan adalah sistem
landfill. Dimana limbah ditanam/ditimbun di bawah permukaan tanah. Tetapi

masalah besar akan timbul bila sistem ini dipraktekan dengan prosedur yang tidak
tepat. Pencemaran air tanah dan kerusakan sistem hidrologi akan mengganggu
masyarakat sekitar, sehingga perlu diperhatikan pengembangan serta penyelidikan

Universitas Sumatera Utara

2
keadaan geologi serta hidrogeologi lahan yang akan dijadikan sabagai lahan
landfill.


Beberapa metode geofisika telah dilakukan untuk penyelidikan permukaan
tanah seperti metode magnit, metode seismik, dan metode geolistrik. Dari metode
– metode tersebut, metode geolistrik merupakan metode yang banyak diminati
banyak peneliti selain itu hasil pengukurannya cukup baik. Penggunaan metode
geolisttrik

didasarkan pada kenyataan bahwa material yang berbeda akan

mempunyai resistivitas yang berbeda apabila dialiri arus listrik. Air tanah
mempunyai tahanan jenis yang lebih rendah daripada batuan. Sehingga tugas
akhir dengan judul Penentuan Litologi Batuan dan Muka Air Tanah Menggunakan
Metode Geolistrik Konfigurasi DC Wenner – Schlumberger yang diharapkan
dapat menunjukkan resistivitas pada bawah tanah landfill PLTU Labuhan Angin.

1.2 Hipotesa
Berdasarkan keadaan geologi dan keadaan tanah di lapangan diperkirakan
area landfill PLTU Labuhan Angin pernah ditumbuhi hutan sekunder. Karena itu
jenis tanah di daerah tersebut berupa tanah hasil pelapukan tumbuhan. Jenis
batuan yang terdapat di lapangan adalah pasir laut yang mungkin berasal dari laut.
Dibagian sebelah barat – utara lokasi landfill ini terdapat genangan air berupa

kolam yang di dalamnya hidup beberapa ikan tawar. Sama halnya dibagian
sebelah timur – selatan terdapat kolam yang hidup ikan juling – juling. Tanah
rawa di daerah ini tidak dipengaruhi oleh pasang surut karena daerah ini tidak
terhubung dengann laut/paluh. Berdasarkan keadaan ini perlu ditinjau lebih lanjut
kelayakan lokasi terebut sebagai lahan landfill. Dengan menggunakan metode
geolistrik

konfigurasi

Wenner



Schlumberger

akan

didapatkan

peta


pseudosection yang mewakili keadaan hidrogeologi lokasi kegiatan.

1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan resistivitas batuan di sekitar
landfill PLTU Labuhan Angin dengan menggunakan metode geofisika Wenner –

Schlumberger. Penelitian ini difokuskan pada pengumpulan data, perancangaan
pengambilan

data

dengan

menggunakan

metode

geolistrik


Wenner



Universitas Sumatera Utara

3
Schlumberger, teknik pemrosesan dan interpretasi data secara dua dimensi (2D),
pembuatan peta pseudosection resistivitas bawah permukaan tanah. Teknik
pemrosesan dan pembuatan peta pseudosection dengan bantuan software
RES2DInv.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi litologi batuan di bawah permukaan tanah
berdasarkan nilai tahanan jenis listrik secara vertikal dengan
menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner – Schlumberger.
2. Untuk mengetahui kedalaman muka air tanah di daerah landfill PLTU
Labuhan Angin Sibolga

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
kekomplekan air tanah di daerah landfill sehingga pihak PLTU dapat menjadikan
penelitian ini sebagai refrensi untuk merancang bentuk konstruksi pengembangan
lokasi landfill selanjutnya. Melalui penelitian ini juga diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran bidang ilmu pengetahuan geofisika dalam
mempelajari serta mengembangkan permasalahan tentang keberadaan muka air
tanah.

1.6 Sistemetika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, hipotesa
litologi batuan di daerah penelitian, tujuan penelitian, pembatasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.

BAB II : METODE RESISTIVITY WENNER SCHLUMBERGER
DAN STRUKTUR HIDROGEOLOGI

Universitas Sumatera Utara


4
Dalam bab ini menjelaskan tentang teori hidrogeologi, penyebaran
vertikal air tanah, litologi batuan, teori electrical resistivity prinsip
dasar konfigurasi Wenner - Sclumberger.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN DAN PENGOLAHAN
DATA
Pada bab ini dijelaskan mengenai tempat, waktu, prosedur penelitian
serta peralatan yang mendukung peneltian dilakukan, juga diterangkan
proses pengumpulan data dan Pengolahan data serta alur penelitian
yang digambarkan pada alir penelitian
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dilakukan pembahasan ( interpretasi ) tahanan jenis hasil
pengolahan data dari Res2dinv yang didukung dengan resistivitas yang
menjadi refrensi, sehingga didapatkan peta pseudosection dari lintasan
- lintasan penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan inti dari bab 1,2,3, dan 4 yang dijadikan sebagai

kesimpulan. Kemudian sarran pengembangan daerah penelitian
dijadikan sebagai penutup.

Universitas Sumatera Utara