ANALISIS PERBANDINGAN FREE OPEN SOURCE ERP (FOS ERP) DARI ASPEK ARSITEKTUR, FUNGSIO- NALITAS, DAN KOMUNITAS ANALYSIS OF COMPARISON ON FREE OPEN SOURCE ERP (FOS ERP) FROM ASPECT OF ARCHITECTURE, FUNCTIONALITY, AND COMMUNITY

TUGAS AKHIR – KS141501

ANALISIS PERBANDINGAN FREE/ OPEN SOURCE ERP
(FOS ERP) DARI ASPEK ARSITEKTUR, FUNGSIONALITAS, DAN KOMUNITAS
ANALYSIS OF COMPARISON ON FREE/ OPEN SOURCE
ERP (FOS ERP) FROM ASPECT OF ARCHITECTURE,
FUNCTIONALITY, AND COMMUNITY
TESAR AKRAM PRATAMA
NRP 5213 100 097
Dosen Pembimbing
Mahendrawathi ER, S.T., M.Sc., Ph.D
JURUSAN SISTEM INFORMASI
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2016

i

iii

TUGAS AKHIR – KS141501


ANALISIS PERBANDINGAN FREE/ OPEN SOURCE ERP
(FOS ERP) DARI ASPEK ARSITEKTUR, FUNGSIONALITAS, DAN KOMUNITAS

TESAR AKRAM PRATAMA
NRP 5213 100 097

Dosen Pembimbing
Mahendrawathi ER, S.T., M.Sc., Ph.D

JURUSAN SISTEM INFORMASI
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2016

iii

v

FINAL PROJECT – KS141501


ANALYSIS OF COMPARISON ON FREE/ OPEN SOURCE
ERP (FOS ERP) FROM ASPECT OF ARCHITECTURE,
FUNCTIONALITY, AND COMMUNITY

TESAR AKRAM PRATAMA
NRP 5213 100 097

Supervisor
Mahendrawathi ER, S.T., M.Sc., Ph.D

INFORMATION SYSTEMS DEPARTMENT
Information Technology Faculty
Sepuluh Nopember Institute of Technology
Surabaya 2016
v

vii
LEMBAR PENGESAHAN


vii

ix

LEMBAR PERSETUJUAN

ix

ANALISIS PERBANDINGAN FREE/ OPEN SOURCE
ERP (FOS ERP) DARI ASPEK ARSITEKTUR,
FUNGSIONALITAS, DAN KOMUNITAS
Nama Mahasiswa : Tesar Akram Pratama
NRP
: 5213 100 097
Jurusan
: Sistem Informasi FTIF-ITS
Pembimbing 1
: Mahendrawathi Er., S.T, M.Sc, Ph.D

ABSTRAK

ERP sebagai bagian dari enterprise system yang
mengintegrasikan antar data mempunyai peran penting dalam
pertukaran informasi antar departemen dalam organisasi. ERP
yang berperan menyediakan sistem informasi terintegrasi
dalam organisasi ini, kini tidak hanya dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga perusahaan
berskala menengah dan kecil. Namun mahalnya biaya
implementasi ERP menjadi masalah utama bagi kebanyakan
perusahaan, utamanya mereka yang beroperasi dengan
ekonomi terbatas. Oleh karena itu, banyak vendor yang telah
mengembangkan ERP dengan biaya lisensi gratis. ERP ini
dikenal dengan nama Free/ Open Source ERP (FOS ERP). FOS
ERP merupakan jenis ERP yang lebih baik untuk diterapkan
bagi perusahaan dengan finansial terbatas. Namun,
perkembangan FOS ERP yang pesat menyebabkan pilihan FOS
ERP menjadi begitu banyak dan beragam. Perusahaan belum
tentu dapat memilih ERP yang tepat sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya masing-masing. Oleh sebab itu, diperlukan
analisis perbandingan antar FOS ERP sebagai acuan yang
komprehensif untuk menentukan ERP yang sesuai pada tingkat

perusahaan.
Dalam tugas akhir ini, dilakukan perbandingan antar berbagai
FOS ERP dengan kriteria pembanding berdasarkan arsitektur
penyusun, fungsionalitas, serta komunitas. Perbandingan untuk
aspek arsitektur meninjau pada struktur, kelengkapan, dan
v

gambaran arsitektur penyusun sistem ERP. Pada aspek
fungsionalitas, fokus perbandingan hanya pada modul sales,
accounting, dan purchase. Sedangkan untuk aspek komunitas,
perbandingan adalah berdasarkan penilaian keaktifan
komunitas yang ditinjau dari dua indikator, yakni jumlah
anggota dan jumlah knowledge shared. Seluruh kriteria
pembanding tersebut memiliki indikator penilaiannya masingmasing guna mengetahui FOS ERP yang sesuai untuk
digunakan perusahaan berdasarkan tiap aspek tersebut.
Setelah melalui hasil penilaian dan perbandingan, maka
diperoleh hasil bahwa perbandingan antar sistem FOS ERP
dapat memberikan rekomendasi FOS ERP yang sesuai di
tingkat perusahaan. Perbandingan yang diberikan adalah
berdasarkan beberapa kriteria/ aspek pembanding. Tiap aspek

memiliki rekomendasi satu atau beberapa FOS ERP yang
sesuai untuk diterapkan perusahaan. Jadi, hasil penilaian ini
dapat menjadi acuan perusahaan mengenai rencana
implementasinya terhadap ERP, dimana FOS ERP yang dipilih
tersebut bergantung pada kriteria dan penilaian tertentu yang
difokuskan oleh tiap perusahaan.
Kata kunci: ERP, FOS ERP, Arsitektur, Fungsionalitas,
Komunitas

vi

ANALYSIS OF COMPARISON ON FREE/ OPEN
SOURCE ERP (FOS ERP) FROM ASPECTS OF
ARCHITECTURE, FUNCTIONALITY, AND
COMMUNITY
Nama Mahasiswa : Tesar Akram Pratama
NRP
: 5213 100 097
Jurusan
: Sistem Informasi FTIF-ITS

Pembimbing 1
: Mahendrawathi Er., S.T, M.Sc, Ph.D

ABSTRACT
ERP as part of the enterprise system which integrates between
data has an important role in the exchange of information
between departments within the organization. This ERP roles in
providing integrated information system in organization, now is
not only required by large enterprises, but also medium and
small enterprises. But the high cost of ERP implementation is a
major problem for most enterprises, especially those operating
with limited economic. Therefore, many ERP vendors have
developed a free license ERP. This ERP is known as Free/ Open
Source ERP (FOS ERP). FOS ERP is a better type of ERP to be
applied to enterprises with limited financial. However, the rapid
development of FOS ERP led to selection of FOS ERP into a
vast and varied. Enterprises can't choose the right ERP yet in
accordance with their conditions and needs. Therefore, it is
necessary to analyze the comparison between FOS ERP as a
comprehensive reference for determining the appropriate ERP

at the enterprises level.
In this thesis, comparisons between various ERP FOS is
developed with comparative criteria based on architecture,
functionality, and community. Comparison on architecture
aspects is reviewed to structure, completeness, and picture of
ERP system composer architectural. In the aspect of
functionality, comparative focus only on sales, accounting, and
purchase module. As for community aspect, comparison is
vii

based on an assessment of community activity in terms of the
two indicators, namely total of members and total of
knowledged shared. All the comparative criteria have each
indicator of assessment to determine the appropriate FOS ERP
for enterprises use based on each of these perspectives.
After going through the assessment and comparison, then
obtained results that comparison between FOS ERP systems
can provide recommendations of appropriate FOS ERP at the
enterprise level. That given comparison is based on multiple
comparative criterias/ perspectives. Each perspective has one

or several FOS ERP that appropriate to be applied in
enterprises. Therefore, the results of this assessment can be a
reference for enterprises on ERP implementation plan, which is
the selected FOS ERP depends on the specific assessments and
criterias that are focused by each enterprises.
Keywords: ERP, FOS ERP, Architecture, Functionality,
Community

viii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas karunia, rahmat, barakah, dan jalan yang
telah diberikan Allah SWT selama ini sehingga penulis
mendapatkan kelancaran dalam menyelesaikan tugas akhir
dengan judul:
ANALISIS PERBANDINGAN FREE/ OPEN SOURCE
ERP (FOS ERP) DARI ASPEK ARSITEKTUR,
FUNGSIONALITAS, DAN KOMUNITAS
Terima kasih atas pihak-pihak yang telah mendukung,
memberikan saran, motivasi, semangat, dan bantuan baik materi

maupun spiritual demi tercapainya tujuan pembuatan tugas
akhir ini. Secara khusus penulis akan menyampaikan ucapan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom selaku Ketua Jurusan
Sistem Informasi ITS Surabaya
2. Ibu Mahendrawathi ER, S.T., M.Sc., Ph.D selaku dosen
pembimbing yang meluangkan waktu, memberikan ilmu,
petunjuk, dan motivasi untuk kelancaran tugas akhir ini.
3. Bapak Arif Wibisono, S.Kom., M.Sc. dan Bapak Andre
Parvian Aristio, S.Kom., M.Sc. selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan untuk perbaikan tugas akhir ini.
4. Orang tua penulis, Dr. Ir. Teguh Hari Santoso, M.P dan Ir.
Oktarina, M.P yang telah mendokan dan mendukung dalam
pengerjaan tugas akhir ini
5. Saudara kandung penulis, Kharisma Nabil Santosa yang
turut mendokan dan mendukung penyelesaian tugas akhir
6. Seluruh dosen Jurusan Sistem Informasi ITS yang telah
memberikan ilmu yang sangat berharga bagi penulis.
7. Intan Zhofir Asyur Lazuardi yang telah mendukung dan
membantu menyelesaikan penulisan ini.

8. Rekan-rekan BELTRANIS yang telah berjuang bersama
dalam menjalani perkuliahan di Jurusan Sistem Informasi
ITS.
9. Berbagai pihak yang membantu dalam penyusunan Tugas
Akhir ini dan belum dapat disebutkan satu per satu dengan
dukungan, semangat, dan kebersamaan.
ix

Penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
saya menerima adanya kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan di masa mendatang. Semoga buku tugas akhir ini
dapat memberikan manfaat pembaca.
Surabaya, Januari 2017
Penulis,

(Tesar Akram Pratama)

x

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................... vii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................... ix
ABSTRAK .............................................................................. v
ABSTRACT............................................................................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
1.1 Latar belakang ............................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .......................................................... 4
1.3 Batasan masalah ............................................................ 5
1.4 Tujuan ........................................................................... 5
1.5 Manfaat ......................................................................... 5
1.6 Relevansi ....................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................. 7
2.1 Penelitian terkait ............................................................ 7
2.2 Dasar teori ..................................................................... 9
2.2.1 ERP ........................................................................ 9
2.2.2 Free/ Open Source ERP ....................................... 13
2.2.3 Five Tier TOGAF 9.1 ........................................... 15
2.2.4 Kriteria Pembanding ............................................. 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................. 21
3.1 Tahapan Metodologi Penelitian ................................... 21
3.2 Penjabaran Metodologi Penelitian ............................... 23
3.2.1 Studi Literatur ...................................................... 23
3.2.2 Perancangan Metode Penelitian ............................ 23
3.2.3 Perbandingan pada Aspek Arsitektur.................... 24
3.2.4 Instalasi FOS ERP ................................................ 24
3.2.5 Perbandingan pada Aspek Fungsionalitas ............. 24
3.2.6 Perbandingan pada Aspek Komunitas .................. 25
3.2.7 Analisis Hasil dan Pembahasan ............................ 25
3.2.8 Penarikan Kesimpulan dan Rekomendasi ............. 25
3.3 Rangkuman Metodologi Penelitian ............................. 26
BAB IV PERANCANGAN .................................................. 31
4.1 Metode Pemilihan ....................................................... 31
xi

4.1.1 Hit on Google Search ........................................... 31
4.1.2 Google Trends ...................................................... 33
4.2 Metode Perbandingan .................................................. 37
4.2.1 Jurnal Penelitian ................................................... 37
4.2.2 Situs Developer .................................................... 38
4.2.3 Dokumentasi Online ............................................. 38
BAB V IMPLEMENTASI .................................................... 41
5.1 Aspek Arsitektur .......................................................... 41
5.1.1 Odoo ..................................................................... 41
5.1.2 Openbravo ............................................................ 45
5.1.3 ADempiere ........................................................... 50
5.1.4 Dolibarr ................................................................ 53
5.1.5 ERPNext ............................................................... 56
5.1.6 WebERP ............................................................... 60
5.1.7 ERP5 .................................................................... 63
5.1.8 Opentaps ............................................................... 65
5.1.9 Apache OFBiz ...................................................... 69
5.1.10 xTuple Postbooks ............................................... 71
5.2 Aspek Fungsionalitas ................................................... 74
5.2.1 Odoo ..................................................................... 74
5.2.2 Openbravo ............................................................ 85
5.2.3 ADempiere ........................................................... 99
5.2.4 Dolibarr .............................................................. 108
5.2.5 ERPNext ............................................................. 117
5.2.6 WebERP ............................................................. 127
5.2.7 ERP5 .................................................................. 135
5.2.8 Opentaps ............................................................. 142
5.2.9 Apache OFBiz .................................................... 152
5.2.10 xTuple Postbooks ............................................. 163
5.3 Aspek Komunitas ...................................................... 172
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN ............................. 175
6.1 Perbandingan Aspek Arsitektur ................................. 175
6.1.1 Data Hasil Perbandingan Arsitektur ................... 175
6.1.2 Pembahasan Perbandingan Arsitektur ................ 178
6.2 Perbandingan Aspek Fungsionalitas .......................... 187
6.2.1 Data Hasil Perbandingan Fungsionalitas ............ 188
6.2.2 Pembahasan Perbandingan Fungsionalitas ......... 195
xii

6.3 Perbandingan Aspek Komunitas ................................ 200
6.3.1 Data Hasil Perbandingan Komunitas .................. 200
6.3.2 Pembahasan Perbandingan Komunitas ............... 205
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................ 209
7.1 Kesimpulan ............................................................... 209
7.2 Saran ......................................................................... 210
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 211
BIODATA PENULIS ......................................................... 215

xiii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

xiv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Kerja Riset di Laboratorium Sistem
Enterprise ................................................................................ 6
Gambar 2.1 ERP Logical Architecture .................................. 12
Gambar 2.2 Two-Tier Architecture ....................................... 12
Gambar 2.3 Three-Tier Architecture ..................................... 13
Gambar 2.4 Five Tier Architecture........................................ 16
Gambar 4.1 Diagram 1 Perbandingan FOS ERP menurut Google Trends ............................................................................. 34
Gambar 4.2 Diagram 2 Perbandingan FOS ERP menurut Google Trends ............................................................................. 35
Gambar 4.3 Diagram 3 Perbandingan FOS ERP menurut Google Trends ............................................................................. 35
Gambar 4.4 Diagram 4 Perbandingan FOS ERP menurut Google Trends ............................................................................. 36
Gambar 5.1 Arsitektur Odoo ................................................. 42
Gambar 5.2 Arsitektur Openbravo ........................................ 46
Gambar 5.3 Komponen Modul Openbravo ........................... 48
Gambar 5.4 Arsitektur ADempiere ....................................... 50
Gambar 5.5 Arsitektur Dolibarr ............................................ 54
Gambar 5.6 Arsitektur ERPNext ........................................... 58
Gambar 5.7 Arsitektur WebERP ........................................... 61
Gambar 5.8 Arsitektur ERP5................................................. 63
Gambar 5.9 Arsitektur Opentaps ........................................... 66
Gambar 5.10 Arsitektur Apache OFBiz ................................ 70
Gambar 5.11 Arsitektur xTuple Postbooks............................ 72
Gambar 5.12 Tampilan Halaman Utama Odoo ..................... 74
Gambar 5.13 Contoh Tampilan Sales Odoo .......................... 75
Gambar 5.14 Contoh Tampilan Purchase Odoo .................... 79
Gambar 5.15 Contoh Tampilan Accounting Odoo ................ 82
Gambar 5.16 Tampilan Halaman Utama Openbravo ............. 85
Gambar 5.17 Contoh Tampilan Sales Openbravo ................. 86
Gambar 5.18 Contoh Tampilan Purchase Openbravo ........... 91
Gambar 5.19 Contoh Tampilan Accounting Openbravo ....... 97
Gambar 5.20 Tampilan Halaman Utama ADempiere ............ 99
Gambar 5.21 Contoh Tampilan Sales ADempiere............... 100
Gambar 5.22 Contoh Tampilan Purchase ADempiere ......... 104
xv

Gambar 5.23 Contoh Tampilan Accounting ADempiere..... 107
Gambar 5.24 Tampilan Halaman Utama Dolibarr ............... 109
Gambar 5.25 Contoh Tampilan Sales Dolibarr .................... 109
Gambar 5.26 Contoh Tampilan Purchase Dolibarr .............. 112
Gambar 5.27 Contoh Tampilan Accounting Dolibarr.......... 115
Gambar 5.28 Tampilan Halaman Utama ERPNext ............. 117
Gambar 5.29 Contoh Tampilan Sales ERPNext .................. 117
Gambar 5.30 Contoh Tampilan Purchase ERPNext ............ 121
Gambar 5.31 Contoh Tampilan Accounting ERPNext ........ 124
Gambar 5.32 Tampilan Halaman Utama WebERP ............. 127
Gambar 5.33 Contoh Tampilan Sales WebERP .................. 127
Gambar 5.34 Contoh Tampilan Purchase WebERP ............ 130
Gambar 5.35 Contoh Tampilan Accounting WebERP ........ 133
Gambar 5.36 Tampilan Halaman Utama ERP5 ................... 135
Gambar 5.37 Contoh Tampilan Sales ERP5 ........................ 135
Gambar 5.38 Contoh Tampilan Purchase ERP5 .................. 138
Gambar 5.39 Contoh Tampilan Accounting ERP5 .............. 141
Gambar 5.40 Tampilan Halaman Utama Opentaps ............. 142
Gambar 5.41 Contoh Tampilan Sales Opentaps .................. 143
Gambar 5.42 Contoh Tampilan Purchase Opentaps ............ 147
Gambar 5.43 Contoh Tampilan Accounting Opentaps ........ 150
Gambar 5.44 Tampilan Halaman Utama Apache OFBiz ..... 152
Gambar 5.45 Contoh Tampilan Sales Apache OFBiz ......... 153
Gambar 5.46 Contoh Tampilan Purchase Apache OFBiz.... 157
Gambar 5.47 Contoh Tampilan Accounting Apache OFBiz 162
Gambar 5.48 Tampilan Halaman Utama Postbooks ............ 164
Gambar 5.49 Contoh Tampilan Sales Postbooks ................. 165
Gambar 5.50 Contoh Tampilan Purchase Postbooks ........... 167
Gambar 5.51 Contoh Tampilan Accounting Postbooks ....... 170
Gambar 6.1 Diagram 1 Perbandingan FOS ERP menurut Google Trends............................................................................ 204
Gambar 6.2 Diagram 2 Perbandingan FOS ERP menurut Google Trends............................................................................ 204
Gambar 6.3 Diagram 3 Perbandingan FOS ERP menurut Google Trends............................................................................ 205

xvi

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terkait .................................................... 7
Tabel 2.2 Kriteria dan Penilaian FOS ERP............................ 18
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Peringkat FOS ERP ............... 37
Tabel 4.2. Situs Developer FOS ERP .................................... 38
Tabel 4.3 Dokumentasi Online .............................................. 38
Tabel 6.1 Data Hasil Perbandingan Arsitektur .................... 176
Tabel 6.2 Peringkat berdasarkan Bahasa Pemrograman ...... 182
Tabel 6.3 Peringkat berdasarkan Jenis Database ................. 184
Tabel 6.4 Peringkat berdasarkan Platform Aplikasi ............ 185
Tabel 6.5 Peringkat berdasarkan Sistem Operasi ................ 186
Tabel 6.6 Perbandingan Fitur Utama pada Modul Sales...... 189
Tabel 6.7 Perbandingan Fitur Tambahan pada Modul Sales 190
Tabel 6.8 Perbandingan Fitur Utama pada Modul Purchase 191
Tabel 6.9 Perbandingan Fitur Tambahan pada Modul Purchase
............................................................................................ 192
Tabel 6.10 Perbandingan Fitur Utama pada Modul Accounting
............................................................................................ 193
Tabel 6.11 Perbandingan Fitur Tambahan pada Modul Accounting ...................................................................................... 194
Tabel 6.12 Data Hasil Perbandingan Komunitas Pengguna Aktif
............................................................................................ 201
Tabel 6.13 Peringkat Perbandingan Komunitas Pengguna Aktif
............................................................................................ 206
Tabel 6.14 Peringkat Perbandingan Komunitas Pengguna Pasif
............................................................................................ 208

xvii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

xviii

1. BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan akan diuraikan proses identifikasi
masalah penelitian yang meliputi latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan tugas akhir,
manfaat kegiatan tugas akhir dan relevansi terhadap pengerjaan
tugas akhir. Berdasarkan uraian pada bab ini, harapannya
gambaran umum permasalahan dan pemecahan masalah pada
tugas akhir dapat dipahami.
1.1

Latar belakang

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan enterprise
system yang spesifik untuk mengintegrasikan antar data dan
mampu mendukung seluruh fungsi departemen dalam suatu
organisasi secara komprehensif [1]. ERP menjadi sistem
informasi terintegrasi yang dapat menyediakan berbagai
kebutuhan terkait informasi secara spesifik untuk masingmasing departemen pada suatu perusahaan. Implementasi ERP
mampu menyeleraskan seluruh sistem di dalam suatu
perusahaan menjadi satu sistem yang saling terintegrasi pada
satu database. Mekanisme tersebut memudahkan beberapa
departemen untuk saling berbagi data dan melakukan
komunikasi [2]. Sistem ERP ini sendiri dikembangkan oleh
berbagai vendor dengan karakteristik dan spesifikasinya
masing-masing. Setiap perusahaan yang hendak menerapkan
ERP harus mampu menyesuaikan antara kebutuhan
perusahaannya dengan vendor ERP yang tepat dan daftar modul
yang perlu diterapkannya. Kebutuhan mengenai sistem
informasi yang terintegrasi ini telah semakin meluas manfaat
dan penggunanya. ERP tidak lagi hanya dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan besar, namun juga perusahaan skala
menengah dan kecil. ERP telah tumbuh dari yang mulanya
hanya suatu inovasi atau teknologi baru, kini menjadi

1

2
kebutuhan di berbagai kalangan perusahaan beserta tiap fungsi
departemen yang dilingkupinya.
Namun, terlepas dari potensi yang ditawarkan, salah satu
penghalang atau kendala utama yang dihadapi kebanyakan
perusahaan dalam implementasi sistem ERP ialah pada
besarnya Total Cost of Ownership (TCO)/ biaya kepemilikian.
Salah satu vendor ERP yang termuka di dunia, SAP, tercatat
memiliki kalkulasi biaya sebesar £100000 atau sekitar 1,8
Miliar rupiah untuk implementasi pada produk SAP Business
One, produk SAP khusus perusahaan skala menengah dan kecil
[3]. Produk tersebut sudah merupakan paket produk paling
murah yang ditawarkan SAP untuk dapat diterapkan bagi
perusahaan. Walaupun suatu perusahaan mampu menyanggupi
besarnya biaya tersebut, mereka juga perlu menyesuaikan diri
terhadap sumber daya yang harus dimiliki serta waktu
implementasi yang panjang. Masalah tersebut semakin
dipersulit dengan peluang gagalnya penerapan ERP ketika
sedang dijalankan akibat ketidakcocokan dengan proses bisnis
dan kurangnya dukungan dari sumber daya yang dimiliki.
Oleh sebab itu, kini telah banyak dikembangkan Free/
Open Source (FOS) ERP oleh berbagai vendor. FOS ERP ini
menawarkan sistem ERP yang tidak memerlukan biaya lisensi.
FOS ERP semakin berkembang dan menjadi daya tarik
tersendiri bagi beberapa perusahaan, khususnya bagi mereka
yang masih beroperasi dengan ekonomi terbatas. Alasan
utamanya tentu pada finansial, mengingat tidak perlunya biaya
lisensi untuk implementasi. Alasan lainnya ialah fasilitas source
code yang dibagikan dengan gratis. Hal ini memungkinkan
setiap perusahaan dapat mengembangkan dan melakukan
kustomisasi ERP sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya
masing-masing [4]. FOS ERP memungkinkan perusahaan
untuk melakukan uji coba implementasi ERP sehingga mereka
dapat memilih sistem ERP yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan proses bisnis masing-masing. Selain itu, sistem
ERP memungkinkan untuk beradaptasi dengan tiap perusahaan
secara lebih khusus karena fasilitas kustomisasinya. Namun

3
permasalah berikutnya ialah menentukan FOS ERP yang paling
tepat untuk digunakan oleh perusahaan.
Terdapat beberapa penilitian sebelumnya yang membahas
perbandingan antar FOS ERP. Thomas Herzog [5] dalam
tesisnya mengemukakan mengenai perbandingan antar tujuh
Open Source ERP (SQL Ledger, LX Office, TinyERP, GNUe,
ERP5, Opentaps, Compiere) berdasarkan 5 kriteria
(Functionality, Flexibility, Support, Contiunity, Maturity)
dengan targetnya pada perusahaan skala menengah dan kecil di
Uni Eropa dimana tujuannya untuk memberikan rekomendasi
FOS ERP yang paling sesuai berdasarkan fokus kriterianya
masing-masing. Penelitian ini dilanjutkan oleh Vittorio Gianni
Fougatsaro [6] yang pada tesisnya tidak hanya memberikan
wawasan lebih mendalam mengenai macam FOS ERP, namun
juga melakukan studi empiris untuk membandingkan antar FOS
ERP terbaik dan memberikan rekomendasi melalui sudut
pandang fungsionalitas dan tipe industri, serta ukuran
organisasi. Penelitian-penelitian berikutnya lebih mengerucut
ke aspek/ kriteria yang lebih khusus, seperti analisis teoritis
dalam pemilihan FOS ERP [7] dan perbandingan antara SAP
dengan salah satu FOS ERP terkenal, OpenERP [8].
Perkembangan FOS ERP ini sangat pesat. Hingga kini,
telah banyak FOS ERP yang berkembang dengan arsitektur
yang berbeda-beda sehingga menyebabkan penelitian terkait
sebelumnya menjadi kurang valid. Selain itu, beberapa FOS
ERP tersebut sudah berkembang dan berganti nama atau bahkan
proyeknya telah discontinue. Oleh karena itu, tujuan tugas akhir
ini dibuat adalah melakukan perbandingan antar FOS ERP
dengan periode penelitian yang lebih baru agar dapat
menentukan FOS ERP yang paling sesuai untuk digunakan oleh
perusahaan di era sekarang. Dalam penelitian ini, dilakukan
perbandingan tiap FOS ERP dari berbagai vendor dengan
terlebih dahulu meneliti pada arsitektur penyusunnya.
Arsitektur penyusun disini dinilai penting karena untuk dapat
meneliti tentang ERP, maka perlu diketahui terlebih dahulu
bagaimana susunan rangkaian yang menjadi dasar berjalannya
sistem ERP. Melalui gambaran arsitektur yang diperoleh,

4
kemudian dilakukan perbandingan terhadap fungsionalitas yang
dimiliki masing-masing FOS ERP. Fungsionalitas ini lebih
spesifik untuk membahas mengenai modul-modul utama yang
sering dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan proses
bisnisnya, yakni modul sales, accounting, dan purchase. Jadi
dari hasil tersebut akan diketahui sejauh mana FOS ERP
mampu menunjang proses bisnis yang berjalan pada
perusahaan. Selain dari faktor-faktor tersebut, FOS ERP juga
perlu ditinjau dari aspek eksternalnya, yakni bagaimana
dukungan terhadap FOS ERP itu sendiri. Dukungan yang
dimaksud adalah kontribusi dari pihak komunitas, sekumpulan
user yang menggunakan FOS ERP yang sama dan saling
berhubungan dalam satu portal. Maka dari itu, keaktifan dari
pihak komunitas juga menjadi penilaian penting untuk dapat
mengetahui sejauh mana para pengguna FOS ERP tersebut
telah bereksplorasi dan saling bertukar informasi. Melalui
berbagai penilaian tersebut, maka dapat diperoleh rekomendasi
FOS ERP yang cocok dan sesuai untuk diterapkan di tingkat
perusahaan. Rekomendasi FOS ERP ini juga berguna untuk
menjadi objek penelitian lebih mendalam di tingkat pendidikan.
1.2

Rumusan masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa saja alternatif FOS ERP yang populer sehingga layak
untuk dibandingkan?
2. Bagaimana rekomendasi FOS ERP pada aspek arsitektur
yang sesuai untuk diterapkan di tingkat perusahaan?
3. Bagaimana rekomendasi FOS ERP pada aspek
fungsionalitas yang sesuai untuk diterapkan di tingkat
perusahaan?
4. Bagaimana rekomendasi FOS ERP pada aspek komunitas
yang sesuai untuk diterapkan di tingkat perusahaan?

5
1.3

Batasan masalah

Dari permasalahan yang disebutkan di atas, batasan masalah
dalam tugas akhir ini adalah:
1. Perbandingan antar FOS ERP yang dilakukan adalah pada
segi arsitektur, fungsionalitas (modul sales, accounting, dan
purchase), serta keaktifan komunitas
2. Penelitian yang dilakukan hanya berfokus untuk
membandingkan antar FOS ERP tanpa meninjau pada suatu
objek/ pihak tertentu
3. Jumlah FOS ERP yang diteliti adalah sebanyak 10 macam
4. Penelitian tidak bertujuan memilih FOS ERP terbaik, namun
berupa rekomendasi FOS ERP yang sesuai untuk diterapkan
di tingkat perusahaan.
1.4

Tujuan

Berdasarkan hasil perumusan masalah dan batasan masalah
yang telah disebutkan sebelumnya, maka tujuan yang dicapai
dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui macam alternatif FOS ERP yang populer
sehingga layak untuk dibandingkan
2. Memberikan rekomendasi FOS ERP yang sesuai untuk
diterapkan di tingkat perusahaan pada aspek arsitektur
3. Memberikan rekomendasi FOS ERP yang sesuai untuk
diterapkan di tingkat perusahaan pada aspek fungsionalitas
4. Memberikan rekomendasi FOS ERP yang sesuai untuk
diterapkan di tingkat perusahaan pada aspek komunitas
1.5

Manfaat

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
Bagi Perusahaan
1. Memfasilitasi perusahaan yang hendak menerapkan FOS
ERP agar dapat mengetahui perbandingan masing-masing
FOS ERP

6
2. Memfasilitasi perusahaan yang hendak menerapkan FOS
ERP agar dapat mengetahui FOS ERP yang paling sesuai
untuk diiimplementasikan

Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan rekomendasi FOS ERP yang paling sesuai untuk
menjadi bahan pembelajaran dan penelitian
1.6

Relevansi

Tugas akhir ini berkaitan dengan mata kuliah Perencanaan
Sumber Daya Perusahaan dan Integrasi Aplikasi Korporasi.
Tugas akhir ini termasuk dalam penelitian di bidang
Laboratorium Sistem Enterprise, dimana pengerjaannya
mengikuti kerangka kerja riset di Laboratorium Sistem
Enterprise yang dijelaskan pada gambar 1.1 seperti di bawah
ini:

Gambar 1.1 Kerangka Kerja Riset di Laboratorium Sistem Enterprise

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menjelaskan mengenai penelitian sebelumnya dan
dasar teori yang dijadikan acuan atau landasan dalam
pengerjaan tugas akhir ini. Landasan teori akan memberikan
gambaran secara umum dari landasan penjabaran tugas akhir.
2.1

Penelitian terkait

Penelitian yang dijadikan acuan dalam pengerjaan tugas
akhir ini terdapat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Penelitian Terkait

Judul
Penelitian
A
Compariso
n of Open
Source
ERP
Systems

Metode

Penulis

Hasil yang Didapatkan

Menentukan
FOS ERP
Package dan
kriteria
pembanding,
meneliti tiap
FOS ERP
berdasarkan
tiap kriteria,
melakukan
survei pada
perusahaan
menengah
dan kecil,
merekomenda
sikan pilihan
ERP
berdasarkan
hasil
perbandingan

Thomas
Herzog

 Perbandingan 7 Open
Source ERP (SQL
Ledger, LX Office,
TinyERP, GNUe,
ERP5, Opentaps,
Compiere)
berdasarkan 5 kriteria
(Functionality,
Flexibility, Support,
Contiunity, Maturity)
 Deskripsi masingmasing Open Source
ERP disertai
keuntungan dan
kerugian yang
dimiliki
 Hasil perbandingan
tiap kriteria untuk
masing-masing Open
Source ERP
 Rekomendasi pilihan
ERP sesuai fokus
kriterianya masingmasing

7

8
Judul
Penelitian
A Study of
Open
Source
ERP
Systems

Metode

Penulis

Hasil yang Didapatkan

Literature
Review,
identifikasi
kebutuhan
organisasi,
menentukan
model
evaluasi
sistem ERP

Vittorio
Gianni
Fougats
aro

A
Theoretical
Analysis Of
Key Points
when
Choosing
Open
Source
ERP
Systems

Literature
Review,
model
kualitatif dan
explanatory,
karakterisasi
dan analisis
kriteria
perbandingan
Open Source
ERP

OpenERP
evaluation
with
SAP as
reference

Information
gathering,
hasil
pengalaman
implementasi,
perbandingan
dengan nilai
SAP,
penarikan
kesimpulan

Fernand
o
Gustavo
dos
Santos
Gripe
dan
Ildebert
o
Apareci
do
Rodello
Yves
Delsart
dan
Christel
le Van
Nieuwe
nhuysen

 Pilihan Open Source
ERP dengan
keunggulan dan
kelemahan yang
dimiliki
 Studi Empiris
mengenai fitur dan
dimensi tiap Open
Source ERP
 Rekomendasi Open
Source ERP yang
dibedakan
berdasarkan sudut
pandang
fungsionalitas dan tipe
industri, serta ukuran
organisasi
 Kriteria penting dalam
membandingkan dan
menentukan antar
Open Source ERP
Systems
 Analisis dan manfaat
penggunaan Open
Source ERP

 Dimensi penting
sebagai acuan
perbandingan antar
ERP
 Hasil perbandingan
OpenERP dengan
SAP di tiap dimensi
 Tingkat maturity
OpenERP sebagai

9
Judul
Penelitian

A
Comparati
ve Analysis
and
Evaluation
of Open
Source
ERP
Systems

2.2

Metode

Goal
selection,
Alternatives,
Criteria, Subcriteria,
Hirearchy,
Preferences,
Calculation
of weights,
Consistency
test

Penulis

Saleh
M. AlSaleem

Hasil yang Didapatkan
solusi implementasi
ERP
 Prioritas dan bobot
masing-masing
kriteria
(Functionality,
Flexibility, Support,
Contiunity, Maturity)
dalam penilaian Open
Source ERP
 Perbandingan Open
Source ERP (SQL
Ledger, TinyERP,
ERP5) berdasarkan
tiap kriteria
 Pilihan Open Source
ERP terbaik yang
mencakup seluruh
kriteria

Dasar teori

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori – teori yang digunakan
dalam pengerjaan tugas akhir ini, meliputi ERP, arsitektur ERP
dan software, modul ERP, FOS ERP, komunitas FOS ERP, dan
kriteria pembanding antar FOS ERP.
2.2.1

ERP
Menurut Motiwalla & Thompson [1], Enterprise
Resource Planning (ERP) merupakan bagian enterprise system
yang spesifik berperan sebagai sistem informasi yang dapat
mengintegerasikan dan mengotomatisasi proses bisnis suatu
perusahaan/ organisasi melalui serangkaian data dan informasi
dari masing-masing departemen/ divisi. ERP mampu
mengakomodasi berbagai kebutuhan sistem informasi secara
spesifik untuk departemen-departemen yang berbeda pada
suatu perusahaan. Melalui kemampuan tersebut, maka ERP

10
dapat memberikan manfaat berupa efektifitas dan ketepatan
proses bisnis serta efisiensi pada sumber daya dan pengeluaran
biaya. Penggunaan ERP menjadikan semua sistem di dalam
suatu perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan
satu database sehingga beberapa departemen menjadi lebih
mudah dalam berbagi data, dan lebih mudah pula dalam
melakukan komunikasi.
Setiap ERP memiliki struktur mengenai arsitektur
penyusunnya. Arsitektur implementasi ERP merupakan
blueprint dari sistem ERP yang sebenarnya dan menerjemahkan
strategi implementasi high-level ERP ke dalam aliran informasi
yang saling terhubung antar organisasi [1]. Arsitektur ERP
membantu memudahkan perancangan sistem ERP dalam
organisasi. Terdapat beberapa macam arsitektur sistem ERP
yang telah berkembang di era sekarang ini, yakni antara lain:
1. Logical Architecture
Arsitektur ini lebih berfokus pada dukungan terhadap
kebutuhan end users. Logical Architecture terdiri atas
database schemas berupa entitas dan relationships pada
lowest tier atau tingkat pertama. Kemudian diikuti dengan
core business processes dan business logic pada second tier
atau tingkat kedua. Tingkat teratas atau third tier berupa
detail aplikasi yang mendukung berbagai fungsi bisnis di
dalam sistem ERP itu sendiri. End users disini tidak
berinteraksi dengan pada first dan second tier. Mereka hanya
perlu mengakses pada third tier, yakni aplikasi client-user
interface, dimana ia menyediakan end users berupa akses
aplikasi fungsional yang meliputi setiap fitur dan modul
yang dicakup oleh sistem ERP tersebut. Gambaran lebih
jelas terkait struktur Logical Architecture pada sistem ERP
dapat dilihat pada gambar 2.1.
2. Physical Architecture
Arsitektur ini lebih berfokus pada efisiensi sumber daya
sistem. Sumber daya yang dimaksud adalah seperti biaya,
waktu respon, jumlah perangkat, dan lain sebagainya.
Arsitektur semacam ini lebih memungkinkan sistem secara
keseluruhan untuk lebih scalable dan mengurangi sumber

11
daya yang dibutuhkan. Physical Arichitecture terbagi atas 2
macam, yakni two-tier architecture dan three-tier
arhitecture. Pada three-tier arhitecture, sistem ERP terbagi
atas 3 layer/ tingkatan, yakni data tier, application tier, dan
presentation/ Web tier. Sedangkan pada two-tier
architecture, sistem hanya terbagi atas 2 tingkatan, yakni
data/ application tier (gabungan antara data tier dan
application tier) dan presentation/ Web tier. Gambar 2.2
menampilkan gambaran mengenai two-tier architecture dan
gambar 2.3 adalah gambaran three-tier architecture. Pada
tingkatan terbawah, data tier, berfokus pada struktur seluruh
data organisasional dan hubungannya dengan sistem internal
dan eksternal. Data tier bertanggungjawab pada manajemen
data, dimana ia menyediakan penyimpanan utama untuk
seluruh data yang dibagikan antar modul-modul fungsional
dan menjaga integritas data yang ditransfer ke dan dari
clients
maupun servers. Application tier merupakan
tingkatan dimana data dimasukkan dan dibagikan antar
komponen sistem. Pada tingkat ini mencakup komponen
untuk menerapkan businesss logic pada modul-modul
fungsionalitas. Jadi application tier menjadi jembatan antara
database pada data tier dengan client applications pada Web
tier. Sedangkan presentation/ Web tier memungkinkan
pengguna untuk mengakses dan menganalisis informasi
melalui desktop application atau Web browser.
Presentation/ Web tier mencakup servers sebagai portal
untuk client/ pengguna berinteraksi pada aplikasi. Tingkatan
ini mencakup aplikasi graphical user interface (GUI) guna
melakukan data input, information request, serta data
presented.
ERP terdiri dari bermacam – macam modul yang disediakan
untuk berbagai kebutuhan dalam suatu perusahaan [9]. Modul
tersebut terbagi atas 3 jenis, yakni antara lain:
1 Modul Operasi
Modul operasi memiliki beberapa modul bawaan yang
menjelaskan mengenai proses bisnis utama dari organisasi
atau perusahaan yang secara umum terdiri atas Sales and

12
Distribution, Materials Management, dan Production
Planning and Control. Beberapa modul lain merupakan
modul pelengkap yang lebih mendetail seperti General
Logistics, Logistics Execution, Quality Management, Plant
Maintenance, Customer Service, Project System, dan
Environment Management

Gambar 2.1 ERP Logical Architecture

Gambar 2.2 Two-Tier Architecture

2 Modul Finansial dan Akunting
Modul finansial dan akuntansi berfokus pada pencatatan
keuangan perusahaan dengan beberapa modul bawaaannya

13
yakni Financial Accounting, Controlling, Investment
Management, General Accounting, Treasury, Enterprise
Controlling

Gambar 2.3 Three-Tier Architecture

3 Modul Sumber Daya Manusia
Sedangkan modul sumber daya manusia membicarakan dan
mendefinisikan tentang manajemen SDM organisasi yang
terdiri atas modul Personnel Management, Personnel Time
Management, Payroll, serta Training and Event
Management, Organizational Management, dan Travel
Management
2.2.2

Free/ Open Source ERP
Free/ Open Source ERP (FOS ERP) merupakan sistem
ERP yang dirancang dan disediakan tanpa harus membutuhkan
biaya lisensi. Sistem ERP semacam ini dapat diunduh,
dipasang, dan digunakan secara gratis [5]. Selain itu, FOS ERP
ini juga mempublikasi kode program pembangunnya sehingga
memungkinkan berbagai organisasi yang menerapkannya dapat
mengembangkan lebih lanjut serta melakukan kustomisasi
sesuai dengan kebutuhan organisasinya masing-masing.
Keuntungan dan kemudahan tersebut menjadi daya tarik FOS
ERP sendiri dan sekaligus alasan organisasi lebih memilih FOS
ERP daripada ERP yang berbayar.Hingga kini telah terdapat
banyak vendor dan developer yang merancang dan
mengembangkan FOS ERP. Hal ini menyebabkan jumlah FOS
ERP semakin meningkat dan beragam. Sudah banyak juga FOS

14
ERP yang terkenal dan digunakan di kalangan organisasi.
Namun kenyataannya, setiap FOS ERP ini tidak sepenuhnya
gratis. Pengembangan dengan fungsionalitas yang lebih
kompleks dan cakupan organisasi lebih luas membutuhkan
biaya untuk pembaruandan peralihan versi ERP.
FOS ERP ini sendiri tumbuh dan berkembang tidak hanya
karena usaha dari vendor atau tim developer sistemya saja,
namun juga kontribusi dari pihak komunitas. Komunitas disini
merupakan orang-orang yang menggunakan suatu FOS ERP
yang sama dan kemudian saling terhubung antar satu sama lain
dalam suatu portal. Portal yang mempersatukan antar pengguna
FOS ERP tersebut dapat berupa forum diskusi yang telah
disediakan vendor FOS ERP dalam situsnya sendiri, mapun
forum dalam situs lain atau social media. Keberadaan
komunitas tersebut tidak hanya sekedar untuk menunjukkan
eksistensi FOS ERP di mata pengguna, namun juga wadah
untuk saling bertukar informasi seputar FOS ERP itu sendiri.
Informasi tersebut dapat berupa pertanyaan, keluhan, masalah,
kritik dan saran, jawaban, maupun solusi terkait penggunaan
FOS ERP. Oleh sebab itu, keberadaan komunitas juga dinilai
penting untuk turut memajukan pengembangan FOS ERP.
Komunitas yang baik dapat ditinjau dari 5 indikator, yakni:
1. Jumlah anggota
2. Jumlah knowledge shared
3. Tanggal pos terakhir
4. Tangal rilis terakhir
5. Rata-rata waktu rilis
Jumlah anggota menunjukkan jumlah pengguna yang
menggunakan FOS ERP tersebut dan merasa nyaman di
dalamnya sehingga mereka bersedia untuk bergabung dan
berdedikasi terhadap kemajuan FOS ERP. Jumlah knowledge
shared merupakan jumlah informasi dalam bentuk apapun yang
telah dipublikasikan dan diperbincangkan pada portal
komunitas FOS ERP tersebut. Knowledge shared adalah
informasi-informasi yang berguna dan penting mengenai FOS
ERP itu sendiri dan menjadi pengetahuan di mata developer dan
pengguna. Tanggal pos terakhir adalah tanggal suatu pos/

15
thread yang akan menjadi knowledge shared tersebut diposkan
dalam forum komunitas. Tanggal rilis terakhir ialah tanggal
sistem aplikasi dari FOS ERP untuk versi terbarunya
dikeluarkan. Sedangkan rata-rata waktu rilis adalah rata-rata
jarak waktu antar rilis/ keluarnya tiap versi dari aplikasi FOS
ERP.
Komunitas yang mampu mencapai kelima indikator
tersebut secara maksimal maka dikatakan sebagai komunitas
yang aktif. Sehingga keaktifan komunitas menjadi salah satu
pengukuran dalam menilai seberapa baik suatu FOS ERP terkait
kesesuaiannya untuk diterapkan di tingkat perusahaan.
Selain dari 5 indikator tersebut, FOS ERP dapat pula
ditinjau dari sisi pengguna yang tidak tergabung dalam
komunitas. Pengguna FOS ERP tidak hanya mencakup
komunitasnya saja, tapi juga para pengguna pasif dan awam.
Pengguna semacam ini menggunakan dan mencari informasi
terkait FOS ERP tidak terbatas pada portal komunitas resminya
saja, namun juga berbagai sumber informasi yang
memperbincangkan FOS ERP tersebut. Para pengguna
semacam ini dapat diukur tingkat keaktifannya dari jumlah
pencarian dan pembicaraan FOS ERP di dunia internet.
Perbincangan FOS ERP dari berbagai portal, situs, media sosial,
maupun lingkungan lainnya di internet, akan terekam oleh
search engine. Selanjutnya hasil pencarian informasi-informasi
tersebut dari search engine, dapat dikalkulasi dan dianalisis
untuk mengetahui seberapa banyak FOS ERP tersebut
diperbincangkan. Semakin banyak perbincangan seputar FOS
ERP tersebut, maka semakin banyak pula pengguna pasif dan
awamnya di lingkungan internet. FOS ERP dengan jumlah
pengguna yang banyak dapat mengindikasikan bahwa ia banyak
diimplementasikan sehingga layak digunakan oleh perusahaan.
2.2.3

Five Tier TOGAF 9.1
Dalam melakukan perbandingan antar FOS ERP pada
aspek arsitektur, dibutuhkan acuan struktur arsitektur yang
lebih kompleks dari arsitektur 3 tier sistem ERP yang dijelaskan

16
oleh Motiwalla. Acuan yang lebih mendalam
adalah pada 5
tier software architecture [10]
Dalam mencapai fleksibilitas yang maksimal, software
harus memanfaatkan arsitektur 5 tier, dimana merupakan
perluasan dari arsitektur 3 tier. Arsitektur ini bertujuan untuk
memberikan pemisahan yang jelas dari tiga bidang fungsional
utama dari arsitektur (gambar 2.4). Hal ini dikarenakan adanya
komponen client dan server, baik pada user interface (UI),
maupun pada penyimpanan data.

Gambar 2.4 Five Tier Architecture

Tiap tingkatan pada arsitektur 3 tier, didetailkan
komponennya lebih mendalam. Pada presentation tier,
dibedakan menjadi 2 macam komponen, yakni presentation dan
user interface. Presentation ini lebih berfokus hanya pada
tampilan UI, dimana user dapat berinteraksi (memasukkan
input dan memperoleh output) dengan sistem aplikasi melalui
bagian ini. Tingkat ini lebih umum disebut sebagai client tier.
Sedangkan tingkat/ komponen user interface bertujuan untuk
menampilkan, menyembunyikan, dan mengubah tiap

17
fungsionalitas yang perlu disajikan pada UI untuk diketahui
oleh user. Tingkat ini lebih dikenal sebagai presentation tier.
Tingkat kedua yang menjadi penghubung antara
presentation dan data tier adalah application tier. Tingkat ini
sebenarnya dibedakan menjadi 2 komponen, yakni service dan
application logic. Service ini bertujuan untuk pemilihan jalur
lintasan jaringan agar client tier dapat memperoleh akses
terhadap data sistem. Ia juga membuat dan mengelola session
untuk tiap request yang diteruskan pada application logic.
Sedangkan application logic mengelola berbagai logika dan
fungsionalitas bisnis. Tiap request yang telah diteruskan oleh
service akan diterjemahkan untuk mengetahui modul, fitur, dan
data apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi request
tersebut.
Tingkat ketiga sendiri, yakni data tier, dibagi menjadi
data access dan data store. Tiap kebutuhan data yang telah
didefinisikan oleh application logic akan dikelola lebih lanjut
oleh data access. Ia yang bertanggung jawab dalam melakukan
akses data ke dalam database di data store. Komunikasi yang
dilakukan untuk mengambil data ini adalah melalui query. Tiap
query tersebut yang digunakan untuk mengambil data dari data
store. Data store sendiri tugasnya hanya sebagai repositori
seluruh data sistem. Berbagai data sistem tersimpan di dalam
data store dalam bentuk database.
Jadi pada arsitektur 5 tier ini, terdapat 6 komponen utama
yang menjadi acuan perbandingan FOS ERP dalam aspek
arsitekur. Komponen tersebut adalah client, presentation,
service, application logic, data access, dan data store.
2.2.4

Kriteria Pembanding
Kriteria pembanding merupakan kriteria yang dijadikan
sebagai perspektif atau sudut pandang dalam penilaian FOS
ERP. Tiap kriteria pembanding mencakup beberapa poin
penilaian FOS ERP. Jadi, nilai akhir untuk tiap kriteria
pembanding diperoleh melalui gabungan hasil nilai dari seluruh
penilaian di kriteria tersebut. Berikut tabel 2.2 menjelaskan

18
uraian mengenai kriteria beserta masing-masing penilaiannya
yang diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya:
Tabel 2.2 Kriteria dan Penilaian FOS ERP

Kriteria

Penilaian

Function
al Fit

Mencakup modul dasar dalam proses
bisnis (Sales, Purchase/ Material,
Production)
Modul dan manajemen terkait
inventory dan warehouse
Kemampuan manajemen terkait CRM
dan SCM
Manajemen terkait akuntansi dan detail
pencatatan transaksi
Menyediakan fitur analitis untuk
Business Intelligence
Kemudahan prasyarat dan proses
instalasi
Kemampuan berjalan secara
multiplatform
Kemampuan manajemen multi users
dan multi roles
Dukungan terhadap berbagai database
(multi-database)
Kebutuhan terhadap dukungan
environment pada perangkat untuk
mendukung sistem
Kemudahan dalam pemahaman User
Interface
Tampilan User Interface yang fleksibel
dan saling terintegrasi pada tiap
platform
Kemampuan dalam meningkatkan
user-adoption
Ketersediaan user guide dan
dokumentasi penggunaan sistem/
aplikasi
Pemenuhan prinsip Human-Computer
Interaction (HCI)

Technica
l Fit

Ergonom
y and
Ease of
Use

Sumber
Penelitian
[8], [11]

[5], [6], [8]
[8]
[5], [6],
[12]
[6], [8]
[13], [14],
[8]
[5], [8], [7]
[5], [6], [8],
[7]
[5], [8], [7]
[5], [7]

[5], [6], [8],
[7]
[5], [6], [8],
[7]
[6]
[8]

[15]

19
Kriteria

Penilaian

Flexibilit
y and
Customiz
ation

Kemampuan beradaptasi pada berbagai
bidang perusahaan
Kesesuaian terhadap proses bisnis
perusahaan secara khusus
Ketersediaan fitur pengembangan dan
kustomisasi sistem
Ketersediaan dan kemudahan dalam
mengedit source code pemrograman
Fleksibilitas terhadap pertumbuhan
perusahaan dan perubahan arus pasar

Support
and
Continuit
y

Adanya Online dan Offline Help and
Support dari pihak developer
Dukungan dari pihak komunitas
Dokumentasi terkait informasi dan
solusi seputar sistem/ aplikasi
Jumlah penelitian terkait sistem dan
perusahaan yang berhasil implementasi
Frekuensi update sistem/ aplikasi

Sumber
Penelitian
[14], [16]
[16], [11],
[17]
[5], [6], [8],
[7]
[5], [6], [8],
[7]
[5], [6], [7]

[5], [6], [7]
[5], [6], [7]
[5], [7]
[5], [7]
[5], [8], [7]

Pada penelitian ini, kriteria pembanding yang
digunakan sesuai dengan tujuan awal penelitian yaitu pada
arsitektur (berfokus pada struktur, kelengkapan, dan gambaran),
fungsionalitas (khususnya modul sales, accounting, dan
purchase), dan keaktifan komunitas (ditinjau dari jumlah
anggota dan jumlah knowledge shared). Jadi apabila
dihubungkan dengan kriteria-kriteria pada penelitian
sebelumnya, penelitian ini lebih berfokus pada kriteria
functional fit serta flexibility and customization.

20
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

3

BAB III

ME