View of PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN VARIASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 2 DONOROJO PACITAN

  

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN VARIASI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN IPS DI SMPN 2 DONOROJO PACITAN

Hj. Sri Iriyanti & Martini

  

Dosen Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Pacitan

E-mail: [email protected]

  Abstract:

  Naturally, students’ motivation is one of the success determinant of the learning process in the world of schooling . Therefore, the teachers are required to be more creative to keep students’ motivation in participating the learning. Cooperative learning model is one of the various existing model of the learning methods. The results showed that students learning motivation depends on the method of learning carried out by the teacher in the classroom. Practically, variety of learning methods becomes urgent to carry out, so that the learning success is achieved.

  Keyword: learning method, cooperative, and students’ achievement.

  Pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia untuk meningkatkan penguasaannya atas ilmu pengetahuan sebagai modal memecahkan ber- bagai masalah kehidupan. Pendidikan tidak hanya mencakup kecerdasan intelektual saja, tetapi juga mencakup keterampilan dan pengembangan pribadi sebagai makhluk Tuhan, sebagai warga negara dan sebagai bangsa. Karena itu sekolah harus menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses belajar mengajar.

  Di sekolah sering kita jumpai permasalahan yang bervariasi terkait dengan kemampuan kognitif dan afektif pada siswa. Permasalahan yang berhubungan dengan kemampuan kognitif adalah kemampuan siswa yang cenderung tidak merata pada aspek menyerap informasi/materi, menyimpan, menganalisis, menyimpulkan, mem buat keputusan atau pemecahan masalah. Dengan kondisi tersebut siswa yang pandai cen- derung dapat mengikuti proses pembelajaran dengan hasil lebih baik daripada siswa dengan kemampuan kognitif kurang. Siswa yang lemah dari segi kecerdasan cenderung mengikuti kegiatan belajar dengan motivasi rendah sehingga hasil belajarnya pun akan tidak maksimal. Siswa dengan tingkat hafalan rendah misalnya, bahkan dapat mendorong perilaku mencontek.

  Permasalahan yang berhubungan dengan kemampuan afektif adalah adanya sikap, minat, motivasi, dan kondisi kejiwaan lainnya terkait dengan respon siswa terhadap kondisi pembelajaran. Siswa dengan sikap, minat, dan motivasi yang positif cenderung dapat mengikuti proses pembelajaran lebih baik. Kenyataannya, saat kegiatan pembelajaran di kelas, guru akan dihadapkan dengan kondisi psikologis siswa yang berlainan, dari kondisi siswa yang sungguh- sungguh konsentrasi belajar sampai pada kondisi siswa yang kurang berminat mengikuti kegiatan belajar. Jika proses pembelajaran diawali dengan motivasi rendah maka siswa cenderung akan pasif, konsentrasi kurang sehingga dapat mengurangi pemahaman. Kondisi siswa yang

  894 Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 5, Nomor 2, Desember 2013, hlm. 855-916

  Perhitungan Rata-Rata dan Standardeviasi Variabel Rata-rata

  X 2 , terhadap Y adalah sebagai berikut: Pertama, analisis parsial dengan melihat sumbangan efektif masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung dapat dilihat pada lampiran 2b; 1) hipotesis:

  Uji Hipotesis tentang pengaruh variabel X 1 ,

  3.58 0.865 0.615 0.497

  3.83

  7.38

  Variasi model pembelajaran kooperatif

  Prestasi Belajar Siswa Motivasi Belajar

  Standar Deviasi

  sebagai berikut: Tabel 1.

  beragam tersebut dapat mempengaruhi tingkat penyerapan dan ketuntasan materi.

  (descriptive statistics) yang dapat dikemukakan

  Deskripsi variable penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 2b out put pertama

  HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

  2 Donorojo untuk mata pelajaran IPS kelas VIII. Sedangkan analisa regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan variasi model pembelajaran kooperatif, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas VIII di SMPN 2 Donorojo Kabupaten Pacitan.

  Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode angket/kuesioner dan metode dokumentasi. Analisa data menggunakan deskriptif dan analisis regresi. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui hasil penggunaan variasi model pembelajaran kooperatif di SMPN

  pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Donorojo Kabupaten Pacitan? METODE Jenis penelitian ini adalah bersifat kuan- titatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif yang variatif serta pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS kelas VIII SMP. Rancangan penelitian yang dipakai adalah deskriptif dan bersifat ex post facto (pengukuran setelah kejadian). Dalam mengkaji variabel- variabel terkait, diupayakan tidak melakukan intervensi, atau pengukuran dilakukan terhadap ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian ini bermaksud menguji kejadian pada suatu subyek penelitian.

  Pokok persoalan adalah apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Donorojo Kabupaten Pacitan?; apakah ada pengaruh persepsi tentang variasi model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Donorojo Kabupaten Pacitan ?; apakah ada pengaruh bersama antara motivasi belajar dan persepsi tentang variasi model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar mata

  Penyampaian pelajaran IPS pada anak, metode atau model yang digunakan perlu bervariasi dan tidak hanya menonton pada metode ceramah saja. Menurut kurikulum pelak- sanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), guru hendaknya menerapkan prinsip belajar aktif, yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa secara fisik, mental (pemikiran dan perasaan), dan sosial serta sesuai dengan tingkat perkembanganya secara sistematis (Sukidin, 2002: 156).

  Dalam pembelajaran IPS di kelas, guru cenderung mendominasi melalui metode ce- pembelajaran maka hasil belajar yang dicapai siswa kurang maksimal. Dengan permasalahan yang sering terjadi pada praktek di kelas-kelas tersebut, khususnya pada mata pelajaran IPS, para guru diharapkan mengevaluasi cara mengajarnya, terkait dengan model pembelajaran yang dipakai, serta peran guru untuk memberikan bimbingan, perhatian, motivasi, dan menjadi fasilitator yang baik agar tujuan belajar tercapai. Hal yang dapat dilakukan guru adalah menerapkan model pembelajaran yang interaktif, variatif, dan inovatif.

  a) motivasi belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Donorojo Kabupaten Pacitan. Uji hipotesis 1 adalah sebagai berikut:

  • Donorojo Kabupaten Pacitan adalah nyata;

  X 2 , dan tidak ada variabel yang di keluarkan (removed), karena metode yang dipakai adalah

  (prestasi belajar siswa), di mana tiap penambahan satu poin X1 akan meningkatkan prestasi belajar sebesar 0.756. Sedangkan untuk variabel X 2

  Hasil uji bantuan komputer program SPSS versi 12 pada lampiran 2b uji asumsi regresi, sesuai dengan pendapat Santoso (2000: 203-219) terlihat bahwa tidak ada masalah, yang berarti data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini dapat dianalisis sesuai dengan rancangan analisis penelitian yang disiapkan yaitu regresi ganda. Hasil uji hipotesis baik dengan uji secara parsial, maupun uji analisis secara bersama sama dengan regresi linier berganda di atas dapat diketahui bahwa variabel bebas X 1 (motivasi belajar), mempunyai pengaruh (0.756) terhadap variabel Y

  Rata-rata 3.83 untuk motivasi belajar siswa lebih tinggi daripada 3.58 untuk variasi model pembelajaran kooperatif. Oleh karena itu, motivasi belajar seharusnya mendapat perhatian yang lebih serius. Variasi model pembelajaran kooperatif sudah cukup apabila tidak diikuti motivasi belajar siswa yang tinggi maka peman- faatan model pembelajaran kooperatif oleh siswa tidak akan maksimal, sehingga prestasi belajar siswa akan rendah. Oleh karena itu bersamaan dengan penerapan variasi model pembelajaran kooperatif, sebaiknya diikuti pula dengan peningkatan motivasi belajar siswa, sehingga proses belajar mengajar betul-betul dapat ter- laksana dengan baik atau dapat optimal atau dengan istilah lain proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien.

  PEMBAHASAN

  Oleh karena probabilitas (0.000) lebih kecil (<) dari 0.05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi besarnya prestasi belajar siswa (Y), yang berarti X 1 ,X 2 , secara bersama- sama mempunyai pengaruh dengan Y.

  (0.525) berada di bawah Standard Deviation Y (0.865), maka model regresi ini lebih baik dalam bertindak sebagai prediktor Y daripada rata-rata hitung 51.76 dengan tingkat signifikansi 0.000.

  0.645 adalah kuadrat dari 0.803 merupakan koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 64.5% besarnya prestasi belajar siswa (Y) dapat dijelaskan/ dipengaruhi oleh variabel (X 1 ), (X 2 ), sebab-sebab lain; standard error of the Estimate

  single step (enter). Yakni, angka R square adalah

  berikut: Variabel yang dimasukkan adalah X 1 ,

  Hj. Sri Iriyanti & Martini, Pengaruh Motivasi Belajar dan Variasi Model Pembelajaran... 895

  removed dan seterusnya dengan tahapan sebagai

  c) hipotesis 3: secara bersama-sama motivasi belajar dan persepsi siswa tentang variasi model pembelajaran kooperatif mem- punyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Donorojo Kabupaten Pacitan. Untuk menguji hipotesis 3 ini dilakukan dengan analisis Multi Regresi (Regresi Berganda) yang dapat dilihat pada lampiran 2b mulai bagian variables entered/

  Donorojo Kabupaten Pacitan adalah nyata.

  X 2 sebesar 0.000 yang berarti probabilitas lebih kecil (<) dari 0.05, maka pengaruh variasi model pembelajaran kooperatif (X 2 ) terhadap prestasi belajar (Y) siswa kelas VIII SMP Negeri 2

  2 Donorojo Kabupaten Pacitan ada pengaruh yang berarti, dan arah pengaruh positif, karena tidak ada tanda negatif pada angka 0.818. Dilihat dari tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari probabilitas) untuk

  2 Donorojo Kabupaten Pacitan. Uji hipotesis 2 adalah sebagai berikut: Pengaruh X 2 terhadap Y sebesar 0.818, menunjukkan bahwa variasi model pembelajaran kooperatif (X 2 ) terhadap prestasi belajar (Y) siswa kelas VIII SMP Negeri

  b) hipotesis 2: persepsi siswa tentang variasi model pembelajaran kooperatif mem- punyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri

  Sumbangan efektif variabel X 1 terhadap Y sebesar 0.756 menunjukkan bahwa motivasi belajar (X 1 ) mempunyai pengaruh yang berarti terhadap prestasi belajar (Y) siswa kelas VIII SMP Negeri arah pengaruh positif, karena tidak ada tanda negatif pada angka 0.756. Dilihat dari tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari probabilitas) untuk X 1 sebesar 0.000 yang berarti probabilitas lebih kecil (<) dari 0.05, maka pengaruh tingkat motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2

  (Variasi model pembelajaran kooperatif), mem- punyai pengaruh (0.818) terhadap variabel tergantung Y (prestasi belajar siswa). Dengan demikian setiap penambahan 1 poin pada variabel

  896 Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 5, Nomor 2, Desember 2013, hlm. 855-916

  Diperlukan penelitian tentang pengaruh hal-hal yang berkaitan dengan masalah di luar variabel bebas, seperti variasi metode pembelajaran, penyediaan sarana-prasarana belajar, kondisi sosial siswa, lingkungan belajar dan sebagainya terhadap prestasi belajar.

  Mempraktikkan Cooperative Learning di kelas-kelas.

  Anita lie. (2004). Cooperative Learning,

  Dan model Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Sekolah Dasar. Wineka Media, Malang

  Akbar, Sa’dun, dkk. (2003). Kajian Kurikulum

  Model Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS. Tesis

  Rineka Cipta, Jakarta Astari. (2008). Pengaruh Variasi Metode dan

  Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.

  Variasi model pembelajaran kooperatif seharusnya mendapat perhatian yang lebih serius, sehingga dengan variasi model pembelajaran kooperatif yang sesuai, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang akhirnya mening- katkan prestasi belajar. Variabel variasi model pembelajaran kooperatif perlu upaya peningkatan, yang dapat dilakukan baik dengan peningkatan kemampuan guru tentang masalah tersebut dengan mengikutkan pada MGMP, penataran/ seminar, studi lanjut dan sebagainya.

  X 2 akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 0.818. Hal ini tidak berarti bahwa motivasi belajar siswa kurang penting dalam mendukung prestasi belajar siswa, namun faktor tersebut akan variasi model pembelajaran kooperatif. Variasi model pembelajaran kooperatif yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

  Saran

  VIII SMP Negeri 2 Donorojo Kabupaten Pacitan; 4) kontribusi teori dalam penelitian ini adalah sebesar 64.5 % dan sisanya 35.5 % dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti, artinya bahwa prestasi belajar siswa 64.5 % dipengaruhi secara positif oleh motivasi belajar dan variasi model pembelajaran kooperatif, sedangkan yang 35.5 % dipengaruhi oleh hal-hal diluar variabel bebas tersebut.

  2 Donorojo Kabupaten Pacitan; 3) hipotesis 3 diterima secara signifikan. Hal ini berarti bahwa Secara bersama-sama motivasi belajar dan persepsi siswa tentang variasi model pem- belajaran kooperatif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas

  Kabupaten Pacitan; 2) hipotesis 2 diterima secara signifikan. Hal ini berarti bahwa Persepsi siswa tentang variasi model pembelajaran kooperatif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

  Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat tarik benang merah sebagai berikut; 1) hipotesis 1 diterima secara signifikan. Hal ini berarti bahwa Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pretasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Donorojo

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Koefisien determinasi berganda (R square) = 0.645 berarti kontribusi teori dalam penelitian ini adalah sebesar 64.5 % dan sisanya 35.5 % dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti, artinya bahwa prestasi belajar siswa 64.5 % dipengaruhi secara positif oleh motivasi belajar dan variasi model pembelajaran kooperatif, sedangkan yang 35.5 % dipengaruhi oleh hal-hal di luar variabel bebas tersebut seperti kemampuan guru, kemampuan siswa, tingkat penghasilan orang tua, kondisi keluarga, sikap guru, dan sebagainya. Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya prestasi belajar siswa tidak mungkin hanya dipengaruhi oleh variabel bebas tersebut (motivasi belajar dan variasi model pembelajaran kooperatif), karena sesedikit apapun kemampuan guru, kemampuan siswa, tingkat penghasilan orang tua, kondisi keluarga, dan sikap guru akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

  Hj. Sri Iriyanti & Martini, Pengaruh Motivasi Belajar dan Variasi Model Pembelajaran... 897

  tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Punaji, S. dan Sulton. (2003). Rancangan Sistem

  Universitas Kanjuruhan Malang Pembelajaran teori dan Praktek, FIP Asti. (2007). Pengaruh Motivasi Belajar dan Universitas Malang.

  Metode Pembelajaran terhadap Prestasi Sardiman A. M. (2001) Interaksi dan Motivasi Belajar Akuntansi Siswa kelas I SMK Pelita Nusantara I Semarang. Tesis Sardiman A. M. (2006). Interaksi dan Motivasi

  tidak diterbitkan. Semarang :Program

  Belajar Mengajar. CV. Rajawali, Jakarta

  Pascasarjana Universitas Negeri Semarang Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Djamarah, Syaiful Bahri. (1994). Prestasi

  Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Suherman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran

  Usaha Nasional .

  Matematika Kontemporer. Universitas

  Hamalik, Oemar. (1992). Proses Belajar Pendidikan Indonesia, Bandung

  Mengajar. Bumi Aksara, Bandung

  Sukidin, dkk. (2002). Metode Pembelajaran Khanafi, M. (2003). Pengaruh Metode Gotong Royong. CV. Citra Media dengan

  Cooperative Learning dan Motivasi

  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Belajar. Tesis tidak diterbitkan. Program Kepada Masyarakat UK Petra Surabaya. Pasca Sarjana Universitas PGRI Adi

  Suryabrata, Sumadi. (1983). Proses Belajar Buana Surabaya . Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta,

  Pannen, dkk.(2001). Konstruktivisme Dalam Jakarta

  Pembelajaran. Jakarta : Pusat Antar Widarwati. (2001). Konstruktivisme dalam

  Universitas Untuk Peningkatan dan

  Pembelajaran. Pusat Penerbitan IKIP Pengembangan Aktivitas Intruksional Malang.

  Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.