1.6 PERENCANAAN_KEBUTUHAN_SDM_BERBASIS_BEBAN_KERJA

PENYUSUNAN PERENCANAAN
KEBUTUHAN SDM BERBASIS
ANALISIS BEBAN KERJA

BKD Kulon Progo

WAT E S , 1 M A R E T 2 0 1 6

UU KEPEGAWAIAN

U U 8 TAHUN
1974

U U 43 TAHUN
1999

COMFORT ZONE
TO
COMPETITIVE
ZONE


U U 5 TAHUN
2014

PRINSIP DASAR UU ASN
3

Pengembangan “sistem merit ” dalam kebijakan dan
manajemen ASN dengan ciri-ciri:
 Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif
 Menerapkan prinsip fairness
 Penggajian, reward and punishment berbasis
kinerja
 Standar integritas dan perilaku untuk
kepentingan publik
 Manajemen SDM secara efektif dan efisien
 Melindungi pegawai dari intervensi politik & dari
tindakan semena-mena.

SISTEM MERIT
Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada

 kualifikasi,
 kompetensi, dan
 kinerja secara adil dan wajar
dengan tanpa membedakan latar belakang :
 politik,
 ras,
 warna kulit,
 agama,
 asal usul,
 jenis kelamin,
 status pernikahan,
 umur, atau
 kondisi kecacatan.

TUJUAN UU ASN

MENCIPTAKAN
BIROKRASI
BERSIH,
KOMPETEN

DAN
MELAYANI

 bersih dari KKN
dan politisasi
 kompeten
terhadap tugas
dan tanggung
jawab yang
diemban
 melayani
masyarakat dan
dunia usaha/
investasi.

PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
1.Berstatus pegawai tetap
2.Memiliki NIP secara nasional;
3.Sebagai pembuat kebijakan;


A
S
N

4.Dapat menduduki jabatan pimpinan tinggi

pemerintahan;

PEGAWAI PEMERINTAH dengan
PERJANJIAN KERJA (PPPK)
1.Diangkat Dgn Perjanjian Kerja;
2.Dapat diberikan No Induk Pegawai Perjanjian

Kerja;
3.Melaksanakan Tugas Pemerintahan;
4.Menduduki Jabatan Fungsional.

HAK PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA


PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. Cuti;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

A
S
N

4. Perlindungan; dan
5. Pengembangan kompetensi.

PEGAWAI PEMERINTAH dengan
PERJANJIAN KERJA (PPPK)
1.

Gaji dan

tunjangan;


2. Cuti;
3. Perlindungan; dan
4. Pengembangan kompetensi.

JABATAN (UU ASN)
PIMPINAN TINGGI
UTAM
A

MADYA
PRATAMA

JABATAN ADMINISTRASI
ADMINSTRATO
R

PENGAWAS
PELAKSAN
A


JABATAN FUNGSIONAL

Utama
Utama

Madya
Madya

Muda
Muda


Pertama
Pertama

KEAHLIAN


Penyelia
Penyelia


Mahir
 Mahir


Terampil
Terampil

Pemula
Pemula
KETERAMPILAN

PENYUSUNAN KEBUTUHAN
A. ANALISIS JABATAN
B. ANALISIS BEBAN KERJA
C. FORMASI EKSISTING
D. BELANJA PEGAWAI
E. JUMLAH PENDUDUK
F. LUAS WILAYAH


ANALISIS JABATAN
PROSES, METODE DAN TEKNIK UNTUK
MEMPEROLEH DATA JABATAN YG DIOLAH
MENJADI
INFORMASI
JABATAN
DAN
DISAJIKAN UNTUK KEPENTINGAN PROGRAM
KEPEGAWAIAN SERTA MEMBERIKAN UMPAN
BALIK BAGI ORGANISASI, TATA LAKSANA,
PENGAWASAN, DAN AKUNTABILITAS

ASPEK YANG DIANALISIS
 Analisis jabatan pada hakekatnya adalah

analisis organisasi.
 Aspek
pokok yang dianalisis adalah
pelaksanaan pekerjaan yang menjabarkan
fungsi yang ada di setiap unit kerja.

 Penjabaran fungsi idealnya harus tercermin
pelaksanaan tugas oleh semua pegawai
yang berada di unit kerja tersebut.

Proses ANALISIS JABATAN
Mandat

Disain
Organisa
si

Struktur
Organisa
si

Proses
Bisnis

Analisis
Jabatan


Uraian
Jabatan

Spesifika
si
Jabatan

= Harmonis

Disain
Organisas
i

Struktur
Organisas
i

Proses
Bisnis

Analisis
Jabatan

Uraian
Jabatan

Spesifikas
i Jabatan

=

Proses
Bisnis

Analisis
Jabatan

Uraian
Jabatan

Spesifikas
i Jabatan

=Salah
Langkah

1

x

2

Mandat

x

Struktur
Organisas
i

3

Mandat

Disain
Organisas
i

x

x

Proses
Bisnis

Analisis
Jabatan

Uraian
Jabatan

Spesifikas
i Jabatan

= Frustasi

4

Mandat

Disain
Organisas
i

Struktur
Organisas
i

x

x

Analisis
Jabatan

Uraian
Jabatan

Spesifikas
i Jabatan

=

Mandat

Disain
Organisas
i

Struktur
Organisas
i

Proses
Bisnis

x

x

Uraian
Jabatan

Spesifikas
i Jabatan

= Bingung

Mandat

Disain
Organisas
i

Struktur
Organisas
i

Proses
Bisnis

Analisis
Jabatan

x

Spesifikas
i Jabatan

= “Chaos”

Mandat

Disain
Organisas
i

Struktur
Organisas
i

Proses
Bisnis

Analis
Jabatan

Uraian
Jabatan

5
6
7

x

x

x =
x

Tidak
Efektif

Tidak
Terarah

Tidak
Efisien

PRAKTEK ANALISIS JABATAN YANG TIDAK BAIK

Prakte
k
Terbai
k

Mandat

Disain
Organisasi

Struktur
Organisasi

Proses
Bisnis

Analisa
Jabatan

Uraian
Jabatan

Spesifikasi
Jabatan

= Harmonis

Kesenjangan
“lompatan proses”

Kondisi
Saat Ini

Mandat

?

Struktur
Organisasi

?

?

Uraian
Jabatan

Spesifikasi
Jabatan

=?

“lompatan proses”

1. Adanya “lompatan proses” pada praktek yang dilakukan selama ini;
2. Tanpa melakukan pemetaan binis proses dan analisis jabatan terlebih
dahulu, cenderung menghasilkan uraian jabatan yang “seragam”;
3. Uraian jabatan yang “seragam” akan menyulitkan dalam
mengidentifikasi indikator kinerja (KPI) secara spesifik dan terukur;

APA HASIL ANALISIS JABATAN
• NOMEN KLATUR JABATAN
• JENIS JABATAN
• PETA JABATAN
• URAIAN JABATAN
• SYARAT JABATAN
• RISIKO JABATAN
• HARGA JABATAN
• JENIS DAN SIFAT PEKERJAAN
• BEBAN KERJA

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ASN
ANALISIS
JABATAN

PERMENPAN NO. 33 TAHUN 2011

PETA
JABAT
AN

Pegawai setiap Tahun memiliki Jam
Kerja Efektif 1250 Jam Kerja
ya

ANALISIS
BEBAN
KERJA

PERMENPAN NO. 26 TAHUN 2011

KEBUTU
HAN ASN

5
Tahun

KEKURAN
GAN

FORM
ASI

PNS
PPP
K

FAKTOR-FAKTOR
YANG MENJADI PERTIMBANGAN TAMBAHAN ALOKASI
FORMASI
Pemerintah Daerah:
a. Rasio belanja pegawai;
b. Jumlah PNS yang mencapai batas usia pensiun;
c.
Alokasi formasi CPNS tahun sebelumnya yang
tidak terlaksana;
d. Jumlah pegawai yang ada pada saat ini;
e. Perbandingan jumlah pegawai ASN dengan jumlah
penduduk.
f. Daerah baru pemekaran;
g. Alokasi formasi diutamakan jabatan fungsional;
h. Kebijakan
yang
mendukung
percepatan
pembangunan nasional;
i. Ruang lingkup instansi.

KEBIJAKAN KEBUTUHAN SDM APARATUR




PENATAAN ORGANISASI
PENATAAN SDM APARATUR
PROFILING - K1-K2-K3 KEKURANGAN - DISTRIBUSI – REALOKASI – REKRUT BARU
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH AN EFETIF EFISIEN

KEBUTUHAN
PENAMBAHA
N PEGAWAI

KEBUTUHAN
PENGURANGA
N PEGAWAI

1

Distribusi
pegawai tidak
merata

2

Belanja
aparatur
terus
meningkat

3

Proporsi
Jabatan
Fungsional
Umum yg
tinggi

MORATORIU
M ASN
2015-2019

Zero Growth secara Nasional
Secara Instansional menggunakan
3 pola:
Growth, Zero Growth, Minus
Growth

Penurunan
jumlah
pegawai sejak
2012

4

Batas Usia
Pensiun (BUP)
2014-2018

5

Peningkatan
kebutuhan
pelayanan
publik

6

Pengertian

Konsepsi Dasar

1. Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat PNS

yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi Negara
untuk mempu melaksanakan tugas pokok dalam
jangka waktu tertentu.
2. Persediaan pegawai adalah jumlah PNS yang dimiliki
saat ini. Persediaan pegawai disebut juga Bezetting.
3. Analisis kebutuhan pegawai adalah proses yang
dilakukan secara logic, teratur, dan berkesinambungan
untuk mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang
diperlukan.
Analisis kebutuhan pegawai dilakukan agar pegawai memiliki pekerjaan
yang jelas sehingga pegawai secara nyata terlihat sumbangan tenaganya
terhadap pencapaian misi organisasi atau program yang telah ditetapkan.

Pengertian

4. Standar

Konsepsi Dasar

kemampuan rata-rata pegawai
adalah standar kemampuan yang menunjukkan
ukuran energi rata-rata yang diberikan seorang
pegawai atau sekelompok pegawai untuk
memperoleh satu satuan hasil.
5. Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan
atau target hasil yang harus dicapai dalam satu
satuan waktu

Aspek Pokok

Konsepsi Dasar

: Beban kerja merupakan aspek pokok
yang menjadi dasar untuk perhitungan. Beban kerja
perlu ditetapkan melalui program-program unit kerja
yang selanjutnya dijabarkan menjadi target pekerjaan
untuk setiap jabatan.
2. Standar kemampuan rata-rata : Standar kemampuan
rata-rata dapat berupa standar kemampuan yang diukur
dari satuan waktu yang digunakan atau satuan hasil.
3. Waktu Kerja : Waktu kerja yang dimaksud di sini adalah
waktu kerja efektif, artinya waktu kerja yang secara
efektif digunakan untuk bekerja.
1. Beban Kerja

Waktu kerja Efektif terdiri atas HARI KERJA EFEKTIF (kalender –
libur) dan JAM KERJA EFEKTIF (30% dr jam kerja formal).

Penghitungan beban kerja


Beban kerja ditetapkan melalui program unit
kerja yang selanjutnya dijabarkan menjadi target
pekerjaan untuk setiap jabatan



Volume beban kerja merupakan jumlah satuan
hasil pekerjaan selama satu tahun yang dihitung
berdasarkan data pelaksanaan tugas tahun
sebelumnya dan perkiraan beban kerja yang
direncanakan.

Standar Kemampuan Rata-Rata
Pegawai
Merupakan ukuran yang menunjukkan

kemampuan menyelesaikan satu tugas
jabatan atau sekelompok tugas dalam periode
waktu tertentu.
 Standar kemampuan yang diukur dari satuan

waktu disebut dengan Norma Waktu.
 Norma waktu adalah satu satuan waktu
yang dipergunakan untuk mengukur
berapa hasil yang dapat diperoleh.
 Rumus:
Norma waktu = orang x waktu
Hasil
Contoh: dalam 10 menit, seorang
pengetik mampu mengetik 1 lembar surat



Standar kemampuan yang diukur dari satuan
hasil disebut dengan Norma hasil.
 Norma Hasil adalah satu satuan hasil
dapat
diperoleh dalam waktu berapa lama
 Rumus:
Norma Hasil =
Hasil
orang x waktu
Contoh:
Utk menyusun 1 buah UJ, seorang analis kepegawaian
membutuhkan waktu 2 jam.

Waktu Kerja Efektif
Waktu kerja efektif adalah waktu kerja yang
secara
efektif digunakan untuk bekerja.
Waktu kerja efektif terdiri atas:
1. Hari Kerja Efektif
2. Jam Kerja Efektif

Hari Kerja Efektif

Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender
dikurangi hari libur dan cuti.
6 hari kerja

5 hari kerja
• 1 Tahun
= 365 hari
• Hari Minggu= 52 hari
• Hari Sabtu = 52 hari
• Hari libur lain = 14
hari
• Cuti Tahunan = 12 hari
Hari kerja efektif = 365 – 130
= 235 hari



1 Tahun
= 365
hari
• Hari Minggu
= 52
hari
• Hari libur lain= 14 hari
• Cuti Tahunan = 12 hari
Hari kerja efektif = 365 – 78
= 287 hari

Jam Kerja Efektif
Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja
formal dikurangi dengan waktu kerja yang
hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti
makan, sholat, dan sebagainya.
Dalam menghitung jam kerja efektif sebaiknya
digunakan ukuran dalam 1 minggu.

Jumlah jam kerja formal 1 minggu = 37,5 Jam
dengan rincian:
- Senin s.d. Kamis:
pukul 7.30 – 12.00 WIB = 4,5 jam
pukul 12.00- 13.00 WIB = istirahat
pukul 13.00- 16.00 WIB = 3 jam
7,5 jam x 4 (hari) = 30 jam
- Jum’at:
pukul 7.30 – 11.30 WIB = 4 jam
pukul 11.30 -13.00 WIB = istirahat
pukul 13.00 -16.30 WIB = 3,5 jam
7,5 jam
-Total jam kerja Formal 1 minggu 30 jam + 7,5 jam
= 37,5 jam

Perhitungan jam kerja efektif
Jumlah jam kerja formal 1 minggu = 37,5 jam
5 hari kerja
•Allowance 30% = 12,5 jam
•Jam kerja efektif 1 Minggu
= 37,5 – 12,5
= 25 jam
•Jam kerja efektif 1 hari
= (25 : 5) = 5 jam

6 hari kerja
•Allowance 30% = 12,5 jam
•Jam kerja efektif 1 Minggu
= 37,5 – 12,5
= 25 jam
•Jam kerja efektif 1 hari
= (25 : 6) = 4,16 jam

Konversi waktu kerja efektif
(5 hari kerja)

JAM
HARI
MINGGU
BULAN
TAHUN

JAM

HARI

MINGGU

BULAN

TAHUN

-

5

25

110

1250

5

-

5

22

235

25

5

-

4/5

52

110

22

4/5

-

12

1250

235

52

12

-

Prinsip Penyusunan Formasi Pegawai

Dalam penyusunan formasi pegawai
hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:





Setiap jenjang jabatan jumlah pegawainya sesuai
dengan beban kerjanya;
Setiap perpindahan dalam posisi jabatan baik
karena adanya mutasi atau promosi, dapat
dilakukan apabila tersedia posisi jabatan yang
lowong;
Selama beban kerja organisasi tidak berubah,
komposisi jumlah pegawai tidak berubah.

Tahapan Penghitungan Formasi

TEKNIK PERHITUNGAN BEBAN KERJA

Dalam penyusunan/perhitungan formasi
pegawai dilakukan beberapa tahapan yaitu,
 Analisis Jabatan
 Perkiraan persediaan pegawai,
 Perhitungan kebutuhan pegawai,
Analisis Jabatan
Setiap pegawai mempunyai jabatan, tugas,
wewenang, dan tanggungjawab yang jelas.

Perkiraan Persediaan Pegawai
Persediaan pegawai adalah jumlah pegawai yang
dimiliki oleh suatu unit kerja.
Perkiraan persediaan pegawai tahun yang akan
datang adalah perkiraan yang terdiri atas pegawai
yang ada dikurangi jumlah yang pensiun pada tahun
yang bersangkutan.
Langkah-langkah menetapkan persediaan pegawai
adalah sebagai berikut:

Menyusun daftar jabatan
Menyusun daftar jabatan beserta ringkasan uraian
tugasnya (ikhtisar) disertai dengan syarat
pendidikan, pelatihan, pengalaman, dan syarat lain
yang bukan menjadi syarat mental.

Langkah ini dapat dinyatakan dalam tabel berikut
Contoh :
TABEL I
:
UNIT KERJA :

No.

DAFTAR JABATAN
Bagian Kepegawaian

Nama
Jabatan

Ikhtiar
Tugas

Syarat Jabatan
Pendid
ikan

Diklat

Pengalaman

Keahlian

Keteram
-pilan

1

Kepala
Bagian
Kepegawaia
n

Memimpin dan
mengkoordinasi
kan kegiatan
perencanaan
pengadaan,
pengembangan
, dan
pemberhentian
pegawai

S1

Pim III

Pernah
mendud
uki
Jabatan
eselon
IV

Perenca
naan
SDM

Berkomu
nikasi

2

Kepala
Subbagian
…………….

……………….
Isi sesuai
ringkasan
urairan
tugasnya

S1

dst

dst

dst

dst

No.

Nama
Jabatan

Ikhtiar
Tugas

Syarat Jabatan
Pendidi
kan

Diklat

Pengalaman

Keahlian

Keteram
-pilan

3

Kapala
Subbagian ..

…… dst ……

S1

dst

dst

dst

dst

4

Pemroses
mutasi
pegawai

Memproses
pemutasian
pegawai

D III

Teknis
kepegaw
aian

Adm.
Kepegaw
aian

-

Adm.
Kepegaw
aian

5

Penyusunan
Formasi
pegawaian

Menyusun
konsep
formasi
pegawai

SMA

Teknis
kepegaw
aian

Administr
asi
Penyusun
an

Administ
rasi
kepega
waian

Syarat Jabatan
No.

Nama
Jabatan

Ikhtiar
Tugas
Pendidi
kan

Diklat

Pengalaman

Keahlian

Keteram
-pilan

6

Penata arsip
kepegawaia
n

Menata arsip
kepegawaian

SMA

Kearsipan

Administr
asi
persurata
n

Pengelola
an arsip

7

Dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

8

Dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

Menyusun daftar pegawai menurut jabatan.

Daftar pegawai menurut jabatan memuat nama jabatan, nama pegawai, tahun
pengangkatan, tahun pensiun, dan kualifikasi pegawai yang bersangkutan.
Daftar pegawai menurut jabatan dapat disusun dalam tabel berikut (tabel 2)
Tabel 2 :
DAFTAR PEGAWAI MENURUT JABATAN
Unit Kerja :
Bagian Kepegawaian
No.

Nama
Jabatan

Pegawai
Nama

Diangkat

Kualifikasi Pegawai
Pensiun

Pendidika
n

Diklat

Pengalaman

1.

Kepala
Bagian Kepegawaian

Drs. Eko,
M.M

1980

2008

S2

Pim III

Kasubbag

2.

Kepala
Subbagian
………..

Joni, SE

1985

2015

S1

Pim IV

Adm.
Kepeg

Keahlian

Keteram
-pilan

Manaje
men
informa
si

komunik
asi

Adm.
Kepeg

No
.

Nama
Jabatan

Pegawai
Nama

Syarat Jabatan

Diangkat

Pensiun

Pendidikan

Diklat

Pengalaman

Keahlia
n

Ketera
m-pilan

3.

Kepala
Subbagian
………..

Maman,
S.H.

1979

2009

S1

Pim IV

Kearsia
pan

Kearsia
pan

4.

Pemroses
mutasi
pegawai

1. Erni
2. Ema
3. Aat
4. Adi
5. Atun

1990

2022

D III

Teknis
Kepeg

Adm
Kepeg

Adm
Kepeg

5

Penyusun
formasi
pegawai

1. Erna
2. …….
3. ……

1995

2029

SMA

Teknis
Kepeg

Adm
Kepeg

Adm
Kepeg

6.

Penata
arsip
kepegawai
an

1.Ahma

1991

2005

SMA

Kearsiapa
n

Adm.
Persura
tan

Pengelo
laan
arsip

7.

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

8.

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

d
2.…..

Membuat perkiraan perubahan komposisi
pegawai.
Membuat perkiraan perubahan komposisi pegawai yang akan pensiun dan rencana promosi serta
mutasi untuk mengetahui kemungkinan perubahan posisi pegawai dalam jabatan. Perkiraan ini
dapat disusun dalam tabel berikut (Tabel 3).

Contoh :
Tabel 3 :

No.

PERKIRAAN PERUBAHAN KOMPOSISI PEGAWAI TAHUN 2015 s.d. 2017
Unit Kerja
:
Bagian Kepegawaian

Nama
Jabatan

Pegawai
Yang ada

Pensiun

Promosi

Mutasi

2015

2016

2017

201
5

2016

2017

2015

2016

2017

1.

Kabag
Kepegawaian

1

-

-

-

-

-

-

-

-

1

2

Kasub Bag

1

-

-

1

-

-

-

-

-

-

3

Kasub Bag

1

-

-

-

-

-

1

-

-

-

4

Pemroses
Mutasi
pegawai

5

-

1

-

-

-

1

-

1

-

No.

Nama
Jabatan

Pegawai
Yang ada

Pensiun

Promosi

Mutasi

2015

2016

2017

201
5

2016

2017

2015

2016

2017

5

Penyusunan
Formasi
Pegawai

3

-

-

-

-

-

-

-

-

1

6

Penata
ArsipKepegawaian

2

-

-

-

-

-

-

-

1

-

7

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

8

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

dst

Membuat perkiraan persediaan pegawai
Membuat perkiraan persediaan pegawai untuk waktu yang ditentukan dengan inventarisasi pegawai yang
sudah bersih yaitu inventarisasi yang sudah tidak mencantumkan lagi pegawai yang pensiun dalam waktu
sampai penyusunan perencanaan.
Perkiraan ini dapat disusun dalam tabel berikut (tabel 4)

Tabel 4

No.

Contoh :
: PERKIRAAN PERSEDIAAN PEGAWAI Tahun 2015 s.d. 2017
Unit Kerja : Bagian Kepegawaian
Nama
Jabatan

Pegawai
Yang ada

Persiaan
2015

2016

2017

1.

Kabag Kepegawaian

1

1

1

-

2.

Kasub Bag

1

1

1

-

3.

Kasub Bag

1

1

1

-

4.

Pemroses mutasi pegawai

5

5

3

2

5.

Penyusun formasi pegawai

3

3

3

2

6.

Penata arsip kepegawaian

2

2

1

1

7.

dst

dst

dst

dst

dst

8.

dst

dst

dst

dst

dst

Perhitungan Kebutuhan Pegawai
Perhitungan dengan metoda umum/ metoda beban kerja
Perhitungan kebutuhan pegawai untuk jabatan fungsional umum/non struktural
menggunakan acuan dasar data pegawai yang ada serta peta jabatan dan uraian
jabatan. Oleh karena itu, alat pokok yang digunakan dalam menghitung
kebutuhan pegawai adalah uraian jabatan. Pendekatan yang dapat dilakukan
untuk menghitung kebutuhan pegawai adalah mengidentifikasi beban kerja
melalui/dari:
 Hasil kerja
 Objek kerja
 Peralatan kerja
 Tugas per tugas jabatan
Pendekatan Hasil Kerja
Hasil kerja adalah produk atau output jabatan. Metoda dengan menggunakan
pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan mengidentifikasi
beban kerja dan hasil kerja jabatan. Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang
hasil kerjanya fisik atau non fisik tetapi dapat di kuantifisir. Metoda ini efektif dan
mudah digunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya hanya satu jenis.

Dalam menggunakan metoda ini, informasi yang
dipergunakan adalah :
 Wujud hasil kerja dan satuannya
 Jumlah beban kerja yang tercermin dari target hasil kerja yang

harus dicapai
 Standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja.

Rumus menghitung kebutuhan pegawai dengan
pendekatan metoda ini adalah :
∑Beban kerja
X 1 orang
Standar kemampuan rata-rata

Contoh :
Jabatan
:
Penyortir surat
Hasil kerja
:
Surat yang telah disortir
Beban kerja/target hasil
:
2.500 surat setiap hari
Standar kemampuan rata-rata penyortir
:
450 surat per hari

Perhitungan kebutuhan pegawai :
2.500 surat
x 1 orang= 5.5 orang, dibulatkan menjadi 6 orang
450 surat

Pendekatan Objek Kerja

Objek kerja yang dimaksud adalah objek yang dilayani dalam
pelaksanaan pekerjaan. Metoda ini dipergunakan untuk jabatan
yang beban kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus
dilayani. Seperti pramu tamu/resepsionis, objek kerjanya adalah
tamu.
Metoda ini memerlukan informasi:
 Wujud objek kerja;
 Jumlah beban kerja yang tercermin dari banyaknya obyek yang
harus dilayani;
 Standar kemampuan rata-rata untuk melayani objek kerja.
Rumus menghitung dengan pendekatan metoda ini adalah

∑ Objek kerja

X 1 orang
Standar kemampuan rata-rata

Contoh:
Jabatan :
Pramu tamu/resepsionis
Objek kerja :
Tamu
Beban kerja :
150 orang tamu perhari
Standar kemampuan rata-rata
penerima tamu :
50 orang tamu perhari
Kebutuhan jabatan Pramu tamu adalah :
150 orang tamu
50 orang tamu

x 1 orang = 3 orang

Pendekatan Peralatan Kerja
Peralatan kerja adalah peralatan yang dipergunakan dalam bekerja.
Metoda ini digunakan untuk jabatan yang beban kerjanya
bergantung pada peralatan kerja, seperti pengemudi, beban
kerjanya bergantung pada kebutuhan operasional kendaraan yang
harus dikemudikan.
Dalam menggunakan metoda ini, informasi yang diperlukan adalah:
 Satuan alat kerja
 Jabatan yang diperlukan untuk pengoperasian alat kerja
 Jumlah alat kerja yang dioperasikan
 Rasio jumlah pegawai per jabatan peralatan kerja (RPK)
Rumus menghitung dengan metoda ini adalah:
∑Peralatan kerja

X 1 orang =
Rasio penggunaan alat kerja

Contoh:
Kendaraan dinas
Satuan alat kerja : Kendaraan dinas (mobil)
Jabatan yang diperlukan untuk
pengoperasian alat kerja :
- Pengemudi
- Montir
Jumlah alat kerja yang dioperasikan 20 mobil dinas
Rasio pengoperasian alat kerja : 1 Pengemudi 1 mobil dinas
1 Montir 5 mobil
Jumlah pegawai / pemegang jabatan yang diperlukan
1. Pengemudi
20 mobil dinas
x 1 Pengemudi = 20 Pengemudi
1 mobil dinas
2. Montir
20 mobil dinas
x 1 montir = 4 montir
5 mobil

Pendekatan Tugas Pertugas Jabatan
Metoda ini adalah metoda menghitung kebutuhan
pegawai pada jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau
beragam, artinya hasil kerja dalam jabatan banyak
jenisnya.
Informasi yang diperlukan untuk dapat menghitung kebutuhan
pegawai dengan metode ini adalah :
 Uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas
 Waktu penyelesaian tugas
 Jumlah waktu kerja efektif perhari rata-rata

Rumus metoda ini adalah :
∑ Waktu Penyelesaian Tugas
∑ Waktu Kerja Efektif
 Waktu Penyelesaian Tugas disingkat WPT
 Waktu Kerja Efektif disingkat WKE

Contoh :
Jabatan : Pengadministrasian Umum
No.

Uraian Tugas

Beban
Kerja

SKR

WPT

1.

Mengetik surat

70 lb/hari

12 mnt/lb

840 menit

2.

Mengagendakan surat

24 srt/hari

6 mnt/srt

144 menit

3.

Mengosep surat

24 srt/hari

5 mnt/srt

120 menit

4.

Melayani tamu

4 tamu/hari

6 mnt/tm

24 meit

5.

Menyusun laporan daftar
hadir

1 lap/hari

30 mnt/lap

30 menit

6.

Mengadministrasi
kepegawaian

10 data/hari

60
mnt/data

600 menit

7.

Mengadministrasi
perlengkapan

15 data/hari

30
mnt/data

450 menit

∑WPT

2208 menit

Jumlah waktu kerja rata-rata perhari yang
ditetapkan waktu kerja efektif adalah 5 jam = 300
menit
Jadi jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk
jabatan Pengadministrasi Umum adalah :
2208 menit
x 1 orang = 7,03 orang = 7 orang
300 menit

Perhitungan Kebutuhan Pegawai Dalam Jabatan
Fungsional Tertentu Yang Standar Kebutuhan
Minimalnya telah ditetapkan, dilakukan oleh instansi
pembinanya

Perhitungan dengan menggunakan metoda ini
adalah perhitungan bagi jabatan fungsional
tertentu atau jabatan lain yang standar minimalnya
telah ditetapkan oleh instansi pemerintah. Jabatan
tersebut berada dalam kelompok Tenaga Kesehatan
dan Tenaga Pendidikan.

Menghitung Keseimbangan Pegawai
Perbandingan antara kebutuhan dengan
persediaan akan memperlihatkan kekurangan,
kelebihan, atau kecukupan dengan jumlah yang
ada.

Tabel 5: KESEIMBANGAN KEBUTUHAN DAN PERSEDIAAN
Unit Kerja: _______________________________
No

Nama
Jabatan

Persediaa Kebutuha Kelebih
n
n
an

Kekurang
an

Perka BKN 19 tahun 2011

PENUTUP

Perhitungan beban kerja merupakan salah satu cara
yang sangat efektif untuk penyusunan formasi
pegawai dan penentuan kebutuhan pegawai. Oleh
karena itu dengan adanya perhitungan beban kerja
diharapkan akan dapat memberikan masukan kepada
pimpinan unit organisasi dalam melakukan penataan
pegawai di lingkungan unit kerjanya agar sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan substansi bidang
tugasnya.