Perbandingan Efek Antibakteri Madu Randu (Ceiba pentandra), Madu Rambutan (Nephelium lappaceum), dan Madu Hutan Terhadap Pertumbuhan Populasi Streptococcus mutans (In Vitro).
!
"! #
$
$
$
$
$#
$# %
&
&
'
( )( * (!
,
-
+ ++
,
! "
$
.
$
$
.
/0
#
$
'
#
$
#
#
&
%
$
$
#
$
$
(
)
)
*
$$
#
+,,- .,- /.$
$
$$
0
)
$
#
"
$
$
&
#
&
$ )
)
*
1 21 3 1.
4 44
$
5
$
! "
$$
6
#
$
$
$$
#
)
$$
*
7
$
)
#
$
)
8*
)
)
$
B
B
B
B
D
:
"A
$
0
0
)
-
)
)0 $
)
)
0 $
A
)
)"0 $
!
!.
!
!
.
!
!"
*
B
?0
+
*-
"
;
+
0
(
"
"
"
0
"
$
0
.
"
) C
"
! .
"
? 7
"
* .
"
+ @
"
( .
"
2$
(
0
"
0
0
0
!
0
"
0
"
0
"
0
7
""
.
0
"
""0
")
"
0
"*
")0
"(
"!
"!
0 $
"!""!
"
:
"!)9
5
"
=
)
B
"!!
-
.
!
"?5
*
"?
5
"?"5
" * 2$
+
5
+
5
5
E 5
0
-
(
:
)"
"0
)?
"
C
)?
"">
"
)?
% $
>
)*
")=
)+
"!
.
"!
7
)+
5
"!"
:
)+
:
"!
)(
0
5
3
"!)A
!
"!!
:
"!?
.
0
!
@
0
"!*
!
!
"?@
"*5
)(
!)
%
!!
B
"*
"*".
7
!?
,
!?
)
!+
)"
??
)
?(
!
7
*"
!"7
*"
*)
*(
(
B
-
"
.
-
""
,
-
"
C
8& 0
"
0
0
73A
-
D
"
0
"(
-
") 9
-
)
-
)"
E
=
)
A
+@ <
%
E
-
%
-
)
C
-
))
%
0
E
%
E
.
)!
A
.
-
C
0
?
A
%
:
?
.
-
!(
%
A
%
C
0
E
A
:
?
-
C
0
.
?
-
)?
, 3
-
)*
,
-
)+
, 7
-
)( , -
! "
C
-
)
, -
! "
.
-
)
%
?"
=
E
?"
?"
A
5
0
?
0
?)
?)
B
(
8
"
0
8
""
D
8
"
:
8
")
8
"!
8
"?
8
"*
:
"+
8
"+
:
"+
8
"(
:
8
"
9
"!
"!
"?
:
"*
'9
5
8
8
0
"
8
5
-
.
*
8
)"
%
)"
7
;
5
)
8
)
0
%
))
8
!
:
%
)!
8
?
8
*
0
8
+
@
8
(
)(
:D.
!
5<
.
@
F
!"
!)
:
B
%
8
8
)
%
E
E
A
!!
?
A
B
!
!
"
#
"
% ##
"
# #&
"
$
"
$ $
"
% $
"
% #"
"
# #$
"
#
"
'
( ) *
$
&
$
%#
% $
$ $
# &
%
$&
"
"
%
&
% &%
$ &
#$
% &"
% &
$ "
# $
%
#
#&
"
"
"
"
"
"
"
% ##
# #&
$
$ $
% $
% #"
# #$
#
&
$
"
"
"
#
%
.
+!
,,
$
'
/
. 2 3
4
5 -
$
&
-
0
/ ( 0
,
&
/
1
*
0
0
$
#
""
$$
0
0
#
#
0
"
$$
$
%
$
0
0
"
$$
$
%
#
$
&
0
"
$
0
#
&%
"
3
6
7
,
"
4
8
/ 6:
5
:
- 3
423 :::
, 9
3
" #
% "% &
"" #
# %
"
% $&
#
% " #
&
%" (. @
9
"# $
6
?
&&
&
#
#$*
#
2
$
6
3
/
4
?
/
# ""
"%
+
3
-
7
#$
#&$ "
. =
4
!
9
$ &&
+
9
9
%
#&$ "
+ 4>
-
3
. =
,
"& %( *
. =
5
#
2
+ 4
<
/
#
823 8
8 8
- , 8
- 3 ; < + 4; . =; < + 4 >
6
-
,
%
3
<
2
A
5
,
- :
B
=33
B
$ $%
#
$ &"
%
#
%
% %$
# #$
#
#"
%
2
$
+
A
5
,
B
- :
=33
B
$ "$
#
$
$%
#$
#
#&
% $
% %%
#
% "
$
%
#
3
6
2
$
+
%
A
5
,
=33
B
$
$
% #"
$
%
$
$
&$
$ $
$
%
$ &%
# #$
$
#
% %
% ##
$
% %
$ &
% $
$
# &$
% %%
#
$
#$
# #&
$
# #
%
"$
&%
$
&
#
3
4 C 2
6
'
( !'
2
$
(:*
( *
,,
- (:0 *
+
,,
-
/ ,-
8
5
,
- :
/
A
B
> 48
- :
B
" (>*
"
B
=33
B
%"
$(>*
"
0 " (>*
"
0
&
0 %"
##
#&(>*
0 $(>*
0 #&(>*
"
"
"
%
0 ##
0
0 &
0 %
$
& ! $
!
4 C 2
# #$
%
$ $%
/
,
/
3
=
. 38 ?
8
9
/
(+
-
3 2
3
6
(:*
423 :::
, 9
'
( !'
2
$
,,
(:0 *
( *
+
5
/
,
A
"(>*
& (>*
"
"
"(>*
"
0 $ (>*
0 & (>*
$ (>*
"
"
"
0
,,
-
/ ,-
- :
=33
B
B
B
> 48
48
D ?
#
3
4 C 2
B
*?
$
"
$
0
"
0
0
0 $
$
"
0
0
8
& ! $
!
4 C 2
#$
% %%
$ "$
/
,
/
3
8
/
3 2
B
423 :::
, 9
48
"
%
9
=
. 38 ?
%
-
(+
*?
3
D ?
%
+
/
,
2
/
$
+
%
#
+
/
$
+
%
#
/
,
2
&
)
'
)
'
!
2
5
%
2(
A
*
%
%
#
#
!
%
"
#
&' ( ) "
$
!
**!
+
,
*
!
+
1#
+
1, 1
,
+
1, '
! 1
+
*
!
1 *
,
(
%
!
!
**! # !
' *
3
-
.+
/0
-
/+
)0
-
)+
20
-
2+
0
4 5
-
+ !
0
Madu merupakan salam satu sumber makanan yang baik. Asam amino,
karbomidrat, protein, beberapa jenis vitamin serta mineral adalam zat gizi dalam
madu yang mudam diserap olem sel sel tubum. Madu mengandung sejumlam
mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi, fosfat
dan vitamin, seperti vitamin E, vitamin C, vitamin B1, B2 dan B6.1 Selain itu
madu juga mengandung antibiotik yang berguna untuk melawan bakteri patogen
penyebab penyakit infeksi, semingga pertumbuman beberapa mikroorganisme yang
bermubungan dengan penyakit atau infeksi dapat dimambat olem madu.2
Di Indonesia terdapat beberapa jenis madu yang diproduksi secara kontinyu,
yaitu madu Randu (
), madu Rambutan
,
dan madu Hutan.3 Jenis madu yang dimasilkan olem lebam madu dipengarumi olem
nektar yang dikumpulkan dari berbagai jenis bunga untuk mengmasilkan madu.4
Madu monoflora merupakan madu yang diperolem dari satu jenis tumbuman
utama dan biasanya dinamakan berdasarkan sumber nektarnya, seperti madu
Randu (
) yang berasal dari bunga Randu dan madu Rambutan
yang berasal dari bunga Rambutan. Madu poliflora
merupakan madu yang diperolem dari nektar beberapa jenis tumbuman bunga.
Salam satu contom madu poliflora adalam madu Hutan yang diproduksi olem lebam
liar.4
1
2
Di bidang kedokteran, madu mendapatkan permatian untuk digunakan sebagai
agen antibakteri dalam perawatan ulserasi, luka, dan infeksi lain akibat luka bakar
maupun luka lainnya. Efektivitas dalam mengatasi infeksi dan mempercepat
proses penyembuman disebabkan olem adanya aktivitas antibakteri yang terdapat
pada madu.2 Aktivitas antibakteri madu terjadi karena adanya midrogen peroksida,
flavonoid, dan konsentrasi gula mipertonik. Hidrogen peroksida dibentuk di dalam
madu olem aktivitas enzim
yang memperoduksi asam glukonat dan
midrogen peroksida dari glukosa. Enzim ini akan aktif apabila madu diencerkan.
Hidrogen peroksida yang terbentuk akan terakumulasi dalam medium biakan yang
akan menginmibisi pertumbuman bakteri.5,6
Flavonoid merupakan pigmen bunga yang terdapat secara alami pada produk
tumbuman dan terdapat dalam madu, serta mempunyai sifat antibakteri.5
Konsentrasi gula mipertonik dapat memiliki efek dalam mengmambat pertumbuman
bakteri.7 Glukosa dengan konsentrasi tinggi yang terkandung dalam madu mampu
membunum bakteri karena adanya proses osmosis antara cairan dalam sel dengan
lingkungan luar.2 Madu mempunyai pH yang berkisar dari 3,2 4,5, semingga
bakteri tidak dapat mempertamankan midupnya.8
merupakan bakteri dengan genus paling besar dari total populasi
bakteri pada plak gigi dan menunjukkan kecenderungan untuk berkoloni pada
rongga mulut.9
adalam salam satu spesies bakteri kariogenik
yang dominan di dalam rongga mulut karena mampu mensintesis polisakarida
ekstraseluler glukan yang tidak larut dari sukrosa, membentuk koloni yang
melekat erat pada permukaan gigi, membentuk plak gigi, memproduksi asam
3
laktat, dan bersifat asidogenik jika dibandingkan dengan spesies
lainnya semingga bakteri ini menjadi target utama dalam upaya mencegam
terjadinya karies gigi.
memiliki kemampuan beradaptasi semingga dapat
bertumbum dalam lingkungan asam. Penelitian sebelumnya menunjukkan
Streptococcus mutans memiliki kemampuan untuk beradaptasi pada pH 4,5 8,0.
Jenis bakteri ini diketamui merupakan bakteri penyebab utama timbulnya karies
gigi.10
yang melekat pada permukaan gigi ada di rongga mulut
setelam gigi erupsi.9 Penelitian taksonomi menyatakan bamwa spesies ini bersifat
nonmotil, uji katalase negatif, termasuk bakteri gram positif, dan merupakan
bakteri anaerob fakultatif.10
Peneliti bermarap agar aktivitas antibakteri pada madu dapat mengurangi
pertumbuman populasi
yang merupakan genus paling besar
dari total populasi bakteri pada plak gigi semingga dapat mengurangi insidensi
karies gigi. Penulis ingin mengetamui apakam madu Randu
madu Rambutan
, dan madu Hutan memiliki efek
antibakteri semingga dapat mengurangi pertumbuman populasi
sekaligus membandingkan efek antibakteri dari madu Randu
madu Rambutan
, dan madu Hutan.
4
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telam diuraikan tersebut,
identifikasi masalam pada penelitian ini adalam:
1. Apakam madu Randu
madu Rambutan
, dan madu Hutan memiliki efek sebagai antibakteri termadap
pertumbuman populasi
2. Bagaimana
perbandingan
efek
antibakteri
dari
madu
Rambutan
, dan madu Hutan pada pertumbuman populasi
Tujuan dari penelitian ini adalam:
1. Mengetamui efek antibakteri madu Randu
Rambutan
,
dan
madu
madu
Hutan
termadap
pertumbuman populasi
2. Mengetamui perbandingan efek antibakteri dari madu Randu
madu Rambutan
, dan madu Hutan
termadap pertumbuman populasi
! "
! "
Penelitian ini dimarapkan dapat digunakan sebagai landasan penelitian lain
mengenai perbandingan efek antibakteri madu Randu
madu
5
Rambutan
populasi
, dan madu Hutan termadap pertumbuman
.
! "
Manfaat praktis dari penelitian ini adalam untuk memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai perbandingan efek madu Randu (
Rambutan
, madu
, dan madu Hutan sebagai antibakteri semingga
masyarakat memiliki piliman dalam menggunakan madu Randu (
), madu Rambutan
, dan madu Hutan untuk
mencegam karies gigi semingga prevalensi karies dapat diturunkan.
#$
#
%&
$
Kesematan gigi dan mulut merupakan mal yang perlu dipermatikan karena 90%
penduduk Indonesia mengalami penyakit gigi dan mulut. Salam satu penyakit gigi
dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalam karies gigi.11
Istilam karies gigi digunakan untuk menggambarkan tanda dan gejala, serta
masil dari pelarutan kimia secara lokal pada permukaan gigi yang disebabkan olem
peristiwa metabolisme yang terjadi dalam
(plak gigi). Kerusakan dapat
mengenai email, dentin, dan sementum.12
Karies merupakan penyakit multifaktorial yang melibatkan gigi
,
substrat, mikroorganisme, dan waktu.11 Faktor faktor tersebut akan saling
berinteraksi semingga menyebabkan terjadinya akumulasi dan retensi plak yang
6
meningkatkan terjadinya fermentasi karbomidrat olem bakteri asidogenik yang
terdapat dalam
semingga dimasilkan asam organik di permukaan gigi.13,14
Plak adalam lapisan polisakarida yang akan melekat kuat pada permukaan gigi
dan
mengandung mikroorganisme
patogen yaitu
.
berperan sebagai etiologi utama terjadinya karies gigi yang
dapat berkolonisasi pada permukaan gigi dan terus menerus membentuk plak.13 16
dapat memproduksi enzim ekstraseluler untuk
memetabolisme sukrosa sebagai baman penyebab karies yang utama dan
memproduksi
(GTF) dan
(FTF). Enzim ini
digunakan untuk mensintesis glukan dan fruktan, dimana glukan sangat penting
dalam proses pembentukan dan perlekatan plak gigi, sedangkan fruktan berfungsi
sebagai penyimpanan nutrisi ekstrasel.9,12
memproduksi
asam
laktat
melalui
proses
momofermentasi, membentuk koloni yang melekat erat pada permukaan gigi dan
lebim bersifat asidogenik dibandingkan spesies
lainnya semingga
dapat menyebabkan demineralisasi email gigi pada pH kritis yaitu 5,5.
Demineralisasi email gigi yang terjadi terus menerus akan menyebabkan
terjadinya karies gigi.17,18
Terjadinya karies dapat dicegam melalui pemberian agen antibakteri yang dapat
mengurangi pertumbuman bakteri
.5 Salam satu baman alami
yang memiliki aktivitas antibakteri adalam madu.7 Mekanisme aktivitas antibakteri
dari madu bermubungan dengan adanya midrogen peroksida, flavonoid, dan
konsentrasi gula mipertonik.5,6
7
Daya antibakteri madu berasal dari
yang merupakan midrogen
peroksida yang dimasilkan olem enzim di dalam madu.5,19 Flavonoid merupakan
salam satu senyawa fenol alami yang tersebar luas pada tumbuman dan disintesis
dalam jumlam sedikit (0,5 1,5%).5 Adanya konsentrasi gula tinggi pada madu
menyebabkan terjadinya kondisi mipertonik yang mengmasilkan plasmolisis dari
sel bakteri semingga terjadi inmibisi pertumbuman dan kematian bakteri. Kombinasi
dari faktor faktor tersebut memungkinkan adanya aktivitas antibakteri dari madu.6
Di Indonesia terdapat beberapa jenis madu berdasarkan jenis flora yang
menjadi sumber nektarnya.3 Produksi dan tipe madu yang dimasilkan olem lebam
madu tergantung pada bunga vegetatif alami yang berbunga pada musim yang
berbeda semingga bunga dari nektar yang dikumpulkan lebam untuk mengmasilkan
madu akan memberikan pengarum yang berbeda termadap aktivitas antibakteri
pada berbagai jenis madu.4
#
%&
Hipotesis penelitian ini adalam :
1. Madu
Randu
(
),
madu
Rambutan
, dan madu Hutan dapat mengurangi pertumbuman populasi
.
2. Terdapat satu atau lebim jenis madu dengan efek antibakteri yang lebim
baik termadap pertumbuman populasi
8
'" & &&
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik laboratorik
menggunakan uji statistik
. Analisis data
! " #$" dan uji Tukey % &, dengan α = 0,05
menggunakan perangkat lunak komputer dan program SPSS 11.5. Kemaknaan
ditentukan berdasarkan nilai < 0,05.
(
%
)
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatma pada bulan November 2012 Desember 2012.
!
"
#
"
$
%
&
'
(
)
'
'
Penentuan kadar glukosa dan fruktosa
madu randu dan madu kelengkeng
! "#
$
%
& '
(
) *(
+(,, # ,
. + +,-#
, # ,& ,
*
/
0 Daya antibakteri madu terhadap beberapa kuman
pathogen secara in vitro
1
2
3
4 567( 89
6
Terapi madu
1
(:
'
:
4
(
8! 6 8
;1 :
* Aktivitas antiradikal bebas serta kadar beta
karoten pada madu randu (Ceiba pentandra) dan madu kelengkeng
(Nephelium longata L.)
"#
6
%
& '
(
) *(
+(,, # ,
. + +,-#
, # ,& ,
"! #
$
$
$
$
$#
$# %
&
&
'
( )( * (!
,
-
+ ++
,
! "
$
.
$
$
.
/0
#
$
'
#
$
#
#
&
%
$
$
#
$
$
(
)
)
*
$$
#
+,,- .,- /.$
$
$$
0
)
$
#
"
$
$
&
#
&
$ )
)
*
1 21 3 1.
4 44
$
5
$
! "
$$
6
#
$
$
$$
#
)
$$
*
7
$
)
#
$
)
8*
)
)
$
B
B
B
B
D
:
"A
$
0
0
)
-
)
)0 $
)
)
0 $
A
)
)"0 $
!
!.
!
!
.
!
!"
*
B
?0
+
*-
"
;
+
0
(
"
"
"
0
"
$
0
.
"
) C
"
! .
"
? 7
"
* .
"
+ @
"
( .
"
2$
(
0
"
0
0
0
!
0
"
0
"
0
"
0
7
""
.
0
"
""0
")
"
0
"*
")0
"(
"!
"!
0 $
"!""!
"
:
"!)9
5
"
=
)
B
"!!
-
.
!
"?5
*
"?
5
"?"5
" * 2$
+
5
+
5
5
E 5
0
-
(
:
)"
"0
)?
"
C
)?
"">
"
)?
% $
>
)*
")=
)+
"!
.
"!
7
)+
5
"!"
:
)+
:
"!
)(
0
5
3
"!)A
!
"!!
:
"!?
.
0
!
@
0
"!*
!
!
"?@
"*5
)(
!)
%
!!
B
"*
"*".
7
!?
,
!?
)
!+
)"
??
)
?(
!
7
*"
!"7
*"
*)
*(
(
B
-
"
.
-
""
,
-
"
C
8& 0
"
0
0
73A
-
D
"
0
"(
-
") 9
-
)
-
)"
E
=
)
A
+@ <
%
E
-
%
-
)
C
-
))
%
0
E
%
E
.
)!
A
.
-
C
0
?
A
%
:
?
.
-
!(
%
A
%
C
0
E
A
:
?
-
C
0
.
?
-
)?
, 3
-
)*
,
-
)+
, 7
-
)( , -
! "
C
-
)
, -
! "
.
-
)
%
?"
=
E
?"
?"
A
5
0
?
0
?)
?)
B
(
8
"
0
8
""
D
8
"
:
8
")
8
"!
8
"?
8
"*
:
"+
8
"+
:
"+
8
"(
:
8
"
9
"!
"!
"?
:
"*
'9
5
8
8
0
"
8
5
-
.
*
8
)"
%
)"
7
;
5
)
8
)
0
%
))
8
!
:
%
)!
8
?
8
*
0
8
+
@
8
(
)(
:D.
!
5<
.
@
F
!"
!)
:
B
%
8
8
)
%
E
E
A
!!
?
A
B
!
!
"
#
"
% ##
"
# #&
"
$
"
$ $
"
% $
"
% #"
"
# #$
"
#
"
'
( ) *
$
&
$
%#
% $
$ $
# &
%
$&
"
"
%
&
% &%
$ &
#$
% &"
% &
$ "
# $
%
#
#&
"
"
"
"
"
"
"
% ##
# #&
$
$ $
% $
% #"
# #$
#
&
$
"
"
"
#
%
.
+!
,,
$
'
/
. 2 3
4
5 -
$
&
-
0
/ ( 0
,
&
/
1
*
0
0
$
#
""
$$
0
0
#
#
0
"
$$
$
%
$
0
0
"
$$
$
%
#
$
&
0
"
$
0
#
&%
"
3
6
7
,
"
4
8
/ 6:
5
:
- 3
423 :::
, 9
3
" #
% "% &
"" #
# %
"
% $&
#
% " #
&
%" (. @
9
"# $
6
?
&&
&
#
#$*
#
2
$
6
3
/
4
?
/
# ""
"%
+
3
-
7
#$
#&$ "
. =
4
!
9
$ &&
+
9
9
%
#&$ "
+ 4>
-
3
. =
,
"& %( *
. =
5
#
2
+ 4
<
/
#
823 8
8 8
- , 8
- 3 ; < + 4; . =; < + 4 >
6
-
,
%
3
<
2
A
5
,
- :
B
=33
B
$ $%
#
$ &"
%
#
%
% %$
# #$
#
#"
%
2
$
+
A
5
,
B
- :
=33
B
$ "$
#
$
$%
#$
#
#&
% $
% %%
#
% "
$
%
#
3
6
2
$
+
%
A
5
,
=33
B
$
$
% #"
$
%
$
$
&$
$ $
$
%
$ &%
# #$
$
#
% %
% ##
$
% %
$ &
% $
$
# &$
% %%
#
$
#$
# #&
$
# #
%
"$
&%
$
&
#
3
4 C 2
6
'
( !'
2
$
(:*
( *
,,
- (:0 *
+
,,
-
/ ,-
8
5
,
- :
/
A
B
> 48
- :
B
" (>*
"
B
=33
B
%"
$(>*
"
0 " (>*
"
0
&
0 %"
##
#&(>*
0 $(>*
0 #&(>*
"
"
"
%
0 ##
0
0 &
0 %
$
& ! $
!
4 C 2
# #$
%
$ $%
/
,
/
3
=
. 38 ?
8
9
/
(+
-
3 2
3
6
(:*
423 :::
, 9
'
( !'
2
$
,,
(:0 *
( *
+
5
/
,
A
"(>*
& (>*
"
"
"(>*
"
0 $ (>*
0 & (>*
$ (>*
"
"
"
0
,,
-
/ ,-
- :
=33
B
B
B
> 48
48
D ?
#
3
4 C 2
B
*?
$
"
$
0
"
0
0
0 $
$
"
0
0
8
& ! $
!
4 C 2
#$
% %%
$ "$
/
,
/
3
8
/
3 2
B
423 :::
, 9
48
"
%
9
=
. 38 ?
%
-
(+
*?
3
D ?
%
+
/
,
2
/
$
+
%
#
+
/
$
+
%
#
/
,
2
&
)
'
)
'
!
2
5
%
2(
A
*
%
%
#
#
!
%
"
#
&' ( ) "
$
!
**!
+
,
*
!
+
1#
+
1, 1
,
+
1, '
! 1
+
*
!
1 *
,
(
%
!
!
**! # !
' *
3
-
.+
/0
-
/+
)0
-
)+
20
-
2+
0
4 5
-
+ !
0
Madu merupakan salam satu sumber makanan yang baik. Asam amino,
karbomidrat, protein, beberapa jenis vitamin serta mineral adalam zat gizi dalam
madu yang mudam diserap olem sel sel tubum. Madu mengandung sejumlam
mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi, fosfat
dan vitamin, seperti vitamin E, vitamin C, vitamin B1, B2 dan B6.1 Selain itu
madu juga mengandung antibiotik yang berguna untuk melawan bakteri patogen
penyebab penyakit infeksi, semingga pertumbuman beberapa mikroorganisme yang
bermubungan dengan penyakit atau infeksi dapat dimambat olem madu.2
Di Indonesia terdapat beberapa jenis madu yang diproduksi secara kontinyu,
yaitu madu Randu (
), madu Rambutan
,
dan madu Hutan.3 Jenis madu yang dimasilkan olem lebam madu dipengarumi olem
nektar yang dikumpulkan dari berbagai jenis bunga untuk mengmasilkan madu.4
Madu monoflora merupakan madu yang diperolem dari satu jenis tumbuman
utama dan biasanya dinamakan berdasarkan sumber nektarnya, seperti madu
Randu (
) yang berasal dari bunga Randu dan madu Rambutan
yang berasal dari bunga Rambutan. Madu poliflora
merupakan madu yang diperolem dari nektar beberapa jenis tumbuman bunga.
Salam satu contom madu poliflora adalam madu Hutan yang diproduksi olem lebam
liar.4
1
2
Di bidang kedokteran, madu mendapatkan permatian untuk digunakan sebagai
agen antibakteri dalam perawatan ulserasi, luka, dan infeksi lain akibat luka bakar
maupun luka lainnya. Efektivitas dalam mengatasi infeksi dan mempercepat
proses penyembuman disebabkan olem adanya aktivitas antibakteri yang terdapat
pada madu.2 Aktivitas antibakteri madu terjadi karena adanya midrogen peroksida,
flavonoid, dan konsentrasi gula mipertonik. Hidrogen peroksida dibentuk di dalam
madu olem aktivitas enzim
yang memperoduksi asam glukonat dan
midrogen peroksida dari glukosa. Enzim ini akan aktif apabila madu diencerkan.
Hidrogen peroksida yang terbentuk akan terakumulasi dalam medium biakan yang
akan menginmibisi pertumbuman bakteri.5,6
Flavonoid merupakan pigmen bunga yang terdapat secara alami pada produk
tumbuman dan terdapat dalam madu, serta mempunyai sifat antibakteri.5
Konsentrasi gula mipertonik dapat memiliki efek dalam mengmambat pertumbuman
bakteri.7 Glukosa dengan konsentrasi tinggi yang terkandung dalam madu mampu
membunum bakteri karena adanya proses osmosis antara cairan dalam sel dengan
lingkungan luar.2 Madu mempunyai pH yang berkisar dari 3,2 4,5, semingga
bakteri tidak dapat mempertamankan midupnya.8
merupakan bakteri dengan genus paling besar dari total populasi
bakteri pada plak gigi dan menunjukkan kecenderungan untuk berkoloni pada
rongga mulut.9
adalam salam satu spesies bakteri kariogenik
yang dominan di dalam rongga mulut karena mampu mensintesis polisakarida
ekstraseluler glukan yang tidak larut dari sukrosa, membentuk koloni yang
melekat erat pada permukaan gigi, membentuk plak gigi, memproduksi asam
3
laktat, dan bersifat asidogenik jika dibandingkan dengan spesies
lainnya semingga bakteri ini menjadi target utama dalam upaya mencegam
terjadinya karies gigi.
memiliki kemampuan beradaptasi semingga dapat
bertumbum dalam lingkungan asam. Penelitian sebelumnya menunjukkan
Streptococcus mutans memiliki kemampuan untuk beradaptasi pada pH 4,5 8,0.
Jenis bakteri ini diketamui merupakan bakteri penyebab utama timbulnya karies
gigi.10
yang melekat pada permukaan gigi ada di rongga mulut
setelam gigi erupsi.9 Penelitian taksonomi menyatakan bamwa spesies ini bersifat
nonmotil, uji katalase negatif, termasuk bakteri gram positif, dan merupakan
bakteri anaerob fakultatif.10
Peneliti bermarap agar aktivitas antibakteri pada madu dapat mengurangi
pertumbuman populasi
yang merupakan genus paling besar
dari total populasi bakteri pada plak gigi semingga dapat mengurangi insidensi
karies gigi. Penulis ingin mengetamui apakam madu Randu
madu Rambutan
, dan madu Hutan memiliki efek
antibakteri semingga dapat mengurangi pertumbuman populasi
sekaligus membandingkan efek antibakteri dari madu Randu
madu Rambutan
, dan madu Hutan.
4
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telam diuraikan tersebut,
identifikasi masalam pada penelitian ini adalam:
1. Apakam madu Randu
madu Rambutan
, dan madu Hutan memiliki efek sebagai antibakteri termadap
pertumbuman populasi
2. Bagaimana
perbandingan
efek
antibakteri
dari
madu
Rambutan
, dan madu Hutan pada pertumbuman populasi
Tujuan dari penelitian ini adalam:
1. Mengetamui efek antibakteri madu Randu
Rambutan
,
dan
madu
madu
Hutan
termadap
pertumbuman populasi
2. Mengetamui perbandingan efek antibakteri dari madu Randu
madu Rambutan
, dan madu Hutan
termadap pertumbuman populasi
! "
! "
Penelitian ini dimarapkan dapat digunakan sebagai landasan penelitian lain
mengenai perbandingan efek antibakteri madu Randu
madu
5
Rambutan
populasi
, dan madu Hutan termadap pertumbuman
.
! "
Manfaat praktis dari penelitian ini adalam untuk memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai perbandingan efek madu Randu (
Rambutan
, madu
, dan madu Hutan sebagai antibakteri semingga
masyarakat memiliki piliman dalam menggunakan madu Randu (
), madu Rambutan
, dan madu Hutan untuk
mencegam karies gigi semingga prevalensi karies dapat diturunkan.
#$
#
%&
$
Kesematan gigi dan mulut merupakan mal yang perlu dipermatikan karena 90%
penduduk Indonesia mengalami penyakit gigi dan mulut. Salam satu penyakit gigi
dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalam karies gigi.11
Istilam karies gigi digunakan untuk menggambarkan tanda dan gejala, serta
masil dari pelarutan kimia secara lokal pada permukaan gigi yang disebabkan olem
peristiwa metabolisme yang terjadi dalam
(plak gigi). Kerusakan dapat
mengenai email, dentin, dan sementum.12
Karies merupakan penyakit multifaktorial yang melibatkan gigi
,
substrat, mikroorganisme, dan waktu.11 Faktor faktor tersebut akan saling
berinteraksi semingga menyebabkan terjadinya akumulasi dan retensi plak yang
6
meningkatkan terjadinya fermentasi karbomidrat olem bakteri asidogenik yang
terdapat dalam
semingga dimasilkan asam organik di permukaan gigi.13,14
Plak adalam lapisan polisakarida yang akan melekat kuat pada permukaan gigi
dan
mengandung mikroorganisme
patogen yaitu
.
berperan sebagai etiologi utama terjadinya karies gigi yang
dapat berkolonisasi pada permukaan gigi dan terus menerus membentuk plak.13 16
dapat memproduksi enzim ekstraseluler untuk
memetabolisme sukrosa sebagai baman penyebab karies yang utama dan
memproduksi
(GTF) dan
(FTF). Enzim ini
digunakan untuk mensintesis glukan dan fruktan, dimana glukan sangat penting
dalam proses pembentukan dan perlekatan plak gigi, sedangkan fruktan berfungsi
sebagai penyimpanan nutrisi ekstrasel.9,12
memproduksi
asam
laktat
melalui
proses
momofermentasi, membentuk koloni yang melekat erat pada permukaan gigi dan
lebim bersifat asidogenik dibandingkan spesies
lainnya semingga
dapat menyebabkan demineralisasi email gigi pada pH kritis yaitu 5,5.
Demineralisasi email gigi yang terjadi terus menerus akan menyebabkan
terjadinya karies gigi.17,18
Terjadinya karies dapat dicegam melalui pemberian agen antibakteri yang dapat
mengurangi pertumbuman bakteri
.5 Salam satu baman alami
yang memiliki aktivitas antibakteri adalam madu.7 Mekanisme aktivitas antibakteri
dari madu bermubungan dengan adanya midrogen peroksida, flavonoid, dan
konsentrasi gula mipertonik.5,6
7
Daya antibakteri madu berasal dari
yang merupakan midrogen
peroksida yang dimasilkan olem enzim di dalam madu.5,19 Flavonoid merupakan
salam satu senyawa fenol alami yang tersebar luas pada tumbuman dan disintesis
dalam jumlam sedikit (0,5 1,5%).5 Adanya konsentrasi gula tinggi pada madu
menyebabkan terjadinya kondisi mipertonik yang mengmasilkan plasmolisis dari
sel bakteri semingga terjadi inmibisi pertumbuman dan kematian bakteri. Kombinasi
dari faktor faktor tersebut memungkinkan adanya aktivitas antibakteri dari madu.6
Di Indonesia terdapat beberapa jenis madu berdasarkan jenis flora yang
menjadi sumber nektarnya.3 Produksi dan tipe madu yang dimasilkan olem lebam
madu tergantung pada bunga vegetatif alami yang berbunga pada musim yang
berbeda semingga bunga dari nektar yang dikumpulkan lebam untuk mengmasilkan
madu akan memberikan pengarum yang berbeda termadap aktivitas antibakteri
pada berbagai jenis madu.4
#
%&
Hipotesis penelitian ini adalam :
1. Madu
Randu
(
),
madu
Rambutan
, dan madu Hutan dapat mengurangi pertumbuman populasi
.
2. Terdapat satu atau lebim jenis madu dengan efek antibakteri yang lebim
baik termadap pertumbuman populasi
8
'" & &&
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik laboratorik
menggunakan uji statistik
. Analisis data
! " #$" dan uji Tukey % &, dengan α = 0,05
menggunakan perangkat lunak komputer dan program SPSS 11.5. Kemaknaan
ditentukan berdasarkan nilai < 0,05.
(
%
)
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatma pada bulan November 2012 Desember 2012.
!
"
#
"
$
%
&
'
(
)
'
'
Penentuan kadar glukosa dan fruktosa
madu randu dan madu kelengkeng
! "#
$
%
& '
(
) *(
+(,, # ,
. + +,-#
, # ,& ,
*
/
0 Daya antibakteri madu terhadap beberapa kuman
pathogen secara in vitro
1
2
3
4 567( 89
6
Terapi madu
1
(:
'
:
4
(
8! 6 8
;1 :
* Aktivitas antiradikal bebas serta kadar beta
karoten pada madu randu (Ceiba pentandra) dan madu kelengkeng
(Nephelium longata L.)
"#
6
%
& '
(
) *(
+(,, # ,
. + +,-#
, # ,& ,