t pd 0704868 chapter3

80

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian ini

berusaha memperoleh gambaran tentang pola komunikasi orang tua dan guru
terhadap kecerdasan moral anak. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian
survei. Kerlinger (1996) dalam Akdon (2008: 91) mengatakan bahwa ”penelitian
survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis”. Penelitian survei biasanya dilakukan
untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam, tetapi
generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat apabila digunakan sampel yang
representatif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis.

Metode deskriptif digunakan dalam rangka (1) menelaah variabel-variabel lepas
dalam suatu fenomena berdasarkan hasil data yang dikumpulkan, (2) menelaah
kasus tunggal secara mendalam, dan (3) menganalisis keterkaitan antarvariabel
dalam suatu fenomena yang diteliti (Ali, 1997; 125). Metode analitis digunakan
untuk menelaah hubungan antara variabel-variabel dengan menggunakan statistik
sederhana. Untuk mengetahui besarnya kontribusi pola komunikasi orang tua dan
guru terhadap kecerdasan moral anak dilakukan dengan analisis korelasi dan
mencari koefisien determinasinya (KP).

81

B.

Tempat, Sumber Data dan Waktu Penelitian

1.

Tempat Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak se-Kecamatan Ngamprah


Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah :
a.

Orang Tua, untuk menjaring data pola komunikasi orang tua.

b.

Guru TK B, untuk menjaring data pola komunikasi guru dan

c.

Anak Taman Kanak-kanak kelompok B, untuk menjaring data kecerdasan
moral anak.

2.

Waktu Penelitian
Proses penelitian yang penulis laksanakan diharapkan dapat selesai dalam

waktu kurang lebih 6 bulan, mulai dari seminar usulan penelitian sampai

menyelesaikan laporan tesis. Jadwal penelitian yang menjadi acuan peneliti adalah
sebagai berikut :
Tabel.3.1
Jadwal Penelitian
No
1

2

3

Kegiatan
Jan
Feb
Mar
Tahap Pertama : Penyusunan Usulan Penelitian
a. Seminar Proposal
b. Perbaikan
Proposal
X

Penelitian
Tahap Kedua : Penulisan Tesis
a. Penyusunan Bab 1,2,3
X
X
b. Penyusunan Instrumen
X
Penelitian
c. Pelaksanaan penelitian
d. Analisis & olah data
e. Penulisan laporan
f. Bimbingan tesis
X
X
Tahap Ketiga
a. Perbaikan Tesis
b. Bimbingan
Akhir
Tesis
c. Sidang Tesis


Apr

Mei

X

X

X

Jun

X

X

X
X


X
X

Juli

X
X
X

82

C.

Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdiri dari dua variabel bebas (independent variabel)

dan satu variabel terikat (dependent variabel), yaitu :
1.

Pola Komunikasi Orang Tua sebagai variabel bebas pertama (X1)


2.

Pola Komunikasi Guru sebagai variabel bebas kedua (X2)

3.

Kecerdasan Moral Anak sebagai variabel terikat (Y)

Selain ketiga variabel diatas, penelitian ini dilengkapi pula dengan
subvariabel yang berasal dari kedua variabel bebas, yaitu :
1.

Subvariabel pola komunikasi orang tua model Instruktif (X1.1)

2.

Subvariabel pola komunikasi orang tua model Partisipatif (X1.2)

3.


Subvariabel pola komunikasi orang tua model Delegatif (X1.3)

4.

Subvariabel pola komunikasi guru model Satu Arah (X2.1)

5.

Subvariabel pola komunikasi guru model Dua Arah (X2.2)

6.

Subvariabel pola komunikasi guru model Multi Arah (X2.3)
Keterkaitan antara variabel dan subvariabel diatas adalah untuk melihat

besaran kontribusi masing-masing variabel bebas dan sub variabelnya terhadap
variabel terikat yang dapat digambarkan melalui paradigma/ kerangka penelitian
seperti di bawah ini :


83

X1
X1.1

r 2 X1.1Y

X1.2

r 2 X 1.2Y

X1.3

r 2 X1.3Y
r 2 X 1Y
R 2 X 1 X 2Y

Y

r 2 X 2Y

r 2 X 2 . 1Y

X2

r 2 X 2.2Y
X2.1

r 2 X 2.3Y
X2.2
X2.3

Gambar.3.1
Paradigma Penelitian
Keterangan :
X1
X1.1
X1.2
X1.3
X2
X2.1

X2.2
X2.3
Y

: Pola Komunikasi Orang tua
: PK Orang Tua Model Instruktif
: PK Orang Tua Model Partisipatif
: PK Orang Tua model Delegatif
: Pola Komunikasi Guru
: PK Guru Satu Arah
: PK Guru Dua Arah
: PK Guru Multiarah
: Kecerdasan Moral Anak

84

D.

Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel penelitian tersebut perlu didefinisioperasionalkan yang

bertujuan untuk menjelaskan makna variabel penelitian. Menurut Singarimbun
(1987: 23) dalam Riduwan (2008: 281), definisi operasional adalah unsur
penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu akan

diukur.

Adapun definisi variabel dari variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Pola Komunikasi Orang Tua (X1) adalah bentuk hubungan komunikasi
antara orang tua dan anak dalam menyampaikan dan menerima pesan
dengan cara yang tepat sehingga pesan dapat dipahami. Menurut Fisher
(1978: 160), pola komunikasi orang tua yang sering digunakan terdiri dari 3
model komunikasi, yaitu :
a. Model komunikasi Instruktif, indikatornya adalah komunikasi bersifat
satu arah yaitu dari orang tua kepada anak, orang tua lebih aktif dalam
menyampaikan pesan, orang tua memiliki dominansi/ otoritas dalam
menyampaikan pesan, sikap, perbuatan serta ucapan orang tua cenderung
memberikan

penjelasan/penugasan

yang

spesifik,

mementingkan

kepatuhan anak.
b. Model komunikasi Partisipatif, indikatornya adalah komunikasi bersifat
dua arah, terdapat interaksi antara orang tua dan anak, keputusan akhir
tetap pada orang tua, anak diberi kesempatan untuk berpendapat, orang
tua dan anak memiliki kedudukan yang sama dalam menyampaikan atau
menerima pesan.

85

c. Model komunikasi Delegatif, indikatornya adalah anak lebih aktif dalam
menyampaikan pesan, orang tua lebih berperan sebagai penerima pesan,
orang tua menyampaikan pesan hanya apabila benar-benar diperlukan,
orang

tua

memberikan

kepercayaan

sepenuhnya

kepada

anak,

pengambilan keputusan ada pada anak.

2.

Pola Komunikasi Guru (X2) adalah bentuk hubungan atau interaksi antara
pendidik (guru) dan peserta didik (anak) pada saat proses belajar mengajar
di sekolah berlangsung atau dengan istilah lain adalah hubungan aktif antara
pendidik dan peserta didik (Fathurrohman, 2007: 39). Tiga pola komunikasi
guru menurut Fathurrohman (2007) memiliki indikator sebagai berikut :
a. Pola komunikasi Satu Arah (komunikasi sebagai aksi), indikatornya
adalah guru memiliki otoritas yang tinggi dan bersifat satu arah, guru
berperan aktif sebagai pemberi pesan, anak kurang diberi kesempatan
untuk berpendapat atau menyampaikan

pesan/ gagasan, cenderung

menggunakan metode berpusat pada guru missal. ceramah.
b. Pola komunikasi Dua Arah (komunikasi sebagai interaksi), indikatornya
adalah komunikasi bersifat dua arah, hubungan timbal balik antara guru
dan anak secara individual, menutup komunikasi antar sesama anak,
cenderung menggunakan pendekatan personal.
c. Pola komunikasi Banyak Arah (komunikasi sebagai transaksi),
indikatornya adalah komunikasi lebih dinamis antara guru dan anak
secara keseluruhan, anak yang satu dengan yang lain memiliki hubungan

86

komunikasi, guru mampu menciptakan situasi pembelajaran siswa aktif,
cenderung menggunakan metode diskusi dan simulasi

3.

Kecerdasan moral anak (Y) adalah kemampuan anak dalam memahami hal
yang benar dan yang salah, memahami aturan dan norma-norma yang ada.
Artinya anak memiliki keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan
keyakinan tersebut, sehingga ia mampu bersikap benar dan terhormat
(Borba, 2008: 4). Tujuh unsur penting beserta indikatornya dalam
kecerdasan moral anak menurut Borba (2008; 7) adalah:
a. Empati (Empathy). Indikatornya adalah : peka terhadap kebutuhan dan
perasaan orang lain, menolong orang yang kesusahan atau kesakitan,
memperlakukan orang lain dengan penuh kasih sayang
b. Hati nurani (Conscience). Indikatornya adalah berani memilih untuk
melakukan sesuatu yang benar, merasa bersalah apabila melanggar
aturan, menegur teman yang berbuat salah.
c. Kontrol diri (Self-Control). Indikatornya adalah mampu mengendalikan
tindakannya, mengikuti aturan yang berlaku, mampu menahan dorongan/
keinginan.
d. Rasa hormat (Respect). Indikatornya adalah menghormati orang yang
lebih tua, mendengarkan guru/ teman ketika berbicara, mengucapkan dan
membalas salam, berbahasa sopan dalam berbicara (tidak berteriak)
e. Kebaikan hati (Kindness). Indikatornya adalah membantu teman yang
memerlukan atau mengalami kesulitan, tidak memaksakan kehendak,
mau mengalah dan tidak mementingkan diri sendiri, berbuat baik kepada
semua makhluk ciptaan Tuhan YME
f. Toleransi (Tolerance). Indikatornya adalah mampu menghargai orang
lain tanpa membedakan suku, status ekonomi, kelas, agama, dll,
menutup hidung dan mulut apabila bersin/ batuk, bersikap ramah kepada
siapa pun.

87

g. Keadilan (Fairness). Indikatornya adalah bermain dengan teman tanpa
memandang status, agama, keyakinan, atau jenis kelamin, menentang
permusuhan, mau berbagi dengan teman tanpa memandang status atau
jenis kelamin.
E.

Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1.

Populasi
Sugiyono (2002) dalam Riduwan (2008: 54) memberikan pengertian bahwa

”populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak TK B yang berada di
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 719 orang dari
30 Taman Kanak-kanak yang tercatat dalam data terakhir di Dinas Pendidikan
Kecamatan Ngamprah. Berikut rincian dari populasi penelitian tersebut :
Tabel. 3.2
Populasi Anak TK Se-Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran. 2008/2009
(Sumber : UPTD Kecamatan Ngamprah, Desember 2009)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama TK
Harapan Ibu
Permata hati
Amelia
Parikesit
Islam Bait AlHikmah
Bukit Permata
Al-Innayah II
Niagara
An-Nissa
Bina Nusantara
Al-Falah

Alamat
Jl. Sindangsari No.176B
Jln. Intan 1 V 6. 3 Permata
Jln. Ciung Wanara III No.2
Komp. Perumahan Permata
Jln. Gadobangkong No.112

Jumlah
Anak
31
47
25
19
34

Komp. Bukit Permata Blk.D No.22
Komp. Perumahan Padasuka
Komp. Puri Cipageran No. 12
Komp. Bukit Permata Blk. I
Jln. Inpantri No. 1. A
Jln. Jamrud XI Komp. Permata

21
16
47
3
56
17

88

12
13
14

Al-Amin
Graha Ananda
Pelangi

15
16
17
18

Al-Gharibiyah
Safira
Mentari
Kasih Ibu

19
20
21
22

25
26
27
28
29
30

Mutiara Ibu
Al-Hikmah
Smart Kids
Bunga-bunga
Bangsa
Mufid 1 dan 2
Al-Azhar
Syifa
Budi Parahyangan
BAM
Layina
Nurul Iman
Menara
Berdikari
Permata Bunda

2.

Teknik Pengambilan Sampel

23
24

Jln. Rawa Tengah Rt. 03/07
Komp. GBR Blok F No.7
Kp. Caringin Bbk. PT Kertas
No.102
Jln. Bunisari Kulon No.5
Komp. Bumi Pakusarakan II No. 1
Komp. Puri Cipageran Indah 2
Jln. Hajigopur Kp. Cijerah
DesaTani Mulya
Jln. Raya Gadobangkong No.116
Jln. Botani Desa Tani Mulya
Jln. Panorama Blk. 8 No.56
Komplek GBR No.3 Blk F

27
26
23

Komp. Taman Bunga Cilame
Jln. Cimareme No. 340

42
24

Jl. Permata Raya L1 No. 28
Komp. GBR I No.12
Komp. Bumi Pakusarakan
Jln. Celoa No. 48 Desa. Mekarsari
Jln. Babakan Rahman 31
Griya Asri Pakusarakan
Jumlah

15
15
18
20
27
12
719

11
14
32
9
30
22
10
26

Dari jumlah populasi sebesar 719 orang, selanjutnya akan ditetapkan jumlah
sampel penelitian yang akan digunakan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan
teknik simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan menggunakan sistem secara acak tanpa memperhatikan strata
(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan, 2008: 58). Hal ini
dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen.
Karena populasi telah diketahui, maka teknik pengambilan sampel dapat
menggunakan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh Riduwan (2008: 65),
yaitu sebagai berikut :

89

n=

N
N .d 2 + 1

Dimana n

= Jumlah sampel

N

= Jumlah populasi

d2

= Presisi yang ditetapkan

Berdasarkan rumus tersebut, bila tingkat presisinya ditetapkan sebesar 10%,
maka dapat ditetapkan jumlah sampelnya sebagai berikut :

n=

N
719
719
=
=
= 87,79 ~ 88 orang
2
2
N .d + 1 719.(0,1) + 1 8,19

Untuk memudahkan dalam pengumpulan data, selanjutnya dari jumlah
sampel 88 orang tersebut akan ditentukan jumlah masing-masing sampel dari
setiap TK di Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat secara proporsional
dengan rumus sebagai berikut :
ni =

Ni
.n
N

Dimana : ni
n
Ni
N

= Jumlah sampel menurut stratum
= Jumlah sampel seluruhnya
= Jumlah populasi menurut stratum
= Jumlah populasi seluruhnya

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel dari masing-masing TK di
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat adalah seperti yang tercantum
didalam tabel berikut :
Tabel. 3.3
Jumlah Sampel Anak TK di Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2008/2009
No
1
2
3
4
5
6
7

Nama TK
Harapan Ibu
Permata hati
Amelia
Parikesit
Islam Bait Al-Hikmah
Bukit Permata
Al-Innayah II

Penentuan Sampel
(ni=Ni/N.n)
31/719.88 = 3,76
47/719.88 = 5,75
25/719.88 = 3,05
19/719.88 = 2,33
34/719.88 = 4,16
21/719.88 = 2,57
16/719.88 = 1,96

Jumlah
4 responden
6 responden
3 responden
2 responden
4 responden
3 responden
2 responden

90

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Niagara
An-Nissa
Bina Nusantara
Al-Falah
Al-Amin
Graha Ananda
Pelangi
Al-Gharibiyah
Safira
Mentari
Kasih Ibu
Mutiara Ibu
Al-Hikmah
Smart Kids
Bunga-bunga Bangsa
Mufid 1 dan 2
Al-Azhar Syifa Budi P
BAM
Layina
Nurul Iman
Menara
Berdikari
Permata Bunda
Jumlah

47/719.88 = 5,75
3/719.88 = 0,37
56/719.88 = 6,85
17/719.88 = 2,08
27/719.88 = 3,30
26/719.88 = 3,18
23/719.88 = 2,82
11/719.88 = 1,35
14/719.88 = 1,71
32/719.88 = 3,92
9/719.88 = 1,10
30/719.88 = 3,67
22/719.88 = 2,69
10/719.88 = 1,22
26/719.88 = 3,18
42/719.88 = 5,14
24/719.88 = 2,94
15/719.88 = 1,84
15/719.88 = 1,84
18/719.88 = 2,20
20/719.88 = 2,45
27/719.88 = 3,30
12/719.88 = 1,47

6 responden
0 responden
7 responden
2 responden
3 responden
3 responden
3 responden
1 responden
2 responden
4 responden
1 responden
4 responden
3 responden
1 responden
3 responden
5 responden
3 responden
2 responden
2 responden
2 responden
2 responden
3 responden
2 responden

88 responden

Dalam pelaksanaan penelitian, sampel dipilih menjadi 100 orang
responden. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan sampel.

F.

Teknik dan Alat Pengumpul Data
Dalam penelitian deskriptif, instrumen yang sering digunakan adalah angket

(kuesioner) dan pedoman pengamatan/ wawancara. Berdasarkan fokus masalah
penelitian, terdapat tiga instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu instrumen untuk menjaring data (a) pola komunikasi orang tua dalam bentuk
skor, (b) pola komunikasi guru dalam bentuk skor, dan (c) data tentang
kecerdasan moral anak dalam bentuk skor.

91

Pengumpulan data pola komunikasi orang tua dan pola komunikasi guru
dilakukan melalui pengisian instrumen penelitian yang berupa inventori atau
angket. Sedangkan untuk menjaring data kecerdasan moral anak dilakukan
melalui observasi terhadap anak melalui bantuan guru dengan mengisi pedoman
observasi yang telah disusun oleh peneliti.
Untuk mengumpulkan ketiga jenis data tersebut, disusun tiga perangkat alat
pengumpul data. Adapun alat pengumpul data tersebut adalah :
1.

Pola Komunikasi Orang Tua. Instrumen ini disusun dalam bentuk inventori
atau angket dengan alternatif jawaban sebagai berikut :
SL

: artinya orang tua Selalu melakukan pernyataan yang dimaksud

SR

: artinya orang tua Sering melakukan pernyataan yang dimaksud

JR

: artinya orang tua Jarang melakukan pernyataan yang dimaksud

TP

: artinya orang tua Tidak Pernah melakukan pernyataan yang
dimaksud

Orang tua diminta untuk memberikan tanda ceklis (√) pada salah satu
alternatif jawaban yang tersedia dan sesuai dengan cara mereka
berkomunikasi atau berinteraksi dengan putra putri mereka di rumah.
Adapun penilaian yang akan diberikan pada setiap alternatif jawaban yang
telah disediakan adalah :
Tabel.3.4
Skor untuk setiap Alternatif Jawaban
Alat Ukur Pola Komunikasi Orang Tua
Alternatif Jawaban

Skor/ Nilai

Selalu (SL)

4

Sering (SR)

3

Jarang (JR)

2

Tidak Pernah (TP)

1

92

2.

Pola Komunikasi Guru. Instrumen ini disusun dalam bentuk inventori atau
angket dengan alternatif jawaban sebagai berikut :
SL

: artinya orang tua Selalu melakukan pernyataan yang dimaksud

SR

: artinya orang tua Sering melakukan pernyataan yang dimaksud

JR

: artinya orang tua Jarang melakukan pernyataan yang dimaksud

TP

: artinya orang tua Tidak Pernah melakukan pernyataan yang
dimaksud

Guru diminta untuk memberikan tanda ceklis (√) pada salah satu alternatif
jawaban yang tersedia dan sesuai dengan cara mereka berkomunikasi atau
berinteraksi dengan putra putri mereka di rumah. Adapun penilaian yang
akan diberikan pada setiap alternatif jawaban adalah :
Tabel.3.5
Skor untuk setiap Alternatif Jawaban
Alat Ukur Pola Komunikasi Guru
Alternatif Jawaban

3.

Skor/ Nilai

Selalu (SL)

4

Sering (SR)

3

Jarang (JR)

2

Tidak Pernah (TP)

1

Kecerdasan Moral Anak. Instrumen ini disusun dalam bentuk pedoman
observasi atau sebagai acuan bagi guru dalam mengamati kecerdasan moral
anak. Dalam pedoman observasi kecerdasan moral anak pun terdapat
beberapa alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh guru sesuai dengan
keadaan anak. Alternatif jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut :
SL

: artinya anak Selalu melakukan pernyataan yang dimaksud

SR

: artinya anak Sering melakukan pernyataan yang dimaksud

JR

: artinya anak Jarang melakukan pernyataan yang dimaksud

TP

: artinya anak Tidak Pernah melakukan pernyataan yang dimaksud

93

Guru diminta untuk memberikan tanda ceklis (√) pada salah satu alternatif
jawaban yang tersedia dan sesuai dengan keadaan anak. Dalam pedoman
observasi kecerdasan moral anak terdiri dari item positif dan item negatif.
Item positif adalah item-item yang mendukung atau sesuai dengan kriteria
tertentu, sedangkan item negatif berarti item-item yang tidak sesuai dengan
standar/ kriteria yang telah ditentukan. Penilaian yang akan diberikan pada
setiap jawaban bagi item yang positif berbeda dengan penilaian pada setiap
item yang negatif. Adapun penilaian untuk alternatif jawaban dalam item
positif dan item negatif adalah :
Tabel.3.6
Skor untuk setiap Alternatif Jawaban
Alat Ukur Kecerdasan Moral Anak

G.

Alt. Jawaban
Item Positif
Selalu (SL)

Skor/
Nilai
4

Alt. Jawaban Item
Negatif
Selalu (SL)

Skor/ Nilai

Sering (SR)

3

Sering (SR)

2

Jarang (JR)

2

Jarang (JR)

3

Tidak Pernah (TP)

1

Tidak Pernah (TP)

4

1

Pengembangan Instrumen Penelitian
Berdasarkan fokus masalah penelitian, terdapat tiga alat ukur (instrumen)

penelitian, yaitu instrumen untuk menjaring data : (1) pola komunikasi orang tua,
(2) pola komunikasi guru dan (3) kecerdasan moral anak. Ketiga instrumen
tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator yang ada pada setiap teori pokok
dari setiap variabel.

94

Instrumen pola komunikasi orang tua disusun berdasarkan teori pola
komunikasi yang dikemukakan oleh Fisher (1978) yang menyatakan bahwa pola
komunikasi orang tua terdiri dari model instruktif, model partisipatif dan model
delegatif. Instrumen yang diujicobakan terdiri dari 80 item.
Instrumen pola komunikasi guru disusun berdasarkan teori pola komunikasi
yang dikemukakan oleh Fathurrohman (2008: 39). yang menyatakan bahwa pola
komunikasi guru terdiri dari pola komunikasi satu arah, pola komunikasi dua arah
dan pola komunikasi banyak arah/ multi arah. Instrumen yang diujicobakan
berjumlah 70 item.
Pedoman observasi kecerdasan moral anak disusun berdasarkan teori
kecerdasan moral yang dikemukakan oleh Borba (2008: 4) yang menyatakan
bahwa kecerdasan moral terbangun dari tujuh kebajikan utama, yaitu empati, hati
nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan hati, toleransi dan keadilan. Pedoman
observasi yang diujicobakan berjumlah 80 item.
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian dari ketiga instrumen tersebut
sebelum uji coba instrumen adalah :

95

Tabel. 3.7
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pola Komunikasi Orang Tua,
Pola Komunikasi Guru dan Kecerdasan Moral Anak

$ !$

#

a.

+$ !$ +,$ +-$ *.
+$ *$ .$ /$ + $ */$
*-

b.
c.
#
$

d.

$ **$

,$

%

$ +/$ +0$ ,!$
,.$ *0

%
&

#

'

! $ +*$ ,+$ ,,$ ./

e.

-$ /$ *$ .$ ! $ .

(

$ 0$ ,$ !!$ !,$ , $
* $.
,$ !.$ *!$ .!

(

!-$ + $ ,/$ .+

%

$ -$ !.$ .,

'
!
"

a. (

!$ !+$ +.$ ,*$ .*

b.
c.

$ 0$ -$ !/$ ..
+$ *$ 0$ +!$ ,-$
.-

'
'

)

d.

.$ !*$ !0$ *+$ .0

% '
'
e.

, $ ,0$ * $ *,$ -/

96

1
'

1

#

(

-$ +$ ,$ +,$ ,/$
*
$ *$ ,$ .$ $ +!$
*!

1
%

!$ +$ .$ !$ !/$ +*$
*

3
'

$ +$ + $ *+

4

%

"

(

0$ /$

$ ,.$ *,

$ ! $ !!$ , $ ,*$
,0$ **

5
3

*$ /$ !*$ ++$ *.

%
%

-$ .$ -$ 0$ ,!$ ,+

3
4
0$ ! $ !+$ + $ , $
*-

!
2 '
(

3

%

*$ !.$ !-$ +.$ +-$
,,

3 '
$ !$ !,$ ,-$ *0

'
%

1

,$ !0$ +/$ +0$ */$ ./

%
&
4

3

97

2

%

6

+$ *$ .

,

-$

/

(
'

%

$

$0

$!

!$ ,

.

+$ *

-

0

/$ .*

'
5

2
'

%

'

+$ -

!

'
'
%

$ !

.

,

*$ ..

!/$ !,$
+
!*$ !-

+/

0

!0$ .-

! $ !.

! $ !!

+-$ ,/$
,!

+.$ ,

++

+ $ +*

+!

+,$ .0

, $ +0

,+

#
+7
'
#

!+

%
%

%
2
%

8
9

,

'

%

2
%
: 6

98

,0$ *

,-

*!

*+$ -/

2

,,$ ,*$
*

,.$ *

2

*,$ .

**$ .,

*0$ ./$
.+
*-$ .

*.

*
$
$

$

$
#
%

.

$
'

$
$

&

%

#

Secara umum, langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1.

Merumuskan definisi operasional variabel berdasarkan studi pustaka,
landasan teoritis dan sumber-sumber lain.

2.

Menyusun kisi-kisi instrument penelitian dan item-item penelitian dengan
merujuk pada definisi operasional yang ada.

3.

Melakukan judgement ahli, yaitu untuk memberikan penilaian terhadap
instrumen penelitian yang telah disusun.

4.

Melakukan uji coba instrumen kepada anak Taman Kanak-kanak yang
berada di luar wilayah penelitian sesungguhnya.

5.

Melakukan analisis validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

6.

Mengatur butir-butir item yang terpakai sesuai dengan hasil uji coba
instrumen.

.!

99

H.

Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrument dimaksudkan untuk menguji validitas item dan

reliabilitas instrument penelitian. Uji coba instrument dilakukan di TK At-Taufik
yang terletak di Desa Babakan dan TK Kemilau Zaman yang terletak di Desa
Cibaligo dengan jumlah 23 orang responden dari TK At-Taufik dan 9 orang
responden dari TK Kemilau Zaman yang dilaksanakan pada tanggal 8-16 Mei
2009. Adapun hasil uji coba tersebut adalah sebagai berikut :
Jumlah item uji coba variabel pola komunikasi orang tua (X1) s= 80 item.
Setelah dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas, maka terdapat item yang
gugur sebanyak 27 item dengan rincian sebagai berikut : item no 1, 7, 8, 11, 13,
17, 20, 23, 25, 29, 30, 36, 37, 38, 44, 45, 53, 55, 56, 57, 58, 63, 64, 65, 71, 72, 76.
Dengan demikian ke-27 item ini dibuang, sehingga item yang terpakai hanya 53
item.
Jumlah item uji coba variabel pola komunikasi guru (X2) = 70 item. Setelah
dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas, maka terdapat item yang gugur,
yaitu sebanyak 18 item dengan rincian sebagai berikut : item no 1, 3, 7, 10, 13, 15,
19, 20, 43, 45, 46, 47, 48, 52, 53, 54, 55, 66. Dengan demikian ke-18 item ini
dibuang, sehingga item yang terpakai hanya 52 item.
Jumlah item uji coba variabel kecerdasan moral anak (Y) = 80 item. Setelah
dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas, maka terdapat item yang gugur
sebanyak 17 item, yaitu item no 1, 7, 11, 13, 17, 20, 21, 26, 30, 47, 53, 55, 56, 57,
63, 64, 76. Dengan demikian ke-27 item ini dibuang, sehingga item yang terpakai
hanya 63 item. (Tabel skor validitas setiap item dapat dilihat di Lampiran.)

100

Adapun hasil pengujian reliabilitas instrument yang diperoleh melalui
perhitungan dan bantuan SPSS.17,0 for windows adalah sebagai berikut :
1.

Koefisien reliabilitas dari Instrument pola komunikasi orang tua adalah
sebesar r11= 0,789 dengan rtabel = 0,202. Karena r11> rtabel atau 0,789 > 0,202
maka instrument tersebut dinyatakan reliabel.

2.

Koefisien reliabilitas dari Instrument pola komunikasi guru adalah sebesar
r11 = 0,795. dengan rtabel = 0,202. Karena r11> rtabel atau 0,795 > 0,202 maka
instrument tersebut dinyatakan reliabel.

3.

Koefisien reliabilitas dari Instrument kecerdasan moral anak adalah sebesar
r11 = 0,763. dengan rtabel = 0,202. Karena r11> rtabel atau 0,763 > 0,202 maka
instrument tersebut dinyatakan reliabel.
Setelah dilakukan ujicoba, terjadi perubahan no item yang terpakai, sehingga

perlu dilakukan pembenahan dan perbaikan kisi-kisi instrument penelitian.
Tabel.3.8
Perubahan Nomor Item Penelitian yang Valid
Variabel Pola Komunikasi Orang Tua
No Item
Sebelum TO
2
3
4
5
6
9
10
12
14
15
16
18
19
21
22
24
26
27

No Item
Sesudah TO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

No Item
Sebelum TO
28
31
32
33
34
35
39
40
41
42
43
46
47
48
49
50
51
52

No Item
Sesudah TO
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

No Item
Sebelum TO
54
59
60
61
62
66
67
68
69
70
73
74
75
77
78
79
80

No Item
Sesudah TO
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53

101

Tabel.3.9
Perubahan Nomor Item Penelitian yang Valid
Variabel Pola Komunikasi Guru
No Item
Sebelum TO
2
4
5
6
8
9
11
12
14
16
17
18
21
22
23
24
25
26

No Item
Sesudah TO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

No Item
Sebelum TO
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
44

No Item
Sesudah TO
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

No Item
Sebelum TO
49
50
51
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
67
68
69
70

No Item
Sesudah TO
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52

Tabel.3.10
Perubahan Nomor Item Penelitian Yang Valid
Variabel Kecerdasan Moral Anak
No Item
Sebelum TO
2
3
4
5
6
8
9
10
12
14
15
16
18
19
22
23
24
25
27
28
29

No Item
Sesudah TO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

No Item
Sebelum TO
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
48
49
50
51
52

No Item
Sesudah TO
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

No Item
Sebelum TO
54
58
59
60
61
62
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
77
78
79
80

No Item
Sesudah TO
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63

102

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian setelah mengalami perubahan nomor
item valid adalah sebagai berikut :
Tabel. 3.11
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Setelah Uji Coba

#

$ $ ,$ + $
0$ ! $ +!
!$ ,$ .$ !0$ ++

%
#
$

+$ +$ *$ !!$ +,

%
%
&

#

'
/$ !/$ !.$ +*

.$
(

*$

%

$

$ +$ !,$ +
/$ +.

(

-$ !+$ +-

$ +0
'
!

(

!$ !

"

-$ !$ 0$ ,/
*$ .$ 0$ ,

%
'
'

)
-$ ,$ ,
% '
'
!*$ !-$ +/$ ,!

103

#

a. 1
'

1

$ ,$

$ ++

(
$ *$

b. 1
c. (

+$

8 3 9

.$ !.$ +,
$ +$ +*

'
.$ 0$ !!$ +.

d. 4

4
*$ !$ +/$ +"

(

$ +$ ,$ !-$!0$
+

5
3
%
%
#

3

/$$ -$ !,$ +0

4
,$ 0$ /$

!
!$ *$ !+$ ,/
2 '

(

3
(

%

%

8 3 9'
'

-$ 0$ !/

1
-$ .$ + $ ,

%
&

3

4
!$ ! $ ! $ !*$ +!$
,

104

2

%

6

!$ ,

+

*$ 0

-

.

$

(
'

%
'
5

2
'
/$
%

'

!
+

!

.$ /
'
'
%

,$ *

0

-

*/

#
+7

'

*$ !
#

!

.$ 0

,

%
%

%

!/$ *

2

$ %

!$ +

8
9

,

!-$ +/

+

b.

!,

!!$ !.

c.

!+

!*$ *

+ $ !0

+!

'

a.

2
%
: 6

105

*

+,$ +.

++

$
$

$

$
*!
#
%

.

2

+*

+-

2

+0$ ,*

,/$ ,0

,!$,+$
,, $ ,,

,

$
'

%

I.

$
$

&

#

Pengumpulan Data
Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan dalam waktu kurang lebih dua

minggu terhitung sejak tanggal 03 Juni 2009 sampai dengan tanggal 18 Juni 2009
dengan pengaturan satu minggu pertama digunakan untuk penyebaran angket ke
setiap Taman Kanak-kanak se-Kecamatan Ngamprah dan satu minggu kedua
difokuskan untuk pengambilan angket.
Adapun prosedur penelitian secara umum melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
1.

Tahap Persiapan
a. Menentukan masalah penelitian
b. Melakukan orientasi dan observasi mengenai kemungkinan dapat
dilakukan penelitian tersebut.

,.

106

c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran yang benar
dan tepat mengenai variable-variabel penelitian.
d. Menentukan dan menyusun alat ukur yang akan digunakan.
e. Mengujicobakan alat ukur kepada anak TK di luar wilayah penelitian.
f.

Mempersiapkan masalah-masalah administrasi dengan pihak sekolah.
Misal. Mengurus perizinan, memperbanyak alat ukur/ instrumen
penelitian, dll.

g. Menentukan waktu dan sampel penelitian untuk pengambilan data
sesungguhnya.
2.

Tahap Pengumpulan Data
a.

Menghubungi dan mendatangi sampel penelitian

b. Menyebarkan angket ke tiap Taman Kanak-kanak sesuai dengan sampel
yang dibutuhkan.
c.

Menjelaskan maksud dan tujuan sampel

d. Melaksanakan pengambilan data dengan cara meminta responden untuk
mengisi angket yang telah disediakan.
e.
3.

Membuat kesepakatan waktu pengambilan alat ukur/ angket.

Tahap Pengolahan Data
a.

Mengecek kelengkapan instrument yang telah diisi. Kelengkapan
jawaban dari responden ini menentukan dapat atau tidaknya data
tersebut diskor dan diolah lebih lanjut.

107

b. Memberikan nomor urut atau kode responden pada setiap lembar
jawaban. Nomor urut atau kode responden yang berlaku untuk satu
variabel berlaku pula untuk variabel lainnya.
c.

Melakukan skoring pada setiap lembar jawaban.

d. Memindahkan skor yang diperoleh setiap responden ke dalam tabel
utama berdasarkan nomor urutnya.
e.

Menghitung harga-harga statistik, menguji asumsi-asumsi statistik serta
taraf signifikansi yang diperoleh dari setiap sampel yang diteliti.

f.

Memberikan penafsiran terhadap kecenderungan karakteristik sampel
yang diteliti berdasarkan harga statistik yang diperoleh dari perhitungan.

g. Menyajikan hasil-hasil pengolahan dan analisis data dalam bentuk
uraian dan angka-angka untuk memberikan gambaran yang jelas
mengenai hasil penelitian.

J.

Teknik Pengolahan Data.
Sebelum pengumpulan data yang sesungguhnya, maka instrumen penelitian

yang telah disusun, diujicobakan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui kualitas instrumen yang pada akhirnya nanti akan diuji validitas dan
reliabilitas dari instrumen tersebut. Menurut Nasution (1987: 100), kualitas
instrumen sebagai alat pengukur pada umumnya harus memenuhi dua syarat
utama, yaitu valid atau shahih dan reliabel atau dapat dipercaya. Pelaksanaan
pengujian validitas da reliabilitas diaplikasikan melalui program SPSS 17,0 for
windows.

108

Validitas suatu instrumen penelitian merupakan aspek yang sangat penting.
Suatu alat ukur dikatakan valid, apabila alat tersebut dapat mengukur apa yang
hendak diukur oleh alat ukur tersebut. Untuk menguji validitas alat ukur tersebut
dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap butir item dengan skor
totalnya. Rumus yang biasa digunakan untuk menghitung validitas alat ukur
menurut Sudjana (2007: 148-149) adalah rumus korelasi product moment dari
Karl Pearson sebagai berikut :
rxy =

N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )

(N ∑ X

2

)(

− ( X ) N ∑ Y 2 − (Y )
2

2

)

Pengujian r apakah berarti atau tidak pada taraf signifikasi tertentu
digunakan uji t dengan rumus ; t =

r n−2
1− r2

.

Harga t hitung kemudian dibandingkan dengan hrga t tabel pada taraf
signifikansi tertentu dan dengan derajat kebebasan n-2. jika harga t hitung > t
tabel, maka koefisien validitas butir pernyataan tersebut dapat dipakai.

Setelah menguji validitas setiap instrumen, selanjutnya dapat dilakukan uji
reliabilitas atau tingkat keajegan instrumen. Untuk menguji reliabilitas
instrumen,dapat digunakan rumus yang sama dengan pengujian validitas, yaitu
menggunakan rumus korelasi Product Moment dari karl Pearson. Setelah
diketahui koefisien korelasinya, kemudian ditentukan koefisien reliabilitas
instrumen tersebut dengan rumus tekhnik belah dua yang dikenal dengan formula
Spearman-Brown sebagai berikut :

109

rtt =

2rhh
1 + rhh

Dengan rtt = Koefisien reliabilitas tes secara total ( tt=total test )
rhh= Koefisien korelasi product moment antara bagian pertama
instrumen dengan bagian kedua instrumen (hh = half- half)

Adapun kaidah pengujian signifikansinya adalah :
Jika rtt ≥ rtabel , berarti reliabel, dan
Jika rtt ≤ rtabel , berarti tidak reliabel

Setelah menguji validitas dan reliabilitas instrumen atau alat ukur penelitian,
maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang sesungguhnya dan
kemudian dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah meliputi uji
hipotesis, dengan menggunakan teknik statistik regresi sederhana, regresi ganda,
korelasi sederhana dan korelasi ganda.

a.

Rumus Persamaan Regresi Sederhana : Yˆ = a + b1

b.

Rumus Persamaan Regresi Ganda

c.

Rumus Korelasi Sederhana (Pearson Product Moment)

rxy =

: Yˆ = a + b1 X 1 + b2 X 2

n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )

[n∑ X

2

][

− ( X ) n∑ Y 2 − (Y )
2

2

]

(Riduwan, 2008: 279)

110

Dimana : rxy

= Koefisien korelasi

X

= Variabel Bebas

Y

= Variabel Terikat

n

= Jumlah responden

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari
harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r =
0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan
arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :

Tabel.3.12
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

INTERVAL

TINGKAT

KOEFISIEN

HUBUNGAN

0,80 – 1,00

Sangat Kuat

0,60 – 0,799

Kuat

0,40 – 0,599

Cukup Kuat

0,20 – 0,399

Rendah

0,00 – 0,199

Sangat Rendah

Sumber : Riduwan, (2004: 280).

Selanjutnya adalah menentukan koefisien determinasi untuk mengetahui
besar-kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y atau seberapa besar kontribusi
pola komunikasi orang tua dan guru terhadap perkembangan moral anak TK seKecamatan Ngamprah dengan rumus :

111

KP = r2 x 100 %

Dimana KP = Nilai koefisien determinan
r = Nilai koefisien korelasi.

Pengujian selanjutnya adalah uji signifikansi yang berfungsi untuk
mengetahui makna hubungan antara varabel X1 terhadap variabel Y dan variabel
X2 terhadap variabel Y, dengan rumus :

t hitung =

r n−2

Dimana : thitung = Nilai t

1− r2

r

= Nilai Koefisien Korelasi

n

= Jumlah Sampel

Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2).
Adapun kaidah keputusan : jika thitung > ttabel berarti signifikan, sebaliknya
jika thitung < ttabel berarti tidak signifikan

d.

Rumus Korelasi Ganda

Rx1 x 2 y =

r 2 X 1Y + r 2 X 2Y − 2( X 1Y )( X 2Y )(rX 1 X 2 )
1 − r 2 X1 X 2

Rumus diatas digunakan untuk menganalisis korelasi ganda, artinya untuk
melihat apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola komunikasi
orang tua (X1) dan pola komunikasi guru (X2) terhadap kecerdasan moral anak TK
se-Kecamatan Ngamprah (Y).

112

Adapun untuk mengetahui signifikansi korelasi berganda tersebut, terlebih
dahulu dicari Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel dengan rumus :

Fhitung

R2
k
=
1 − R2
n − k −1

Dimana ; R
k

(

)

= Nilai koefisisen korelasi ganda,
= jumlah variabel bebas,

n

= jumlah sampel

Fhitung = Nilai F yang dihitung

Kaidah pengujian signifikansinya adalah :
Jika Fhitung ≥ Ftabel , , maka Ho ditolak, artinya signifikan dan
Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho diterima, artinya tidak signifikan

K.

Uji Persyaratan Analisis
Sebelum menganalisis data lebih jauh, maka sebelumnya harus dilakukan uji

persyaratan analisis terlebih dahulu, antara lain adalah dengan melakukan uji
normalitas dan uji regresi linieritas yang sebelumnya diawali oleh proses perubaan
data mentah (data ordinal) mejadi data baku (data interval). Berikut uji
persyaratan analisis yang telah dilakukan :

1.

Merubah data mentah (data ordinal) menjadi data baku (data interval).
Untuk merubah data ordinal menjadi data interval pada setiap variabel dan
sub variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Ti = 50 +

Xi − x
s

113

Berikut hasil perubahan data dari setiap variabel dan subvariabel dengan
menggunakan rumus diatas :
a.

Data Variabel Pola Komunikasi Orang Tua (X1)
Diketahui rata-rata (mean) adalah 124,46 dan standar deviasi atau simpangan

baku (s) adalah 10,9. Selanjutnya mengubah data ordinal menjadi data interval
Contoh : Penyelesaian data ordinal 125 menjadi data interval :
Ti = 50 + 10

(125 − 124.46)
= 50,49 ~ 50
10,9

Dengan prosedur yang sama, maka data ordinal variabel Pola Komunikasi
Orang Tua berubah menjadi data interval (data baku) seperti terlihat pada tabel
berikut ini :
Tabel. 3.13
Data Baku Variabel Pola Komunikasi Orang Tua
No

Ord

Int

No

Ord

Int

No

Ord

Int

No

Ord

Int

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

125
136
127
128
130
129
134
124
122
127
120
108
122
122
128
122
129
146
120
117
148
140
133
115
124

50
61
52
53
55
54
59
50
48
52
46
35
48
48
53
48
54
70
46
43
72
64
58
47
50

26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

124
112
118
118
123
120
101
142
117
130
113
135
133
133
136
137
109
136
136
123
151
126
130
126
121

50
39
44
44
49
46
28
66
43
55
40
60
58
58
61
62
36
61
61
49
74
51
55
58
47

51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

125
114
116
118
128
132
134
115
120
117
131
94
139
130
131
107
117
108
115
113
107
118
131
120
136

50
40
42
44
53
57
59
47
46
43
56
22
63
55
56
46
46
35
47
40
34
44
56
46
61

76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

109
149
146
123
132
124
110
114
126
125
126
124
118
140
123
116
122
109
118
114
115
118
138
117
136

43
73
70
49
57
50
37
40
51
51
56
50
44
64
49
42
48
36
44
40
47
44
62
43
61

114

Adapun data dari tiga model pola komunikasi orang tua adalah sebagai
berikut :
1)

Data Pola Komunikasi Orang Tua Model Instruktif (X1.1)
Diketahui : rata-rata ( x = 44,2) dan simpangan baku (s) = 6,976
Berdasarkan langkah-langkah terlampir, dan dengan menggunakan rumus

diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel. 3.14
Data Baku SubVariabel PK Orang Tua Model Instruktif
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

2)

Ord

Int

43
45
44
42
42
50
49
35
45
49
45
36
43
38
49
50
49
59
40
43
54
50
54
38
47

48
51
50
47
47
58
57
37
51
57
51
38
48
41
57
58
57
71
44
48
64
58
64
41
54

N
o
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Ord

Int

40
43
35
41
50
41
30
51
40
46
36
45
46
51
52
56
36
56
58
45
50
52
45
46
37

44
48
37
45
58
45
30
60
44
52
38
51
52
60
61
67
38
67
70
51
58
61
51
52
40

N
o
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

Ord

Int

39
35
37
42
53
51
54
38
34
38
38
40
52
52
44
44
39
34
34
38
36
40
38
39
53

42
37
40
47
63
51
64
41
35
41
41
44
61
61
50
50
42
35
35
41
38
44
41
42
63

N
o
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

Ord

Int

44
62
55
52
50
40
43
43
43
47
52
45
40
59
43
38
35
36
37
39
35
36
51
40
52

50
75
65
61
58
44
48
48
48
54
61
51
44
71
48
41
37
38
40
42
37
38
60
44
61

Data Pola Komunikasi Orang Tua Model Partisipatif (X1.2)
Diketahui : rata-rata ( x ) = 45,42 dan simpangan baku (s) = 4,566
Berdasarkan langkah-langkah terlampir, dan dengan menggunakan rumus

diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

115

Tabel. 3.15
Data Baku SubVariabel PK Orang Tua Model Partisipatif
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

3)

Ord

Int

50
51
49
51
45
47
48
51
46
43
45
43
47
49
43
40
42
45
45
41
50
49
43
46
40

60
62
58
62
49
54
56
62
51
45
49
45
54
58
45
38
43
49
49
40
60
58
45
51
38

N
o
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Ord

Int

48
36
51
44
37
45
46
46
44
50
48
47
51
53
48
40
36
41
46
44
53
40
51
48
48

56
29
62
47
32
49
51
51
47
60
56
54
62
67
56
38
29
40
51
47
67
38
62
56
56

N
o
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

Ord

Int

50
49
45
42
45
44
43
44
52
39
52
26
48
43
52
44
39
35
47
43
44
45
52
47
45

60
58
49
43
49
47
45
47
64
36
64
8
56
45
64
47
36
27
54
48
47
49
64
54
49

N
o
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

Ord

Int

43
48
47
38
50
48
38
44
47
44
42
47
48
43
47
43
43
40
50
42
52
47
49
49
48

45
56
54
34
60
56
34
47
54
47
43
54
56
45
54
45
45
38
60
43
64
54
58
58
56

Data Pola Komunikasi Orang Tua Model Delegatif (X1.3)
Diketahui : rata-rata ( x ) = 35,03 dan simpangan baku (s) = 4,409
Berdasarkan langkah-langkah terlampir, dan dengan menggunakan rumus

diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

116

Tabel. 3.16
Data Baku SubVariabel PK Orang Tua Model Delegatif

b.

No

Ord

Int

No

Ord

Int

No

Ord

Int

No

Ord

Int

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

32
40
34
35
43
32
37
38
31
35
30
29
32
35
36
32
38
42
35
33
44
41
36
31
37

43
61
48
50
68
43
55
57
41
50
39
36
43
50
52
43
57
66
50
45
70
64
52
41
55

26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

36
33
32
33
36
34
25
45
33
34
29
43
36
29
36
41
37
39
32
34
48
34
34
39
36

52
45
43
45
52
48
27
73
45
48
36
68
52
36
52
64
55
59
43
48
79
48
48
59
52

51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

36
30
34
34
30
37
37
33
34
40
41
28
39
35
35
32
42
39
34
32
27
33
41
34
38

52
39
48
48
39
55
55
45
48
61
64
34
59
50
50
43
66
59
48
43
32
45
64
48
57

76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

30
39
44
33
32
36
29
27
36
35
37
32
30
38
33
35
44
33
31
33
28
35
38
28
36

39
59
70
45
43
52
36
32
52
50
55
43
39
57
45
50
70
45
41
45
34
50
57
34
52

Data Variabel Pola Komunikasi Guru (X2)
Diketahui rata-rata (mean) adalah 157,06 dan standar deviasi atau

simpangan baku (s) adalah 11,24. Selanjutnya mengubah data ordinal menjadi
data interval.
Contoh : Penyelesaian data ordinal 159 menjadi data interval :
Ti = 50 + 10

(159 − 157,06)
= 51,7 ~ 52
11,24

Dengan prosedur yang sama, maka data ordinal variabel Pola Komunikasi
Guru (X2) berubah menjadi data interval (data baku) seperti terlihat pada tabel
berikut ini :

117

Tabel. 3.17
Data Baku Variabel Pola Komunikasi Guru
No

Ord

Int

No

Ord

Int

No

Ord

Int

No

Ord

Int

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

159
159
158
156
150
152
155
149
144
148
158
134
143
174
151
168
172
151
147
140
168
174
167
144
143

52
52
51
49
44
46
48
43
38
42
51
29
37
65
45
60
63
45
41
35
60
65
59
38
37

26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

148
146
149
160
150
156
138
159
154
159
150
184
153
169
157
145
148
177
186
161
165
178
166
147
140

42
40
43
53
44
49
33
52
47
52
44
74
46
61
49
39
42
68
76
54
57
69
58
41
35

51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

156
168
138
142
167
163
145
104
175
156
161
135
168
160
187
155
176
166
176
158
142
154
174
126
178

49
60
33
37
59
55
39
29
66
49
54
30
60
53
77
48
67
58
29
51
37
47
65
22
69

76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

152
159
149
137
178
137
126
145
162
174
154
133
149
162
148
150
146
144
145
150
168
167
155
143
146

46
52
43
32
69
32
22
39
54
65
47
67
43
54
42
44
40
38
39
44
60
59
48
37
40

Adapun data dari tiga model pola komunikasi guru adalah sebagai berikut :
1)

Data Pola Komunikasi Guru Satu Arah (X2.1)
Diketahui : rata-rata ( x ) = 44,23 dan simpangan baku (s) = 6,328
Berdasarkan langkah-langkah terlampir, dan dengan menggunakan rumus

diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel. 3.18
Data Baku SubVariabel PK Guru Model Satu Arah
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Ord
43
43
46
44
45
43
45
38
42
33
45
35
38

Int
48
48
53
50
51
48
51
40
47
32
51
35
40

No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Ord
42
41
44
48
40
39
33
45
39
49
40
58
39

Int
47
45
50
56
43
42
32
51
42
58
43
72
42

No
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63

Ord
34
52
36
36
49
39
43
34
49
48
43
44
48

Int
34
62
37
37
58
42
48
34
58
56
48
50
56

No
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88

Ord
43
43
37
46
58
44
39
38
43
54
47
33
48

Int
48
48
39
53
72
50
42
40
48
65
54
32
56

118

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

2)

52
43
44
48
43
41
38
50
56
47
45
38

62
48
50
56
48
45
40
59
69
54
51
40

39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

52
44
38
35
55
56
43
53
56
46
37
38

62
50
40
35
67
69
48
64
69
53
39
40

64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

50
56
43
58
38
54
44
39
46
52
39
54

59
69
48
72
40
65
50
42
53
62
42
65

89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

43
39
48
41
40
47
43
47
57
43
39
40

48
42
56
45
43
54
48
54
70
48
42
43

Data Pola Komunikasi Guru Dua Arah (X2.2)
Diketahui : rata-rata ( x ) = 56,31 dan simpangan baku (s) = 5,996
Berdasarkan langkah-langkah terlampir, dan dengan menggunakan rumus

diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel. 3.19
Data Baku SubVariabel PK Guru Model dua Arah
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Ord
60
60
58
59
54
57
57
52
52
56
58
51
53
65
57
61
64
57
54
52
58
62
60
51
53

Int
56
56
53
55
46
51
51
43
43
50
52
41
45
65
51
58
63
51
46
43
53
60
56
41
45

No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Ord
55
49
51
56
54
60
53
57
59
54
54
63
58
59
59
54
54
69
71
60
62
64
61
55
50

Int
48
38
41
50
46
56
45
51
55
46
46
61
53
55
55
46
46
71
75
56
60
63
58
48
40

No
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

Ord
64
59
52
56
59
63
53
36
65
56
60
45
63
55
72
55
60
66
61
57
53
55
60
38
61

Int
63
55
43
50
55
61
45
16
65
50
56
31
61
48
76
48
56
66
58
51
45
48
56
19
58

No
7
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

Ord
55
58
55
49
62
47
38
55
58
63
56
51
53
58
52
54
51
51
47
53
61
57
55
54
52

Int
48
53
48
38
60
35
19
48
53
61
50
41
45
53
43
46
41
41
35
45
58
51
48
46
43

119

3)

Data Pola Komunikasi Multi Arah (X2.3)
Diketahui : rata-rata ( x ) = 54,64 dan s = 4,804
Berdasarkan langkah-langkah terlampir, dan dengan menggunakan rumus

diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel. 3.20
Data Baku SubVariabel PK Guru Model Multi Arah
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

c.

Ord
56
56
54
53
51
52
53
59
50
59
55
48
52
57
51
63
60
51
52
50
60
56
60
48
52

Int
53
53
49
47
42
45
47
59
40
59
51
36
45
55
42
67
61
42
45
40
61
53
61
36
45

No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Ord
51
56
54
56
56
57
52
57
56
56
56
63
56
58
54
53
59
53
59
58
50
58
59
55
52

Int
42
53
49
53
53
55
45
55
53
53
53
67
53
57
49
47
59
47
59
57
40
57
59
51
45

No
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

Ord
58
57
50
50
59
61
49
34
61
52
58
46
57
55
59
57
58
62
61
57
50
53
62
49
63

Int
57
55
40
40
59
63
38
7
63
45
57
32
55
51
59
55
57
65
63
55
40
47
65
38
67

No
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

Ord
54
58
57
42
58
46
49
52
61
57
51
49
48
61
57
48
54
53
51
54
60
53
57
50
54

Int
49
57
55
24
57
32
38
45
63
55
42
38
36
63
55
36
49
47
42
49
61
47
55
40
49

Data Variabel Kecerdasan Moral Anak (Y)
Diketahui : x = 199,7 dan s = 26,4
Berdasarkan langkah-langkah terlampir, dan dengan menggunakan rumus

diatas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

120

Tabel. 3.21
Data Baku Variabel Kecerdasan Moral Anak
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Ord
201
235
208
205
204
204
213
191
190
197
193
148
190
207
192
198
219
223
194
169
221
224
206
184
189

Int
51
63
53
52
52
52
55
47
46
49
48
30
46
53
47
49
57
59
48
38
58
59
52
44
46

No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Ord
197
175
194
189
189
198
145
203
183
219
165
229
211
214
230
223
157
228
230
230
247
225
226
233
244

Int
49
41
48
46
46
49
29
51
44
57
37
61
54
55
62
59
34
61
62
62
68
60
60
63
67

No
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

Ord
229
174
166
197
190
225
221
193
196
204
218
131
248
237
243
181
235
154
156
178
150
167
203
176
212

2.

Uji Normalitas Data

a.

Variabel Pola Komunikasi Orang Tua (X1)

Int
61
40
37
49
46
60
58
48
49
52
57
24
68
64
66
43
63
33
33
42
31
38
51
41
55

No
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100

Ord
234
246
228
186
212
178
130
180
194
218
197
214
160
241
221
173
196
157
176
183
200
179
218
172
202

Int
63
68
61
45
55
42
24
43
48
57
49
55
35
66
58
40
49
34
41
44
50
42
57
40
51

Setelah melakukan perhitungan uji normalitas dengan melalui beberapa
langkah, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

121

Tabel 3.22
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari Hasil Pengamatan (fo)
No

Batas Kelas

Z

Luas 0 - Z

1
2
3
4
5
6
7
8

22,5
28,5
35,5
42,5
49,5
56,5
63,5
70,5
77,5

-2,89
-2,27
-1,55
0,83
0,11
0,61
1,33
2,06
2,78

0,4981
0,4884
0,4394
0,2967
0,0438
0,2291
0,4082
0,4803
0,4973

Luas Tiap
Kelas Interval
0,0097
0,0490
0,1427
0,2529
0,2729
0,1791
0,0721
0,0170

fe

fo

0,97
4,9
14,27
25,29
27,29
17,91
7,21
1,7

2
3
11
33
25
18
5
3

∑f


o

= 100

Mencari chi-kuadrat hitung (χ2hitung) dengan rumus :
k

χ 2 hitung = ∑
i =1

χ

2
hitung

( fo − fe )2
fe

(2 − 0,97) 2 (3 − 4,9) 2 (11 − 14,27) 2 (33 − 25,29) 2 (25 − 27,29) 2
=
+
+
+
+
+
0,97
4,9
14,27
25,29
27,29

(18 − 17,91) 2 (5 − 7,21) 2 (3 − 1,7) 2
+
+
=
17,91
7,21
1,7
1,094 + 0,737 + 0,749 + 2,35 + 0,192 + 0,00 + 0,677 + 0,994 = 6,793


Membandingkan χ2hitung dengan χ2tabel
Dengan membandingkan χ2hitung dengan nilai χ2tabel untuk α = 0,05 dan

derajad kebebasan (dk) = k-1 = 8-1 = 7, maka dicari pada Tabel Chi-Kuadrat
diperoleh χ2tabel = 14,017 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika χ2hitung ≥ χ2tabel, artinya Distribusi Data Tidak Normal, dan
Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, artinya Data Berdistribusi Normal.


Kesimpulan
Ternyata χ2hitung < χ2tabel atau 6,793 < 14,017, maka data pola komunikasi
orang tua (X1) berdistribusi normal. (LAMPIRAN)

122

b. Variabel Pola Komunikasi Guru (X2)
Table 3.23
Frekuensi yang diharapkan (fe) dari Hasil Pengamatan (fo)
No

Batas Kelas

Z

Luas 0 - Z

1
2
3
4
5
6
7
8

22,5
28,5
35,5
42,5
49,5
56,5
63,5
70,5
77,5

-2,23
-1,73
-1,13
-0,54
0,05
0,65
1,24
1,83
2,43

0,4871
0,4582
0,3708
0,2054
0,0199
0,2422
0,3925
0,4644
0,4925

Luas Tiap
Kelas Interval
0,0289
0,0874
0,1654
0,2253
0,2223
0,1503
0,0739
0,0261

fe

fo

2,89
8,74
16,54
22,53
22,23
15,03
7,39
2,61

2
10
21
24
15
14
11
3

∑f


o

= 100

Mencari chi-kuadrat hitung (χ2hitung) dengan rumus :
k

χ 2 hitung = ∑
i =1

2
χ hitung
=

( fo − fe )2
fe

(2 − 2,89) 2 (10 − 8,74) 2 (21 −