Efektivitas Penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII 1 SMP Negeri 26 Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

EFEKTIVITAS PENERAPAN GOAL ORIENTED EVALUATION MODEL

  

(GOEM) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

SISWA KELAS VII

1 SMP NEGERI 26 MAKASSAR

  

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

  Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Oleh

  

M I R N A W A T I

20402106041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

  

2010

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Makassar, 11 Juni 2010 Penyusun

  M i r n a w a t i

  NIM: 20402106041

  

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

هلا ئلعو دمحمان ديس ,نيلس رملاو ءايبنلاا فرشا ئلع ملاسلاو ةلاصلاو ,نيملاعلا ّبر للهدمحلا

.

  دعباما ,نيعمجا هبحصو

  Syukur Al-hamdulillah penulis panjatkan ke Hadirat Allah swt, karena berkat Rahmat dan Kasih Sayang-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Demikian pula salawat dan salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad saw, sebagai utusan Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia di muka bumi.

  Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, baik dalam bentuk dorongan moril maupun materil, skripsi ini tidak mungkin dapat terjuwud seperti yang diharapkan. Oleh karena itu penulis patut menyampaikan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. H. Azhar Arsyad. M.A selaku rektor UIN Alauddin Makassar dan para Pembantu Rektor UIN Alauddin Makassar.

  2. Bapak Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar beserta seluruh stafnya atas segala pelayanan yang diberikan kepada penulis.

  3. Bapak Drs. Thamrin Tayeb. M. Si selaku ketua dan St. Hasmiah Mustamin S.Ag.

  M.Pd selaku sekretaris Program Studi Pendidikan matematika serta stafnya atas dapat terselesaikan.

  4. Drs. Moh. Ibnu Sulaiman, M. Ag dan Drs. Saprin Sagena, M. Pd . sebagai Bapak pembimbing yang dengan ikhlas menyediakan waktu dan tenaga serta pikirannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ayahanda Ruru dan Ibunda Jawariah yang sangat kusayangi yang telah membesarkan penulis dengan berlimpah kasih sayang dan membiayai penulis tanpa rasa lelah sehingga penulis bisa menyelesaikan pendidikan sampai pada perguruan tinggi.

  6. Kakak-kakakku tercinta: Ernawati, Rusdang, Muh.Rais, Irmayanti, Mirayanti serta semua keluarga. Terima kasih atas semua yang telah kalian berikan selama ini.

  7. Sahabat–sahabatku: Mia, Inna, Ria, rekan-rekan MaThreeFour 06’ dan seluruh mahasiswa jurusan pendidikan matematika UIN Alauddin Makassar serta rekan- rekan KKN angkatan 45 yang tak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu, terkhusus buat seseorang yang selalu memberi perhatian dan motivasi.

  Akhirnya hanya kepada Allah jualah penulis serahkan segalanya. Semoga semua pihak yang banyak membantu penulis mendapat pahala dari Allah swt. Amien .

  Ya Rabbal Alamin

  Penulis

  Mirnawati

  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ..................................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah ………………………………………...............

  C.

  6 Hipotesis Penelitian...…………………………………...................

  D.

  7 Pengertian Operasional Variabel......................................................

  E.

  9 Tujuan Penelitian .............................................................................

  F.

  9 Manfaat Penelitian ................................…………………………..

  G.

  10 Garis Besar Isi Skripsi……………………………………..............

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

  13 Hakekat Matematika ………………………………………….

  B.

  15 Hasil Belajar Matematika ...............................................................

  C.

  Goal Oriented Evaluation Model (GOEM)....................................... 25 D.

  Efektivitas Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) dalam Pembelajaran Matematika ................................................................

  29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

  31 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian ............................................

  Populasi dan Sampel .......................................................................

  26 Makassar Sebelum Penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) ............................................................................................. 45 2.

  64 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 62 B. Implikasi Penelitian .......................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….

  Pembahasan ………………………………………………………… 60

  1 SMP Negeri 26 Makassar .......................................................................................... 52 B.

  3. Efektivitas Penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) Pada Peningkatan Hasil Belajar siswa kelas VII

  26 Makassar Setelah Penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) ............................................................................................ 48

  1 SMP Negeri

  Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII

  1 SMP Negeri

  D.

  1. Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII

  45

  

Hasil Penelitian …………………………………………………..

  Gambaran Umum SMP Negeri 26 Makassar …………………….. 40 B.

  35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  34 F. Teknik Analisis Data .....................................................................

  33 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

  Instrumen Penelitian ......................................................................

  RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Hlm

  Tabel 1 : Tingkat penguasaan materi ............................................................... 37 Tabel 2 :

  Daftar gedung dan bangunan SMP Negeri 26 Makassar …………. 41 Tabel 3 : Tenaga pengajar SMP Negeri 26 Makassar ………………………. 44 Tabel 4 : Tenaga tata usaha SMP Negeri 26 Makassar ……………………… 44 Tabel 5 : Skor nilai pre-test .............................................................................. 46 Tabel 6 : Statistik skor hasil belajar siswa sebelum penerapan Goal Oriented

  ................................................................ 47

   Evaluation Model (GOEM)

  Tabel 7 : Tingkat penguasaan materi sebelum penerapan Goal Oriented .............................................................. 48

   Evaluation Model (GOEM)

  Tabel 8 : Skor nilai post-test ............................................................................. 49 Tabel 9 : Statistik skor hasil belajar siswa setelah penerapan Goal Oriented

   Evaluation Model (GOEM) ................................................................. 50

  Tabel 10 : Tingkat penguasaan materi setelah penerapan Goal Oriented ................................................................ 51

   Evaluation Model (GOEM)

  Tabel 11 : Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar sebelum dan setelah Diterapkan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM).......... 52 Tabel 12 : Hasil observasi aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar

  1

  selama penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM).......... 53 Tabel 13 : Analisis skor nilai pre-test dan nilai post-test ................................... 56

  

ABSTRAK

  Nama : MIRNAWATI NIM : 20402106041 Judul Skripsi : Efektivitas Penerapan Goal Oriented Evaluation Model

  (GOEM) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa

  Kelas VII SMP Negeri 26 Makassar

1 Skripsi ini membahas tentang Efektivitas Penerapan Goal Oriented

  dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa

  Evaluation Model (GOEM)

  Kelas VII SMP Negeri 26 Makassar dengan permasalahan 1) Bagaimana gambaran

  1

  hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar sebelum

  1

  penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM). 2) Bagaimana gambaran hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar setelah penerapan

  1

  3) Apakah penerapan Goal Oriented Goal Oriented Evaluation Model (GOEM).

  

Evaluation Model (GOEM) efektif pada mata pelajaran matematika siswa kelas

  

VII SMP Negeri 26 Makassar. Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui

  1

  pelaksanaan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) dalam belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar. Untuk mengetahui hasil belajar

  1

  matematika siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar yang menggunakan Goal

1 Oriented Evaluation Model (GOEM) . Untuk mengetahui efektifitas Goal Oriented

  

Evaluation Model (GOEM) terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa

kelas VII SMP Negeri 26 Makassar.

1 Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah

  siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar tahun pelajaran 2009/2010. Sampel penelitian adalah kelas VII SMP Negeri 26 Makassar yang berjumlah 39 orang.

1 Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan

  tes uraian. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan teknik statistik t (uji-t).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Secara umum hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 26 Makassar dengan menggunakan Goal Oriented

1 Evaluation Model (GOEM) dikategorikan tinggi dengan perolehan persentase sebesar

  61,54%, dan Hasil analisis uji hipotesis yang menggunakan uji-t diperoleh dan dengan taraf signifikansi 5 % atau jadi

  tHitung Tabel 13 , 93 t  1 ,

  68 13 , 93 1 , 68 . Sehingga ditolak dan diterima. Dengan t   tH H Hitung Tabel

  1

  demikian penerapan (GOEM) efektif pada

  Goal Oriented Evaluation Model pembelajaran matematika di kelas VII SMP Negeri 26 Makassar.

  1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar para

  siswa di setiap jenjang dan tingkat pendidikan, perlu diwujudkan agar diperoleh kualitas sumber daya manusia Indonesia yang dapat menunjang Pembangunan Nasional. Tugas tersebut bukan hanya tugas guru yang menjadi pelaksana. Tapi juga merupakan tanggung jawab semua tenaga pendidikan, terutama pemerintah dan masyarakat.

  Sebagai seorang pendidik guru harus menguasai cara mengajarkan matematika dengan baik agar tujuan pengajaran dapat tercapai. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur melalui evaluasi atau penilaian karena merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Tolok ukur keberhasilan program pembelajaran matematika adalah hasil belajar siswa.

  Guru sebagai seorang pendidik memegang peranan penting dalam proses pembelajaran yang mengharuskan paling tidak harus memiliki tiga kualifikasi dasar yaitu, menguasai materi,antusiasme dan kasih sayang dalam mengajar dan mendidik. Seorang guru harus mengajar hanya berlandaskan cinta kepada sesama manusia tanpa memandang status sosial ekonomi, agama, kebangsaan dan sebagainya. Misi utama guru mempersiapkan anak didik sebagai individu yang

  1 masyarakat.

  Pola atau model pembelajaran yang digunakan dalam proses

pembelajaran harus dapat membuat matematika terasa mudah dan

menyenangkan. Pembelajaran matematika hendaknya dikaitkan seoptimal

mungkin dengan kehidupan nyata sehingga bermakna dalam kehidupan siswa

dan tidak terlalu abstrak, mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran,

memberi kesempatan kepada siswa secara bertahap, mandiri dalam belajar dan

berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar mengajar, mengadakan evaluasi

  2 dan umpan balik serta memberi penguatan pada siswa.

  Kebanyakan guru berpendapat bahwa apabila siswa sudah belajar dengan rajin, maka hasil belajar mereka akan sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh gurunya. Dengan kata lain, apabila guru sudah mengajar, maka siswa akan mencapai kompetensi yang dituntut kurikulum. Hal ini tidak sepenuhnya benar.

  Evaluasi yang dilakukan guru harus betul-betul mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu guru perlu memperhatikan jenis dan alat evaluasi yang telah ada, apakah masih layak digunakan atau tidak pada saat sekarang ini. Setiap jenis model evaluasi selain memiliki kelebihan juga kekurangan. Untuk 1 Getteng Abd Rahman, Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika (Cet. I; Makassar: Grha Guru, 2009), h. 49. 2 Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Cet. III; Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group, 2008), h. 164.

  satu kekurangan yang dimiliki tes adalah hanya memberikan gambaran mengenai apa yang telah dikuasai dan dimiliki oleh siswa pada saat mengerjakan tes tapi tidak memberikan gambaran mengenai bagaimana siswa memahami pelajaran

  3

  yang telah diberikan oleh guru. Hal seperti ini sering di jumpai di sekolah, misalnya di SMP Negeri 26 Makassar, dimana guru yang mengevaluasi siswanya hanya melihat hasil akhir tanpa melihat komponen yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

  Dalam arti sempit, proses pembelajaran adalah proses pendidikan dalam

lingkup persekolahan, sehingga arti dari proses pembelajaran adalah proses

sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru,

  

4

sumber/fasilitas dan teman sesama siswa.

  Hubungan antara pembelajaran dengan hasil belajar saling berkaitan

karena keberhasilan suatu pembelajaran sangat tergantung dari beberapa faktor

penting, yaitu: (1) siswa, (2) guru, (3) materi/kurikulum, (4) sarana dan

  5

prasarana, (5) pengelolaan, dan (6) lingkungan. Karena evaluasi merupakan

penentu hasil belajar maka pemilihan model pembelajaran yang akan diterapkan

3 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan;

  (Cet.II; Jakarta: PT. Bumi pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan Aksara, 2008), h. 121. 4 Erman Suherman, dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Edisi Revisi; Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), h. 8. 5 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, op. cit, h. 10 kepada siswa tidak menjadi kabur.

  Untuk mengatasi hal tersebut, Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin

Abdul Jabar menawarkan suatu model evaluasi yaitu Goal Oriented Evaluation

Model (GOEM) . Model yang dikembangkan oleh Tyler ini merupakan suatu

model yang muncul paling awal dimana yang menjadi objek pengamatan pada

model ini adalah tujuan dari suatu program yang telah ditetapkan jauh sebelum

program dimulai. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus,

  6 mengecek sejauh mana tujuan tersebut terlaksana.

  Perbaikan kegitan belajar mengajar matematika harus diupayakan secara optimal agar mutu pendidikan meningkat, pentrasferan ilmu dari guru harus betul

  • –betul dipahami oleh siswa. Hal ini perlu dilakukan terutama pada saat penyampaian materi matematika karena sebagian besar masyarakat Indonesia

  

menganggap bahwa Matematika adalah ilmu yang sangat sulit. Pandangan yang

demikian itulah yang menyebabkan banyak siswa yang tidak berminat dengan

pelajaran Matematika yang akhirnya berimplikasi pada rendahnya hasil belajar

matematika siswa. Masalah ini juga dialami oleh siswa kelas VII SMP Negeri

  1

  

26 Makassar. Oleh karena itu, peneliti berinisiatif mengadakan penelitian di

SMP Negeri 26 Makassar , karena para siswa mengeluhkan susahnya belajar

  matematika. Berdasarkan data yang diperoleh dari salah seorang guru pelajaran

  matematikanya, terungkap bahwa nilai harian rata 6 –rata dari 39 siswa adalah 60.

  

Makassar masih rendah. Sehingga peran guru dalam menyampaikan materi

pelajaran sangat berat karena harus dimengerti siswa mengingat matematika

bersifat abstrak sehingga siswa sulit memahami jika model yang digunakan tidak

sesuai. Perlu disadari bahwa tidak semua model pengajaran cocok digunakan

untuk mencapai suatu tujuan yang di inginkan. Sehingga suatu model

pembelajaran di pilih sesuai dengan kebutuhan.

  Adapun alasan penulis memilih model ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui Goal Oriented Evaluation Model (GOEM), dimana pada model ini, sebagai evaluator harus betul

  • –betul memperhatikan tujuan yang ingin dicapai. Adapun kelebihan model yang berorientasi pada tujuan ini ialah

  

terletak pada hubungan antara tujuan dan kegiatan serta penekanan pada elemen

  7 yang penting dalam program .

  Melihat kelebihan dari Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) maka model ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas VII SMP Negeri 26 Makassar.

1 Berdasarkan uraian di atas, penulis mengangkat suatu judul skripsi yaitu

  “Efektivitas Penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) dalam

7 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Intrumen Evaluasi; untuk program (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 25-26.

  pendidikan dan penelitian

  Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII

  1 SMP Negeri 26 Makassar

  ” B.

   Rumusan Masalah Untuk lebih mengarahkan pelaksanaan penelitian, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

  1

  1. SMP Negeri Bagaimana gambaran hasil belajar matematika siswa kelas VII

  26 Makassar sebelum penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM)? 2.

  SMP Negeri

  1 Bagaimana gambaran hasil belajar matematika siswa kelas VII

  26 Makassar setelah penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM)? 3. Apakah penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 26

  1 Makassar? C.

   Hipotesis Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah: “penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP

  1 Negeri 26 Makassar

  ” Untuk keperluan analisis, maka hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Ho : H :  =  

  1

   : Rata rata hasil belajar siswa setelah perlakuan 

  : Rata-rata hasil belajar siswa sebelum perlakuan Artinya:

  H diterima jika Tabel Hitung Tabelt t t   H

  ditolak jika Tabel Hitung Tabel Hitung

   t t atau t t   D.

   Defenisi Operasional Variabel

  Pengertian operasional variabel dimaksudkan untuk menghindari terjadinya interpretasi yang berlainan antara peneliti dan pembaca, maka perlu untuk memberikan gambaran yang jelas tentang variabel-variabel yang diperhatikan. Pengertian operasional variabel penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1.

  Goal Oriented Evaluation Model Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) atau model evaluasi yang berorientasi pada tujuan ini merupakan suatu model evaluasi yang menekankan peninjauan tujuan sejak awal dan berlangsung secara berkesinambungan.

  Berdasarkan pengertian di atas maka yang di maksud oleh penulis

  Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) adalah suatu model evaluasi

  Sehingga, apabila tujuan pembelajaran belum tercapai maka harus di lakukan langkah-langkah agar apa yang menjadi tujuan dapat tercapai secara optimal.

2. Hasil Belajar matematika

  Kata hasil dalam kamus Bahasa Indonesia sebagai sesuatu yang

  8

  diadakan atau usaha. Belajar adalah berusaha untuk memperoleh ilmu atau

  9

  menguasai suatu keterampilan. Secara umum matematika didefenisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dari struktur, perubahan dan

  10 ruang.

  Berdasarkan pengertian di atas maka yang di maksud oleh penulis hasil belajar matematika adalah perubahan yang diperoleh dari proses pembelajaran matematika baik berupa pengolahan informasi maupun berdasarkan hasil dari pengalaman yang mencakup kognitif, afektif maupun psikomotorik.

  8 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), h. 343.

  Bahasa Indonesia 9 Y. Istiyono Wahyu dan Ostaria Silaban, Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Batam: Karisma Publishing Grup, 2006), h. 18. 10 Hariwijaya, Meningkatkan Kecerdasan Matematika (Cet. I; Yogyakarta: Tugu Publisher, 2009), h. 29.

E. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar matematika siswa kelas VII

  1 SMP

  Negeri 26 Makassar sebelum penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) .

  2. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar matematika siswa kelas VII

  1 SMP

  Negeri 26 Makassar setelah penerapan Goal Oriented Evaluation Model (GOEM) .

  3. Untuk mengetahui efektivitas penerapan Goal Oriented Evaluation Model

  (GOEM) dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII

  1 SMP Negeri 26 Makassar .

F. Manfaat Penelitian

  Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat yang berarti bagi:

  1. Sekolah : Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam upaya pengembangan mutu dan hasil pelajaran, sekaligus sebagai bahan pertimbangan agar Goal Oriented Evaluation Model

  (GOEM) dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.

  2. Guru : Sebagai masukan dalam usaha peningkatan hasil belajar matematika serta mendapatkan cara yang efektif dalam pelajaran lain pada umumnya.

  3. Siswa : Dapat memotivasi siswa dalam belajar karena yang dinilai bukan hanya hasil ulangan tapi setiap aspek yang dapat mempengaruhi hasil belajar.

4. Peneliti : Memberikan gambaran pada peneliti sebagai calon guru tentang keadaan sistem pembelajaran yang baik di sekolah.

G. Garis Besar Isi

  Untuk mendapatkan gambaran mengenai isi pokok skripsi yang direncanakan ini, maka berikut ini peneliti mengemukakan sistematika penulisannya.

  Bab I Pendahuluan merupakan pengantar sebelum lebih jauh mengkaji dan membahas apa yang menjadi substansi penelitian ini. Di dalam Bab I ini berisi latar belakang yang mengemukakan kondisi yang seharusnya dilakukan dan kondisi yang ada sehingga jelas adanya kesenjangan yang merupakan masalah yang menuntut untuk dicari solusinya. Rumusan masalah yang mencakup beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah dilakukan perlakuan.

  Hipotesis sebagai jawaban sementara. Definisi operasional variabel yaitu definisi-definisi variabel yang menjadi pusat perhatian pada penelitian ini.

  Tujuan yaitu suatu hasil yang ingin dicapai oleh peneliti berdasarkan rumusan setelah melakukan penelitian.

  Bab II memuat tinjauan pustaka yang membahas tentang kajian teoritis yang erat kaitannya dengan Goal Oriented Evaluation model (GOEM) dan menjadi dasar dalam merumuskan dan membahas tentang aspek-aspek yang sangat penting untuk diperhatikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Bab III metodologi penelitian yang memuat jenis dan lokasi penelitian yang membahas tentang jenis penelitian yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung dan lokasi tempat penelitian di laksanakan. Variabel dan desain penelitian. Populasi dan sampel, populasi sebanyak 234 orang dan sampel sebanyak 39 orang, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu sampel acak. Instrumen penelitian yaitu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung yaitu pedoman tes dan lembar observasi. Teknik pengumpulan data yang terdiri atas tahap persiapan, tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan.Teknik analisis data yaitu suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data-data yang diperoleh pada saat penelitian yang terdiri atas analisis data deskriptif dan analisis statistik inferensial.

  Bab IV memuat hasil penelitian yaitu data-data yang diperoleh pada saat penelitian dan pembahasan yang memuat penjelasan-penjelasan dari hasil penelitian berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada. Dan implikasi penelitian yang dianggap perlu agar tujuan penelitian dapat tercapai dan dapat bermanfaat sesuai dengan keinginan peneliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hakekat Matematika A.

1. Pengertian Matematika

  Hingga saat ini belum ada definisi tunggal tentang matematika. Hal ini terbukti banyaknya definisi matematika yang belum mendapat kesepakatan diantara ahli matematika. Mereka saling berbeda dalam mendefinisikan matematika. Ada yang mengatakan bahwa matematika itu bahasa simbol, matematika adalah metode berfikir logis, matematika adalah sarana berpikir, matematika adalah logika pada masa dewasa, dan matematika adalah aktivitas manusia.

  Menurut Johnson dan Rising matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasi, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, Lebih berupa bahasa simbol

  1 mengenai ide dari pada mengenai bunyi.

  Masih banyak lagi definisi-definisi tentang matematika, tetapi tidak satupun perumusan yang dapat diterima umum, atau sekurang-kurangnya dapat di terima dari berbagai sudut pandang.

1 E rman Suherman, dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Edisi

  mengetahui apakah matematika itu sebenarnya seorang harus mempelajari sendiri ilmu matematika itu yaitu dengan mempelajari, mengkaji, dan mengerjakannya.

2. Matematika Sekolah dan Pembelajarannya

  Matematika yang diajarkan dijenjang persekolahan disebut Matematika Sekolah. Matematika sekolah merupakan bagian dari Matematika yang dipilih berdasarkan dan beroreantasi kepada kepentingan pendidikan dan perkembangan Ilmu Pengetahan dan Teknologi (IPTEK).

  Adapun fungsi matematika yang secara umum yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran matematika di sekolah yaitu sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan suatu informasi, sebagai pembentuk pola pikir untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat- sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek, dan sebagai ilmu yang selalu mencari kebenaran, dan bersedia meralat kebenaran yang sementara diterima, bila ditemukan kesempatan mencoba mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah.

  Tujuan umum yang ingin di capai oleh pendidikan dalam pembelajaran matematika di jenjang sekolah dasar dan menengah yang menekankan kepada

  2 keterampilan dalam penerapan matematika.

B. Hasil Belajar Matematika 1.

  Pengertian hasil belajar Pendidikan merupakan suatu perjalanan, bukan suatu pelabuhan atau terminal sebagai tempat berhenti. Karena itu segala aspek dan komponen yang

  3 menyangkut pelaksanaan pendidikan adalah dinamis.

  Secara psikologi belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan yaitu suatu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut akan dituangkan dalam seluruh aspek tingkah laku.

  Adapun defenisi belajar dalam buku belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya mengemukakan bahwa: ”Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

  4 sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

  2 3 Erman Suherman, dkk, ibid. h. 1 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 215. 4 dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

  5

  pengalaman. Hal itu juga d iungkapkan oleh Sudjana bahwa “Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.” Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-aspek

  6 lain yang ada pada individu yang belajar.

  Sejalan dengan defenisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa: a. Belajar adalah penggandaan, dalam hal ini berbagai konsep dan generalisasi yang telah dipelajari dan dibentuk pada masa lalu berpengaruh terhadap penerimaan pengalaman-pengalaman baru.

  b.

  Belajar hanya terjadi melalui pengalaman-pengalaman, dalam hal ini bahwa seseorang hanya dapat belajar melalui apa yang dialaminya sendiri sehingga pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang adalah hasil dari pengalaman dan proses belajarnya sendiri.

  c.

  Belajar mempunyai tujuan tertentu, dalam hal ini situasi yang sama, oleh anak-anak bisa dilihat secara berbada-beda sehingga menimbulkan perbuatan yang berbeda-beda pula. 5 Purwanto, Psikologi Pendidikan (Cet. II; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), h.

  84. 6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet. III; Bandung:

  a.

  Perubahan itu terjadi secara sadar.

  b.

  Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungional.

  c.

  Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

  d.

  Perubahan dalam belajar bukan merupakan bersifat sementara.

  e.

  Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.

  7 f.

  Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

  Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa erat kaitannya dengan rumusan pembelajaran yang direncanakan oleh guru sebelumnya.

  Dalam kamus besar bahasa Indonesia, hasil belajar yang diartikan prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang yang ditunjukkan oleh apa yang telah digunakan sebagai alat ukur untuk melihat tingkat keberhasilan setelah melakukan usaha tertentu.

  Menurut Gagne dan Driscoll, hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Ada tiga macam hasil belajar yakni (1) Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, (3) Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat

  8 diisi dengan bahan yang diterapkan dengan kurikulum sekolah. 7 Ahmad Sudrajat, Hakikat Belajar , 31 Januari 2008. http://www.google.com/firefox . (05 Januari 2010). 8 Risnawati, Penerapan Teori Belajar Sibernetik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

  

Siswa Kelas VIII MTs. No.20 Bontosunggu Kabupaten Bulukumba (Skripsi, Fakultas keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melakukan sesuatu tertentu. Dalam kamus bahasa Indonesia, hasil belajar berarti sebagai sesuatu yang telah dicapai dan yang telah dilakukan atau dikerjakan sebelumnya.

  Pendapat lain mengemukakan tentang pengertian hasil belajar yaitu sesuatu yang diperoleh dari usaha melalui kegiatan atau belajar yang

  9 dilakukan, baik belajar di rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat.

  Menurut Gagne perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk:

  1. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.

  2. Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.

  3. Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara

  • –cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada proses pemikiran.

  4. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa,

9 Tabrani Rusyan, Kunci Sukses Belajar (Edisi I; Bandung: Sinergi Pustaka

  pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.

5. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan

  10 pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

  Hasil belajar matematika merupakan puncak proses belajar, hasil belajar tersebut terjadi karena evaluasi guru, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep - konsep matematika setelah mengikuti proses belajar mengajar.

  Hasil belajar matematika adalah kemampuan maksimum yang dicapai sebagai akibat dari perlakuan terhadap kegiatan. Hasil belajar tidak akan pernah tercapai selama seseorang tidak melakukan kegiatan. Pada kenyataannya untuk mendapatkan hasil belajar yang baik tidak semudah yang dibayangkan, tetapi butuh perjuangan dan tantangan untuk menghadapinya.

  Dari beberapa definisi di atas, hasil belajar matematika merupakan tingkat atau besarnya perubahan tingkah laku yang dapat dicapai dari suatu pengalaman yang mengarah pada penguasaan materi. Matematika dalam mengikuti proses pembelajaran. Kesimpulan yang lain, hasil belajar matematika adalah ukuran yang menyatakan taraf kemampuan berupa penguasaan materi pelajaran matematika, keterampilan, sikap yang dicapai oleh seseorang sebagai hasil dari materi yang dipelajari selama kurung waktu tertentu. 10 tentunya berbeda

  • –beda pula dengan melihat kemampuan intelektual (bakat dan kecerdasan), kesiapan dan motivasi belajarnya.

  a.

  Bakat adalah potensi seseorang dalam bidang tertentu yang di bawa sejak lahir, tidak statis melainkan dinamis yaitu dapat dikembangkan manakala mendapat bimbingan atau latihan yang memungkinkan. Sedangkan kecerdasan adalah kecepatan berfikir seseorang dalam merespon sesuatu yang seiring dengan perkembangan usianya.

  b.

  Kesiapan merupakan kesanggupan dalam menjalankan sesuatu sesuai dengan kapasitas kemampuannya, dimana kesiapan tersebut tidak didasarkan pada perkembangan usia melainkan siap atau tidak.

  c.

  Motivasi belajar merupakan kemauan seseorang dalam melakukan sesuatu.

  Artinya, seberat atau sesulit apapun materi pelajaran yang disampaikan pada siswa, dan siswa tersebut mempunyai motivasi belajar yang kuat, maka materi pelajaran akan menjadi ringan dan mudah.

  11 Klasifikasi hasil belajar menurut Benjamin, S. Bloom dalam Nana

  Sudjana dibagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.

12 Indikator ketiga ranah tersebut adalah:

  11 Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator. (Cet. I; Kudus:RaSAIL Media Group, 2007), h.

  109. 12 Hermawati, Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan CIPP

Evaluation Model Pada Siswa Kelas VIIB MTs. Muallimin Makassar (Skripsi, Fakultas

  Ranah Kognitif (cognitive domain) Hasil belajar kognitif diartikan sebagai nilai yang dipeoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui tes yang bekenaan dengan objek kognitif yang meliputi aspek pengetahuan atau ingatan (C

  b.

  13 2.

  Evaluasi (evaluation), dengan kemampuan evaluasi testee diminta untuk membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi dan berdasarkan kriteria tertentu.

  f.

  Sintesis (synthesis), yaitu penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh.

  e.

  Analisis (analysis), yaitu tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau situasi tertentu ke dalam komponen-komponen atau unsur-unsur pembentuknya.

  d.

  Penerapan atau aplikasi (application), yaitu responden dituntut kemampuannya untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam situasi yang baru baginya.

  c.

  Pemahaman (comprehension), yaitu tingkat kemampuan yang mengharapkan responden (testee) mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.

  Hasil belajar kognitif meliputi beberapa aspek di bawah ini: a. Pengetahuan (knowledge), yaitu tingkat kemampuan yang hanya meminta responden (testee) untuk mengenal atau mengetahui adanya konsep atau istilah-istilah, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya, dalam hal ini testee biasanya hanya dituntut untuk menyebutkan kembali atau menghafal saja.

  1

  6 ).

  ), dan evaluasi (C

  5

  ), sintesis (C

  4

  ), analisis (C

  3

  ), aplikasi (C

  2

  ), pemahaman (C

  Ranah afektif (affective domain) berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. 13 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar (Cet III; Bandung: Sinar Baru

  Ranah Psikomotoris (psychomotor domain). Tipe hasil belajar ranah psikomotorik berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak

  14

  setelah ia menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan dari hasil belajar afektif yang baru tampak dalam kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku.

  Bentuk-bentuk penilaian untuk evaluasi produk atau hasil adalah: 1. Alat ukur kognitif siswa adalah tes. Tes terbagi atas dua yaitu tes uraian dan tes objektif.

  a.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Multiple Intelligences dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik pada SD Islam Terpadu Wihdatul Ummah Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 174

Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa di Mts. Negeri Pangkajene Kabupaten Sidenreng Rappang - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 9 142

Perbandingan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Model Pembelajaran Langsung dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 5 Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 129

Peranan Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMP Negeri 6 Toli-toli - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 145

Efektivitas Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam Siswa SDN 1 Tinigi Tolitoli - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 3 160

Penerapan Manajemen Pendidik Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik di SMP Negeri 6 Pangsid Kabupaten Sidenreng Rappang - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 202

Efektivitas Kinerja Pengawas dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMA Negeri 1 Tolitoli - Repositori UIN Alauddin Makassar

1 1 127

Kinerja Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 1 Namlea Kabupaten Buru - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 189

Penerapan Otomasi dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Sirkulasi (Circulation Services) di UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 135

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Discrepancy Model (Model Kesenjangan) pada Kelas VIIIc SMPN 1 Baraka Kabupaten Enrekang - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 72