Calon per melakukan registrasi online pada 1 Agustus 2017 melalui situs https

Calon pelamar melakukan registrasi online pada 1 Agustus 2017 melalui situs
https://sscn.bkn.go.id dengan mengisi form yang telah tersedia menggunakan data
kependudukan yang valid yakni Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda
Penduduk (KTP)/ NIK pada Kartu Keluarga (KK) dan Nomor KK.

Diusahakan, apapun yang bersangkutan dengan identitas diri dapat diinput dengan
data yang sama, seperti nama, tempat tanggal lahir maupun jenis kelamin sesuai
dengan akte kelahiran.

Apabila terdapat ketidaksesuaian atas data-data kependudukan tersebut,
disarankan agar segera memperbaharui data di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil setempat.

* Saat melakukan pendaftaran melalui sistem online dan melakukan registrasi
online serta mendapatkan Kartu Pendaftaran Registrasi online, untuk pelamar pada
lingkungan MA harus menyampaikan surat lamaran tertulis dengan melampirkan
beberapa berkas, diantaranya dokumen (print out) Kartu Pendaftaran Registrasi
Online.

Lalu surat lamaran ditulis tangan dengan tinta hitam dan ditandatangani di atas
materai Rp 6.000,- yang ditujukan kepada Sekretaris Mahkamah Agung RI, fotokopi

KTP, fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir, surat keterangan
akreditasi dari BAN PT, serta pas foto terbaru ukuran 4cm x 6cm sebanyak 4
lembar dengan latar belakang merah dan menuliskan nomor registrasi online dan
nama pelamar di belakang foto tersebut.

* Berkas-berkas tersebut dimasukkan ke dalam amplop coklat dan disudut kanan
atas ditempel potongan nomor pendaftaran registrasi online. Selanjutnya dikirim
kepada Panitia Seleksi Penerimaan Calon Hakim MA RI melalui POS dengan PO BOX
2700 Jakarta 10027 paling lambat 26 Agustus 2017 cap pos dan selambatlambatnya diterima tanggal 31 Agustus 2017.

Untuk pelamar pada lingkungan Kementerian Hukum dan HAM juga melakukan
pendaftaran melalui sistem online sama seperti pelamar MA. Pelamar dengan
kualifikasi pendidikan D-III dan SLTA, wajib menyampaikan surat lamaran yang
diketik menggunakan komputer ditujukan kepada Menteri Hukum dan HAM di
Jakarta bermaterai Rp 6.000,- dan ditandatangani dengan pena bertinta hitam
dengan format surat lamaran yang dapat diunduh di laman https://sscn.bkn.go.id,
fotokopi KTP, fotokopi ijazah/STTB, fotokopi ijazah SD, ijazah SLTP dan ijazah SLTA,

surat pernyataan bermaterai Rp 6. 000,-, pas foto 3x4 sebanyak 4 lembar bagi
kualifikasi Diploma III/D-III dan SLTA/Sederajat, dan lembar bukti pendaftaran.


* Berkas lamaran tersebut dikirim melalui PO BOX dari masing-masing wilayah yang
dituju. Daftar alamat PO BOX bisa dilihat dilaman www.menpan.go.id dengan judul
pengumuman penerimaan CPNS 2017 dan poin Kementerian Hukum dan HAM RI.

* Sedangkan untuk pelamar Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Sarjana/S-1 di
Kementerian Hukum dan HAM, tidak perlu mengirimkan dokumen karena cukup
menggunggah dokumen yang diperlukan melalui situs https://sscn.bkn.go.id.

* Selain memperhatikan dengan cermat data diri dan proses pendaftaran, calon
pelamar juga diwajibkan memperhatikan poin-poin persyaratan yang sudah
ditentukan kedua instansi terkait. Seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), formasi
yang sesuai dengan jurusan, serta batas usia yang diperbolehkan mendaftar
menjadi CPNS .

* Seluruh sistem pendaftaran dilakukan secara elektronik, dan calon pelamar tidak
dapat merubah pilihan tersebut dengan alasan apapun. Oleh karena itu, pelamar
dianjurkan agar membaca dan memahami secara cermat seluruh persyaratan
pelamaran. Apabila terdapat hal-hal yang masih memerlukan penjelasan terkait
persyaratan pelamaran tersebut, pelamar dapat menghubungi call center instansi

tersebut. Call center Kementerian Hukum dan HAM yakni (021) 5253004 (ext 310)
dan Mahkamah Agung pada nomor 082110891729.

Pemerintah kembali mengingatkan bahwa pelamar hanya boleh mendaftar pada
satu instansi, satu jabatan, dan satu jenis formasi dalam satu periode/event
pelaksanaan seleksi. Sebagai contoh, pelamar yang berpendidikan S-1 Hukum yang
telah mendaftar di Instansi Kementerian Hukum dan HAM tidak boleh mendaftar di
MA.

Apabila di Kementerian Hukum dan HAM telah mendaftar pada jabatan Analis
Keimigrasian Pertama, tidak boleh mendaftar di jabatan lain seperti jabatan Analis
Hukum.

Selanjutnya apabila pada jabatan Analis Keimigrasian Pertama telah mendaftar
pada jenis Formasi Cumlaude, tidak boleh mendaftar pada jenis Formasi Umum,
Formasi Disabilitas, dan Formasi Putra/Putri Papua dan Papua Barat.

* Disamping harus memperhatikan hal-hal penting di atas, calon pelamar yang lolos
seleksi administrasi dan memenuhi persyaratan, wajib mencetak Kartu Tanda
Peserta Ujian melalui situs yang sama, dan terus berlatih dan belajar sebelum tes

dilakukan di waktu mendatang.

Tes tersebut merupakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang dilakukan
menggunakan Sistem Computer Assisted Test (CAT). Soal-soal yang diuji meliputi
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU) dan Tes Karakteristik
Pribadi (TKP).

* Untuk menghindari penumpukan pendaftaran, disarankan calon pelamar tidak
semua mendaftar pada tanggal 1 Agustus, tetapi bisa mendaftar di hari-hari
berikutnya sampai sebelum batas waktu pendaftaran ditutup.