Soal Olimpiade Fisika Tingkat Provinsi Tahun 2010
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ttp
1. Salah satu ujung sebuah tongkat homogen (masa m dan panjang L) tergantung dengan mengggunakan
tali, dan ujung tongkat lainnya bersentuhan dengan lantai dalam keadaan diam. Saat masih diam tongkat
tersebut membentuk sudut θ teradap arah mendatar.
a) Tentukan gaya tegangan tali
b) Jika sekarang tali dipotong dan tongkat mulai jatuh, hitung komponen tegak (vertikal) dari percepatan
pusat massa tongkat pada saat awal t = 0 yaitu sesaat setelah tali dipotong. Abaikan gesekan antara
tongkat dengan lantai
c) Tentukan gaya FN yang diberikan tongkat pada lantai pada saat t = 0 yaitu sesaat setelah tali dipotong
(Petunjuk : gaya ini berbeda dengan gaya sebelum tali dipotong) (20 poin)
://
Solusi :
Pada saat tali belum putus (sistem setimbang) :
ww
Fy = 0
T + FN mg = 0
T
τ =0
(terhadap titik A)
T Lcos θ mg(1/2L cos θ ) = 0
T = mg/2
(jwb)
L
w.
FN
Fy = may
mg FN = m ay
mg
..
uk
ed
Pada saat tali putus (t = 0), maka batang akan
berputar bebas terhadap titik pusat massanya
,sehingga Fy 0 dan τ 0
...(1)
ic
as
τ = Iα
(torka terhadap pusat massa batang)
FN (1/2L cos θ) = 1/12mL2α
FN cos θ = 1/6mLα
mLα
FN =
(2)
6cosθ
L
Subst (1) ke (2), untuk memperoleh :
θ
ay
.....(3)
ax
aG
FN
θ
am
mg FN = m ay
mLα
mg
= may
6cosθ
Lα
ay = g
6cosθ
θ
Pada saat tali putus (t = 0), berlaku hubungan (lihat gambar di samping !) :
et
.n
s
pu
aG = α L /2 dan ay = aG cos θ
ay = (α L/2)cos θ
ay = α L cos θ sin θ/2
2a y
α=
. .(4)
Lcosθ
/
Subst (4) ke (3), untuk memperoleh :
2 La y
ay = g
6 Lcos 2θ
ay
ay = g
3cos 2θ
Halaman 1 dari 10 halaman
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ay =
dan
3 g cos 2θ
1 3 cos 2θ
(jwb)
ttp
://
mg FN = m ay
3 mg cos 2θ
mg FN =
1 3 cos 2θ
3 mg cos 2θ
FN = mg
1 3 cos 2θ
mg
FN =
1 3cos 2θ
(jwb)
ww
w.
2. Sebuah sistem dua benda masing-masing bermassa m dihubungkan dengan sebuah pegas dengan
konstanta pegas k yang tersusun seperti pada gambar di samping. Jika pada saat t = 0 kita menahan
benda yang di atas sedemikian sehingga pegasnya tertekan sejauh s dari panjang normalnya, maka
tentukan nilai s agar benda bawah dapat lepas kontak dengan lantai ? (8 poin)
ed
m
m
x
s
m
k
uk
k
L
k
ic
as
m
L
m
m
Misal panjang pegas mula-mula = L. Ketika pegas tertekan sejauh s, maka pegas memberikan energi
potensial sebesar 21 ks2 . Ketika pegas tertekan sejauh s , maka energi potensial gravitasi pada beban atas
adalah mg(L s) , sehingga total energi pegas saat itu = energi awal adalah :
1
2
ks2 + mg(L
s)
am
Eawal =
Eakhir =
1
2
kx2 + mg(L + x)
s
pu
Beban bagian bawah mulai terangkat pada saat pegas teregang untuk pertama kalinya, angggap panjang
regangan ketika beban terangkat = x, maka energi potensial gravitasi pada beban atas adalah mg(L+x)
sehingga total energi ketika itu adalah :
Karena sistem berada pada lantai licin, maka selama proses tidak ada energi yang hilang , sehingga
berlaku :
1
2
ks2 + mg(L
ks2 + 2mgL
s) =
1
2
kx2 + mg(L + x)
2mgs = kx2 + 2mgL + 2mgx
kx2+ 2mgx = ks2 2mgs
ks2 + 2mgx + 2mgs = 0
Halaman 2 dari 10 halaman
/
kx2
et
.n
Eawal = Eakhir
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
k(x2
s2) + 2mg(x + s) = 0
k(x + s)(x s) + 2mg(x + s) = 0
k(x s) + 2mg = 0
ttp
x=
2 mg
+s
k
kx = ks 2mg
://
Beban bagian bawah akan terangkat (naik), jika Fpegas Fgravitasi
kx mg
kx mg
ks 2mg mg
s 3mg/k
(jwb)
ww
s
v0
w.
4. Benda massa M mula-mula meluncur di atas
lantai dengan kecepatan v0 dan setelah sampai di
titik B benda lepas meninggalkan ujung lantai
dan mendarat di ujung bawah tangga yaitu titik
A. Diketahui µk adalah koefisien gesek kinetik
antara benda dengan lantai, g percepatan gravitasi
dan gesekan udara diabaikan. Dengan menyatakan jawaban dalam M, v0, µk , H, D dan g,
tentukan :
a) Kecepatan benda M sesaat setelah lepas dari
ujung lantai
b) Percepatan benda M saat meluncur di atas
lantai
c) Jarak S yang telah ditempuh oleh benda M
sebelum lepas meninggalkan lantai. (8 poin)
M
B
ed
3H
A
uk
3D
ic
as
3H = 1/2gt2
.(2)
3H = 1/2g(3D/v)2
v= D
3g
2H
(jwb)
Gerak horizontal C B :
Pada lintasan C-B, gaya gesek akan memperlambat gerakan M, dengan perlambatan :
F
a =
m
µMg
=
M
= µg
(jwb)
/
et
.n
s
pu
Subst (1) ke (2), untuk mendapatkan :
am
Solusi :
Gerak horizontal B A :
Misal M bergerak dari titik asal C dan kecepatan M ketika meninggalkan titik B adalah v, maka gerak
horizontal B A adalah gerak lurus beraturan, jadi panjang lintasan horizontalnya adalah :
SBA = vt
3D
3D = vt t =
.(1)
v
Gerak vertikal B A :
gerak vertikal dari B A adalah GLBB, jadi panjang lintasan vertikalnya adalah :
Halaman 3 dari 10 halaman
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
Jarak S yang telah ditempuh oleh benda M sebelum lepas meninggalkan lantai:
v2 = v02 + 2as2
ttp
(D
3g 2
) = v02 2µgs2
2H
2
3D g
= v02 2µgs2
2H
4µgHs2 = 2v02H 3D2g
://
s =
v 02
3D 2
2 µg 4 µH
(jwb)
ww
5. Sebuah tongkat homogen bermassa M dan panjang AB = L berada ada di atas meja datar dan sedang
dalam posisi sejajar dengan sumbu-y. Benda dengan massa m yang sedang bergerak pada arah x dengan
kelajuan v menumbuk tongkat di titik C (Diketahui momen inersia tongkat terhadap titik pusat
(20 poin)
massanya adalah 1/12ML2) .
a) Tentukan lokasi titik C atau besar AC
(diyatakan dalam L) agar sesaat setelah
tumbukan tongkat tersebut hanya mengalami
rotasi murni sesaat dengan cara mengitari sumbu
rotasi yang melewati titik A
b) Diketahui benda m menumbuk tongkat secara
elastis di titik C dengan AC = 3L/4. Setelah
tumbukan, yaitu ketika tongkat sudah sejajar
terhadap sumbu x untuk pertama kalinya,
tentukan jarak antara titik B pada ujung tongkat
dengan benda m dinyatakan dalam L (Agar
perhitungan lebih sederhana, anggap m = M)
w.
v
B
C
m
ed
L
uk
y
M
x
τ t = Iω , sehingga :
(F x ) t = Iω = Iω
Tetapi v = 1/2Lω sehigga pers (1)
..(1)
..
..(2)
..(3)
Bagilah pers (2) dengan pers (3) untuk memperoleh :
/
et
.n
( F R ) t 1/2 mL ω
=
Fx t
I ω
( F R ) mL
=
Fx
2I
mLFx
F R=
2I
mLFx
R=F
2I
s
pu
(F R) t = mv = 1/2mLω
..
am
(F R) t = (mv) = mv
Impuls sudut terhadap A adalah
ic
as
A
Solusi :
a) Misalkan R adalah gaya reaksi rata-rata (di titik A), dan v dan ω kecepatan pusat massa dan kecepatan sudut
batang terhadap titik A,maka segera setelah tumbukan, Impuls akibat tumbukan adalah F t , sehingga :
Impuls linear terhadap A adalah
Halaman 4 dari 10 halaman
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ttp
://
Agar batang bergerak rotasi murni, maka R = 0, sehingga :
mLx
)
0 = F(1
2I
2I
momen inersia I terhadap titik A = 1/3 mL2 , maka :
x =
mL
2/3mL2
=
mL
= 2L/3
Agar batang berotasi murni, maka jarak titik tumbukan (C) terhadap titik A = 2L/3
ww
(jwb)
b) Karena m menumbuk batang pada jarak 3L/4 (bukan 2L/3) terhadap titk A, maka batang akan bergerak
translasi dan rotasi bebas terhadap titik pusat massa batang (L/2). Dalam hal ini akan berlaku :
Hukum kekekalan : momentum sudut, momentum linear dan energi mekanik
ed
w.
HKM :
mv = mv + MV
v=v + V
v v =V
HKMS :
mv(L/4) = mv (L/4) + Ibω
...
....(1)
uk
(karena titik tangkap tumbukan terjadi pada jarak = 3L/4
L/2 = L/4 terhadap pusat massa M)
Subst (1) ke (3) untuk memperoleh :
..(3)
HKEM :
mv2 = 21 mv 2+ 21 MV2+ 21 Iω2
mv2 = mv 2+M(Lω/3)2+ (ML2/12)ω2
1
2
karena m = M, maka :
..(4)
..(5)
Halaman 5 dari 10 halaman
/
v2 = v 2+(Lω/3)2+ L2ω2/12
36v2 = 36v 2+ 4L2ω2 + 3L2ω2
36(v2 v 2) = 7L2ω2
36(v2 v 2) = 7L2ω2
36(v v ) (v + v ) = 7L2ω2
36(Lω/3)(v + v ) = 7L2ω2
12Lω(v + v ) = 7L2ω2
12(v + v ) = 7Lω
et
.n
s
pu
am
3(v v ) = Lω
3V = Lω
V = Lω/3
ic
as
mvL = mv L + 4Ibω
mvL = mv L + 4(ML2/12)ω
mvL = mv L + ML2ω/3
3mv = 3mv + MLω , karena m = M, maka :
3v = 3v + Lω
3(v v ) = Lω
. .(2)
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
Subst (2) ke (5) untuk memperoleh :
ttp
3(v v ) = Lω
12(v v ) = 4Lω
12(v + v ) = 7Lω
12(v v ) = 4Lω
12v = 3Lω v = Lω/4
://
Dan :
ww
3(v v ) = Lω
3v 3Lω/4 = Lω
12v 3Lω = 4Lω
12v = 7Lω ω = 12v /7L
v = Lω/4
= L(12v /7L)/4
= 3v /7
ed
w.
v = Lω/3
= L(12v /7L)/3
= 4v /7
Karena permukaan licin, maka :
Setelah tumbukan , batang M akan bergerak lurus dengan kec konstan = 4v/7
Setelah tumbukan , benda m akan bergerak lurus dengan kec konstan = v/7
uk
Posisi batang akan sejajar sb-x pada saat t = T/4 =1/4(2π/ω) = π/2ω = 7πL/24v
(T = waktu batang berputar 1 kali putaran = 2π/ω)
maka posisi pusat massa M (batang) akan pindah secara horizontal sejauh
ic
as
S1 = v(T/4) =(4v /7)(7πL/24v) = πL/6
dan posisi massa m (benda) akan pindah secara horizontal sejauh
S2 = v (1/4T) =(3v /7)(7πL/24v) = πL/8
jadi jarak horizontal kedua pusat massa ketika itu adalah :
B
v
L
24
v'
m
(jwb).
C
y
M
288 24π π 2
m
L
t T4
L
2
L
24
(12π )L
24
x
A
et
.n
s
pu
(12 π )L
24
Maka jarak antara titik B terhadap m adalah :
L
288 24π π 2
24
S = πL/24 + L/2 =
am
S = S1 S2 = πL/6 πL/8 = πL/24
Jarak horizontal antara titik B terhadap m adalah :
V
B
/
Halaman 6 dari 10 halaman
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ttp
6. Seutas rantai homogen, yang panjangnya L dan massanya M, digantungkan di langit-langit sehingga
ujung bawahnya hampir menyentuh lantai (lihat gambar). Rantai kemudian dilepaskan dari gantungannya
sehingga mulai menumpuk di atas lantai ( g adalah percepatan gravitasi).
a) Ketika ujung atas berjarak x dari langit-langit (lihat gambar), hitunglah gaya total yang diterima lantai
F(x)
b) Berapakah gaya total yang diterima lantai ketika seluruh bagian rantai tepat berada di atas lantai
(ketika x = L) ?
c) Nyatakan F(x ) sebagai fungsi waktu F(t) !
d) Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga seluruh bagian rantai berada di atas lantai
e) Sketsa F(t) terhadap t dari saat rantai dilepaskan hingga seluruh bagian rantai sudah menumpuk di
atas lantai untuk waktu yang cukup lama !
(20 point)
://
ww
Solusi :
Kita pandang seluruh rantai merupakan suatu sistem,
M
dengan ρ =
, maka dari diagram gaya di samping
L
dapat dinyatakan :
x
w.
ed
F = M x
ρgL= ρL x x = g
dan x 2 = 2x x
ρgL
L x
(jwb)
F (x )
am
a) F(x) = 3ρ gx
ic
as
uk
Berdasarkan hukum Newton untuk massa yang berubah :
dP
ρgL F(x) =
dt
d [ ρ ( L x )x ]
ρgL F(x) =
dt
ρgL F(x) = ρ(L x) x ρ x 2
ρgL F(x) = ρL x ρ x x ρ x 2
ρgL F(x) = ρL x ρ x x 2ρx x
ρgL F(x) = ρL x 3ρ x x
ρgL F(x) = ρgL 3ρ gx
F(x) = 3ρ gx
b) Ketika seluruh bagian rantai tepat berada di atas lantai, maka x = L, jadi
F(x) = 3ρ gL
(jwb)
c) F(x) = 3ρ gx , karena tiap bagian elemen rantai bergerak dengan percepatan a = g, maka :
at2 = 21 gt2
F(x) = 3ρ g( 21 gt2) =
s
pu
x=
1
2
3
2
ρ g2t2
et
.n
d) Karena pada dasarnya elemen rantai bergerak jatuh bebas, maka waktu yang dibutuhkan sehingga seluruh bagian
rantai berada di atas lantai.
2L
L = 21 gt2 t =
g
e) Sketsa F(t) terhadap t
F (t )
/
Halaman 7 dari 10 halaman
t
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ttp
7. Diketahui suatu sistem yang terdiri dari n buah bola , B1, B2, B3, ..Bn dengan massa m1, m2, m3 .,mn
(dimana m1 >> m2 >> m3 >> m4
.>> mn tersusun tegak secara vertikal seperti tampak pada
gambar di samping. Dasar dari bola 1, B1, berada pada ketinggian h di atas lantai, sedangkan dasar dari
bola ke-n, Bn, berada pada ketinggian h + 1 di atas lantai. Sistem bola ini dijatuhkan dari ketinggian h.
Dianggap pada keadaaan awal, bola-bola terpisahkan satu sama lain oleh jarak yang sangat kecil sekali,
dan keseluruhan bola mengalami tumbukan elastis dan terjadi hanya sesaat.
a) Tentukan ketinggian pantulan bola paling atas Bn (nyatakan dalam n) !
b) Jika h = 1 meter, berapakah jumlah bola yang harus ditumpuk agar bola yang paling atas bisa
memantul hingga ketinggian h > 1000 meter ?
(20 point)
://
ww
Solusi :
Bola-1
Karena tumbukan antar bola terjadi hanya sesaat, maka pengaruh
gravitasi dapat diabaikan :
Kec. Bola-1 ketika ketika membentur lantai :
B4
B3
,( ) arah vertikal ke bawah
B2
w.
v=
n4
2 gh
Karena tumbukan terjadi secara elastis , maka kec pantulan bola-1:
v1 = 2 gh , (+) arah vertikal ke atas)
ed
B1
Bola-2 (kecepatan jatuh = v2)
Karena selama jatuh, bola-2 menempuh jarak yang sama dengan
bola-1, maka kecepatan v2 ketika membentur bola-1 :
uk
v=
h
2 gh (arah vertikal ke bawah)
ic
as
Tumbukan antara bola-1 dan bola-2
Untuk menghitung kecepatan pantul bola-2 setelah membentur bola-1(v1 ), kita gunakan konsep
kerangka pusat massa
Frame pusat massa :
Kec pusat massa (b1 dan b2) :
m ( 2 gh ) m 2 ( 2 gh )
m1v 1 ' m 2v 2
= 1
=
m1 m 2
m1 m 2
m1 m 2
m
m
2
1
Sebelum tumbukan :
frame inersia
v2 =
2 gh
2 gh
v2 =
2 gh
m1 m 2
m1 m 2
2m 2
2 gh
2 gh =
m1 m 2
2 m1
2 gh
2 gh =
m1 m 2
frame inersia
2m 2
m m2
m 3m 2
2 gh + 1
2 gh = 1
2 gh
v1 =
m1 m 2
m1 m 2
m1 m 2
2 m1
m m2
3m m 2
2 gh + 1
2 gh = 1
2 gh
v2 =
m1 m 2
m1 m 2
m1 m 2
Halaman 8 dari 10 halaman
/
et
.n
Setelah tumbukan :
frame pusat massa
2m 2
2 gh
v1 =
m1 m 2
2 gh
s
pu
v1 =
frame pusat massa
m m2
v1 = 2 gh 1
m1 m 2
am
vCM =
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
2 m1
2 gh
v2 =
m1 m 2
ttp
3m m 2
Karena m1 >> m2 v2 = 1
m1 m 2
3m
2 gh 1 3 2 gh
m1
Tumbukan antara pantulan bola-2 (v2 )dan bola-3(v3)
://
Kec pusat massa :
vCM =
ww
m 2 (3 2 gh ) m 3 ( 2 gh )
m 2v 2 ' m 3v 3
=
=
m2 m3
m2 m3
Sebelum tumbukan :
frame inersia
v2 = 3 2 gh
w.
v3 =
2 gh
3m 2 m 3
2 gh
m
m
3
2
frame pusat massa
3m m 3
4 m3
2 gh =
2 gh
v2 = 3 2 gh 2
m2 m3
m2 m3
3m m 3
4m2
2 gh =
2 gh
2 gh 2
v2 =
m2 m3
m2 m3
ed
Setelah tumbukan :
frame inersia
4 m3
3m m 3
3m 7m 3
2 gh + 2
2 gh = 2
2 gh
v2 =
m2 m3
m2 m3
m2 m3
4m2
3m m 3
7m m 3
2 gh + 2
2 gh = 2
2 gh
v3 =
m
m
m
m
m
m
3
3
3
2
2
2
uk
frame pusat massa
4 m3
2 gh
v2 =
m
m
3
2
4m2
2 gh
v3 =
m2 m3
ic
as
7m m 3
7m
2 gh 2 2 gh 7 2 gh
Karena m2 >> m3 v3 = 2
m2
m2 m3
Tumbukan antara bola pantul (b3) (v3 ) dan bola-4(v4)
Kec pusat massa :
m (7 2 gh ) m 4 ( 2 gh )
m 3v 3 ' m 4 v 4
= 3
=
m3 m4
m3 m4
v3 = 7 2 gh
v4 =
2 gh
frame pusat massa
7m m 4
v3 = 7 2 gh 3
m3 m4
v4 =
2 gh
2 gh
8m 4
2 gh =
2 gh
m
m
4
3
7m 3 m 4
8m 3
2 gh =
2 gh
m3 m4
m3 m4
Setelah tumbukan :
frame pusat massa
8m 4
v3 =
m3 m4
2 gh
frame inersia
8m 4
v3 =
m3 m4
Halaman 9 dari 10 halaman
7m 9m 4
2 gh
2 gh = 3
m
m
4
3
15m 3 m 4
2 gh
2 gh =
m3 m4
/
8m 3
v4 =
m3 m4
7m m 4
2 gh + 3
m3 m4
7m m 4
2 gh + 3
m3 m4
et
.n
s
pu
Sebelum tumbukan :
frame inersia
7m 3 m 4
m3 m4
am
vCM =
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
8m 3
v4 =
m3 m4
2 gh
ttp
15m 3 m 4
Karena m3 >> m4 v4 =
m3 m4
15m 3
2 gh 15 2 gh
2 gh
m3
://
Dari hasil perhitungan di atas disimpulkan :
Bola pantul b1 = v1 = 2 gh
Bola pantul b2 = v2 = 3 2 gh
ww
Membentuk pola deret :
1, 3, 7, 15,
.,( 2n 1)
Bola pantul b3 = v3 = 7 2 gh
Bola pantul b4 = v4 = 15 2 gh
.
n
Bola pantul bn = vn = (2 1) 2 gh
2
= (2n 1)2h
(jwb)
ed
w.
(2 n 1) 2 gh
v n2
Maka ketinggian bola pantul ke-n, bn = vn =
=
2g
2g
Jika h = 1, maka :
Tinggi pantulan bola ke-n = (2n 1)2h = (2n 1)2 meter
uk
Agar ketinggian bola pantul terakhir mencapai > 1000 meter, maka :
(2n 1)2 > 1000
2n 1 > 10√ 10
2n > 1 + 10√ 10
2n > 1 + 10√ 10
Maka banyaknya bola minimal 6 buah
Jika kita ambil √ 10 = 3,2
2n > 1 + 32
2n > 33
n > 5 n minimal = 6
ic
as
Karena √ 10 bernilai 3,1 3,2
Jika kita ambil √ 10 = 3,1
2n > 1 + 31
2n > 32
n > 5 n minimal = 6
(jwb)
/
et
.n
s
pu
am
Halaman 10 dari 10 halaman
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ttp
1. Salah satu ujung sebuah tongkat homogen (masa m dan panjang L) tergantung dengan mengggunakan
tali, dan ujung tongkat lainnya bersentuhan dengan lantai dalam keadaan diam. Saat masih diam tongkat
tersebut membentuk sudut θ teradap arah mendatar.
a) Tentukan gaya tegangan tali
b) Jika sekarang tali dipotong dan tongkat mulai jatuh, hitung komponen tegak (vertikal) dari percepatan
pusat massa tongkat pada saat awal t = 0 yaitu sesaat setelah tali dipotong. Abaikan gesekan antara
tongkat dengan lantai
c) Tentukan gaya FN yang diberikan tongkat pada lantai pada saat t = 0 yaitu sesaat setelah tali dipotong
(Petunjuk : gaya ini berbeda dengan gaya sebelum tali dipotong) (20 poin)
://
Solusi :
Pada saat tali belum putus (sistem setimbang) :
ww
Fy = 0
T + FN mg = 0
T
τ =0
(terhadap titik A)
T Lcos θ mg(1/2L cos θ ) = 0
T = mg/2
(jwb)
L
w.
FN
Fy = may
mg FN = m ay
mg
..
uk
ed
Pada saat tali putus (t = 0), maka batang akan
berputar bebas terhadap titik pusat massanya
,sehingga Fy 0 dan τ 0
...(1)
ic
as
τ = Iα
(torka terhadap pusat massa batang)
FN (1/2L cos θ) = 1/12mL2α
FN cos θ = 1/6mLα
mLα
FN =
(2)
6cosθ
L
Subst (1) ke (2), untuk memperoleh :
θ
ay
.....(3)
ax
aG
FN
θ
am
mg FN = m ay
mLα
mg
= may
6cosθ
Lα
ay = g
6cosθ
θ
Pada saat tali putus (t = 0), berlaku hubungan (lihat gambar di samping !) :
et
.n
s
pu
aG = α L /2 dan ay = aG cos θ
ay = (α L/2)cos θ
ay = α L cos θ sin θ/2
2a y
α=
. .(4)
Lcosθ
/
Subst (4) ke (3), untuk memperoleh :
2 La y
ay = g
6 Lcos 2θ
ay
ay = g
3cos 2θ
Halaman 1 dari 10 halaman
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ay =
dan
3 g cos 2θ
1 3 cos 2θ
(jwb)
ttp
://
mg FN = m ay
3 mg cos 2θ
mg FN =
1 3 cos 2θ
3 mg cos 2θ
FN = mg
1 3 cos 2θ
mg
FN =
1 3cos 2θ
(jwb)
ww
w.
2. Sebuah sistem dua benda masing-masing bermassa m dihubungkan dengan sebuah pegas dengan
konstanta pegas k yang tersusun seperti pada gambar di samping. Jika pada saat t = 0 kita menahan
benda yang di atas sedemikian sehingga pegasnya tertekan sejauh s dari panjang normalnya, maka
tentukan nilai s agar benda bawah dapat lepas kontak dengan lantai ? (8 poin)
ed
m
m
x
s
m
k
uk
k
L
k
ic
as
m
L
m
m
Misal panjang pegas mula-mula = L. Ketika pegas tertekan sejauh s, maka pegas memberikan energi
potensial sebesar 21 ks2 . Ketika pegas tertekan sejauh s , maka energi potensial gravitasi pada beban atas
adalah mg(L s) , sehingga total energi pegas saat itu = energi awal adalah :
1
2
ks2 + mg(L
s)
am
Eawal =
Eakhir =
1
2
kx2 + mg(L + x)
s
pu
Beban bagian bawah mulai terangkat pada saat pegas teregang untuk pertama kalinya, angggap panjang
regangan ketika beban terangkat = x, maka energi potensial gravitasi pada beban atas adalah mg(L+x)
sehingga total energi ketika itu adalah :
Karena sistem berada pada lantai licin, maka selama proses tidak ada energi yang hilang , sehingga
berlaku :
1
2
ks2 + mg(L
ks2 + 2mgL
s) =
1
2
kx2 + mg(L + x)
2mgs = kx2 + 2mgL + 2mgx
kx2+ 2mgx = ks2 2mgs
ks2 + 2mgx + 2mgs = 0
Halaman 2 dari 10 halaman
/
kx2
et
.n
Eawal = Eakhir
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
k(x2
s2) + 2mg(x + s) = 0
k(x + s)(x s) + 2mg(x + s) = 0
k(x s) + 2mg = 0
ttp
x=
2 mg
+s
k
kx = ks 2mg
://
Beban bagian bawah akan terangkat (naik), jika Fpegas Fgravitasi
kx mg
kx mg
ks 2mg mg
s 3mg/k
(jwb)
ww
s
v0
w.
4. Benda massa M mula-mula meluncur di atas
lantai dengan kecepatan v0 dan setelah sampai di
titik B benda lepas meninggalkan ujung lantai
dan mendarat di ujung bawah tangga yaitu titik
A. Diketahui µk adalah koefisien gesek kinetik
antara benda dengan lantai, g percepatan gravitasi
dan gesekan udara diabaikan. Dengan menyatakan jawaban dalam M, v0, µk , H, D dan g,
tentukan :
a) Kecepatan benda M sesaat setelah lepas dari
ujung lantai
b) Percepatan benda M saat meluncur di atas
lantai
c) Jarak S yang telah ditempuh oleh benda M
sebelum lepas meninggalkan lantai. (8 poin)
M
B
ed
3H
A
uk
3D
ic
as
3H = 1/2gt2
.(2)
3H = 1/2g(3D/v)2
v= D
3g
2H
(jwb)
Gerak horizontal C B :
Pada lintasan C-B, gaya gesek akan memperlambat gerakan M, dengan perlambatan :
F
a =
m
µMg
=
M
= µg
(jwb)
/
et
.n
s
pu
Subst (1) ke (2), untuk mendapatkan :
am
Solusi :
Gerak horizontal B A :
Misal M bergerak dari titik asal C dan kecepatan M ketika meninggalkan titik B adalah v, maka gerak
horizontal B A adalah gerak lurus beraturan, jadi panjang lintasan horizontalnya adalah :
SBA = vt
3D
3D = vt t =
.(1)
v
Gerak vertikal B A :
gerak vertikal dari B A adalah GLBB, jadi panjang lintasan vertikalnya adalah :
Halaman 3 dari 10 halaman
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
Jarak S yang telah ditempuh oleh benda M sebelum lepas meninggalkan lantai:
v2 = v02 + 2as2
ttp
(D
3g 2
) = v02 2µgs2
2H
2
3D g
= v02 2µgs2
2H
4µgHs2 = 2v02H 3D2g
://
s =
v 02
3D 2
2 µg 4 µH
(jwb)
ww
5. Sebuah tongkat homogen bermassa M dan panjang AB = L berada ada di atas meja datar dan sedang
dalam posisi sejajar dengan sumbu-y. Benda dengan massa m yang sedang bergerak pada arah x dengan
kelajuan v menumbuk tongkat di titik C (Diketahui momen inersia tongkat terhadap titik pusat
(20 poin)
massanya adalah 1/12ML2) .
a) Tentukan lokasi titik C atau besar AC
(diyatakan dalam L) agar sesaat setelah
tumbukan tongkat tersebut hanya mengalami
rotasi murni sesaat dengan cara mengitari sumbu
rotasi yang melewati titik A
b) Diketahui benda m menumbuk tongkat secara
elastis di titik C dengan AC = 3L/4. Setelah
tumbukan, yaitu ketika tongkat sudah sejajar
terhadap sumbu x untuk pertama kalinya,
tentukan jarak antara titik B pada ujung tongkat
dengan benda m dinyatakan dalam L (Agar
perhitungan lebih sederhana, anggap m = M)
w.
v
B
C
m
ed
L
uk
y
M
x
τ t = Iω , sehingga :
(F x ) t = Iω = Iω
Tetapi v = 1/2Lω sehigga pers (1)
..(1)
..
..(2)
..(3)
Bagilah pers (2) dengan pers (3) untuk memperoleh :
/
et
.n
( F R ) t 1/2 mL ω
=
Fx t
I ω
( F R ) mL
=
Fx
2I
mLFx
F R=
2I
mLFx
R=F
2I
s
pu
(F R) t = mv = 1/2mLω
..
am
(F R) t = (mv) = mv
Impuls sudut terhadap A adalah
ic
as
A
Solusi :
a) Misalkan R adalah gaya reaksi rata-rata (di titik A), dan v dan ω kecepatan pusat massa dan kecepatan sudut
batang terhadap titik A,maka segera setelah tumbukan, Impuls akibat tumbukan adalah F t , sehingga :
Impuls linear terhadap A adalah
Halaman 4 dari 10 halaman
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ttp
://
Agar batang bergerak rotasi murni, maka R = 0, sehingga :
mLx
)
0 = F(1
2I
2I
momen inersia I terhadap titik A = 1/3 mL2 , maka :
x =
mL
2/3mL2
=
mL
= 2L/3
Agar batang berotasi murni, maka jarak titik tumbukan (C) terhadap titik A = 2L/3
ww
(jwb)
b) Karena m menumbuk batang pada jarak 3L/4 (bukan 2L/3) terhadap titk A, maka batang akan bergerak
translasi dan rotasi bebas terhadap titik pusat massa batang (L/2). Dalam hal ini akan berlaku :
Hukum kekekalan : momentum sudut, momentum linear dan energi mekanik
ed
w.
HKM :
mv = mv + MV
v=v + V
v v =V
HKMS :
mv(L/4) = mv (L/4) + Ibω
...
....(1)
uk
(karena titik tangkap tumbukan terjadi pada jarak = 3L/4
L/2 = L/4 terhadap pusat massa M)
Subst (1) ke (3) untuk memperoleh :
..(3)
HKEM :
mv2 = 21 mv 2+ 21 MV2+ 21 Iω2
mv2 = mv 2+M(Lω/3)2+ (ML2/12)ω2
1
2
karena m = M, maka :
..(4)
..(5)
Halaman 5 dari 10 halaman
/
v2 = v 2+(Lω/3)2+ L2ω2/12
36v2 = 36v 2+ 4L2ω2 + 3L2ω2
36(v2 v 2) = 7L2ω2
36(v2 v 2) = 7L2ω2
36(v v ) (v + v ) = 7L2ω2
36(Lω/3)(v + v ) = 7L2ω2
12Lω(v + v ) = 7L2ω2
12(v + v ) = 7Lω
et
.n
s
pu
am
3(v v ) = Lω
3V = Lω
V = Lω/3
ic
as
mvL = mv L + 4Ibω
mvL = mv L + 4(ML2/12)ω
mvL = mv L + ML2ω/3
3mv = 3mv + MLω , karena m = M, maka :
3v = 3v + Lω
3(v v ) = Lω
. .(2)
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
Subst (2) ke (5) untuk memperoleh :
ttp
3(v v ) = Lω
12(v v ) = 4Lω
12(v + v ) = 7Lω
12(v v ) = 4Lω
12v = 3Lω v = Lω/4
://
Dan :
ww
3(v v ) = Lω
3v 3Lω/4 = Lω
12v 3Lω = 4Lω
12v = 7Lω ω = 12v /7L
v = Lω/4
= L(12v /7L)/4
= 3v /7
ed
w.
v = Lω/3
= L(12v /7L)/3
= 4v /7
Karena permukaan licin, maka :
Setelah tumbukan , batang M akan bergerak lurus dengan kec konstan = 4v/7
Setelah tumbukan , benda m akan bergerak lurus dengan kec konstan = v/7
uk
Posisi batang akan sejajar sb-x pada saat t = T/4 =1/4(2π/ω) = π/2ω = 7πL/24v
(T = waktu batang berputar 1 kali putaran = 2π/ω)
maka posisi pusat massa M (batang) akan pindah secara horizontal sejauh
ic
as
S1 = v(T/4) =(4v /7)(7πL/24v) = πL/6
dan posisi massa m (benda) akan pindah secara horizontal sejauh
S2 = v (1/4T) =(3v /7)(7πL/24v) = πL/8
jadi jarak horizontal kedua pusat massa ketika itu adalah :
B
v
L
24
v'
m
(jwb).
C
y
M
288 24π π 2
m
L
t T4
L
2
L
24
(12π )L
24
x
A
et
.n
s
pu
(12 π )L
24
Maka jarak antara titik B terhadap m adalah :
L
288 24π π 2
24
S = πL/24 + L/2 =
am
S = S1 S2 = πL/6 πL/8 = πL/24
Jarak horizontal antara titik B terhadap m adalah :
V
B
/
Halaman 6 dari 10 halaman
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ttp
6. Seutas rantai homogen, yang panjangnya L dan massanya M, digantungkan di langit-langit sehingga
ujung bawahnya hampir menyentuh lantai (lihat gambar). Rantai kemudian dilepaskan dari gantungannya
sehingga mulai menumpuk di atas lantai ( g adalah percepatan gravitasi).
a) Ketika ujung atas berjarak x dari langit-langit (lihat gambar), hitunglah gaya total yang diterima lantai
F(x)
b) Berapakah gaya total yang diterima lantai ketika seluruh bagian rantai tepat berada di atas lantai
(ketika x = L) ?
c) Nyatakan F(x ) sebagai fungsi waktu F(t) !
d) Berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga seluruh bagian rantai berada di atas lantai
e) Sketsa F(t) terhadap t dari saat rantai dilepaskan hingga seluruh bagian rantai sudah menumpuk di
atas lantai untuk waktu yang cukup lama !
(20 point)
://
ww
Solusi :
Kita pandang seluruh rantai merupakan suatu sistem,
M
dengan ρ =
, maka dari diagram gaya di samping
L
dapat dinyatakan :
x
w.
ed
F = M x
ρgL= ρL x x = g
dan x 2 = 2x x
ρgL
L x
(jwb)
F (x )
am
a) F(x) = 3ρ gx
ic
as
uk
Berdasarkan hukum Newton untuk massa yang berubah :
dP
ρgL F(x) =
dt
d [ ρ ( L x )x ]
ρgL F(x) =
dt
ρgL F(x) = ρ(L x) x ρ x 2
ρgL F(x) = ρL x ρ x x ρ x 2
ρgL F(x) = ρL x ρ x x 2ρx x
ρgL F(x) = ρL x 3ρ x x
ρgL F(x) = ρgL 3ρ gx
F(x) = 3ρ gx
b) Ketika seluruh bagian rantai tepat berada di atas lantai, maka x = L, jadi
F(x) = 3ρ gL
(jwb)
c) F(x) = 3ρ gx , karena tiap bagian elemen rantai bergerak dengan percepatan a = g, maka :
at2 = 21 gt2
F(x) = 3ρ g( 21 gt2) =
s
pu
x=
1
2
3
2
ρ g2t2
et
.n
d) Karena pada dasarnya elemen rantai bergerak jatuh bebas, maka waktu yang dibutuhkan sehingga seluruh bagian
rantai berada di atas lantai.
2L
L = 21 gt2 t =
g
e) Sketsa F(t) terhadap t
F (t )
/
Halaman 7 dari 10 halaman
t
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
ttp
7. Diketahui suatu sistem yang terdiri dari n buah bola , B1, B2, B3, ..Bn dengan massa m1, m2, m3 .,mn
(dimana m1 >> m2 >> m3 >> m4
.>> mn tersusun tegak secara vertikal seperti tampak pada
gambar di samping. Dasar dari bola 1, B1, berada pada ketinggian h di atas lantai, sedangkan dasar dari
bola ke-n, Bn, berada pada ketinggian h + 1 di atas lantai. Sistem bola ini dijatuhkan dari ketinggian h.
Dianggap pada keadaaan awal, bola-bola terpisahkan satu sama lain oleh jarak yang sangat kecil sekali,
dan keseluruhan bola mengalami tumbukan elastis dan terjadi hanya sesaat.
a) Tentukan ketinggian pantulan bola paling atas Bn (nyatakan dalam n) !
b) Jika h = 1 meter, berapakah jumlah bola yang harus ditumpuk agar bola yang paling atas bisa
memantul hingga ketinggian h > 1000 meter ?
(20 point)
://
ww
Solusi :
Bola-1
Karena tumbukan antar bola terjadi hanya sesaat, maka pengaruh
gravitasi dapat diabaikan :
Kec. Bola-1 ketika ketika membentur lantai :
B4
B3
,( ) arah vertikal ke bawah
B2
w.
v=
n4
2 gh
Karena tumbukan terjadi secara elastis , maka kec pantulan bola-1:
v1 = 2 gh , (+) arah vertikal ke atas)
ed
B1
Bola-2 (kecepatan jatuh = v2)
Karena selama jatuh, bola-2 menempuh jarak yang sama dengan
bola-1, maka kecepatan v2 ketika membentur bola-1 :
uk
v=
h
2 gh (arah vertikal ke bawah)
ic
as
Tumbukan antara bola-1 dan bola-2
Untuk menghitung kecepatan pantul bola-2 setelah membentur bola-1(v1 ), kita gunakan konsep
kerangka pusat massa
Frame pusat massa :
Kec pusat massa (b1 dan b2) :
m ( 2 gh ) m 2 ( 2 gh )
m1v 1 ' m 2v 2
= 1
=
m1 m 2
m1 m 2
m1 m 2
m
m
2
1
Sebelum tumbukan :
frame inersia
v2 =
2 gh
2 gh
v2 =
2 gh
m1 m 2
m1 m 2
2m 2
2 gh
2 gh =
m1 m 2
2 m1
2 gh
2 gh =
m1 m 2
frame inersia
2m 2
m m2
m 3m 2
2 gh + 1
2 gh = 1
2 gh
v1 =
m1 m 2
m1 m 2
m1 m 2
2 m1
m m2
3m m 2
2 gh + 1
2 gh = 1
2 gh
v2 =
m1 m 2
m1 m 2
m1 m 2
Halaman 8 dari 10 halaman
/
et
.n
Setelah tumbukan :
frame pusat massa
2m 2
2 gh
v1 =
m1 m 2
2 gh
s
pu
v1 =
frame pusat massa
m m2
v1 = 2 gh 1
m1 m 2
am
vCM =
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
2 m1
2 gh
v2 =
m1 m 2
ttp
3m m 2
Karena m1 >> m2 v2 = 1
m1 m 2
3m
2 gh 1 3 2 gh
m1
Tumbukan antara pantulan bola-2 (v2 )dan bola-3(v3)
://
Kec pusat massa :
vCM =
ww
m 2 (3 2 gh ) m 3 ( 2 gh )
m 2v 2 ' m 3v 3
=
=
m2 m3
m2 m3
Sebelum tumbukan :
frame inersia
v2 = 3 2 gh
w.
v3 =
2 gh
3m 2 m 3
2 gh
m
m
3
2
frame pusat massa
3m m 3
4 m3
2 gh =
2 gh
v2 = 3 2 gh 2
m2 m3
m2 m3
3m m 3
4m2
2 gh =
2 gh
2 gh 2
v2 =
m2 m3
m2 m3
ed
Setelah tumbukan :
frame inersia
4 m3
3m m 3
3m 7m 3
2 gh + 2
2 gh = 2
2 gh
v2 =
m2 m3
m2 m3
m2 m3
4m2
3m m 3
7m m 3
2 gh + 2
2 gh = 2
2 gh
v3 =
m
m
m
m
m
m
3
3
3
2
2
2
uk
frame pusat massa
4 m3
2 gh
v2 =
m
m
3
2
4m2
2 gh
v3 =
m2 m3
ic
as
7m m 3
7m
2 gh 2 2 gh 7 2 gh
Karena m2 >> m3 v3 = 2
m2
m2 m3
Tumbukan antara bola pantul (b3) (v3 ) dan bola-4(v4)
Kec pusat massa :
m (7 2 gh ) m 4 ( 2 gh )
m 3v 3 ' m 4 v 4
= 3
=
m3 m4
m3 m4
v3 = 7 2 gh
v4 =
2 gh
frame pusat massa
7m m 4
v3 = 7 2 gh 3
m3 m4
v4 =
2 gh
2 gh
8m 4
2 gh =
2 gh
m
m
4
3
7m 3 m 4
8m 3
2 gh =
2 gh
m3 m4
m3 m4
Setelah tumbukan :
frame pusat massa
8m 4
v3 =
m3 m4
2 gh
frame inersia
8m 4
v3 =
m3 m4
Halaman 9 dari 10 halaman
7m 9m 4
2 gh
2 gh = 3
m
m
4
3
15m 3 m 4
2 gh
2 gh =
m3 m4
/
8m 3
v4 =
m3 m4
7m m 4
2 gh + 3
m3 m4
7m m 4
2 gh + 3
m3 m4
et
.n
s
pu
Sebelum tumbukan :
frame inersia
7m 3 m 4
m3 m4
am
vCM =
Created by Amirulloh, S.Si
SOLUSI OSP - FI SI KA 2010
8m 3
v4 =
m3 m4
2 gh
ttp
15m 3 m 4
Karena m3 >> m4 v4 =
m3 m4
15m 3
2 gh 15 2 gh
2 gh
m3
://
Dari hasil perhitungan di atas disimpulkan :
Bola pantul b1 = v1 = 2 gh
Bola pantul b2 = v2 = 3 2 gh
ww
Membentuk pola deret :
1, 3, 7, 15,
.,( 2n 1)
Bola pantul b3 = v3 = 7 2 gh
Bola pantul b4 = v4 = 15 2 gh
.
n
Bola pantul bn = vn = (2 1) 2 gh
2
= (2n 1)2h
(jwb)
ed
w.
(2 n 1) 2 gh
v n2
Maka ketinggian bola pantul ke-n, bn = vn =
=
2g
2g
Jika h = 1, maka :
Tinggi pantulan bola ke-n = (2n 1)2h = (2n 1)2 meter
uk
Agar ketinggian bola pantul terakhir mencapai > 1000 meter, maka :
(2n 1)2 > 1000
2n 1 > 10√ 10
2n > 1 + 10√ 10
2n > 1 + 10√ 10
Maka banyaknya bola minimal 6 buah
Jika kita ambil √ 10 = 3,2
2n > 1 + 32
2n > 33
n > 5 n minimal = 6
ic
as
Karena √ 10 bernilai 3,1 3,2
Jika kita ambil √ 10 = 3,1
2n > 1 + 31
2n > 32
n > 5 n minimal = 6
(jwb)
/
et
.n
s
pu
am
Halaman 10 dari 10 halaman