PENERAPKANVARIASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS SAROJA NU UNDAANKIDULDEMAK - STAIN Kudus Repository

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu semua data yang

  terkumpul diperoleh dari lapangan, sehingga peneliti benar-benar terjun ke

  1

  lokasi penelitian. Lokasi tersebut yaitu di kelas VIII MTs SAROJA NU, serta responden yang dituju yaitu Guru Sejarah Kebudayaan Islam, Kepala Madrasah serta Peserta didik.

  Jadi penelitian ini dilakukan guna untuk memperoleh data yang jelas dan akurat. Peneliti meneliti penerapan dari variasi media pembelajaran pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak. Dan pengimplementasian variasi media pembelajaran sendiri dilakukan di ruang kelas VIII MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian, data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat

  2

  prediksi, maupun mempelajari implementasi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini data yang diperoleh peneliti dari lokasi berupa kata-kata bukan angka. Kata-kata tersebut bisa berupa bentuk lisan maupun tulisan. Melalui pendekatan kualitatif data yang diperoleh lengkap dan mendalam. Dengan demikian, penerapan dari variai media pembelajaran dapat terungkap dengan lengkap dan tuntas.

  Berdasarkan uraian di atas, maka metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, agar dapat memperoleh 1 Mulyana

  Deddy , Metodologi Peneitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Social Lainnya, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002, hlm.174 data sebanyak-banyaknya yakni dengan cara mendiskripsikan penerapan variasi media pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII, serta waktu dan tempat terjadinya kegiatan peserta didik diamati secara alamiah. Dan mendiskripsikan hasil analisis penerapan variasi media pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam bentuk narasi setelah data tersebut dikumpulkan, dengan demikian peneliti akan mengetahui secara menyeluruh tentang respon dan hasil belajar peserta didik dengan adanya penerapan variasi media pembelajaran, serta kendala atau hambatan yang dihadapi dalam proses pembelajaran berlangsung, khususnya pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak.

B. Sumber Data Penelitian

  Pada penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan umumnya berbentuk kata-kata, gambar-gambar dan kebanyakan bukan angka-angka, kalaupun ada angka maka itu termasuk sebagai penunjang, dan dimaksud meliputi transkip wawancara, catatan data lapangan, foto-foto dokumen pribadi, nota dan catatan

  3 lainnya.

  Dalam penelitian sangat membutuhkan dat-data yang dijadikan acuan, dalam penelitian ini diambil dari berbagai sumber, diantaranya:

1. Data primer

  Data primer merupakan data autentik atau data langsung atau tulisan tokoh tersebut, data primer diperoleh langsung dari penelitian lapangan (field research) melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang berupa wawancara (interview), observasi, dokumentasi dan penggunaan instrumen

  4

  pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuan penelitian. Data diperoleh melalui observasi yang bersifat langsung dari wawancara dengan 3 subjek yang bersangkutan.

  

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Pustaka Setia, Bandung, 2002, hlm. 61

  Sumber data yang diperoleh dari wawancara meliputi:

  a. Kepala madrasah MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak (yaitu Bapak Sakdul Hadi), data yang diperoleh terkait letak geografis dan kondisi umum MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak.

  b. Guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak (yaitu Bapak Sugiyono), data yang diperoleh terkait pelaksanaan atau proses pembelajaran dengan menerapkan variasi media pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak.

  c. Siswa kelas VIII MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak (yaitu Riska Prastika, Mafatikur Rohmah, Heny Septyan Setiyawati dan Lailatul Musyafa’ah), data yang diperoleh terkait respon dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan diterapkannya variasi media pembelajaran.

2. Data sekunder

  Data sekunder atau data kedua merupakan data yang diperoleh lewat pihak yang lain, tidak langsung diperoleh dari sumber penelitian. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.

5 Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui media

  perantara yang umumnya berbentuk catatan atau laporan, data, dokumen yang berkaitan erat dengan pembahasan dalam penelitian ini, seperti contoh diperoleh melalui buku-buku dan skripsi hasil penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan yang saat ini peneliti lakukan.

  Selain itu data diperoleh melalui file MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak berupa tinjauan historis madrasah, letak geografis, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, data pendidik dan kependidikan, data peserta didik, data sarana dan prasarana, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) tantang penerapan variasi media pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak. Data ini digunakan peneliti untuk melengkapi data primer, supaya memperoleh hasil yang lebih kredibel dan akurat.

  C. Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian yang ditetapkan penulis adalah di MTs SAROJA NU yang beralamat kan di Jl. KH. Umar, desa Undaan Kidul, kecamatan Karanganyar, kabupaten Demak, Kode Pos 59582, Provinsi Jawa Tengah. Status madrasah ini adalah madrasah swasta yang terakreditasi B. peneliti memilih lokasi tersebut dengan beberapa alasan, yaitu karena di MTs SAROJA NU menerapkan variasi media pembelajaran serta pertimbangan jarak dan waktu yang ditempuh peneliti dalam melakukan penelitian, hal ini akan lebih mempermudah peneliti untuk menjalankan suatu proses penelitian.

  D. Teknik Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data dalam penelitian yang berbentuk field

  research ini digunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara

  Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan yang lain. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara kualitatif yang bertujuan menggali fokus penelitian secara mendalam, karena itu dilakukan secara berkelanjutan dan pada partisipan tertentu

  6

  mungkin dilakukan berulang-ulang. Wawancara ini juga menggunakan wawancara yang terstruktur (Structured interview), wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa petanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah dipersiapkan. Wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini peneliti akan mendapatkan jawaban yang pasti dan real.

  7 Wawancara ini dilakukan secara langsung kepada pihak-pihak yang

  terkait, yaitu:

  a. Kepala MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak tentang sejarah berdirinya madrasah, visi dan misi Madrasah, keadaaan guru, siswa, sarana prasarana dan upaya yang dilakukan pihak madrasah dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih modern, variai media pembelajaran apa yang sering diterapkan oleh guru, alat yang digunakan untuk mendukung dalam proses pembelajaran.

  b. Guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tentang proses pembelajaran dengan menerapkan variasi media pembelajaran.

  c. Siswa kelas VIII di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak tentang tanggapan mereka terhadap pelaksanaan proses pembelajaran.

  Untuk menjaga kredibilitas hasil wawancara tersebut, maka perlu adanya pencatatan data. Adapun alat yang digunakan dalam wawancara adalah alat perekam, kamera, buku dan bolpen untuk mencatat.

2. Observasi

  Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Karena penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk pendekatan penelitian kualitatif, maka observasi yang penulis lakukan adalah observasi terus terang. Dalam hal ini penulis dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian.

  8 Peneliti menyatan terus 7 Melalui pengamatan yang dilakukan peneliti di lapangan, banyak sekali metode yang

dipergunakan, salah satu metode yang peneliti gunakan adalah metode wawancara, metode

wawancara yang dimaksut adalah terstruktur (Structured interview), jadi peneliti sudah menyiapkan berbagai pertanyaan dan juga menyiapkan alternative jawaban, Ibid, hlm. 73 terang kepada kepala madrasah bahwa akan melakukan penelitian di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak.

  Dalam Penelitian ini digunakan observasi partisipasi pasif (passive

  participation) yaitu, peneliti datang ke tempat penelitian tetapi tidak ikut

  terlibat dalam kegiatan di tempat penelitian. Dengan partisipasi pasif ini, peneliti dapat mengamati proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam secara langsung yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, serta melakukan analisis terhadap penerapan variasi media pembelajaran beserta kelebihan dan kelemahan dari penerapan variasi media pembelajaran di MTs SAROJA NU.

3. Dokumentasi

  Dokumenasi adalah pengumpulan data mengenai hal-hal yang

  9 berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.

  Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang dapat memperkuat hasil penelitian dari wawancara dan observasi. Dokumen ini berupa data-data yang berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Diantaranya yaitu berkas atau list wawancara, RPP, Silabus, Kalender akademik serta dokumen pada saat observasi diantaranya adalah latar belakang berdirinya madrasah dan visi misi madrasah.

E. Uji Keabsahan Data

  Dalam menguji keabsahan data dalam metode kualitatif, peneliti

  10

  memakai beberapa cara. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Perpanjang pengamatan

  Perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi) semakin terbuka, semakin mempercayai sehingga tidak ada

9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta,

  11

  informasi yang disembunyikan lagi. Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, akan difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh tentang penerapan variasi media pembelajaran setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, dan dirasa sudah sukup untuk dijadikan data penelitian, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

  2. Meningkatkan ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan kesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam oleh peneliti secara pasti dan

  12

  sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan, maka dapat dilakukan pengecekan kembali tentang data yang ditemukan itu salah atau tidak dan dapat dideskripsikan data tentang penerapan variasi media pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

  3. Triangulasi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Triangulasi yang peneliti lakukan meliputi:

a. Triangulasi Sumber

  Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan 11 dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

  Dengan perpanjang pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan

pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan

ini, maka hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk, semakin akrab dan saling

terbuka serta saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi, Ibid, sumber. Hal ini digunakan untuk membandingkan hasil wawancara tentang penerapan variasi media pembelajaran pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak dari sumber yang berbeda dari penelitian. Sumber tersebut diperoleh dari guru SKI, siswa, dan kepala madrasah di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak. Seperti dalam penelitian ini dilakukan triangulasi sumber tentang Penerapan variasi media pembelajaran yang dilakukan guru pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, yang selanjutnya peneliti mengecek data tersebut kepada kepala madrasah, dan datanya benar, maka data tersebut kredibel.

b. Triangulasi Teknik

  Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

  13

  yang berbeda. Jadi dimulai dengan wawancara, lalu dicek lagi dengan observasi, dan terakir dicek dengan dokumentasi. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka dilakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data tentang penerapan variasi media pemmbelajaran dari teknik pengumpulan data berupa wawancara, kemudian penelitian mengecek data tersebut melalui teknik yang berbeda, yaitu melalui observasi dan dokumentasi.

4. Diskusi dengan teman sejawat

  Hal ini dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data tambahan dan masukan-masukan yang mana hasil dari diskusi ini akan mempertajam hasil penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan 13 rekan-rekan sejawat. Dengan teknik ini penulis tidak hanya mendapatkan

  Dalam triangulasi teknik, peneliti harus memadukan atau mengecek kembali kebenaran informasi terkait penerapan variasi media pembelajaran dengan sendirinya tetapi bentuk partisipasi dari teman sejawat.

  5. Menggunakan bahan refrensi Bahan referensi yang dimaksud disini adalah adanya pendukung

  14

  untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian ini, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga lebih dapat dipercaya. Seperti hasil wawancara tentang penerapan variasi media pembelajaran kepada kepala madrasah, guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, dan peserta didik perlu adanya dokumentasi berupa transkip wawancara dan foto dengan para narasumber.

  6. Member check Proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data untuk mengetahui sejauh mana data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Setelah beberapa kali melakukan wawancara dengan sumber data terkait penerapan variasi media pembelajaran pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak, serta dokumentasi agar data tersebut benar- benar valid dan sesuai dengan kondisi yang ada. Di sini peneliti akan melakukan pengecekan kembali kepada guru mata pelajaran untuk mengecek apakah data yang diperoleh sudah lengkap dan sesuai dengan kondisi yang ada di madrasah.

F. Teknik Analisis Data

  Analisa data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu, diperoleh data yang kredibel. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data sudah penuh. Aktifitas analisis data dan model ini ada 3 langkah yaitu data reduction, data display,

  15 dan verification.

1. Data Reduction (reduksi data)

  Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya dan

  16

  membuang yang tidak perlu. Jadi melihat data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang berkaitan dengan penelitian seperti hasil observasi, hasil wawancara dan dokumentasi, memfokuskan pada hal-hal tersebut, dicari tema dan polanya sesuai dengan penerapan variasi media pembelajaran dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan

  Dalam hal ini, peneliti merangkum data yang telah diperoleh dilapangan berupa hasil observasi proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan menerapkan Variasi media pembelajaran, dan hasil wawancara dengan kepala madrasah, guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan siswa kelas VIII MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak tentang penerapan variasi media pembelajaran. Setelah data 15 diperoleh dari lapangan kemudian dipilih yang penting, membuat kategori

  Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R&D, ALFABETA, Bandung, 2015, hlm. 337. 16 Pereduksian data dilakukan oleh peneliti disaat semua data sudah terkumpul, pada tahap

  dan membuang yang tidak perlu kemudian data yang telah terpilih tersebut dikaitkan dengan teori-teori yang signifikan mengenai variasi media pembelajaran. Dari data yang direduksi ini diperoleh data tentang penerapan variasi media pembelajaran yang dapat dilakukan melalui pola pemanfaatan kelas.

2. Data Display (penyajian data)

  Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay kan data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, dapat juga berupa bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat sejenisnya, dengan mendisplay data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Jadi mendisplay data merupakan cara menyajikan data ke dalam pola atau menghubungkan antara kegiatan satu dengan yang lain.

  Mulai dari persiapan pembelajaran sebelum menerapkan variasi media pembelajaran yaitu merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) hingga dalam pengimplementasian variasi media pembelajaran yaitu siswa diminta membaca materi sebentar, setelah itu guru memutarkan film terkait materi, setelah pemutaran fim selesai, guru meminta siswa bertanya terkait materi atau dari tayangan film yang belum difahami. Setelah selesai, kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi media kartu untuk menjadi alat diskusi, lalu siswa meresum hasil diskusi masing-masing. Penerapan variasi media pembelajaran tersebut yaitu dengan cara selang-seling atau bergantian. penerapan variasi media pembelajaran juga dapat memberikan dampak baik yaitu berbagai tipe belajar siswa yang berbeda dalam menerima dan menyerap materi dapat terpadu, sehingga siswa yang memiliki perbedaan diajarkan dengan bersamaan, seperti siswa yang memiliki tipe belajara visual dapat mengamati visualisasi film, yang memiliki tipe belajar auditif dapat menyimak suara dari film dan keterangan guru, dan bagi tipe kinestetik dapat belajar dengan media kartu diskusi, sehingga siswa tersebut dapat mengekspresikan hasil diskusi dengan berprsesntasi di muka kelas. Sdengan melihat keterpaduan tersebut maka dalam pencapaian indikator dapat berjalan bersama dan mampu menuai prestasi baik dalam pembelajaran.

  Display data dapat disajikan melalui bagan dibawah ini untuk

  melihat bagaimana penerapan variasi media pembeajaran di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak.

  Gambar: 3.1, Display Data

  Pemilihan Variasi Media Macam Media Pembelajaran

  Pembelajaran Keterpaduan

  Berbagai macam Tipe Belajar

3. Data Verification (kesimpulan)

  Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kemabli ke lapangan mengumpulkan data, maka

  17 kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

  Penarikan kesimpilan ini dilakukan dengan memilih hal-hal yang penting kemudian membuat kategor-kategori apakah hasil dari pembelajaran berpengaruh dalam perkembangan perilaku atau perubahan nilai. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah mengenai deskripsi tentang penerapan variasi media pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs SAROJA NU Undaan Kidul Demak serta faktor pendukung dan penghambatnya, seperti yang dirumuskan sejak awal tetapi mungkin juga tidak, tergantung dari kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal dengan didukung bukti valid dan konsisten yang menghasilkan kesimpulan yang kredibel atau kesimpulan awal yang bersifat sementara akan mengalami perubahan jika ditemukan bukti yang kuat dan mendukung yang akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN REACTIVE TEACHING DENGAN PEREDUKSIAN SIKAP APATIS SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS NU MAFATIHUL ULUM SIDOREKSO KALIWUNGU KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 7

HUBUNGAN REACTIVE TEACHING DENGAN PEREDUKSIAN SIKAP APATIS SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS NU MAFATIHUL ULUM SIDOREKSO KALIWUNGU KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 25

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian - HUBUNGAN REACTIVE TEACHING DENGAN PEREDUKSIAN SIKAP APATIS SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS NU MAFATIHUL ULUM SIDOREKSO KALIWUNGU KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 16

HUBUNGAN REACTIVE TEACHING DENGAN PEREDUKSIAN SIKAP APATIS SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS NU MAFATIHUL ULUM SIDOREKSO KALIWUNGU KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 28

PENERAPAN METODE MIND MAP DAN GALLERY WALK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS N 2 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 9

PENERAPAN METODE MIND MAP DAN GALLERY WALK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS N 2 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 37

PENERAPAN METODE MIND MAP DAN GALLERY WALK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS N 2 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 50

PENGARUH TEKNIK ONE MINUTE PAPER DAN TEKNIK ASK THE WINNER TERHADAP KECERDASAN INTRAPERSONAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MANBA’UL HUDA KALITEKUK KARANGANYAR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2015/2016. - STAIN Kudus Repository

0 0 58

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENERAPKANVARIASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS SAROJA NU UNDAANKIDULDEMAK - STAIN Kudus Repository

0 1 9

PENERAPKANVARIASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS SAROJA NU UNDAANKIDULDEMAK - STAIN Kudus Repository

0 1 18