Epidemiologi AIDS dan Strategi Pemberantasan di Indonesia

  

ARTTKEL

Epidemiologi AIDS dan Strategi Pemberantasan di Indonesia

  Oleh Kusnindar Atmosukarto , SKM Puslit Ekologi Kesehatan , Sadan Litbangkes PENDA HULUAN Gejala AIDS

  

Sejarah penemuan AIDS Gejala utama ialah tlinbulnya persistent

generalised lymphadenopathy (PGL) , tanda- tanda khusus pembesaran kelenjar lymfe . rof Luc Montagnier dkk pada tahun

  Gejala selanjutnya mencakup kelelahan, 1983 menemukan Human lmmuno- de.flci e n cy Virus (H H ) yang kemudian berkeringat waktu malam , diare khronis , berat

  P badan menurun lebih dari 10 % , infeksi antara dik enal sebagai virus penyebab AIDS . Pada lain candidiasis oral dan herpe s simplex , tahun 1986 Ilmuwan Perancis mengisolasi demam 38 ° leukoplakia rambut, gejala- suatu virus baru yang dikenal sebaga i virus C ,

  

HIV II , yang ju ga men yeba bkan geja la -gejala gejala ini terkenal se bagai AIDS Related

AlDS , virus ini dapat ditemukan di Afrika Complex (ARC) yang dapat terjadi dengan

Barat. atau tanpa PGL. Amerika dan Eropa

  Di se bagian besar penderita berkembang

  AIDS , Berbagai virus telah ditemukan dan menjadi penderita pneumonia y ang dapat berdampak pada s istem imunitas tubuh , yaitu menyebabkan kematian . Dampak lebih lanjut berturut-turut : Human Ce ll Lymphotropic

  T AIDS yakni berkembang menjadi bentuk I (1978) pada penderita leukemia, kanker yang agresif yang disebut "Kaposi's vir u s type Human T Cell Lymphotropic virus type

  Sa rcoma " . Sebagai tambahan dari If HTl , V fl ( 1 982) pada penderita leukemia .

  Pneumocytes Ca rnii Pneumonia (PCP) dan Human immunodefi c iency 983) virus 1 1/!V (( l Kaposi's Sarco ma ada sej umlah infeksi kanker

pada penderita AIDS , Human T ('ell lain yang dapat timbul. Virus AIDS dapat

  Lymphotropi c virus typ e Ill Ill (1984) . wnv menembus selaput otak dan merusak otak pada penderita AIDS , STLV TTI (1984) pada menyebabkan dementi a, koma dan kematian . penderita AIDS , STLV AGM ( 1 985) pad a ffi kera hijau Afrika, HIV II ( 198 6) pada Secara berturutan , spektrum dari infeksi penderita AIDS di Afrika .

  HIV sebagai berikut : infeksi akut Media Litban f.! kes Vol Ill No.04 1 1993

  • Bunmdi 128 Cypms

  14 Beni n

  25 Dom1 mca Rep . 200 Bangladesh

  Regon

  2-1-

  Barbados

  >9

  Cape Verde .t Egypt

  1 Belgium

  210

  Cayma n Isla nds

  2 NoIWay

  45 Belize

  2 Cenlrnl African Republ ic 254 Panam<l

  3 Chad

  18 Domi nica -

  I Pa raguay 1 0

  'Bermudtl

  60 Chile 28 Peru

  9 Buthan . Chi n:l

  2 Et hiopia

  5 Bolivia

  I Taiwa n

  l

  Finla nd

  19 Botswam1

  11 Colombia

  57 France : Metropol i tan 1964

  Ba hrai n

  10.t Israel

  Brnzil 1695 Comoros

  Angola

  

A RTIKEL

penderita tan pa gejala . tebih mudah terinfeksi, kelai nan sistem imu nitas, lymphadenopat hy, kelainan neu rologi , gejala-gejala dasar, m udah sekali terinfeksi penyaki t, karsinoma, lymphoma, k arposi's sarcoma , kemat ia n Pemeriksaan

  Laboratoriu m HIV dapat diisolasi dari cairan-cai ran tubuh antara lain darah, air ma ni, sekresi cairan cerebrospinal. Hanya darah , air mani dan sekresi serviks yang penting dalam penularan AIDS.

  Dalam pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan antigen atau a nti bodies HlV, Lymphopenia., Leukopenia., Anemia, Thrombocytopenia, peningkatan Erythro Sedimentat ion Rate (ESR) , kelai nan imuno- logi. Cara untuk menentukan antigen dan ant ibodies yang pali ng banyak digunakan ialah cara ELISA la!u dikonfim1asi dengan cara Western Blot .

  EPID E MIOLOGl A IDS Pen)'eba ra n AIDS

  AIDS sebagai singkatan dari Acqui red (Sind rom d' imu nodeflciency aquise) merupa- kan penyakit yang dengan cepat menyeba r ke seluruh dunia (pandemi) Diperkirakan dewasa ini 5- lO juta orang mengidap mv yang belum rnenunjukka n gejala, tetapi potensial sebagai u mber penularan. Pada l Maret 1 989 telah di\apork an dari 145 negara penderi ta AIDS sejumJah 14 1.000 orang . Penyebaran nya d i dunia disajikan dalam tabel I dan 2

  Tabel 1: Data Penderita AIDS d i Dunia, September 1987

  Nama Negara/Daerah Jnmlah Kasus

  Nam.a Negara/Daerab Jumlah Kasus

  Nama Negara/Daerab Jumla!1 Kasus Albania .

  Bulgaria

  2 Costa Ric-J

  20 Algeria .'i Bu rkina Faso . Cote d'lvore J 1 8

  6 Bunna .

  19 Denmark l .'iO Bahama

  Cuba

  1 Argulia

  ' ,\

  Anti & Barbuda

  2 Ecuador

  18 Chechoslovak 1a

  7 Argentina

  78 I ndia 9 Dem.People Rep . Austral ia

  362

  I ndonesia l

  Korea .

  Austria

  72 I reland

  • Cameroon
  • Can;id, I000

  

ARTIKEL

ama

  Christopher Togo and Nivis Jumlah

  Tabet 2 : Perkembangan Jumlah Kasus Baro AIDS di D un ia dari 1980 - 1989

  3 Seychel les Si n gapore l Data yang dilaporkan kepada WHO dalam tahun 1986 dan 1987

  Lebanon

  Senegal

  625

  Kenya

  3 Gremadines

  1

  Japan

  16 Saint Vincent &

th e

  3 Jamaica

  Sa int Luci a

  5 8 .880 Italy 850

  Thailand 1 1 Saint

  1980 1981 1982

  705 Nica ragua

  Rwanda

  2 Nepal Sw i tzer land 266

  57 Swe nden 132 Romania

  I Zimbabwe

  4 Rep. of Korea

  Icelan d

  9 Zaire 335

  3 Qatar

  4 Yogoslavia JO Hungary

  5

  4 Portugal

  69 Hongkong

  Benua

  1983 1984

  20 Poland

  19 . 196

  451 1 41.894 C'atata n : Data yang dilaporkan kepada WHO (2)

  4 3. 809 4-l.055

  26.475

  75 3574 72 .:16 14. 769

  11

  Jumlah 106 324

  4 1286

  75

  243 388 .:1

  45 124

  6

  1

  Oceania

  1

71 265 629 1618 3253 6100

7. 087 135

  1985 1 986

  2

  17

  1 9. 828 28 . 947 27.194 308 99 . 752 Europa

  88 303 1098 3281 6483 1 2.222

  Amerika

  21.322 8263 9167

  .:t

  14 82 685 3106 .. .. . .

  3

  Afrika

  Jumlah

  1989

  98T 1988 Peb.

  1

  2 Venezuela

  Honduras

  Negara/Daerah JumlahKasus Nama

  58 Lesotho

  3 Gabon

  13 Surinam

  12 Reunion l Malawi

  25 Madagascar Sudan

  2 Martinique

  7 Sri Langka

  40 Luxembourg

  Guadeloupe

  357

  Spain

  I Liberia

  77 French Po l ynesia

  2 South Africa

  h French Guana

  7 Gambia

  s

  a

  sr l i

  m

  .a

  Ju

  K

  a . m . a Negara/Dae . rah .

  .:···

  N

  KasuS

  Jumtan : .

  Ne,garaerab . .

  2 Malvinas Swaziland

  14 Malta

  7 Vanuatu

  Gu ate mal a

  831 Philippines

  8 Haiti

  9 Uruguay

  2 El Salvador

  Guyana

  5 USA 40845

  2 Nigeria

  Guinea Bissau

  50 Un.Rep. of T anzan ia 1 130

  9 New Zealand

  Guinea

  935

  22 Netherland 260 Uni t ed Ki n gdom

  1 Uganda 1 138

  5 Trinidat & Tobago

  5 Mozambique

  4 Grenada

  41 Montsemat USSR

  Greece

  407

  Mexico

  1 145

  2

  Mauritius Turkey

  1217

  2 Gennan Fed . Rep .

  

3 Mauritani a Tunisia

  1 Gcnnan Dem .Rep

  20

  15

  

A RTIKE L

  • - Pneumo

  p n eumon i a (mungkin disebabkan STRATEGI PEl\.IBERANTASAN AIDS DI nicystis carinii) di Jakarta ,

  27 Nopember

  INDO NE SIA 1 987 . Kasus AIDS ketiga seorang Indonesia yang meninggal di Bali pada tanggal

  23 Juni Pertimbangan program pemberamasan

1988 d e n ga n gejala panas , sesak napas , batuk AIDS di Indonesia tercantum dalam lnstruk s i

berat ba d an menurun dratis (mungki n Menteri Kesehatan RI No . 72/Menke s/ I nst

  Pneumonic y sti s carinii}

disebabka n o l eh dan 11/1988 , bahwa AIDS merupakan masalah

gangguan kesadaran . kesehatan Intemasional yang pent i ng dan

harus segera di tanggulangi . Penduduk Sam p ai d e n gan tahun

  1 988 telah dilakukan I ndonesia per l u d i l indungi dari ba h aya AIDS , pe n cegahan pe n u l aran dan penyebaran

  I n d o n esia, d an ditemukan

  1 2 kasus positif penyakit A

  ID S perlu dilakukan dan untuk

dengan ko n fi rm asi Western Blot . Hasil menemukan sedini m ungkin penderita dengan

pe m eri k saan sero l ogi secara rinci dikemuka- gejala-geJala AIDS di masyarakat per l u k an dala m tabe l 3 da n tabel 4 . diti n gkatkan pengumpulan data y ang lengkap dan terus menerus

  Tabel J : Daft a r ha s il pemeriksaan se rologik m e nurut ti g a g olongan penduduk th .

  1

  9

  8

  7 Da l am Instruksi Menteri Kesehatan terseb u t d i i n struksikan kepada se l uruh

  Jumlah positif Western Blot Go l olongnn Eli pet u gas kesehatan dan seluruh sarana dipcriksa PendudUk positif pelayanan kese h atan wajib melaporkan bila

  IPekerja ke Arab mengetahui da n atau mene m u kan seseorang

  Saudi

  41 46 . 682

  I dengan gejala-geja l a AIDS

  Pcnerima tranfu5i pen- berulang clan

  U n t u k m e n angg u la n gi AIDS di I ndonesia, derita hemoftlia 299

  3 I d i be ntu k P a ni t i a P e n a n ggula n gan A

  I DS Kelompok re-

  Nasiona l m e l a J u i K ep u t u sa n Menteri siko linggi Kese h a t a n RJ No .

  30 1 /Me nk es/SK/ J Y / 1989 ( Homoseksual , 572 t a n ggal

  22 April 1 989 ya n g a n ggo t anya terdiri WfS , dll)

  4

  2 48 dari unit-u ni t p elayanan k e sehatan, ketua Jumlah

  47.55

  4 pe n g uru s b esa r IDl , d an wa kil- waki l d ari

  GIDUIWUl, d i S am.,er : S oriadi, A

  ID S dan P r rumr: l!! ann ya Ind onf'Sia (!i) be r bagai departe m en te r kait. Pan it ia bertugas anta r a lain m e n ga d aka n koordi n asi up aya penanggu l angan AIDS di In d o n es i a dan

  T abel 4 : Basil pem e riksaan se rol o,; t e rh a dap memberikan masukan kepad a Menteri

  AIDS menurut w i la ·a h dalam tabun 1

  9

  88 K esehatan RJ sebaga i bahan u ntuk meru m uska n kebijaksa n aan .

  Jwnlah Wilayah E lisa positf Western Blot diperiksa positf

  Jakarta

  I Untuk pe l aksanaan wajib lapor penderita

  1.4

  57

  4 Surabaya

  3 132 denga n geja l a-g e j al a AID S d i b e rik an p etunjuk

  Yogyakarta 418

  8 pelaksanaan d e n gan ke p utusan D itje n

  Denpasar 245

  I I P emberantasan P e n yaki t Menu l ar dan

  Jwnlah

  5 2 . 232

  1

  6 P enyehatan Lingkungan P emukiman No . d an d i

  Somber : Gun.wan, S oriadi, AIDS Pe nanil!!lllani a nn ya 286-I/P D . 03 . 04 tanggal 2 J uni 1988 , yang lndonr!ia (5) me lipu t i : k ete ntu an umu m , m aks u d dan

  16 M e dia Litban f! k e s Vol III N o .

  04 1 1993

  

ARTIKEL

tujuan , tata cara pelaporan, rujukan , penderita suatu ketentuan semacam Undang-undang

warga negara asing . Penyakit Karantina .

  Maksud dan tujuan keputu sa n tersebut Dari Instruksi Menteri Kesehatan No. 72

untuk menemukan sedini mungkin penderita tahun 1988 dan Keputusan Ditjen PPM &

dengan gejala AIDS di masyarakat dan PLP No . 286-1/PD.03.04 menunjukkan bahwa

melakukan penyelidikan epidemiologis sebagai strategi pemberantasan AIDS di Indonesia

upaya pencegaban terhadap penularan dan diarahkan kepada penemuan kasus dan

penyebaran AIDS di Indonesia . penyelidikan epidemiologis dalam upaya pencegahan penyakit AIDS . Upaya lain yang

  

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN perlu digalakkan ialah pencegahan melalui

penyuluhan masyarakat risiko tinggi .

  Dari Tabet 1 menunjukkan bahwa . telah DAFTAR PUSTAKA telab terjadi pandemi AIDS dibampir seluruh negara di dunia ini. Kasus AIDS selalu

  I. We/Lcom

  e, AIDS and its manag e ment , Th e meningkat tahun demi tahun seperti terlibat

  Wellcome Foundation Limited Berkbam s Hertz pada Tabel

2 E ngland l 989

  • 2. Sumatri. , AIDS Petunjuk untuk

  Jumhana , Penya.kit sangat ganas dengan angka

  AIDS petugas kesehatan , PPM PLP Jakarta

  Ditjen & 1988 . kematian (Case Fatality Rate) 100 % dalam

  5 3 . WHO , G uidlines for development of a N ational tahun, yakni semua penderita akan meninggal

  A

  ID S prevention and control programme , WHO s etelah 5 tahun .

  • AIDS series 1 Geneva 1988 .

  4 . WHO , Prevention of sexual tran smission of Pemberantasan AIDS melalui hospes dan series

  Human lmunodeficiency Virus, WHO AIDS agen tidak dapat dilakukan, karena belum

  6 - Geneva 1990 A

  IDS dan penanggulangannya ditemukan vaksin clan obat penangkal 5. Gunawan, Suriadi .. di Indonesia. Diskusi Ilmiah Badan Litbang terhadap AIDS . Satu-satunya jalan ialah

  Jakarta 1 987 K e sehatan,

  8 Desemb e r merubah lingkungan untuk memutuskan rantai 6 .

  N, Triaspolitica. "Mengenal Penyakit Kanker, Jenis, penularan . Gejala, Penyebab Berikut Pengobatan Kanker." Mau Nanya Dong Dok. N.p, 20 June 2017. Web. 28 June

  Ada tiga cara penularan AIDS , yakni 2017. <https://nanyadongdok.blogspot.com/2017/06/ mengenal-penyakit-kangker-jenis-gejala.html>. melalui hubungan seksual, transfusi darab , dan congenita, sebingga upaya pencegahan perlu diarahkan untuk mengubah perilaku seksual masyarakat (terutama yang memiliki risiko tinggi) , menghindarkan infeksi melalui donor darah , organ, dan speima serta upaya pencegahan infeksi perinatal sebelum ibu hamil .

  Berhubung kasus -ka sus di Indonesia sebagian besar "Imported cases" yakni penderita yang datang dari luar negeri , maka perlu pengawasan dan penelitian terhadap pendatang dari luar negeri misalnya dengan