T1 212009022 Full text

PENGARUH DIMENSI-DIMENSI PERSEPSI RESIKO
PEMBELIAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Oleh :
ANA TRIHASTUTI
NIM : 212009022

KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS
PROGRAM STUDI

: EKONOMIKA DAN BISNIS
: MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA
2013

i

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsa ia
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: ANA TRIHASTUTI

NIM


: 212009022

Program Studi : MANAJEMEN
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,
Judul

: PENGARUH
PEMBELIAN
PEMBELIAN

DIMENSI-DIMENSI PERSEPSI RESIKO
ONLINE
TERHADAP
KEPUTUSAN

Pembimbing


: 1. Dra. RISTIYANTI PRASETIJO, MBA

Tanggal di uji : 22 November 2013
adalah benar-benar hasil karya saya.
Didalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan atau gagasan orang lain
yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangakaian kalimat atau simbol
yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis
aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan
orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,
termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 4 November 2013
ANA TRIHASTUTI

ii

PENGARUH DIMENSI-DIMENSI PERSEPSI RESIKO
PEMBELIAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN

Oleh :
ANA TRIHASTUTI
NIM : 212009022

KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS
PROGRAM STUDI

: EKONOMIKA DAN BISNIS
: MANAJEMEN

Disetujui oleh :


Dra. RISTIYANTI PRASETIJO, MBA
Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
iii

SARIPATI

Penggunaan online shop pada tahun 2012 mulai mengalami peningkatan dan
menjadi tren. Namun demikian, online shop juga memilik resiko yang mungkin saja akan
diterima konsumen. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian secara online.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi-dimensi persepsi
resiko pembelian online terhadap keputusan pembelian. Untuk memperoleh data yang
diperlukan, penulis mengambil sampel sebanyak 200 responden dengan teknik purposive
sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiko keuangan, resiko produk, resiko privasi,

resiko keamanan dan resiko waktu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian online. Sedangkan resiko sosial dan resiko psikologis tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian online.
Kata kunci : persepsi resiko, keputusan pembelian, online shop

iv

ABSTRACT
The use of online shop in 2012 begin to increase and has become a trend. However,
the online shop is also have a risk that may be acceptable to consumers. This could
definitely affect the consumer's decision to make a online purchasing.
This study aimed to determine the effect of perceived risk dimensions of online
purchases toward purchasing decisions. To obtain the data, the authors took a sample of
200 respondendt with purposive sampling technique. Analysis tool used is multiple
regression analysis.
The results showed that financial risks, product risks, privacy risks, security risks
and time risk has a significant effect toward online purchasing decisions. While the social
risk and psychological risk does not have a significant effect toward online purchasing
decisions.
Keywords: perceived risk, purchasing decisions, online shop


v

KATA PENGANTAR

Kehadiran online shop telah memberikan konsumen pilihan alternatif dalam
berbelanja selain berbelanja di toko konvensional. Ada sejumlah keuntungan yang didapat
konsumen dengan berbelanja di online shop seperti menghemat atau tidak terikat waktu
dalam berbelanja, bisa dengan mudah membandingkan harga produk antar toko online
sebelum membeli, beragamnya pilihan produk, dan lain sebagainya. Namun belanja di
online shop juga memiliki resiko seperti penipuan, pencurian data pribadi dan lain
sebagainya. Adanya resiko yang dipersepsikan oleh konsumen akan mempengaruhi
konsumen dalam memutuskan untuk berbelanja online.
Penelitian ini menyajikan suatu hasil penelitian tentang pengaruh dimensi-dimensi
persepsi resiko pembelian online terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini tentu saja
masih jauh dari sempurna, namun demikian semoga penelitian ini bisa memberikan
informasi dan masukan baik bagi pihak penjual online, konsumen maupun bagi pembaca.

Salatiga, 4 November 2013
ANA TRIHASTUTI


vi

UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat, berkat, dan anugerah yang tiada berkesudahan yang telah diberikan-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Selama proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa adanya keterbatasan
dalam diri penulis sehingga dalam penulisan skripsi ini dibantu oleh berbagai pihak yang
senantiasa memberikan bantuan, dorongan, semangat, kritik dan saran. Pada saat ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Terima Kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan tuntunanNya sampai saat
ini.
2. Keluarga penulis, Papa (Ong Sien Tjoan), Mama (Siek Kwee Hwa), Cie Dina, Koh
Chris, Cie Vina, yang telah memberikan cinta kasih dan kasih sayang kepada penulis, serta
mendukung selama perkuliahan, maupun saat penulisan kertas kerja ini.
3. Ibu Dra. Ristiyanti Prasetijo, MBA., selaku dosen pembimbing yang telah memberi
banyak inspirasi, ide, saran, dan kritik selama penyusunan kertas kerja ini.
4. Bapak Hari Sunarto, S.E., MBA., Ph.D., selaku dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis,
serta Prof. Christantius Dwiatmadja,SE.,ME.,Ph.D., selaku wali studi yang telah

membantu penulis selama proses perkuliahan hingga selesainya kertas kerja ini.
5. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang
sudah membimbing selama masa perkuliahan penulis, serta penyusunan kertas kerja ini
secara langsung maupun tidak langsung.
6. Teman-teman seperjuangan : Adhinda Putri Fernanda, Inneke Christy Kurniawati,
Oktavia, Prisilia Wijaya, Andrean Wijaya, Eka Lapera, Djie Lizando, Tommi, Randy
Widodo, Oki Susanto. Terima Kasih atas kebersamaannya selama ini.

vii

7. Teman-teman terkasih Widya, Mbun, Christy, Ko Henky, Edwin, Ko Robert, Osa,
Kartika, Ivana, buat setiap dukungan dan bantuannya.
8. Keluarga besar dan teman-teman Fakultas Ekonomika dan Bisnis Angkatan 2009
terima kasih buat kebersamaan selama ini.

Salatiga, 30 Oktober 2013
Ana Trihastuti

viii


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………

i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KERTAS KERJA …………………....

ii

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………..

iii

SARIPATI ..........................................................................................................

iv

ABSTRACT ………………………………………………….............................


v

KATA PENGANTAR ........................................................................................

vi

UCAPAN TERIMA KASIH ..............................................................................

vii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..

ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..

xi

PENDAHULUAN ..............................................................................................

1

Latar Belakang Masalah …………………………………………………

1

Rumusan Masalah ……………………………………………………….

3

Persoalan Penelitian ……………………………………………………..

4

LANDASAN TEORI .........................................................................................

4

E-Commerce ……………………………………………………………..

4

Persepsi Resiko …………………………………………………….........

5

Keputusan Pembelian ……………………………………………………

6

Pengembangan Hipotesis ………………………………………………..

6

Model Penelitian ………………………………………………………...

11

METODE PENELITIAN ……………………………………………………..

12

Populasi dan Sampel …………………………………………………….

12

Jenis Data dan Sumber Data …………………………………………….

12

Metode Pengumpulan Data .......................................................................

12

Konsep, Variabel dan Pengukuran Variabel …………………………….

13

Teknik Analisis …………………………………………………….........

15

HASIL PENELITIAN …………………………………………………………

17

Gambaran Responden …………………………………………………...

17

ix

Hasil Pengujian Asumsi Klasik Regresi Berganda ……………………...

19

Pengujian Hipotesis ……………………………………………………...

20

Pembahasan ……………………………………………………………...

22

PENUTUP ……………………………………………………………………..

28

Kesimpulan ……………………………………………………………...

28

Implikasi Manajerial …………………………………………………….

28

Keterbatasan Penelitian ………………………………………………….

30

Penelitian Mendatang ……………………………………........................

31

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….

32

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.

Tinjauan Penelitian Terdahulu ………………………………….

3

Tabel 2.

Konsep, Variabel dan Pengukuran Variabel …............................

13

Tabel 3.

Gambaran Responden...................................................................

18

Tabel 4.

Hasil Uji Normalitas …….............................................................

19

Tabel 5.

Hasil Uji Multikolinearitas ...........................................................

19

Tabel 6.

Hasil Uji Heteroskedastisitas ……………………………….......

20

Tabel 7.

Hasil Uji t .....................................................................................

21

xi

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat segala sesuatu dapat
dikerjakan dengan lebih mudah. Salah satu dari perkembangan teknologi tersebut adalah
adanya internet. Dengan internet, penggunanya diberikan kemudahan akses ke sumbersumber informasi yang berada di mana dan kapan pun di dunia sejauh itu tersambung ke
jaringan internet (Suyasa dkk, 2005). Selain itu, sekarang internet juga mudah diakses
melalui berbagai media. Dengan menggunakan smartphone, tablet dan bahkan banyak juga
tempat-tempat umum yang menyediakan fasilitas WiFi, sehingga internet-pun tidak lagi
menjadi media yang terkesan eksklusif bagi masyarakat (Ramadhan, 2013). Sementara itu,
Sidharta (1996) mengemukakan bahwa kehadiran internet telah mampu melahirkan sebuah
sistem kehidupan yang lain, atau sering disebut dengan dunia maya. Dunia maya memiliki
kemiripan yang sangat jelas dengan kehidupan nyata.
Adanya kemudahan dalam mengakses internet meningkatkan minat pelaku bisnis
untuk menggunakan internet sebagai media untuk memajukan bisnis yang mereka jalankan
dengan cara menawarkan produknya melalui internet (Widiantara, 2013). Hal ini dikenal
dengan nama e-commerce (perdagangan elektronik). Menurut Mcleod dan Schell (2007) ecommerce dapat memfasilitasi operasi internal maupun eksternal perusahaan, karena
dengan e-commerce perusahaan dapat menggunakan jaringan internet, sistem berbasis
komputer atau interface sebuah browser Web untuk melakukan suatu transaksi bisnis.
Dengan e-commerce ini, perusahaan berharap dapat meningkatkan keuntungan perusahaan,
dapat pula meningkatkan layanan terhadap pelanggan serta hubungan antara pemasok dan
komunitas lain yang terkait dengan perusahaan (Wirdasari, 2009). Salah satu aplikasi ecommerce yang sekarang ini menjadi tren di masyarakat adalah online shop (Yuliati dan
Simanjuntak, 2011).
Pada awalnya, online shop kurang diminati oleh masyarakat Indonesia karena
banyaknya orang Indonesia yang masih terbiasa dengan pembelian barang secara langsung.
Namun, hal tersebut berubah setelah internet dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Cara berbelanja barang dan jasa mulai beralih dari gaya klasik menjadi online
shopping untuk membeli atau berjualan online melalui online shop (Fatan, 2013). Online

1

shop di Indonesia tidak hanya didominasi oleh mereka yang ahli dalam internet marketing,
namun juga ibu rumah tangga, remaja atau bahkan pekerja kantor yang masing-masing
ingin membangun bisnis sampingan. Kebanyakan dari pangsa pasarnya adalah anak-anak
muda

terutama

penggemar

gadget

yang

sering

mengakses

internet

(http://www.jakartawebhosting/blog/2012/05/perkembangan-online-shop-indonesia).
Sihombing (2012) menyatakan bahwa pada tahun 2012 penggunaan online shop
mulai mengalami peningkatan dan mulai menjadi tren, karena kepraktisan yang ditawarkan
online shop, memudahkan orang-orang yang memiliki tingkat kesibukan tinggi, yang tidak
memiliki waktu untuk mencari barang yang mereka inginkan, untuk memilih produk secara
online. Tidak hanya itu, harga yang ditawarkan online shop pun juga jauh lebih murah dari
harga pasar. Lebih lanjut, Sihombing (2012) mengatakan bahwa meskipun online shop ini
memiliki banyak kelebihan, namun tidak dipungkiri tetap memiliki resiko dalam
penggunaannya. Ada konsumen yang berpikir bahwa online shop tidak jelas keberadaannya
sehingga akan menimbulkan resiko jika membeli barang melalui online shop. Ada juga
konsumen yang memiliki persepsi bahwa jika mereka membeli barang melalui online shop
dikhawatirkan mereka menjadi korban penipuan, karena barang tidak sesuai dengan yang
dipilih, kualitas barang tidak sesuai yang seharusnya, barang rusak saat pengiriman atau
salah alamat saat pengiriman. Keamanan dalam bertransaksi secara online juga dianggap
sangat rendah (Rendra, 2011). Berbagai resiko belanja online yang dipersepsikan konsumen
seperti yang dikemukakan di atas dapat saja mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen secara online.
Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan yang juga mengkaji tentang pengaruh
persepsi resiko pembelian online terhadap keputusan pembelian. Berikut dirangkum
beberapa penelitian terdahulu tersebut seperti terlihat pada Tabel 1 berikut ini.

2

Tabel 1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti
Masoud (2013)

Almousa (2011)

Zhang et al (2012)

Judul
Temuan
The Effect of Perceived Risk on Resiko keuangan, resiko produk,
Online Shopping in Jordan
resiko pengiriman dan resiko
keamanan
berpengaruh
negatif
terhadap keputusan pembelian online
Perceived Risk in Apparel Online Resiko sosial, resiko psikologis dan
Shopping A Multi Dimensional resiko privasi berpengaruh negatif
Perspective
terhadap keputusan pembelian online
Dimensions
of
Consumers’ Resiko waktu, resiko pengiriman,
Perceived Risk and Their resiko kualitas produk berpengaruh
Influences on Online Consumers negatif terhadap perilaku konsumen
Purchasing Behavior
dalam membeli secara online.

Berdasarkan tabel 1 di atas maka mendorong peneliti untuk mengadopsi penelitian
sebelumnya terutama dalam hal pemilihan dimensi-dimensi persepsi resiko pembelian
online yang dianggap mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dimana dalam
penelitian ini dikembangkan tujuh dimensi persepsi resiko (perceived risk) mengacu pada
Naiyi (2004); Masoud (2013); Zhang et al (2012), dimana ketujuh dimensi persepsi resiko
tersebut adalah resiko keuangan, resiko produk/kinerja, resiko privasi, resiko sosial, resiko
psikologis, resiko keamanan, dan resiko waktu/efisiensi.
Dalam penelitian ini, pengaruh persepsi resiko pembelian online terhadap keputusan
pembelian dilihat dari masing-masing dimensi persepsi resiko dan bukan secara simultan
(secara keseluruhan) untuk mendapatkan gambaran dimensi apa saja dari persepi resiko
pembelian online yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Dimensi-dimensi
Persepsi Resiko Pembelian Online terhadap Keputusan Pembelian”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah penelitiannya adalah tentang pengaruh dimensi-dimensi persepsi resiko pembelian
online terhadap keputusan pembelian konsumen.

3

Persoalan Penelitian
Adapun yang menjadi persoalan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
(1) Apakah persepsi resiko keuangan mempunyai pengaruh negatif terhadap keputusan
pembelian konsumen?, (2) Apakah persepsi resiko produk/kinerja mempunyai pengaruh
negatif terhadap keputusan pembelian konsumen?, (3) Apakah persepsi resiko privasi
mempunyai pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian konsumen?, (4) Apakah
persepsi resiko sosial mempunyai pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian
konsumen?, (5) Apakah persepsi resiko psikologis mempunyai pengaruh negatif terhadap
keputusan pembelian konsumen?, (6) Apakah persepsi resiko keamanan mempunyai
pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian konsumen?, (7) Apakah persepsi resiko
waktu/efisiensi mempunyai pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian konsumen?

LANDASAN TEORI

E-Commerce
Secara sederhana, e-commerce adalah menjual barang dagangan dan atau jasa
melalui internet. Seluruh pelaku yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini,
seperti customer service, produk yang tersedia, kebijakan-kebijakan pengembalian barang
dan uang, periklanan, dan lain-lain (Nugraha, 2012).
Wirdasari (2009) mengatakan bahwa, e-commerce adalah segala bentuk transaksi
perdagangan atau jasa dengan menggunakan media elektronik yang pada dasarnya
merupakan dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, sehingga
secara signifikan mengubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang
dalam hal ini terkait mekanisme dagang. Lebih lanjut Wirdasari (2009) menyebutkan
sejumlah keuntungan dan kerugian e-commerce. Keuntungan e-commerce bagi perusahaan
adalah dapat memperpendek jarak dengan konsumen, perluasan pasar, perluasan jaringan
mitra bisnis dan efisiensi. Dengan kata lain, e-commerce mempercepat pelayanan ke
pelanggan, dan membuat pelayanan lebih responsif serta mengurangi biaya-biaya yang
berhubungan dengan kertas seperti biaya pos surat, percetakan, report dan sebagainya.
Keuntungan e-commerce bagi konsumen adalah bahwa konsumen lebih efisien dan efektif

4

dalam berbelanja. Namun e-commerce juga dapat menimbulkan kerugian antara lain
meningkatnya individualism karena pada e-commerce seseorang dapat bertransaksi dan
mendapatkan barang atau jasa yang diperlukan tanpa harus bertemu dengan siapapun.
Persepsi Resiko
Persepsi resiko (perceived risk) dinilai sebagai tingkat anggapan pelanggan akan
hasil negatif yang mungkin terjadi ketika melakukan transaksi secara online (Featherman
and Pavlou, 2002). Selanjutnya Schiffman et al (dalam Suresh and Shashikala, 2011)
mengatakan bahwa persepsi akan resiko adalah sebuah ketidakpastian yang dihadapi
konsumen ketika mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi dimasa yang akan datang
atas keputusan pembelian yang mereka lakukan.
Naiyi (2004) menyebutkan bahwa dalam melakukan pembelian online, konsumen
selalu berpikir mengenai setiap resiko jika mereka membeli suatu produk secara online.
Persepsi resiko (perceived risk) dalam konteks pembelian online memiliki banyak dimensi,
dalam penelitian ini penulis mengambil tujuh dimensi persepsi resiko (perceived risk) yang
dikembangkan dari beberapa sumber acuan seperti Naiyi (2004), Masoud (2013), Zheng et
al (2012). Ketujuh dimensi tersebut persepsi resiko (perceived risk) adalah: resiko
keuangan, resiko produk/kinerja, resiko privasi, resiko sosial, resiko psikologis, resiko
keamanan, dan resiko waktu/efisiensi.
Resiko keuangan menurut Masoud (2013) adalah persepsi bahwa sejumlah uang
tertentu bisa hilang atau diperlukan untuk membuat sebuah produk bekerja dengan baik.
Resiko produk menurut Masoud (2013) adalah persepsi bahwa kemungkinan produk yang
dibeli tidak berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Resiko privasi menurut Naiyi (2004)
mengukur kekhawatiran konsumen tentang keamanan informasi pribadi. Resiko sosial
menurut Zhang et al (2012) merupakan potensi kerugian status dalam kelompok sosial
seseorang sebagai akibat dari pembelian produk atau jasa. Resiko psikologis menurut
Zhang et al (2012) merupakan potensi kerugian self-esteem dari frustrasi karena tujuan
membeli yang tidak tercapai. Resiko keamanan menurut Zhang et al (2012) mengukur
tingkat kredibilitas dan reliabilitas website yang digunakan penjual online, menurut Youn
dalam Masoud (2013) resiko keamanan dihubungkan dengan bagaimana perusahaan online
menangani informasi pribadi konsumen dan siapa saja yang bisa mengakses informasi

5

tersebut. Resiko waktu menurut Masoud (2013) adalah persepsi bahwa waktu,
kenyamanan, atau usaha dapat sia-sia jika produk yang dibeli harus diperbaiki atau diganti.
Keputusan Pembelian
Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan beli, dimana konsumen benar-benar membeli (Kotler dan
Armstrong, 2001). Pada dasarnya, tugas pemasar adalah menarik minat para konsumen agar
percaya dan mau membeli produk yang mereka tawarkan. Schiffman dan Kanuk (2004),
mendefinisikan keputusan pembelian sebagai pemilihan dari dua atau lebih alternatif
pilihan keputusan pembelian. Dengan kata lain, konsumen yang hendak melakukan pilihan
harus menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang ada.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Resiko Keuangan terhadap Keputusan Pembelian Online
Transaksi perdagangan secara online sudah tentu menggunakan sistem pembayaran
yang tidak dilakukan secara tunai. Hal ini terkadang membuat konsumen merasa adanya
resiko keuangan ketika membeli produk secara online yaitu potensi kerugian finansial
akibat kecurangan atau pengeluaran yang berlebihan. Resiko terbesar yang menjadi
perhatian dari kebanyakan konsumen online adalah penipuan kartu kredit, di mana mereka
melaporkan peningkatan kekhawatiran tentang kerugian keuangan selama transaksi online
(Almousa, 2011). Sementara itu, Pallab (1996) menyebutan bahwa konsumen khawatir
internet masih kurang memberikan rasa aman saat melakukan transaksi online.
Tingginya resiko keuangan yang dapat saja dialami oleh konsumen dapat membuat
konsumen untuk tidak memutuskan melakukan pembelian online. Hal ini juga sebagimana
ditunjukkan dari temuan penelitian yang dilakukan oleh Masoud (2013) bahwa terdapat
pengaruh negatif yang signifikan dari resiko keuangan terhadap keputusan pembelian
online. Berdasarkan uraian di atas maka selanjutnya dapat diajukan hipotesis sebagai
berikut:

6

H1

:

terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko keuangan terhadap keputusan

pembelian online

Pengaruh Resiko Produk terhadap Keputusan Pembelian Online
Resiko produk yang dipersepsikan oleh konsumen dalam melakukan pembelian
adalah bahwa produk yang dibeli mungkin rusak dan tidak dapat melakukan atau berfungsi
sebagai yang diharapkan, yang dapat mengakibatkan gagal memenuhi manfaat yang
diinginkan konsumen (Kim and Lennon, dalam Almousa, 2011). Resiko produk yang
dirasakan mungkin lebih tinggi dalam konteks belanja online karena ketidakmampuan
konsumen untuk memeriksa secara fisik produk sebelum membeli (Garbarino dan
Strahilevitz, 2004). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Claudia (2012) bahwa ketika
membeli secara online, konsumen mempersepsi resiko kinerja produk yang lebih tinggi
karena ketidakmampuan menyentuh, mencium atau mencicipi produk.
Tingginya resiko produk yang dapat saja dialami oleh konsumen dapat membuat
konsumen untuk tidak memutuskan melakukan pembelian online. Hal ini juga sebagimana
ditunjukkan dari temuan penelitian yang dilakukan oleh Masoud (2013) bahwa terdapat
pengaruh negatif yang signifikan dari resiko produk terhadap keputusan pembelian online.
Berdasarkan uraian di atas maka selanjutnya dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H2

:

terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko produk terhadap keputusan

pembelian online
Pengaruh Resiko Privasi terhadap Keputusan Pembelian Online
Salah satu bagian dari proses pembelian online adalah konsumen harus menyertakan
informasi pribadinya. Ketika memasukkan informasi pribadi seperti identifikasi pribadi
nomor, nama, alamat dan informasi pribadi lainnya, konsumen takut bahwa mereka
mungkin akan dicegat oleh hacker dan digunakan dalam tujuan yang salah (Claudia, 2012).
Konsumen mungkin merasa sedikit kontrol atas informasi pribadi mereka yang mungkin
terungkap sebagai hasil dari transaksi online, yang membuat mereka ragu-ragu untuk
memberikan informasi tersebut diperlukan untuk membuat sebuah transaksi online
(Drennan, Mort, dan Previte, 2006).

7

Bagi konsumen yang merasakan tingginya resiko privasi yang dapat saja
dialaminya, hal tersebut dapat membuat konsumen untuk tidak memutuskan melakukan
pembelian online. Hal ini juga sebagimana ditunjukkan dari temuan penelitian yang
dilakukan oleh Masoud (2013) bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko
privasi terhadap keputusan pembelian online. Berdasarkan uraian di atas maka selanjutnya
dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H3

:

terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko privasi terhadap keputusan

pembelian online

Pengaruh Resiko Sosial terhadap Keputusan Pembelian Online
Produk yang dibeli oleh konsumen terkadang tidak disukai oleh orang-orang di
sekitar konsumen tersebut berada. Dalam konteks pembelian online, hal tersebut dipandang
sebagai resiko sosial yang dapat dialami oleh konsumen. Resiko sosial mengacu pada
persepsi produk yang dibeli dapat mengakibatkan penolakan oleh keluarga atau teman
(Dowling dan Staelin, 1994). Konsumen dapat saja merasa takut apabila anggota lain dari
kelompok acuan seperti keluarga, teman, rekan kerja mungkin berpikir jika transaksi online
memiliki konsekuensi buruk. Selain itu, kelompok acuan terutama teman-teman dapat
memandang rendah konsumen jika mereka tidak setuju dengan pembelian tertentu yang
dilakukannya (Claudia, 2012).
Bagi konsumen yang merasakan tingginya resiko sosial yang dapat saja dialaminya,
hal tersebut dapat membuat konsumen untuk tidak memutuskan melakukan pembelian
online. Hal ini juga sebagimana ditunjukkan dari temuan penelitian yang dilakukan oleh
Almousa (2011) bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko sosial
terhadap keputusan pembelian online. Berdasarkan uraian di atas maka selanjutnya dapat
diajukan hipotesis sebagai berikut:

8

H4

:

terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko sosial terhadap keputusan

pembelian online

Pengaruh Resiko Psikologis terhadap Keputusan Pembelian Online

Konsumen mungkin mengalami tekanan mental akibat adanya penyesalan di masa
depan terkait dengan keputusan pembelian online mereka. Ketidakpastian atau tekanan
dapat menyebabkan resiko psikologis, yang pada gilirannya mempengaruhi keputusan
pembelian (Almousa, 2011). Konsumen dapat saja mengalami frustrasi dan stres bilamana
produk yang dikirim ternyata salah alamat atau produk yang dipesan ternyata tidak sesuai
dengan kenyataan sebagaimana yang diharapkan (Claudia, 2012).
Bagi konsumen yang merasakan tingginya resiko psikologis yang dapat saja
dialaminya, hal tersebut dapat membuat konsumen untuk tidak memutuskan melakukan
pembelian online. Hal ini juga sebagimana ditunjukkan dari temuan penelitian yang
dilakukan oleh Almousa (2011) bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari
resiko psikologis terhadap keputusan pembelian online. Berdasarkan uraian di atas maka
selanjutnya dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H5

:

terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko psikologis terhadap

keputusan pembelian online

Pengaruh Resiko Keamanan terhadap Keputusan Pembelian Online

Kejahatan dalam media internet berjumlah sangat besar serta memiliki bentuk yang
beragam karena beberapa alasan: (1) identitas individu, atau organisasi dalam dunia internet
mudah untuk dipalsukan, tetapi sulit dibuktikan secara hukum, (2) tidak membutuhkan
sumber daya ekonomi yang besar untuk melakukan kejahatan dalam internet, (3) internet
menyediakan akses yang luas pada pengguna yang potensial menjadi korban, (4) kejahatan
dalam internet, identitas pelaku tidak dikenal dan secara yuridis sulit mengejar pelaku
(Jarvenpaa dan Tractinsky, 1999). Hal di atas dapat saja membuat konsumen yang hendak

9

melakukan transaksi online merasa tidak aman. Selain itu, Youn (2009) menyebutkan
bahwa keamanan informasi dihubungkan dengan bagaimana perusahaan online menangani
informasi pribadi konsumen dan siapa saja yang bisa mengakses informasi tersebut.
Bagi konsumen yang merasakan tingginya resiko keamanan yang dapat saja
dialaminya, hal tersebut dapat membuat konsumen untuk tidak memutuskan melakukan
pembelian online. Hal ini juga sebagimana ditunjukkan dari temuan penelitian yang
dilakukan oleh Masoud (2013) bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko
keamanan terhadap keputusan pembelian online. Berdasarkan uraian di atas maka
selanjutnya dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H6

:

terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko keamanan terhadap

keputusan pembelian online

Pengaruh Resiko Waktu terhadap Keputusan Pembelian Online

Pembelian pada toko online dapat memunculkan adanya resiko waktu. Hal ini
sebagaimana diungkapkan oleh Stone dan Gronhaug (1993) bahwa terdapat potensi
kerugian waktu ketika membuat keputusan pembelian online yang buruk dimana konsumen
harus membuang-buang waktu untuk meneliti, membeli, dan memperbaiki atau mengganti
produk yang dibeli. Hal ini juga diungkapkan oleh Almousa (2011) bahwa adanya resiko
waktu atau usaha yang sia-sia bilamana produk yang dibeli secara online harus diperbaiki
atau diganti akibat produk tersebut tidak memperlihatkan perform seperti yang diharapkan.
Tingginya resiko waktu yang dapat saja dialami oleh konsumen dapat membuat
konsumen untuk tidak memutuskan melakukan pembelian online. Hal ini juga sebagaimana
ditunjukkan dari temuan penelitian yang dilakukan oleh Zhang et al (2012) bahwa terdapat
pengaruh negatif yang signifikan dari resiko waktu terhadap keputusan pembelian online.
Berdasarkan uraian di atas maka selanjutnya dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

10

H7

:

terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari resiko waktu terhadap keputusan

pembelian online

Model Penelitian
Berdasarkan persoalan penelitian, tujuan penelitian dan landasan teoritis di atas
maka dapat dibuat suatu model penelitian seperti tampak pada gambar 1. berikut ini

Resiko Keuangan
H1

Resiko Produk

H2

Resiko Privasi

H3
Keputusan Pembelian

H4

Resiko Sosial

H5

Resiko Psikologis
H6
Resiko Keamanan

H7

Resiko Waktu
Gambar 1. Model Penelitian

11

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan elemen yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian
(Supramono dan Sugiarto, 1993). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga. Sampel dengan menggunakan metode non
probability sampling berupa purposive sampling yaitu peneliti berdasarkan kriteria tertentu
memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat (Supramono dan
Haryanto, 2003). Adapun kriteria yang dimaksud adalah: responden yang dipilih pernah
melakukan pembelian barang secara online. Jumlah sampel yang digunakan mengacu
jumlah sampel minimum untuk penelitian studi pemasaran menurut Malhotra (1999) yaitu
sebanyak 200 orang.

Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer. Menurut
Supramono dan Sugiarto (1993) data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah
sendiri oleh peneliti langsung dari obyeknya. Data primer dalam penelitian ini berupa data
tentang penilaian responden tentang persepsi resiko pembelian online dan keputusan
pembelian konsumen. Sumber data primer berasal dari 200 orang responden yang pernah
melakukan pembelian barang secara online.

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode kuesioner. Adapun kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang
terstruktur (structured questionnaire) artinya jawaban pertanyaan yang diajukan sudah
disediakan

12

Konsep, Variabel dan Pengukuran Variabel
Konsep, variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan pengukuran variabel
penelitian ditunjukkan pada Tabel 2. berikut ini:

Tabel 2. Konsep, Variabel dan Pengukuran Variabel
Konsep
Persepsi resiko
Yaitu tingkat anggapan
pelanggan akan hasil
negatif yang mungkin
terjadi
ketika
melakukan transaksi
secara
online
(Featherman
dan
Pavlou, 2002)

Variabel
Resiko Keuangan

Resiko Produk

Resiko Privasi

Indikator Empirik

Sumber

1. Adanya resiko kehilangan uang
ketika membeli secara online
akibat barang yang tidak dikirim
2. Adanya perasaan tidak aman
dengan menggunakan sistem
pembayaran secara online
3. Terdapat
biaya
tambahan
dengan sistem pembayaran
secara online
4. Terdapat biaya tambahan ketika
membeli melalui online shop
untuk jasa pengiriman
5. Belanja melalui online shop
menimbulkan biaya yang lebih
besar dibandingkan belanja di
toko
1. Produk yang ditawarkan online
shop tidak sesuai dengan aslinya
2. Sulit untuk menilai kualitas
produk yang ditawarkan oleh
online shop
3. Kualitas produk secara nyata
ternyata berbeda dengan yang
dideskripsikan melalui online
shop
4. Performa produk yang dijual
oleh online shop tidak dapat
diharapkan
5. Ukuran menjadi masalah atau
tidak sesuai untuk produkproduk tertentu (seperti pakaian)
jika membeli melalui online
shop
1. Penjual online shop tidak
menjamin privasi saat transaksi
di internet
2. Penjual online shop tidak
menjaga data pribadi konsumen
3. Alamat email yang digunakan
untuk urusan belanja online
dapat
disalahgunakan
oleh
orang lain

Naiyi (2004), Masoud
(2013), Zhang et al
(2012)

13

Masoud
(2013),
Rendra (2011), Zhang
et al (2012)

Zhang et al (2012),
Naiyi (2004)

Konsep

Variabel

Resiko Sosial

Resiko Psikologis

Resiko Keamanan

Indikator Empirik
4. Alamat tempat tinggal yang
digunakan untuk urusan belanja
online dapat disalahgunakan
oleh orang lain
5. Nomor
rekening
kartu
debit/kredit yang digunakan
untuk urusan belanja online
dapat
disalahgunakan
oleh
orang lain
1. Produk yang dibeli ternyata
tidak disukai oleh anggota
keluarga lainnya
2. Produk yang dibeli ternyata
tidak disukai oleh teman-teman
terdekat
3. Jika membeli melalui online
shop maka saya berpikir akan
mendapatkan pengakuan dari
lingkungan sekitar
4. Jika membeli melalui online
shop maka saya berpikir temanteman terdekat akan berpikir
bahwa saya tampak keren
5. Jika membeli melalui online
shop maka beberapa teman akan
berpikir saya mencoba untuk
pamer
1. Belanja melalui online shop
menimbulkan perasan tidak
nyaman
2. Adanya
perasaan
kecewa
dengan produk yang dibeli
melalui online shop
3. Produk yang dibeli melalui
online shop menimbulkan rasa
frustasi
4. Adanya ketakutan jika produk
yang dibeli melalui online shop
ternyata tidak memuaskan
5. Belanja melalui online shop
menimbulkan ketegangan yang
tidak perlu
1. Informasi tentang penjual di
online shop tidak jelas
2. Penjual di online shop suka
melakukan penipuan
3. Penjual di online shop tidak
mau
bertanggung
jawab
terhadap produk yang dijualnya
4. Website yang digunakan oleh
penjual tidak mampu menjaga
informasi pribadi pembeli

14

Sumber

Masoud (2013), Zhang
et al (2012)

Hassan et al (2006),
Rendra (2011)

Zheng et al (2012),
Rendra
(2011),
Masoud (2013)

Konsep

Variabel

Resiko Waktu

Keputusan
Pembelian
Yaitu tahap dalam
proses
pengambilan
keputusan beli, dimana
konsumen benar-benar
membeli (Kotler dan
Armstrong, 2001)

Keputusan
Pembelian

Indikator Empirik
5. Website yang digunakan penjual
tidak
meyakinkan
untuk
melakukan pembelian online
1. Pengiriman produk yang dibeli
melalui online shop tidak tepat
waktu
2. Adanya kemungkinan barang
yang dikirim salah alamat/ tidak
sampai tujuan
3. Produk
kemungkinan
mengalami
kerusakan
saat
dalam proses pengiriman
4. Tidak
mudah
melakukan
pembatalan
order
produk
melalui online shop
5. Proses belanja melalui online
shop memerlukan waktu yang
lama
1. Adanya
persepsi
resiko
menimbulkan keraguan untuk
membeli secara online
2. Adanya
persepsi
resiko
menimbulkan
perasaan
menyerah untuk membeli secara
online
3. Adanya
persepsi
resiko
menimbulkan
pengurangan
pengeluaran untuk membeli
secara online
4. Adanya
persepsi
resiko
menimbulkan
pengurangan
frekuensi belanja secara online
5. Adanya
persepsi
resiko
menimbulkan penundaan untuk
membeli secara online

Sumber

Masoud (2013), Zhang
et al (2012), Rendra
(2011)

Zhang et al (2012)

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda. Sebelumnya dilakukan pretest
terhadap 30 kuesioner dan diuji validitas dan reliabilitas terhadap variabel penelitian.
Pengujian validitas butir menggunakan teknik corrected item-total correlation. Angka pada
kolom corrected item-total correlation menunjukkan nilai r hasil. Dasar pengambilan
keputusannya adalah (Santoso, 2001) :

15

Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid
Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak
valid.
Untuk pengujian reliabilitas butir dilakukan dengan membandingkan nilai r Alpha dengan
nilai r tabel pada taraf signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah (Santoso,
2001) :

Jika r Alpha positif dan r Alpha > r tabel maka butir atau variabel tersebut reliabel
Jika r Alpha negatif dan r Alpha < r tabel maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel
Hasil uji validitas dan reliabilitas pretest menunjukkan bahwa ada satu indikator empirik
variabel resiko keuangan yang tidak valid yaitu IE3 (Terdapat biaya tambahan dengan
sistem pembayaran secara online), ada satu indikator empirik variabel resiko produk yang
tidak valid yaitu IE4 (performa produk yang dijual oleh online shop tidak dapat
diharapkan), dan ada satu indikator empirik variabel keputusan pembelian yang tidak valid
yaitu IE3 (adanya persepsi resiko menimbulkan pengurangan pengeluaran untuk membeli
secara online).
Langkah berikutnya adalah melakukan uji asumsi klasik regresi linear berganda
yang meliputi pengujian normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Setelah
memenuhi syarat uji asumsi klasik regresi linear berganda, baru dapat dilakukan pengujian
terhadap hasil analisis regresi berganda. Adapun bentuk persamaan garis regresi yang
digunakan dengan metode Least Square, yaitu :
Y = α0 + α1X1+ α2X2 + α3X3 + α4X4 + α5X5 + α6X6 + α7X7 + e

Dimana :

Y

= keputusan pembelian

X1.. .X7

= Resiko Keuangan, Resiko Produk/kinerja, Resiko Privasi,
Resiko

Sosial,

Resiko

Psikologis,

Waktu/efisiensi

16

Resiko

Keamanan,

Resiko

α0

= konstanta (intersep)

α1.. α7

= koefisien regresi dari X1... X7

e

= kesalahan pengganggu (error)

Dalam pengujian keberartian variabel bebas secara parsial dipakai uji t satu sisi dengan
tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) yaitu dengan membandingkan antara t-hitung dengan
t-tabel dengan pengujian hipotesis:
H0 : bi > 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel tak bebas
H1 : bi < 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh negatif yang signifikan
terhadap variabel tak bebas
Dasar pengambilan keputusannya adalah:
H0 ditolak jika –t hitung < –t tabel atau angka sig < 0,05 maka Resiko Keuangan,
Resiko Produk/kinerja, Resiko Privasi, Resiko Sosial, Resiko Psikologis, Resiko
Keamanan, Resiko Waktu/efisiensi berpengaruh negatif yang signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen secara parsial.
H0 diterima jika –t hitung > –t tabel atau angka sig > 0,05 maka Resiko Keuangan,
Resiko Produk/kinerja, Resiko Privasi, Resiko Sosial, Resiko Psikologis, Resiko
Keamanan, Resiko Waktu/efisiensi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen secara parsial.

HASIL PENELITIAN

Gambaran Responden

Gambaran responden meliputi jenis kelamin, usia dan angkatan masuk kuliah.
Deskripsi dari gambaran responden tersebut ditampilkan pada Tabel 3 berikut ini.

17

Tabel 3. Gambaran Responden
Sub Kategori
Jumlah
Pria
77
Wanita
123
Total
200
Usia
≤ 21 tahun
77
> 21 tahun
123
Total
200
Angkatan
2005
9
2006
8
2007
8
2008
35
2009
47
2010
29
16
2011
30
2012
2013
18
Total
200
Sumber: Data Primer, 2013
Kategori
Jenis Kelamin

%
38,5
61,5
100,0
38,5
61,5
100,0
4,5
4,0
4,0
17,5
23,5
14,5
8,0
15,0
9,0
100,0

Berdasarkan jenis kelamin tampak bahwa kebanyakan responden yang ditemui saat
penelitian adalah yang berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 123 orang (61,5%)
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 77 orang (38,5%) adalah yang berjenis kelamin pria. Hal
ini menunjukkan bahwa ternyata banyak juga wanita yang pernah melakukan pembelian
barang secara online. Dari segi usia, kebanyakan responden yang ditemui saat penelitian
adalah yang berusia > 21 tahun yaitu sebanyak 123 orang (61,5%) sedangkan sisanya yaitu
sebanyak 77 orang (38,5%) berusia ≤ 21 tahun. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa
mayoritas responden yang pernah melakukan pembelian barang secara online adalah orang
dewasa dibandingkan remaja.

Sementara itu, berdasarkan angkatan masuk kuliah di Fakultas Ekonomika dan
Bisnis UKSW, tampak bahwa responden berasal dari angkatan yang sangat beragam mulai
dari angkatan 2005 hingga angkatan 2013. Namun demikian, mayoritas responden berasal
dari angkatan 2009 yaitu sebanyak 47 orang (23,5%) diikuti responden dari angkatan 2008
yaitu sebanyak 35 orang (17,5%).

18

Hasil Pengujian Asumsi Klasik Regresi Berganda

Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan uji statistik non parametrik KolmogorovSmirnov (K-S) yang hasilnya disajikan pada Tabel 4. berikut ini.
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z
0,726
Asymp. Sig (2-tailed)
0,668
Sumber: Output SPSS Uji Normalitas, 2013
Tabel 4. di atas menunjukkan bahwa angka Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 0,726
mempunyai nilai signifikan sebesar 0,668 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
data residualnya adalah normal.

Uji Multikolinearitas

Identifikasi multikolinearitas diantara variabel bebas (independent variable) dapat
diketahui dengan melihat nilai Tolerance dan VIF dari hasil output regresi. Adapun hasil
uji multikolinearitas disajikan pada Tabel 5. berikut ini.
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Tolerance
VIF
Resiko keuangan
0,875
1,143
Resiko produk
0,777
1,286
Resiko privasi
0,828
1,208
Resiko sosial
0,755
1,324
Resiko psikologis
0,702
1,425
Resiko keamanan
0,761
1,314
Resiko waktu
0,729
1,371
Sumber: Output SPSS Uji Multikolinearitas, 2013
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa berdasar pada nilai tolerance tampak bahwa semua
nilai tolerance untuk masing-masing variabel bebas (independent variable) > 0,10 maka
tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya. Berdasar pada nilai VIF tampak

19

bahwa semua nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas (independent variable) < 10
maka tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya.

Uji Heteroskedastisitas

Identifikasi heteroskedastisitas menggunakan uji glejser. Adapun hasil uji
heteroskedastisitas disajikan pada Tabel 6. berikut ini.
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel
t hitung
Sig
Resiko keuangan
-0,693
0,489
Resiko produk
1,734
0,085
Resiko privasi
-1,562
0,120
Resiko sosial
-1,116
0,266
Resiko psikologis
-1,040
0,300
Resiko keamanan
-0,166
0,868
Resiko waktu
0,174
0,862
Sumber: Output SPSS Uji Heteroskedastisitas, 2013
Dengan menggunakan uji glejser, koefisien parameter untuk masing-masing variabel
bebasnya tidak ada yang signifikan (angka sig > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan setelah semua uji asumsi klasik regresi telah
memenuhi syarat. Untuk mengetahui pengaruh dimensi-dimensi persepsi resiko pembelian
online (yang meliputi resiko keuangan, resiko produk, resiko privasi, resiko sosial, resiko
psikologis, resiko keamanan dan resiko waktu) terhadap keputusan pembelian online, maka
dilakukan uji parsial (Uji t) yang hasilnya ditunjukkan pada Tabel 7. berikut.

20

Tabel 7. Hasil Uji t
Variabel
Koef B
Resiko keuangan
-0,126
Resiko produk
-0,177
Resiko privasi
-0,097
Resiko sosial
0,052
Resiko psikologis
-0,054
Resiko keamanan
-0,181
Resiko waktu
-0,106
Sumber: Output SPSS Uji Regresi, 2013
Keterangan : * = signifikan pada α = 5 %
t 0,05 (df = 192) = 1,653

t hitung
-2,362*
-3,252*
-2,350*
1,322
-1,100
-3,306*
-2,010*

Sig
0,019
0,001
0,020
0,188
0,273
0,001
0,046

Berdasarkan hasil analisis regresi selanjutnya dapat ditulis model persamaan regresi
sebagai berikut
Y = 19,123 – 0,126X1– 0,177X2 – 0,097X3 + 0,052X4 – 0,054X5 – 0,181X6 – 0,106 X7 + e
Dimana :
Y = keputusan pembelian online
X1 = resiko keuangan
X2 = resiko produk
X3 = resiko privasi
X4 = resiko sosial
X5 = resiko psikologis
X6 = resiko keamanan
X7 = resiko waktu
Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,289 yang berarti bahwa
28,9% pengaruh keputusan pembelian online dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh
dimensi persepsi resiko (yang meliputi resiko keuangan, resiko produk, resiko privasi,
resiko sosial, resiko psikologis, resiko keamanan dan resiko waktu). Sedangkan sebanyak
71,1% lainnya dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

21

Pembahasan

Pengaruh Resiko Keuangan terhadap Keputusan Pembelian Online

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa resiko keuangan
mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap keputusan pembelian online. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai t hitung -2,362 < t tabel -1,653 pada α 5%, atau angka signifikan
0,019 < 0,05 sehingga H1 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif yang
signifikan dari resiko keuangan terhadap keputusan pembelian online dapat diterima.

Arah koefisien regersi yang negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi resiko
keuangan maka semakin rendah kemungkinan bagi konsumen untuk memutuskan membeli
secara online. Salah satu indikator resiko keuangan adalah adanya biaya tambahan ketika
melakukan pembelian online. Rata-rata responden menyatakan bahwa akan ada biaya
tambahan yang dibebankan kepada pembeli berupa biaya pengiriman atas barang yang
dibeli secara online. Hal ini mengingat pada umumnya online shop menggunakan jasa
pengiriman barang untuk menghantarkan barang yang dibeli konsumen. Biaya
pengirimannya-pun bahkan tidak jarang lebih besar bila dibandingkan dengan konsumen
berbelanja secara langsung di toko. Selain menyangkut adanya biaya tambahan, resiko
keuangan lainnya yang bisa terjadi dengan melakukan pembelian online adalah resiko
kehilangan uang akibat barang yang telah dipesan tidak kunjung dikirim ke alamat
konsumen. Hal ini karena umumnya pembayaran dilakukan terlebih dahulu melalu transfer
ke rekening pemilik online shop baru kemudian barang dikirim.

Tingginya resiko keuangan yang dihadapi oleh konsumen pada gilirannya akan
mengurangi niat konsumen dalam memutuskan untuk membeli secara online. Temuan
penelitian ini sejalan dengan temuan Masoud (2013) bahwa terdapat pengaruh negatif yang
signifikan dari resiko keuangan terhadap keputusan pembelian online.

22

Pengaruh Resiko Produk terhadap Keputusan Pembelian Online

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa resiko produk
mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap keputusan pembelian online. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai t hitung -3,252 < t tabel -1,653 pada α 5%, atau angka signifikan
0,001 < 0,05 sehingga H2 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif yang
signifikan dari resiko produk terhadap keputusan pembelian online dapat diterima.

Arah koefisien regersi yang negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi resiko
produk maka semakin rendah kemungkinan bagi konsumen untuk memutuskan membeli
secara online. Salah satu resiko produk yang dihadapi konsumen dengan membeli secara
online menurut rata-rata responden adalah sulitnya menilai kualitas produk yang
ditawarkan. Hal ini mengingat produk tersebut tidak bisa dilihat atau diraba secara
langsung. Gambaran tentang kualitas produk hanya berdasarkan dari informasi yang
dideskripsikan melalui online shop-nya. Kenyataannya, informasi yang dideskripsikan
tersebut sering kali tidak sesuai dengan kondisi kualitas produk aslinya. Tidak saja
menyangkut kualitasnya, produk secara keseluruhan dapat saja tidak sesuai antara yang
ditawarkan oleh toko online dengan produk aslinya. Resiko produk lainnya yang dihadapi
konsumen adalah jika membeli produk-produk tertentu terutama produk pakaian, dimana
ukuran menjadi masalah. Produk pakaian yang dibeli dari toko online bisa saja kekecilan
atau kebesaran, karena produk pakaian tersebut tidak bisa dicoba terlebih dahulu sebelum
konsumen membelinya. Hal ini te