03 Teknik Akuntansi Sektor Publik
RMK AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
PERTEMUAN IV
DANAR SUTOPO SIDIG
NOMOR 14
KELAS A STAR
UNIVERSITAS HASNUDDIN
Halaman 1 dari 5
TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
A. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Akuntansi anggaran (budgetary accounting) adalah praktik akuntansi pada
organisasi sektor publik yang berupa penyamaan format dan penyandingan laporan
hasil operasi dengan anggarannya. Tujuan penggunaan akuntansi anggaran ini
adalah untuk menekankan peranan anggaran dalam siklus perencanaan,
pengendalian, dan pertanggungjawaban.
Beragamnya jasa yang diberikan oleh organisasi-organisasi sektor publik
berimplikasi pada beragamnya format anggaran yang disusunnya. Oleh karena itu,
timbul kesulitan untuk mengkomparasikan praktik akuntansi anggaran dari tiaptiap lini jasa tersebut. Namun, lebih dari itu, keseragaman penerapan akuntansi
anggaran pada organisasi-organisasi yang memberikan jasa yang sama pun susah
diwujudkan. Hal tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu level agregasi serta
komparasi antara anggaran dan realisasi.
Adanya perbedaan level agregasi menyebabkan suatu entitas menyajikan laporan
keuangannya secara detail dan entitas lain menyajikan laporan keuangannya secara
global. Penyajian secara detail akan memberikan informasi yang lebih lengkap.
Namun, laporan keuangan akan menjadi sangat kompleks. Sementara itu, penyajian
secara global akan menjadikan laporan keuangan menjadi sederhana. Namun,
informasi yang terkandung dalam laporan tersebut menjadi sangat terbatas.
Masalah kedua dalam akuntansi penganggaran adalah terkait komparasi item-item
dalam anggaran dengan item-item dalam laporan realisasinya untuk kemudian
ditentukan perbedaan di antara keduanya. Sebuah institusi bisa jadi melaporkan
dan menjelaskan setiap detail perbedaan rencana dan realisasi dari setiap item.
Namun, bukan tidak mungkin bagi institusi yang lain hanya menyajikan perbedaan
antara total anggaran dengan total realisasinya. Opsi pertama bisa jadi akan
memberikan banyak informasi, tetapi biaya dan kompleksitas pekerjaan akan
semakin tinggi. Di sisi lain, opsi kedua mudah untuk dilaksanakan, tetapi informasi
yang disampaikan menjadi sangat terbatas.
Solusi atas permasalah kedua adalah dengan tetap menghitung perbedaan tiap item
dalam anggaran. Namun, hanya penjelasan hanya diberikan terhadap item-item
tertentu yang signifikan.
B. Akuntansi Kas (Cash Accounting)
Teknik Akuntansi kas hanya berfokus pada pencatatan kas masuk dan kas keluar.
Oleh karena itu, laporan yang dihasilkan tidak lebih dari sekadar buku kas. Teknik
akuntansi ini tidak menghasilkan neraca karena pendapatan diakui pada saat kas
masuk dan belanja diakui pada saat kas keluar. Jadi, tidak ada utang, persediaan,
maupun aset tetap yang tercatat dengan teknik akuntansi ini.
Halaman 1 dari 5
Satu hal yang penting untuk ditekankan adalah bahwa laporan arus kas berbeda
dari sekadar laporan arus kas masuk dan keluar yang dihasilkan teknik akuntansi
kas ini. Laporan arus kas merupakan penyajian ulang dari informasi yang tidak
dapat disajikan dalam laporan laba rugi dan neraca sistem akrual.
Keuntungan dari teknik akuntansi kas adalah bahwa (1) teknik akuntansi ini
mampu untuk menyajikan informasi-informasi yang esensial, (2) bersifat paling
objektif di antara alternatif lain, dan (3) dapat diimplementasikan dengan biaya
yang murah karena tidak membuhtuhkan keahlian yang tinggi dalam hal
administratif maupun pengelolaan akuntansinya. Namun, di sisi lain, teknik ini juga
memiliki kelemahan-kelemahan, yaitu (1) tidak memisahkan informasi pendapatan
dan modal serta (2) tidak dapat mencerminkan biaya aktual dalam suatu periode
akuntansi tertentu.
Pencatatan yang hanya berfokus pada pencatatan kas masuk dan kas keluar tidak
mampu membedakan kas masuk yang bersumber dari pendapatan, pinjaman, atau
bahkan penjualan aset negara. Laporan operasional suatu institusi bisa jadi terlihat
bagus dalam jangka pendek karena terjadi penjualan aset negara. Tentu saja jika hal
tersebut tidak jelaskan secara memadai maka akan menimbulkan informasi yang
menyesatkan. Informasi yang menyesatkan sebagai akibat dari tidak memadainya
penjelasan atas penjualan aset pun tidak dapat dihindari dalam sistem akuntansi
akrual. Namun, paling tidak dengan adanya neraca, indikasi penjualan aset negara
dapat diamati secara mudah.
Di samping itu, pencatatan beban yang hanya didasarkan pada kas keluar juga tidak
mampu menginformasikan biaya aktual yang terjadi dalam periode tahun tertentu.
Hal ini akan menjadi fatal misalnya ketika sebuah institusi menyadari bahwa akan
terjadi kelebihan belanja. Dengan pencatatan belanja berbasis kas, institusi tersebut
bisa saja menunda pembayaran kasnya sampai periode tahun berikutnya sehingga
kelebihan belanja tersebut tidak akan tercermin pada periode tahun berjalan. Hal
semacam ini tentu akan mengganggu anggaran tahun berikutnya. Oleh karena itu,
penerapan teknik akuntansi kas ini kurang mampu menciptakan pengelolaan
keuangan yang ekonomis, efisien, dan efektif.
C. Akuntansi Akrual (Accrual Accounting)
Akuntansi akrual adalah akuntansi yang menganut pengakuan pendapatan pada
saat dihasilkan dan beban pada saat terjadinya, tanpa memperhatikan terjadinya
peneriman/pengeluaran kas. Jadi, transaksi dicatat ketika faktur diterbitkan atau
diterima. GASB memperkenalkan sebuah konsep akuntansi sektor publik yang
bukan merupakan basis kas, tetapi bukan juga basis akrual sebagaimana diterapkan
di sektor swasta. Perbedaan tersebut diperkenalkan dengan adanya fokus
pengukuran dan basis akuntansi.
Fokus pengukuran bertujuan untuk menjadi pedoman dalam menentukan akunakun apa saja yang harus dilaporkan dalam laporan operasional dan laporan posisi
Halaman 1 dari 5
keuangan suatu entitas, misalnya sumber daya keuangan/ekonomi. Sumber daya
keuangan/ekonomi adalah kas, klaim atas kas (piutang pajak), klaim atas barang
dan jasa (beban dibayar di muka) yang diperoleh dan dikendalikan sebagai akibat
dari transaksi di masa lalu. Sedangkan basis akuntansi bertujuan untuk menjadi
pedoman dalam menentukan kapan efek dari suatu peristiwa atau transaksi harus
dilporkan dalam laporan keuangan. Dengan menganut konsep fokus pengukuran ini
maka institusi sektor publik dapat menerapkan prinsip ‘aliran sumber daya
keuangan’ dalam rangka menyusun laporan keuangan dengan menggunakan teknik
akrual.
Kelebihan dari teknik akuntansi akrual antara lain (1) pendapatan diakui pada saat
dihasilkan dan beban diakui pada saat terjadinya sehingga bukan terbatas pada
ukuran kas masuk dan kas keluar, (2) teknik akuntansi akrual menghasilkan sebuah
figur laba (income) yang dengan mengoreksi efek inflasi dapat digunakan sebagai
ukuran kinerja, (3) teknik akuntansi akrual menghasilkan sebuah ukuran bagi
modal sehingga definisi pendapatan bisa dibatasi sebagai aliran masuk sumber daya
yang bukan berasal dari penjualan modal/aset dan definisi beban bisa dibatasi
sebagai aliran keluar sumber daya yang bukan berasal dari akuisisi modal/aset.
Adapun kelemahan dari teknik akuntansi akrual adalah (1) penerapan akuntansi
akrual memperbesar ruang subjektivitas dalam pencatatan dan pelaporan
keuangan, tetapi subjektivitas tersebut dapat dibatasi dengan adanya audit
terhadap laporan keuangan historis, (2) relevansi akuntansi akrual, yaitu ketika
terjadi inflasi yang signifikan maka komparasi figur laba tidak bisa dijadikan sebagai
ukuran yang valid bagi kinerja, (3) dibandingkan dengan teknik akuntansi kas,
akuntansi akrual memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi sehingga lebih
mahal untuk diimplementasikan, serta (4) timbulnya masalah terkait dengan
pengendalian keuangan, yaitu ketika penyerapan anggaran belum tercapai, entitas
akan melakukan pemesanan yang diikuti dengan penerimaan barang beserta faktur
pembelian yang menjadi dasar pencatatan beban.
D. Akuntansi Komitmen (Commitment Accounting)
Dengan teknik akuntansi komitmen, transaksi diakui ketika organisasi telah
berkomitmen untuk melaksanakan transaksi tersebut, yaitu dalam bentuk
melakukan pemesanan. Berikut adalah pencatatan transaksi menggunakan teknik
akuntansi komitmen.
Pencatatan pemesanan kertas seharga Rp5.000.000,00
Kertas
Rp5.000.000
Pesanan-Kertas
Rp5.000.000
Transaksi penerimaa pesanan dengan asumsi tidak terjadi perubahan harga
Pesanan-Kertas
Rp5.000.000
Kas
Rp5.000.000
Halaman 1 dari 5
Transaksi penerimaan pesanan dengan asumsi terjadi perubahan harga sehingga
total pesanan menjadi bernilai Rp5.500.000
Pesanan-Kertas
Rp5.000.000
Kertas
Rp500.000
Kas
Rp5.500.000
Tujuan utama dari akuntansi komitmen adalah untuk melakukan pengendalian
anggaran. Dengan penggunaan akuntansi komitmen maka akan dapat diketahui
proporsi anggaran yang belum terikat pada komitmen tertentu. Dengan demikan,
kelebihan komitmen atas anggaran yang tersedia dapat dicegah.
Pengikatan anggaran pada komitmen tertentu juga tidak berimbas pada pendapatan
sebagaimana beban yang disajikan dalam laporan operasional. Namun, untuk
menghindari pengaburan informasi antara beban dan pesanan mungkin saja
dilakukan. Untuk itu, dalam rangka menghindari pengaburan pesanan sebagai
beban pada periode berjalan, pada akhir tahun dilakukan jurnal sebagai berikut.
Transaksi penutupan pesanan yang telah diterbitkan, tetapi belum terealisasi
Pesanan-xxx
xxx
Pesanan-yyy
xxx
Beban xxx
Beban yyy
xxx
xxx
Dengan jurnal tersebut maka tidak ada beban yang belum terjadi (akrual) atau
belum dibayar (kas), tetapi diperhitungkan sebagai realisasi tahun berjalan. Untuk
selanjutnya, pada awal periode selanjutnya dilakukan jurnal pembalik untuk
memunculkan kembali pesanan-pesanan tersebut.
E. Akuntansi Dana (Fund Accounting)
Teknik akuntansi dana metode akuntansi yang menyusun pelaporan dengan
berbasis pada dana-dana, bukan organisasi secara keseluruhan. Motif
dilaksanakanannya metode ini adalah untuk mengakomodasi kondisi sumber daya
ekonomi pada akuntansi pemerintah yang penggunaannya seringkali dibatasi
dengan ketat. Sumber daya tertentu sering kali telah ditentukan penggunaannya
secara spesifik sehingga tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang lain.
Setiap dana yang ada mempertanggungjawabkan pendapatan dan belanja yang
spesifik. Oleh karenanya, setiap dana tersebut akan menghasilkan laporan
operasional dan neraca secara terpisah. Namun, seringkali terdapat transaksi di
antara dana-dana tersebut. Berikut ini adalah contoh jurnal untuk transaksi yang
terjadi antara Dana Umum dengan Dana Pendapatan dari Perumahan.
Dana Umum mentransfer kas Rp9.000.000.000 ke Dana Pendapatan Perumahan
Kontribusi kepada Dana Pendapatan Prmhan Rp9.000.000.000
Kas-Dana Umum
Rp9.000.000.000
Halaman 1 dari 5
Dana Pendapatan Perumahan menerima transfer kas dari Dana Umum
Kas-Dana Pendapatan Perumahan
Rp9.000.000.000
Kontribusi dari Dana Umum
Rp9.000.000.000
Dalam hal buku kas untuk beberapa dana digabung dalam satu buku maka
jurnalnya menjadi
Kontribusi Kepada Dana Pendapatan Prmhn Rp9.000.000.000
Kontribusi dari Dana Umum
Rp9.000.000.000
Kritik yang populer bagi teknik akuntansi dana adalah masalah biaya yang tinggi
dalam implementasinya. Hal ini terutama karena setiap dana harus mencatat akun
yang terpisah dan menghasilkan laporan yang terpisah. Biaya akan menjadi mahal
untuk penyusunan fisik laporan tersebut. Di samping itu biaya lain yang harus
ditanggung adalah berupa biaya pelatihan untuk dapat memahami,
mengimplemantasikan, dan menginterpretasikan akuntansi dana karena memiliki
pendekatan yang berbeda secara signifikan dari akuntansi sektor swasta.
Kritik lain adalah bahwa laporan yang dihasilkan oleh setiap dana tidak dapat
menggambarkan kondisi organisasi secara keseluruhan. Untuk itu telah disiasati
dengan menyusun sebuah laporan konsolidasi. Namun, permasalahan kembali
muncul terkait dengan tradeoff antara keberadaan laporan konsolidasian dengan
keberadaan laporan keuangan tiap-tiap dana. Laporan konsolidasian akan
menyederhanakan pelaporan, tetapi di sisi lain akan menghilangkan nilai informasi
yang cukup besar. Sedangkan penyajaian laporan keuangan tiap-tiap dana akan
menghasilkan informasi yang berlimpah, tetapi berkonsekuensi pada mahalnya
biaya penyususunan laporan tersebut.
PEMERINTAHAN
PERTEMUAN IV
DANAR SUTOPO SIDIG
NOMOR 14
KELAS A STAR
UNIVERSITAS HASNUDDIN
Halaman 1 dari 5
TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
A. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Akuntansi anggaran (budgetary accounting) adalah praktik akuntansi pada
organisasi sektor publik yang berupa penyamaan format dan penyandingan laporan
hasil operasi dengan anggarannya. Tujuan penggunaan akuntansi anggaran ini
adalah untuk menekankan peranan anggaran dalam siklus perencanaan,
pengendalian, dan pertanggungjawaban.
Beragamnya jasa yang diberikan oleh organisasi-organisasi sektor publik
berimplikasi pada beragamnya format anggaran yang disusunnya. Oleh karena itu,
timbul kesulitan untuk mengkomparasikan praktik akuntansi anggaran dari tiaptiap lini jasa tersebut. Namun, lebih dari itu, keseragaman penerapan akuntansi
anggaran pada organisasi-organisasi yang memberikan jasa yang sama pun susah
diwujudkan. Hal tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu level agregasi serta
komparasi antara anggaran dan realisasi.
Adanya perbedaan level agregasi menyebabkan suatu entitas menyajikan laporan
keuangannya secara detail dan entitas lain menyajikan laporan keuangannya secara
global. Penyajian secara detail akan memberikan informasi yang lebih lengkap.
Namun, laporan keuangan akan menjadi sangat kompleks. Sementara itu, penyajian
secara global akan menjadikan laporan keuangan menjadi sederhana. Namun,
informasi yang terkandung dalam laporan tersebut menjadi sangat terbatas.
Masalah kedua dalam akuntansi penganggaran adalah terkait komparasi item-item
dalam anggaran dengan item-item dalam laporan realisasinya untuk kemudian
ditentukan perbedaan di antara keduanya. Sebuah institusi bisa jadi melaporkan
dan menjelaskan setiap detail perbedaan rencana dan realisasi dari setiap item.
Namun, bukan tidak mungkin bagi institusi yang lain hanya menyajikan perbedaan
antara total anggaran dengan total realisasinya. Opsi pertama bisa jadi akan
memberikan banyak informasi, tetapi biaya dan kompleksitas pekerjaan akan
semakin tinggi. Di sisi lain, opsi kedua mudah untuk dilaksanakan, tetapi informasi
yang disampaikan menjadi sangat terbatas.
Solusi atas permasalah kedua adalah dengan tetap menghitung perbedaan tiap item
dalam anggaran. Namun, hanya penjelasan hanya diberikan terhadap item-item
tertentu yang signifikan.
B. Akuntansi Kas (Cash Accounting)
Teknik Akuntansi kas hanya berfokus pada pencatatan kas masuk dan kas keluar.
Oleh karena itu, laporan yang dihasilkan tidak lebih dari sekadar buku kas. Teknik
akuntansi ini tidak menghasilkan neraca karena pendapatan diakui pada saat kas
masuk dan belanja diakui pada saat kas keluar. Jadi, tidak ada utang, persediaan,
maupun aset tetap yang tercatat dengan teknik akuntansi ini.
Halaman 1 dari 5
Satu hal yang penting untuk ditekankan adalah bahwa laporan arus kas berbeda
dari sekadar laporan arus kas masuk dan keluar yang dihasilkan teknik akuntansi
kas ini. Laporan arus kas merupakan penyajian ulang dari informasi yang tidak
dapat disajikan dalam laporan laba rugi dan neraca sistem akrual.
Keuntungan dari teknik akuntansi kas adalah bahwa (1) teknik akuntansi ini
mampu untuk menyajikan informasi-informasi yang esensial, (2) bersifat paling
objektif di antara alternatif lain, dan (3) dapat diimplementasikan dengan biaya
yang murah karena tidak membuhtuhkan keahlian yang tinggi dalam hal
administratif maupun pengelolaan akuntansinya. Namun, di sisi lain, teknik ini juga
memiliki kelemahan-kelemahan, yaitu (1) tidak memisahkan informasi pendapatan
dan modal serta (2) tidak dapat mencerminkan biaya aktual dalam suatu periode
akuntansi tertentu.
Pencatatan yang hanya berfokus pada pencatatan kas masuk dan kas keluar tidak
mampu membedakan kas masuk yang bersumber dari pendapatan, pinjaman, atau
bahkan penjualan aset negara. Laporan operasional suatu institusi bisa jadi terlihat
bagus dalam jangka pendek karena terjadi penjualan aset negara. Tentu saja jika hal
tersebut tidak jelaskan secara memadai maka akan menimbulkan informasi yang
menyesatkan. Informasi yang menyesatkan sebagai akibat dari tidak memadainya
penjelasan atas penjualan aset pun tidak dapat dihindari dalam sistem akuntansi
akrual. Namun, paling tidak dengan adanya neraca, indikasi penjualan aset negara
dapat diamati secara mudah.
Di samping itu, pencatatan beban yang hanya didasarkan pada kas keluar juga tidak
mampu menginformasikan biaya aktual yang terjadi dalam periode tahun tertentu.
Hal ini akan menjadi fatal misalnya ketika sebuah institusi menyadari bahwa akan
terjadi kelebihan belanja. Dengan pencatatan belanja berbasis kas, institusi tersebut
bisa saja menunda pembayaran kasnya sampai periode tahun berikutnya sehingga
kelebihan belanja tersebut tidak akan tercermin pada periode tahun berjalan. Hal
semacam ini tentu akan mengganggu anggaran tahun berikutnya. Oleh karena itu,
penerapan teknik akuntansi kas ini kurang mampu menciptakan pengelolaan
keuangan yang ekonomis, efisien, dan efektif.
C. Akuntansi Akrual (Accrual Accounting)
Akuntansi akrual adalah akuntansi yang menganut pengakuan pendapatan pada
saat dihasilkan dan beban pada saat terjadinya, tanpa memperhatikan terjadinya
peneriman/pengeluaran kas. Jadi, transaksi dicatat ketika faktur diterbitkan atau
diterima. GASB memperkenalkan sebuah konsep akuntansi sektor publik yang
bukan merupakan basis kas, tetapi bukan juga basis akrual sebagaimana diterapkan
di sektor swasta. Perbedaan tersebut diperkenalkan dengan adanya fokus
pengukuran dan basis akuntansi.
Fokus pengukuran bertujuan untuk menjadi pedoman dalam menentukan akunakun apa saja yang harus dilaporkan dalam laporan operasional dan laporan posisi
Halaman 1 dari 5
keuangan suatu entitas, misalnya sumber daya keuangan/ekonomi. Sumber daya
keuangan/ekonomi adalah kas, klaim atas kas (piutang pajak), klaim atas barang
dan jasa (beban dibayar di muka) yang diperoleh dan dikendalikan sebagai akibat
dari transaksi di masa lalu. Sedangkan basis akuntansi bertujuan untuk menjadi
pedoman dalam menentukan kapan efek dari suatu peristiwa atau transaksi harus
dilporkan dalam laporan keuangan. Dengan menganut konsep fokus pengukuran ini
maka institusi sektor publik dapat menerapkan prinsip ‘aliran sumber daya
keuangan’ dalam rangka menyusun laporan keuangan dengan menggunakan teknik
akrual.
Kelebihan dari teknik akuntansi akrual antara lain (1) pendapatan diakui pada saat
dihasilkan dan beban diakui pada saat terjadinya sehingga bukan terbatas pada
ukuran kas masuk dan kas keluar, (2) teknik akuntansi akrual menghasilkan sebuah
figur laba (income) yang dengan mengoreksi efek inflasi dapat digunakan sebagai
ukuran kinerja, (3) teknik akuntansi akrual menghasilkan sebuah ukuran bagi
modal sehingga definisi pendapatan bisa dibatasi sebagai aliran masuk sumber daya
yang bukan berasal dari penjualan modal/aset dan definisi beban bisa dibatasi
sebagai aliran keluar sumber daya yang bukan berasal dari akuisisi modal/aset.
Adapun kelemahan dari teknik akuntansi akrual adalah (1) penerapan akuntansi
akrual memperbesar ruang subjektivitas dalam pencatatan dan pelaporan
keuangan, tetapi subjektivitas tersebut dapat dibatasi dengan adanya audit
terhadap laporan keuangan historis, (2) relevansi akuntansi akrual, yaitu ketika
terjadi inflasi yang signifikan maka komparasi figur laba tidak bisa dijadikan sebagai
ukuran yang valid bagi kinerja, (3) dibandingkan dengan teknik akuntansi kas,
akuntansi akrual memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi sehingga lebih
mahal untuk diimplementasikan, serta (4) timbulnya masalah terkait dengan
pengendalian keuangan, yaitu ketika penyerapan anggaran belum tercapai, entitas
akan melakukan pemesanan yang diikuti dengan penerimaan barang beserta faktur
pembelian yang menjadi dasar pencatatan beban.
D. Akuntansi Komitmen (Commitment Accounting)
Dengan teknik akuntansi komitmen, transaksi diakui ketika organisasi telah
berkomitmen untuk melaksanakan transaksi tersebut, yaitu dalam bentuk
melakukan pemesanan. Berikut adalah pencatatan transaksi menggunakan teknik
akuntansi komitmen.
Pencatatan pemesanan kertas seharga Rp5.000.000,00
Kertas
Rp5.000.000
Pesanan-Kertas
Rp5.000.000
Transaksi penerimaa pesanan dengan asumsi tidak terjadi perubahan harga
Pesanan-Kertas
Rp5.000.000
Kas
Rp5.000.000
Halaman 1 dari 5
Transaksi penerimaan pesanan dengan asumsi terjadi perubahan harga sehingga
total pesanan menjadi bernilai Rp5.500.000
Pesanan-Kertas
Rp5.000.000
Kertas
Rp500.000
Kas
Rp5.500.000
Tujuan utama dari akuntansi komitmen adalah untuk melakukan pengendalian
anggaran. Dengan penggunaan akuntansi komitmen maka akan dapat diketahui
proporsi anggaran yang belum terikat pada komitmen tertentu. Dengan demikan,
kelebihan komitmen atas anggaran yang tersedia dapat dicegah.
Pengikatan anggaran pada komitmen tertentu juga tidak berimbas pada pendapatan
sebagaimana beban yang disajikan dalam laporan operasional. Namun, untuk
menghindari pengaburan informasi antara beban dan pesanan mungkin saja
dilakukan. Untuk itu, dalam rangka menghindari pengaburan pesanan sebagai
beban pada periode berjalan, pada akhir tahun dilakukan jurnal sebagai berikut.
Transaksi penutupan pesanan yang telah diterbitkan, tetapi belum terealisasi
Pesanan-xxx
xxx
Pesanan-yyy
xxx
Beban xxx
Beban yyy
xxx
xxx
Dengan jurnal tersebut maka tidak ada beban yang belum terjadi (akrual) atau
belum dibayar (kas), tetapi diperhitungkan sebagai realisasi tahun berjalan. Untuk
selanjutnya, pada awal periode selanjutnya dilakukan jurnal pembalik untuk
memunculkan kembali pesanan-pesanan tersebut.
E. Akuntansi Dana (Fund Accounting)
Teknik akuntansi dana metode akuntansi yang menyusun pelaporan dengan
berbasis pada dana-dana, bukan organisasi secara keseluruhan. Motif
dilaksanakanannya metode ini adalah untuk mengakomodasi kondisi sumber daya
ekonomi pada akuntansi pemerintah yang penggunaannya seringkali dibatasi
dengan ketat. Sumber daya tertentu sering kali telah ditentukan penggunaannya
secara spesifik sehingga tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang lain.
Setiap dana yang ada mempertanggungjawabkan pendapatan dan belanja yang
spesifik. Oleh karenanya, setiap dana tersebut akan menghasilkan laporan
operasional dan neraca secara terpisah. Namun, seringkali terdapat transaksi di
antara dana-dana tersebut. Berikut ini adalah contoh jurnal untuk transaksi yang
terjadi antara Dana Umum dengan Dana Pendapatan dari Perumahan.
Dana Umum mentransfer kas Rp9.000.000.000 ke Dana Pendapatan Perumahan
Kontribusi kepada Dana Pendapatan Prmhan Rp9.000.000.000
Kas-Dana Umum
Rp9.000.000.000
Halaman 1 dari 5
Dana Pendapatan Perumahan menerima transfer kas dari Dana Umum
Kas-Dana Pendapatan Perumahan
Rp9.000.000.000
Kontribusi dari Dana Umum
Rp9.000.000.000
Dalam hal buku kas untuk beberapa dana digabung dalam satu buku maka
jurnalnya menjadi
Kontribusi Kepada Dana Pendapatan Prmhn Rp9.000.000.000
Kontribusi dari Dana Umum
Rp9.000.000.000
Kritik yang populer bagi teknik akuntansi dana adalah masalah biaya yang tinggi
dalam implementasinya. Hal ini terutama karena setiap dana harus mencatat akun
yang terpisah dan menghasilkan laporan yang terpisah. Biaya akan menjadi mahal
untuk penyusunan fisik laporan tersebut. Di samping itu biaya lain yang harus
ditanggung adalah berupa biaya pelatihan untuk dapat memahami,
mengimplemantasikan, dan menginterpretasikan akuntansi dana karena memiliki
pendekatan yang berbeda secara signifikan dari akuntansi sektor swasta.
Kritik lain adalah bahwa laporan yang dihasilkan oleh setiap dana tidak dapat
menggambarkan kondisi organisasi secara keseluruhan. Untuk itu telah disiasati
dengan menyusun sebuah laporan konsolidasi. Namun, permasalahan kembali
muncul terkait dengan tradeoff antara keberadaan laporan konsolidasian dengan
keberadaan laporan keuangan tiap-tiap dana. Laporan konsolidasian akan
menyederhanakan pelaporan, tetapi di sisi lain akan menghilangkan nilai informasi
yang cukup besar. Sedangkan penyajaian laporan keuangan tiap-tiap dana akan
menghasilkan informasi yang berlimpah, tetapi berkonsekuensi pada mahalnya
biaya penyususunan laporan tersebut.