INVESTMENT AND DEVELOPMENT OF BORDER REGIONS

INVESTMENT AND DEVELOPMENT OF BORDER REGIONS

Agus Suroso 1) Nuryanti Taufik 2)

E-mail : as_roso2010@yahoo.com nuryanti.wibawa@gmail.com

1) Lecturer of Management Program in Economics Faculty 2) Pascasarjana Student of Magister Sains

Jenderal Soedirman University

ABSTRACT

This is a case study on the potential of the border area entitled “Investment and Development of Border Regions”. The purpose of this study was to determine the pattern of economic growth, potential sectors and regional development policies and programs of the border of Central Java and West Java. There are three areas in this paper, including Cilacap, Banjar and Ciamis region.

From the analysis of each area, found that each region has an investment opportunity that has not been developed maximally. The lack of inter-regional cooperation across various sectors, a major factor is less maximum development of the border region. The implication of this research is the need for cooperation among local governments of each border region with investors and the public to the potential and investment opportunities of each region can be developed to its full potential and be beneficial to all parties.

The forms of collaboration can be carried out by the border region Cilacap, Banjar and Ciamis, that is Commodity Collaboration, Trails Partnership, Accessibility Collaboration, System Information Collaboration, Partnership Marketing Commodity and Rest Area Regional Border Collaboration and other collaboration.

Keywords: Border Regions, Collaboration, Investment

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian studi kasus mengenai potensi daerah perbatasan dengan judul Peluang Investasi dan Pengembangan Kawasan Perbatasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan ekonomi, sektor-sektor potensial dan kebijakan serta program pengembangan Penelitian ini adalah penelitian studi kasus mengenai potensi daerah perbatasan dengan judul Peluang Investasi dan Pengembangan Kawasan Perbatasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan ekonomi, sektor-sektor potensial dan kebijakan serta program pengembangan

Kata Kunci : Wilayah Perbatasan, Kerjasama, Investasi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara manusia (SDM) daerahnya. Kegiatan yang menerapkan asas desentralisasi

tersebut perlu dilakukan pada seluruh dalam pemerintahannya. Masing-

kawasan secara merata baik di masing daerah memiliki kewenangan

perkotaan, perdesaan dan wilayah untuk mengurus dan mengatur

perbatasan. Agar gerak laju dan daerahnya dan berhak melakukan

dinamika pembangunan menjadi kerjasama dengan pihak swasta atau

lebih cepat dan kokoh maka daerah lain demi kepentingan

diperlukan kerjasama dan koordinasi bersama. Adanya otonomi daerah

dengan daerah menjadikan

mempunyai kewenangan yang lebih

kenyataan, kita luas, nyata dan bertanggung jawab

Dalam

mengenal batas wilayah administratif dalam

(sesuai peraturan perundangan), dan komponen daerah. Pelaksanaan

mempersiapkan

seluruh

batas wilayah fungsional (sesuai otonomi daerah jelas mempertegas

hubungan sosial ekonomi lintas batas prinsip-prinsip demokrasi, peran

Setiap daerah serta masyarakat, pemerataan dan

administratif).

memiliki batas wilayah administratif keadilan,

yang ditentukan secara formal keanekaragaman

serta

potensi

melalui peraturan perundangan, supremasi

daerah

dan

akan tetapi dalam kenyataan kewenangan dan tanggung jawab

hukum.

Dengan

berbagai masalah dan kepentingan yang dimiliki, pemerintah daerah

sering muncul sebagai akibat dari perlu menggali, mengolah dan

hubungan fungsional di bidang sosial memberdayakan potensi sumber

ekonomi yang melewati batas-batas daya alam (SDA) dan sumber daya

wilayah

administratif tersebut.

Dalam konteks ini, alasan utama Kerjasama daerah merupakan diperlukan

sarana untuk lebih memantapkan pemerintah daerah adalah agar

kerjasama

antara

hubungan dan keterikatan daerah berbagai masalah lintas wilayah

yang satu dengan daerah yang lain administratif dapat diselesaikan

dalam kerangka Negara Kesatuan bersama dan sebaliknya agar banyak

Republik Indonesia, menyerasikan potensi

pembangunan daerah, mensinergikan dimanfaatkan untuk kepentingan

yang dimiliki

dapat

potensi antar daerah dan/atau dengan bersama.

pihak ketiga serta meningkatkan Pembangunan

pertukaran pengetahuan, teknologi daerah merupakan suatu proses di

ekonomi

dan kapasitas fiskal. Melalui mana Pemerintah Daerah dan

kerjasama daerah diharapkan dapat Masyarakat mengelola sumberdaya-

mengurangi kesenjangan daerah sumberdaya

yang ada untuk dalam penyediaan pelayanan umum menciptakan lapangan kerja baru dan

khususnya yang ada di wilayah merangsang perkembangan kegiatan

terpencil, perbatasan antar daerah ekonomi suatu daerah. Kenaikan

dan daerah tertinggal. Pentingnya tingkat

kerjasama antar daerah dipicu meningkatnya taraf hidup atau

adanya isu daerah perbatasan yang kesejahteraan masyarakat merupakan

cenderung memiliki kualitas yang indikator keberhasilan pembangunan

rendah dalam bidang pelayanan ekonomi suatu daerah. Namun dalam

publik, sarana dan prasarana proses perkembangan wilayah ada

pelayanan belum representatif dan daerah yang perkembangan ekonomi

rendahnya daya saing. Melalui wilayah relatif cepat dan ada daerah

kerjasama perbatasan diharapkan yang

terwujud peningkatan kesejahteraan wilayahnya relatif lambat sehingga

perkembangan

ekonomi

masyarakat, mengurangi kesenjangan menyebabkan

antar daerah dan meningkatkan ketimpangan pertumbuhan ekonomi

munculnya

pelayanan publik. antar wilayah. Perbedaan kondisi

Daerah perbatasan Propinsi geografis, potensi sumberdaya alam,

Jawa Tengah Bagian Selatan sumberdaya

tergabung dalam kawasan Kabupaten infrastruktur

manusia

dan

Cilacap, Kota Banjar, dan Kabupaten menyebabkan tingkat kemampuan

suatu

wilayah

Untuk meningkatkan berkembang suatu wilayah juga

Ciamis.

Pembangunan Wilayah Kabupaten berbeda-beda (Bendavid-Val, 1983 :

diperbatasan provinsi Jawa Tengah 6). Untuk mengurangi ketimpangan

bagian selatan, diperlukan suatu pertumbuhan ekonomi antar wilayah

Kebijakan Pengembangan Wilayah dan

yang terarah dan sesuai dengan pembangunan

tercapainya

keberhasilan

potensi ekonomi wilayah yang diperlukan suatu perencanaan dan

ekonomi

daerah

pada masing-masing kebijakan pembangunan daerah yang

terdapat

kecamatan di wilayah perbatasan disesuaikan dengan kondisi geografis

tersebut. Dengan mengetahui potensi dan potensi ekonomi daerah yang

dan pola pertumbuhan ekonomi bersangkutan (Arsyad,1999: 109).

wilayah di setiap wilayah Kecamatan di Kabupaten perbatasan Provinsi

Jawa Tengah bagian selatan, dijadikan sebagai diharapkan Kebijakan dan Program

pedoman tambahan Pengembangan Wilayah yang di

dalam merumuskan terapkan untuk mengembangkan

berbagai kebijakan wilayah perbatasan tersebut akan

pembangunan wilayah menjadi lebih jelas arahnya. Kecamatan di Kabupaten Cilacap, Kota Banjar dan

B. Tujuan Penelitian.

Kabupaten Ciamis..

1. Untuk mengetahui pola

2. Bagi Investor pertumbuhan ekonomi

Investor dapat pada

memperoleh informasi yang wilayah kecamatan di

masing-masing

lengkap mengenai peluang Kabupaten

dan potensi investasi di Kota

Cilacap,

wilayah perbatasan Jawa Kabupaten Ciamis.

Banjar

dan

Tengah dan Jawa Barat.

TINJAUAN PUSTAKA

potensial dan dapat dikembangkan

pada

A. Pembangunan Ekonomi

masing-masing wilayah

Daerah.

kecamatan di Kabupaten Pembangunan ekonomi Cilacap, Kota Banjar dan

daerah adalah proses dimana Kabupaten Ciamis.

pemerintah daerah dan masyarakat

3. Untuk

mengelola sumber daya yang ada dan kebijakan dan program

mengetahui

membentuk pola kemitraan antara pengembangan wilayah

pemerintah daerah dengan sektor yang dapat diterapkan

untuk merangsang untuk

swasta

perkembangan kegiatan ekonomi wilayah kecamatan di

masing-masing

daerah tersebut.

Kabupaten Cilacap, Kota

utama dari Banjar dan Kabupaten

Tujuan

pembangunan daerah adalah untuk Ciamis.

meningkatkan jumlah dan peluang kerja

masyarakat daerah,

C. Manfaat Penelitian.

meningkatkan

taraf hidup

1. Bagi Pemerintah Daerah masyarakat daerah, menciptakan

distribusi pendapatan masyarakat diharapkan

a. Hasil

penelitian

ini

yang merata di daerah tersebut dan memberikan informasi

dapat

pergeseran kegiatan bagi Pemerintah Provinsi

terjadinya

ekonomi dari sektor primer ke sektor Jawa Tengah. dalam

sekunder maupun tersier. membuat Perencanaan

Pemerintah daerah bersama dan

masyarakat harus secara bersama- Program Pembangunan

Kebijakan

dan

sama melakukan langkah-langkah di masa datang.

untuk mencapai tujuan (Arsyad ,

b. Hasil

penelitian ini

diharapkan

dapat

1. Pembentukan

kegiatan yang dicapai pada tahun institusi baru.

institusi-

sebelumnya. Hal ini tercermin dari

2. Pembangunan

PDRB (Produk Domestik Regional industri alternatif.

industri-

Bruto) daerah yang bersangkutan.

3. Perbaikan kapasitas tenaga Pertumbuhan ekonomi suatu daerah kerja yang ada untuk

disebabkan oleh menghasilkan produk dan

terutama

pendapatan dan jasa yang lebih baik.

peningkatan

distribusi pendapatan. Peningkatan

4. Pembangunan perusahaan- pendapatan tanpa merubah distribusi perusahaan baru.

pendapatan tidak akan berpengaruh

terhadap pertumbuhan baru.

ekonomi suatu daerah. Peningkatan

pendapatan akan Dalam

6. Alih ilmu pengetahuan.

distribusi

meningkatnya pembangunan daerah, pemerintah

pelaksanaan

mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi secara nyata, hendaknya

mempertimbangkan karena mulai bekerjanya dua strategi

kekuatan yang mendorong dan kebijakan pembangunan yang tepat

penentuan

kebijakan-

menghambat pertumbuhan ekonomi. sesuai dengan ciri khas dan potensi

Gupta (dalam daerah yang meliputi potensi sumber

Menurut

Budiharsono, 1990) kekuatan yang daya manusia, sumber daya alam dan

mendorong pertumbuhan ekonomi lingkungan serta kelembagaan .

adalah (1) pergeseran pendapatan Pembangunan ekonomi daerah dalam

kepada penduduk golongan miskin jangka panjang akan merubah

akan merubah pola permintaan struktur ekonomi suatu daerah dari

barang dan jasa yang diproduksi oleh kegiatan ekonomi tradisional yaitu

sektor padat karya, (2) pergeseran kegiatan

kepada penduduk berkembang ke sektor industri yang

golongan miskin akan mengurangi mendukung perkembangan sektor

volume impor, dengan asumsi bahwa pertanian maupun ke sektor industri

dari penduduk modern dan sektor jasa.

kecenderungan

golongan miskin untuk mengimpor kurang dari rata-rata, (3) dengan

B. Pertumbuhan

mengasumsikan penduduk golongan Daerah .

Ekonomi

miskin mempunyai kecenderungan Pertumbuhan

mengkonsumsi lebih tinggi maka daerah

ekonomi

sektor yang demand oriented akan kemampuan suatu daerah untuk

merupakan

kenaikan

akselerasi menyediakan barang dan jasa kepada

meningkatkan

pertumbuhan ekonomi lebih cepat, penduduknya dalam jangka panjang,

(4) perbaikan standar hidup akan sesuai dengan kemajuan tehnologi

meningkatkan produktivitas tenaga secara

kerja dan permodalan. Sedangkan penggunaannya. (Arsyad , 1999).

yang menghambat Perekonomian

kekuatan

pertumbuhan ekonomi adalah (1) mengalami pertumbuhan jika tingkat

suatu

daerah

Tabungan agregate akan menurun kegiatan ekonomi dalam tahun

karena penduduk golongan miskin tertentu lebih tinggi dibandingkan

mempunyai

kecenderungan kecenderungan

effect sehingga Volume ekspor menurun karena

complementary

dalam jangka panjang kesenjangan konsumsi

antar wilayah regional disparity meningkat. Menurut Myrdal (1957),

domestik

cenderung

akan berkurang. Menurut Hirschman, dalam proses pertumbuhan ekonomi

dalam jangka panjang kesenjangan apabila secara geografis ada daerah

pendapatan per kapita antar daerah maju dan daerah terbelakang, maka

akan berkurang dengan adanya akan ada arus tenaga kerja, investasi

regional linkage. Friedman’s (1966) dan perdagangan ke daerah yang

memperkenalkan proses maju, hal ini akan menyebabkan

pembangunan spasial dengan model daerah yang maju semakin maju dan

Core-periphery model, merupakan daerah yang terbelakang semakin

model pembangunan di jantung kota terbelakang.

yang menekankan pembangunan kesenjangan

Melebarnya

ekonomi mempunyai kecenderungan dipengaruhi oleh Backwash Effect

antar

daerah

untuk berkonsentrasi pada suatu dan Spread Effect kemajuan kota

daerah pusat kota yang diawali oleh terhadap

arus urbanisasi yang kemudian (hinterline-nya). Dalam persaingan

daerah

sekitarnya

diikuti oleh pembangunan sarana sempurna apabila Backwash Effect

prasarana.

mendominasi Spread effect maka Francois Perroux (1950), kesenjangan antar daerah semakin

de divergen atau sebaliknya konvergen.

memperkenalkan “Poles

Croissance atau Growth Poles Dalam jangka panjang menurut

Theory. Teori ini didasarkan pada Myrdal pendapatan per kapita daerah

pengembangan industri industri cenderung menyebar sebagai akibat

utama (leading Industry ) dan peningkatan skala ekonomi dan

pengaruh perkembangannya terhadap adanya proses aglomerasi.

wilayah hinterland nya baik secara Hirschman

forward linkages dan back ward berpendapat sama dengan Myrdal

linkages di dalam sistem ekonomi bahwa pertumbuhan ekonomi pada

menimbulkan pemusatan awalnya cenderung terkonsentrasi

akan

ekonomi (agglomeration economics) pada suatu daerah tertentu karena

dengan meningkatnya lokasi efisiensi rendahnya ongkos produksi /

di daerah pusat industri tersebut. Hal efisiensi produksi, lokasi strategis

ini merupakan fenomena jangka menguntungkan bagi aglomerasi

pendek. Dalam jangka panjang akan perusahaan, dan pengembangan

terjadi penurunan hasil marginal dari pasar yang relative baik. Apabila

tenaga kerja dan kapital (modal) di kekuatan yang dominan adalah

kota tersebut, terjadinya proses trickle

pemusatan-pemusatan (spatial perkembangan

down

effect, awal

yang dapat mengalami keterbatasan sumber daya

menghasilkan persamaan pendapatan alam dan perkembangan pasar

per kapita antar daerah. Williamson sehingga terjadi diseconomic of

dalam suatu studi scale , daerah tersebut terpaksa harus

pembangunan wilayah mengamati mengambil sumber daya alam dari

tahapan pembangunan suatu wilayah, daerah

lain yang

berlimpah

bahwa ketimpangan antar wilayah bahwa ketimpangan antar wilayah

1. Strategi pengembangan Kutub- merupakan suatu hal yang wajar

Kutub Pertumbuhan. karena ada perbedaan sumbar daya

2. Strategi Agropolitan. alam, kemudian tahap selanjutnya

3. Strategi Pengembangan Kota - ketimpangan tersebut akan menurun

Kota Kecil.

dengan sendirinya sebagai implikasi

4. Strategi Pengembangan Ruang kebijakan

pembangunan

Terintegrasi.

interregional yang sesuai dengan kondisi wilayah yang bersangkutan.

METODE PENELITIAN DAN

Dengan mengamati studi ANALISIS empiris

analisis

pertumbuhan

wilayah yang dilakukan oleh Gurnar

A. Metode Penelitian.

Penelitian ini bersifat Gupta, Williamson maupun Francois

Myrdal, Friedman,

Hirschman,

deskriptif dengan Studi Kasus : Perroux

Kecamatan di pertumbuhan

Kabupaten Ciamis, kecepatan

Kabupaten Cilacap dan Kota Banjar. wilayah,

pertumbuhan

suatu

Penelitian ini menggunakan data ketimpangan antar wilayah terutama

sehingga

terjadi

primer hasil survey dan pengamatan dalam jangka pendek akan tetapi

di lapangan serta data sekunder yang dalam jangka panjang perbedaan

diperoleh dari BPS, Bappeda, Kantor pertumbuhan maupun ketimpangan

Kecamatan di Kabupaten Ciamis, antar wilayah dapat dikurangi.

Kabupaten Cilacap dan Kota Banjar. Periode

penelitian Pola

C. Konsep

Pengembangan

Pengembangan Wilayah Kecamatan

Wilayah.

di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Dalam pembangunan suatu

Cilacap dan Kota Banjar antara tahun wilayah diperlukan suatu kebijakan

2009 sampai tahun 2011. perencanaan yang dapat mengatasi perbedaan potensi wilayah baik

B. Metode Analisis . sumberdaya

alam,

letak/lokasi

1. Analisis Klassen Typology

strategis, infrastruktur yang tersedia

(Pola Pertumbuhan Wilayah)

dalam suatu wilayah sehingga tahap Analisis Klassen Typology pembangunan yang dilaksanakan

ini untuk melihat gambaran pola dalam suatu wilayah dapat berjalan

ekonomi wilayah dengan ketimpangan yang relatif

pertumbuhan

(Syahrizal , 1999) tiap kecamatan di kecil.

Ciamis, Kabupaten Strategi

Kabupaten

Cilacap dan Kota Banjar. Dengan perencanaan pembangunan wilayah

kebijakan

analisis Klasen Typologi dapat intinya

empat klasifikasi menciptakan perluasan pertumbuhan

ekonomi setiap dan pembangunan seluruh wilayah

pertumbuhan

kecamatan di Kabupaten Ciamis, geografis. Ada empat strategi

Kabupaten Cilacap dan Kota Banjar, kebijakan pengembangan wilayah

yaitu Kecamatan yang maju dan yang dapat diterapkan dalam suatu

tumbuh cepat (Rapid Growth wilayah :

Region ), Kecamatan yang tertekan

(Retardted Region), Kecamatan yang

2. Analisis Potensi Sektor

sedang tumbuh (Growing Region)

Ekonomi

dan Kecamatan

analisis potensi tertinggal (Relatively Backward

masing-masing sektor ekonomi Region ).

dilakukan secara mendalam dengan pertumbuhan

Kriteria

klasifikasi

menggunakan pendekatan potensi Kabupaten

Kecamatan

di

sektoral dengan Cilacap dan Kota Banjar ada 4

mengkombinasikan data sekunder klasifikasi , yaitu :

tiap kecamatan dan kondisi riil di

a. Kecamatan

Maju

dan

lapangan baik dalam analisis LQ,

Tumbuh

MRP, maupun pada tahap Overlay. kecamatan yang mengalami laju

Cepat, adalah

Analisis data yang pertumbuhan

Metode

digunakan dalam penelitian ini pendapatan per kapita yang

dan

tingkat

adalah Analisis Overlay untuk lebih tinggi dari rata –rata

melihat diskripsi sektor ekonomi seluruh

potensial dengan Kabupaten Ciamis, Kabupaten

menggabungkan antara kriteria Cilacap dan Kota Banjar

pertumbuhan dari hasil perhitungan

b. Kecamatan

Model Ratio Pertumbuhan ( MRP ) Tertekan adalah kecamatan

Maju

tetapi

dan kriteria kontribusi dari hasil yang relatif telah maju, tetapi

perhitungan Location Quotient ( LQ dalam beberapa tahun terakhir

) sehingga dapat diketahui sektor laju pertumbuhannya menurun

potensial dan dapat akibat tertekannya kegiatan

yang

di tingkat utama

dikembangkan

Kecamatan Kabupaten Brebes, bersangkutan.

daerah

yang

Kabupaten Cirebon, Kabupaten

Kuningan, Kabupaten Cilacap dan Cepat adalah kecamatan dengan

c. Kecamatan

Berkembang

Kota Banjar.

potensi pengembangan yang dimiliki sangat besar tetapi

a. Location Quotient :

masih belum di olah sepenuhnya Metode ini merupakan cara secara baik.Karena itu walaupun

untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi

permulaan

kemampuan suatu daerah dalam kecamatan sangat tinggi namun

sektor kegiatan tertentu. ( Warpani tingkat pendapatan per kapita

yang

Formulasi model Location Quotient : pembangunan masih relative

Keterangan : Tertinggal adalah kecamatan

d. Kecamatan yang Relative

LQ : Location Quotient. yang

Yij : PDRB sektor i pada masyarakatnya maupun tingkat

tingkat

kemakmuran

daerah Kecamatan/Kabupaten pertumbuhan ekonominya masih

ke j.

relative rendah. Yj : PDRB di daerah Kecamatan/Kabupaten ke j.

Yi

Banjar dan Kabupaten Ciamis Kabupaten/Propinsi sector i.

PDRB

dengan mempertimbangkan; Pola Y : PDRB Kabupaten/

Pertumbuhan dan Potensi Wilayah Propinsi.

Isu-Isu Strategis Pengembangan Wilayah Kecamatan Kriteria

Kecamatan;

Kabupaten Cilacap, Kota Banjar dan digunakan adalah :

analisa

yang

Kabupaten Ciamis; Kebijakan Tata

1. Bila LQ > 1, maka sektor Ruang Wilayah Kabupaten Cilacap, tersebut dikategorikan sebagai

Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis sektor basis/ekspor.

dengan melihat Arah Kecenderungan

2. Bila LQ < 1, maka sektor Perkembangan Kabupaten Cilacap, tersebut dikategorikan sebagai

Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis ; sektor non basis/lokal.

Pergerakan

penduduk internal/ekternal

serta

b. Model Ratio Pertumbuhan

transportasi wilayah Kabupaten Analisis MRP dilakukan

Cilacap, Kota Banjar dan Kabupaten untuk melihat deskripsi sektor

Ciamis .

ekonomi wilayah yang menekankan pada kriteria pertumbuhan baik

HASIL ANALISIS

secara eksternal maupun internal (Yusuf, 1999) Pendekatan analisis ini

1. Sosial

Ekonomi Wilayah

ada dua yaitu melihat rasio

Perbatasan

pertumbuhan wilayah referensi dan

a. Kabupaten Cilacap

rasio pertumbuhan wilayah studi. Kondisi Wilayah wilayah studi terhadap kegiatan

Luas wilayah 225,361 tersebut di wilayah referensi.

Iklim tropis Terdiri dari 24 kecamatan

3. Analisis Kebijakan

LS dan

Pengembangan Wilayah

BT

Kecamatan.

Batas Wilayah Kebijakan

: Kabupaten Ekonomi Wilayah Kecamatan yang

Pengembangan

Utara

Banyumas dan diterapkan di Kabupaten Brebes,

Kabupaten Kabupaten Cirebon, Kabupaten

Brebes. Kuningan, Kabupaten Cilacap dan

Timur : Kabupaten Kota Banjar didasarkan pada Strategi

Kebumen Pengembangan Ruang Terintegrasi

Selatan : Laut Indonesia sehingga

: Provinsi Jawa keseimbangan

Barat ekonomi wilayah baik pertumbuhan ekonomi

pembangunan. Kebijakan ini merupakan kombinasi

kebijakan

ekonomi

sektoral Kabupaten Cilacap dan Kota

Gambar 1. Peta Wilayah Kabupeten Cilacap

Demografi

Tabel: 1

Demografi Kabupaten Cilacap Tahun 2008, 2009, 2010

Demografi

2010 Jumlah penduduk

Kepadatan penduduk 809/

818/ Jumlah Penduduk

•0-4 : 154.791 Berdasarkan Usia

•5-19 : 480.187 •20-39 : 487.388 •40-59 : 444.503 •60-ke atas : 181.836

Angkatan Kerja

22.870 jiwa 21.592 jiwa

jiwa

Perekonomian Daerah

Tabel: 2

PDRB dan Tingkat Inflasi Kabupaten Cilacap Tahun 2008, 2009, 2010

2010 PDRB Atas dasar harga 16.166,68 17.805,69 19.800,91 berlaku

b. Kota Banjar

LS dan Kondisi wilayah,

BT Luas wilayah 131,97

Batas wilayah, Ketinggian

: Kecamatan sampai dengan 500 m

antara

20 Utara

Cisaga diatas permukaan laut

Kabupaten Iklim tropis

Ciamis, Terdiri dari 4 kecamatan

Kecamatan (langensari,

Dayeuhluhur pataruman, purwaharja)

banjar,

Kabupaten

Cilacap, Lakbok Kecamatan

Kabupaten Wanareja

Ciamis Kabupaten

: Kecamatan Cilacap.

Barat

Cimaragas Timur

Kabupaten Lakbok

Kecamatan

Ciamis, Kabupaten

Kecamatan Ciamis

Cijeunjing Kecamatan

dan

Kabupaten Wanareja

Ciamis Kabupaten Cilacap

Selatan :

Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Gambar 2 Peta Wilayah Ciamis,

Kota Banjar Kecamatan

Demografi

Tabel: 3

Demografi Kota Banjar Tahun 2008, 2009, 2010

2010 Jumlah penduduk

183.046 jiwa 185.043 jiwa Angkatan Kerja

180.767 jiwa

5.565 jiwa

3.783 jiwa 3.870 jiwa

Perekonomian Daerah perimbangan sebesr 72,21

1. Keuangan Daerah persen. Realisasi pemerintah

Alokasi penerimaan daerah

digunakan untuk belanja sebesar Rp. 384,144

tahun

tidak langsung sebesar miliyar

Rp. 218,835 miliyar atau pendapatan aslindaerah

dimana

pos

60,46 persen dan sisanya sebesar 9,73 persen dari

sebesar Rp. 143,13 total penerimaan. Dana

miliyar untuk belanja penerimaan

langsung (39,54 persen) terbesar masih dari dana

daerah

2. Perbankan

Posisi dana perbankan berupa KUD menurut akhir tahun 2010 menurut

Dinas Perindagkop Kota data dari Bank Indonesia

Banjar, populasiya Tasik

tercatat hanya tinggal 2 sebesar

Malaya

yaitu

buah yang aktif, dengan miliyar, berupa deposito

Rp.

jumlah anggota sebanyak sebesar 72,32 persen,

5.878.Sedangkan yang tabungan sebesar 16,78

non KUD terdapat 149 persen dan sisanya berupa

buah dengan anggota giro sebanyak 10,90

16.143. persen.

4. Pegadaian Sedangkan

Data Kegiatan Perum kredit perbankana di

posisi

Pegadaian Cabang Banjar wilayah Kota Banjar

diantaranya menunjukan, terserap untuk kredit

barang jaminan yang konsumsi sebesar 51,90

dilelang di tahun 2010 persen , kredit modal

mencapai sebanyak kerja

sebanyak 661 buah dan sedangkan

persen,

lebih banyak investasi hanya 0,63

kredit

jauh

dibandingkan tahun persen.

sebelumnya yang hanya

3. Koperasi sebanyak 159 buah. Data statistic lembaga keuangan bukan bank

Tabel: 4 PDRB dan Tingkat Inflasi Kota Banjar

Tahun 2008, 2009, 2010

2010 PDRB Atas dasar 1.433.562,27 1.592.876,70 1.769.538,79 harga berlaku Inflasi

c. Kabupaten Ciamis

Selatan : Samudra Hindia Kondisi wilayah,

: Kabupaten Luas wilayah 2.444

Barat

Tasikmalaya dan Iklim tropis

Kota Tasikmalaya

LS dan BT

Batas wilayah, Utara

: Kabupaten Majalengka

dan

Kabupaten Kuningan.

Timur

: Kota Banjar dan Propinsi Jawa Tengah

Gambar 3 Peta Wilayah Kabupaten Ciamis

Demografi

Tabel: 5

Demografi Kabupaten Ciamis Tahun 2008, 2009, 2010 Demografi

2010 Jumlah penduduk

1.720.280 jiwa Kepadatan penduduk

1.616.778 jiwa

1.605.414 jiwa

704/ Angkatan Kerja

Preekonomian Daerah

Tabel: 6

PDRB dan Tingkat Inflasi Kabupaten Ciamis

Tahun 2008, 2009, 2010

2010 PDRB Atas dasar harga 14.501.906,13

17.572.448,10 berlaku Inflasi

2. Analisis Location Quotien

Tabel: 7

Perbandingan PDRB Cilacap dan Jawa Tengah

No Sektor

Jawa Tengah 2008

78 262 543,48 86 998 316,32 5. Jasa - jasa

4.114.517,64 4.645.499,82 Listrik,Gas dan

Air Bersih 7. Konstruksi

Dunia Usaha

Pada perbandingan PDRB dunia usaha mengalami kenaikan. Cilacap dari tahun 2008 sampai

Tapi dari tabel diatas, sektor dengan 2010, dapat dilihat bahwa

perindustrian adalah sektor yang sektor pertanian, pertambangan,

PDRB terbesar perindustrian, perdagangan, jasa,

menyumbang

Kabupaten Cilacap. Sehingga sektor listrik, gas dan air bersihm

Perindustrian merupakan sektor konstruksi, pengangkutan dan jasa

unggulan Kabupaten Cilacap.

Tabel: 8

LQ Kabupaten Cilacap dan Jawa Tengah

No Sektor

5. Jasa – jasa

6. Listrik,Gas dan Air 0.206 0.207 0.197 0.204

9. Jasa Dunia Usaha 0.275 0.282 0.297 0.285

Berdasarkan tabel LQ diatas, ditetapkan sebagai kooditas non Kabupaten Cilacap memiliki 2 sektor

unggulan.

basis dan 7 sektor non basis.Sektor Nilai LQ yang tinggi bukan basis di Kabupaten Cilacap yaitu

berarti mencerminkan tingginya nilai sektor

komoditas yang dihasilkan oleh perdagangan.Sedangkan 7 sektor non

perindustrian

dan

sektor tertentu di daerah, namun nilai basis Kabupaten Brebes adalah

itu adalah nilai relatif terhadap share pertambangan, jasa, listrik gas dan

komoditas sektor tertentu di air bersih, konstruksi, pengangkutan,

kabupaten dengan komoditas sektor jasa dunia usaha.Kriteria ini dilihat

tertentu di propinsi. Komoditas dari apabila LQ> 1 artinya bahwa

tertentu bisa jadi dalam perhitungan komoditas tersebut menjadi basis

LQ merupakan komoditas dari sektor atau

non basis akan tetapi realita di ekonomi.Komoditas

sumber

pertumbuhan

lapangan justru komoditas tersebut keunggulan komparatif yang tidak

memiliki

adalah komoditas unik dan menjadi hanya mampu mencukupi kebutuhan

produk utama kebanggaan daerah daerah tetapi bisa diekspor ke luar

seperti komoditas kerupuk tenggiri, daerah.Komoditas ini ditetapkan

batik, dan anyaman bambu di sebagai komoditas unggulan.Apabila

Kabupaten Cilacap. LQ < 1, artinya bahwa sektor

Sektor basis yang merupakan tersebut tidak menjadi sektor basis.

sektor unggulan daerah perlu Komoditas

ditingkatkan kembali baik secara keunggulan komparatif, produksinya

tidak

memiliki

kualitas dan kuantitas.Sektor basis belum bisa memenuhi kebutuhan

memberikan konribusi yang besar daerah dan masih harus mengimpor

bagi pertumbuhan PDRB. Sektor non dari daerah lain. komoditas ini

basis pun perlu.

Tabel: 9

Perbandingan PDRB Kota Banjar dan Jawa Barat

No Sektor

Jawa barat 2008

Banjar Patroman

5. Jasa – jasa

6. Listrik,Gas

19.549.186 21.294.460 dan Air Bersih

9. Jasa Dunia 87.654,27

Pada perbandingan PDRB mengalami kenaikan. Tapi dari tabel Banjar Patroman dari tahun 2008

diatas, sektor perdagangan adalah sampai dengan 2010, dapat dilihat

sektor yang menyumbang PDRB bahwa

terbesar Kota Banjar Patroman. pertambangan,

sektor

pertanian,

sektor Perdagangan perdagangan, jasa, listrik, gas dan

perindustrian,

Sehingga

sektor unggulan air

Kabupaten Cilacap.

pengangkutan dan jasa dunia usaha

Tabel: 10 LQ Kota Banjar dan Jawa Barat

No Sektor

Banjar Patroman

5. Jasa – jasa

6. Listrik,Gas dan Air 0,382 0,373 0,365 0,365

9. Jasa Dunia Usaha 2,165 2,090 2,044 2,099

Berdasarkan tabel LQ diatas, usaha.Sedangkan 3 sektor non basis Kota Banjar Patroman memiliki 6

Kota Banjar Patroman adalah sektor basis dan 3 sektor non

pertambangan, perindustrian, listrik basis.Sektor basis di Kota Banjar

gas dan air bersih.Kriteria ini dilihat Patroman yaitu sektor pertanian,

dari apabila LQ> 1 artinya bahwa perdagangan,

komoditas tersebut menjadi basis pengangkutan

jasa,

konstruksi,

dan

jasa

duni

atau

sumber

pertumbuhan pertumbuhan

itu adalah nilai relatif terhadap share keunggulan komparatif yang tidak

memiliki

komoditas sektor tertentu di hanya mampu mencukupi kebutuhan

kabupaten dengan komoditas sektor daerah tetapi bisa diekspor ke luar

tertentu di propinsi. Komoditas daerah.Komoditas ini ditetapkan

tertentu bisa jadi dalam perhitungan sebagai komoditas unggulan.Apabila

LQ merupakan komoditas dari sektor LQ < 1, artinya bahwa sektor

non basis akan tetapi realita di tersebut tidak menjadi sektor basis.

lapangan justru komoditas tersebut Komoditas

adalah komoditas unik dan menjadi keunggulan komparatif, produksinya

tidak

memiliki

produk utama kebanggaan daerah belum bisa memenuhi kebutuhan

seperti komoditas pertanian di Kota daerah dan masih harus mengimpor

Banjar Patroman. Sektor basis yang dari daerah lain. komoditas ini

merupakan sektor unggulan daerah ditetapkan sebagai kooditas non

perlu ditingkatkan kembali baik unggulan.

secara kualitas dan kuantitas.Sektor Nilai LQ yang tinggi bukan

basis memberikan konribusi yang berarti mencerminkan tingginya nilai

bagi pertumbuhan komoditas yang dihasilkan oleh

besar

PDRB.Sektor non basis pun perlu. sektor tertentu di daerah, namun nilai

Tabel: 11

Perbandingan PDRB Kabupaten Ciamis dan Jawa Barat

No

Sektor

Jawa barat 2008

5. Jasa – jasa

6. Listrik,Gas dan 40.707,79

19.549.186 21.294.460 Air Bersih

Pada perbandingan PDRB dunia usaha mengalami kenaikan. Ciamis dari tahun 2008 sampai

Tapi dari tabel diatas, sektor dengan 2010, dapat dilihat bahwa

perdagangan adalah sektor yang sektor pertanian, pertambangan,

PDRB terbesar perindustrian, perdagangan, jasa,

menyumbang

Kabupaten Ciamis. Sehingga sektor listrik, gas dan air bersihm

Perdagangan merupakan sektor konstruksi, pengangkutan dan jasa

unggulan Kabupaten Ciamis.

Tabel: 12

LQ Kabupaten Ciamis dan Jawa Barat

No Sektor

5. Jasa – jasa

6. Listrik,Gas dan Air

9. Jasa Dunia Usaha 1.925

Berdasarkan tabel LQ diatas, Nilai LQ yang tinggi bukan Kabupaten Ciamis memiliki 6 sektor

berarti mencerminkan tingginya nilai basis dan 3 sektor non basis.Sektor

komoditas yang dihasilkan oleh basis di Kabupaten Ciamis yaitu

sektor tertentu di daerah, namun nilai sektor pertanian, perdagangan, jasa,

itu adalah nilai relatif terhadap share konstruksi, pengangkutan dan jasa

komoditas sektor tertentu di duni usaha.Sedangkan 3 sektor non

kabupaten dengan komoditas sektor basis Kabupaten Ciamis adalah

tertentu di propinsi. Komoditas pertambangan, perindustrian, listrik

tertentu bisa jadi dalam perhitungan gas dan air bersih.Kriteria ini dilihat

LQ merupakan komoditas dari sektor dari apabila LQ> 1 artinya bahwa

non basis akan tetapi realita di komoditas tersebut menjadi basis

lapangan justru komoditas tersebut atau

adalah komoditas unik dan menjadi ekonomi.Komoditas

sumber

pertumbuhan

produk utama kebanggaan daerah keunggulan komparatif yang tidak

memiliki

seperti komoditas pertanian di hanya mampu mencukupi kebutuhan

Kabupaten Ciamis. Sektor basis yang daerah tetapi bisa diekspor ke luar

merupakan sektor unggulan daerah daerah.Komoditas ini ditetapkan

perlu ditingkatkan kembali baik sebagai komoditas unggulan.Apabila

secara kualitas dan kuantitas.Sektor LQ < 1, artinya bahwa sektor

basis memberikan konribusi yang tersebut tidak menjadi sektor basis.

bagi pertumbuhan Komoditas

besar

PDRB.Sektor non basis pun perlu. keunggulan komparatif, produksinya belum bisa memenuhi kebutuhan

tidak

memiliki

3. Analisis Komoditas Unggulan

daerah dan masih harus mengimpor

1. Komoditas unggulan kab Cilacap dari daerah lain. komoditas ini

Kabupaten Cilacap ditetapkan sebagai komoditas non

merupakan salah satu kebupaten di unggulan.

Provinsi Jawa Tengah yang secara geografis berada dibagian selatan

Pulau Jawa serta memiliki pelabuhan Pemasaran Luar Negeri : yang bertaraf internasionalndan

USA, Kanada, Singapura, merupakan satu-satunya pelabuhan

Malaysia, Brunai samudera di pantai selatan yang

c. Stik Sukun dapat

Mahkota DJ dengan negara-negara di Benua

mengakses

perdagangan

Donan, Cilacap Tengah Australia dan negara-negara lainnya.

Kapasitas Produksi 125 Dengan wilayah terluas,

Ton

terpadat penduduknya,

Pemasaran : Jawa keunggulan

potensi

Tengah, Jawa Barat, infrastruktur dan prasarana fisik yang

yang

beragam,

Jakarta memadai, Cilacap sangat prospektif

d. Kerupuk Tenggiri sebagai tujuan berinvestasi seperti

Cipta Rasa bidang

Tambakreja, Cilacap pertambangan,

perikanan,

kelautan

Selatan kehutanan, pertanian , industri

perkebunan,

Kapasitas Produksi 150 pariwisata, perdagangan, perumahan

Ton

dan jasa-jasa lainnya. Dengan adanya Pemasaran : Jawa Tengah infrastruktur dan prasarana fisik yang

dan Jawa Barat memadai,

SK Rasa menjamin terciptanya iklim usaha

Kabupaten

Cilacap

Tambakreja, Cilacap yang kondusif, situasi keamanan

Selatan yang stabil, peraturan daerah yang

Kapasitas produksi 156 pro investasi, serta dukungan

Ton

masyarakat yang harmonis. Pemasaran : Jawa Adapun komoditas unggulan

Tengah, Jawa Barat, dan kabupaten Cilacap adalah sebagai

Jakarta berikut :

e. Budi Daya Ikan Gurame

a. Batik Kelompok Segari Rajamas Batik

Desa Maos Lor, Cilacap Desa Maos Kidul Cilacap

Kapasitas Produksi 25 Kapasitas

Ton/ha/th 12.000 Lembar,

Produksi

Luas lahan 13.000 m2 Pemasaran dalam negeri :

Pemasaran : Wilayah Jakarta, Semarang, Bali

Pantura Pemasaran Luar Negeri :

f. Kerajinan Patung Asmat Malaysia dan Singapura

Galeri Asmat

b. Anyaman Bambu Desa Jeruklegi Wetan, Usaha Karya Tuslam

Cilacap Desa Banjarwaru, Cilacap

Kapasitas Produksi Kapasitas

5.700/th 45.000 unit

Produksi

Pemasaran : Jawa Pemasaran dalam negeri :

Tengah, Bandung, Jakarta,

Yogyakarta, Jakarta, Bali Yogyakarta, Bali

Bandung,

g. Kerajinan Kerang Laut Pesona Hasil Laut

Cilacap Selatan Pemasaran : pasar Kapasitas Produksi 2.400

lokal dan pasar luar daerah unit/th

b. Sektor Industri Pemasaran : Jawa Tengah

Pengolahan Susu Kambing

h. Serat Sabut Kelapa Karet

PE

Desa

Susu yang dihasilkan Wanareja, Cilacap

Tambaksari,

kambing Etawa (PE) Kapasitas produksi 360

mempunyai nilai gizi yang m3

tinggi serta berkhasiat Pemasaran

kesehatan.Susu Sumatra, dan Kalimantan

Jawa,

untuk

Kambing PE diolah

i. Nata de Coco kedalam berbagai rasa dan UD Tirto Sari Kelapa

aroma. Tambakreja, Kedungreja,

Lokasi : Kota Cilacap

Banjar Kapasitas

Kapasitas Produksi : 250 364.000kg/th

produksi

Liter/hari Pemasaran : Jakarta dan

c. Sektor Pertanian Bogor

Pengembangan Padi Organik

2. Komoditas unggulan Kota Banjar Tanaman padi organik, Kota

melalui penanganan merupakan salah satu kota di wilayah

Banjar

Patroman

teknologi dalam proses perbatasan antara Provinsi Jawa

penanaman, pembiitan, Tengah dan Jawa Barat. Kota Banjar

pemupukan, memiliki nilai merupakan kota yang masih sangat

lebih dibandingkan dengan berkembang dalam hamper semua

padi pada umumnya. sektor

Lokasi Banjar diharapkan mampu menjadi

perekonomiannya.

Kota

: Kota Banjar kota perdagangan industri karena

Kapasitas Produksi memiliki wilayah yang cukup

: 14 Ton/ha/tahun strategis. Selain itu, Pemkot Banjar Patroman telah mempersiapkan

3. Komoditas unggulan kab Ciamis berbagai sarana dan prasarana untuk

a. Pertanian kepentingan investasi yang maupun

Sesuai dengan meningkatkan

perkembangan teknologi, sector ekonomiannya.

pertumbuhan

pertanian dewasa telah ditunjang Adapun komoditas unggulan

dengan penerapan teknologi kabupaten Kota Banjar adalah

canggih dan penanganan pasca sebagai berikut :

panen yang baik sehingga dapat

a. Sektor Perikanan meningkatkan pendapatan Pengolahan Udang Galah

Secara umum Lokasi

masyarakat.

kondisis pertanian di kabupaten Banjar

: Kota

Ciamis sudah relative maju Kapasitas Produksi :

65 dalam penerapan teknologi dan Ton/tahun

optimalisasi penggunaan aumber optimalisasi penggunaan aumber

layur.Selain itu terdapat potensi irigasi, kondisi jalan yang

pertanian

seperti

untuk usaha budidaya maupun berfungsi baik adanya kelompok-

penangkapan yang tidak kalah kelompok tani dan petugas

untuk penyuluh

menariknya

dikembangkakn,yaitu menentukan dari mempercepat

lapangan,

sangat

sungai,danau,rawa dan situ. keberhasilan sector pertanian.

d. Perkebunan

b. Peternakan Berbagai komoditi Ternak

perkebunan di komponen yang paling banyak

merupakan

tanaman

Ciamis sangat berkaitan dengan produksi lainya

kabupaten

potensial untuk di budidayakan, didalam system agribisnis lahan

karena didukung oleh kesuburan kering, dan menjadi sub system

tanah yang mampu meningkatkan produksi yang mampu dijadikan

hasil panenan.Pada umumnya sumber penghasilan masyarakat

penanganan budidaya tanaman disamping sebagai penghasil

perkebunan belum diuahkan pupuk organik.Secara umum

secara komersial, sehingg belum iklim

dapat meberikan manfaat yang vulkanis) dikabupaten Ciamis

maupun

tanah(tanah

optimal terhadap kesejahteraan baik untuk budidaya jenis rumput

masyarakat. Beberapa jenis unggul yang bergizi tinggi,

tanaman perkebunan yang biasa menjadikan tanah lebih produktif

diusahakan adalah : kelapa, kopi, dan menguntungkan.

kakao, lada dan teh.

c. Perikanan

e. Pertambangan Kabupaten

Kekayaan alam bahan mempunyai potensi kelautan dan

ciamis

tambang di kabupaten ciamis perikanan

dengan kandungan deposit tinggi banggakan.Potensi budaya ikan

sangat menguntungkan apabila air tawar seluas 3.540 ha., baru

diekplotasi secara komersial. bias dimanfaatkan seluas 2.504

Melalui

teknologi terapan

ha. (70%).Komoditas unggulan penambangan diharapkan mampu perikanan budidaya air tawar

mempercepat perkembangan diantaranya ikan mas,gerame,nila

perekonomian daerah, dan gift,udang galah,nilem dan tawes.

meningkatkan kesejahteraan Untuk perikanan laut tidak

masyarakat setempat. Lokasi kurang dari 33 jenis ikan hasil

bahan tambang tersebar di tangkapan

bagian selatan pertahun,dengan total produksi

rata-rata

kecamatan

ciamis dengan baru mencapai 2.500 ton

kabupaten

kandungan deposit jutaan meter pertahun,karena

kubik, terdiridaribatu gamping, penggunaan alat tangkap dan

keterbatasan

phospat, bentonit, mangan, kalsit, perahu nelayan yang masih

tras, lembung, gambut, zeolit, tradisisonal.Komoditas perikanan

kwarsa dan, kaolin. laut,antara

lain

udang

putih,lobster (udang karang)

4. Analisis Peluang Investasi

1. Peluang investasi kab yang merupakan Cilacap

kawasan fungsional

a. Optimalisasi

yang meliputi sektor Bendungan

Rawa

jasa dan perdagangan.

b. Aquarium Laut

b. Pembangunan Wahana

c. Pengembangan Pantai Situ Mustika Indah

Situ Mustika yang

d. Industri

terletak di Kelurahan Kelapa

Pengolahan

Purwaharja Kecamatan

e. Jambu Sari Family Purwaharja merupakan Park

salah satu objek wisata

andalan Kota Banjar, Kambing

f. Peternakan

Terpadu

dengan posisi di pusat

g. Peternakan

kota, lintas jalan Potong

Sapi

Nasional yang melayani transportasi

2. Peluang investasi Kota antar Provinsi, Banjar

sehingga mudah

dijangkau dari Grosir

a. Pembangunan

Pasar

berbagai arah Penyediaan

Potensi yang bisa yang

produk

dikembangkan terjangkau

berharga

diantaranya adalah : berkualitas merupakan

dan

- Wisata salah satu indikator

Kuliner teracapainya stabilitas

- Wahana pembayaran.Pasar

Pemancingan Glosir

- Wahana salah alternatif untuk

merupakan

Permainan mendorong

Anak berkembangnya sektor

- Wisata Air, dll perdagangan.

c. Pembangunan Wahana Grosir

Pasar

Wisata Air menjadi pusat transit

ini

akan

Kota Banjar memiliki dan

aliran sungai Citanduy barang dalam skala

perdagangan

yang tenang dan besar dan mendorong

memungkinkan aliran terpusatnya kegiatan

sungai tersebut untuk ekonomi

dijadikan tempat merupakan

yang

wahana wisata air bagi investor. Wilayah

prospek

dengan cara investasi

mengadakan berbagai direncanakan di dusun

akan

permainan air dan Parunglesang

perahu wisata. Area Kelurahan

bermain di sekitar Kecamatan

Banjar

Banjar,

tempat wisata akan tempat wisata akan

jauh dari kebisingan kota, Banjar.

sehingga

alam dapat

d. Pembangunan dinikmati secara utuh. Argowisata

Pengembangan sarana dan Pejamben

Lembah

prasarana penunjang Kota Bnjar merupakan

kepariwisataan lainya, seperti kota yang kaya akan

hotel dan penginapan. potensi objek wisata

b. Obyek Wisata Pantai alam, salah satunya

Batukaras merupakan

Peluang investasi alam

wisata

Kwasan resort yang Pejamben.

Lembah

dapat dikembangkan secara Pejamben merupakan

Lembah

bertahan dan selektif dibatasi objek wisata alam

dengan luas 25 ha, yang yang

terdiri dari 4-5 unit hotel peluang dan potensi

mempunyai

berikut fasilitas penunjang cukup

kepariwisataan lainya dikembangkan.Lemba

besar

bila

merupakan investasi yang

h Pejamben terletak di menjajikan keuntungan. Desa

c. Pengembangan golf Kecamatan Pataruman.

Binangun

course seluasn 60 ha Lembah

Peluang investasi suatu lembah dengan

Pejamben

Pengembangan sarana kondisi

dan prasrana penunjang daerah perbukitan dan

topografi

kepariwisataan lainnya memiliki unsur hara

seperti hotel, penginapan dan tanah yang cukup

rumah makan. subur, potensi yang

d. Obyek wisata pantai dapat dikembangkan

keusik luhur diantarnya adalah :

Peluang investasi - Potensi Kebun

Pengembangan atraksi Buah

pantai - Wisata

safari

,memancing,surfing dan Outbond

natural trail. Penyediaan - Wisata

dan prasarana Kuliner,dll

sarana

penunjang pariwisata dengan skala kecil sampai dengan

3. Peluang investasi Kabupaten skala menengah dilengkapi Ciamis

dengan akomodasi ‘low

a. Obyek Wisata Green density’ dengan konsep Canyon

privasi yang tinggi. Peluang investasi

e. Obyek wisata pantai batu Pengembangan atraksi

hiu

interaksi yang bernuansa Peluang investasi lingkungan

asli

dengan

Pengembangan srana industry yang dan prasarana penunjang

mengolah semua kepariwisataan lainya seperti

bagian dari pohon hotel, penginapan dan rumah

kelapa, daging kelapa makan.

bisa diolah menjadi

f. Obyek

Nata de coco, batok lengkong panjalu

wisata

situ

kelapa bisa diolah Peluang investasi

menjadi kerajinan Pengembangan srana

kelapa yang bernilai dan prasarana penunjang

seni, serta serabut kepariwisataan lainya seperti

kelapa. hotel, penginapan dan rumah

Industri makan.

Kelapa ini akan berpusat di Kabupaten

Cilacap degan Pangandaran

g. Obyek

Wista Pantai

pertimbangan Cilacap Peluang investasi

meliki akses Pengembangan srana

pemasaran berupa dan prasarana penunjang

pelabuhan dan kepariwisataan lainya seperti

lapangan udara hotel, penginapan dan rumah

sehingga makan dari yang telah ada

memudahkan proses sekarang ini.

pemasaran produk hasil olahan industri

4. Analisis

Peluang

kelapa terpadu.

Kerjasama

Wilayah

Ciamis dan Kota

(Cilacap-Banjar-Ciamis)

Banjar menyuplai

a. Peluang

komoditas kelapa Komoditas

Kerjasama

mereka ke Cilacap Industri Pangan

kemudian diolah di

Cilacap.Tenaga kerja Cilacap, Kota Banjar

Kabupaten

yang diserap di Patroman

industri kelapa Kabupaten

dan

terpadu ini merupakan merupakan kota yang

Ciamis

tenaga kerja dari cukup

ketiga wilayah menghasilkan kelapa,

banyak

tersebut.Pemasaran di ketiga daerah ini,

hasil olahan industri kelapa

kelapa ini bisa komoditas unggulan.

menjadi

menjangkau pasar Kerjasama yang bisa

dalam negeri mupun dilakukan

pasar ekspor. membuat

adalah

Berdasarkan Industri

Central

hasil analisis LQ rata- Terpadu.

Kelapa

rata selama tiga tahun kelapa terpadu adalah

Industri

terakhir diperoleh terakhir diperoleh

Pangandaran melewati Kabupaten

basis

Banjar dan adalah

Cilacap

Kota

kemudian sampai di Perindustrian,

sektor

Pangandaran yang sementara

memiliki Pantai Kabupaten

untuk

Batukaras, Batu Hiu serta dan

Ciamis

Grand Canyon Pataroman

Kota Banjar

Pangandaran. basisnya

sektor

Kerjasama ini bisa Pertanian. Kerjasama

adalah

meningkatkan serta kelapa terpadu ini

menggali potensi dari sesuai dengan LQ

masing-masing daerah basis masing-masing,

baik di Cilacap, Kota Central

Banjar dan Ciamis. Terpadu akan dibuat

Kelapa

Cilacap bisa semakin di Cilacap dengan

memperindah pantainya sektor

dengan melengkapi perindustrian

basis

sarana prasarana yang Kabupaten

dan

mampu memanjakan para serta Kota Banjar

Ciamis

wisatawan, kemudian Patroman

Kota Banjar bisa menjadi supplier

mensadi

wilayah transit untuk dengan sektor basis

kelapa

wisatawan yang pertanian.

melakukan destinasi

b. Peluang

wisata Cilacap- Jalur Wisata

Kerjasama

Pangandaran, Kota Banjar Kabupaten Cilacap

bisa menawarkan jasa dan Kabupaten Ciamis

perhotelan, wisata kuliner memiliki wilayah pantai

dan central oleh-oleh yang cukup menarik bagi

untuk wisatawan, dan destinasi

Pangandaran, Ciamis juga wisatawan, dan Kota

liburan

semakin Banjar

bisa

memaksimalkan potensi wilayah

merupakan

wisata di setiap Cilacap dan Ciamis,

penghubung

pantainya. sehingga bisa dilakukan kerjasama jalur wisata di

c. Peluang Kerjasama ketiga daerah tersebut.

Aksesibilitas Jalur destinasi wisata bisa

Kabupaten dimulai dari Kabupaten

Cilacap, Kota Banjar, dan Cilacap

Kabupaten Ciamis keindahan pasir putih

dengan

merupakan jalur utama Pulau Nusakambangan,

Pulau Jawa diwilayah Pantai Widarapayung dan

jalur selatan setelah jalur Pantai Teluk Penyu,

pantai utara.Akses jalan kemudian dilanjutkan ke

yang baik merupakan hal yang baik merupakan hal

mengenai ketiga wilayah kenyataannya

terebut agar masyarakat Cilacap-Banjar-Ciamis

jalur

atau investor bisa terus memiliki akses jalan yang

mengetahui kurang baik, banyak titik

perkembangan dari jalan yang rusak bahkan

Wilayah Kabupaten rusak berat di jalur

Cilacap, Kota Banjar dan tersebut,

Kabupaten Ciamis. menghambat

hal

ini

Pengelola tersebut.

jalur

website bisa menyerap Cilacap, Kota Banjar dan

Kabupaten

tenaga kerja dari ketiga Kabupaten Ciamis bisa

wilayah, yang mampu melakukan

mewakuli setiap wilayah dalam memperbaiki akses

kerjasama

tersebut. Dengan adanya jalur selatan tersebut,

website ini diharapkan karena dampaknya akan

ketiga wilayah perbatasan baik bagi perekonomian

ini bisa semakin dikenal ketiga wilayah tersebut

oleh masyarakat dan mampu menarik minat

d. Peluang

investor untuk Sistem Informasi

Kerjasama

berinvestasi yang Peluang kerjasama

nantinya akan brdampak lainnya

positif terhadap dilakukan di tiga wilayah

yang

dapat

perkebangan ketiga perbatasan Provinsi Jawa

wilayah perbatasan Barat dan Jawa Tengah

tersebut. ini adalah kerjasama sistem informasi.Cilacap-

e. Peluang Kerjasama Banjar-Ciamis

Pemasaran Komoditas membuat sebuah website

bisa

Unggulan gabungan yang mampu

Kabupaten menjadi

Cilacap, Kota Banjar informasi

salah

satu

Patroman dan Kabupaten masyarakat

bagi

Ciamis bisa melskukan ketiga

mengenai

kerjasama dalam bidang tersebut.Informasi yang di

wilayah

pemasaran komoditas berikan bisa mengenai

unggulan masing-masing komoditas

daerah. Kerjasama ini industri, serta peluang

unggulan,

mampu menjadi sarana investasi yang ditawarkan

masing-masing daerah bagi para investor serta

untuk menjangkau pasar website ini juga bisa

potensial yang semakin menjadi alat promosi baik

luas dalam memasarkan destinasi wisata.Website

produk komoditas ini harus terus diupdate

unggulan. Kerjasama ini unggulan. Kerjasama ini

f. Peluang Kerjasama barang dan juga mampu

Rest Area Wilayah menjaga stabilitas harga

Perbatasan jual komoditas unggulan.