BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh struktur modal, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur - Perbanas Institutional Repository

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Sebuah perusahaan tentunya memiliki tujuan utama perusahaan yaitu untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan karena memiliki peranan yang sangat besar dalam operasional suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan suatu alat komunikasi kepada pihak luar perusahaan untuk menginformasikan aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Informasi dalam laporan keuangan sangat penting untuk berbagai pihak, misalnya untuk dasar dalam membuat keputusan mengenai aktivitas investasi maupun keputusan aktivitas pendanaan dalam perusahaan. Oleh sebab itu laporan keuangan harus di buat dengan benar dan akurat agar keputusan yang diambil tidak salah dan mendapat kepercayaan dari pengguna laporan keuangan. Pengguna dari laporan keuangan tersebut adalah para pemegang saham, investor dan kreditor.

  PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan predikat khusus The IDX Best Blue 2016 kepada perusahaan tercatat yang mendapatkan pertumbuhan kinerja nilai perusahaan terbaik dalam satu tahun terakhir. Dalam menentukan The IDX Best Blue 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencoba melihat saham-saham yang paling diminati oleh investor. Data dan fakta tersebut dapat mencerminkan sebuah kepercayaan pasar terhadap perusahaan tercatat yang menjadi pemenangnya. Ada 535 saham dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tersebut masing- masing memiliki perbedaan dalam hal karakteristik, struktur bisnis, kekuatan tersendiri bagi Bursa Efek Indonesia khususnya dalam menyusun konsep yang tidak hanya memberikan keunikan bagi pemenangnya, namun juga sekaligus

  

positioning yang menarik bagi perusahaan tercatat yang mendapat predikat ini.

  PT. Bursa Efek Indonesia mencoba mencari kriteria yang adil untuk semua perusahaan tercatat sehingga dapat dibandingkan baik yang berkapitalisasi besar maupun yang menengah

  Berdasarkan kriteria yang digunakan, Bursa Efek Indonesia memberikan predikat The IDX Best Blue 2016 terhadap perusahaan tercatat di Bursa Efek indonesia yang pada setahun terakhir, sahamnya paling diminati oleh investor, menunjukkan transaksi yang sangat aktif, memiliki pertumbuhan harga saham yang signifikan, serta berfundamental sehat. Kriteria awal pemilihan perusahaan tercatat terbaik The IDX Best Blue 2016 adalah pertama, telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sebelum agustus 2015. Kedua, saham perusahaan tercatat tidak pernah mendapatkan sanksi penghentian sementara perdagangannya (suspensi) yang disebabkan oleh kesalahan dari manajemen perusahaan tercatat dan bukan suspensi yang bersifat cooling down. Ketiga, memiliki jumlah saham yang beredar di publik minimal 7,5 persen. Keempat, perusahaan tercatat sudah menyampaikan laporan keuangan desember 2015 dan laporan keuangan juni 2016. Kelima, perusahaan tercatat tidak memiliki ekuitas negatif dan yang keenam, saham perusahaan tercatat telah ditransaksikan paling sedikit 80 persen dari jumlah hari perdagangan bursa selama september 2015 hingga agustus 2016.

  Perusahaan yang telah memenuhi kriteria awal, selanjutnya perusahaan data yang digunakan untuk melakukan penilaian adalah september 2015 hingga agustus agustus 2016. Beberapa kriteria utama tersebut adalah pertama, kepemilikan dan transaksi saham perusahaan tercatat oleh investor dan anggota bursa. Variabel ini memiliki bobot tertinggi dibandingkan variabel lain yaitu 40 persen. Tujuan pemberian bobot penilaian yang besar karena semakin banyak investor yang memilik dan melakukan transaksi pada saham tertentu, menunjukkan bahwa saham tersebut memiliki penilaian dan perhatian yang besar dari kalangan investor. Kriteria kedua adalah nilai rasio profitabilitas pembanding antara laba bersih perusahaan dengan aset bersihnya atau ekuitasnya (ROE) dengan bobot penilaian sebesar 20 persen. Penilaian atas ROE perusahaan tercatat ini dilakukan untuk melihat kinerja nilai perusahaan tercatat.

  Penilaian ini didasarkan kepada dua hal. Pertama, nilai ROE berdasarkan laporan keuangan desember 2015 dan juni 2016. Kedua, berdasarkan pertumbuhan ROE selama tahun terakhir. Kriteria ketiga dan keempat adalah kenaikan harga saham dan aktivitas transaksi dengan bobot penilaian dari masing- masing kriteria adalah 15 persen. Variabel penilaiannya adalah pertumbuhan harga saham dalam setahun terakhir sejak agustus 2015 sampai agustus 2016.

  Sedangkan variabel penilaian dari aktivitas transaksi dilakukan dengan menggunakan berbagai indikator perdagangan yaitu volume, nilai, frekuensi sampai kepada jumlah dari perdagangan. Dan kriteria kelima adalah kepemilikan oleh reksa dana dengan bobot sebesar 10 persen. Jadi dari semua indikator utama tersebut dapat mengukur kinerja suatu saham untuk meningkatkan nilai

  Berdasarkan fenomena yang telah terjadi maka penelitian ini mengambil topik mengenai nilai perusahaan dengan meneliti perusahaan manufaktur sektor aneka industri dengan periode 2014-2017. Nilai perusahaan merupakan salah satu yang mempengaruhi investor. Investor cenderung akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang baik terhadap pembagian deviden dan kesejahteraan pemegang saham. Perusahaan aneka industri digunakan karena perusahaan aneka industri di indonesia yang semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Sedangkan periode penelitian yaitu tahun 2014-2017 dipilih karena perkembangan di indonesia pada periode tersebut mengalami fluktuatif menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Periode tersebut menarik untuk dipilih sebagai periode penelitian karena dengan perekonomian yang fluktuatif apakah nilai perusahaan memiliki nilai yang konsisten pada periode penelitian.

  Tabel 1.1

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2010-2017

  Banyak penelitian yang menggunakan variabel nilai perusahaan sebagai variabel yang dipengaruhi, seperti penelitian yang dilakukan oleh Kadek Apriada dan Made Sadha Suardhika (2016) menyatakan bahwa salah satu tujuan nilai yang dimiliki para pemegang saham akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat. Hal tersebut ditandai dengan tingkat pengembalian terhadap investor yang tinggi kepada pemegang saham. Menurut Alfinur (2015) menyatakan bahwa nilai perusahaan tercermin dari harga saham yang mengalami kenaikan, semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Sehingga nilai perusahaan sangat penting dalam menggambarkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi para calon investor. Mengingat pentingnya nilai perusahaan sebagai salah satu dasar pengembalian keputusan investasi. Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan melalui pencapaian kinerja yang lebih baik, yang menuntut para manajer keuangan harus mampu menjalankan fungsinya didalam mengelolah keuangan dengan benar dan seefisien mungkin.

  Dari uraian di atas, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan adalah Struktur Modal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Selly Anggraeni Haryono, Fitriany, dan Eliza Fatimah (2015) menunjukkan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa struktur modal memiliki pengaruh positif (signifikan) terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadek Apriada dan Made Sadha Suardikha (2016) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak memiliki pengaruh (tidak signifikan) terhadap nilai perusahaan. Karena terjadi pengungkapan yang tidak konsisten, maka membuat individu termotivasi untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.

  Faktor yang kedua adalah Kepemilikan Institusional. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Wida P. D dan I Wayan Suartana (2014), Selly Anggraeni Haryono, Fitriany, dan Eliza Fatimah (2015) dan Kadek Apriada dan Made Sadha Suardikha (2016) menunjukkan hasil penelitian bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif (signifikan) terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Isnin Hariati dan Yeney Widya Rihatiningtyas (2015) dan Alfinur (2015) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh (tidak signifikan) terhadap nilai perusahaan.

  Karena terjadi pengungkapan yang tidak konsisten, maka membuat individu termotivasi untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan.

  Faktor yang ketiga adalah Kepemilikan Manajerial. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kadek Apriada dan Made Sadha Suardikha (2016) menunjukkan hasil penelitian bahwa kepemilikan manjerial memiliki pengaruh positif (signifikan) terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Wida P. D dan I Wayan Suartana (2014) dan Alfinur (2015) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh (tidak signifikan) terhadap nilai perusahaan. Karena terjadi pengungkapan yang tidak konsisten, maka membuat individu termotivasi untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.

  Faktor yang terakhir adalah Profitabilitas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Agus Suwardika dan I Ketut Mustanda (2017), William Sucuahi Mandagie (2016), dan Cecilia, Syahrul Rambe, dan M. Zainul Bahri Torong (2015) menunjukkan hasil penelitian bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif (signifikan) terhadap nilai perusahaan. Hasil ini tidak selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadek Apriada dan Made Sadha Suardikha (2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh (tidak signifikan) terhadap nilai perusahaan. Karena terjadi pengungkapan yang tidak konsisten, maka membuat individu termotivasi untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

  Berdasarkan uraian diatas, dari penelitian terdahulu untuk struktur modal, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur yang tidak konsisten dalam penelitian, maka peneliti menganggap bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan. Dari uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali. Variabel penelitian ini meliputi variabel independen yaitu Struktur Modal (DER), Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, dan Profitabilitas (ROE) serta variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan.

  Nilai perusahaan dapat mempengaruhi keputusan investasi pada investor, investor akan menanamkan modalnya pada suatu perusahaan dengan nilai perusahaan yang tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi dapat mencerminkan perusahaan yang sehat dan baik. Sehingga penting bagi perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

  Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan judul

  “Pengaruh Struktur

Modal, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial Dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur .

  

  1.2 Perumusan Masalah 1.

  Apakah Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh terhadap Nilai Perusahaan ? 2. Apakah Kepemilikan Institusional mempunyai pengaruh terhadap Nilai

  Perusahaan ? 3. Apakah Kepemilikan Manajerial mempunyai pengaruh terhadap Nilai

  Perusahaan ? 4. Apakah Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh terhadap Nilai

  Perusahaan ?

  1.3 Tujuan Penelitian 1.

  Untuk menguji apakah terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Nilai Perusahaan.

  2. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan.

  3. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan.

  4. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh Return On Equity (ROE)

1.4 Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi investor dalam menanamkan dananya pada saham sesuai dengan resiko yang diinginkan dan agar mendapat keuntungan yang diharapkan untuk masa yang akan datang. Manfaat penelitian ini dapat dibagi ke dalam manfaat teoritis yaitu bagi investor dan bagi manajemen serta manfaat praktek yaitu bagi para peneliti selanjutnya.

  1. Bagi Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu investor untuk menginvestasikan modalnya dengan nilai perusahaan sebagai acuan untuk berinvestasi dan untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

  2. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengelolah tatanan manajemen dalam meningkatkan nilai perusahaan berdasarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai perushaan.

  3. Bagi Peneliti Berikutnya Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dan mampu berkontribusi untuk menghasilkan penelitian- penelitian yang baik untuk kedepannya.

1.5 Sistematika Penelitian

  Sistematika penelitian menjelaskan isi dari masing-masing bab yang meliputi sub bab yang akan ditulis sebagai berikut :

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan mengenai gambaran tentang populasi, penjelasan analisis data yang terdapat pada hasil penelitian yang mengarah pada pemecahan masalah dan hasil dari pengujian hipotesis yang dilakukan.

  BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan mengenai tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan publik terhadap pengungkapan corporate social responsibility (csr) - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan leverage terhadap nilai perusahaan - Perbanas Institutional Repository

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh pertumbuhan penjualan, intensitas modal, leverage dan kepemilikan institusional terhadap Tax avoidance pada perusahaan pertambangan Yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, capital intensity, preferensi risiko eksekutif, dan leverage terhadap Penghindaran pajak - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh leverage, kepemilikan institusional, growth dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden perusahaan pertambangan yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh kepemilikan institusional, ukuran perusahaan dan kebijakan dividen terhadap Kebijakan hutang pada perusahaan Manufaktur di bursa efek Indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 10

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh ukuran perusahaan, kebijakan dividen, struktur modal, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan industri manufaktur - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan struktur Modal terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan manufaktur Di asia tenggara - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan struktur Modal terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan manufaktur Di asia tenggara - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, profitabilitas dan struktur Modal terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan manufaktur Di asia tenggara - Perbanas Institutional Repository

0 0 8