Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap di RSU RA Kartini Jepara Tahun 2010 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
1
(catatan grafik), lembar vital sign, infus dan transfusi darah,
lembar balans cairan, lembar penempelan resep, CM 15 A (asuhan
keperawatan), CM 15 D (ringkasan pasien pulang), serta Resume
Medis.8
Di RSU RA Kartini Jepara, seorang dokter yang merawat pasien
membuat konsep lembar resume medis secara manual pada saat
pasien pulang atau meninggal. Penulisan data rekam medis
dilakukan dokter di ruangannya yang dilengkapi sarana meja tulis
dan kursi. Lembar resume yang telah diisi tersebut bersama berkas
rekam medis yang lain akan diserahkan oleh Unit Rawat Inap ke
bagian Assembling. Di bagian Assembling, lembar resume akan
dilakukan analisis kuantitatif dan data yang ada pada lembar
tersebut digunakan untuk membuat indeks dan coding penyakit
yang selanjutnya dianalisis untuk membuat laporan rumah sakit. Bila
petugas Assembling menemukan resume medis rawat inap yang
tidak lengkap dan benar, maka lembar resume medis rawat inap
akan dikembalikan kepada dokter yang merawat pasien tersebut,
dengan disertai Lembar Analisis Kelengkapan Dokumen Rekam
Medis termasuk batas tenggat waktu harus dilengkapi. Batas
maksimal pengembalian dokumen tersebut adalah 1 x 24 jam harus
dikembalikan ke bagian rekam medis. Bila batas waktu terlampaui,
maka harus dilengkapi dengan batas waktu maksimal 14 hari sejak
pasien pulang.8
Hasil pengamatan pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada 150
rekam medis pada bulan Januari 2010 sampai dengan Maret 2010 di
2
RSU RA Kartini Jepara adalah angka ketidaklengkapan pengisian
rekam medis rawat jalan sebesar 10%, sedangkan rawat inap sebesar
30%. Pada CM 2, CM 2 L dan CM 3 rekam medis rawat inap yang
pengisiannya tidak lengkap meliputi 20% rekam medis tidak diisi data
anamnesis, 25% rekam medis tidak diisi hasil pemeriksaan fisik, 6%
rekam medis tidak diisi
(catatan grafik), lembar vital sign, infus dan transfusi darah,
lembar balans cairan, lembar penempelan resep, CM 15 A (asuhan
keperawatan), CM 15 D (ringkasan pasien pulang), serta Resume
Medis.8
Di RSU RA Kartini Jepara, seorang dokter yang merawat pasien
membuat konsep lembar resume medis secara manual pada saat
pasien pulang atau meninggal. Penulisan data rekam medis
dilakukan dokter di ruangannya yang dilengkapi sarana meja tulis
dan kursi. Lembar resume yang telah diisi tersebut bersama berkas
rekam medis yang lain akan diserahkan oleh Unit Rawat Inap ke
bagian Assembling. Di bagian Assembling, lembar resume akan
dilakukan analisis kuantitatif dan data yang ada pada lembar
tersebut digunakan untuk membuat indeks dan coding penyakit
yang selanjutnya dianalisis untuk membuat laporan rumah sakit. Bila
petugas Assembling menemukan resume medis rawat inap yang
tidak lengkap dan benar, maka lembar resume medis rawat inap
akan dikembalikan kepada dokter yang merawat pasien tersebut,
dengan disertai Lembar Analisis Kelengkapan Dokumen Rekam
Medis termasuk batas tenggat waktu harus dilengkapi. Batas
maksimal pengembalian dokumen tersebut adalah 1 x 24 jam harus
dikembalikan ke bagian rekam medis. Bila batas waktu terlampaui,
maka harus dilengkapi dengan batas waktu maksimal 14 hari sejak
pasien pulang.8
Hasil pengamatan pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada 150
rekam medis pada bulan Januari 2010 sampai dengan Maret 2010 di
2
RSU RA Kartini Jepara adalah angka ketidaklengkapan pengisian
rekam medis rawat jalan sebesar 10%, sedangkan rawat inap sebesar
30%. Pada CM 2, CM 2 L dan CM 3 rekam medis rawat inap yang
pengisiannya tidak lengkap meliputi 20% rekam medis tidak diisi data
anamnesis, 25% rekam medis tidak diisi hasil pemeriksaan fisik, 6%
rekam medis tidak diisi