PERSEPSI SIVITAS AKADEMIKA UPN VETERAN JATIM TERHADAP BULETIN UPN NEWS (Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Sivitas Akademika UPN Veteran Jatim Terhadap Buletin UPN News).
PERSEPSI SIVITAS AKADEMIKA UPN VETERAN J ATIM
TERHADAP BULETIN UPN NEWS
(Studi Deskriptif Kualitatif Per sepsi Sivitas Akademika UPN Veter an J atim
Ter hadap Buletin UPN News)
SKRIPSI
Oleh :
RENI SILVIA
NPM. 0843010058
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PERSEPSI SIVITAS AKADEMIKA UPN VETERAN J ATIM TERHADAP
BULETIN UPN NEWS
(Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Sivitas Akademika UPN Veteran J atim
Terhadap Buletin UPN News)
Disusun Oleh :
Reni Silvia
NPM. 0843010058
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
PEMBIMBING
Dra. Sumardjijati. M.Si
NIP. 196203231993092001
Mengetahui
DEKAN
Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ii
”PERSEPSI SIVITAS AKADEMIKA UPN VETERAN J ATIM TERHADAP
BULETIN UPN NEWS”
(Studi Deskriptif Kualitatif Per sepsi Sivitas Akademika UPN Veter an J atim
Ter hadap Buletin UPN News)
Oleh :
Reni Silvia
NPM. 0843010058
Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unvier sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 20 Apr il 2012
PEMBIMBING
TIM PENGUJ I
1. Ketua
Dra. Sumar djijati, M.Si
NIP. 196203231993092001
Dra. Sumar djijati, M.Si
NIP. 196203231993092001
2. Sekretaris
Drs. Saifuddin Zuhr i, M.Si
NPT. 370 06 9 400 351
3. Anggota
Dr. Catur Suratnoaji, M.Si
NPT. 368 04 9 400 281
Mengetahui,
DEKAN
Dr a. Ec. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 195507181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillah. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan
rahmat,
menyelesaikan
berkah
dan
penyusunan
hidayah-Nya
skripsi
sehingga
berjudul
penulis
“PERSEPSI
mampu
SIVITAS
AKADEMIKA UPN VETERAN J ATIM TERHADAP BULETIN UPN
NEWS”. Hasil skripsi ini tidaklah atas kemampuan penulis semata melainkan
terwujud atas bantuan Ibu Dra. Sumardjijati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan serta bantuan dari
segala pihak dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. selaku Rektor UPN Veteran Jatim.
2. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Sumardjijati M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis.
4. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Saifuddin Zuhri, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.
6. Bapak dan Ibu yang selalu memberi support terbaik, serta kakakku
Herman dan Nurul Natalia, ponakan kecilku Velira Lovy terimakasih atas
doa dan dukungan kalian.
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Teman-teman Geng Gong, Gita Family, Ak. fam’s UPN Radio, Nurani
Septiwulan, mbak Lila, Mbak Icha, Angel, mami Ajeng, Putri, Windy,
Nanik, Inge, Asty dan teman-teman Ikom’08 lainnya. Terimakasih atas
saran dan bantuannya dalam pengerjaan skripsi ini.
8. Yusuf Eka Windjanarko yang setia menjadi motivator. “Thank’s For
Everything”.
9. Para informan yang bersedia menjadi sumber penelitian sehingga
pengerjaan skripsi ini dapat berjalan lancar (Satya, Lutfi, Saddam, Ibu
Sutini, Pak didik, Pak Tom dan Pak Ainur).
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang berifat
membangun sangat dibutuhkan oleh penulis guna memperbaiki kekurangan yang
ada. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca umunya dan bagi mahasiswa
Program Studi Ilmu Komunikasi khususnya.
Surabaya, 10 April 2012
Penulis
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRAKSI
RENI SILVIA “PERSEPSI SIVITAS AKADEMIKA UPN VETERAN J ATIM
TERHADAP BULETIN UPN NEWS” (Studi Deskriptif Kualitatif Per sepsi
Sivitas Akademika UPN Veteran J atim Terhadap Buletin UPN News)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi sivitas
akademika UPN Veteran Jatim terhadap buletin UPN News serta media nirmassa
kampus seperti apa yang diharapkan oleh para sivitas akademika UPN Veteran Jatim.
Buletin UPN News merupakan buletin nirmassa yang diterbitkan oleh Persma
UPN Veteran Jatim. Karena faktor periodesitas mempengaruhi efektifitas buletin
tersebut dalam memegang peranannya sebagai media internal kampus karena level
keterbacaannya tidak tentu. Hal itu mampu menimbulkan perbedaan pandangan
dalam mempersepsi pesan karena pembaca belum tentu akan membaca buletin di
setiap penerbitannya dan persepsi oleh tiap individu pasti berbeda karena dipengaruhi
oleh tatanan psikologinya.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teori yang
digunakan adalah Individual Differences Theory oleh Melvin D. Khalayak yang
secara selektif memperhatikan suatu pesan komunikasi, khususnya jika berkaitan
dengan kepentingannya, akan sesuai dengan sikapnya, kepercayaannya dan nilainilainya. Tanggapannya terhadap pesan komunikasi itu akan diubah oleh tatanan
psikologisnya. (Effendy 2003: 316).
Data yang diperoleh adalah data hasil observasi, wawancara dan studi
literatur. Informan yang didapat didasarkan pada purposive sampling yang mencakup
orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti
berdasarkan tujuan penelitian. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 7 orang
yang telah memenuhi kriteria yang diinginkan oleh peneliti.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, persepsi informan terhadap buletin
UPN News sejauh ini masih positif tapi belum efektif. Banyak kekurangan tentang
tampilan fisik (layout, warna, kertas cetakan), konten atau isi berita, periodesitas dan
aktualitas berita. Media internal yang diharapkan oleh informan adalah media yang
mampu mengcover seluruh pemberitaan yang benar-benar menjadi sumber informasi
independen, memberitakan berita secara terfokus dan fair yang mampu mewakili
semua aspek, sinkronisasi berita dan sebagai media berlatih tanpa meninggalkan
fungsi-fungsi pers.
Kata Kunci :
Persepsi, Sivitas Akademika, Buletin UPN News
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN J UDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJ UAN UJ IAN SKRIPSI .......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI ........................................
iii
KATA PENGANTAR ................................................................................
iv
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
x
ABSTRAKSI ...............................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN .....................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah .................................................
1
1.2
Per umusan Masalah .......................................................
8
1.3
Tujuan Penelitian ............................................................
9
1.4
Manfaat Penelitian……………………………………….
9
KAJ IAN PUSTAKA .................................................................
11
2.1
Per sepsi ............................................................................
11
2.1.1 J enis Persepsi .........................................................
14
2.1.2 Karakter istik Persepsi ..........................................
15
2.1.3 Pr oses Persepsi .......................................................
16
2.1.4 Pr oses Terjadinya Persepsi ....................................
17
Media Komunikasi ..........................................................
18
BAB II
2.2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vi
2.2.1 Media Nir massa .....................................................
19
2.2.2 Bentuk-Bentuk Media Nirmassa ...........................
20
Ber ita ................................................................................
21
2.3.1 Cir i-Ciri Berita .......................................................
22
2.3.2 Unsur -Unsur Ber ita ...............................................
23
2.3.3 Nilai-Nilai Berita ....................................................
25
2.3.4 J enis Ber ita .............................................................
27
2.3.5 Bentuk Berita .........................................................
28
Buletin ..............................................................................
30
2.4.1 Buletin UPN News ..................................................
31
Per s Kampus ....................................................................
32
2.5.1 Perkembangan Pers Kampus ................................
32
2.5.2 Karakter istik Pers Kampus ...................................
34
2.5.3 Tantangan Per s Kampus .......................................
35
2.6
Sivitas Akademika ...........................................................
37
2.7
Wawancara Mendalam ...................................................
38
2.8
Individual Differences Theory ..........................................
40
2.9
Kerangka Berpikir ..........................................................
42
METODE PENELITIAN .........................................................
44
3.1
Definisi Konseptual .......................................................
44
3.1.1 Media Nir massa ....................................................
45
3.1.2 Individual Differ ences Theor y .............................
46
2.3
2.4
2.5
BAB III
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vii
BAB IV
3.2
Lokasi Penelitian ..........................................................
47
3.3
Informan ........................................................................
47
3.4
Teknik Pengumpulan Data ............................................
48
3.5
Teknik Analisis Data ......................................................
49
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN............................
51
4.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian .............................
51
4.1.1 Buletin UPN News .................................................
51
4.1.2 Sivitas Akademika UPN Veter an J atim ...............
52
4.2
Identitas Informan .........................................................
52
4.3
Penyajian Data dan Analisa Data ..................................
58
4.3.1 Alasan Membaca Buletin UPN News ..................
59
4.3.2 Hal yang Diketahui Tentang Buletin UPN News
62
4.3.3 Pendapat Tentang Buletin UPN News ................
66
4.3.4 Respon Setelah Membaca Buletin UPN News ....
70
4.3.5 Berita Ber kesan di Buletin UPN News................
74
4.3.6 Tampilan Fisik, Isi Ber ita, Per iodesitas dan
Aktualitas Buletin UPN News ..............................
77
4.3.7 Hal yang Per lu Dibenahi dar i Buletin UPN News
85
4.3.8 Efektivitas Buletin UPN News.............................
88
4.3.9 Media Inter nal Selain Ter bitan UKM Per sMa ..
90
4.3.10 Manfaat Infor masi dari Buletin UPN News .......
92
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
4.3.11 Media Inter nal Kampus yang Diharapkan ........
94
4.3.12 Kr itik dan Saran Untuk Buletin UPN News.......
98
4.3.13 Kr itik dan Saran Untuk Kemajuan Informasi di
UPN Veter an J atim .............................................. 100
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN .................................................... 110
5.1
Kesimpulan..................................................................... 110
5.2
Sar an............................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 114
LAMPIRAN
........................................................................................ 116
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia di dalam lingkup komunitasnya
memerlukan komunikasi sebagai hasil dari konsekuensi hubungan sosial dengan
individu lainnya. Komunikasi diibaratkan sebagai suatu proses penyampaian
informasi dan penyampaian makna dari satu orang ke orang yang lain dan satusatunya cara mengelola aktivitas dalam suatu organisasi adalah melalui sebuah
proses komunikasi (Ruslan, 2003: 83). Jadi komunikasi dalam organisasi sangat
penting, sebab komunikasi menyangkut suatu proses tindakan bersama untuk
dapat saling berbagi informasi antara organisasi dengan publik sasarannya guna
mencapai tujuan tertentu. Karena fungsi sesungguhnya dari informasi ini untuk
mengurangi ketidakpastian dalam suatu sistem komunikasi di suatu lembaga atau
organisasi (Ruslan, 2002: 94).
Manusia telah melakukan komunikasi sejak dari kandungan sampai akhir
hayat. Komunikasi diperlukan karena mereka ingin menerima dan menyebarkan
informasi, mendidik, menghibur, serta saling mempengaruhi satu sama lain.
Seperti
yang
dikemukakan
oleh
Toda
(dalam
Alo
Liliweri,
1997)
“Communication is an information transformation process which originates at
mind and ends at a mind” menjelaskan bahwa komunikasi sebagai transmisi
informasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
2
Kegiatan komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap muka, namun ada
juga yang menggunakan alat bantu media untuk menyampaikan pesan. Pada
umumnya masyarakat selalu mencari informasi yang dianggapnya perlu untuk
mereka ketahui. Manusia dapat mengikuti peristiwa-peristiwa yang terjadi di
sekitarnya melalui informasi, manusia dapat memperluas pengetahuannya
sekaligus memahami kedudukan serta perannya dalam masyarakat.
Komunikasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap kegiatan yang
kita lakukan. Jika dilihat dari prosesnya, Onong U. Effendy dalam bukunya Ilmu,
Teori dan Filsafat Komunikasi (2003), membagi komunikasi menjadi dua tahap,
yakni secara primer dan secara sekunder.
a. Proses komunikasi primer adalah penyampaian dalam bentuk lambang
sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal
(bahasa) dan pesan non verbal (isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya) yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan
perasaan komunikator kepada komunikan.
b. Proses komunikasi sekunder adalah media yang dapat diklasifikasikan
sebagai media massa (massmedia) dan media nirmassa atau media non
massa (non-mass media).
Media nirmassa pada umumnya digunakan dalam komunikasi untuk orangorang tertentu atau sekelompok tertentu seperti surat, telepon, telegram, papan
pengumuman, poster, spanduk, pamflet, brosur, radio amatir atau radio CB
(citizen band), televisi siaran sekitar (closed circuit television), film dokumenter,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
kaset video, kaset audio, dan lain-lain. Disebut media nirmassa karena tidak
memiliki daya keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal.
Media komunikasi organisasi atau perusahaan merupakan golongan media
nirmassa yang tidak memiliki massa sebanyak dan seluas media massa. Media
nirmassa ditujukan kepada orang-orang tertentu, misalnya publik internal,
kalangan pelanggan dan konsumen (Ruslan, 2006: 203). Meski demikian, media
nirmassa cukup efektif dalam menunjang upaya proses publikasi, penyampaian
pesan-pesan dan penyebaran informasi umum dari pihak organisasi kepada publik
internal yang menjadi sasarannya.
Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan
kebudayaannya, komunikasi bermedia (mediated communication) mengalami
kemajuan pula dengan memadukan komunikasi berlambang bahasa dengan
komunikasi berlambang gambar dan warna. Pentingnya peranan media, yakni
media sekunder dalam proses komunikasi disebabkan oleh efisiensinya dalam
mencapai komunikan.
Komunikan sebagai pembaca yang berjumlah banyak dan heterogen
umumnya ditemui oleh kalangan organisasi. Dalam prakteknya, pembuatan media
organisasi merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi antara dua pihak yang
berhubungan, yaitu organisasi dengan khalayaknya, sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai dan kebutuhan khalayak akan informasi dapat terpenuhi.
Media penyampai informasi organisasi berupa media nirmassa yang
berbentuk cetak yaitu buletin. Memiliki banyak keungggulan dibandingkan
dengan media elektronik maupun media online. Hal ini terutama berhubungan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
dengan kebiasaan membaca khalayak yang ingin mengulang pada saat yang lain
tanpa harus mengakses internet terlebih dahulu. Buletin bisa menyampaikan
informasi secara detail dan terperinci, dengan kebiasaan ini maka hal tersebut juga
masih dirasakan sebagai kebutuhan. Karena itulah minat orang terhadap media
cetak nirmassa tidak berkurang meski stasiun televisi mampu menyiarkan berita
dalam waktu yang lebih cepat. Tampaknya kelemahan media cetak nirmassa
mampu menjadi kekuatan dibandingkan dengan media informasi lainnya yang
lebih canggih.
Informasi yang disajikan dalam media cetak nirmassa bisa disimpan relatif
lama dan produknya punya bentuk spesifik yakni ada barangnya yang dapat
dipegang. Lebih tegas lagi, produknya berbentuk kertas yang berisi tulisan dan
gambar. Dengan adanya bentuk fisik seperti itu, produksi media cetak nirmassa
bisa digunting, dikliping lalu disimpan, untuk suatu saat nanti bisa dibaca ulang.
Lalu pembahasan informasinya relatif lebih luas dan dalam sehingga wartawan
bisa mengungkapkan informasi dari berbagai sudut pandang, atau menganalisis
informasi dengan fokus tertentu.
Dengan alokasi berita di ruang yang lebih luas, maka informasi yang
disampaikan bisa relatif lebih mendalam dibandingkan dengan menggunakan
media lainnya. Tapi dalam buletin nirmassa penyampaian informasinya lebih
lama, karena tetap dibutuhkan waktu untuk membawa berita dari lapangan ke
kantor redaksi lalu proses penulisan dan editing baru cetakan dan penerbitan serta
disebarkan untuk khalayaknya yaitu para sivitas akademika.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
UPN News, sebagai pers kampus harus mampu menjadi wadah bagi
mahasiswa yang ingin menyalurkan dan mendapatkan informasi tentang beritaberita dikampus. Karena salah satu fungsi pers adalah untuk menginformasikan,
maka seluruh awak redaksi harus memenuhi kebutuhan informasi warga
kampusnya. Karena tanpa adanya komunikasi tidak akan terjadi pertukaran
informasi dan interaksi dalam lingkungan. Peran penting komunikasi ini sesuai
dengan fungsi komunikasi yang bersifat persuasif, edukatif, dan informatif. Maka
inilah tantangan yang harus dihadapi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi
ke seluruh khalayaknya yakni kepada sivitas akademika.
Buletin UPN News dicetak di kertas A4 dibagi dua, namun pada edisi
desember 2011 buletin dicetak dikertas A3 dibagi dua. Frekuensi terbitnya tiga
bulan sekali dan kadang lebih dari tiga bulan tergantung dari susunan acara
keredaksian, berita ditulis oleh mahasiswa yang menjadi anggota redaksi UPN
News sendiri yang berasal dari berbagai jurusan. Sebagai wadah penerima dan
penyalur informasi di wilayah internal kampus, UPN News bersifat independen.
Sehingga berita-berita yang disajikan jauh dari unsur-unsur politik dan
sebagainya. Penyebaran buletin dengan terjadinya peristiwa yang dimuat sebagai
berita kadang terlampau lama sehingga mempengaruhi aktualitas berita itu sendiri.
Layout yang berwarna hanya dibagian cover depan dan belakang buletin serta
hitam putih di bagian dalamnya akan mempengaruhi menarik tidaknya tampilan
buletin. Jumlah sample buletin yang disebar hanya berkisar 350 eksemplar
padahal jumlah sivitas akademika di UPN Jatim berjumlah ribuan. Sesuai data
Biro Admik UPN Veteran Jatim, mahasiswa aktif S1 TA.2011/2012 per tanggal
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
23 September 2011 saja berjumlah 7793 mahasiswa. Kisaran perbedaan antara
jumlah buletin yang dibagikan dengan sivitas akademika yang ada membuat
pembagian buletin kurang efektif.
Isi dari buletin selalu dituntut baru dan lebih menarik dibandingkan dengan
edisi buletin sebelumnya. Itu artinya isi buletin internal kampus dalam tiap edisi
harus memuat informasi yang sedang menjadi perhatian dan kebutuhan
pembacanya. Saat pembaca melihat informasi yang ditampilkan dalam buletin
tersebut, maka pembaca akan menangkap makna, mengaitkan, merespon,
menginterpretasikan lalu akan terbentuk persepsi. Karena menurut Jalaludin
Rahmat (1985), persepsi adalah pengalaman tentang obyek peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan.
Atas dasar pendapat tersebut persepsi merupakan pengalaman dan kesan
yang diperoleh seseorang setelah yang bersangkutan melihat atau menghayati
serta menginterpretasikan suatu obyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
persepsi yang akan terbentuk di mata sivitas akademika UPN Veteran Jatim
setelah membaca buletin UPN News. Menurut Dedy Mulyana, manusia biasanya
mempunyai kesan yang berlainan mengenai lingkungan kita baik itu benda,
situasi, orang, ataupun peristiwa disekitar kita meskipun sebenarnya kita memiliki
informasi yang sama mengenai hal tersebut. Proses persepsi berlangsung secara
selektif dan sukarela, itu artinya seseorang melihat apa yang ingin dia lihat dan
mendengar apa yang ingin dia dengar lalu mengabaikan pesan yang lain.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pembaca adalah sasaran komunikasi yang heterogen, masing-masing
mempunyai kerangka acuan (frame of refenrence) yang berbeda satu sama lain.
Mereka berbeda bukan saja dalam usia dan jenis kelamin, tetapi juga dalam latar
belakang sosial dan kebudayaan, sehingga pada gilirannya berbeda dalam
kepercayaan, pandangan hidup, cita-cita, keinginan, kesenangan dan lain
sebagainya. Hal itu mampu mempengaruhi persepsi mereka satu sama lain.
Kegiatan pembaca dalam membaca buletin UPN News merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk memenuhi tujuan mereka, baik kebutuhan berupa informasi
maupun hiburan. Pada hakikatnya persepsi merupakan inti dari sebuah
komunikasi, karena jika persepsi seseorang terhadap suatu hal atau objek tidak
akurat, maka tidak mungkin orang tersebut bisa berkomunikasi dengan efektif.
Stimulus atau pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media
diterima oleh organism atau komunikan melalui 3 tahapan yaitu perhatian pesan,
pengertian pesan, dan penerimaan pesan yang kemudian menimbulkan respon
atau efek. Komunikator dalam hal ini adalah redaksi buletin UPN news,
komunikannya adalah sivitas akademika UPN Veteran Jatim yang memberikan
perhatian, pengertian dan penerimaan terhadap informasi yang ditampilkan dalam
buletin UPN news.
Dari pra penelitian, peneliti mengajukan pertanyaan pada 10 mahasiswa
UPN Veteran Jatim via blackberry messenger tanggal 10 November 2011, 6
mahasiswa mengaku tidak tahu akan keberadaan buletin UPN News dan 4 orang
mahasiwa lainnya mengaku tahu dan pernah membaca buletin UPN News. Ada
salah satu mahasiwa ilmu komunikasi memberikan pendapat “bahwa seharusnya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
buletin UPN News bisa menjaga image positif UPN tapi sejauh ini justru buletin
malah menjadi oposisi”. Dari fenomena tersebut, peneliti ingin mengetahui
bagaimana persepsi sivitas akademika terhadap buletin UPN News yang
diketahuinya selama ini.
Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa persepsi sivitas akademika
terhadap buletin UPN News beragam, ada yang peduli dan tak jarang pula yang
mengacuhkan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah buletin
UPN News sudah mampu memenuhi kebutuhan khalayaknya dengan cara
mengetahui bagaimana “Persepsi Sivitas Akademika UPN Veteran Jatim
Terhadap Buletin UPN News”. Mengetahui bagaimana media internal kampus
yang diharapkan oleh sivitas akademika UPN Veteran Jatim.
1.2. Perumusan Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang benar-benar terjadi. Masalah-masalah dapat diketahui atau dikaji
apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan antara apa
yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan kompetisi
(Sugiyono, 2006 : 32)
Untuk dapat memudahkan penelitian nantinya, penulis dapat terarah dalam
menginterpretasikan fakta dan data ke dalam pembahasan maka terlebih dahulu
dirumuskan permasalahannya. Masalah merupakan bagian pokok dari suatu
kegiatan penelitian dimana penulis mengajukan pertanyaan terhadap dirinya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
tentang hal-hal yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian
(Arikunto, 2002 : 47).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi sivitas akademika UPN Veteran Jatim terhadap buletin
UPN News ?
2. Bagaimana media nirmassa kampus yang diharapkan oleh sivitas
akademika UPN Veteran Jatim ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai ruang lingkup dan
kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan
(Suriasumantri, 1995 : 313). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
persepsi sivitas akademika sebagai khalayak buletin UPN News terkait dengan
tampilan, konten, periodesitas serta aktualitas berita yang disajikan sekaligus
memberi masukan bagi redaksi UPN News untuk perbaikan kedepannya.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat, diantaranya:
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan
kepustakaan bagi jurusan ilmu komunikasi, khususnya dapat dijadikan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
dasar pengembangan penelitian serupa dan sebagai informasi terhadap
pihak lain di masa-masa mendatang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Organisasi
Hasil dari analisis tentang bagaimana persepsi sivitas akademika
terhadap
buletin
UPN
News
diharapkan
dapat
memberikan
pengetahuan bagi organisasi mengenai persepsi sivitas akademika
sebagai khalayaknya. Serta mengetahui sejauh mana buletin UPN
News berfungsi sebagai wadah penerima dan penyampai informasi
internal kampus. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
evaluasi bagi redaksi UPN news dengan demikian redaksi mengetahui
kekurangan apa saja yang harus diperbaiki dari buletin UPN News
tersebut.
b. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi peneliti tentang pentingnya media internal dalam
suatu organisasi serta mengetahui bagaimana persepsi sivitas
akademika UPN Veteran Jatim terhadap buletin UPN News sebagai
media internal kampus.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1
Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
gambaran mengenai sesuatu melalui pemilihan, pengetahuan, dan pergantian
informasi tentang sesuatu tersebut.
Persepsi menurut Deddy Mulyana (2001: 167) adalah proses internal yang
memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan
dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Persepsi
merupakan inti dari komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika
persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif.
Persepsilah yang menentukan kita memiliki suatu pesan dan mengabaikan pesan
yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, dan sebagai
konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok
identitas.
Persepsi merupakan suatu proses dimana individu sangat menyadari akan
aspek lingkungannya. Persepsi akan timbul karena adanya rangsangan dari luar
yang akan menekan saraf sensor seseorang melalui indera penglihatan, peraba,
penciuman, pengecap, dan pendengar. Rangsangan disini akan diseleksi,
diorganisir oleh setiap individu dengan caranya sendiri dimana pengalaman dapat
diperoleh dari masa lalu atau dapat dipelajari dari orang lain sehingga individu
tersebut akan memperoleh pengalaman. Persepsi baru terbentuk bila ada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
12
perhatian, pengertian, dan penerimaan dari individu sesuai dengan kebutuhan
individu dalam pengamatannya.
Hasil pengamatan individu tersebut akan membentuk suatu pandangan
terhadap suatu hal. Dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu
hal dapat berbeda dengan persepsi orang lain. Hal ini dikarenakan tiap manusia
mengalami proses penerimaan (pemahaman), dimana seseorang menafsirkan
beberapa hal melalui panca inderanya agar dapat memberi makna pada
lingkungannya dan proses tersebut mempengaruhi perilakunya.
Menurut Ujang (2000: 112), persepsi adalah bagaimana cara kita
memandang dunia sekitar kita. Karena cara atau proses tersebut berbeda untuk
tiap individu sesuai keinginan, nilai-nilai serta harapan masing-masing individu,
maka persepsi mengenai suatu hal tersebut tentunya berbeda untuk setiap
individu. Selanjutnya masing-masing individu akan cenderung bertindak dan
beraksi berdasarkan persepsinya masing-masing.
Suatu dorongan yang sama tidak selalu menimbulkan tindakan-tindakan
yang sama pula, hal ini disebabkan oleh tanggapan (persepsi) yang berbeda bagi
masing-masing individu. Persepsi mampu membedakan tindakan masing-masing
individu dalam proses pemuasan kebutuhan. Persepsi menjembatani seseorang
dalam membuktikan suatu kenyataan. Oleh karena itu, seseorang harus bisa
memilih dengan teliti busana yang pantas dan sesuai dengan jati diri mereka,
karena penampilan dapat membentuk identitas kita dan juga dapat menimbulkan
persepsi dari orang lain yang melihatnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Persepsi dapat juga disimpulkan sebagai proses kognitif yang menyangkut
penerimaan
stimulus,
mengorganisir,
dan
mentafsirkan
masukan
untuk
menciptkan bentuk yang bermakna nyata. Seseorang mempunyai persepsi yang
berbeda-beda terhadap objek rangsangan yang sama karena adanya tiga proses
yang berkenaan dengan persepsi yaitu penerimaan sumber rangsangan secara
selektif, perubahan makna informasi secara selektif yang mengingat sesuatu yang
selektif.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk
sebuah persepsi, konsumen melakukan proses memilih, mengorganisasikan, dan
juga menginterpretasikannya sebagai stimuli yang diterimanya mengenai suatu
hal, yang selanjutnya mengungkapkan pandangan, pendapat maupun tangggapan
mengenai hal tersebut.
Penilaian masyarakat terhadap sebuah produk tertentu dapat bersifat positif
dan juga negatif. Semuanya tergantung dari individu dalam mempersepsikan
produk yang ditawarkan, dibandingkan dengan harapan konsumen yang
seharusnya mereka terima. Jika dalam kenyataan sama dengan yang diharapkan
maka masyarakat akan memberikan penilaian yang positif terhadap produk
tersebut. Tetapi bila ternyata produk yang diterima tidak sesuai dengan harapan
konsumen yang menggunakannya, maka masyarakat akan memberikan penilaian
yang negatif terhadap produk tersebut.
Menurut Lindan L. Davidoff yang diterjemahkan oleh Mari Juniati, hakekat
persepsi ada tiga, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
1. Persepsi bukanlah cermin realitas: orang seringkali menganggap bahwa
persepsi menyajikan atau pencerminan yang sempurna mengenai realitas
atau kenyataan. Persepsi bukanlah cermin. Pertama, indera kita tidak
memberikan respon terhadap aspek-aspek yang ada di dalam lingkungan.
Kedua, manusia seringkali melakukan persepsi rangsang-rangsang yang
pada kenyataannya tidak ada. Ketiga, persepsi manusia tergantung pada
apa-apa yang diharapkan, pengalaman, motivasi.
2. Persepsi: kemampuan kognitif yang multifaset pada awal pembentukan
proses persepsi, orang telah menentukan dulu apa yang akan
diperhatikan. Setiap kali kita memusatkan perhatian, lebih besar
kemungkinannya anda akan memperoleh makna atau apa yang kita
tangkap, lalu menghubungkannya dengan pengalaman masa lalu, dan
untuk kemudian hari ditinggal kembali. Kesadaran dan ingatan juga
dapat mempengaruhi persepsi.
3. Atensi: peranannya pada persepsi, atensi atau perhatian adalah
keterbukaan kita untuk memilih sesuatu. Beberapa orang psikolog,
melihat atensi sebagai sejenis alat saring (filter) yang akan menyaring
semua informasi pada detik-detik yang berbeda pada proses persepsi.
(Juariah, 2004: 28).
2.1.1 J enis Per sepsi
Persepsi manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
a. Persepsi terhadap lingkungan fisik (objek) adalah persepsi manusia
terhadap objek melalui lambang-lambang fisik atau sifat-sifat luar dari
suatu benda. Dapat diartikan bahwa manusia dalam menilai suatu benda
mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Dan persepsi terhadap objek
bersifat status karena objek tidak mempersiapkan manusia ketika
manusia tersebut mempersiapkan objek-objek tersebut.
b. Persepsi terhadap manusia adalah persepsi manusia terhadap orang
melalui sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, dan harapan), dapat
diartikan
manusia
bersifat
interaktif
karena
manusia
akan
mempersiapkannya dan bersifat dinamis karena persepsi terhadap
manusia bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu.
c. Persepsi terhadap lingkungan sosial adalah suatu proses bagaimana
seseorang menangkap arti dari objek sosial dan kejadian-kejadian yang
kita alami dari lingkungan kita. (Mulyana, 2001: 172).
2.1.2 Karakter istik Per sepsi
Menurut Busch dan Houston 91985) yang dikutip oleh Ujang Sumarwan
(2000: 113), karakteristik persepsi dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Bersifat Selektif
Manusia mempunyai keterbatasan dalam hal kapasitas atau kemampuan
mereka dalam proses semua informasi dari lingkungan. Seseorang pasti
berhadapan dengan sub kumpulan yang terbatas dari objek-objek dan
peristiwa-peristiwa yang banyak sekali dari lingkungan mereka.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Masyarakat
cenderung
memperhatikan
aspek
lingkungan
yang
berhubungan dengan urusan pribadi mereka. Mereka mengesampingkan
urusan-urusan lain yang tidak berkaitan dengan urusan pribadi mereka.
b. Terorganisir atau teratur
Suatu perangsang atau pendorong tidak bisa dianggap terisolasi dari
perangsang lain. Rangsangan-rangsangan dikelompokkan kedalam suatu
pola atau informasi yang membentuk keseluruhan. Jadi ketika seseorang
memperhatikan sesuatu, perangsang harus berusaha untuk mengatur.
c. Stimulus
Stimulus adalah apa yang dirasakan, dan arti yang terdapat di dalamnya
adalah fungsi dari perangsang atau pendorong itu sendiri.
d. Subyektif
Persepsi merupakan fungsi faktor-faktor pribadi hal-hal yang berasal dari
sifat penikmat atau perasa. Kebutuhan, nila-nilai, motif, pengalaman
masa lalu, pola pikir dan kepribadian seseorang dalam individu
memainkan suatu peran dalam persepsi.
2.1.3 Pr oses Per sepsi
Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen, diantaranya:
1. Seleksi
Adalah proses penyaringan alat indera terhadap rangsangan dari luar,
intensitas, dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2. Interpretasi
Yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi
sesorang. Interpretasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
pengalaman masa lalu, motivasi. Interpretasi juga bergantung pada
kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi
yang diterimanya.
3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah
laku sebagai reaksi.
Jadi proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan
terhadap informasi yang sampai. (Sobur, 2003: 447).
2.1.4 Pr oses Ter jadinya Per sepsi
Menurut Alex Sobur (2003: 449), proses terjadinya persepsi terdiri dari:
1. Terjadinya Stimuli Alat Indera (sensory stimulation)
Pada tahap pertama, alat-alat indera kita akan dirangsang. Setiap individu
pasti memiliki kemampuan pengindraan untuk merasakan stimulus
(rangsangan), walau kadang tidak selalu digunakan.
2. Stimulasi Terhadap Alat Indera Diatur
Pada tahap kedua, rangsangan terhadap alat indera diatur menurut
berbagai prinsip. Salah satu prinsip yang sering digunakan adalah prinsip
proksimitas (proximity) atau kita mempersepsikan gambar atau pesan
yang dalam kenyataan tidak lengkap sebagai gambar atau pesan yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
lengkap. Apa yang kita persepsikan, juga kita tata kedalam suatu pola
yang bermakna bagi kita, pola ini belum tentu benar atau salah dari segi
objektif tertentu.
3. Stimulasi Alat Indera Ditafsirkan - Dievaluasi
Langkah ketiga adalah penafsiran dan evaluasi yang tidak semata-mata
didasarkan pada rangsangan luar, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, sistem nilai, keyakinan,
keadaan fisik dan emosi pada saat itu, dan sebagainya yang ada pada diri
kita. Karena walaupun kita semua sama-sama menerima sebuah pesan,
cara masing-masing orang menafsirkan - mengevaluasinya adalah tidak
sama.
2.2
Media Komunikasi
Dalam media komunikasi, kita akan lebih banyak memperdalam persoalan-
persoalan mengenai penggunaan media komunikasi dan daya pengaruhnya. Juga
berisi mengenai perbedaan antara satu golongan dengan golongan lain. Media
adalah alat-alat perantara. Sedangkan media komunikasi adalah alat perantara
dalam proses komunikasi atau proses penyampaian isi pernyataan (messages) dari
komunikator sampai kepada komunikan, atau proses penyampaian umpan balik
dari komunikan ke komunikator (Soehat, 2003: 4). Oleh karena itu, untuk
mencapai komunikasi efektif haruslah dipilih sebuah media komunikasi yang
tepat, agar penyampaian pesan dari komunikator dapat diterima oleh komunikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Begitu juga di sebuah organisasi, pemilihan media komunikasi pun harus
diperhatikan.
2.2.1 Media Nirmassa
Media nirmassa atau media internal pada umumnya digunakan dalam
komunikasi untuk orang-orang tertentu atau sekelompok tertentu seperti surat,
telepon, telegram, papan pengumuman, poster, spanduk, pamflet, brosur, radio
amatir atau radio CB (citizen band), televisi siaran sekitar (closed circuit
television), film dokumenter, kaset video, kaset audio, dan lain-lain. Disebut
media nirmassa karena tidak memiliki daya keserempakan dan komunikannya
tidak bersifat massal. (Onong U. Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi, 2003).
Media komunikasi organisasi atau perusahaan merupakan golongan media
nirmassa yang tidak memiliki massa sebanyak dan seluas media massa. Media
nirmassa ditujukan kepada orang-orang tertentu, misalnya publik internal,
kalangan pelanggan dan konsumen (Ruslan, 2006, p. 203). Meski demikian,
media nirmassa cukup efektif dalam menunjang upaya proses publikasi,
penyampaian pesan-pesan dan penyebaran informasi umum dari pihak organisasi
kepada khalayak internal yang menjadi sasarannya.
Pada proses komunikasi, media digunakan apabila jumlah komunikan
sebagai sasarannya banyak, heterogen, dan berada di tempat yang relatif jauh. Ada
berbagai bentuk media yang dijadikan sebagai fasilitator yang mempermudah
komunikator menjangkau komunikannya sehingga proses komunikasi tetap dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
berjalan dengan baik. Beberapa media antara lain seperti surat, newsletter, tabloid
newspaper, majalah (media cetak/media massa) dan radio, televisi, telepon, film,
dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi
(Effendy, 2006, p. 17).
2.2.2 Bentuk-Bentuk Media Nir massa
Frank Jefkins menyebutkan bahwa ada lima bentuk utama media internal/
nirmassa (Soemirat, Ardianto, 2003: 23), yaitu:
1. The Sales Bulletin: sebuah bulletin sebagai media komunikasi regular
antara seorang sales manajer dengan salesmannya di lapangan, terbit
secara mingguan.
2. The Newsletter: berisi pokok-pokok berita yang diperuntukkan bagi
pembaca yang sibuk.
3. The Magazine: berisikan tulisan berbentuk feature, artikel, dan gambar,
foto, diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan
sekali.
4. The Tabloid Newspaper: mirip surat kabar popular (umum) dan berisikan
pokok-pokok berita yang sangat penting, artikel pendek dan ilustrasi.
Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan
sekali.
5. The Wall Newspaper: bentuk media komunikasi staf/ karyawan di lokasi
pabrik, perusahaan atau pasar swalayan di Indonesia dikenal dengan surat
kabar/ majalah dinding (Soemirat dan Ardianto, 2003. p.23).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
2.3
Ber ita
Berita berasal dari bahasa sansekerta yakni Vrit yang dalam bahasa inggris
disebut write, arti kata sebenarnya adalah ada atau terjadi. Sebagian ada yang
menyebut dengan vritta dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi berita atau
warta. Menurut kamus besar bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwodarminto,
“berita berarti kabar atau warta”.
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar
menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala
seperti surat kabar, radio, televisi atau mesia online internet. (Sumadiria, 2006:
65).
Berita adalah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau
menarik bagi khalayak dan disebarluaskan melalui media massa atau news is a
newly report of fact or opinion which is important or interesting for the audience
and published through mass media (Yosep, 2009: 22).
Berita adalah informasi yang sudah diolah oleh wartawan dan dinilai punya
keunggulan relatif, kadang bersifat obyektif kadang subjektif. Keunggulan
relatif sebuah berita banyak ditentukan apakah berita tersebut benar-benar
punya nilai, meski seringkali bersifat sangat subjektif tergantung dari siapa
yang melihat dan memanfaatkannya (Wibowo, 2003: 27).
Berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat yang aktual,
menarik, berguna, dan dipublikasikan melalui media massa periodik: surat kabar,
majalah, radio, televisi (Harahap. 2006: 4).
Untuk membuat berita, paling tidak harus memenuhi dua syarat, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
1. Fakta tidak boleh diputar sedemikian rupa sehingga kebenaran tinggal
sedikit saja.
2. Berita itu bisa menceritakan segala aspek secara lengkap. Biasanya suatu
media lebih menyukai peristiwa besar atau penting terjadi dalam skala
waktu yang sesuai dengan jadwal produksi normal, serta menyukai
peristiwa yang paling mudah diliput dan dilaporkan dan mudah dikenal
serta dipandang relevan (Djuroto, 2002: 48).
Ditegaskan bahwa “news must be factual” maka ditarik kesimpulan bahwa
berita atau sesuatu dikatakan berita bila ada fakta, interest, dan komunikan atau
khalayak” (Mc Quail, 2000: 120). Lebih lanjut Mc Quail (2000: 189) menjelaskan
bahwa berita merupakan sesuatu yang bersifat metafisik dan sukar dijawab
kembali dalam kaitannya dengan institusi dan kata putus mereka yang bersifat
rasa dan sulit diraba karena kehalusannya. Berita bukanlah cermin kondisi sosial,
tetapi laporan tentang salah satu aspek yang menonjolkannya sendiri.
2.3.1 Ciri-Cir i Ber ita
Mc Quail (2000: 190) menjelaskan bahwa berita mempunyai ciri-ciri
tertentu:
1. Berita tepat pada waktunya, tentang suatu peristiwa yang paling akhir
atau berulang
2. Berita tidak sistematis, berita berurusan dengan berbagai peristiwa dan
kejadian berlainan dan dunia dipandang melalui berita itu sendiri. Terdiri
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
atas berbagai kejadian yang tidak bertalian yang bukan merupakan tugas
pokok berita untuk menafsirkan.
3. Berita dapat sirna, artinya berita hanya hidup pada saat terjadinya
peristiwa itu serta bagi keperluan dokumentasi dan sumber acuan di
kemudian hari dan bentuk informasi lain akan menggantikan berita.
4. Semua peristiwa yang dilakukan sebagai berita seyogyanya bersifat luar
biasa atau paling sedikit tidak terduga, sebagai syarat yang lebih penting
daripada signifikansi nyata berita itu sendiri.
5. Disamping ketidakterdugaan, peristiwa berita dicirikan oleh nilai berita
lainnya yang relatif dan melibatkan kata putus tentang minat audience.
6. Berita terutama bagi orientasi dan arahan perhatian, bukan pengganti
pengetahuan.
7. Berita dapat diperkirakan.
2.3.2 Unsur -Unsur Berita
Dalam upaya menarik perhatian pembaca perlu diperhatikan unsur-unsur
penting dalam berita, antara lain:
1. Faktualitas
Suatu berita harus sesuai dengan fakta yang sebenarnya, jujur tanpa
prasangka dan tidak didramatisir.
2. Objektifitas
Berita dibuat harus selaras dengan kenyataan, tidak memihak, bebas dari
prasangka, terdapat sumber berita yang jelas serta tidak ada tujuan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
misi tertentu. Suatu berita yang objektif tidak dicampuri dengan sifat
subjektifitas atau opini pribadi dari peliput beritanya.
3. Balance (seimbang)
Wartawan dalam menulis berita harus adil,
berimbang,
harus
mengedepankan kebenaran ilmu atau berita itu sendiri dan bukan
berdasarkan kebenaran sumber. Menempatkan setiap fakta atau
kumpulan fakta menurut proporsinya yang wajar.
4. Nilai berita
Suatu berita yang bernilai harus terdapat keterkaitannya dengan
kepentungan umum.
5. Aktualitas
Kecepatan penyampaian laporan mengenai suatu berita kepada khalayak
merupakan faktor yang amat penting, karena menyangkut persaingan
dengan media cetak lain dan nama baik media cetak yang bersangkutan.
6. Daya tarik
Suatu berita dikatakan menarik apabila informasi yang disajikan
membangkitkan kekaguman, rasa lucu atau humor, atau informasi
mengenai pilihan hidup.
7. Lengkap
Lengkap disini berarti bahwa sebuah berita harus dipaparkan secara
lengkap sesuai dengan peristiwa yang terjadi, tidak dikurangi atau
ditambahi. Senantiasa berusaha untuk menempatkan setiap fakta atau
kumpulan
fakta-fakta
menurut
proporsinya
yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
wajar,
untuk
25
mengaitkannya secara berarti dengan unsur-unsur lain dan untuk
membangun segi pentingnya dengan berita secara keseluruhan.
8. Akurat
Berita harus akurat dalam artian, dimulai dari kecermatannya terhadap
ejaan nama, angka tanggal, dan usia serta disiplin diri untuk senantiasa
melakukan periksa ulang atas keterangan dan fakta yang ditemuinya.
Akurat juga berarti benar dalam memberikan kesan umum, benar dalam
sudut pandang pemberitaannya yang dicapai oleh penyajian detail-detail
fakta dan tekanan yang diberikan pada fakta-faktanya.
9. Ringkas dan jelas
Berita harus ringkas dan jelas, maksudnya adalah berita yang disajikan
haruslah dapat dicerna dengan cepat. Ini artinya suatu tulisan yang
ringkasan jelas dan sederhana. Tidak banyak menggunakan kata-kata,
TERHADAP BULETIN UPN NEWS
(Studi Deskriptif Kualitatif Per sepsi Sivitas Akademika UPN Veter an J atim
Ter hadap Buletin UPN News)
SKRIPSI
Oleh :
RENI SILVIA
NPM. 0843010058
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PERSEPSI SIVITAS AKADEMIKA UPN VETERAN J ATIM TERHADAP
BULETIN UPN NEWS
(Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Sivitas Akademika UPN Veteran J atim
Terhadap Buletin UPN News)
Disusun Oleh :
Reni Silvia
NPM. 0843010058
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
PEMBIMBING
Dra. Sumardjijati. M.Si
NIP. 196203231993092001
Mengetahui
DEKAN
Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ii
”PERSEPSI SIVITAS AKADEMIKA UPN VETERAN J ATIM TERHADAP
BULETIN UPN NEWS”
(Studi Deskriptif Kualitatif Per sepsi Sivitas Akademika UPN Veter an J atim
Ter hadap Buletin UPN News)
Oleh :
Reni Silvia
NPM. 0843010058
Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unvier sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 20 Apr il 2012
PEMBIMBING
TIM PENGUJ I
1. Ketua
Dra. Sumar djijati, M.Si
NIP. 196203231993092001
Dra. Sumar djijati, M.Si
NIP. 196203231993092001
2. Sekretaris
Drs. Saifuddin Zuhr i, M.Si
NPT. 370 06 9 400 351
3. Anggota
Dr. Catur Suratnoaji, M.Si
NPT. 368 04 9 400 281
Mengetahui,
DEKAN
Dr a. Ec. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 195507181983022001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillah. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan
rahmat,
menyelesaikan
berkah
dan
penyusunan
hidayah-Nya
skripsi
sehingga
berjudul
penulis
“PERSEPSI
mampu
SIVITAS
AKADEMIKA UPN VETERAN J ATIM TERHADAP BULETIN UPN
NEWS”. Hasil skripsi ini tidaklah atas kemampuan penulis semata melainkan
terwujud atas bantuan Ibu Dra. Sumardjijati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan serta bantuan dari
segala pihak dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. selaku Rektor UPN Veteran Jatim.
2. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Sumardjijati M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis.
4. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Saifuddin Zuhri, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.
6. Bapak dan Ibu yang selalu memberi support terbaik, serta kakakku
Herman dan Nurul Natalia, ponakan kecilku Velira Lovy terimakasih atas
doa dan dukungan kalian.
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Teman-teman Geng Gong, Gita Family, Ak. fam’s UPN Radio, Nurani
Septiwulan, mbak Lila, Mbak Icha, Angel, mami Ajeng, Putri, Windy,
Nanik, Inge, Asty dan teman-teman Ikom’08 lainnya. Terimakasih atas
saran dan bantuannya dalam pengerjaan skripsi ini.
8. Yusuf Eka Windjanarko yang setia menjadi motivator. “Thank’s For
Everything”.
9. Para informan yang bersedia menjadi sumber penelitian sehingga
pengerjaan skripsi ini dapat berjalan lancar (Satya, Lutfi, Saddam, Ibu
Sutini, Pak didik, Pak Tom dan Pak Ainur).
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang berifat
membangun sangat dibutuhkan oleh penulis guna memperbaiki kekurangan yang
ada. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca umunya dan bagi mahasiswa
Program Studi Ilmu Komunikasi khususnya.
Surabaya, 10 April 2012
Penulis
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRAKSI
RENI SILVIA “PERSEPSI SIVITAS AKADEMIKA UPN VETERAN J ATIM
TERHADAP BULETIN UPN NEWS” (Studi Deskriptif Kualitatif Per sepsi
Sivitas Akademika UPN Veteran J atim Terhadap Buletin UPN News)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi sivitas
akademika UPN Veteran Jatim terhadap buletin UPN News serta media nirmassa
kampus seperti apa yang diharapkan oleh para sivitas akademika UPN Veteran Jatim.
Buletin UPN News merupakan buletin nirmassa yang diterbitkan oleh Persma
UPN Veteran Jatim. Karena faktor periodesitas mempengaruhi efektifitas buletin
tersebut dalam memegang peranannya sebagai media internal kampus karena level
keterbacaannya tidak tentu. Hal itu mampu menimbulkan perbedaan pandangan
dalam mempersepsi pesan karena pembaca belum tentu akan membaca buletin di
setiap penerbitannya dan persepsi oleh tiap individu pasti berbeda karena dipengaruhi
oleh tatanan psikologinya.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teori yang
digunakan adalah Individual Differences Theory oleh Melvin D. Khalayak yang
secara selektif memperhatikan suatu pesan komunikasi, khususnya jika berkaitan
dengan kepentingannya, akan sesuai dengan sikapnya, kepercayaannya dan nilainilainya. Tanggapannya terhadap pesan komunikasi itu akan diubah oleh tatanan
psikologisnya. (Effendy 2003: 316).
Data yang diperoleh adalah data hasil observasi, wawancara dan studi
literatur. Informan yang didapat didasarkan pada purposive sampling yang mencakup
orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti
berdasarkan tujuan penelitian. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 7 orang
yang telah memenuhi kriteria yang diinginkan oleh peneliti.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, persepsi informan terhadap buletin
UPN News sejauh ini masih positif tapi belum efektif. Banyak kekurangan tentang
tampilan fisik (layout, warna, kertas cetakan), konten atau isi berita, periodesitas dan
aktualitas berita. Media internal yang diharapkan oleh informan adalah media yang
mampu mengcover seluruh pemberitaan yang benar-benar menjadi sumber informasi
independen, memberitakan berita secara terfokus dan fair yang mampu mewakili
semua aspek, sinkronisasi berita dan sebagai media berlatih tanpa meninggalkan
fungsi-fungsi pers.
Kata Kunci :
Persepsi, Sivitas Akademika, Buletin UPN News
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN J UDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJ UAN UJ IAN SKRIPSI .......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI ........................................
iii
KATA PENGANTAR ................................................................................
iv
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
x
ABSTRAKSI ...............................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN .....................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah .................................................
1
1.2
Per umusan Masalah .......................................................
8
1.3
Tujuan Penelitian ............................................................
9
1.4
Manfaat Penelitian……………………………………….
9
KAJ IAN PUSTAKA .................................................................
11
2.1
Per sepsi ............................................................................
11
2.1.1 J enis Persepsi .........................................................
14
2.1.2 Karakter istik Persepsi ..........................................
15
2.1.3 Pr oses Persepsi .......................................................
16
2.1.4 Pr oses Terjadinya Persepsi ....................................
17
Media Komunikasi ..........................................................
18
BAB II
2.2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vi
2.2.1 Media Nir massa .....................................................
19
2.2.2 Bentuk-Bentuk Media Nirmassa ...........................
20
Ber ita ................................................................................
21
2.3.1 Cir i-Ciri Berita .......................................................
22
2.3.2 Unsur -Unsur Ber ita ...............................................
23
2.3.3 Nilai-Nilai Berita ....................................................
25
2.3.4 J enis Ber ita .............................................................
27
2.3.5 Bentuk Berita .........................................................
28
Buletin ..............................................................................
30
2.4.1 Buletin UPN News ..................................................
31
Per s Kampus ....................................................................
32
2.5.1 Perkembangan Pers Kampus ................................
32
2.5.2 Karakter istik Pers Kampus ...................................
34
2.5.3 Tantangan Per s Kampus .......................................
35
2.6
Sivitas Akademika ...........................................................
37
2.7
Wawancara Mendalam ...................................................
38
2.8
Individual Differences Theory ..........................................
40
2.9
Kerangka Berpikir ..........................................................
42
METODE PENELITIAN .........................................................
44
3.1
Definisi Konseptual .......................................................
44
3.1.1 Media Nir massa ....................................................
45
3.1.2 Individual Differ ences Theor y .............................
46
2.3
2.4
2.5
BAB III
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vii
BAB IV
3.2
Lokasi Penelitian ..........................................................
47
3.3
Informan ........................................................................
47
3.4
Teknik Pengumpulan Data ............................................
48
3.5
Teknik Analisis Data ......................................................
49
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN............................
51
4.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian .............................
51
4.1.1 Buletin UPN News .................................................
51
4.1.2 Sivitas Akademika UPN Veter an J atim ...............
52
4.2
Identitas Informan .........................................................
52
4.3
Penyajian Data dan Analisa Data ..................................
58
4.3.1 Alasan Membaca Buletin UPN News ..................
59
4.3.2 Hal yang Diketahui Tentang Buletin UPN News
62
4.3.3 Pendapat Tentang Buletin UPN News ................
66
4.3.4 Respon Setelah Membaca Buletin UPN News ....
70
4.3.5 Berita Ber kesan di Buletin UPN News................
74
4.3.6 Tampilan Fisik, Isi Ber ita, Per iodesitas dan
Aktualitas Buletin UPN News ..............................
77
4.3.7 Hal yang Per lu Dibenahi dar i Buletin UPN News
85
4.3.8 Efektivitas Buletin UPN News.............................
88
4.3.9 Media Inter nal Selain Ter bitan UKM Per sMa ..
90
4.3.10 Manfaat Infor masi dari Buletin UPN News .......
92
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
4.3.11 Media Inter nal Kampus yang Diharapkan ........
94
4.3.12 Kr itik dan Saran Untuk Buletin UPN News.......
98
4.3.13 Kr itik dan Saran Untuk Kemajuan Informasi di
UPN Veter an J atim .............................................. 100
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN .................................................... 110
5.1
Kesimpulan..................................................................... 110
5.2
Sar an............................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 114
LAMPIRAN
........................................................................................ 116
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia di dalam lingkup komunitasnya
memerlukan komunikasi sebagai hasil dari konsekuensi hubungan sosial dengan
individu lainnya. Komunikasi diibaratkan sebagai suatu proses penyampaian
informasi dan penyampaian makna dari satu orang ke orang yang lain dan satusatunya cara mengelola aktivitas dalam suatu organisasi adalah melalui sebuah
proses komunikasi (Ruslan, 2003: 83). Jadi komunikasi dalam organisasi sangat
penting, sebab komunikasi menyangkut suatu proses tindakan bersama untuk
dapat saling berbagi informasi antara organisasi dengan publik sasarannya guna
mencapai tujuan tertentu. Karena fungsi sesungguhnya dari informasi ini untuk
mengurangi ketidakpastian dalam suatu sistem komunikasi di suatu lembaga atau
organisasi (Ruslan, 2002: 94).
Manusia telah melakukan komunikasi sejak dari kandungan sampai akhir
hayat. Komunikasi diperlukan karena mereka ingin menerima dan menyebarkan
informasi, mendidik, menghibur, serta saling mempengaruhi satu sama lain.
Seperti
yang
dikemukakan
oleh
Toda
(dalam
Alo
Liliweri,
1997)
“Communication is an information transformation process which originates at
mind and ends at a mind” menjelaskan bahwa komunikasi sebagai transmisi
informasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
2
Kegiatan komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap muka, namun ada
juga yang menggunakan alat bantu media untuk menyampaikan pesan. Pada
umumnya masyarakat selalu mencari informasi yang dianggapnya perlu untuk
mereka ketahui. Manusia dapat mengikuti peristiwa-peristiwa yang terjadi di
sekitarnya melalui informasi, manusia dapat memperluas pengetahuannya
sekaligus memahami kedudukan serta perannya dalam masyarakat.
Komunikasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari setiap kegiatan yang
kita lakukan. Jika dilihat dari prosesnya, Onong U. Effendy dalam bukunya Ilmu,
Teori dan Filsafat Komunikasi (2003), membagi komunikasi menjadi dua tahap,
yakni secara primer dan secara sekunder.
a. Proses komunikasi primer adalah penyampaian dalam bentuk lambang
sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal
(bahasa) dan pesan non verbal (isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya) yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan
perasaan komunikator kepada komunikan.
b. Proses komunikasi sekunder adalah media yang dapat diklasifikasikan
sebagai media massa (massmedia) dan media nirmassa atau media non
massa (non-mass media).
Media nirmassa pada umumnya digunakan dalam komunikasi untuk orangorang tertentu atau sekelompok tertentu seperti surat, telepon, telegram, papan
pengumuman, poster, spanduk, pamflet, brosur, radio amatir atau radio CB
(citizen band), televisi siaran sekitar (closed circuit television), film dokumenter,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
kaset video, kaset audio, dan lain-lain. Disebut media nirmassa karena tidak
memiliki daya keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal.
Media komunikasi organisasi atau perusahaan merupakan golongan media
nirmassa yang tidak memiliki massa sebanyak dan seluas media massa. Media
nirmassa ditujukan kepada orang-orang tertentu, misalnya publik internal,
kalangan pelanggan dan konsumen (Ruslan, 2006: 203). Meski demikian, media
nirmassa cukup efektif dalam menunjang upaya proses publikasi, penyampaian
pesan-pesan dan penyebaran informasi umum dari pihak organisasi kepada publik
internal yang menjadi sasarannya.
Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan
kebudayaannya, komunikasi bermedia (mediated communication) mengalami
kemajuan pula dengan memadukan komunikasi berlambang bahasa dengan
komunikasi berlambang gambar dan warna. Pentingnya peranan media, yakni
media sekunder dalam proses komunikasi disebabkan oleh efisiensinya dalam
mencapai komunikan.
Komunikan sebagai pembaca yang berjumlah banyak dan heterogen
umumnya ditemui oleh kalangan organisasi. Dalam prakteknya, pembuatan media
organisasi merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi antara dua pihak yang
berhubungan, yaitu organisasi dengan khalayaknya, sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai dan kebutuhan khalayak akan informasi dapat terpenuhi.
Media penyampai informasi organisasi berupa media nirmassa yang
berbentuk cetak yaitu buletin. Memiliki banyak keungggulan dibandingkan
dengan media elektronik maupun media online. Hal ini terutama berhubungan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
dengan kebiasaan membaca khalayak yang ingin mengulang pada saat yang lain
tanpa harus mengakses internet terlebih dahulu. Buletin bisa menyampaikan
informasi secara detail dan terperinci, dengan kebiasaan ini maka hal tersebut juga
masih dirasakan sebagai kebutuhan. Karena itulah minat orang terhadap media
cetak nirmassa tidak berkurang meski stasiun televisi mampu menyiarkan berita
dalam waktu yang lebih cepat. Tampaknya kelemahan media cetak nirmassa
mampu menjadi kekuatan dibandingkan dengan media informasi lainnya yang
lebih canggih.
Informasi yang disajikan dalam media cetak nirmassa bisa disimpan relatif
lama dan produknya punya bentuk spesifik yakni ada barangnya yang dapat
dipegang. Lebih tegas lagi, produknya berbentuk kertas yang berisi tulisan dan
gambar. Dengan adanya bentuk fisik seperti itu, produksi media cetak nirmassa
bisa digunting, dikliping lalu disimpan, untuk suatu saat nanti bisa dibaca ulang.
Lalu pembahasan informasinya relatif lebih luas dan dalam sehingga wartawan
bisa mengungkapkan informasi dari berbagai sudut pandang, atau menganalisis
informasi dengan fokus tertentu.
Dengan alokasi berita di ruang yang lebih luas, maka informasi yang
disampaikan bisa relatif lebih mendalam dibandingkan dengan menggunakan
media lainnya. Tapi dalam buletin nirmassa penyampaian informasinya lebih
lama, karena tetap dibutuhkan waktu untuk membawa berita dari lapangan ke
kantor redaksi lalu proses penulisan dan editing baru cetakan dan penerbitan serta
disebarkan untuk khalayaknya yaitu para sivitas akademika.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
UPN News, sebagai pers kampus harus mampu menjadi wadah bagi
mahasiswa yang ingin menyalurkan dan mendapatkan informasi tentang beritaberita dikampus. Karena salah satu fungsi pers adalah untuk menginformasikan,
maka seluruh awak redaksi harus memenuhi kebutuhan informasi warga
kampusnya. Karena tanpa adanya komunikasi tidak akan terjadi pertukaran
informasi dan interaksi dalam lingkungan. Peran penting komunikasi ini sesuai
dengan fungsi komunikasi yang bersifat persuasif, edukatif, dan informatif. Maka
inilah tantangan yang harus dihadapi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi
ke seluruh khalayaknya yakni kepada sivitas akademika.
Buletin UPN News dicetak di kertas A4 dibagi dua, namun pada edisi
desember 2011 buletin dicetak dikertas A3 dibagi dua. Frekuensi terbitnya tiga
bulan sekali dan kadang lebih dari tiga bulan tergantung dari susunan acara
keredaksian, berita ditulis oleh mahasiswa yang menjadi anggota redaksi UPN
News sendiri yang berasal dari berbagai jurusan. Sebagai wadah penerima dan
penyalur informasi di wilayah internal kampus, UPN News bersifat independen.
Sehingga berita-berita yang disajikan jauh dari unsur-unsur politik dan
sebagainya. Penyebaran buletin dengan terjadinya peristiwa yang dimuat sebagai
berita kadang terlampau lama sehingga mempengaruhi aktualitas berita itu sendiri.
Layout yang berwarna hanya dibagian cover depan dan belakang buletin serta
hitam putih di bagian dalamnya akan mempengaruhi menarik tidaknya tampilan
buletin. Jumlah sample buletin yang disebar hanya berkisar 350 eksemplar
padahal jumlah sivitas akademika di UPN Jatim berjumlah ribuan. Sesuai data
Biro Admik UPN Veteran Jatim, mahasiswa aktif S1 TA.2011/2012 per tanggal
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
23 September 2011 saja berjumlah 7793 mahasiswa. Kisaran perbedaan antara
jumlah buletin yang dibagikan dengan sivitas akademika yang ada membuat
pembagian buletin kurang efektif.
Isi dari buletin selalu dituntut baru dan lebih menarik dibandingkan dengan
edisi buletin sebelumnya. Itu artinya isi buletin internal kampus dalam tiap edisi
harus memuat informasi yang sedang menjadi perhatian dan kebutuhan
pembacanya. Saat pembaca melihat informasi yang ditampilkan dalam buletin
tersebut, maka pembaca akan menangkap makna, mengaitkan, merespon,
menginterpretasikan lalu akan terbentuk persepsi. Karena menurut Jalaludin
Rahmat (1985), persepsi adalah pengalaman tentang obyek peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan.
Atas dasar pendapat tersebut persepsi merupakan pengalaman dan kesan
yang diperoleh seseorang setelah yang bersangkutan melihat atau menghayati
serta menginterpretasikan suatu obyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
persepsi yang akan terbentuk di mata sivitas akademika UPN Veteran Jatim
setelah membaca buletin UPN News. Menurut Dedy Mulyana, manusia biasanya
mempunyai kesan yang berlainan mengenai lingkungan kita baik itu benda,
situasi, orang, ataupun peristiwa disekitar kita meskipun sebenarnya kita memiliki
informasi yang sama mengenai hal tersebut. Proses persepsi berlangsung secara
selektif dan sukarela, itu artinya seseorang melihat apa yang ingin dia lihat dan
mendengar apa yang ingin dia dengar lalu mengabaikan pesan yang lain.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pembaca adalah sasaran komunikasi yang heterogen, masing-masing
mempunyai kerangka acuan (frame of refenrence) yang berbeda satu sama lain.
Mereka berbeda bukan saja dalam usia dan jenis kelamin, tetapi juga dalam latar
belakang sosial dan kebudayaan, sehingga pada gilirannya berbeda dalam
kepercayaan, pandangan hidup, cita-cita, keinginan, kesenangan dan lain
sebagainya. Hal itu mampu mempengaruhi persepsi mereka satu sama lain.
Kegiatan pembaca dalam membaca buletin UPN News merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk memenuhi tujuan mereka, baik kebutuhan berupa informasi
maupun hiburan. Pada hakikatnya persepsi merupakan inti dari sebuah
komunikasi, karena jika persepsi seseorang terhadap suatu hal atau objek tidak
akurat, maka tidak mungkin orang tersebut bisa berkomunikasi dengan efektif.
Stimulus atau pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media
diterima oleh organism atau komunikan melalui 3 tahapan yaitu perhatian pesan,
pengertian pesan, dan penerimaan pesan yang kemudian menimbulkan respon
atau efek. Komunikator dalam hal ini adalah redaksi buletin UPN news,
komunikannya adalah sivitas akademika UPN Veteran Jatim yang memberikan
perhatian, pengertian dan penerimaan terhadap informasi yang ditampilkan dalam
buletin UPN news.
Dari pra penelitian, peneliti mengajukan pertanyaan pada 10 mahasiswa
UPN Veteran Jatim via blackberry messenger tanggal 10 November 2011, 6
mahasiswa mengaku tidak tahu akan keberadaan buletin UPN News dan 4 orang
mahasiwa lainnya mengaku tahu dan pernah membaca buletin UPN News. Ada
salah satu mahasiwa ilmu komunikasi memberikan pendapat “bahwa seharusnya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
buletin UPN News bisa menjaga image positif UPN tapi sejauh ini justru buletin
malah menjadi oposisi”. Dari fenomena tersebut, peneliti ingin mengetahui
bagaimana persepsi sivitas akademika terhadap buletin UPN News yang
diketahuinya selama ini.
Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa persepsi sivitas akademika
terhadap buletin UPN News beragam, ada yang peduli dan tak jarang pula yang
mengacuhkan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah buletin
UPN News sudah mampu memenuhi kebutuhan khalayaknya dengan cara
mengetahui bagaimana “Persepsi Sivitas Akademika UPN Veteran Jatim
Terhadap Buletin UPN News”. Mengetahui bagaimana media internal kampus
yang diharapkan oleh sivitas akademika UPN Veteran Jatim.
1.2. Perumusan Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang benar-benar terjadi. Masalah-masalah dapat diketahui atau dikaji
apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan antara apa
yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan kompetisi
(Sugiyono, 2006 : 32)
Untuk dapat memudahkan penelitian nantinya, penulis dapat terarah dalam
menginterpretasikan fakta dan data ke dalam pembahasan maka terlebih dahulu
dirumuskan permasalahannya. Masalah merupakan bagian pokok dari suatu
kegiatan penelitian dimana penulis mengajukan pertanyaan terhadap dirinya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
tentang hal-hal yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian
(Arikunto, 2002 : 47).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi sivitas akademika UPN Veteran Jatim terhadap buletin
UPN News ?
2. Bagaimana media nirmassa kampus yang diharapkan oleh sivitas
akademika UPN Veteran Jatim ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai ruang lingkup dan
kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan
(Suriasumantri, 1995 : 313). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
persepsi sivitas akademika sebagai khalayak buletin UPN News terkait dengan
tampilan, konten, periodesitas serta aktualitas berita yang disajikan sekaligus
memberi masukan bagi redaksi UPN News untuk perbaikan kedepannya.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat, diantaranya:
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan
kepustakaan bagi jurusan ilmu komunikasi, khususnya dapat dijadikan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
dasar pengembangan penelitian serupa dan sebagai informasi terhadap
pihak lain di masa-masa mendatang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Organisasi
Hasil dari analisis tentang bagaimana persepsi sivitas akademika
terhadap
buletin
UPN
News
diharapkan
dapat
memberikan
pengetahuan bagi organisasi mengenai persepsi sivitas akademika
sebagai khalayaknya. Serta mengetahui sejauh mana buletin UPN
News berfungsi sebagai wadah penerima dan penyampai informasi
internal kampus. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
evaluasi bagi redaksi UPN news dengan demikian redaksi mengetahui
kekurangan apa saja yang harus diperbaiki dari buletin UPN News
tersebut.
b. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi peneliti tentang pentingnya media internal dalam
suatu organisasi serta mengetahui bagaimana persepsi sivitas
akademika UPN Veteran Jatim terhadap buletin UPN News sebagai
media internal kampus.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1
Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
gambaran mengenai sesuatu melalui pemilihan, pengetahuan, dan pergantian
informasi tentang sesuatu tersebut.
Persepsi menurut Deddy Mulyana (2001: 167) adalah proses internal yang
memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan
dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Persepsi
merupakan inti dari komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika
persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif.
Persepsilah yang menentukan kita memiliki suatu pesan dan mengabaikan pesan
yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, dan sebagai
konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok
identitas.
Persepsi merupakan suatu proses dimana individu sangat menyadari akan
aspek lingkungannya. Persepsi akan timbul karena adanya rangsangan dari luar
yang akan menekan saraf sensor seseorang melalui indera penglihatan, peraba,
penciuman, pengecap, dan pendengar. Rangsangan disini akan diseleksi,
diorganisir oleh setiap individu dengan caranya sendiri dimana pengalaman dapat
diperoleh dari masa lalu atau dapat dipelajari dari orang lain sehingga individu
tersebut akan memperoleh pengalaman. Persepsi baru terbentuk bila ada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
12
perhatian, pengertian, dan penerimaan dari individu sesuai dengan kebutuhan
individu dalam pengamatannya.
Hasil pengamatan individu tersebut akan membentuk suatu pandangan
terhadap suatu hal. Dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu
hal dapat berbeda dengan persepsi orang lain. Hal ini dikarenakan tiap manusia
mengalami proses penerimaan (pemahaman), dimana seseorang menafsirkan
beberapa hal melalui panca inderanya agar dapat memberi makna pada
lingkungannya dan proses tersebut mempengaruhi perilakunya.
Menurut Ujang (2000: 112), persepsi adalah bagaimana cara kita
memandang dunia sekitar kita. Karena cara atau proses tersebut berbeda untuk
tiap individu sesuai keinginan, nilai-nilai serta harapan masing-masing individu,
maka persepsi mengenai suatu hal tersebut tentunya berbeda untuk setiap
individu. Selanjutnya masing-masing individu akan cenderung bertindak dan
beraksi berdasarkan persepsinya masing-masing.
Suatu dorongan yang sama tidak selalu menimbulkan tindakan-tindakan
yang sama pula, hal ini disebabkan oleh tanggapan (persepsi) yang berbeda bagi
masing-masing individu. Persepsi mampu membedakan tindakan masing-masing
individu dalam proses pemuasan kebutuhan. Persepsi menjembatani seseorang
dalam membuktikan suatu kenyataan. Oleh karena itu, seseorang harus bisa
memilih dengan teliti busana yang pantas dan sesuai dengan jati diri mereka,
karena penampilan dapat membentuk identitas kita dan juga dapat menimbulkan
persepsi dari orang lain yang melihatnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Persepsi dapat juga disimpulkan sebagai proses kognitif yang menyangkut
penerimaan
stimulus,
mengorganisir,
dan
mentafsirkan
masukan
untuk
menciptkan bentuk yang bermakna nyata. Seseorang mempunyai persepsi yang
berbeda-beda terhadap objek rangsangan yang sama karena adanya tiga proses
yang berkenaan dengan persepsi yaitu penerimaan sumber rangsangan secara
selektif, perubahan makna informasi secara selektif yang mengingat sesuatu yang
selektif.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk
sebuah persepsi, konsumen melakukan proses memilih, mengorganisasikan, dan
juga menginterpretasikannya sebagai stimuli yang diterimanya mengenai suatu
hal, yang selanjutnya mengungkapkan pandangan, pendapat maupun tangggapan
mengenai hal tersebut.
Penilaian masyarakat terhadap sebuah produk tertentu dapat bersifat positif
dan juga negatif. Semuanya tergantung dari individu dalam mempersepsikan
produk yang ditawarkan, dibandingkan dengan harapan konsumen yang
seharusnya mereka terima. Jika dalam kenyataan sama dengan yang diharapkan
maka masyarakat akan memberikan penilaian yang positif terhadap produk
tersebut. Tetapi bila ternyata produk yang diterima tidak sesuai dengan harapan
konsumen yang menggunakannya, maka masyarakat akan memberikan penilaian
yang negatif terhadap produk tersebut.
Menurut Lindan L. Davidoff yang diterjemahkan oleh Mari Juniati, hakekat
persepsi ada tiga, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
1. Persepsi bukanlah cermin realitas: orang seringkali menganggap bahwa
persepsi menyajikan atau pencerminan yang sempurna mengenai realitas
atau kenyataan. Persepsi bukanlah cermin. Pertama, indera kita tidak
memberikan respon terhadap aspek-aspek yang ada di dalam lingkungan.
Kedua, manusia seringkali melakukan persepsi rangsang-rangsang yang
pada kenyataannya tidak ada. Ketiga, persepsi manusia tergantung pada
apa-apa yang diharapkan, pengalaman, motivasi.
2. Persepsi: kemampuan kognitif yang multifaset pada awal pembentukan
proses persepsi, orang telah menentukan dulu apa yang akan
diperhatikan. Setiap kali kita memusatkan perhatian, lebih besar
kemungkinannya anda akan memperoleh makna atau apa yang kita
tangkap, lalu menghubungkannya dengan pengalaman masa lalu, dan
untuk kemudian hari ditinggal kembali. Kesadaran dan ingatan juga
dapat mempengaruhi persepsi.
3. Atensi: peranannya pada persepsi, atensi atau perhatian adalah
keterbukaan kita untuk memilih sesuatu. Beberapa orang psikolog,
melihat atensi sebagai sejenis alat saring (filter) yang akan menyaring
semua informasi pada detik-detik yang berbeda pada proses persepsi.
(Juariah, 2004: 28).
2.1.1 J enis Per sepsi
Persepsi manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
a. Persepsi terhadap lingkungan fisik (objek) adalah persepsi manusia
terhadap objek melalui lambang-lambang fisik atau sifat-sifat luar dari
suatu benda. Dapat diartikan bahwa manusia dalam menilai suatu benda
mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Dan persepsi terhadap objek
bersifat status karena objek tidak mempersiapkan manusia ketika
manusia tersebut mempersiapkan objek-objek tersebut.
b. Persepsi terhadap manusia adalah persepsi manusia terhadap orang
melalui sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, dan harapan), dapat
diartikan
manusia
bersifat
interaktif
karena
manusia
akan
mempersiapkannya dan bersifat dinamis karena persepsi terhadap
manusia bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu.
c. Persepsi terhadap lingkungan sosial adalah suatu proses bagaimana
seseorang menangkap arti dari objek sosial dan kejadian-kejadian yang
kita alami dari lingkungan kita. (Mulyana, 2001: 172).
2.1.2 Karakter istik Per sepsi
Menurut Busch dan Houston 91985) yang dikutip oleh Ujang Sumarwan
(2000: 113), karakteristik persepsi dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Bersifat Selektif
Manusia mempunyai keterbatasan dalam hal kapasitas atau kemampuan
mereka dalam proses semua informasi dari lingkungan. Seseorang pasti
berhadapan dengan sub kumpulan yang terbatas dari objek-objek dan
peristiwa-peristiwa yang banyak sekali dari lingkungan mereka.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Masyarakat
cenderung
memperhatikan
aspek
lingkungan
yang
berhubungan dengan urusan pribadi mereka. Mereka mengesampingkan
urusan-urusan lain yang tidak berkaitan dengan urusan pribadi mereka.
b. Terorganisir atau teratur
Suatu perangsang atau pendorong tidak bisa dianggap terisolasi dari
perangsang lain. Rangsangan-rangsangan dikelompokkan kedalam suatu
pola atau informasi yang membentuk keseluruhan. Jadi ketika seseorang
memperhatikan sesuatu, perangsang harus berusaha untuk mengatur.
c. Stimulus
Stimulus adalah apa yang dirasakan, dan arti yang terdapat di dalamnya
adalah fungsi dari perangsang atau pendorong itu sendiri.
d. Subyektif
Persepsi merupakan fungsi faktor-faktor pribadi hal-hal yang berasal dari
sifat penikmat atau perasa. Kebutuhan, nila-nilai, motif, pengalaman
masa lalu, pola pikir dan kepribadian seseorang dalam individu
memainkan suatu peran dalam persepsi.
2.1.3 Pr oses Per sepsi
Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen, diantaranya:
1. Seleksi
Adalah proses penyaringan alat indera terhadap rangsangan dari luar,
intensitas, dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2. Interpretasi
Yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi
sesorang. Interpretasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
pengalaman masa lalu, motivasi. Interpretasi juga bergantung pada
kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi
yang diterimanya.
3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah
laku sebagai reaksi.
Jadi proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan
terhadap informasi yang sampai. (Sobur, 2003: 447).
2.1.4 Pr oses Ter jadinya Per sepsi
Menurut Alex Sobur (2003: 449), proses terjadinya persepsi terdiri dari:
1. Terjadinya Stimuli Alat Indera (sensory stimulation)
Pada tahap pertama, alat-alat indera kita akan dirangsang. Setiap individu
pasti memiliki kemampuan pengindraan untuk merasakan stimulus
(rangsangan), walau kadang tidak selalu digunakan.
2. Stimulasi Terhadap Alat Indera Diatur
Pada tahap kedua, rangsangan terhadap alat indera diatur menurut
berbagai prinsip. Salah satu prinsip yang sering digunakan adalah prinsip
proksimitas (proximity) atau kita mempersepsikan gambar atau pesan
yang dalam kenyataan tidak lengkap sebagai gambar atau pesan yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
lengkap. Apa yang kita persepsikan, juga kita tata kedalam suatu pola
yang bermakna bagi kita, pola ini belum tentu benar atau salah dari segi
objektif tertentu.
3. Stimulasi Alat Indera Ditafsirkan - Dievaluasi
Langkah ketiga adalah penafsiran dan evaluasi yang tidak semata-mata
didasarkan pada rangsangan luar, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, sistem nilai, keyakinan,
keadaan fisik dan emosi pada saat itu, dan sebagainya yang ada pada diri
kita. Karena walaupun kita semua sama-sama menerima sebuah pesan,
cara masing-masing orang menafsirkan - mengevaluasinya adalah tidak
sama.
2.2
Media Komunikasi
Dalam media komunikasi, kita akan lebih banyak memperdalam persoalan-
persoalan mengenai penggunaan media komunikasi dan daya pengaruhnya. Juga
berisi mengenai perbedaan antara satu golongan dengan golongan lain. Media
adalah alat-alat perantara. Sedangkan media komunikasi adalah alat perantara
dalam proses komunikasi atau proses penyampaian isi pernyataan (messages) dari
komunikator sampai kepada komunikan, atau proses penyampaian umpan balik
dari komunikan ke komunikator (Soehat, 2003: 4). Oleh karena itu, untuk
mencapai komunikasi efektif haruslah dipilih sebuah media komunikasi yang
tepat, agar penyampaian pesan dari komunikator dapat diterima oleh komunikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Begitu juga di sebuah organisasi, pemilihan media komunikasi pun harus
diperhatikan.
2.2.1 Media Nirmassa
Media nirmassa atau media internal pada umumnya digunakan dalam
komunikasi untuk orang-orang tertentu atau sekelompok tertentu seperti surat,
telepon, telegram, papan pengumuman, poster, spanduk, pamflet, brosur, radio
amatir atau radio CB (citizen band), televisi siaran sekitar (closed circuit
television), film dokumenter, kaset video, kaset audio, dan lain-lain. Disebut
media nirmassa karena tidak memiliki daya keserempakan dan komunikannya
tidak bersifat massal. (Onong U. Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi, 2003).
Media komunikasi organisasi atau perusahaan merupakan golongan media
nirmassa yang tidak memiliki massa sebanyak dan seluas media massa. Media
nirmassa ditujukan kepada orang-orang tertentu, misalnya publik internal,
kalangan pelanggan dan konsumen (Ruslan, 2006, p. 203). Meski demikian,
media nirmassa cukup efektif dalam menunjang upaya proses publikasi,
penyampaian pesan-pesan dan penyebaran informasi umum dari pihak organisasi
kepada khalayak internal yang menjadi sasarannya.
Pada proses komunikasi, media digunakan apabila jumlah komunikan
sebagai sasarannya banyak, heterogen, dan berada di tempat yang relatif jauh. Ada
berbagai bentuk media yang dijadikan sebagai fasilitator yang mempermudah
komunikator menjangkau komunikannya sehingga proses komunikasi tetap dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
berjalan dengan baik. Beberapa media antara lain seperti surat, newsletter, tabloid
newspaper, majalah (media cetak/media massa) dan radio, televisi, telepon, film,
dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi
(Effendy, 2006, p. 17).
2.2.2 Bentuk-Bentuk Media Nir massa
Frank Jefkins menyebutkan bahwa ada lima bentuk utama media internal/
nirmassa (Soemirat, Ardianto, 2003: 23), yaitu:
1. The Sales Bulletin: sebuah bulletin sebagai media komunikasi regular
antara seorang sales manajer dengan salesmannya di lapangan, terbit
secara mingguan.
2. The Newsletter: berisi pokok-pokok berita yang diperuntukkan bagi
pembaca yang sibuk.
3. The Magazine: berisikan tulisan berbentuk feature, artikel, dan gambar,
foto, diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan
sekali.
4. The Tabloid Newspaper: mirip surat kabar popular (umum) dan berisikan
pokok-pokok berita yang sangat penting, artikel pendek dan ilustrasi.
Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan
sekali.
5. The Wall Newspaper: bentuk media komunikasi staf/ karyawan di lokasi
pabrik, perusahaan atau pasar swalayan di Indonesia dikenal dengan surat
kabar/ majalah dinding (Soemirat dan Ardianto, 2003. p.23).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
2.3
Ber ita
Berita berasal dari bahasa sansekerta yakni Vrit yang dalam bahasa inggris
disebut write, arti kata sebenarnya adalah ada atau terjadi. Sebagian ada yang
menyebut dengan vritta dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi berita atau
warta. Menurut kamus besar bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwodarminto,
“berita berarti kabar atau warta”.
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar
menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala
seperti surat kabar, radio, televisi atau mesia online internet. (Sumadiria, 2006:
65).
Berita adalah laporan terkini tentang fakta atau pendapat yang penting atau
menarik bagi khalayak dan disebarluaskan melalui media massa atau news is a
newly report of fact or opinion which is important or interesting for the audience
and published through mass media (Yosep, 2009: 22).
Berita adalah informasi yang sudah diolah oleh wartawan dan dinilai punya
keunggulan relatif, kadang bersifat obyektif kadang subjektif. Keunggulan
relatif sebuah berita banyak ditentukan apakah berita tersebut benar-benar
punya nilai, meski seringkali bersifat sangat subjektif tergantung dari siapa
yang melihat dan memanfaatkannya (Wibowo, 2003: 27).
Berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat yang aktual,
menarik, berguna, dan dipublikasikan melalui media massa periodik: surat kabar,
majalah, radio, televisi (Harahap. 2006: 4).
Untuk membuat berita, paling tidak harus memenuhi dua syarat, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
1. Fakta tidak boleh diputar sedemikian rupa sehingga kebenaran tinggal
sedikit saja.
2. Berita itu bisa menceritakan segala aspek secara lengkap. Biasanya suatu
media lebih menyukai peristiwa besar atau penting terjadi dalam skala
waktu yang sesuai dengan jadwal produksi normal, serta menyukai
peristiwa yang paling mudah diliput dan dilaporkan dan mudah dikenal
serta dipandang relevan (Djuroto, 2002: 48).
Ditegaskan bahwa “news must be factual” maka ditarik kesimpulan bahwa
berita atau sesuatu dikatakan berita bila ada fakta, interest, dan komunikan atau
khalayak” (Mc Quail, 2000: 120). Lebih lanjut Mc Quail (2000: 189) menjelaskan
bahwa berita merupakan sesuatu yang bersifat metafisik dan sukar dijawab
kembali dalam kaitannya dengan institusi dan kata putus mereka yang bersifat
rasa dan sulit diraba karena kehalusannya. Berita bukanlah cermin kondisi sosial,
tetapi laporan tentang salah satu aspek yang menonjolkannya sendiri.
2.3.1 Ciri-Cir i Ber ita
Mc Quail (2000: 190) menjelaskan bahwa berita mempunyai ciri-ciri
tertentu:
1. Berita tepat pada waktunya, tentang suatu peristiwa yang paling akhir
atau berulang
2. Berita tidak sistematis, berita berurusan dengan berbagai peristiwa dan
kejadian berlainan dan dunia dipandang melalui berita itu sendiri. Terdiri
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
atas berbagai kejadian yang tidak bertalian yang bukan merupakan tugas
pokok berita untuk menafsirkan.
3. Berita dapat sirna, artinya berita hanya hidup pada saat terjadinya
peristiwa itu serta bagi keperluan dokumentasi dan sumber acuan di
kemudian hari dan bentuk informasi lain akan menggantikan berita.
4. Semua peristiwa yang dilakukan sebagai berita seyogyanya bersifat luar
biasa atau paling sedikit tidak terduga, sebagai syarat yang lebih penting
daripada signifikansi nyata berita itu sendiri.
5. Disamping ketidakterdugaan, peristiwa berita dicirikan oleh nilai berita
lainnya yang relatif dan melibatkan kata putus tentang minat audience.
6. Berita terutama bagi orientasi dan arahan perhatian, bukan pengganti
pengetahuan.
7. Berita dapat diperkirakan.
2.3.2 Unsur -Unsur Berita
Dalam upaya menarik perhatian pembaca perlu diperhatikan unsur-unsur
penting dalam berita, antara lain:
1. Faktualitas
Suatu berita harus sesuai dengan fakta yang sebenarnya, jujur tanpa
prasangka dan tidak didramatisir.
2. Objektifitas
Berita dibuat harus selaras dengan kenyataan, tidak memihak, bebas dari
prasangka, terdapat sumber berita yang jelas serta tidak ada tujuan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
misi tertentu. Suatu berita yang objektif tidak dicampuri dengan sifat
subjektifitas atau opini pribadi dari peliput beritanya.
3. Balance (seimbang)
Wartawan dalam menulis berita harus adil,
berimbang,
harus
mengedepankan kebenaran ilmu atau berita itu sendiri dan bukan
berdasarkan kebenaran sumber. Menempatkan setiap fakta atau
kumpulan fakta menurut proporsinya yang wajar.
4. Nilai berita
Suatu berita yang bernilai harus terdapat keterkaitannya dengan
kepentungan umum.
5. Aktualitas
Kecepatan penyampaian laporan mengenai suatu berita kepada khalayak
merupakan faktor yang amat penting, karena menyangkut persaingan
dengan media cetak lain dan nama baik media cetak yang bersangkutan.
6. Daya tarik
Suatu berita dikatakan menarik apabila informasi yang disajikan
membangkitkan kekaguman, rasa lucu atau humor, atau informasi
mengenai pilihan hidup.
7. Lengkap
Lengkap disini berarti bahwa sebuah berita harus dipaparkan secara
lengkap sesuai dengan peristiwa yang terjadi, tidak dikurangi atau
ditambahi. Senantiasa berusaha untuk menempatkan setiap fakta atau
kumpulan
fakta-fakta
menurut
proporsinya
yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
wajar,
untuk
25
mengaitkannya secara berarti dengan unsur-unsur lain dan untuk
membangun segi pentingnya dengan berita secara keseluruhan.
8. Akurat
Berita harus akurat dalam artian, dimulai dari kecermatannya terhadap
ejaan nama, angka tanggal, dan usia serta disiplin diri untuk senantiasa
melakukan periksa ulang atas keterangan dan fakta yang ditemuinya.
Akurat juga berarti benar dalam memberikan kesan umum, benar dalam
sudut pandang pemberitaannya yang dicapai oleh penyajian detail-detail
fakta dan tekanan yang diberikan pada fakta-faktanya.
9. Ringkas dan jelas
Berita harus ringkas dan jelas, maksudnya adalah berita yang disajikan
haruslah dapat dicerna dengan cepat. Ini artinya suatu tulisan yang
ringkasan jelas dan sederhana. Tidak banyak menggunakan kata-kata,