THE INFLUENCE OF PEER GROUP SUPPORT ON THE COMPLIANCE OF LIFE-STYLE MANAGEMENT AND DRUG TAKING IN MILD HYPERTENSIVE PATIENTS USING PRE-EXPERIMENT HEALTH PROMOTION MODEL IN COMMUNITY HEALTH CENTER, RUTENG Yoani Maria V.B.Aty
Yoani Maria V.B.Aty ABSTRACT
Comprehensive management of hypertension will reduce cardiovascular incidence. Peer group support is one method of health
promotion that is effective in improving healthy behaviors and improve pain.The purpose of this study was to determine the effect of Peer Group Support for compliance to life-style management and drug taking in patients with mild hypertension using the approach of Health Promotion Model in community health center, at the city of Ruteng, District Manggarai.
This study was a pre-experimental study with one-group pretest- posttest design. Sample size in this study was 40 patients with mild hypertension. Instruments consisted of a questionnaire, tensimeter, scales and microtoice. Data were analyzed using Anova, linear regression test and paired t-test.
The result on the respondents' compliance before and after peer support group obtained t value -25,182 and p 0,000 >0.05 (α). In conclusion, Peer Group Support,may increase
hypertensive
patient's compliance to life-style management and drug taking. Keywords: Peer group support, management of lifestyle, hypertension
lightweight, compliance, health promotion models
PENDAHULUAN
dan/atau tekanan diastolic ≥ 90
Hipertensi merupakan masalah
mmHg (Chobanian,A.V. et al,
kesehatan publik utama di seluruh
dunia dan merupakan Faktor
T ahun
WHO
Personal penyakit kardiovaskular
memperkirakan penduduk dewasa
tersering, serta belum terkontrol
optimal di seluruh dunia termasuk
meningkat menjadi 60% (1,56
Indonesia
Hipertensi
miliyar ) dan mendekati 7.1 juta
berdasarkan
Joint
N ational
jiwa/tahun
meninggal
karena
Committee on
*)D o sen Pro g ra m Stu d i K epera w a ta n -Po ltekkes K em enkes K u pa ng penyakit ini, serta 7 (tujuh) dari detection,evaluation,
prevention,
and
setiap 10 ( sepuluh ) penderita
treatment of high blood pressure
dimana tekanan sistolik darah
(Wagner et al, 2005). Pada tahun
2030, diperkirakan akan terjadi 23
567 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 juta kematian karena masalah
yang meliputi merokok, konsumsi kardiovaskuler dan sekitar 85%
alkohol, kurangnya aktivitas fisik, terjadi pada negara penghasilan
konsumsi makanan asin yang rendah sampai menengah.
konsumsi makanan Penyakit hipertensi di Indonesia
tinggi,
berlemak, kurang konsumsi sayur, menjadi masalah kesehatan yang
buah, stress, obesitas ( IMT > 27), cenderung
lingkar pinggang pria >90 cm dan survei Kesehatan Rumah tangga
meningkat.
Hasil
wanita >82 cm. Beberapa hasil (SKRT ) tahun 2001 menunjukan
penelitian menunjukan bahwa 8.3%
(gaya hidup) menderita
terhadap meningkat menjadi 27.5% pada
tekanan darah. tahun 2004. Prevalensi hipertensi
peningkatan
31 % penderita tahun 2007 meningkat menjadi
Sebanyak
hipertensi di US tidak sadar akan 32,3%
penyakit hipertensi, dan yang Tuminah,2009). Data Kemenkes
(Rahajeng
menjadi masalah serius tentang tahun
modifikasi promosi gaya hidup hipertensi sebagai salah satu 10
menetapkan
mengatasi hipertensi penyakit terbesar Indonesia dan
untuk
(Wang & Wang, 2004). menduduki posisi ke 7.
Faktor-faktor penyebab penyakit Angka kejadian hipertensi tahun
Hipertensi di Indonesia dibagi atas 2007 di Propinsi NTT berdasarkan
2 yaitu faktor risiko yang tidak pengukuran,
terdiri dari ( Riskesdas,2007). Angka kejadian
sebesar
dapat diubah
usia,jenis kelamin, keturunan dan hipertensi di
diubah yaitu Ruteng
puskesmas Kota
tidak
dapat
merokok,diet rendah serat,kurang mencapai 0.81 % per penduduk
aktivitas gerak, berat badan usia dewasa dan pada tahun 2011
konsumsi alkohol meningkat menjadi 1.28 % per
berlebihan,
(Hardiman & Rustika, 2006). usia dewasa (Bidang Yankes, Kota
Penelitian yang dilakukan di 6 Ruteng 2012). Data dari Medical
(enam) kota besar di Indonesia Record RSU Ruteng tahun 2013
pada tahun 2000 didapatkan dilaporkan
prevalensi hipertensi usia lanjut hipertensi di kota Ruteng adalah
bahwa
k omplikasi
(55-85 tahun) sebesar 52,5% gagal jantung, gagal ginjal kronik
(Hardiman & Rustika, 2006). serta
stroke. Serangan stroke Penemuan kasus hipertensi pada merupakan komplikasi hipertensi
mengalami yang paling tinggi yaitu terjadi
orang
yang
sekitar 20-33%. peningkatan kasus, tahun 2010
Overweight
hipertensi yang terdapat 40.03% , dan
Kasus
karena merokok 2011 menjadi 48.46%.
tahun
disebabkan
adalah 28% (Hardiman & Rustika, Sekitar 90 % penyebab hipertensi
belum diketahui, tetapi banyak Hasil studi pendahuluan di faktor
Kota Ruteng penyebab penyakit ini yaitu
bahwa penyebab faktor tidak dapat dikontrol
didapatkan
di Puskemas kota seperti
Hipertensi
Ruteng pada bulan Nopember keturunan.
2012 adalah konsumsi makanan dikontrol adalah
Faktor yang dapat
gaya hidup,
tinggi lemak, konsumsi alkohol,
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 568 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
rancangan intake tinggi natrium, merokok
konsumsi kopi tinggi kafein,
Desain
atau
Rancangan dan
penelitian
ini
adalah pre disebabkan karena suhu udara
dengan jenis yang dingin mencapai 10 °C,
eksperimen
one-group pretest- tingginya intensitas hujan yang
penelitian
posttest design yang berupaya mengakibatkan
untuk mengungkapkan hubungan beraktivitas fisik.
orang kurang
dengan cara Penanganan
sebab
akibat
perlakuan pada meliputi
hipertensi
memberikan
kelompok studi yang sebelumnya farmakologi
penanganan
non
diukur atau ditest dahulu (pretest) Penatalaksanaan
dan
farmakologi.
selanjutnya setelah perlakuan secara komperhensif
hipertensi
kelompok studi diukur atau ditest menurunkan
akan
kembali (posttest). Jumlah sampel kardiovakular (Pikir, et al., 2012).
kejadian
yang diperlukan dalam penelitian Pada laporannya yang ketujuh,
ini adalah 40 pasien hipertensi Joint National Committee on
ringan yang berusia 35-55 tahun. Prevention, Detection, Evaluation
Variabel yang diteliti meliputi and Treatment of High Blood
dependen yaitu Pressure(JNC)
v ariabel
hipertensi modifikasi gaya hidup dapat
dalam managemen gaya hidup mencegah
obat, variabel tekanan darah tinggi, selain
independen adalah Support Peer menggunakan terapi
Group serta variabel confounding Termasuk dalam modifikasi gaya
obat.
yaitu umur,suku, pendidikan, IMT, hidup adalah penurunan berat
Aerobik, badan, penerapan diet kombinasi
Kapasitas
motivasi,tekanan darah, manfaat Dietary
dirasakan Hypertension (DASH), reduksi
( Perceived benefit of Action) , asupan garam, aktivitas fisik yang
tindakan yang teratur, dan pembatasan asupan
hambatan
dirasakan ( Perceived Barriers to alkohol.
diri yang merokok juga dianjurkan untuk
Selain itu, berhenti
Action) ,
k emajuan
dirasakan (Perceived self efficacy), mengurangi resiko kardiovaskular
sikap yang berhubungan dengan secara keseluruhan.
aktivitas (Activity-Related Affect), masing modifikasi gaya hidup
Masing-
keluarga dan mempunyai
dukungan
Instrumen pada tekanan darah yang berperan
penelitian ini terdiri dari kuesioner, dalam pencegahan komplikasi
timbangan dan Hipertensi dan bila
tensimeter,
microtoice. Proses pengumpulan secara
dijalankan
data dilakukan dengan identifikasi mempunyai
bersamaan
akan
responden tanggal 13 s.d. 16 tekanan darah yang lebih nyata
efek
penurunan
Maret 2013. Sebelum peer group (Ridjab, 2007).
dilakukan pengkuran tekanan darah, BB dan TB serta pengsisian
kuesioner yang diisi oleh peneliti BAHAN DAN METODE
melalui wawancara langsung.
569 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 Kelompok studi dibagi dalam 4
dilakukan support peer group kelompok.
menggunakan uji t-paired test, diberikan penjelasan oleh peneliti
Setiap
kelompok
karena distribusi data kepatuhan tentang Hipertensi, managemen
adalah normal dengan skala gaya hidup Hipertensi, aturan
Hipotesis alternatif minum obat sesuai terapi yang
interval.
α<0,05 , yang diberikan oleh dokter, Pertemuan
diterima
jika
perbedaan dalam peer group dilakukan
menunjukan
kepatuhan pre dan post peer sebanyak
7 kali pertemuan
group support.
dengan jadwal seminggu sekali dan durasi 60 menit setiap sesi.
HASIL
Sesudah
Peer group support pasien diukur tekanan darah, BB dan TB
intervensi kembali
hipertensi ringan mulai dimulai serta pengsisian kuesioner yang
dengan melakukan penjaringan diisi
poli umum wawancara
oleh peneliti
Puskesmas kota Ruteng kemudian dianalisis secara deskriptif untuk
langsung.
Data
diberikan surat undangan untuk memberikan deskrispi data yang
menghadiri pertemuan satu kali terkumpul dan disajikan dalam
dalam seminggu selama 7 (tujuh) bentuk
minggu dan pemberitahuan untuk sehingga didapatkan gambaran
distribusi
frekuensi,
menjadi anggota group hipertensi data
ringan tingkat puskesmas kota berdasarkan
berbentuk
tabel,
Ruteng. Keberadaan peer group kelamin,pendidikan, suku, IMT,
umur,
jenis
disahkan Kapasistas aerobik,motivasi dan
hipertensi
melalui kepatuhan.
keanggotaannya
penetapan nama-nama peserta variabel confounding yaitu faktor
Pengaruh
antara
peer group hipertensi yang personal terhadap
kepala hambatan, k emajuan diri yang
manfaat,
ditandatangani
puskesmas kota Ruteng (Surat dirasakan,
penetapan terlampir), selain itu berhubungan dengan aktivitas,
sikap
yang
para anggota diberikan sertifikat dukungan
bahwa telah mengikuti kegiatan lingkungan,
keluarga
dan
menggunakan uji
peer group.
statistik regresi linear sederhana, karena nilai Alfa Cronbach kurang
1) Karakteristik usia, jenis
dari 0,70. Nilai regresi yang
kelamin, pendidikan dan
dapatkan jika α< 0.05,maka akan
suku.
menunjukan
Rata-rata usia responden yaitu bermakna.
pengaruh
yang
44.52 tahun dengan standar Variabel
Pengaruh
antara
deviasi usia 6.536. Frekuensi variabel dependen menggunakan
Confounding
dengan
umur yang terbanyak berada uji
pada rentang usia 41-45 tahun sederhana, karena nilai Alfa
sebanyak 18 orang ( 45%). Cronbach kurang dari 0,70. Nilai
menunjukan regresi yang didapatkan jika α<
Hasil
penelitian
bahwa sebagian besar responden 0.05,maka
kelamin perempuan pengaruh
yang berjumlah 33 orang (82.5%). Analisis statistik untuk skor
yang
bermakna.
Tingkat pendidikan, yang paling kepatuhan sebelum dan sesudah
tinggi
adalah SLTP, yaitu 14
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 570 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
orang(35%). Sebagian
besar
responden berasal dari suku Flores yaitu 39 orang(97.5%)
Tabel 5.1 Distribusi Faktor Personal Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin, Pendidikan, Suku di Puskesmas Kota Ruteng tanggal 13 Maret – 30 April 2013 (n = 40)
No Variabel
Kategori
Jumlah Presentase
1. Usia
35-40 tahun
41-45 tahun
46-50 tahun
51-55 tahun
2. Jenis kelamin
3. Tingkat Pendidikan
Non Flores
2) Tekanan Darah
Tabel 5.2 Distribusi tekanan darah pasien hipertensi ringan pre dan
post peer group support di Puskesmas Kota Ruteng tanggal 13 Maret – 30 April 2013 (n = 40)
Diastol (mmHg (mmHg (mmHg) (mmHg
80-110 100-150 70-90
3) Indeks Massa tubuh
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan indeks massa tubuh pasien
hipertensi ringan di puskesmas kota Ruteng tanggal 13 Maret – 30 April 2013 (n = 40) No.
Variabel
Jumla
Persentase
571 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 IMT:
1. Normal (18.5-25)
2. BB lebih (25-27)
4) Kapasitas aerobik
Tabel 5.4 Kapasitas aerobik pasien hipertensi ringan pre dan post peer group support pasien hipertensi ringan di puskesmas kota Ruteng tanggal 13 Maret – 30 April 2013 (n = 40)
No
Variabel
post Jumla Persenta Jumla Persenta
1 Kapasitas aerobik baik : frekuensi 4-6x/minggu,
0 0 23 31.1 45-60 menit
2 Kapasitas aerobik cukup : frekuensi 2-3
4 5.4 10 13.5 kali/minggu waktu 30-
45 menit
3 kapasitas aerobik kurang: frekuensi <3
36 48.6 7 9.5 kali/minggu,waktu <30
menit
5) Motivasi pasien hipertensi ringan pre dan post peer group support
Tabel 5.5 Distribusi motivasi pasien hipertensi ringan pre dan post peer support di Puskesmas Kota Ruteng tanggal 13 Maret – 30 April 2013 (n =
No Kategori
Pre
Post
frekuensi Persent frekue persent
0 0 6 15 cukup Motivasi tinggi
6) Kepatuhan pasien hipertensi ringan dalam managemen gaya hidup dan minum
obat sebelum dan sesudah dilakukan peer group support
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 572 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
Tabel 5.6 Distribusi kepatuhan pasien hipertensi ringan pre dan post peer group support di puskesmas kota Ruteng tanggal 13 Maret – 30 April 2013 (n = 40)
No Kategori
frekue persent frekue perse
1 2.5 13 32.5 - 0,000 cukup
1 Kepatuhan baik
573 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
7) Pengaruh faktor personal terhadap manfaat,hambatan,kemajuan diri yang dirasakan,sikap yang berhubungan dengan aktivitas,dukungan keluarga dan lingkunga
Tabel 5.7 Distribusi pengaruh faktor personal terhadap manfaat, hambatan,kemajuan diri yang dirasakan,sikap yang berhubungan dengan aktivitas,dukungan keluarga dan lingkungan pasien hipertensi ringan pre dan post peer support di Puskesmas Kota Ruteng tanggal 13 Maret – 30 April 2013 (n = 40)
Keterangan Personal
Faktor
Manfaat
Hambatan Kemajuan
Sikap yang
Dukungan
Dukungan
berhubungan keluarga
lingkungan
dengan aktivitas
post pre post pre
post
pre Post pre
Post
Usia
Uji regresi linear r
Jenis Kelamin
Uji pair T tes Laki-laki 29,0 47,88 35, 29,7 23, 32, 25,2 34,50 19, 25,8 11,0 13,0
( mean) 0 75 5 62 62 5 75 8 0 0 Perempu 27,7 43,00 31, 24,2 20. 28, 22,4 28,06 19, 23,0 10,7 12,6
an
( mean) p
Uji Anova
an
Tamat SD 29,1 43,83 32,3 26,1 21, 28, 24,5 29,50 19, 22,8 11,0 12,5
(mean) 7 3 7 67 83 0 00 3 0 0
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 574 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in
Community Health Center, Ruteng
Tamat 28,6 42,93 32,5 24,4 20, 28, 22,5 28,67 20, 23,9 10,6 12,8 SLTP
7 3 0 87 47 3 07 3 7 0 (mean)
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the Compliance of Life Style Management and 575 575 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health
Center, Ruteng
(mean) Tamat PT 28,5 47,29 35,1 27,5 23, 31, 23,4 32,00 19, 24,7 10,7 13,0
pair t
(mean) p
Indeks Massa Tubuh
Regresi linear r
Kapasitas Aerobik pre peer group
Uji Anova
support
Kurang 27,5 44,57 33,10 25, 21,7 28,5 23,3 28,57 19, 23,8 10,6 12,7
(mean) 0 71 0 7 0 40 6 0 1
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 576 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in
Community Health Center, Ruteng
Kapasitas Aerobik post peer group
Uji Anova
Motivasi pre peer group support
Uji Regresi linear r
peer group
Uji Regresi
support
linear r
577 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
55 28 8 6 R²
13 18 7 2 p
**signifikan α<0,05
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 578 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
8) Pengaruh manfaat, hambatan ,k emajuan diri, sikap yang
berhubungan dengan aktivitas, dukungan keluarga dan lingkungan pre dan post peer group support terhadap kepatuhan managemen gaya hidup dan minum obat pasien hipertensi ringan pre dan post peer group support
Tabel 5.8 Pengaruh manfaat, hambatan ,k emajuan diri, sikap, dukungan
keluarga dan lingkungan pre dan post peer group support kepatuhan managemen gaya hidup dan minum obat pre dan post peer group support di Puskesmas Kota Ruteng tanggal 13 Maret – 30 April 2013 (n = 40)
baya yakni cenderung meningkat
Faktor personal
khususnya yang berusia lebih dari
40 tahun bahkan pada usia lebih Komponen
dari 60 tahun keatas (Pikir, et al., penderita hipertensi meliputi usia,
jenis kelamin, pendidikan, suku, Hasil penelitian menunjukan Indeks Massa Tubuh
bahwa jenis kelamin penderita kapasitas aerobik dan motivasi.
( IMT),
hipertensi ringan yang paling Hasil penelitian tentang usia
tinggi adalah wanita. Pada teori menunjukan bahwa rata-rata usia
h ipertensi pasien hipertensi ringan adalah
dijelaskan
bahwa
berkaitan dengan jenis kelamin
laki-laki dan usia. Pria lebih hipertensi ringan antara 35 -55
44.52 tahun,rentang
usia
hipertensi tahun. Hal ini sesuai dengan
banyak
menderita
dibandingkan wanita dengan rasio pervalensi p enyakit hipertensi
2.29 untuk peningkatan tekanan yang paling banyak dialami oleh
darah sistolik, ini disebabkan kelompok umur 31–55 tahun dan
karena pria diduga memiliki gaya umumnya berkembang pada saat
hidup yang cenderung dapat umur seseorang mencapai paruh
579 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 meningkatkan
informasi yang dibandingkan wanita.
tekanan darah
menghambat
diperolehnya.
penelitian diketahui menopause,
Namun, setelah memasuki usia
Hasil
bahwa sebagian besar responden wanita meningkat. Hasil penelitian
hipertensi
pada
memiliki indeks massa tubuh tersebut diatas sesuai dengan
(IMT) responden normal . Hasil hasil penelitian di Indonesia
penelitian ini tidak sesuai dengan dimana prevalensi hipertensi yang
penelitian Peebles & Hammer lebih tinggi terdapat pada wanita
(2006) dan Sabunga (2007) yang (Pikir, et
bahwa risiko penelitian lainnya menyebutkan
al., 2012). Hasil
menyatakan
meningkat seiring bahwa prevalensi hipertensi pada
hipertensi
dengan peningkatan IMT. wanita (25%) lebih besar daripada
Hasil penelitian menunjukan pria (24%) (Tesfaye et al. 2007).
bahwa sebelum peer group Hasil
sebagian besar bahwa sebagian besar responden
responden memiliki kapasitas berasal dari suku Flores, secara
aerobik yang kurang dengan khusus dari rumpun Manggarai.
frekuensi <3 KKkali/minggu dan Suku berkaitan dengan genetika
kurang dari 30 menit . yang menjadi salah satu Faktor
waktu
Setelah peer group support Personal terjadinya hipertensi.
kapasitas aerobik sebagian besar Kaitan
responden meningkat adalah baik RAS/suku
hipertensi
dengan
dengan frekuensi 4-6 kali/minggu Llyod,Jones et al,2009 bahwa
dijelaskan
oleh
dalam waktu 45-60 menit. Dalam orang Amerika yang berkulit
program aktivitas fisik dilaporkan hitam cenderung
setidaknya lima kali per minggu tekanan
mempunyai
atau lebih dari dua jam setengah dibandingkan yang bukan kulit
per minggu dapat menurunkan hitam. Resiko relative hipertensi
tekanan darah. Berdasarkan hasil berbeda antara kelompok rasial
penelitian tersebut dapat analisis lain. Khususnya angka hipertensi
pentingnya melakukan aktivitas pada hispanik AS dari Meksiko
fisik minimal 3 kali/minggu dalam lebih rendah dibandingkan kulit
waktu 30-60 menit. putih (Pikir et al., 2012).
Hasil penelitian diketahui Berdasarkan hasil penelitian
bahwa motivasi sebelum peer didapatkan
group support adalah rendah dan besar
bahwa sebagian
pendidikan responden setelah peer group meningkat adalah tamat SLTP. Tinjauan teori
menjadi motivasi cukup. Hal ini tidak
dengan pendapat antara
(2010) yang kejadian hipertensi. Pendidikan
bahwa untuk merupakan
menjelaskan
motivasi mempengaruhi
berperilaku hidup sehat, perlu seseorang, semakin tinggi tingkat
pengetahuan
pengakuan atau pendidikan seseorang semakin
dilakukan
memperhatikan kebutuhan sosial baik dalam mengelola informasi
mereka, meyakinkan kepada yang diperolehnya.Sebaliknya jika
mereka bahwa setiap orang pendidikan
rendah,
akan
adalah penting dan berguna bagi masyarakat.Motivasi
terbentuk
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 580 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
mengatasi kebutuhan.
dari dorongan,tujuan
Pengaruh faktor
dengan manfaat
tindakan
terhadap manfaat yang dirasakan.
yang dirasakan (perceived
Hasil ini sesuai dengan teori yang
benefit to action)
bahwa motivasi Hasil penelitian menunjukan
menjelaskan
dapat merangsang seseorang bahwa setelah peer group support
untuk bertindak dalam mencapai faktor personal yang berpengaruh
suatu tujuan, karena adanya terhadap manfaat tindakan yang
keinginan dirasakan adalah jenis kelamin,
kebutuhan
atau
terhadap suatu objek tertentu pendidikan dan motivasi. Wanita
Sebelum dan pria merasakan manfaat
(Notoatmodjo,2010).
dilakukan peer group support tindakan
memiliki dilakukan
yang baik setelah
responden
kurang
motivasi dibandingkan setelah Berdasarkan hasil penelitian dan
peer
group.
mengikuti peer group support. teori dapat dijelaskan bahwa
Hasil ini sesuai dengan teori wanita dan pria sama-sama
McClelland yang menjelaskan memiliki perasaan akan manfaat
dalam diri seseorang dalam melakukan managemen
bahwa
terdapat dua motivasi yaitu gaya
motivasi primer dan sekunder. mengkonsumi obat antihipertensi.
Motivasi primer secara alamiah Hasil penelitian menunjukan
timbul dalam diri orang tersebut bahwa
dan motivasi sekunder hasil dari berpengaruh terhadap manfaat
t ingkat
pendidikan
interaksi dengan orang lain yang
Hasil memanagemen gaya hidup dan
penelitian dan teori tersebut keteraturan dalam mengkonsumsi
diatas dapat dianalisis bahwa obat untuk mengatasi hipertensi.
kesadaran akan manfaat dalam Responden yang berpendidikan
melakukan managemen gaya SLTA
hidup dan minum obat yang merasakan manfaat yang baik
dan perguruan
tinggi
teratur dipengaruhi oleh motivasi sesudah peer group support.
diri dan orang lain yang diperoleh Notoadmojo (2010) menjelaskan
dari support peer group hipertensi bahwa
dapat mempengaruhi
tekanan darah pengetahuan
menjadi normal.
pengetahuan yang rendah juga akan
seseorang. Pengetahuan yang
terhadap hambatan tindakan
tinggi akan
meningkatkan
yang dirasakan ( Perceived
Barriers to Action)
perilaku
personal yang memanagemen gaya hidup dan
sehat,termasuk
Faktor
berhubungan dengan hambatan teratur
( Perceived Barriers to Action) sebelum dan
dirasakan
581 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 sesudah
peer group support
adalah jenis kelamin dan motivasi. Hambatan merupakan sikap yang
Pengaruh
faktor personal
langsung menghalangi kegiatan
terhadap kemajuan diri yang
untuk mengurangi
komitmen
dirasakan
(Perceived self
(Aligood,2006). Hambatan yang Hasil penelitian diketahui bahwa dirasakan
sebelum peer group support hipertensi
oleh
penderita
jenis kelamin, pendidikan, IMT dan ketidakmampuan untuk memiliki
adalah
motivasi berpengaruh terhadap keinginan atau motivasi untuk
yang dirasakan mengatur gaya hidup.
kemajuan
(Perceived self efficacy). Setelah Hasil penelitian menjelaskan
peer group support jenis kelamin, bahwa wanita memiliki hambatan
dan motivasi yang kecil dibandingkan pria
Pendidikan
berpengaruh terhadap kemajuan setelah dilakukan peer group
yang dirasakan (Perceived self support.
efficacy. Rata-rata kemajuan yang masyarakat
Dalam pandangan
dirasakan (Perceived self efficacy) perempuan
secara
umum,
oleh responden laki-laki lebih memperlihatkan sikap patuh dan
dicirikan
lebih
tinggi dibandingkan perempuan. mengikuti norma yang berlaku
Hasil penelitian ini sesuai dengan dalam
penelitian dari Mystakidou, 2010 dibandingkan laki-laki (Dewi &
suatu
masyarakat
yang menyebutkan bahwa laki- Idrus,2011).
laki memiliki self efficacy lebih Hasil
tinggi dari pada perempuan. bahwa setelah dilakukan peer
penelitian
diketahui
berpengaruh group support responden yang
Pendidikan
kemajuan yang memiliki cukup motivasi, sedikit
terhadap
Self efficacy merasakan hambatan
dirasakan.
oleh suatu melakukan gaya hidup sehat dan
untuk
dipengaruhi
pengalaman menguasai suatu teratur mengkonsumsi obatan-
prestasi atau prestasi yang obatan antihipertensi. Motivasi
pernah dicapai oleh individu untuk memiliki pola hidup sehat
tersebut di masa lalu. Faktor ini cenderung
adalah pembentuk self efficacy hambatan,
memiliki
banyak
yang paling kuat. Prestasi yang yang dirasakan ini terkadang
namun
hambatan
baik pada masa lalu yang pernah menjadi pendorong yang dapat
subyek akan memotivasi seseorang mencapai
dialami
oleh
peningkatan pada sikap patuh terhadap managemen
membuat
efficacy expectation, sedangkan gaya hidup dan minum obat
kegagalan akan secara teratur,sehingga
pengalaman
self efficacy akhirnya
pada
menurunkan
(Bandura,1993). derajat
didapat oleh dialaminya (Notoatmodjo,2010).
seseorang bisa diperoleh secara Berdasarkan hasil dan teori
contohnya pendidikan tersebut diatas dapat dijelaskan
formal
informal misalnya bahwa semakin baik motivasi
maupun
pelatihan atau kursus,dll. Semakin maka hambatan yang dirasakan
pendidikan semakin sedikit.
maka, akan
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 582 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
meningkatkan self efficacy. Teori motivasi dengan kemajuan yang ini sesuai dengan hasil penelitian
adalah karena prestasi yang didapatkan
dirasakan. Motivasi
keinginan dan kebutuhan untuk oleh
mencapai suatu tujuan tertentu. menempuh pendidikan formal
Pengaruh motivasi terhadap self dapat meningkatkan kemajuan
efficacy sangatlah besar. Semakin yang dirasakan oleh seseorang
baik motivasi yang dimiliki oleh dalam melakukan managemen
berperilaku gaya hidup dan pengobatan
seseorang
untuk
sehat, maka akan semakin terasa hipertensi.
kemajuan kesehatannya. Bandura IMT berpengaruh terhadap
(1993), Perubahan self efficacy kemajuan
untuk sebelum peer group support dan
kesulitan dan tidak
memperbaiki
adaptasi tingkah laku individu intervensi peer group support.
berpengaruh
setelah
yang memiliki masalah perilaku. Kemajuan
Berdasarkan teori tersebut diatas mempengaruhi bagaimana pola
yang
dirasakan
tidak terdapat perbedaan dengan pikir yang dapat mendorong atau
yang menghambat perilaku seseorang.
hasil
penelitian
dilakukan.Motivasi yang tinggi Perilaku hidup sehat berkaitan
akan meningkatkan kemajuan diri dengan upaya atau kegiatan
dalam melakukan managemen seseorang
gaya hidup dan pengobatan untuk mempertahankan
untuk
mengatasi hipertensi ringan. meningkatkan
dan
kesehatannya
Notoadtmodjo,2012). Salah satu
perilaku hidup sehat dengan
terhadap
sikap yang
selalu mempertahankan indeks
berhubungan
aktivitas
massa tubuh yang normal (<25).
(Activity-Related Affect)
Indeks massa tubuh seseorang Hasil penelitian didapatkan yang terus meningkat akan
bahwa faktor personal yang mempengaruhi
berpengaruh terhadap sikap yang mengambil
dirinya
untuk
berhubungan dengan aktivitas menurunkan
sikap
untuk
(Activity-Related Affect) sebelum sehingga tidak terjadi kelebihan
berat
badan,
dan sesudah peer group support berat badan sampai ke arah
adalah jenis kelamin, IMT dan obesitas yang merupakan salah
penelitian satu faktor penyebab hipertensi.
motivasi.
Hasil
terdapat Penyebab
didapatkan
bahwa
perbedaan rata-rata sikap yang pengaruh antara IMT dengan self
tidak
terdapatnya
dengan efficacy karena sebagian besar
berhubungan
managemen gaya hidup dan responden memiliki Indeks Massa
minum obat antihipertensi antara Tubuh yang normal dan hanya
laki-laki dan sebagian
responden
perempuan. Hasil penelitian ini mempunyai self efficacy yang
kecil
responden
teori yang baik setelah peer group support.
sesuai
dengan
bahwa tidak Hasil penelitian menunjukan
menjelaskan
ditemukan adanya perbedaan pengaruh yang kuat antara
spasial
antara
laki-laki dan
583 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 perempuan menyikapi sesuatu hal.
Motivasi dalam diri seseorang Pria dan wanita sama-sama
dapat ditimbulkan, dikembangkan, memiliki pengalaman yang cukup
Makin kuat banyak untuk mengembangkan
dan
diperkuat.
motivasi seseorang, makin kuat diri
pula usahanya untuk mencapai Sikap
( Dewi&Idris,2011).
tujuan. Demikian pula makin komponen yang sangat penting
seseorang
adalah
orang mengetahui tujuan yang dalam perilaku kesehatannya,
akan di capai dengan jelas. yang
apalagi kalau tujuan dianggap bahwa
kemudian
diasumsikan
penting, makin kuat pula usaha langsung
adanya
hubungan
untuk mencapainya. perilaku
terbentuk dari 3 komponen utama
Pengaruh
faktor personal
yaitu :(1) komponen afektif,
terhadap dukungan keluarga
berhubungan dengan perasaan Hasil penelitian didapatkan dan emosi tentang seseorang
ada pengaruh jenis atau sesuatu, (2) komponen
bahwa
kelamin terhadap dukungan kognitif, berhubungan dengan
keluarga. Keluarga merupakan kepercayaan tentang sesorang
suatu sistem sosial yang terdiri atau sesuatu objek, (3) komponen
dari individu yang mempunyai perilaku, sikap terbentuk dari
hubungan erat satu sama lain dan tingkah laku atau perilaku. Untuk
tergantung, yang mendapatkan
saling
diorganisir dalam satu unit diinginkan maka pasien harus
sikap
yang
tunggal dalam rangka mencapai melewati 3 komponen tersebut
tertentu, yakni (Niven, 2002). Berdasarkan hasil
tujuan-tujuan
fungsi-fungsi atau tujuan-tujuan penelitian
keluarga. Hubungan satu sama dianalisis bahwa laki-laki dan
lain ditemukan dalam sebuah perempuan memiliki sikap yang
sistem keluarga, sehingga suatu sama
perubahan yang terjadi pada satu managemen gaya hidup dan
dalam
melakukan
menyebabkan minum obat antihipertensi.
bagian
pasti
perubahan-perubahan dalam Hasil penelitan menunjukan
seluruh sistem (Friedman dan adanya pengaruh yang
kuat
Marrilyn M,1996).
antara motivasi dengan sikap Wanita dan pria mendapatkan melakukan managemen gaya
dukungan keluarga yang baik hidup dan pengobatan untuk
untuk dapat mematuhi aturan mengatasi hipertensi . Hasil ini
mengatasi penyakit seseuai
dalam
hipertensi. Pengaruh situasional menjelaskan
keluarga dapat yang tinggi akan
keinginan untuk seseorang peka dalam menyikapi
membuat
menambah
dalam perilaku prilaku hidup sehat. Sikap yang
berpartisipasi
kesehatan berhubungan
promosi
(Alligood,2006). Berdasarkan hasil mencerminkan
dengan
prilaku
penelitian ini diasumsikan bahwa emosional langsung terhadap
reaksi yang
keluarga tidak pemikiran
dukungan
membedakan jenis kelamin pria tersebut, yang bisa positif dan
tentang perilaku
dan wanita. Dukungan keluarga bisa juga negatif ( Alligood, 2006).
akan terbentuk jika adanya
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 584 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
dukungan emosional, dukungan
hipertensi ringan pre dan post
instrumen, dukungan informatif
peer group
dan dukungan penghargaan. Hasil penelitian menunjukan
Pengaruh faktor
peer group
didapatkan ada
lingkungan
pengaruh manfaat, hambatan , Hasil penelitian ini diketahui
sikap yang bahwa ada pengaruh antara jenis
k emajuan
diri,
berhubungan dengan aktivitas, kelamin
terhadap kepatuhan managemen lingkungan . Lingkungan menurut
terhadap
dukungan
gaya hidup dan minum obat Nightingale
hipertensi ringan Hasil lingkungan fisik eksternal yang
penelitian tersebut diatas sesuai mempengaruhi
dengan teori bahwa manfaat, penyembuhan dan
proses
hambatan ,k emajuan diri, sikap seseorang. Faktor personal dapat
kesehatan
berhubungan dengan memfasilitasi atau menghalangi
yang
meningkatkan perilaku hidup sehat. dengan
aktivitas, akan
prilaku promosi kesehatan yang mengubah lingkungan misalnya
merupakan perilaku akhir yang ‘no
smoking”.Pengaruh diharapkan atau hasil dari sebuah lingkungan dapat menjadi kunci
keputusan untuk pengembangan strategi
pengambilan
mencapai efektif
kesehatan
untuk
kehidupan yang optimal, produktif memfasilitasi
kebutuhan mempertahankan
promosi kesehatan
Hasil penelitian menunjukan populasi (Alligood,2006).
dalam
bahwa sesudah peer group seperti dukungan keluarga bahwa
Sama
support manfaat yang dirasakan wanita dan pria mendapatkan
berpengaruh terhadap kepatuhan. dukungan keluarga yang baik
Manfaat tindakan yang dirasakan untuk dapat mematuhi aturan
merupakan hasil positif yang dalam
perilaku hipertensi, sehingga keterkaitan
dilakukan antara pengaruh jenis kelamin
kesehatan
yang
Semakin dengan
( Aligood,2006 ).
seseorang merasakan manfaat dikalsifikasikan berdasarkan jenis
lingkungan
tidak
dari perilaku hidup sehat,maka kelamin.
akan semakin patuh terhadap perilaku hidup sehat. Manfaat
Pengaruh m anfaat , hambatan ,
yang dirasakan ini meliputi
kemajuan diri, sikap yang
menurunnya
tekanan darah
berhubungan
dengan
setelah mengurangi kebiasaan
aktivitas, dukungan keluarga
minum kopi, alkohol, merokok,
dan lingkungan pre dan post
mengkonsumsi
makanan
peer group support terhadap
awetan,berlemak,
meningkatan
kepatuhan managemen gaya
asupan
konsumsi
hidup dan minum obat pasien
sayur,tahu,tempe,
melakukan olah raga/aktivitas fisik
3-6
585 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 kali/minggu dalam waktu 30-60
responden terjadi menit.Selain itu perilaku teratur
harian
perubahan pola hidup setelah mengkonsumsi
minggu ketiga sampai minggu antihipertensi
obat
terakhir. Perubahan perilaku ini manfaatnya
sangat
besar
dengan terjadinya menurunkan tekanan darah.
tekanan darah Hasil penelitian menunjukan
penurunan
sebelum dan seseudah peer bahwa sesudah peer group
group support.
support
Hasil penelitian menjelaskan dirasakan berpengaruh terhadap
hambatan
yang
bahwa sesudah peer group kepatuhan. Hambatan tindakan
kemajuan yang merupakan segala sesuatu yang
support
dirasakan berpengaruh terhadap dapat
kepatuhan. Kemajuan diri yang kesehatan seperti biaya yang
menghambat
perilaku
dirasakan (Perceived of self terlalu mahal, tidak ada waktu,
efficacy), merupakan kemampuan dll(
seseorang untuk memutuskan yang dirasakan dapat menjadi
Aligood,2006).
Rintangan
menggunakan atau menghindari penghambat
perilaku promosi kesehatan yang melakukan perilaku hidup sehat.
kesanggupan
akan dilakukan. Perubahan self Hambatan yang dirasakan oleh
efficacy perlu dilakukan untuk seseorang sangat dipengaruhi
kesulitan dan oleh diri sendiri dan orang lain.
memperbaiki
adaptasi tingkah laku individu Jika hambatan yang dirasakan
yang memiliki masalah perilaku. kecil maka tingkat kepatuhan
Semakin tinggi kemajuan yang terhadap managemen gaya hidup
maka tingkat akan terus meningkat, begitu juga
dirasakan
kepatuhan terhadap managemen dengan sebaliknya. Hambatan
gaya hidup hipertensi dan minum yang
obat akan semakin meningkat. responden
Kemajuan yang dirasakan oleh menghentikan kebiasaan minum
adalah
sulitnya
adalah tidak kopi,
responden
kopi, alcohol,merokok,mengkonsumsi
mengkonsumsi
alkohol,rokok,makanan berlemak, makanan berlemak dan makanan
melakukan aktivitas awetan. Selain itu tidak teratur
selalu
fisik/olah raga jalan kaki setiap mengkonsumsi
hari dalam waktu 30-60 menit dan Namun segala hambatan ini
obat-obatan.
semakin teratur minum obat sejak disampaikan saat dilakukan peer
minggu ketiga pertemuan.Para group support. Para anggota yang
responden melaporkan bahwa mempunyai pengalaman untuk
tidak mengeluh pusing, susah mengatasi hambatan tersebut
tidur, mual ataupu muntah dan melakukan
pada saat pengukuran tekanan dipertegas oleh para fasilitator,
sharing
dan
darah terjadi penurunan yang sehingga
berikutnya para anggota peer Hasil penelitian menunjukan group yang memiliki hambatan
bahwa sesudah peer group tersebut
aktivitas yang mengatasi hambatan ini secara
dengan sikap perlahan-lahan.Berdasarkan hasil
berhubungan
berpengaruh terhadap kepatuhan. evaluasi perilaku melalui buku
Sikap yang berhubungan dengan
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 586 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
146/93 mmHg. Kisaran tekanan perasaan positif dan negatif
perilaku,
mendeskripsikan
darah sistolik setelah peer group subyektif yang terjadi sebelum,
support antara 100-150 mmHg, selama maupun setelah perilaku
tekanan diatolik 70-90 mmHg berdasarkan
124.5/86.5 perilaku tersebut (Alligood, 2006).
support Sikap merupakan
mmHg.Peer
group
merupakan salah satu terapi respons yang . Para anggota peer
reaksi atau
memberikan group
kelompok
yang
panderita mengatur gaya hidup
merasa yakin bahwa
kesempatan
pada
untuk mengkonsumsi
mendapatkan dukungan yang antihipertensi dapat menurunkan
obat-obatan
saling menguntungkan. Anggota tekanan darah dan hal ini
memberikan mendorong mereka untuk terus
kelompok
persahabatan yang baru saat berusaha mengurangi kebiasaan
terjadi masalah dan memiliki minum
kesempatan untuk membantu alcohol,merokok,mengkonsumsi
kopi,
satu sama lain, sehingga interaksi makanan berlemak dan makanan
sosial meningkat. Peer group awetan,meningkatkan kapasitas
support terdiri dari enam sesi aerobik serta semakin teratur
yaitu, cheking in, presentasi mengontrol TD, mengkonsumsi
masalah, obat-obatan sesuai dengan resep
masalah,
klarifikasi
perencanaan dokter.
berbagi
usulan,
tindakan, dan cheking out. Peer group
support
memberikan
P erbedaan kepatuhan pasien
Hipertensi ringan
dalam
menceritakan
masalah dan
managemen Gaya hidup dan
kelompok memberikan masukan
minum obat sebelum dan
sebagai jalan keluar. Stimulus
sesudah dilakukan Peer Group
tersebut menjadi perhatian dan
Support
selanjutnya merangsang persepsi, Hasil
sehingga pasien hipertensi ringan kepatuhan
untuk bisa dan sesudah peer group support
responden sebelum
akan
berfikir
masalah yang menunjukan bahwa
memecahkan
Terpecahkannya perbedaan nilai kepatuhan pre-
terdapat
dihadapinya.
masalah dapat meningkatkan test
motivasi untuk memanagemen dilakukan Peer Group Support.
dan post-test
setelah
gaya hidup dan semakin teratur Hasil penelitian ini didukung
obat-obatan dengan terjadinya penurunan
mengkonsumsi
Keterbukaan tekanan darah sebelum dan
antihipertensi.
dan kebersamaan yang terjadi sesudah
saat pelaksanaan peer group darah
peer
group.Tekanan
anggota support
dipercaya kisaran tekanan darah sistolik
menunjukan bahwa
kelompok
merasa
menyelesaikan berada diantara 140-160 mmHg
untuk
ikut
masalah yang terjadi. Dukungan dan tekanan diastolik
emosional yang diberikan selama mmHg. Rata-rata tekanan darah
80-110
peer group support menyebabkan
587 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 para pasien hipertensi ringan
dari pasien, dan secara terus merasa nyaman dan mendapat
menerus memberikan pengaruh perhatian,
yang positif bagi penderita yang demikian akan mempermudah
sehingga
dengan
telah mampu beradaptasi dengan pasien hipertensi untuk mengatur
pengobatannya gaya hidup yang kurang sehat
program
juga sangat menjadi sehat dan semakin
Kepatuhan
dipengaruhi oleh dukungan sosial teratur dalam
bentuk dukungan obat-obatan antihipertensi.
mengkonsumsi
dalam
emosional dari anggota keluarga Hasil penelitian menunjukan
lain, teman, dan uang. bahwa sebelum peer group support tingkat kepatuhan pasien
Kesimpulan
sebagian besar adalah rendah .
1) Peer group support Hipertensi Setelah peer group support
terbentuk di kepatuhan responden sebagian
Ringan
Puskesmas Kota Kecamatan besar cukup. Kepatuhan pasien
Langke Rembong Kabupaten hipertensi
Provinsi Nusa managemen gaya hidup dan
Tenggara Timur minum
2) Faktor personal yang meliputi dipengaruhi oleh
jenis kelamin, pendidikan, IMT informasi selama proses peer
dukungan
motivasi berpengaruh group
dan
terhadap manfaat, hambatan, informasi dilakukan oleh para
support.
Pemberian
kemajuan diri yang dirasakan, fasilitator untuk meningkatkan
berhubungan pengetahuan pasien hipertensi
sikap
yang
dengan aktivitas, dukungan ringan, sehingga menjadi dasar
dan lingkungan dalam
keluarga
sesudah peer group support melakukan peer group support.
3) Manfaat, hambatan, kemajuan Pengetahuan
diri yang dirasakan, sikap meliputi pengaturan makanan,
yang
diberikan
yang berhubungan dengan olah raga dan aktifitas fisik,
berpengaruh bahaya merokok, kopi dan alkohol,
aktivitas,
kepatuhan obat-obatan untuk
terhadap
managemen gaya hidup dan hipertensi.
mengatasi
minum obat pasien hipertensi kesehatan merupakan faktor lain
Dukungan
profesi
ringan sesudah dilakukan peer yang
dapat
mempengaruhi
group support
perilaku kepatuhan penderita.
4) Kepatuhan managemen gaya Dukungan
mereka
terutama
hidup dan minum obat pasien berguna pada saat penderita hipertensi ringan meingkat menghadapi kenyataan bahwa sesudah dilakukan peer group perilaku sehat yang baru itu
support.
merupakan hal yang penting. Hasil penelitian ini sesuai dengan
Group Support menjelaskan
merupakan salah satu model kelompok dapat mempengaruhi
dikembangkan perilaku penderita dengan cara
yang
baru
keperawatan, oleh menyampaikan persoalan dan
dalam
karena itu perlu adanya solusi terhadap tindakan tertentu
sosialisasi
kepada para
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 588 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
lanjutan studi group
perawat tentang metode peer
7) Penelitian
perilaku metode ini bisa dilakukan di
managemen gaya hidup dan semua
tatanan pelayanan minum obat pasien hipertensi kesehatan.
2) Perawat
DAFTAR PUSTAKA mengaplikasikan penyuluhan
dapat
Agus Eko Sujianto.,2009.Aplikasi yang menggunakan konsep
SPSS Peer Group Support
Statistik
dengan
Pustakara: melakukan
Jakarta,p55-76
Aisah, S., Sahar, J. & Hastono, S. meningkatkan kepatuhan.
Pengaruh edukasi
3) Penelitian
terhadap jangka waktu yang lebih lama
perubahan perilaku pencegahan dengan sampel yang lebih
anemia gizi besi pada wanita usia besar
subur di kota semarang. Jurnal kelompok
dan
menggunakan
Unimus, Volume 9.p.125 dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh Peer Group Support
kontrol
dapat
Bandura,A.(1993). Perceived Self kepatuhan managemen gaya
Efficacy in Cognitive Development hidup dan minum obat pasien
and Function. Lawrens Erlbaun Hipertensi ringan
Associates,Inc.p117.128,130
4) Penelitian lanjutan dengan menggunakan
Chobanian,A.V.,Bakries.G.l.,Black, objektif,
parameter
H.R.,Chusmas,W.C.,Green,L.A.,Izz tekanan
yaitu
perubahan
o,L.Y.,Jones,D.W.,Materson,B.M.,O dilakukan
darah
dapat
paril,S.,Wright,J.T.,Rocella,E.J., mengevaluasi pengaruh Peer
untuk
untuk
2003. Seventh report of the joint Group Support
national committee on prevention, penurunan tekanan darah.
terhadap
detection,evaluation,
and
5) Penelitian lanjutan dengan treatment of high blood pressure. melakukan peer group support
Journal of The Hearth Association, pada pasien hipertensi sedang
Volume 289, p. 2560.
dan berat. Atasoge, Jakobus; Minah, Sukri;
6) Penelitian
lanjutan
Patty, Mamun; Sinaga, Mindo E; menggunakan kuesioner yang
Doniha, A.D; Laurenz, stani; lebih
sederhana
dan
Ritlyani, Alice. , 2011. Profil dipisahkan
untuk
masing-
provinsi Nusa masing
Tenggara Timur tahun 2011, makanan, kebiasaan merokok,
Kupang,p 220
mengkonsumsi alkohol, olah raga, indeks massa tubuh,
Bolton, T. A., Chow, T., Benton, P. dan keteraturan pengobatan
& Olson, B., 2008. Characteristics untuk mengtatasi hipertensi
Duration: An
589 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 Analysis
Managemen Versus Gaya hidup Counseling:Support
of
a Peer
on Systolic Journal of Human Lactation,
Program.
Modification
and Medication Volume 25,p 24
Hypertention
Elimination: A Randomized Tria. The Journal of Alternative and
Budiman, S., 2011. Penelitan Complementary Medicine, Volume Kesehatan. Bandung: PT Refika
14,p133
Aditama.p68,145
M.Marrilyn.,1998. Cindy, L. D., Hodnett, E., Gallop, R.
Friedman &
Keperawatan Keluarga : Teori dan & Chalmers, B., 2003. Peer
Praktik. Edisi 3.. Jakarta : EGC Support within a health care context:
Hardiman, A. & Rustika, 2006. International Journal Of Nursing
a concept analysis.
Pedoman Teknis Penemuan dan Studies, Volume 166,p 324
tatalaksana penyakit hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian
Cupples, M. & McKnight, A., 1994. Penyakit tidak menular Direktorat Randomised contolled trial of
Jenderal PP & PL Departemen health promotion in general
Kesehatan RI, p5, 12,13-17 practice for patient at high cardiovascular risk. BMJ, p 993
Handoko,M., 1992.Motivasi Daya Penggerak
Tingkah Laku. Dewi, F. I. & Idrus, M., 2011.
Yogyakarta.Kanisius. kajian.uii.ac.id/wp content/uploads/2011/06/GENDER.
Hawkins,Kenneth A.Coney,Roger pdf.[Online] [Accessed 18 Juni
J.Best.,1995.Implication for 2013].
Strategy,Six Dewi, Sofia, dan Digi familia.
Marketing
Edtition.USA.Irwin,Inc,p 327 (2010). Hidup Bahagia dengan hipertensi. Jakarta:A+Plus Books
Heisler, M., 2006. Building Peer Support Programs to Manage
Divine,Jong
chornic Disease: Seven Models for Olah Raga : Tekanan Darah Tinggi
G.,2006. Program
Succes. California helath care Panduan untuk mengatur olah
foundation, Desember.,p 6-37 raga dan medikasi mengobati hipertensi.Yogyakarta. PT intan
Hurlock E.B. 1994. Psikologi Sejati.p157-170
Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentung Dharma,K.S.,2011.
Mditpan.kelima. Jakarta. Penerbit Penelitian Keperawatan Panduan
Metodologi
Airlangga.
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian.Jakarta: Trans Info
Ilyas.1999.Kinerja.Teori,penilaianj, Media. p128-130
dan
penelitian.Depok.Badan
penerbit FKM UI
Dusek, J.A,. Hibberd, P. L., Buczynski,
Jiang He, E. ., 2002. Faktors Chang,B.H.,Dusek,K.C.,Johnston,
B.,
Associated With Hypertension J.M.,Wohlhueter,A.L.,Benson,H.,
Control in the General Population Zusman,
R.M.,
Stres
Yoani maria V. B. Aty, The Influence of Peer Group Support on the 590 Compliance of Life Style Management and Drug Taking in Mild Hypertensive Patients Using Pre-Experiment Health Promotion Model in Community Health Center, Ruteng
of the United States. Internal Muttagin, A., 2009. Asuhan Medicine . volume 162, p 1051
dengan Gangguan sistem Kardiovaskuler Khan, N. A. e. a., 2006. The 2006
Keperawatan
Klien
dan Hematologi. Jakarta: Penerbit Canadian Hypertension Education
Salemba Medika,p 262 Program recommendations for the management of hypertension:
Notoadmojo, S., 2012. Promosi Part II – Therapy. The Canadian
Perilaku Journal of Cardiology, Volume
Kesehatan
dan
Kesehatan. Jakarta : Rineka 22.p 585-587
Cipta,p 193
Kumakech, E., 2009. Peer-group Notoadmojo, S., 2010. Ilmu support intervention improves the
Perilaku Kesehatan. Jakarta : psychosocial well-being of AIDS
Rineka Cipta,p 119
orphans: Cluster randomized trial. Social
Nursalam, 2011. Konsep dan Medicine.Volume 68.p 7
Science
and
Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Pedoman Lusk, S. L., Ronis, D. & Hogan, M.
Keperawatan
Instrumen M., 1997. Test Of the health
Skripsi,Tesis
dan
Penelitian Keperawatan. Jakarta: Promotion model as a Causal
Salemba Medika.p97
Model of Contruction Worker’s use of Hearing Protection. Research in
Peebles R, Hammer LD. 2006. Nursing
Chilhood Obesity. Di dalam: 20,p190-192
& Health,
Volume
Bronner F, editor. Nutritional and Clinical Management of Chronic Conditions and Disease.USA: CRC
Mashudi,Sugeng.2012.Buku ajar
Press. hlm. 1-34.
sosiologi keperawatan konsep & aplikasi. Jakarta, ECG p 14,16,18-
Price, S. A., 2003. Patofisiologi :
Jakarta: Buku Mowen,John
penyakit.
C.1987.Consumer
Kedokteran EGC. p582
Behavior.New York.Macmillan,p220
Pikir,
B. S;
Amminudi,M.,
Dharmadjati,B.B., Mudanijah,S.2007. Pola Konsumsi
Subagjo,A.,
Suryawan, I.G.R., Eko, J.N.,., 2012. Pangan,Bandung.Penabor
managemen Swadaya
Hipertensi
Komperhensif. Surabaya: Pusat Penerbit dan Percetakan Unair.
Murti, E. S., Prabandari, Y. S. & Riyanto, B. S., 2006. Eekeftifitas
Rahajeng, E. & Tuminah, S., 2009. Promosi Kesehatan Dengan Peer
Hipertensi dan Education
Indonesia. dasawisma
Majalah Kedokteran Indonesia, Penemuan Tersangka Penderita volume 59 p581,582,583 TB Paru. Berita Kedokteran
Masyarakat, volume 22,p133
591 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 Ridjab, D. A., 2007. Modifikasi
Tinggi Pusat antar Universitas Gaya
Pangan dan Gizi IPB. Kedokteran Indonesia, 3 Mei, Volume 57,p160-164
Tesfaye F et al. 2007. Association between body mass index and
Riduwan, M., 2010. Metode dan
blood pressure
Teknik Menyusun Tesis. Bandung: across three population in Africa Alfabeta. p 53
and Asia. Journal of Human Hypertension p28-37.
Sabunga A. 2007. Keragaan status gizi dan tekanan darah pada
Tomey Ann Marriner, Alligood mahasiswa
M.R.,2006. Nursing Theorists and Institut
Their work. 6
Ed. USA : Mosby Inc.p 452 Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Bogor:Fakultas
Wagner, A. K. et al., 2005. Cost of Hospital Care for Hypertention in
Sitawaty
an insured population without an umum II. Pusat pengembangan
Tjiptorini.
Psikologi
outpatient medicines benefit:an bahan ajar UMB, diakses tanggal
observational study in Philippines.
21 Juni 2013. Biomed Central, p. 1. Smet
Wang, Y. & Wang, J., 2004. The Kesehatan. Jakarta : PT. Grasindo.
Bart.,1994.
Psikologi
Prevalence of Prehypertension and Hypertension Among US
Smeltzer, S. C., 2001. Buku Ajar Adults According to the New Joint Keperawatan
National Committee Guidelines. Brunner & Suddart. Jakarta: Buku
Medikal
Bedah
Medicine.Volume Kedokteran EGC. p896
Internal
164,p.2126