DE PSAK 73 Sewa 12052017

DRAF EKSPOSURE
PSAK 73 SEWA

1

DE PSAK 73 SEWA
Tujuan Standar
• menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan
atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya
untuk penyewa.

Pokok Pengaturan
• Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use assets)
dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian, yakni untuk: (i) sewa jangkapendek dan (ii) sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilairendah.
• Pesewa mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa
pembiayaan dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.

2

DE PSAK 73 SEWA
PSAK yang digantikan

• PSAK 30 Sewa
• ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu
Sewa
• ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif
• ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan
Bentuk Legal Sewa
• ISAK 25 Hak atas Tanah

Tanggal Efektif
• 1 Januari 2020

3

DE PSAK 73 SEWA
Ruang Lingkup
• Sewa mengatur bahwa seluruh sewa termasuk sewa aset hak-guna dalam subsewa
masuk dalam ruang lingkup DE PSAK 73, kecuali sewa tertentu.

Identifikasi Sewa
• Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut memberikan

hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu
untuk dipertukarkan dengan imbalan.

Memisahkan Komponen Sewa
• untuk kontrak yang merupakan, atau mengandung, sewa, entitas mencatat masingmasing komponen sewa dalam kontrak sebagai sewa secara terpisah dari komponen
nonsewa dari kontrak, kecuali cara praktis. Standar memberikan pedoman cara
pemisahan komponen kontrak.

4

DE PSAK 73 SEWA
Masa Sewa
• Entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa yang tidak dapat dibatalkan
serta periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang sewa, jika penyewa
cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut, dan periode yang dicakup oleh opsi
untuk menghentikan sewa, jika penyewa cukup pasti untuk tidak mengeksekusi opsi
tersebut.
Akuntansi Penyewa
• Pengakuan dan Pengukuran awal; Pengukuran selanjutnya; Modifikasi Sewa;
Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

Akuntansi Pesewa
• Prinsip; Penyajian dan Pengungkapan untuk Pesewa
Transaksi jual dan Sewa Balik
• Sewa mensyaratkan agar jika penjual–penyewa mengalihkan aset, yang memenuhi
persyaratan PSAK 72, kepada pembeli–pesewa dan menyewa aset tersebut kembali
dari pembeli–pesewa, maka baik penjual–penyewa maupun pembeli–pesewa
mencatat kontrak pengalihan dan sewa dengan menerapkan paragraf 99-103

5

Akuntansi Penyewa
Model Akuntansi Tunggal
• Penyewa mengakui aset dan liabilitas untuk seluruh
sewa dengan masa sewa lebih dari 12 bulan, kecuali
aset pendasarnya bernilai-rendah.
• Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna
yang merepresentasikan haknya untuk menggunakan
aset pendasar sewaan dan liabilitas sewa yang
merepresentasikan kewajibannya untuk membayar
sewa.


6

Akuntansi Penyewa
Pengukuran
• Penyewa mengukur aset hak-guna dengan cara yang
serupa dengan aset non-keuangan lain (seperti aset
tetap) dan liabilitas sewa dengan cara yang serupa
dengan liabilitas keuangan lainnya.
• Penyewa mengakui penyusutan aset hak-guna dan
bunga atas liabilitas sewa, dan juga mengklasifikasi
pembayaran kas untuk liabilitas sewa menjadi bagian
pokok dan bagian bunga dan menyajikannya dalam
laporan arus kas dengan menerapkan PSAK 2: Laporan
Arus Kas.

7

Akuntansi Penyewa
Teknik Pengukuran

• Aset dan liabilitas yang timbul dari sewa pada awalnya
diukur berdasarkan nilai kini.
• Pengukuran tersebut termasuk pembayaran sewa yang
tidak dapat dibatalkan (termasuk pembayaran terkaitinflasi), dan juga termasuk pembayaran yang akan
dilakukan pada periode opsional jika penyewa cukup
pasti untuk mengeksekusi opsi perpanjangan sewa
atau tidak mengeksekusi opsi penghentian sewa.

8

Akuntansi Penyewa
Pengakuan dan Pengukuran Awal
• mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa
• mengukur aset hak-guna pada biaya perolehannya.
• mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang belum
dibayar pada tanggal permulaan. Pembayaran sewa didiskontokan dengan
menggunakan suku bunga implisit dalam sewa jika suku bunga tersebut
dapat ditentukan. Entitas dapat menggunakan suku bunga pinjaman
inkremental penyewa jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat
ditentukan


Pengukuran Selanjutnya
• mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya, kecuali entitas
menerapkan model pengukuran lain; dan
• mengukur liabilitas sewa untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa,
sewa yang telah dibayar, dan penilaian kembali atau modifikasi sewa atau
pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian serta mengukur kembali
liabilitas sewa untuk merefleksikan perubahan pembayaran sewa
9

Akuntansi Penyewa
Pengakuan dan Pengukuran Awal
• mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa
• mengukur aset hak-guna pada biaya perolehannya.
• mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang belum
dibayar pada tanggal permulaan. Pembayaran sewa didiskontokan dengan
menggunakan suku bunga implisit dalam sewa jika suku bunga tersebut
dapat ditentukan. Entitas dapat menggunakan suku bunga pinjaman
inkremental penyewa jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat
ditentukan


Pengukuran Selanjutnya
• mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya, kecuali entitas
menerapkan model pengukuran lain; dan
• mengukur liabilitas sewa untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa,
sewa yang telah dibayar, dan penilaian kembali atau modifikasi sewa atau
pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian serta mengukur kembali
liabilitas sewa untuk merefleksikan perubahan pembayaran sewa
10

Akuntansi Penyewa
Modifikasi Sewa
• Sewa mensyaratkan agar penyewa mencatat modifikasi sewa
sebagai sewa terpisah jika 2 kondis
Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa
• Sewa mencakup persyaratan pengungkapan untuk penyewa.
• Penyewa perlu menerapkan pertimbangannya dalam menentukan
informasi yang akan diungkapkan untuk mencapai tujuan dalam
menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai
dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan

arus kas penyewa.

11

Akuntansi Pesewa
Prinsip pengakuan
• Sewa secara substansial melanjutkan persyaratan akuntansi untuk
pesewa yang telah diatur sebelumnya dalam PSAK 30: Sewa.
• Pesewa tetap mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau
sewa pembiayaan dan mencatat kedua sewa tersebut secara berbeda.
Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa
• Sewa mensyaratkan agar aset pendasar sewa operasi disajikan dalam
laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat aset pendasar tersebut
• Mensyaratkan pengungkapan informasi yang memberikan dasar bagi
pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap
laporan keuangan pesewa, khususnya pengungkapan tambahan bagi
pesewa tentang eksposur risiko pesewa terutama terkait risiko nilai
residual.

12


TERIMA KASIH

Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

1313