S IND 1102446 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah
Umpasa merupakan salah satu ragam sastra lisan yang dimiliki masyarakat

Batak Toba. Sebagai ragam sastra lisan, umpasa awalnya berkembang di
masyarakat tradisional. Umpasa biasanya dituturkan di acara adat masyarakat
Batak Toba. Biasanya umpasa dituturkan oleh tetua adat atau orang yang dituakan
(dianggap memiliki pengetahuan tentang umpasa ) ketika kegiatan upacara adat.
Hal ini terjadi karena masyarakat Batak Toba meyakini bahwa umpasa yang
dituturkan berisi tentang kebaikan, seperti doa restu, nasihat, dan permohonan
yang disampaikan kepada Tuhan. Umpasa yang dituturkan tersebut diharapkan
dapat menjadi berkat bagi orang yang menerimanya.
Kata

umpasa


mungkin

banyak

masyarakat

yang

belum

pernah

mendengarnya, khususnya masyarakat yang bukan suku Batak. Umpasa hampir
sama dengan pantun, yaitu pantun Melayu. Dilihat dari segi bentuk, ada umpasa
yang memiliki pola persajakan yang sama dengan pantun Melayu, yaitu pola
persajakan a-b-a-b. Namun tidak semua umpasa menggunakan pola persajakan
tersebut, ada umpasa yang memiliki pola persajakan yang sama dengan syair,
yaitu, berpola persajakan a-a-a-a. Selain itu, simbol-simbol yang digunakan dalam
teks umpasa merupakan simbol-simbol yang ada di lingkungan masyarakat
pemilik umpasa tersebut, seperti simbol tumbuhan dan simbol hewan. Umpasa

dan pantun Melayu sama-sama memiliki sampiran dan isi. Jika dalam pantun
Melayu baris pertama dan kedua merupakan sampiran dan baris ketiga dan
keempat merupakan isi, umpasa juga memiliki sampiran (baris pertama dan
kedua) dan isi (baris ketiga dan keempat). Sebagai sastra lisan, umpasa
digolongkan ke dalam bentuk puisi lama karena umpasa berbait, bersajak,
berirama, dan terdiri dari dua baris sebait dan empat baris sebait. Jika dua baris
sebait, baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua sebagai isi. Jika empat
baris sebait, baris pertama dan kedua merupakan sampiran dan baris ketiga dan
keempat merupakan isi.
Bendhawer Pasaribu , 2015
LEGITIMASI KETUHANAN D ALAM UMPASA PEMBAPTISAN D ALAM AD AT BATAK TOBA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Dahulu umpasa digunakan oleh kaum muda-mudi dan orang tua ketika ada
suatu kegiatan. Kaum muda-mudi menggunakan umpasa dalam acara kegiatan
martandang (berkunjung) dan kaum orang tua menggunakan umpasa dalam

kegiatan upacara-upacara adat.

Masyarakat Batak Toba memiliki berbagai jenis umpasa yang disesuaikan
dengan upacara adat yang akan berlangsung, ada umpasa untuk acara Martutuaek
atau Tardidi (pembaptisan), umpasa untuk acara Manghatindangkon haporseaon
(naik sidi), umpasa untuk acara Mangompoi Jabu (memasuki rumah baru),
umpasa untuk acara di na Monding (kematian), umpasa untuk acara pernikahan,

dan umpasa untuk acara Marhata Sinamot (membicarakan uang mahar) (Siahaan,
2013).
Tradisi marumpasa ‘berpantun’ masih berkembang di masyarakat Batak
Toba. Hal ini disebabkan keyakinan masyarakat tentang isi dari umpasa tersebut.
Selain itu, pemertahanan umpasa ini juga sebagai bukti bahwa masyarakat Batak
Toba masih menjaga dan melestarikan budaya nenek moyang atau leluhur.
Sampai saat ini, umpasa masih tetap digunakan di setiap upacara adat masyarakat
Batak Toba. Upacara adat lebih bermakna apabila umpasa dituturkan karena
umpasa tersebut adalah sebagai berkat bagi orang yang menerimanya.

Tradisi bertutur umpasa (pantun) juga terdapat di daerah suku Batak
lainnya, seperti Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Pakpak, dan Batak
Mandailing. Di masyarakat Batak Simalungun, umpasa tetap disebut umpasa,
sedangkan di masyarakat Batak Karo, umpasa (pantun) disebut Ndung-dungen.

Kalau di daerah Batak Pakpak, umpasa (pantun) tetap disebut umpasa atau
uppasa , sedangkan di daerah Batak Mandailing, umpasa disebut juga pantun.

Perbedaan umpasa yang terdapat di masyarakat Batak (Toba, Simalungun, Karo,
Pakpak, dan Mandailing) terletak pada bahasa yang digunakan.
Penelitian terhadap umpasa sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti.
Sedikitnya terdapat tiga penelitian yang menggunakan umpasa sebagai objek
kajian.

Ketiga penelitian tersebut digunakan sebagai pembanding terhadap

penelitian ini. Penelitian pertama adalah penelitian Jhonson Pardosi (2008)
Bendhawer Pasaribu , 2015
LEGITIMASI KETUHANAN D ALAM UMPASA PEMBAPTISAN D ALAM AD AT BATAK TOBA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

dengan judul: Makna Simbolik Umpasa, Sinamot, dan Ulos Pada Adat
Perkawinan Batak Toba. Penelitian kedua adalah penelitian Flansius Tampubolon


(2010) dengan judul: Umpasa Masyarakat Batak Toba dalam Rapat Adat: Suatu
Kajian Pragmatik. Penelitian ketiga adalah penelitian Ferdinan De Jecson Saragih

(2011). Penelitian ini mengangkat judul: Umpasa Pernikahan Simalungun:
Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, dan Fungsi.

Perbedaan penelitian ini dengan ketiga penelitian terdahulu di atas terletak
pada objek kajiannya dan pada fokus kajiannya. Objek kajian penelitian ini berupa
umpasa pembaptisan, sedangkan objek kajian dari ketiga penelitian terdahulu

tersebut berupa umpasa pernikahan (penelitian Jhonson Pardosi), umpasa yang
digunakan dalam rapat adat Batak Toba (penelitian Flansius Tampubolon), dan
pernikahan

umpasa

masyarakat

Simalungun


(penelitian Ferdinand

Saragih).

Selain itu, fokus kajian penelitian ini berbeda dengan fokus kajian dari dua
penelitian terdahulu di atas, yaitu penelitian Pardosi (memfokuskan pengkajian
pada simbol-simbol yang terdapat pada upacara adat pernikahan Batak Toba) dan
penelitian

Tampubolon

(memfokuskan

pengkajian

pada

tataran


pragmatik),

sedangkan fokus kajian penelitian Saragih sama dengan fokus kajian penelitian
ini, yaitu pada tataran folklor. Persamaan penelitian ini dengan ketiga penelitian
terdahulu di atas adalah sama-sama memanfaatkan umpasa sebagai objek kajian.
Berdasarkan tiga penelitian terdahulu di atas, belum ada penelitian yang
membahas

tentang

umpasa

pembaptisan,

khususnya

umpasa

pembaptisan


masyarakat Batak Toba. Oleh sebab itu, umpasa pembaptisan ini menjadi objek
yang menarik untuk diteliti karena keunikan yang terdapat pada teks umpasa
pembaptisan tersebut, seperti struktur teks, penggunaan diksi, dan isi atau makna
yang terkandung dalam teks umpasa pembaptisan tersebut.
Umpasa pembaptisan ini merupakan salah satu jenis umpasa yang dimiliki

masyarakat Batak Toba. Umpasa pembaptisan ini dituturkan ketika acara
syukuran di rumah keluarga yang anaknya baru dibaptis, bukan dituturkan ketika
acara pembaptisan di gereja. Data penelitian ini diperoleh dari wilayah Bandung
Raya,

meliputi Kotamadya Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten

Bendhawer Pasaribu , 2015
LEGITIMASI KETUHANAN D ALAM UMPASA PEMBAPTISAN D ALAM AD AT BATAK TOBA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Bandung Barat. Masyarakat Batak Toba yang ada di wilayah Bandung Raya

tersebut merupakan masyarakat pendatang.

Oleh sebab

itu,

peneliti ingin

mengetahui keadaan masyarakat pengguna umpasa pembaptisan ini, misalnya
pola berpikir masyarakat pengguna umpasa pembaptisan tersebut.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini

adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana legitimasi ketuhanan digambarkan dalam struktur teks umpasa
pembaptisan Batak Toba?
2. Bagaimana konteks penuturan umpasa pembaptisan Batak Toba?
3. Bagaimana proses penciptaan umpasa pembaptisan Batak Toba?

4. Apa saja fungsi dari umpasa pembaptisan Batak Toba?
5. Apa makna dari umpasa pembaptisan Batak Toba?
C.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan:
1. legitimasi ketuhanan digambarkan dalam struktur teks umpasa pembaptisan
tersebut,
2. konteks penuturan dari umpasa pembaptisan tersebut,
3. proses penciptaan dan pewarisan dari umpasa pembaptisan tersebut,
4. fungsi dari umpasa pembaptisan tersebut,
5. makna dari umpasa pembaptisan tersebut.
D.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara akademis, baik secara

teoritis maupun secara praktis.

1.

Manfaat Teoritis
Secara teoritis, terdapat beberapa manfaat dari penelitian ini, yaitu:

Bendhawer Pasaribu , 2015
LEGITIMASI KETUHANAN D ALAM UMPASA PEMBAPTISAN D ALAM AD AT BATAK TOBA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

a. menambah pengetahuan mengenai umpasa pembaptisan masyarakat Batak
Toba.
b. memberikan informasi tentang umpasa , secara khusus umpasa pembaptisan.
c. menambah khazanah ilmu pengetahuan, secara khusus sastra lisan.
2.

Manfaat Praktis
Secara praktis, terdapat beberapa manfaat dari penelitian ini, yaitu:

a. menambah khazanah penelitian tentang sastra lisan di Indonesia.
b. sebagai acuan dalam melakukan penelitian tentang sastra lisan.
c. memperkenalkan budaya tradisional kepada masyarakat luas.
E.

Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, sistematika penulisan dipaparkan secara rinci, mulai

dari bab pertama sampai bab terakhir. Berikut ini adalah urutan sistematika
penulisan penelitian ini.
Bab pertama, dibahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua,
dibahas tentang landasan teori atau teori-teori yang digunakan peneliti untuk
menganalisis data penelitian ini, seperti teori tentang struktur, meliputi analisis
sintaksis, analisis bunyi, analisis irama, analisis diksi, dan analisis tema. Selain
teori struktur, dijelaskan juga tentang teori konteks penuturan, proses penciptaan,
fungsi, dan makna. Di dalam bab ini juga dibahas tentang umpasa sebagai folklor
dan sastra lisan.
Dalam bab ketiga, dibahas tentang metode penelitian, seperti metode yang
digunakan

dalam

penelitian,

objek

penelitian,

prosedur

penelitian,

teknik

pengumpulan data, instrumen penelitian, dan pendekatan penelitian. Dalam bab
keempat,

dibahas

tentang

hasil penelitian,

meliputi analisis struktur,

yaitu

sintaksis, bunyi, irama, diksi, dan tema. Selain itu, peneliti juga akan membahas
tentang konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, dan makna. Bab terakhir,
yaitu bab kelima, kesimpulan dari penelitian ini.

Bendhawer Pasaribu , 2015
LEGITIMASI KETUHANAN D ALAM UMPASA PEMBAPTISAN D ALAM AD AT BATAK TOBA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu