MAKALAH CCU CROSS CULTURE UNDERSTANDING

MAKALAH
CCU (CROSS CULTURE UNDERSTANDING)
SENI MUSIK KOREA

Disusun oleh :
Chardio Martin Rumopa (160216435)

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

1

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala
kebesaran dan limpah hikmat yang diberikan-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah CCU Tentang Seni Musik Korea. Adapun penulisan makalah
ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai musik Korea. Dalam penulisan
makalah ini, berbagai hambatan telah saya alami. Oleh karena itu, terselesaikannya
makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan saya semata-mata. Namun karena
adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Dan ucapan terima
kasih patut dipersembahkan kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan

makalah ini, saya menyadari pengetahuan dan pengalaman saya masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak agar makalah ini lebih baik dan bermanfaaat. Akhir kata saya
ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.

Yogyakarta, 25 Oktober 2016

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
Pengertian Musik Korea.............................................................................. 4
Sejarah Musik Korea .................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
Perkembangan Musik Korea ...................................................................... 4
Jenis – Jenis Alat Musik Korea …………………........................................ 7
Penyanyi – Penyanyi Legendaris Korea ................................................... 10
Lirik Lagu Korea Dengan Artinya ............................................................... 11

BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................ 12
Daftar Pustaka ........................................................................................... 13

3

BAB I PENDAHULUAN
Pengertian Musik Korea
Musik tradisional Korea merupakan jenis musik yang dimainkan oleh rakyat Korea
dengan menggunakan alat-alat musik Korea, baik di Korea Utara maupun Korea
Selatan. Di Korea Selatan istilahnya adalah han-guk jeontong eum-ak atau gukak sementara di Korea Utara dinamakan minjok eum-a

Sejarah Musik Korea
Musik awal rakyat Korea diketahui dimainkan sebagai bagian dari upacara dan
penyembahan kepada dewa-dewa. Umumnya, bukti-bukti tersebut berasal dari
sumber-sumber tertulis Cina kuno. Karena Semenanjung Korea menjorok dari benua
Asia bagian timur laut, rakyat Korea telah melakukan pertukaran yang aktif sejak
lama dengan bangsa Cina, Mongol, Jepang, Siberia dan Asia Tengah yang ikut
memengaruhi kesenian mereka.


BAB II PEMBAHASAN

Perkembangan Musik Korea
Tiga Kerajaan (57 SM-668 M), Rakyat Korea dikenal pandai menyanyi dan menari
sejak zaman kuno. Catatan pertama yang merekam tentang kegemaran rakyat Korea
bermusik adalah kitab sejarah Cina abad ke-3, San Guo Zhi. Bangsa Cina kuno
menyebut nenek moyang orang Korea dalam artikel tulisan yang berjudul "Barbarian
dari Timur" atau Dong-yi. Dalam catatan tersebut tertulis: “Setelah musim tanam
selesai pada bulan ke-5, mereka selalu melakukan ritual menyembah dewa-dewa
dengan membentuk kelompok, menari dan minum sampai malam tanpa istirahat. Alat
musik yang mereka gunakan adalah lonceng yang dipukul seperti yang digunakan di
Cina untuk menari. Pada bulan Oktober, setelah selesai panen, mereka akan
mengulangi ritual yang sama. Setiap desa memberikan persembahan kepada dewadewa dengan petunjuk seorang pemimpin yang dinamakan cheonggun, yang dipilih
oleh warga desa sendiri.”
4

Goguryeo (37 SM-668 M), Rakyat kerajaan Goguryeo, yang tinggal di sebelah utara
Semenanjung Korea dan Manchuria, dikenal pada zaman Cina kuno akan kemahiran
menyanyi dan menarinya. Bangsawan Dinasti Sui dan Tang menyukai orkes musik
dan tarian Goguryeo. Alat musik yang dimainkan di Goguryeo antara lain suling yang

dinamakan piri dan mandolin bersenar 5 yang dinamakan pipa yang diperkenalkan
dari Asia Tengah. Seorang perdana menteri bernama Wang San-ak menulis ratusan
buah lagu berdasarkan permainan alat musik Cina dan menemukan kecapi petik
yang dinamakan geomungo.
Silla (57 SM-668 M), Di kerajaan Silla, alat musik petik bersenar 12 yang
dinamakan gayageum dari Kerajaan Gaya menjadi terkenal. Masyarakat Silla
menikmati lagu-lagu religius bertema agama Buddha maupun sekuler. Musik asli
mereka dinamakan hyang-ak dan mendapat pengaruh musik Asia Tengah. Seorang
musisi terkenal bernama Baek Gyeol menciptakan karya lagu Banga Taryeong yang
sampai sekarang masih dinyanyikan.

Baekje (16 SM-660 M), Musik dari kerajaan Baekje, negeri di sebelah barat daya
Semenanjung Korea, kurang begitu dipahami. Namun diperkirakan, musiknya
dipengaruhi oleh musik Cina. Berdasarkan catatan kuno, salah satu nomor musik
istana yang masih dimainkan sampai saat ini, sujecheon (harfiah:"hidup abadi bagai
surga") didasarkan dari musik kuno Baekje yang berjudul jeong-eup-sa atau kota
Jeong-eup. Gaya Kerajaan Gaya paling dikenal akan kontribusinya terhadap
penemuan alat musik petik bersenar 12. Alat musik ini menyebar ke berbagai
kerajaan lain di sekitarnya dan dikenal dengan nama kecapi gaya atau gayageum.


Silla Bersatu (668-935), Rakyat Silla Bersatu menikmati seni suara yang dinamakan
hyangga atau musik asli. Hyangga ditulis berdasarkan lirik yang bernuansa
Buddhisme yang berisi doa dan puji-pujian kepada Buddha. Tema lainnya adalah
tentang sekuler dan kehidupan sehari-hari. Hyangga mencerminkan kesenian religius
dan sentimen rakyat Silla Bersatu. Dinasti Goryeo (935-1392) Pada masa Dinasti
Goryeo, musik Cina (dang-ak ) dan musik upacara (Aak) berkembang pesat
bersamaan dengan musik asli (hyang-ak).Musik ritual ditampilkan dalam upacara
keagamaan Konfusius bersama tari-tarian. Berbagai jenis alat musik baru diciptakan
atau
diperkenalkan
dari Cina. Jenis
alat
musik
yang
populer
adalah gayageum, geomungo dan janggo.

5

Dinasti Joseon (1392-1910), Musik pada masa Dinasti Joseon dibagi menjadi 2 jenis,

yakni musik istana (jeong-ak) dan musik rakyat (minsok-ak ). Rakyat kelas atas dan
istana mendengarkan musik istana, yang terdiri dari musik Cina (dang-ak), musik
asli Korea (hyang-ak) dan musikritual Konfusianisme (a-ak). Periode terpenting bagi
bidang musik pada masa Dinasti Joseon adalah masa pemerintahan Raja Sejong
yang Agung (1418-1450). Kontribusi Raja Sejong terhadap perkembangan musik
Korea dianggap monumental seperti prestasinya dalam bidang politik dan ilmu
pengetahuan. Ia mengembangkan sebuah pipa bambu yang dinamakan yulgwan
untuk menandai pola titinada musik Korea, mendesain ulang alat musik, menciptakan
musik baru dan menciptakan jeongganbo, sistem notasi musik pertama di Asia
Timur. Pada akhir periode Dinasti Joseon, popularitas musik istana semakin
menurun, sementara itu musik rakyat dan drama tradisional seperti pansori dan
changgeuk, berkembang pesat. Musik rakyat mulai diwariskan dari generasi ke
generasi. Seni suara yang didasarkan dari lirik penyair terkenal seperti Kim Cheontaek dan Kim Su-jang mulai populer di antara kaum bangsawan terpelajar. Musik
religius seperti musik agama Buddha dan Shamanisme juga semakin memengaruhi
genre musik rakyat Korea pada masa ini. Musik agama Buddha mengalami
kebangkitan, antara lain dengan populernya permainan nomor musik yeongsan
hoesang, musik religius yang terinspirasi dari peristiwa khotbah Buddha di gunung
Gridhrakuta di India. Bentuk syair yang berasal dari zaman Dinasti Goryeo, sijo,
semakin digemari. Sijo adalah syair pendek yang dilantunkan bersama
permainan alat musik. Korea Utara dan Korea Selatan Karena Korea telah terbagi

lebih dari setengah abad, musik tradisional yang diwariskan antara kedua negara
telah menjadi cukup berbeda. Musisi Korea Selatan meyakini musik harus melampaui
batas politik dan mencapai kemurnian yang tidak menyampaikan pesan propaganda.
Musisi Korea Utara pun berpendapat bahwa musik harus melampaui politik namun
untuk tujuan yang berbeda. Walaupun memiliki pandangan yang hampir sama
mengenai musik, tujuan dan metode yang mereka kembangkan tidak sama. Di Korea
Utara, tidak ada istilah guk-ak (musik tradisional) dan jeon-tong eum-ak juga tak
pernah digunakan. Jenis-jenis musik tradisional yang dikenal di Korea Selatan
seperti jeong-ak (musik istana), pansori (opera tradisional), musik rakyat dan sanjo
(permainan musik solo) tidak dikenal di Korea Utara. Jenis musik tradisional yang
dipentaskan di Korea Utara hanya Minyo atau nyanyian rakyat. Namun, minyo di
Korea Utara tidak dinyanyikan dengan gaya tradisional, melainkan dengan gaya
modifikasi yang diiringi aransemen permainan alat musik tradisional yang direvisi dan
musik barat. Semua alat musik tradisional kecuali alat musik perkusi telah mengalami
rekonstruksi. Kim Il- sung dalam "Karya-karya pilihan Kim Il-sung, Volume 4,
Halaman 154" menuliskan:
6

”Dalam upaya untuk memodernisasikan musik kita, kita harus mempertimbangkan
untuk memodifikasi alat musik yang tersedia. Tidaklah mungkin untuk

memodernisasikan musik nasional kita dengan alat musik Korea yang kuno, atau
cukup mengekspresikan etos pekerja negara kita” Pernyataan Kim Il-sung ini
merupakan awal dari modifikasi alat musik di Korea Utara. Semua alat musik
disesuaikan dengan skala musik barat, dan skala 7 not dimodifikasi agar mudah
untuk dimainkan. Orang Korea Utara menganggap suara "kasar" alat musik
tradisional sebagai suara yang "kotor", sehingga mereka membersihkannya dan
membuatnya jelas. Mereka juga memperluas jangkauan alat musik tradisional,
sehingga satu jenis alat musik dapat memainkan jenis musik yang berbeda-beda.

Jenis Alat Musik Korea
1. Alat Musik Petik Gayageum
Hyang
 Daegeum adalah suling





besar yang berasal dari zaman Silla Bersatu
bersama Sogeum dan Junggeum.

Daegeum terdiri atas sanjo dan jeongak.
Sogeum adalah suling bambu kecil.
Hyangpiri adalah suling yang memiliki 7 lobang dan biasa dimainkan pada
pementasan musik orkestra dan solo.
Chojeok adalah suling kecil.

Tang
 adalah suling asal Tiongkok yang serupa dengan hyangpiri namun berukuran

lebih pendek. Tangpiri dimainkan dalam permainan musik Cina (Dang-ak).
 Tungso adalah suling Korea yang terpanjang. Tungso terdiri dari jeongak
tungso dan sanjo tungso.
 Taepyeongso adalah jenis suling bernada tinggi yang dilengkapi kerucut.

Alat musik istana
 Saenghwang atau saeng adalah organ mulut yang memiliki 17 pipa.
 U adalah jenis organ mulut besar yang memiliki 36 buah pipa.
7

 Hwa adalah jenis organ mulut kecil yang memiliki 13 buah pipa.

 So adalah jenis pipa (panpipe) yang jenisnya terbagi atas so yang berpipa 12,








16 dan 24. Hanya so berpipa 16 yang masih dimainkan saat ini, terutama pada
pementasan musik istana.
Hun adalah jenis suling bulat dari tanah liat dan memiliki 7 buah lobang. Hun
hanya dimainkan dalam pementasan musik upacara di kuil Munmyo.
Ji adalah suling yang memiliki 5 lobang yang berjumlah 4 buah di depan dan 1
lobang di belakang. Alat musik ini hanya dimainkan dalam pementasan musik
istana.
Yak adalah jenis suling yang dimainkan di pementasan musik istana. Alat
musik ini memiliki 3 buah lobang dan dimainkan secara vertikal.
Jeok adalah jenis suling dengan 6 buah lobang.


Alat musik lainnya
 Danso adalah jenis suling vertikal yang memiliki 5 buah lobang dan bisa

dimainkan secara solo (sanjo) atau dalam pementasan orkestra (jeongak).
 Sepiri adalah suling yang serupa dengan hyangpiri, namun lebih ramping dan
volume suaranya lebih kecil.

2. Alat Musik Perkusi Janggu
Hyang
 Jing adalah gong besar yang terbuat dari kuningan dan awalnya dimainkan







dalam musik militer. Saat ini dimainkan secara luas dalam pementasan musik
petani (pungmul), musik Shamanisme (musok) dan musik agama Buddha.
Kkwaenggwari adalah gong kecil yang disebut juga gong tangan.
Kkwaenggwari memiliki suara yang tinggi dan banyak digunakan dalam
permainan musik petani dan musik ritual Shamanisme.
Pungmulbuk adalah genderang yang dimainkan dalam permainan musik
petani.
Soribuk adalah genderang yang dimainkan sebagai pengiring nyanyian.
Soribuk adalah versi modifikasi dari pungmulbuk.
Pungmul Janggo adalah jenis genderang berbentuk jam pasir. Badan
pungmul janggo terbuat dari kayu dan dilapisi kulit binatang pada kedua
ujungnya. Alat musik ini banyak digunakan dalam pementasan musik petani
dan sebagai pengiring nyanyian tradisional.
8

Tang
 Bak adalah alat musik yang terdiri dari rangkaian 6 potongan kayu tipis. Alat

musik ini hanya dimainkan dalam pementasan musik ritual dan musik istana.
 Janggu atau janggo adalah genderang yang berbentuk jam pasir yang serupa
dengan pungmul janggo.
Pyeon-gyeong
 Pyeonjong adalah lonceng perunggu yang terdiri dari 16 buah yang digantung







menjadi 2 baris. Alat musik ini diperkenalkan dari Song.
Teukjeong adalah lonceng yang serupa dengan pyeonjong namun hanya
terdiri dari satu lonceng saja.
Pyeongyeong adalah potongan batu yang berbentuk L, yang dimainkan
dengan cara dipukulkan. Batu musik ini diperkenalkan dari Cina dan
dimainkan dalam pementasan musik istana.
Teukgyeong adalah batu yang serupa dengan pyeongyeong, namun hanya
terdiri dari satu batu saja.
Chuk adalah kotak kayu persegi yang dimainkan dalam pementasan musik
upacara di kuil Munmyo dan Jongmyo.
Eo adalah alat musik yang berbentuk replika macan yang dimainkan dengan
cara digesekkan. Alat musik ini hanya dimainkan dalam pementasan musik
upacara di kuil Munmyo dan Jongmyo.

Penyanyi Legendaris Korea
Di awal abad ke-20, sebagian besar musik yang dipertunjukkan, ditulis atau
diajarkan di Korea merupakan musik tradisional, begitu pula dengan bentuk kesenian
yang lain. Namun, perubahan drastis mulai terjadi dengan masuknya budaya asing,
khususnya genre kesenian dari barat.
Saat ini, sebagian besar pertunjukkan musik yang dipentaskan di Korea adalah karya
musik asing. Walau begitu, minat terhadap musik tradisional juga besar. Awal mula
pelestarian musik tradisional sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1920-an, saat
nasionalis kultural seperti Choe Nam-seon (1890-1957), Yi Neung-hwa (1865-1945),
dan Song Seok-ha (1904-1948) mempromosikan kebudayaan nasional di tengah
gencarnya pengaruh kebudayaan Jepang. Sebelum masa penjajahan, sistem
pendidikan moderen telah diperkenalkan di Korea, namun pada saat penjajahan
dimulai, kurikulum musik belum dimasukkan. Pemerintah kolonial melarang
9

pengajaran musik Korea di sekolah-sekolah sebagai bagian dari kebijakan untuk
memusnahkan kebudayaan Korea. Satu-satunya jenis musik yang diajarkan pada
masa penjajahan adalah genre musik barat.

Lirik Lagu Korea dan Artinya
Mirai e = Menuju masa depan
Hora, asi moto wo mite goran = Ayo, lihatlah langkah kakimu
Korega anata no ayumu michi = Itulah jalan hidupmu
Hora, mae mo mite goran = Ayo, lihat juga ke depan
Arega anata no mirai = Disanalah masa depanmu
Haha ga kureta takusan no yasashisa = Begitu banyaknya kasih sayang yang telah
ibu berikan
Ai wo idaite ayumeto furikaesita = Dengan cintamu aku mengerti kehidupan yang silih
berganti
Ano toki wa mada osanakute iminado siranai = Saat itu aku terlalu kecil untuk
mengerti semua
Sonna watashi no te wo nigiri Isyoni ayunde kita = Ibu membimbingku selalu
menjalani masa depan
Yume wa itsumo sora takaku aru kara = Cita-cita yang tinggi setinggi langit
Todokanakute kowai ne dakedo oi suzukeruno = Bila tak tercapai memang
menyedihkan, namun jangan berhenti berharap
Jibun no sutori dakara koso akira metakunai = Tentukan langkah dan masa
depanmu, jangan putus asa
Fuang ni naru to te wo nigiri isyoni ayundekita = Jangan cemas dan takut, doa ibu
menyertaimu
Sono yasashisa wo tokiniwa iyagari = Kasih sayang ibu itu dulu tak kusadari, malah
kusakiti hatinya
Hanareta haha he suna wo ni narezu = Kini, setelah terpisah jauh, baru aku sadar
10

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam sejarah,
musik Korea disusun atas perkembangan teknik, komposisi, dan praktik permainan
musik pada segmen zaman dan gaya musik. Musik Korea juga memiliki peranan
dalam kehidupan masyarakat.

11

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_Korea
http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_musik_tradisional_Korea
http://hikansakura.blogspot.com/2013/04/lirik-terjemahankiroro-miraie.html
https://id.scribd.com/doc/239671872/Makalah-Seni-Musik

12