BAB III METODE PENELITAN A. JenisPenelitian - Insekta parasitik potensial di kebunkakao (theobroma cacao) Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara - Digital Library IAIN Palangka Raya
BAB III METODE PENELITAN A. JenisPenelitian Jenispenelitian yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu suatu
penelitian yang mengumpulkan data atau informasi pada saat tertentu dengan
87
tujuan untuk mendeskripsikan keadaan alami yang hidup di situ. Langkah- langkah dalam penelitian survei ini adalah menentukan wilayah penelitian, menentukan stasiun kemudian membuat plot.Mengumpulkan spesimen dengan penangkapan langsung dan perangkap jebak, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsi, dan menghitung Indeks Nilai Penting (INP) serta Indeks Keanekaragaman.
B. WaktudanTempatPenelitian 1.
Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli2015 sampai dengan bulan Agustus 2015.
2. Tempat
Tempat atau lokasi penelitian berlokasi di wilayah Perkebunan Kakao di Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara, dengan total luas wilayah perkebunan kakao 50 hektar. Wilayah sampel yang akan diteliti hanya 10% dari total luas keseluruhan lahan kakao. Jadi
C. PopulasidanSampelPenelitian 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
88 Populasi dalam
penelitian ini adalah semua jenis Insekta di wilayah Perkebunan Kakao di Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara.
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
89 Sampel
dalam penelitian ini adalah semua jenis insekta yang telah ditemukan dan berhasil ditangkap langsung maupun dijebak di plot pada lokasi penelitian.
D. AlatdanBahanPenelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian mencakup sebagai berikut:
1. Alat-alat yang digunakan
Alat-alat yang akan digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana padaTabel3.1 berikut.
Tabel 3.1 AlatPengamatan JenisAlat JumlahAlatPerangkap (Trapping) 1.
Pitfall Traps (20 unit) 2. Payung Penggoyang (3 unit)
Inseknet
1 Unit Pinset 1 unit
Tali Rapia 1 rol Soil Tester 1 unit
Botolpembunuh 20 unit Botolpenyimpan 40 unit
Blangko data 1 paket Kamera digital 1 unit
Alattulis 1 paket Bukuidentifikasi 3 buku
2. Bahan-bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana padaTabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 BahanPengamatan Bahan JumlahAlkohol 70 % 3 liter Formalin 5 % 1 liter
Aquades 5 liter dengan cara mengambil subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu alas an keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang
90
besardanjauh. Pengambil sampel berdasarkan jenis insekta yang ditemukan kemudian dipungut langsung dan berhasil dijebak menggunakan perangkap insektadi perkebunan kakao Desa Batu Raya II. Untuk pengambilan sampel specimen dilakukan dengan cara memungut langsung pada daun, batang dan buah kakao yang terdapat insekta parasitdan dengan memasang perangkap insekta pada masing-masing wilayah sampling yang telah ditentukan.
F. TeknikPengumpulan Data
Pengumpulan data di lapangan menggunakan metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap insekta yang ada di wilayah Perkebunan kakao Desa Rata Raya II. Data yang dikumpulkan meliputi nama daerah, habitat, nama ilmiah dan ciri-ciri morfologi setiap jenis insekta yang diperoleh.
Menentukan nama daerah dilakukan melalui wawancara terbuka dengan penduduk setempat, untuk mengetahui habitat insekta dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian sedangkan penentuan nama ilmiah tiap jenis, specimen diidentifikasi menggunakan cara mencocokkan dengan gambar atau spesimen yang sudah diidentifikasi serta dengan menggunakan kunci determinasi serta referensi yang lain. Hasil identifikasi tersebut kemudian
91 diklasifikasikan berdasarkan takson hingga tingkat Ordo.
G. ProsedurKerjaPenelitian 1.
Penentuan Lahan Lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan Perkebunan Kakao di Desa Batu Raya II.
2. Penentuan Wilayah Sampel
Penentuan wilayah sampel dilakukan dengan cara judgment sampling, yaitu penentuan wilayah sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan
92 wilayah sampel.
Luas lahan perkebunan kakao di Desa Batu Raya II mencapai 50
2
hektar (5.000 m ), wilayah sampel yang akan diteliti hanya 10% dari total luas keseluruhan lahan kakao. Jadi wilayah sampel yang akan diteliti hanya 5
2
hektar (500 m ) yang akan dibagi menjadi 5 stasiun dengan luas masing-
2
masing stasiun 1 hektar (100 m ). Stasiun 1 berbatasan langsung dengan pemukiman penduduk, stasiun 2 berbatasan langsung dengan hutan, stasiun 3 berbatasan langsung dengan perkebunan karet, stasiun 4 berbatasan langsung dengan sungai dan stasiun 5 berbatasan dengan belukar. Kemudian 1 stasiun dibagi menjadi 4 plot dengan luas 4x4 meter sehingga jumlahnya menjadi 20 plot. Umur tanaman coklat kurang lebih 4-6 tahun.
93 Pemungutan
langsung dilakukan untuk mendapatkan insektaEndoparasit dan Ektoparasit yang tidak aktif bergerak. Perangkap payung penggoyang dipasang 1-3 buah di bawah pohon kakao yang dipilih.Sedangkan perangkap jebak Pitfall Trap diletakkan 1 unit pada setiap plot..
Pemilihan20 Plot tempat pelaksanaan penelitian didasarkan dari tanaman kakao yang paling banyak mengalami gangguan disebabkan oleh kehadiran insekta pengganggu (parasit), sehingga wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan wilayah sampel.
Gambar 3.1 Contoh pengambilan sampel secara acak dengan metode plot.a b V a b a b a b a b
III
II I
IV A c d c c d c d d d c
Pem u k u n an Pen d u d u k
Per k eb u n an Kar et Sem ak B elu k ar sungai Hutan Keterangan: A : Lahan Perkebunan Kakao I, II, III, IV, V : Stasiun Pengambilan Sampel
(I berbatasan dengan pemukiman penduduk, II berbatasan dengan hutan, III berbatasan dengan perkebunan karet, IV berbatasan dengan sungai dan V berbatasan dengan semak belukar) a, b, c, dan d : Plot pada stasiun pengambilan sampel 3.
PelaksanaanPengamatan Pengamatan terhadap insekta parasitik potensial dilakukan pada tanaman Kakao (Theobroma cacao) yang telah dipilih berdasarkan stasiun.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memungut langsung dan memasang perangkap pada seluruh wilayah sampling yang sudah ditentukan secara bertahap. Setiap specimen insekta yang ditemukan segera disimpan dalam botol penyimpan yang berisi larutan pengawet yang sudah disiapkan.
Teknik pengumpulan sampel dengan cara memungut atau menangkap langsung insekta parasit dengan tangan atau menggunakan pinset yang terdapat diperkebunan kakao. Insekta yang ditangkap dengan metode ini merupakan insekta yang tidak aktif bergerak,baik insekta yang bersifat
Endoparasit dan Ektoparasit. Teknik ini hanya terbatas pada jenis insekta
yang berbeda dalam setiap pemungutan. Ketika didapatkan insekta parasitik potensial yang sama maka tidak termasuk dalam data hasil menempel pada daun atau ranting pohon kakao dan perangkapjatuh (Pitfall trap ) untukmenjebakinsektayang aktif merayap di permukaan tanah.
94 Wawancara terbuka dengan para petani kakao juga dilakukan untuk
menambah informasi terkait insekta parasitik potensial yang terdapat di perkebunan kakao.
Secara terperinci tahapan penelitian identifikasi insekta adalah sebagai berikut : a.
Pemungutan atau penangkapan insekta langsung 1)
Mencari pohon kakao yang mengalami gangguan insekta parasitik potensial.
2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan pH.
3) Memungut atau manangkap secara langsung insekta yang ada dengan menggunakan tangan atau pinset kemudian menghitung jumlahnya, diidentifikasi dan didokumentasikan.
4) Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan b.
Pada Perangkap Payung Penggoyang 1)
Perangkappayung penggoyangdigantungdi bawah pohon kakao yang dipilih.
2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan pH.
4) Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi, dihitung jumlahnya dan didokumentasikan.
5) Memasukkan data pengamatan dalam table hasil pengamatan.
Gambar 3.2 Perangkap Jebak Payung Penggoyang c.PadaperangkapPitfall trap 1)
Mempersiapkan lubang sebanyak1 titik pada setiap plot wilayah sampling untuk meletakkan perangkap Pitfall trap.
2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhudan pH tanah.
3) Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 06.00 dan diamati siang hari, sore hari serta malam hari.
4) Mengam bilsampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi, dihitung jumlahnya dan didokumentasikan.
5)
Perangkap payung penggoyang
Gambar 3.2 Perangkap Jebak Pitfall Trap 4.Tabulasi Data Setelahmelakukanpengumpulaninsektasertapengklasifikasianjenisinse ktamaka data ditabulasikanpadatabelhasilpengamatansebagaiberikut : a.
DistribusiInsektaDalamPerangkapJebak 1)
TabelHasilPengamatanPemungutan insekta Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi data yang diperolehdaripemungutan langsung, biasanya merupakan endoparasit.
Tabel 3.3 Tabulasi Data HasilPengamatan Pemungutan Langsung No. Ordo JumlahPenutup
2) TabelHasilPengamatanPerangkapPayung Penggoyang
Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi data yang diperolehdariperangkapPayung Penggoyang yang bertujuanuntukmengetahuijenisinsekta yang tidak aktif terbang.
Tabel 3.4 Tabulasi Data HasilPengamatan
PerangkapPayung Penggoyang
No. Ordo Jumlah3) TabelHasilPengamatanPerangkapPitfallTrap
Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi data yang diperolehdariperangkapPitfall trap yang bertujuanuntukmengetahuijenisinsekta yang hidup di permukaantanah.
Tabel 3.5 TabulasiData HasilPengamatan
PerangkapPitfall Trap No. Ordo Jumlah b.
DistribusiInsektadalam Wilayah Sampling Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi data yang diperolehdariperangkappadaperkebunan kakao yang bertujuanuntukmengetahuijenisinsekta yang berhabitatpadaperkebunan.
Tabel 3.6 TabulasiData HasilPengamatan Lahan Perkebunan kakao No. Ordo Jumlah 5.Diagram AlirProsedurKerja Untukmemperjelas proses berjalannyapenelitianmakadapat di lihatdalam diagram alirprosedurkerjapenelitiansebagaiberikut: a.
Pemungutan atau Penangkapan Insekta langsung Pemungutan
Mencari pohon kakao yang terdapat banyak insekta parasit SpesimenSerangga diambilmenggunakanpinset atau menggunakan tangan langsung
Dimasukkan ke dalam botol pembunuh dimasukkandalambotolpenyimpan diberi label dihitungjumlahnya ditabulasikandalamtabel diidentifikasimenggunakanbukudeterminasiserangga olehBorrordkk., Lilis, danJumar
Hasil b.
Trapping InsektaPayung Penggoyang diambilmenggunakanpinset Dimasukkan dalam botol pembunuh diberi label dihitungjumlahnya dimasukkandalambotolpenyimpan ditabulasikandalamtabel diidentifikasimenggunakanbukudeterminasiinsekta olehBorrordkk., Lilis, danJumar
Spesimeninsekta Hasil
Trapping dipasangpagi hari diambilketika sudah ada insekta
Payung Penggoyang dipasangdi bawah pohon kakao Menggoyang bagian tubuh tumbuhan kakao yang terdapat insekta parasit c.
Trapping InsektaPermukaan Tanah Larutan
Alkohol 70% 250 ml dicampurdengan formalin 5%150 ml danaquades 600 ml
Pitfall trap
Dimasukkanlarutan yang telahdibuat Ditanamkedalamtanah di areal penanaman Dipasangpenutuppadabagianpermukaan
Trapping Dipasangpukul6pagi Diambilpagi, siang, sore serta malam.
Diambil kembali jam 6 pagi SpesimenSerangga diambilmenggunakanpinset dimasukkandalambotolpenyimpan diberi label dihitungjumlahnya ditabulasikandalamtabel diidentifikasimenggunakanbukudeterminasiserangga
H. TeknikAnalisis Data
Teknikanalisis data yang digunakanpadapenelitianiniadalahmenggunakanteknikanalisiskuantitatifyang langkah-langkahnyasebagaiberikut : 1.
Menyusun data kedalamtabel Data yang dikumpulkanseluruhnyadimasukkankedalamtabel data hasilpenelitian, seperti di bawahini:
Tabel 3.7 TabelHasilPengamatanNo Ordo Jumlah ∑ (Ni)
∑ N 2. AnalisisKomunitas
Untukmenganalisiskomunitasinsektapadapenelitianinimenggunakan analisis kuantitatif, maka di gunakanpersamaan : a.
Menentukan Indeks Nilai Penting (INP) Untuk mengetahui persentase jenis serangga terhadap komunitasnya, dihitung indeks nilai pentingnya dengan menggunakan rumus yang tercantum dalam Soegianto, sebagai berikut:
Fi : Frekuensi relatif untuk spesies ke i Ji : Jumlah plot yang terdapat spesies ke i K : Jumlah total plot yang dibuat
2) Frekuensi relatif (Fr) dengan rumus:
100% =
∑
Fr : Frekuensi relatif spesies ke i Fi : Frekuensi untuk spesies ke i
ΣF : Jumlah total frekuensi untuk semua spesies 3)
Kerapatan (K) dengan rumus: K =
K : Kerapatan spesies untuk spesies ke i ni : Jumlah total individu spesies ke i A : Luas total daerah yang disampling
4) Kerapatan relatif (Kr) dengan rumus:
100% =
∑
Kr : Kerapatan relatif spesies ke i Ki : Kerapatan untuk spesies ke i
ΣK : Jumlah Kerapatan semua spesies 5)
Indeks Nilai Penting b.
Menghitung Indeks Keragaman (H’) dari Shannon-Weaner (Southwood, 1978)
H’ = - Σpilnpi
Keterangan:
pi : proporsi spesies ke i di dalam sampel total H' : indeks keragaman Shannon-Wiener
Jika nilai H' berkisar antara 1,5-3,5 1,5 : Keanekaragaman Rendah 1,5-3,5 : Keanekaragaman sedang 3,5 : Keanekaragaman Tinggi I.
JadwalPenelitian
Penelitiandilaksanakandaribulanmaretsampaibulanmei 2015.SecararincijadwalpenelitiandapatdilihatpadaTabel3.8 berikut.
Tabel 3.8 JadwalPenelitian No Kegiatan Bulan Mei Juni JuliSeminar Proposal c. Revisi Proposal d. Perijinan x x x x x x x x
.
Ujian f. Revisi x x x x x x x x x x x x x x x x x
Masakonsultasi d. PendaftaranujianSk ripsi e.
Analisis data b. Pembuatanlaporan (pembahasan) c.
4
3
2
1
No Kegiatan Bulan Agustus Setember Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksanaanpenelitian b. Pengambilan data x x x x x x
2. Pelaksanaanpenelitian a.
Persiapandanpenyusuna ninstrumenpenelitian b.
1
1. Persiapan a.
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2