PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM, KARANGASEM-BALI.

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,
AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan
Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,
IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

ISSN: 9 772338 505750


-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya
merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
 Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia
+62 361 703384
ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com
@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

i

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana


Penanggung Jawab
Anak Agung Ayu Oka Saraswati
Pengarah
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Bendahara ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Ni Made Swanendri Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
Penyunting dan Reviewer
Putu Rumawan Salain
Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Susanta

I Gusti Agung Bagus Suryada

Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
ISSN No. 9 772338 505750

Tim Validasi
I Ketut Mudra
I Made Widja
Syamsul Alam Paturusi
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada

Hak Cipta  2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD
untuk
mereproduksi,
mendistribusikan,
dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id

Tim Penerbit
I Made Widja Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
Ngakan Putu Sueca jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo

ii

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD
Tata tulis naskah:
1.


Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah
populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,
spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45
cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis
sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan
alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi
diletakkan sebelum daftar pustaka
10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya
harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak

miring.

Keterangan umum:
1.
2.
3.

Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan
kata MS Word atau format teks/ASCII.
Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria
yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis
naskah untuk ditanggapi.

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

iii

Editorial
Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,

ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan
secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di
Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang
mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain
itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,
dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor
1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang
sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir
arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal
mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.
Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas
akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh
keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam
kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 1 ini.

Redaktur


iv

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750

Daftar Isi

Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii
Editorial ............................................................................................................................................................ iii
Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1.

Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema
Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.
(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, Anak Agung Ayu Oka Saraswati).............................................1-4

2.


Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali
(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ......................................................................5-10

3.

Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali.
Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau
(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ............................................................................................11-16

4.

Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan
pada Tampilan Bangunan
(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) .....................................................................17-20

5.

Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur NeoVernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.
(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ...............................................21-24


6.

Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan
Bangunan.
(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa).................................................25-28

7.

Klinik Bersalin di Gianyar, Bali
(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra)......................................................................29-34

8.

Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali
(Ni Wayan Wiwin Darsika, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ....................................................................35-40

9.

Galeri Batu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri
(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta)...........................................41-44

10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas
Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.
(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) .....................................................................45-48

11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai
Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.
(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)...........................................................49-54

12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan
Ruang Dalam.
(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida Bagus Ngurah Bupala)..........................................55-58

13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali
(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) .........................................................59-64

14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep
Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar
(Putu Ayu Mirah Sanjiwani Giri, Widiastuti, I Wayan Yuda Manik).......................................................................65-70

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

v

15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual
dengan Sirkulasi Wisata
(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya)...............................................................71-74

16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga
(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra)................................................................................75-78

17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali
(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)....................................................................79-84

18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar
(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...............................................................85-90

19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali
(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ...........................................................91-94

20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali
(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...........................................................95-98

21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali
(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ..........................................................99-102

22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali
(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ...........................................103-108

23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali
(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana).................................109-114

24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali
(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ..............................................................115-118

25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali
(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) .............................................119-124

26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali
(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ...............................................125-130

27. Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali
(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik)..........................................131-136

28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali
(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ......................................................................137-142

29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali
(I Gusti Ngurah Bagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ......................143-148

30. City Hotel di Denpasar, Bali
(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada).....................149-154

31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali
(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ................................................................155-160

32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali
(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa)......161-166

33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali
(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ........................167-170

34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali
(Made Nurjaya Permana, Ida Bagus Sarjana, I Nyoman Susanta) ..................................................................171-174

35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali
(Putu Gde Suwandi Putra Nugraha, Ida Bagus Ngurah Bupala, Putu Gede Sukarsana).................................175-178

36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali
(Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra, I Gusti Bagus Budjana, I Nyoman Surata)..........................................179-184

37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali
(I Kadek Indra Purnama, I Nyoman Sudiarta, Ida Bagus Gde Primayatna)......................................................185-188

vi

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505750

38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali
(Dwi Adintya Eradiputra, Syamsul Alam Paturusi, I Wayan Kastawan)............................................................ 189-194

39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran
Dalam Pendekatan Hospitality
(Fajar Kurnia Adi, I Made Widja, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ........................................................................195-198

40. Taman Kota Mangupura
(George Gede Raditya, Evert Edward Moniaga, Syamsul Alam Paturusi)....................................................... 199-202

41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali
(I Putu Agus Suartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) .............................................................................203-206

42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali
(I Gede Made Diastawa Giri, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ............................................................ 207-212

43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali
(I Wayan Kuatrayana, I Wayan Meganada, Evert Edward Moniaga) ............................................................... 213-216

44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali
(I Wayan Gani Septiadi, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik).......................................................................217-220

45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali
(I Gede Urip Suputra, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika).............................................................. 221-226

46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep
Arsitektural
(Sapta Hartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, Ciptadi Trimariarto) ..................................................................227-230

47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan
Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak
(I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara)......................................231-234

48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung
(I Nyoman Erin Diana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik)..............................................235-240

49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar
(I Kadek Raka Winda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik)..........................................................................241-246

50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali
(I Nyoman Satria Trypartha, I Wayan Meganada, Ni Made Swanendri)........................................................... 247-252

51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali
(Trihono Ari Prabowo, Ngakan Putu Sueca, I Wayan Wiryawan) ....................................................................253-258

52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali
(I Gst. Ag. Ayu Wulan Suantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna).....................................259-264

53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali
(Nifka Ulrico Giovanni Zega, Ni Made Swanendri, I Made Adhika) ..................................................................265-268

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016

vii

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM, KARANGASEM-BALI

I Putu Agus Suartana1), Widiastuti2), dan Evert Edward Moniaga3)
1)Jurusan

Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
agussuartana629@gmail.com
2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
wiwiedwidiastuti@yahoo.fr
3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
evert_moniaga@yahoo.com

ABSTRACT
Market is a land provided by the local government for buying and selling process and services to the management of
public and private or both co-operation of them (Kotler, 1989). Animal market is place for buying and selling various
types of livestock or pets (Faqihudin, 2014). The market is a place for money exchange. A large of exchange money in a
market is a barometer of the level of community life, karangasem regency have one market animal that is Bebandem Animal Market. Bebandem Animal Market is the provincial animal market with wares such as cows, pigs, and poultry. The
main commodity markets Bebandem animals are cows. Bebandem Animal Market do not have any adequate facilities
and infrastructure. Existing condition Bebandem Animal Market has a site 26 are with activities that are so large that
necessary market development. Bebandem Animal Market develomment includes site up to 1 Ha. The theme that will be
used in his market wearing consideration and good impact on the environment around the market.
Keywords: animal market, cow, development

ABSTRAK
Pasar merupakan lahan yang disediakan oleh pemerintah setempat untuk proses jual beli dan jasa dengan
pengelolaan dari pemerintah maupun swasta atau kerjasama dari keduanya (Kotler, 1989). Pasar hewan
adalah tempat jual beli berbagai jenis hewan ternak maupun peliharaan (Faqihudin, 2014). Pasar
merupakan tempat pertukaran uang yang besar. Pertukaran uang yang semakin besar pada sebuah pasar
merupakan barometer tingkat kehidupan masyarakatnya. Kabupaten Karangasem memiliki pasar hewan
salah satunya adalah Pasar Hewan Bebandem. Pasar Hewan Bebandem adalah pasar hewan provinsi
dengan barang jualannya berupa hewan sapi, babi, dan unggas. Komoditi utamanya Pasar Hewan
Bebandem adalah hewan sapi. Pasar Hewan Bebandem belum memiliki sarana dan prasarana yang layak.
Kondisi eksisting Pasar Hewan Bebandem memiliki site 26 are dengan aktivitas yang begitu besar sehingga
perlu dilakukan pengembangan pasar. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem meliputi pengembangan
luas site hingga 1 Ha. Tema yang akan dipakai pada pasar ini memakai pertimbangan dan dampak yang
baik bagi lingkungan sekitar pasar.
Kata Kunci: pasar hewan, sapi, pengembangan

PENDAHULUAN
Pasar Hewan Bebandem adalah pasar hewan di Kabupaten Karangasem dengan barang dagangannya adalah hewan sapi, babi, dan unggas. Komoditi utama Pasar Hewan Bebandem adalah hewan sapi yang
dikirim ke berbagai daerah di Bali maupun Indonesia. Sapi yang ditransaksikan di Pasar Hewan Bebandem
sebagaian besar merupakan jenis sapi bali. Luas Pasar Hewan Bebandem adalah ±26 are. Pasar ini dikelola
oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem yang diberikan pengelolaannya kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karangasem.
Pasar ini meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Karangasem dari hasil retribusi pasar.
Peningkatan hasil retribusi dari tahun ke tahun selalu meningkat. Pada tahun 2010 sampai 2013 jumlah sapi
yang masuk sebanyak berurut 19.849 ekor, 24.383 ekor, 24.980 ekor dan 22.124 ekor. Peningkatan tersebut

I Putu Agus Suartana (1104205037)1), Widiastuti2), dan Evert Edward Moniaga3)–Pengembangan Pasar Hewan
Bebandem, Karangasem-Bali
203

merupakan imbas dari program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yaitu Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi). Simantri merupakan kegiatan mengintegrasikan usaha budidaya tanaman dan ternak. Salah satu
ternak yang diprogramkan adalah hewan ternak sapi.
Keberadaan Pasar Hewan Bebandem juga berimbas pada peningkatan penghasilan dari penduduk sekitar
pasar. Peningkatan permintaan hewan sapi akan berbanding lurus dengan permintaan rumput pakan.
Penduduk sekitar lingkungan pasar ini yang kebanyakan berprofesi sebagai petani. Hasil pertanian seperti
rumput gajah dan lain sebagainya bisa dijual di pasar ini sebagai penghasilan tambahan penduduk sekitar.
Sehingga Pasar Hewan Bebandem merupakan pasar yang memiliki pengaruh yang besar bagi lingkungan
disekitarnya.
Namun potensi besar yang dimiliki oleh Pasar Hewan Bebandem tidak dibarengi dengan infrastruktur yang
menunjang aktivitas pasar. Permasalah pada pasar ini adalah tidak tersedianya lahan parkir, kapasitas dan
infrastuktur pendukung. Tidak tersedianya lahan parkir menyebabkan kemacetan karena mobil truk parkir disepanjang bahu jalan. Peningkatan aktivitas dan volume hewan tidak dibarengi dengan kapasitas yang memadai sehingga membuat kesesakan pada hari-hari tertentu. Infrastruktur seperti toilet tidak tersedia pada
pasar ini dan berbagai fasilitas pendukung pasar tidak tersedia. Selain itu limbah kotoran hewan yang
dihasilkan dari aktifitas pasar seperti kotoran hewan dibuang ke sungai tanpa adanya pengolahan terlebih
dahulu. Dengan bebagai permasalahan dan besarnya potensi yang ada pada Pasar Hewan Bebandem
maka perlu adanya pengembangan untuk memenuhi aktivitas pasar yang terus meningkat. Pengembangan
Pasar Hewan Bebandem akan dirancang sehingga memenuhi standar dari sebuah pasar hewan seperti
adanya kolam disinfektan, timbangan hewan, fasilitas pendukung dan lain sebagainya. Pengembangan ini
akan menimbulkan dampak positif bagi pasar ini seperti peningkatan transaksi hewan dan keamanan pada
Pasar Hewan Bebandem.

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM
Eksisting Pasar Hewan Bebandem
Adapun batas-batas pada eksisting Pasar Hewan Bebandem yang terletak diantara dua jalan. Batas Utara
merupakan Jalan Raya Bebandem-Macan dan Gedung Kesenian Bebandem. Batas Timur adalah Jalan
Raya bebandem-Bungaya dan Pasar Merta Nadi. Batas Selatan merupakan lahan perkebunan kelapa. Batas Barat adalah perkebukan kelapa, rumah warga dan Pura Dalem Desa Pakraman Bebandem.

Gambar 1. Gedung Kesenian
Bebandem

Gambar 2. Pasar Merta Nadi
Sumber: Suartana, 2015:38

Gambar 3. Perkebunan
Sumber: Suartana, 2015:38

Sumber: Suartana, 2015:38

Pasar Hewan Bebandem berlokasi di jantung kota dan bersebelahan dengan Pasar Umum Bebandem. Lokasi ini pasar ini sangatlah baik dan merupakan lokasi yang sangat strategis. Sehingga memiliki nilai yang
baik untuk sebuah pasar.

Usulan Pengembangan Pasar Hewan Bebandem
Pengembangan Pasar Hewan Bebandem dirancang kembali dengan beberapa pertimbangan. Pertimbangan
pengembangan pasar ini meliputi: kapasitas, ukuran, lahan, struktur, sistem utilitas seperti biogas. Dalam
Pengembangan Pasar Hewan Bebandem yang akan dirancang kembali didalam lokasi eksisting dengan
perluasan lahan. Perluasan lahan ini mengacu pada studi kapasitas yang akan diwadahi pada pasar ini.
Pengembahan dalam bangunan akan meliputi pengembangan kapasitas kandang, fasilitas penunjang dan
pendukung. Pengembangan pasar ini memiliki luas lahan 1 Ha.

204

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750

Tujuan Pengembangan Pasar Hewan Bebandem
Tujuan dari pengembagan Pasar Hewan Bebandem adalah untuk mewadahi aktivitas pasar yang mengalami peningkatan aktivitas. Sehingga nantinya akan merimbas pada kualitas hewan yang diperjualbelikan pada pasar ini dan kenyamanan dari civitas pasar. Dengan adanya pengembangan ini akan menarik banyak
transaksi hewan. Penduduk sekitar pasar pun akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan tersebut
seperti peningkatan permintaan pakan seperti rumput gajah dan lain-lain.

Fungsi yang Dikembangkan pada Pasar Hewan Bebandem
Ada beberapa fungsi dalam pengembangan Pasar Hewan Bebandem ini diantaranya fungsi utama, fungsi
penunjang dan fungsi pendukung. Dalam fungsi utama dalam pasar ini adalah fungsi yang menyangkut jualbeli hewan ternak seperti hewan sapi, babi dan unggas. Fungsi penunjang adalah fungsi yang dapat menunjang aktivitas utama sehingga berjalan dengan baik seperti: timbangan hewan, toilet, kantor pengelola.
Fungsi pendukung adalah fungsi yang mendukung aktivitas pasar sehingga pasar berjalan dengan optimal
seperti: kios makanan, kios perlengkapan peternakan dan pertanian, ruang mekanikal dan elektrikal.

RANCANGAN PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM
Konsep Entrance, Zoning Tapak dan Pola Massa

Gambar 4. Konsep Entrance dan Zoning Tapak

Gambar 5. Konsep Pola Massa

Sumber: Suartana, 2015

Sumber: Suartana, 2015

Konsep entrance pada pasar diletakkan pada jalan sisi timur dengan pertimbangan kondisi site yang sejajar
dengan jalan. Penataan zoning pada Pengembangan Pasar Hewan Bebandem dilakukan dengan perletakan
kandang diselatan yang merupakan nista mandala dari konsep tri mandala.

Konsep Tampilan Bangunan

Gambar 6. Tampilan Kandang Sapi

Gambar 7. Tampilan Kios Makan

Sumber: Suartana, 2015:

Sumber: Suartana, 2015

Konsep tampilan bangunan pada Pasar Hewan Bebandem menggunakan material bambu sebagai struktur
dan juga pattern untuk bangunan di pasar ini. Bambu yang dipakai adalah jenis bambu petung dan bambu
tali dengan pertimbangan bambu yang uat dan banyak terdapat disekitaran site sehingga harga lebih murah.
Dari segi kekuatan bambu dapat bertahan hingga >15 tahun (Frik, 2004:10).
I Putu Agus Suartana (1104205037)1), Widiastuti2), dan Evert Edward Moniaga3)–Pengembangan Pasar Hewan
Bebandem, Karangasem-Bali
205

Hasil Rancangan
Hasil rancangan dari Pengembangan Pasar Hewan Bebandem berupa pengembangan dari segi lahan yang
diakibatkan oleh kebutuhan ruang yang meningkat. Penggunaan bahan bambu dipakai dengan pertimbangan dalam tema rancangan. Bambu juga dapat bertahan lama dengan perlakuan yang baik mulai dari
waktu dan cara penebangan hingga perawatan sebelum bambu digunakan sebagai bahan bangunan.
Dari hasil tersebut maka Pengembangan Pasar Hewan Bebandem dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 8. Layout Plan

Gambar 9. Site Plan

Sumber: Suartana, 2015

Sumber: Suartana, 2015

Pengembangan pasar hewan lebih memperhitungkan kenyamanan aktivitas pasar sehingga pasar memerlukan lahan yang besar. Perspektif dari hasil rancangan ini dapat sebagai berikut:

Gambar 10. Perspektif 1

Gambar 11. Perspektif 2

Sumber: Suartana, 2015

Sumber: Suartana, 2015

SIMPULAN DAN SARAN
Penggunaan bambu dengan massa panen yang tepat dan dengan perawatan mulai dari ditebang sampai
dipakai yang baik dapat mempengaruhi daya tahan bambu. Pemilihan jenis bambu dan konstruksi bambu
juga dapat mempengaruhi daya tahan bambu.
Untuk meningkatkan retribusi dan menanggulangi peningkatan transaksi dalam pasar. Pemerintah harus
memperhatikan kenyamanan dan keamanan pelaku pasar sehingga berdampak baik untuk peningkatan
pasar nantinya. Fasilitas penunjang juga perlu diperhatikan dalam pasar sehingga dapat mempermudah
kegiatan pasar. Pedoman dalam merancang perlu diperhatikan untuk memperoleh kebutuhan ruang dalam
pasar hewan yang berbeda dengan pasar umum.

REFERENSI
Frick, Heinz. 2004, ‘Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu’, Yogyakarta: Kanisius
Kotler, Phillip. 1989, ‘Manajemen Pemasaran; Analisis Perencanaan dan Pengendalian’, Jakarta: Erlangga
Suartana, I. P. A. 2015, ‘Pengembangan Pasar Hewan Bebandem’. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Udayana
Faqihudin 2014, Pengertian Pasar dan Jenis-jenis Pasar, diakses 8 Pebruari 2015,


206

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016–ISSN No. 9 772338 505750