T1 682011070 Full text

Sistem Informasi Produksi pada Usaha Kecil Menengah (UKM)
Richan Sport Salatiga

Artikel Ilmiah

Peneliti:
Muhamad Yusrul Falah (682011070)
Adi Nugroho, ST., MMSI.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Juli 2016

1.

Pendahuluan

Richan Sport merupakan salah satu Usaha Kecil Menengah yang bergerak
di bidang konfeksi. Richan Sport bisa menerima berbagai macam-macam orderan

seperti kostum, T-shirt, jaket dan traning. Proses bisnis di Richan Sport masih
secara manual, sehingga dapat menyebabkab terjadinya human eror dalam
melakukan input data, sehingga seringkali terjadi tidak akuratnya data yang
menakibatkan pemilik susah untuk mengambil keputusan dalam menjalankan
bisnisnya. Proses produksi yang ada di Richan Sport hanya dilakukan ketika ada
pesanan dari pelanggan, setalah mendapatkan pesanan dari pelanggan baru
mengadakan pembelian bahan baku untuk melakukan proses produksi. Untuk
proses pemesanan ada 2 macam, antara lain pelanggan bisa datang langsung ke
Richan Sport, ataupun bisa mengirim desain lewat email untuk memudahkan dan
menghemat waktu agar bisa menjadi lebih efisien.
Berdasarkan hasil observasi, masalah yang terjadi yaitu dalam pencatatan
orderan dari pelanggan dan pencatatan persediaan bahan baku untuk membuat
proses produksi masih menggunakan cara manual. Dalam pencatatan, data untuk
transaksi orderan dari pelanggan masih di input secara manual, sehingga
memerlukan waktu yang lebih banyak hanya untuk proses input data. Terkadang
juga terdapat kesalahan dalam melakukan pencatatan, sehingga data menjadi
kurang akurat. Untuk pencatatan persediaan bahan baku dihitung hanya
berdasarkan penghitungan fisik. Sehingga kurang jelas informasi perpindahan
kain yang mengakibatkan data kain di persediaan bahan baku tidak akurat atau
tidak sesuai dengan data pada proses transaksi pembelian persediaan barang baku

untuk melakukan proses produksi.
Untuk membantu Richan Sport Salatiga dalam mengelola data yang
berhubungan dengan proses produksi, dapat diimplemetasikan sebuah sistem
informasi produksi yang terkomputerisasi. Sistem ini harus dapat menyediakan
akses-akses yang berbeda. User kasir hanya dapat melakukan pencatatan
penjualan, user gudang hanya dapat melakukan pencatatan proses produksi.
Kedua user dapat melihat status stok barang. Pemilik toko dapat melihat laporan
pembelian barang dan laporan penjualan barang. Tiap user akan menggunakan
komputer yang berbeda, sehingga diperlukan jaringan komputer, dengan sistem
penyimpanan yang terpusat.
Berdasarkan permasalah tersebut maka pada penelitian ini dikembangkan
aplikasi sistem informasi produksi pada Richan Sport Salatiga. Sistem berfungsi
untuk mencatat proses produksi, pembelian bahan, penjualan barang, dan
pelaporan persediaan barang.
2.

Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitan-penelitian mengenai sistem informasi untuk pengaturan data

produksi, berberapa dari antaranya yang menjadi acuan adalah penelitian oleh
Cahyana, Yuwono dan Asmoro [1]. Cahyana melakukan penelitian untuk

1

mengembangkan sistem informasi persediaan barang di PT Putera Agung Setia.
PT. Putera Agung Setia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang
industri karoseri manufaktur. Salah satu tugas pokoknya, yaitu mengatur
persediaan barang. PT. Putera Agung Setia masih menggunakan sistem manual.
Semua transaksi persediaan barang dicatat, dan kemudian dilaporkan. Sistem
semacam ini memberikan banyak permasalahan, yaitu informasi yang tidak up to
date, karena untuk membuat laporan, membutuhkan langkah yang panjang, dan
juga faktor kesalahan manusia. Sistem dikembangkan dengan menggunakan
teknologi PHP, yang memiliki media penyimpanan terpusat di dalam sebuah
database server (MySQL) sehingga integritas data lebih terjamin. Hak akses sistem
terbagi ke dalam berberapa tipe, yaitu Admin, Gudang, Finansial, dan Manajer.
Pembagian hak akses setiap user pada sistem tersebut, dimaksudkan agar tidak
semua user dapat melakukan olah data pada sistem, dan menghindari kecurangan
dalam input data dalam proses pemesanan, pembelian dan pemasukan barang.
Penelitian Toyo dan Tambotoh [2] juga membahas mengenai sistem

persediaan barang. Sistem diimplementasikan pada Maestro Cosmetic Tegal.
Permasalahan yang sering terjadi dalam sebuah perusahaan yaitu pada persediaan
barang. Sering kali, persediaan di perusahaan kehabisan stok barang dan untuk
memesan kembali butuh waktu pengiriman dari suplier. Kebijakan pengendalian
persediaan akan berpengaruh dengan performa kinerja perusahaan dalam
mencukupi permintaan pelanggan dan mengatur persediaan Maestro Cosmetic.
Guna mengatasi masalah tersebut ditemukan solusi, yaitu penggunaan Sistem
Persediaan Barang. Sistem ini digunakan untuk membantu dan mengelola
persediaan barang lebih baik, serta dapat memberikan informasi mengenai
persediaan barang. Aplikasi persediaan barang dibangun menggunakan metode
prototyping, adanya perubahan-perubahan yang dilakukan sampai keinginan user
telah tercapai. Sistem informasi ini akan menampilkan informasi transaksi jual
beli barang, informasi stok barang, dan informasi-informasi pendukung lainnya.
Berdasarkan permasalah yang ditemukan pada Richan Sport, dan
berdasarkan kajian penelitian-penelitian terdahulu mengenai sistem informasi
produksi, maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang
dan mengimplementasikan aplikasi sistem informasi produksi pada Richan Sport.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu menyediakan
saran untuk melalukan pengaturan persediaan bahan, barang, proses produksi dan
pelaporan status persediaan barang. Penelitian ini dibatasi pada beberapa hal

yaitu: (1) Aplikasi diimplementasikan pada aplikasi desktop, yang menggunakan
database server. Sehingga aplikasi dapat diimplementasikan pada jaringan LAN,
dan digunakan oleh beberapa user, dan data tersentralisasi pada satu database
server; (2) Aplikasi dikembangkan dengan .Net Framework 4.5, dengan demikian
ditujukan bagi pengguna sistem operasi Microsoft Windows 7 keatas; (3) Database
yang digunakan adalah SQL Server Express 2008; (4) Sistem informasi yang
dikembangkan dikhususkan untuk mengatur proses produksi, pengaturan stok
bahan, dan pelaporan stok produk dan transaksi penjualan. Pada penelitian ini
tidak dibahas mengenai laporan-laporan keuangan seperti laporan neraca, buku
besar, dll, namun hanya pada laporan persediaan barang, laporan pembelian, dan
laporan penjualan; (5) Pada sistem disediakan username dan password untuk

2

memberi batasan keamanan, dan di database server juga dilengkapi dengan
username dan password, namun pada penelitian ini tidak dibahas mengenai
keamanan data.
2.2 Landasan Teori

Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, barang dalam proses

yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.[3].
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali,
misalnya, barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau
pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan meliputi
barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya, barang dagang
dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti
lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah
diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan,
dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses
produksi.
Sistem informasi persediaan barang adalah struktur interaksi manusia,
peralatan metode-metode, dan kontrol-kontrol yang disusun untuk mencapai
tujuan berikut: a. Mendukung rutinitas kerja dalam suatu bagian di dalam suatu
perusahaan b. Mendukung pembuatan keputusan untuk personil-personil yang
mengatur gedung dan bagian control persediaan. c. Mendukung persiapan
laporan-laporan internal dan laporan eksternal Sistem persediaan mendukung rutin
kerja dalam bagian kontrol persediaan, yaitu dengan menangkap dan mencatat
data yang berhubungan dengan sistem pesediaan, misalnya transaksi penerimaan
barang dan transaksi penggunaan barang. Sistem persediaan barang mendukung
pembuatan keputusan untuk personil-personil yang mengatur gudang dan bagian

kontrol persediaan barang. Sistem persediaan barang merupakan suatu system
yang menjelaskan bagaimana transaksi penerimaan barang dan transaksi
penggunaan barang yang berisi tentang status stok barang itu sendiri yang dapat
membantu meningkatkan produktifitas perusahaan [4].
3.

Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang
terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan
data, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem yaitu Perancangan
aplikasi/program, dan (4) Pengujian sistem serta analisis hasil pengujian.

3

Identifikasi Masalah dan Studi Literatur

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem


Pengujian Sistem dan Analisis Hasil Pengujian

Gambar 2 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 2, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tahap pertama: identifikasi masalah, yaitu perlunya sistem untuk mengatur data
produksi. Data yang berhubungan dengan proses produksi juga perlu diatur yaitu
data persediaan bahan, data pemakaian bahan dalam proses produksi, stok produk,
dan proses penjualan. Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi
perancangan proses alur pencatatan proses produksi. Proses produksi dapat
dilakukan jika terdapat bahan untuk pembuatan produk, sehingga perlu juga
dirancang tampilan dan proses untuk pengaturan data bahan. Setelah proses
produksi menghasilkan produk, maka perlu dirancangan tampilan program dan
proses untuk transaksi penjualan. Tahap ketiga: perancangan sistem, yaitu
membuat aplikasi sesuai perancangan proses pada tahap kedua. Tahap keempat:
pengujian sistem dan analisis hasil pengujian, yaitu dilakukan pengujian terhadap
proses yang telah dirancang, dan melihat kesesuaian solusi terhadap masalah yang
telah teridentifikasi sebelumnya.
UML digunakan sebagai alat pemodelan dalam pengembangan aplikasi di

penelitian ini. UML yang digunakan adalah use case diagram, activity diagram,
dan class diagram.

4

Gambar 3 Use Case Diagram

Gambar 3 menunjukkan use case diagram sistem. Pengguna sistem terdiri
dari dua, yaitu Gudang Produksi dan Penjualan. Setiap kali terjadi proses
produksi, maka dicatat oleh bagian Gudang. Hasil produksi berupa produk, dicatat
sebagai stok produk masuk. Proses penjualan barang ditangani oleh bagian
Penjualan. Proses penjualan secara otomatis mengurangi stok produk di bagian
gudang.

5

Gambar 4 Activity Diagram Stok Masuk dan Keluar

Proses pembelian dan penjualan barang ditunjukkan pada Gambar 4.
Proses proses produksi berakibat stok produk bertambah. Proses penjualan

berakibat stok produk berkurang.

6

Gambar 5 Class Diagram Proses Produksi

Proses produksi melibatkan 5 class. Class Produksi yang merupakan class
untuk pendataan proses produksi, class ProduksiItems untuk daftar produk yang
diproses. Class ProduksiBahan dan Bahan Baku menyimpan informasi
penggunaan bahan yang digunakan.

Gambar 6 Deployment Diagram

Pada deployment diagram ditunjukkan bahwa terdapat satu server yang
diakses oleh satu atau beberapa client. Server berisikan program database server.
Pada komputer client, diinstal aplikasi produksi. Server dan client terdapat pada
satu local area network.
7

4.


Hasil dan Pembahasan

Aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa aplikasi berbasis
desktop. Perangkat pengembangan yang digunakan adalah Visual Studio 2012
Express for Windows Desktop, dengan pustaka. Net Framework 4.5. Database
yang digunakan adalah Microsoft SQL Server Express 2012.
Kode Program 1 Perintah untuk Validasi Proses Login
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

var kode = this.textBox1.Text;
var pwd = this.textBox2.Text;
var q = db.Karyawans.Where(x =>
x.LoginName == kode &&
x.LoginPassword == pwd).FirstOrDefault();
if (q != null)
{
Program.CurrentLogin = q;
this.DialogResult = DialogResult.OK;
this.Close();
}
else
{
this.label3.Visible = true;
}

Kode Program 1 digunakan untuk melakukan validasi proses login.
Username dan Password diperoleh dari input user. Berdasarkan kedua data
tersebut, dilakukan pencarian di database (baris 3-5). Jika ditemukan data sesuai
username dan password, maka proses login valid.

Gambar 6 Form Pengaturan Data Produk

Gambar 6 adalah form yang digunakan untuk melakukan pencatatan data
produk yang dijual oleh toko. Form ini memiliki empat fungsi yaitu penambahan
data, pengubahan data, penghapusan data, dan pencarian data.
Kode Program 2 Perintah untuk Menambah Data Produk
1.

var q = new Produk();

8

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

q.Nama = this.namaTB.Text;
q.SerialCode = this.barcodeTB.Text;
q.Pajak1 = this.pajak1NUD.Value / 100.0m;
q.Pajak2 = this.pajak1NUD.Value / 100.0m;
q.Tags = this.tagsTB.Text;
q.HargaJual = this.hargaNUD.Value;
db.Produks.InsertOnSubmit(q);
db.SubmitChanges();

Kode Program 2 digunakan untuk menyimpan data produk. Proses yang
dilakukan adalah dengan membuat object dari kelas Produk, kemudian mengisi
setiap atributnya denga nilai yang dimasukkan oleh user. Object tersebut disimpan
ke dalam tabel Produk melalui class db.

Gambar 7 Form Pencatatan Proses Produksi

Gambar 7 adalah form yang digunakan untuk mencatat proses produksi.
Pada proses produksi, perlu dicatat produk apa yang diproduksi, dan jumlah yang
perlu dibuat. Bahan baku yang dipakai juga perlu dicatat, sehingga dapat diketahui
harga pokok produksi dari produk yang dihasilkan.

9

Gambar 8 Form Laporan Stok Perubahan Stok Produk

Gambar 9 adalah form yang digunakan untuk melihat status persediaan
produk yang ada di toko. Terdapat dua tabel, tabel sebelah kiri digunakan untuk
menampilkan ringkasan jumlah barang masuk, barang terjual (keluar), dan sisa
(saldo) barang. Jika salah satu produk dipilih, maka pada tabel sebelah kanan
ditampilkan rincian perubahan stok. Fasilitas ini digunakan sebagai pengganti
Kartu Persediaan/Kartu Gudang.
Kode Program 3 Perintah untuk Menampilkan Laporan Stok
1. foreach (var p in data)
2. {
3.
decimal masuk = p.GetTotalMasuk();
4.
decimal keluar = p.GetTotalKeluar();
5.
decimal saldo = masuk - keluar;
6.
int index = produkGrid.Rows.Add(new object[] {
7.
p.Kode,
8.
p.Nama,
9.
p.HargaJual,
10.
masuk,
11.
keluar,
12.
saldo
13.
});
14.
produkGrid.Rows[index].Tag = p;
15. }

Kode Program 3 merupakan perintah untuk menambah data produk dan
status persediaan. Untuk tiap produk, dibaca jumlah total barang masuk, dan
jumlah total barang keluar. Saldo barang diperoleh dengan cara menghitung
selisih antara total masuk dengan total keluar.

10

Gambar 10 Form Laporan Penjualan

Gambar 10 adalah form laporan penjualan yang dilakukan oleh Richan
Sport. Pada form ini dapat diketahui secara cepat nilai total produk yang
dihasilkan, dan nilai penjualan yang telah tercapai.
Kode Program 4 Perintah untuk Menyimpan Data Penjualan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Transaksi trans = new Transaksi();
trans.Tanggal = DateTime.Now;
trans.TransaksiProduks = produkGrid.DataSource;
trans.TotalHarga = totalHarga;
trans.TotalBayar = totalBayar;
trans.Kembali = kembali;
db.Transaksis.InsertOnSubmit(trans);
db.SubmitChanges();

Kode Program 4 digunakan untuk menyimpan data penjualan. Proses yang
dilakukan adalah dengan membuat object dari kelas Transaksi, kemudian mengisi
setiap atributnya denga nilai yang dimasukkan oleh user, yaitu tanggal, item
produk yang dijual, total harga, dan total bayar. Object tersebut disimpan ke
dalam tabel Transaksi.
Pada sistem yang dikembangkan, dilakukan dua jenis pengujian. Pengujian
alpha, dan pengujian beta. Pengujian alpha berfungsi untuk mengetahui apakah
sistem sudah menyimpan, mengolah, dan menampilkan data dengan benar.
Pengujian alpha dilakukan oleh pengembang sistem, untuk memastikan bahwa
sistem bekerja semestinya. Jika lolos maka dapat diujikan kepada calon pengguna.
Tabel 1 Hasil Pengujian Alpha

Modul

Login

Pengujian
Login dengan
username dan
password yang
tepat
Login dengan

Ekspektasi

Hasil Sistem

Kesimpulan

Muncul form
penjualan

Muncul form
penjualan

Berhasil

Muncul pesan

Muncul pesan

Berhasil

11

username
ATAU
password yang
salah
Data diisi
lengkap
Pendaftaran
barang

Harga jual
kosong atau 0
Nama barang
dikosongkan
Data diisi
lengkap

Penjualan

Proses
Produksi

Belum ada
barang yang
dipilih
Barang
berjumlah 0
Data diisi
lengkap
Belum ada
barang yang
dipilih
Barang
berjumlah 0
Bahan tidak ada
yang dipilih
Jumlah Bahan 0

kesalahan login.

kesalahan
login.

Data barang
tersimpan sesuai
input
Muncul pesan
peringatan.
Muncul pesan
peringatan
Data penjualan
tersimpan sesuai
input.

Data barang
tersimpan
sesuai input
Muncul pesan
peringatan.
Muncul pesan
peringatan
Data penjualan
tersimpan
sesuai input

Muncul pesan
peringatan

Muncul pesan
peringatan

Muncul pesan
peringatan
Data tersimpan
sesuai input.

Muncul pesan
peringatan
Data tersimpan
sesuai input

Muncul pesan
peringatan

Muncul pesan
peringatan

Muncul pesan
peringatan
Muncul pesan
peringatan
Muncul pesan
peringatan

Muncul pesan
peringatan
Muncul pesan
peringatan
Muncul pesan
peringatan

Berhasil
Berhasil

Berhasil

Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil

Berdasarkan hasil pengujian alpha, disimpulkan bahwa sistem dapat
menyimpan dan mengolah data dengan baik. Jika terdapat kekurangan input maka
sistem dapat memberikan peringatan, sehingga dapat mengurangi salah ketik.
Pengujian beta berfungsi untuk mengetahui apakah sistem dapat diterima
oleh pengguna. Pengujian Beta merupakan pengujian yang dilakukan secara
objektif dmana diuji secara langsung ke lapangan yaitu yang bersangkutan dengan
membuat kuesioner mengenai kepuasan user, untuk selanjutnya dibagikan kepada
sebagian user dengan mengambil sampel sebanyak 10 orang. Jawaban
dikelompokkan pada 5 tingkatan, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup (C),
Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

12

Tabel 2 Hasil Pengujian Beta
No
1
2
3
4
5
6
7

Pertanyaan
Sistem memudahkan dalam
mengolah data barang
Sistem mudah untuk digunakan
Sistem memberikan pesan
kesalahan yang jelas, ketika terjadi
kesalahan input
Desain tulisan dan icon menarik
yang mudah di pahami
Sistem memberikan informasi yang
lengkap
Sistem dapat mempercepat proses
penjualan
Sistem dapat memberikan laporan
persediaan dengan cepat dan tepat

SS

S

3

7

8

2

9

1

8

2

Jawaban
C
TS

STS

10
10
10

Berdasarkan hasil pengujian beta, disimpulkan bahwa sistem dapat
membantu pengguna sistem dalam mengolah data barang. Sistem mempermudah
dalam pencatatan proses penjualan. Pesan-pesan peringatan membantu untuk
mengurangi kesalahan pencatatan. Laporan persediaan barang juga cepat untuk
diproses.
Sistem
Laporan
Persediaan
dengan cepat
dan tepat
24%

User Testing

Sistem Proses
Penjualan
24%

Sistem
mengolah data
Sistem
barang
memberikan
16%
pesan
5%
Sistem
kesalahan
input
Desain
2%
5%

Kelengkapan
Sistem
Informasi
24%

Berdasarkan User Testing dengan diagram lingkaran dapat di simpulkan:
1. Dari 10 pegawai dengan pernyataan Sistem memudahkan dalam mengolah data
barang yang memilih sangat setuju (SS) ada 3 orang, sedangkan yang memilih
setuju (S) ada 7 orang.
2. Dari 10 pegawai dengan pernyataan Sistem mudah untuk digunakan yang
memilih sangat setuju (SS) ada 8 orang, sedangkan yang memilih setuju (S) ada 2
orang.
13

3. Dari 10 pegawai dengan pernyataan Sistem memberikan pesan kesalahan yang
jelas ketika terjadi kesalahan yang memilih sangat setuju (SS) ada 9 orang,
sedangkan yang memilih setuju (S) ada 1 orang.
4. Dari 10 pegawai dengan pernyataan Desain tulisan dan icon menarik yang
mudah di pahami yang memilih sangat setuju (SS) ada 3 orang, sedangkan yang
memilih setuju (S) ada 7 orang.
5. Dari 10 pegawai dengan pernyataan Sistem memberikan informasi yang
lengkap yang memilih sangat setuju (SS) ada 10 orang.
6. Dari 10 pegawai dengan pernyataan Sistem dapat mempercepat proses
penjualan yang memilih sangat setuju (SS) ada 10 orang.
7. Dari 10 pegawai dengan pernyataan Sistem dapat memberikan laporan
persediaan dengan cepat dan tepat yang memilih sangat setuju (SS) ada 10 orang.
5.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka
dapat diambil kesimpulan yaitu: 1) Sistem pengaturan persediaan barang untuk
Richan Sport dapat dikembangkan dalam bentuk sistem informasi berbasis
desktop, dengan database yang terpusat menggunakan database server; 2) Sistem
yang dikembangkan, dapat membantu pengguna sistem dalam mengolah data
barang; 3) Sistem mempermudah dalam pencatatan proses penjualan; 4) Pesanpesan peringatan membantu untuk mengurangi kesalahan pencatatan; 5) Laporan
persediaan barang juga cepat untuk diproses.
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan
selanjutnya adalah: sistem dapat diperluas untuk mencatat hutang toko pada
supplier karena proses pengadaan barang, mencatat arus kas masuk dan keluar,
dan memberikan laporan penjualan dalam bentuk laporan rugi laba.

6.
[1].

[2].

[3].

[4].

Daftar Pustaka
Cahyana, N. H., Yuwono, B. & Asmoro, A. Y. 2015. Pengembangan
Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web di PT. Putera Agung
Setia. Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) 1.
Caroline Toyo, L. & Tambotoh, J. 2013. Perancangan dan Implementasi
Sistem Informasi Persediaan Barang pada Maestro Cosmetic Tegal.
Fakultas Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana
Tamodia, W. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern untuk
Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang
Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntasi 1 1.
Fahmi, A. M. 2013. LKP: Rancang Bangun Aplikasi Inventory pada
Koperasi Karyawan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. STIKOM
Surabaya.

14