ANALISIS PRODUK PENGHIMPUNAN DANA BERJANGKA (DEPOSITO) iB MUDHARABAH PADA BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

  

ANALISIS PRODUK PENGHIMPUNAN DANA BERJANGKA

(DEPOSITO) iB MUDHARABAH PADA BPRS SUKOWATI

SRAGEN CABANG BOYOLALI

TUGAS AKHIR

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

Oleh:

  

INTAN RAHMANI SANDRA

NIM 201-12-028

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

ANALISIS PRODUK PENGHIMPUNAN DANA BERJANGKA

(DEPOSITO) iB MUDHARABAH PADA BPRS SUKOWATI

SRAGEN CABANG BOYOLALI

TUGAS AKHIR

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

Oleh:

  

INTAN RAHMANI SANDRA

NIM 201-12-028

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

MOTTO

“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan

berilmu diantara kamu beberapa derajat”

  

(QS. Al- Mujadalah: 11)

  

Pandanglah hari ini, kemarin adalah mimpi dan esok hari

hanyalah visi, tetapi hari ini yang sesungguhnya nyata,

menjadikan kemarin sebagai mimpi bahagia dan setiap

hari esok sebagai visi harapan”

  

( Alexander Pope) Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk: 1.

  Allah SWT Terima kasih atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya Tugas Akhir ini dapat terselesaikan juga.

  2. Baginda Rasul Muhammad SAW, yang saya nantikan syafaatnya di Akhirat.

  3. Bapak saya Ahmad Jubaidi dan Ibu saya Nur Anisah Sa’diyah yang senantiasa sabar dan tidak lelah mendo’akan serta memberikan semangat.

  4. Adik-adik saya Endar Ramadhani dan Muhammad Hamka Azhar yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis.

  5. Untuk seluruh keluarga besar saya yang telah memberikan dorongan dan do’anya kepada penulis.

  6. Seseorang yang telah memberikan pengalaman, motivasi yang tinggi sehingga penulis selalu semangat dalam menyusun Tugas Akhir ini.

  7. Seluruh Sahabat D III perbankan syariah angkatan 2012 atas bantuannya dalam menyelesaikan karya tulis ini.

  8. Sahabat-sahabat penulis semua yang selalu memberikan semangat dan dorongan serta doa’anya kepada penulis.

  9. Almamater tercinta IAIN Salatiga yang penulis banggakan. telah melimpahkah rahmat, taufik, serta hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan judul

  “Analisis

Produk Penghimpunan Dana Berjangka (Deposito) iB Mudharabah pada

BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali”

  Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita ikuti teladanNya. Dan dengan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penulis Tugas Akhir ini dapat terselesaikan meskipun masih jauh dari kesempurnaan.

  Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat ujian munaqosah, yang selanjutnya akan memperoleh gelar Ahli Madnya di Institut Agama Islam Negeri Salatiga, penulis juga menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini sulit untuk dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusinya baik material maupun spiritual khususnya kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmad Hariyadi M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

  3. Bapak Ahmad Mifdlol M., Lc., M. S. I selaku Ketua Jurusan D III

  Bapak Dr. Faqih Nabhan, MM. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran selama menyusun maupun penulisan Tugas Akhir ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  6. Bapak saya Ahmad Jubaidi dan Ibu saya Nur Anisah Sa’diyah yang tanpa henti mengalirkan do’a untuk kesempatan dan keberhasilan penulis serta memberikan semangat baik spiritual, moril dan materiil.

  7. Bapak Pariyono SE. selaku Manajer BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.

  8. Seluruh staf karyawan di BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali yang telah membantu dalam perizinan serta wawancara penulisan Tugas Akhir ini.

  9. Sahabat-sahabatku Latifah Nur Fitriyana, Auliyaun Nisak dan Iksanudin yang telah memberikan dorongan dan motivasi agar penulis tetap bersemangat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  10. Semua sahabat-sahabatku D III Perbankan Syariah angkatan 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih untuk kalian atas

  Keluarga besar IAIN Salatiga khususnya angkatan 2012 terima kasih atas dukungan dan semangat kalian.

12. Sahabat-sahabatku di Kos Geulis, Siti Nurjanah, Ida Fatiyah, Ifah Ulfi

  Hardiyanti, Masadah, Iva Ekowati, Afiatun Nadipah, dan Intan Yuliana, terima kasih atas dukungan, moti vasi, do’a serta bantuan yang telah kalian berikan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan tugas akhir ini, penulis hanya mampu menghaturkan sebuah ucapan terimakasih yang tulus dan ikhlas dari hati sanubari yang paling dalam, serta iringan do’a semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan bagi kita semua, Amin.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran selalu penulis harapkan. Semoga dengan disusunnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis pada dan pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 08 Agustus 2015 Intan Rahmani Sandra

  

ABSTRAK

Intan Rahmani Sandra. Analisis Produk Penghimpunan Dana Berjangka

(Deposito) Mudharabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

Tugas Akhir, Program Studi Perbankan Syariah D III, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme produk Deposito iB Mudharabah meliputi pembukaan rekening tabungan/ deposito, pencairan deposito dan perpanjangan secara otomatis. Kemudian bagaimana perhitungan nisbah bagi hasil Deposito iB Mudharabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali dan bagaimana tingkat pertumbuhan nasabah Deposito ib

  

Mudharabah tersebut. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian

  kualitatif, metode penelitian yang data-datanya dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau kalimat, serta menggunakan data sekunder melalui studi dokumentasi: internet, buku-buku pustaka, dan dari data mengenai profil perusahaan BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yaitu menggambarkan secara langsung hasil wawancara dan mencari data mengenai produk Deposito iB Mudharabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

  Hasil penelitian ini adalah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali dalam mekanisme produk Deposito iB Mudharabah berbeda dengan mekanisme produk Deposito di Bank Konvensional. Sedangkan syarat-syarat pembukaan Deposito iB

Mudharabah secara umum sama dengan produk Deposito di Bank Konvensional.

Perbedaannya terdapat pada akad. Akad yang berbeda ini menjadi berpengaruh terhadap mekanisme produk Deposito iB Mudharabah. Produk Deposito iB

  

Mudharabah dalam mekanismenya berdasarkan prinsip-prinsip yang sesuai

  dengan syariah. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan nasabahnya masih cenderung belum menentu, kadang turun dan kadang pula naik. Hal ini berdasar pengaruh tingkat pendapatan masyarakat, tingkat sosialisasi atau promosi produk BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali kepada masyarakat dan tingkat persaingan terhadap bank lain. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nasabah deposito iB Mudharabah yaitu meningkatkan promosi kepada masyarakat melalui berbagi media cetak, radio, dan TV agar masyarakat mengetahui dengan jelas segala ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Deposito iB Mudharabah.

  Kata kunci: Deposito, Mudharabah, BPRS.

  HALAMAN JUDUL .................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii PENGESAHAN ......................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. iv MOTTO ..................................................................................................... v PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi KATA PENGANTAR ............................................................................... vii ABSTRAK ................................................................................................. x DAFTAR ISI .............................................................................................. xi DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

  1 A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3 C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 4 D.

  Kegunaan Penelitian ....................................................................... 4 E. Penegasan Istilah ............................................................................ 5

  A.

  Telaah Pustaka ............................................................................... 11 B. Kerangka Teoritik .......................................................................... 13 1.

  Tinjauan Umum Mudharabah .................................................. 13 a.

  Pengertian Mudharabah ..................................................... 13 b. Karakteristik Mudharabah ................................................. 15 c. Jenis-jenis Mudharabah ..................................................... 15 d. Rukun dan Syarat Mudharabah ......................................... 16 e. Manfaat Akad Mudharabah ............................................... 17 f. Aplikasi Mudharabah Dalam Bank Syariah ...................... 18 2. Deposito Mudharabah ............................................................. 20 a.

  Pengertian Deposito Mudharabah ..................................... 20 b. Ketentuan Umum Deposito Mudharabah .......................... 21 c. Landasan Hukum dan Syariah ........................................... 22 d. Mekanisme Transaksi Deposito Mudharabah ................... 24 BAB III LAPORAN OBJEK .....................................................................

  28 A. Gambaran Umum BPRS Sukowati Sragen .................................... 28 B. Visi dan Misi .................................................................................. 29 C. Susunan Manajemen BPRSSukowati Sragen ................................ 31

  Dewan Pengawas Syariah ........................................................ 34 3. Direksi ...................................................................................... 35 4. Kabag. Operasional .................................................................. 38 5. Kabag. Marketing ...................................................................... 40 6. Kabag. SDM/HRD ................................................................... 42 7. Kepala Cabang ......................................................................... 45 8. Teller ........................................................................................ 47 9. Customer Service ...................................................................... 48 10.

  Accounting ................................................................................ 50 11. Account Officer ........................................................................ 51 E. Poduk-produk BPRS Sukowati Sragen .......................................... 53 1.

  Produk Penghimpunan Dana .................................................... 53 2. Produk Penyaluran dana ........................................................... 54 BAB IV ANALISIS ...................................................................................

  57 A. Mekanisme Produk Deposito iB Mudharabah Pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali .................................................................

  57 1. Syarat Pembukaan Rekening Deposito iB Mudharabah ......... 57 2.

  Prosedur Pembukaan Deposito iB Mudharabah ...................... 59 3. Prosedur Pencairan Pada Saat Jatuh Tempo ............................ 61 4. Kontrol Deposito Jatuh Tempo dan Perpanjangan Otomatis ... 62 B.

  A. KESIMPULAN .............................................................................. 71 B. SARAN .......................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Tabel ER Bagi Hasil Bulan Januari-November 2014 ................

  64 Tabel 4.2 Tabel Nisbah Bagi Hasil Deposito iB Mudharabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali .............................................................................

  64 Tabel 4.3 Tabel Tingkat Pertumbuhan Nasabah Bulan Januari-Desember 2014 Deposito iB Mudharabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali .........

  68

  PENDAHULUAN A. Latar Belakang

  Dewasa ini, seiring dengan kebutuhan masyarakat Muslim Indonesia akan adanya bank yang beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip Islam, secara yuridis baru mulai diatur dalam undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Dalam UU tersebut eksistensi bank islam atau perbankan syariah belum dinyatakan secara eksplisit, melainkan baru disebutkan dengan menggunakan istilah “Bank berdasarkan prinsip bagi hasil”.

  Hal tersebut bersamaan dengan berdirinya Bank Syariah pertama yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. (PT.BMI) yang didasarkan pada Undang- Undang No.7 tahun 1992. Namun selang beberapa waktu, peraturan tersebut diperbaharui dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998. Dikarenakan operasional BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil menengah, maka munculah usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan mengatasi hambatan operasionalisasi BMI tersebut (Sudarsono, 2003: 85).

  Dalam perbankan konvensional tidak lepas dari sistem bunga, bank tidak tertarik dalam kemitraan usaha kecuali bila ada jaminan kepastian nisbah bagi hasil menggunakan akad Mudharabah, pada umumnya bank dapat menggunakan sistem profit sharing maupun revenue sharing tergantung kepada kebijakan masing-masing bank untuk memilih salah satu dari sistem yang ada.

  Undang-Undang Perbankan No. 21 tahun 2008 yang disahkan pada tanggal 16 juli 2008 bahwa pada pasal 1 yang berisi tentang istilah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang diubah menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Perubahan ini untuk lebih menegaskan adanya perbedaan antara kredit dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

  Dan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia tentang bank pembiayaan rakyat syariah. Dalam hal ini, nomer 11/29/PBI/2009 tentang fasilitas pendanaan jangka pendek bagi teknis BPRS. BPRS sebagai lembaga keuangan sebagaimana BPR konvensional, yang operasinya menggunakan prinsip syariah. Pada dasarnya, sebagai lembaga keuangan syariah BPRS dapat memberikan jasa-jasa keuangan yang serupa dengan bank-bank umum syariah. Bedanya adalah bank umum syariah dapat memberikan jasa dalam lalu transaksinya dan dapat mengeluarkan uang giral berupa giro sedangkan BPRS tidak.

  Dalam pengerahan dana masyarakat, BPRS dapat memberikan jasa keuangan dalam berbagai bentuk yaitu melalui penghimpuan dana dan barang dengan memperoleh keuntungan (Murabahah) serta pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa (Ijarah). Sedangkan produk penghimpunan dana meliputi Tabungan Wadiah dan Deposito Mudharabah.

  Begitu juga dengan BPRS Sukowati Sragenmemiliki produk-produk yang telah disesuaikan dengan syariah. Deposito Mudharabah menjadi salah satu dari produk yang ada. Deposito Mudharabah dirancang sebagai sarana untuk investasi bagi masyarakat yang mempunyai dana lebih, dari kelebihan dana tersebut nasabah mendepositkan dengan tujuan mendapatkan bagi hasil yang menguntungkan yang di berikan setiap bulannya dari BPRS dengan jangka waktu yang telah disepakati. Oleh karena itu berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin meneliti dan ingin mengangkatnya di dalam penulisan tugas akhir yang berjudul

  “ANALISIS PRODUK PENGHIMPUNAN DANA BERJANGKA (DEPOSITO) iB MUDHARABAH PADA BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI” B.

  Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas terdapat sebuah masalah yang dapat dibahas secara lebih lanjut dalam pendidikan ini, yaitu:

1. Bagaimana prosedur produk Deposito iB Mudharabah pada BPRS Sukowati

  Sragen Cabang Boyolali ? 2. Bagaimana tingkat pertumbuhan nasabah dan dana produk Deposito iB

  Mudharabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali ? C.

   Tujuan Penulisan 1.

  Dapat mengetahui prosedur produk Deposito iBMudharabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

  2. Dapat mengetahui perhitungan nisbah bagi hasil produk Deposito iBMudharabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

  3. Dapat mengetahui tingkat pertumbuhan nasabah produk Deposito iBMudharabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

D. Kegunaan Penelitian

  Selain tujuan diatas, penelitian ini juga mempunyai kegunaan-kegunaan baik bagi mahasiswa, perguruan tinggi, maupun Bank Syariah. Kegunaannya antara lain: 1.

  Bagi Mahasiswa

  a) Untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai bagaimana penerapan akad Mudharabah pada produk deposito.

  b) Untuk menerapkan dan mengembangkan pembelajaran yang telah diperoleh selama melakukan perkuliahan kemudian dikembangkan dengan teori dan praktek dalam penelitian.

2. Bagi Perguruan Tinggi

  a) Untuk memberikan informasi kepada pembaca ataupun mahasiswa

  Untuk menambah literatur pada perpustakaan IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Salatiga.

3. Bagi Lembaga Bank

  Sebagai salah satu bahan masukan bagi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali untuk mengevaluasi diri dan meningkatkan perannya sebagai lembaga keuangan.

  Penelitian ini dapat memperkenalkan eksistensi BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali di masyarakat luas, memberikan informasi dan pengetahuan tambahan yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan usaha secara Syariah.

E. Penegasan Istilah

  Sebelum membahas lebih lanjut, kiranya penting penulis menjelaskan judul penelitian ini dari permasalahan yang akan penulis bahas, dengan tujuan supaya dapat dimengerti dengan mudah. Adapun judul penelitian yang penulis angkat dalam Tugas Akhir ini adalah: “Analisis Produk Penghimpunan Dana

  Berjangka (Deposito) iB Mudharabah Pada BPRS Sukowati SragenCabang Boyolali 1.

  Analisis Analisis adalah penyelidikan dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui suatu peristiwa atau karangan dan mengetahui apa sebab- sebabnya, bagaimana duduk perkaranya (Poerwadarminta, 2006: 37).

  Simpanan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada bank, berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler: 2001).

3. Deposito

  Pengertian Simpanan berjangka atau deposito adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan pihak yang bersangkutan (Santoso, 1996: 67).

4. Pengertian Mudharabah

  Mudharabah adalah suatu perkongsian antara dua pihak dimana pihak

  pertama (shahibul al-mal) menyediakan dana, dan pihak kedua (mudharib) bertanggungjawab atas pengelolaan usaha (Muhamad, 2001: 13). Keuntungan tanggungjawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan dibagikan sesuai dengan

  ratio laba yng telah disepakati bersama secara advance, manakala rugi shahibul al-mal akan kehilangan sebagian imbalan dari kerja keras dan

  keerampilan manajerial (managerial skill) selama proyek berlangsung.

F. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian dan Pendekatan mekanisme transaksi deposito Mudharabah .

  2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BPRS Sukowati Sragen Kantor Cabang Boyolali Jl. Pandanaran No. 231 Boyolali.

  3. Kebutuhan dan Sumber Data Kebutuhan dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu: a.

  Data primer Data primer merupakan data yang didapat langsung dari tempat penelitian 1)

  Informan Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2000:90).Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah Pimpinan dan para pegawai di BPRS Sukowati Sragen Kantor Cabang Boyolali.

  b.

  Data sekunder Menurut Mudrajat data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat. Teknik Pengumpulan Data a.

  Metode Observasi Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada suatu obyek yang akan diteliti

  (Arikunto, 2010: 204).

  b.

  Metode Studi Pustaka Metode studi pustaka yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang bersangkutan, baik dari sumber pustaka maupun dari lembaga yang diteliti.

  5. Analisis Data Seluruh data penelitian yang telah dikumpulkan ataupun diperoleh dianalisa secara kualitatif dengan cara menggambarkan masalah secara jelas dan mendalam. Mengumpulkan informasi dari Manager, Pegawai dan pihak-pihak yang terkait. Kemudian akan membandingkan antara informan satu dengan informan yang lainnya mengenai kevalidan data.

6. Tahap - tahap Penelitian a.

  Penelitian pendahuluan Penulis mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan Deposito Mudharabah pada saat ini.

  b.

  Pengembangan desain Setelah penulis mengetahui banyak hal tentang produk deposito

  Mudharabah .

  c.

  Penelitian sebenarnya Penulis melakukan penelitian dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian untuk meneliti secara lebih mendalam tentang proses transaksi produk deposito Mudharabah.

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika Penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal yang akan dilaporkan secara sistematis bab demi bab agar hasil penelitian memperoleh gambaran yang berurutan saling berkaitan dalam laporan. Sistem penulisan laporan adalah sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, kerangka teoritik, metode-metode penelitian, sistematika penulisan.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA. Bab ini yang berisi tentang analisis produk penghimpunan dana berjangka (Deposito) Mudharabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

  BAB III : LAPORAN OBJEK. Bab ini menyajikan gambaran umum analisis produk penghimpunan dana berjangka (Deposito) Mudharabah pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

  BAB IV : ANALISIS. Bab ini berisikan tentang pokok masalah yang saran.

  LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka

  Analisis Produk Penghimpunan Dana Berjangka (Deposito) Mudharabah saat ini telah memiliki banyak referensi yang membahasnya, banyak peneliti sebelumnya dan peneliti baru yang membahas tentangnya. Pembahasan yang telah ada sebelumnya dalam bentuk jurnal, buku, tugas akhir, tesis, skripsi maupun karya ilmiah lain masih berkisar sederhana. Penelitian tersebut antara lain:

  Pertama Tugas Akhir Siti kholidatuljannah yang berjudul “Strategi Produk Penghimpunan Dana Deposito Mudharabah Di BPRS PNM Binama

  Semarang” di BPRS PNM Binama Semarang menunjukkan bahwa salah satu

  contoh produk pembiayaan yang dimiliki di BPRS PNM Binama Semarang adalah produk penghimpunan dana deposito mudharabah bertujuan untuk menampung masyarakat yang mempunyai kelebihan dana sehingga bisa diputar kembali dari produk penghimpunan dana deposito tersebut untuk menyalurkan dana kemasyarakat.

  Kedua Tugas Akhir Titi Yuli Sofiana yang berjudul “Analisis Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada PT BPRS PNM Binama

  Semarang” bahwa akad yang digunakan produk deposito mudharabah di BPRS

  PNM Binama adalah akad mudharabah mutlaqah. Analisis perhitungan bagi faktor-faktor di atas menghasilkan rate of return.

  

Ketiga Tugas Akhir Lailatul Badriyah yang berjudul

“Produk

  

Simpanan Deposito Batara Syariah Pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah

Su rakarta” menunjukkan strategi pemasaran sangat berpengaruh terhadap

  perkembangan nasabah. Di mana setiap bulannya mengalami peningkatan baik nasabah pendanaan maupun nasabah pembiayaan. Data nasabah pendanaan periode Juni 2009 Deposito berjumlah 1344 orang, nasabah tabungan 25.040 orang, dan giro 582 orang. Jadi jumlah total nasabah simpanan 27.383 orang. Dan perhitungan nisbah bagi hasil dana pihak ketiga porsi untuk nasabah 65% lebih tinggi di bandingkan dengan bank yaitu 35%.

  Perbedaan mendasar penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya adalah peneliti melakukan penelitian dibidang ekonomi islam khususnya syariah. Dalam penelitian yang terdahulu menjelaskan strategi pemasaran, perhitungan bagi hasil dan tingkat perkembangan nasabah pada produk deposito mudharabah.Sedangkan pada penelitian sekarang berbeda, bukan hanya berfokus pada strategi pemasaran, perhitungan bagi hasil dan tingkat perkembangan nasabah tetapi menjelaskan tentang analisis produk deposito

  

mudharabah yang didalamnya membahas tentang prosedur deposito mudharabah,

  perhitungan nisbah bagi hasil, dan tingkat pertumbuhan nasabah produk deposito mudharabah .

   Kerangka Teoritik

  Bank adalah lembaga keuangan masyarakat yang merupakan perantara dari mereka yang kelebihan uang dengan mereka yang kekurangan uang (Sinungan, 1997:79).

  Bank sebagai salah satu sarana keuangan bagi masyarakat yang memiliki dua fungsi pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dan bank telah menunjukkan peran yang penting dan berhasil sebagai lembaga keuangan dalam menjembatani para penabung dengan para investor.

1. Tinjauan umum Mudharabah a.

   Pengertian Mudharabah Mudharabah berasal dari akronim, “Ad-dhorbu fi’I ardhi”

  bepergian untuk berdagang.Sinonim kata ini ialah qiradh, yang berasal dari kata Al-Qardhu atau potongan, karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungannya, dan sering pula disebut dengan kata muamalah. Menurut Imam Syafi’i, Qiradh menurut logat, artinya seseorang pergi berdagang. Menurut istilah harta yang diserahkan kepada seseorang supaya diperdagangkan, sedang keuntungan dibagi (bersyarikat) antara keduanya (Sabiq, 1987: 31). dibagi menurut kesepakatan bersama. “Apabila terjadi kerugian dalam perdagangan tersebut, kerugian ini ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal.Definisi ini menunjukkan bahwa yang diserahkan kepada pekerja (ahli dagang) tersebut adalah berbentuk modal, bukan manfaat seperti penyewaan rumah (Dahlan, 1996: 1196).

  Menurut para fuqaha, mudharabah ialah akad antara dua pihak (orang) saling menanggung, salah satu pihak menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk diperdagangkan dengan bagian yang telah ditentukan dari keuntungan, seperti setengah atau sepertiga dengan syarat- syarat yang telah ditentukan.

  Menurut Hanafiyah, mudharabah adalah memandang tujuan dua pihak yang berakad dan berserikat dalam keuntungan (laba), karena harta diserahkan kepada yang lain dan yang lain punya jasa mengelola harta itu. Sayyid Sabiq berpendapat, mudharabah ialah akad antara dua belah pihak untuk salah satu pihak mengeluarkan sejumlah uang untuk diperdagangkan dengan syarat keuntungan dibagi dua sesuai dengan perjanjian. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN- MUI/IV/2000, Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh LKS kepada pihak lain untuk usaha yang produktif.

  Setelah diketahui beberapa pengertian yang dijelaskan oleh para kesepakatan (Suhendi, 2010: 138).

  b. Karakteristik Mudharabah

  Keuntungan usaha secara mudharabah , dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.Apabila rugi, ditanggung oleh pemilik modal selama bukan akibat kelalaian si pengelola.Namun, seandainya kerugian tersebut disebabkan oleh kelalaian atau kecurangan pengelola, maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi (Ali, 2008: 41).

  c. Jenis- jenis Mudharabah

  Secara umum jenis-jenis mudharabah terbagi menjadi dua yaitu, mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.

  1) Mudharabah Mutlaqah

  Pada Mudharabah mutlaqah pemodal tidak mensyaratkan kepada pengelola untuk melakukan jenis usaha tertentu. Jenis usaha yang akan dijalankan oleh mudharib secara mutlak diputuskan oleh

  mudharib yang dirasa sesuai sehingga disebut mudharabah tidak terikat atau tidak terbatas.

  2) Mudharabah Muqayyadah

  Pada Mudharabah muqayyadah pemodal mensyaratkan kepada pengelola untuk melakukan jenis usaha tertentu pada tempat dan sedangkan mudharabah muqayyadah biasa diaplikasikan dalam pendanaan maupun pembiayaan (Ascarya, 2012: 67).

d. Rukun dan Syarat Mudharabah

  Menurut Sayyid Sabiq, rukun mudharabah adalah ijab dan qabul yang keluar dari orang yang memiliki keahlian. Sedangkan menurut ulama Syafi’iyah, rukun-rukun mudharabah ada enam, yaitu: 1.

  Pemilik barang yang menyerahkan barang-barangnya 2. Orang yang bekerja, yaitu mengelola barang yang diterima dari pemilik barang

  3. Akad mudharabah, dilakukan oleh pemilik dengan pengelola barang 4.

  Mal, yaitu harta pokok atau modal 5. Amal, yaitu pekerjaan pengelolaan harta sehingga menghasilkan laba 6. Keuntungan.

  Syarat-syarat sah mudharabah berhubungan dengan rukun-rukun

  mudharabah itu sendiri. Syarat-syarat sah mudharabah adalah sebagai

  berikut: 1.

  Modal atau barang yang diserahkan itu berbentuk uang tunai. Apabila barang itu berbentuk mas atau perak batangan (tabar), mas hiasan atau barang dagangan lainnya, mudharabah tersebut batal.

  2. Bagi orang yang melakukan akad disyaratkan mampu melakukan

  Modal harus diketahui dengan jelas agar dapat dibedakan antara modal yang diperdagangkan dengan laba atau keuntungan dari perdagangan tersebut yang akan dibagikan kepada dua belah pihak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

  4. Keuntungan yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik modal harus jelas presentasenya, umpamanya setengah, sepertiga, atau seperempat.

  5. Melafazkan ijab dari pemilik modal, misalkan aku serahkan uang ini kepadamu untuk dagang jika ada keuntungan akan dibagi dua dan

  Qabul dari pengelola.

  6. Mudharabah bersifat mutlak, pemilik modal tidak mengikat pengelola harta untuk berdagang di Negara tertentu, memperdagangkan barang-barang tertentu, pada waktu-waktu tertentu, sementara di waktu lain tidak karena persyaratan yang mengikat sering menyimpang dari tujuan akad mudharabah, yaitu keuntungan. Bila dalam mudharabah ada persyaratan-persyaratan, maka mudharabah tersebut menjadi rusak (fasid) menurut pendapat al-

  Syafi’i dan Malik. Sedangkan menurut Abu Hanifah dan Ahmad Ibn Hanbal, mudharabah tersebut sah (Suhendi, 2010: 140).

e. Manfaat akad Mudharabah

  Manfaat akad mudharabah antara lain :

  Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan ssecara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/ hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami

  negativespread

  3) Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow/ arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah

  4) Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benar- benar halal, aman dan menguntungkan karena keuntungannya yang konkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan satu jumlah bunga tetap berapapun keuntungannya yang dihasilkan nasabah, sekalian merugi dan terjadi krisis ekonomi. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, Bank pembiayaan rakyat syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga.

f. Aplikasi Mudharabah dalam Bank Syariah

  Aplikasi dalam perbankan akad mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pendanaan dan pembiayaan.Adapun uraian sistem perbankan syariah dalam mengaplikasikan sistem mudharabah sebagai Di dalam praktik perjanjian dilaksanakan dalam bentuk perjanjian baku(standard contract). Hal ini bersifat membatasi atas kebebasan kontrak. Adanya pembatasan dimaksud, berkaitan dengan kepentingan umum agar perjanjian baku itu diatur dalam undang- undang atau setidak-tidaknya diawasi oleh pihak Dewan Pengawas Syariah Nasional.

  2) Bentuk akad produk tabungan mudharabah di bank syariah dimaksud, dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis yang disebut perjanjian bagi hasil.

  3) Dalam perjanjian tertulis akad perjanjian tabungan mudharabah disebutkan nisbah bagi hasil pemilik dana(shahibul maal) dan untuk pengelola dana (mudharib). Nisbah bagi hasil ini berlaku sampai berakhirnya perjanjian. Perjanjian ini mengikat dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan syarat-syarat dan ketentuan umum.

  4) Pelaksanaan akad tabungan mudharabah terjadi apabila ada calon nasabah yang akan menabung atau meminjam modal dari bank syariah. Dalam akad perjanjian tertulis tersebut sebelum ditandatangani oleh calon nasabah, penabung terlebih dahulu mempelajari dan apabila calon nasabah menyetujui perjanjian dimaksud, maka calon nasabah mendatangani perjanjian.

  Sistem amanah (kepercayaan) Seseorang memperoleh pinjaman karena pihak bank mempunyai kepercayaan kepada peminjam.Karena itu, pemberian pinjaman kepada seseorang karena ada kepercayaan dari pihak bank. Tanpa ada kepercayaan dari pihak bank dikhawatirkan dana yang diserahkan oleh pihak bank disalahgunakan oleh pihak nasabah dan/atau tidak dibayar/dikembalikan kepada pihak bank pinjaman dimaksud.

2. Deposito Mudharabah a. Pengertian Deposito Mudharabah

  Menurut UU Perbankan No. 21 Tahun 2008, Deposito adalah: Investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan Akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah dan/ atau UUS. Yang dimaksud dengan Deposito Mudharabah adalah secara bahasa yaitu berasal dari kata dharb, artinya memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha (Antonio, 2001: 135).

  Menurut karnaen Poerwataatmadja, Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang biasanya jangka waktu penetapan deposito telah ditetapkanoleh bank

   Ketentuan Umum Deposito Mudharabah

  Adapun ketentuan umum dalam produk deposito mudharabah sebagai berikut: 1)

  Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. 2)

  Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta kartu ATM dan atau alat penarikan lainnya kepada penabung. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan. 3)

  Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun tidak diperkenankan mengalami saldo negative. 4)

  Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila pada akad sudah dicantumkan perpanjangan otomatis maka tidak perlu dibuat akad baru.

  Ketentuan-ketentuan yang lain yang berkaitan dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah (Karim: 98).

c. Landasan Syariah dan Hukum

  QS. Al- Jum’ah: 10

  

  10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

  QS. Al-Baqarah: 198

  





  198. tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam[125]. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang sesat.

  Qur’an diatas, Fatwa Dewan Syariah Nasional, juga menjadi pedoman mengenai keabsahan produk perbankan syariah di Indonesia. Tentang produk Deposito Mudharabah adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional No.03/DSN-MUI/IV/2000 tanggal

  26 Dzulhijjah 1420 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 1 April 2000 Miladiyah, memutuskan:

  1) Deposito yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu deposito yang berdasarkan pehitungan bunga. Sedangkan deposito yang dibenarkan, yaitu Deposito yang berdasarkan prinsip Mudharabah.

  2) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.

  3) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan sebagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain.

  4) Modal harus dinyatakan dengan jumlah, dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

  5) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

  6) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan

  Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan (Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, 2003: 19).

d. Mekanisme Transaksi Deposito Mudharabah

  Dalam hal jangka waktu deposito baik bank konvensional maupun syariah ternyata sama, berkisar 1, 3, 6, 12 bulan. Tapi jika deposan mengambil dananya sebelum jangka waktu yang telah disepakati maka bank syariah dan konvensional menanggapi berbeda. Pada bank konvensional akan dikenakan penalty rate dimana hasil penalty itu akan dijadikan sebagai pendapatan oleh bank, tetapi pada bank syariah biasanya hasil dari penalty itu bukan untuk bank melainkan akan disalurkan ke pihak ZIS.

  Apabila kita ingin mendepositokan uang kita, maka kita harus mengisi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan bank. Adapun mekanisme pembukaan sampai pencairan deposito, syarat dan kondisi apa saja yang ada pada deposito mudharabah nampak sebagai berikut:

1. Pembukaan Deposito Mudharabah

  a) Untuk perorangan

  1) Nasabah membawa kelengkapan identitas asli, kemudian copynya diberikan ke pihak bank.

  2) Mengisi aplikasi pembukaan rekening yang telah disediakan