SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS TANAH JARAK JAUH UNTUK TANAMAN PAPRIKA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IDAS DAN SMS GATEWAY.

SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS TANAH J ARAK J AUH
UNTUK TANAMAN PAPRIKA DENGAN MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI IDAS DAN SMS GATEWAY.

TUGAS AKHIR

Oleh :
EKA ADI SAPUTRA SIMANJ UNTAK
0834010202

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS TANAH J ARAK J AUH UNTUK TANAMAN
PAPRIKA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IDAS DAN SMS GATEWAY.


TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan
Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Komputer
Progr am Studi Teknik Infor matika

Oleh :
EKA ADI SAPUTRA SIMANJ UNTAK
0834010202

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

TUGAS AKHIR

SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS TANAH J ARAK J AUH UNTUK TANAMAN
PAPRIKA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IDAS DAN SMS GATEWAY.
Disusun Oleh :
EKA ADI SAPUTRA SIMANJ UNTAK
0834010202

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industr i
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal 9 Desember 2011
Pembimbing :
1.

Tim Penguji :
1.

I Gede Susrama MD. ST. MT
NPT. 3700 6060 210

Prof. DR. Ir. Ahmad Fauzi, M.MT

NIP. 030 212 918

2.

2.

Rizky Parlika, S.Kom
NPT. 3840 5070 219

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom
NIP. 3790 03040 197
3.

Yusron Rizal, S.Si. MT
NPT.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Ir . Sutiyono, MT

NIP. 030 191 025
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN SMART GREENHOUSE
DENGAN TEKNOLOGI MOBILE
UNTUK EFISIENSI TENAGA, BIAYA DAN WAKTU DALAM PENGELOLAAN
TANAMAN

Disusun oleh :

M. SYAHRUL MUNIR
0734010303
Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang I Tahun Akademik 2010 / 2011

Pembimbing I


Pembimbing II

I Gede Susrama Mas Diyasa, ST.
M.Kom
NPT. 3700 6060 210

Rizky Par lika, S.Kom
NPT. 3840 5070 219

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

Basuki Rahmat S.Si,MT
NPT. 3690 7060 213

SKRIPSI

RANCANGAN SM ART GREENHOUSE
DENGAN TEKNOLOGI M OBILE
UNTUK EFISIENSI TENAGA DAN WAKTU DALAM PENGELOLAAN
TANAM AN

Disusun Oleh :

M . SYAHRUL M UNIR

0734010303
Telah dipertahankan dan dit erima oleh Tim Penguji Skripsi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

EKA ADI SAPUTRA SIMANJ UNTAK
SISTEM PEMANTAUAN KUALITAS TANAH J ARAK J AUH UNTUK
TANAMAN PAPRIKA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IDAS
DAN SMS GATEWAY.
DOSEN PEMBIMBING I : BASUKI RAHMAT, S.Si, MT

DOSEN PEMBIMBING II : CHRYSTIA AJ I PUTRA, S.Kom

ABSTRAK
Sebuah sistem saat ini sangat berkembang dengan cepat dan pesat
sedangkan untuk pemanfaatan sistem di setiap bidang sangat kurang, seirama
dengan perkembangan sistem yang ada saat ini. Maka dalam bidang pertanaman
dan pemantauan kualitas tanah dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi
pemantauan kualitas tanah jarak jauh,dimana pemantauan yang dilakukan oleh
sistem sangat membantu untuk memantau kualitas,suhu,dan tipikal tanah yang
ada, Dalam penelitian ini tanaman paprika di jadikan sebagai obyek yang di teliti
karena jenis tanaman tersebut membutuhkan kriteria jenis tanah yang harus di
kontrol mulai dari kelembapan, tekanan, suhu serta salinitasnya.
Dengan adanya pengembangan teknologi jaringan nirkabel berbasis
internet dan sensor berukuran mikro saat ini menarik untuk dibuat. Dengan
karakteristik berdaya rendah, ukuran yang kecil, dan harga yang terjangkau,
node ini mampu melakukan komunikasi secara nirkabel maupun dengan kabel,
sensing dan komputasi sekaligus. Jadi, jaringan sensor dapat dikatakan sebagai
kombinasi teknik sensing, teknik embedded, pemrosesan informasi yang
terdistribusi dan teknik komunikasi. Hal ini karena sistem yang terdiri dari
sekelompok modul sensor yang terdistribusi dan terhubung pada suatu topologi

jaringan yang dapat mencapture keadaan suatu tanah untuk diambil datanya dan
diolah pada sebuah program.dimana program tersebut akan dikirim
menggunakan sebuah sistem yang disebut sms gateway. Maka dari kumpulan
sistem tersebut dinamakan (Internet-based Data Acquisition System)IDAS dan
SMS Gateway, yakni sistem akuisisi data berbasis internet.
Jadi dengan (Internet-based Data Acquisition System) IDAS, pemantauan
kualitas tanah jarak jauh sangat terbantu untuk menyesuaikan lahan yang cocok
untuk ditanami tanaman jenis paprika, dan diharapkan dengan adanya sistem ini
akan dapat meningkatkan efisiensi tenaga, dan biaya dalam hal pemantauan
tanaman paprika.

Keyword: pemantauan, akuisisi data, internet, sms gateway, paprika

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
v
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan

Hidayahnya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan dan proyek skripsi
ini dengan keadaan yang baik sehat dan selalu dalam perlindungan-Nya.
Alhamdulillahirobbil alamin Skripsi dengan Judul Sistem Pemantauan
Tanah Jarak Jauh Dengan Teknologi IDAS dan SMS Gateway dapat terselesaikan
dengan baik dan mudah mudahan bisa bermanfaat dimana Sistem yang di buat ini
adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk efisiensi pemantauan
kualitas tanah yang akan di tanami tanaman paprika,maka dengan ini secara tidak
langsung akan membantu mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi
untuk pengembangan pertanian di indonesia ,karena dengan sistem ini pengolahan
kualitas tanah dalam bidang pertanian akan berpadu dengan komponen
pendukung ,dan menerapkan proses kontrol dan otomasi serta menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi.
Proyek Skripsi ini merupakan mata kuliah wajib yang harus di tempuh
oleh mahasiswa di Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika
Universitas Pembangunan Nasional”VETERAN” jawa Timur.Dengan selesainya
Proyek skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak Pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis.Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

vi
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “VETERAN”Jawa Timur.

2.

Bapak Ir. Sutiyono,MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
UPN”VETERAN”Jawa Timur.

3.

Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT selaku Ketua Prodi teknik Informatika
UPN”VETERAN”Jawa Timur.

4.


Pembimbing 1 Bapak Basuki rahmat Ssi,MT selaku pembimbing dan
pembina yang selalu mengarahkan dalam pembuatan tugas akhir ini.

5.

Pembimbing 2 Bapak Chrystia Aji Putra, S.kom selaku pembimbing yang
telah memberikan banyak masukan.

6.

Bapak I Gede Susrama, ST,MT yang memfasilitasi tempat untuk
mengerjakan program tersebut.

7.

Bapak Ir. Surjo hadi, MM yang telah banyak memberikan bantuan baik secara
materiil dan motivasi.

8.

Buat kedua orang tua penulis Ibu Juma’iyah dan Bapak Elam Erik
Simanjuntak yang telah memberikan dan mengusahakan semua yang di
butuhkan penulis,yang telah memberi doa dan support mulai awal hingga
akhir.

9.

Buat My Duck Oriza Dewi Virgantari dan sahabat-sahabat penulis
seperjuangan yakni: Eva Yulia Puspaningrum,Andre istifariyanto,pak
giek(soegiarto

S,kom),dudy

heriyanto,min

umami,Herman,Anjas,arief

widiantoro,rizky denny,Furqon Zendy dan semua teman serta sahabat yang
sudah memberikan support.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
vii
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang semakin pesat, membuat kehidupan manusia
menjadi lebih mudah dan praktis. Kemajuan teknologi tersebut salah satu
diantaranya adalah teknologi mikrokontroler. Penggunaan mikrokontroler akhirakhir ini telah meluas ke segala bidang. Penggunaannya tidak hanya pada bidang
komputer saja, tetapi juga telah digunakan pada peralatan-peralatan elektronik
lainnya, misalnya perangkat yang bisa kita lihat sehari-hari, seperti telepon
seluler, televisi, mesin cuci bahkan sampai ke instrument ruang angkasa.
Mikrokontroler itu sendiri merupakan suatu komponen elektronika

yang jika

diberikan data masukan (input), memproses data masukan (input) tersebut, dan
kemudian mengeluarkan hasil (output) dari data yang diproses tadi.
Teknologi lainnya adalah media yang digunakan dalam suatu hubungan
telekomunikasi. Teknologi komunikasi jarak jauh sekarang ini tidak hanya
menggunakan suatu kabel sebagai medianya, tetapi teknologi tanpa kabel yang
biasa disebut dengan wireless sudah menjadi hal umum. Contoh teknologi
tersebut adalah telepon seluler yang sudah berkembang sangat pesat, dimana
hampir setiap orang mengunakan telepon seluler dalam berkomunikasi.
Dampak kemajuan teknologi lain yang tak kalah penting adalah adanya
suatu alat yang dapat membantu dan meringankan manusia dalam pekerjaan dan
pemantauan, yaitu dengan alat yang dapat melihat kondisi keadaan tanah.
Penggunaan alat ini semakin dibutuhkan, dengan semakin kompleksnya pekerjaan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
1
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

2

manusia dan tingginya biaya yang di butuhkan apabila harus terjun langsung
kelapangan hanya untuk menentukan kualitas dan keadaan tanah.
Secara umum kualitas tanah (soil quality) didefenisikan sebagai kapasitas
tanah untuk berfungsi dalam suatu ekosistem dalam hubungannya dengan daya
dukungnya terhadap tanaman dan hewan, pencegahan erosi dan pengurangan
terjadinya pengaruh negatif terhadap sumberdaya air dan udara (Karlen et al.,
1997).
Menurut Larson and Pierce (1991), selama ini evaluasi terhadap kualitas
tanah lebih difokuskan terhadap sifat fisika dan kimia tanah karena metode
pengukuran yang sederhana dari parameter tersebut relatif. Akhir-akhir ini telah
disepakati bahwa sifat-sifat biologi dan biokimia dapat lebih cepat teridentifikasi
dan merupakan indikator yang sensitif dari kerusakan agroekosistem atau
perubahan produktivitas tanah (Kenedy and Pependick, 1995).
Seiring dengan perkembangan jaman, dimana kita telah masuk kedalam
era globalisasi dibidang Teknologi Informasi, maka untuk memperoleh informasi
yang cepat dan akurat diperlukan suatu sistem dengan menggunakan komputer
sebagai media informasi yang berdaya guna tinggi dan efisien. Dengan dipakainya
sistem komputerisasi akan sangat membantu kita memperoleh informasi maupun
pengolahan data. Dan juga sistem komputerisasi tersebut bisa mengatasi
permasalahan yang ada selama ini. Berbagai aktivitas kegiatan penelitian
perkembangan ilmu pengetahuan dan penggabungan antar bidang serta industri
memerlukan fasilitas monitoring jarak jauh, maka untuk menghubungkan dan
mengirimkan informasi tersebut berbagai media nirkabel maupun kabel sangat di

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

3

perlukan dalam pertukaran informasi maupun data .untuk efisiensi pemanfaatan
teknologi nirkabel sangat di butuhkan dikarenakan lebih ekonomis di bandingkan
dengan teknologi kabel yang memerlukan biaya lebih. Teknologi nirkabel ini
memiliki beberapa keunggulan antara lain akses data yang secara real-time,
penempatan node pada daerah yang di tentukan dengan kesulitan pemantauan
secara manual akan teratasi dengan fleksibilitas dan kemudahan sistem serta
jaringan komunikasi. Disamping itu teknologi internet juga sekarang sudah
banyak sekali di gunakan di setiap bidang dan jadi konsumsi yang cukup besar di
setiap negara, hal ini di dukung dengan data yang dapat di lihat dari gambar
berikut.
Tabel 1.1 Data Pengguna Internet

Sumber : Inter netWor dStats.com

Berdasarkan data statistik diatas jumlah pengguna internet di Indonesia
naik 1.150% dari 1,7 Milyar pengguna internet di dunia, yaitu sebanyak 30 juta
orang. Itu data pada tahun 2009, sedangkan pada pertengahan tahun 2010

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

4

berdasarkan data Depkominfo pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 45
juta orang. Artinya dalam 6 bulan ada peningkatan pengguna sebesar 15 juta.
Padahal data tahun 2000, pengguna internet di negeri ini hanya 2 juta saja. Dan
pada tahun 2011 ini diprediksikan pengguna internet di Indonesia akan mencapai
50 juta-an orang. Itu baru data pengguna internet di Indonesia belum se-dunia.
Secara garis besar, sistem pemantauan tanaman ini terdiri dari bagianbagian sebagai berikut.
a. Sistem Pengukuran, melakukan pengambilan data berdasar format
tertentu
b. Sistem Informasi, merubah data mentah menjadi data yang siap
dianalisis,
c. Sistem Pengolah Data, melakukan evaluasi data dan pengambilan
keputusan
d. Sistem Pemantauan, melakukan aksi pemantauan dari hasil Sistem
Pengolah Data (c) terhadap fungsi peralatan, sehingga peralatan dapat
bekerja secara maksimal
Dengan demikian akan dapat meningkatkan pertumbuhan/perkembangan dari
tanaman tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

5

Gambar 1.1. Sistem Pemantauan Tanaman

Energi, air, dan unsur hara membuat tanaman dapat melangsungkan
hidupnya dan menghasilkan sesuatu. Untuk mendapatkan hasil yang optimal,
maka parameter-parameter tersebut harus dapat dikontrol dengan baik. Sistem ini
kemudian dirinci kembali menjadi beberapa bagian. Sensor-sensor digunakan
sebagai pendeteksi dan pengukur nilai parameter-parameter yang terkait dengan
tanaman, bagian akuisisi data berperan untuk mengolah data fisik tanaman
tersebut menjadi data yang siap untuk dikirim ke pusat pengolahan data untuk
dilakukan proses penyimpanan dan analisis.
Karena pentingnya memantau kualitas tanah melalui indikator kimia tanah
ini, terutama untuk memantau indikator suhu, kelembaban,Power of Hidrogen
(PH) dan salinitas tanah Electrical Conductivity (EC), maka perlu dicari strategi
pemantauan kualitas tanah secara cerdas. Dalam penelitian ini akan dilakukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

6

pemantauan kualitas tanah jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi IDAS
(Internet-based Data Acquisition System) dan SMS Gateway.
Pemantauan kualitas tanah jarak jauh dibutuhkan, mengingat lokasi lahan
tanaman biasanya di lapang. Dengan penggunaan teknologi IDAS ini diharapkan
dapat diperoleh penghematan dari sisi efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Efisiensi
waktu dan tenaga, mengingat tidak perlu ke tanah lapang ke tempat lokasi
tanaman untuk melakukan pengukuran kualitas tanah secara langsung. Hal ini
karena dari mana pun selama tersedia saluran komunikasi data internet, maka
pemantauan kualitas tanah dapat dilakukan. Efisiensi biaya juga bisa diperoleh,
mengingat jika lokasi lahan tanaman sangat jauh, dibutuhkan biaya yang tidak
sedikit untuk perjalanan menuju lokasi lahan.
Sedangakan untuk pemantauan tanah dengan indikator memerlukan
gabungan antara hardware dan software dimana hardware yang di butuhkan
adalah sensor suhu yang berfungsi sebagai pemantau dan pengukur keadaan suhu
tanah,sensor sanitasi yang mengukur kepekaan unsur hara dalam larutan, sensor
Ph yang berfungsi sebagai monitoring Ph tanah .sedangkan untuk softwarenya
yakni pembuatan program akuisisi data yang di kirimkan oleh hardware/sensor
untuk di olah dan dikirimkan denagan memanfaatkan teknologi internet serta di
olah dan di tampilkan pada Sistem informasi IDASLAB.

1.2. Per umusan Masalah
Monitoring pemantauan kualitas tanah yang cocok untuk jenis tanaman
tertentu sangat penting dalam pengawasan wilayah calon tempat dimana akan di

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

7

tanam yakni pada daerah–daerah yang memiliki tanah yang labil dan rawan terjadi
perubahan struktur tanah dan jauh dari jangkauan strategis, yang akan berdampak
pada waktu dan akomodasi serta efisiensi waktu yang di butuhkan. Maka pada
penelitian ini dilakukan pembuatan sistem monitoring pemantauan tanah untuk
tanaman paprika dengan menggunakan sensor dan mikrokontroler yang di
jalankan oleh modul yang kemudian mengirimkan data nya menggunakan akses
internet.
Sejalan dengan perkembangan pengolahan data dan akuisisi serta
monitoring lahan secara otomatis, peranan IDAS internet data aquisition system
dan SMS gateway bagi penelitian dan pemantauan kualitas tanah sangat perlu dan
dibutuhkan, dengan semakin maraknya penggunaan jaringan internet di setiap
pelosok maka internet pun dapat di akses dari manapun dan kapanpun, serta
kecepatan

penyampaian

informasi

yang

sangat

menunjang

kelancaran

pemantauan.
Maka dari itu rumusan masalah yang harus di hadapi adalah yaitu :
1. Bagaimana merancang dan membuat software untuk menjalankan
hardware Sistem Pemantauan Kualitas Tanah Jarak Jauh dengan
menggunakan Teknologi IDAS (Internet-based Data Acquisition System)
dan SMS Gateway.
2. Bagaimana merancang dan membuat sistem kombinasi hardware dan
software Pemantauan Kualitas Tanah Jarak Jauh dengan menggunakan
Teknologi IDAS (Internet-based Data Acquisition System) dan SMS
Gateway ini diberi nama IDASLAB.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

8

1.3. Batasan Masalah
1. Didalam aplikasi ini proses Pemantauan Kualitas Tanah Jarak Jauh dengan
menggunakan Teknologi IDAS (Internet-based Data Acquisition System)
dan SMS Gateway.
2. Penggunaan SMS Gateway hanya sebagai sarana pengiriman data dari
modul sensor yang akan di kirim dan di tampilkan pada sistem informasi
IDASLAB.
3. Sistem yang digunakan adalah sistem yang hanya memantau keadaan
tanah yang meliputi suhu, kelembaban, EC dan PH yang sesuai untuk
menghasilkan pertumbuhan yang ideal bagi jenis tanaman paprika.
4. Menggunakan sensor suhu, kelembaban, EC dan PH mikrokontroler AVR
ATMega16 yang merupakan salah satu jenis mikrokontroler AVR serta
pemrograman dalam bahasa C menggunakan software CodeVision.
5. Untuk menampilkan hasil dari keadaan tanah maka akan di tampilkan pada
sebuah sistem informasi, didalam perancangan pembuatan sistem
informasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database
MySQL. Serta tools dan mikrokontroler yang sesuai dengan sistem yang
di tentukan.

1.4.Tujuan Penelitian
Jadi tujuan dari pembuatan proposal ini yakni untuk:
1. Dapat mengetahui kualitas jenis tanah yang cocok untuk tanaman paprika.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

9

2. Merancang dan membuat Alat Pemantau Kualitas Tanah Jarak Jauh
dengan menggunakan Teknologi IDAS (Internet-based Data Acquisition
System) dan SMS Gateway.
3. Memberikan sarana yang efektif dan efisien untuk memantau keadaan
tanah yang cocok untuk tanaman paprika.
4. Memudahkan monitoring (pemantauan) kondisi tanah karena bisa di akses
dengan media internet.
5. Memudahkan dalam proses akuisisi data.

1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari sistem ini adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan dan keahlian petani(lembaga pertanian) dalam
pemanfaatan sistem peralatan hasil temuan teknologi modern.
2. Sebagai bahan informasi bagi pembuat kebijakan dalam rangka
mewujudkan keberhasilan pemantauan kualitas tanah jarak jauh dengan
pemanfaatan teknologi informasi.
3. Hasil dari pembacaan sensor tanah yang terdiri dari sensor suhu,
kelembaban, pH dan salinitas (EC), dapat diakses dari seluruh dunia
dengan menggunakan sarana internet. Alamat domain telah disiapkan
untuk menampilkan hasil akuisisi data secara online ini, yaitu di alamat
situs www.idaslab.com.
4. Menghasilkan sebuah produk sistem data akuisisi dan monitoring kualitas
tanah dengan teknologi internet data aquisition dan sms gateway.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

10

1.6. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan membuat desain sebuah
sistem baik secara hardware maupun software. Mengimplementasikan desain
yang telah dibuat tersebut, selanjutnya dilakukan beberapa uji coba sistem
tersebut secara keseluruhan dan mengambil data-data yang diperlukan.
Prosedur pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mendesain dan membuat perangkat keras yang dibutuhkan.
2. Mendesain dan membuat perangkat lunak yang dibutuhkan.
3. Menguji coba sistem pemantauan yang dihasilkan dengan cara:
a. Memasang sistem sensor yang dihasilkan disuatu tanah yang di
monitoring.
b. Memasang sistem mikrokontroler di suatu lahan area yang di tentukan.
c. Mengamati fungsi sistem
d. Memantau laporan data monitoring yang dikirim melalui sms gateway.
Maka metodologi yang di susun dan dijabarkan dalam langkah sebagai
berikut:
1.

Pengembangan Konsep Sistem
Pada tahap ini, kegiatan dominan yang dilakukan adalah studi literatur.
Yakni dengan mempelajari dan mengumpulkan data dan informasi dengan
mempelajari materi tugas akhir antara lain,definisi dan konsep sistem,
pengembagan sistem, posisi penelitian ilmiah, dan aspek teknis. Kemudian
dilakukan survey pemantauan langsung pada lokasi yang akan di tentukan
sebagai titik penempatan monitoring yang di butuhkan dan pembandingan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

11

jenis tanah yang sudah di tanami paprika di Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPTP) Malang.
2.

Penentuan Spesifikasi Sistem
Pada tahap ini, selain studi literatur dan survei yang lebih spesifik,
dilakukan pula penentuan spesifikasi mulai dari spesifikasi sistem secara
keseluruhan, pemrograman dan database, sistem monitoring dan spesifikasi
akuisisi data serta pengiriman data laporan yang digunakan.

3.

Perancangan serta Simulasi Pembuatan Sistem
Pada penelitian ini dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Merancang dan membuat arsitektur perangkat keras sistem monitoring
(menggunakan teknologi IDAS,Atmega16,php,my sql).
b. Merancang dan membuat perangkat lunak pengendali sistem.
c. Merancang dan membuat pengolahan data sistem.
d. Merancang dan membuat pengiriman data sistem.
e. Merancang dan membuat arsitektur database.
f. Menganalisa dengan simulator.

4.

Pengujian dan Analisis
Pada tahapan ini akan di lakukan perbandingan desain yang di buat dengan
desain yang sudah dikembangkan dalam simulator dan modul tersebut.
Pengujian dilakukan adalah:
a. Pengujian Laboratorium.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

12

1.1 Proses Pengujian Sub Sistem, dilakukan untuk mengetahui tiap-tiap
modul / sub sistem berjalan dengan baik, selanjutnya adalah pengujian
secara keseluruhan.
1.2 Proses pengujian sistem laboratorium meliputi fungsionalis sistem dan
optimasi desain.
1.3 Uji fungsionalis dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja sistem dalam
menjalankan protokol yang digunakan.
1.4 Uji optimasi desain dilakukan untuk menentukan uji konsumsi energi
pada sistem,peralatan penghubung termasuk jaringan nirkabelnya.
b. Pengujian Lapangan
1.1 Pengujian lapangan akan dilakukan di laboratorium penelitian
tanaman paprika BPTP malang.
1.2 Uji coba alat / sistem akan di lakukan di laboratorium robotika UPN
“Veteran” Jatim yang kemudian akan di coba di salah satu lokasi dan
tanah yang di tentukan.
1.3 Prosedur pengujian dilakukan dengan memasang 4 sensor dan
mikrokontroler yang akan di sambungkan pada sebuah server untuk
kemudian di olah datanya setelah itu dikirim menggunakan SMS
gateway.
1. Pengujian jaringan nirkabel.
2. Pengujian data akuisisi hasil sensor dengan di kirim ke perangkat
mobile.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

13

c. Pengujian Tanaman
1.1 Tanaman yang di uji sudah ditentukan yakni paprika.karena jenis
tanaman ini sangat membutuhkan kualitas tanah yang ideal dari segi
suhu, kelembaban, pH dan salinitas (EC)
1.2 Pemasanagan sensor suhu, kelembaban, pH dan salinitas (EC)
1.3 Dan melakukan setting program system.
5.

Pembuatan Perangkat Lunak dan Keras
Pada tahap ini dilakukan proses pembuatan dari hasil rancangan sistem
yang sebelumnya sudah di buat dengan menggunakan microcontroller
Atmega

16

dengan

bahasa

pemrograman

C,dan

pengolahan

data

menggunakan database my sql dengan tampilan web PHP serta pengiriman
data menggunakan SMS gateway.
6.

Dokumentasi
Dokumentasi berupa penulisan laporan penelitian sudah dilakukan dari
pertama pengajuan judul penelian dan dilakukan secara bertahap,dan continue
mengikuti perkembangan laporan penelitian yang dilakukan.

1.7 Sistematika Penulisan
Dalam dokumentasi laporan Skripsi/Tugas Akhir ini, pembahasan
dokumentasi serta laporan secara tertulis di susun dan di sajikan dalam enam bab
dengan sistematika pembahasan sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

14

BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan yang saya tulis disini adalah uraian yang dibuat di awal
laporan. Isi dari pendahuluan ini melingkupi beberapa aspek, yaitu latar belakang,
perumusan masalah dan tujuan, manfaat,batasan masalah dan metode penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan Teori yang ada pada laporan ini yakni menerangkan tentang
Konsep-konsep dasar sistem dan Menjelaskan mengenai teori-teori yang
mendukung dan digunakan sebagai dasar dalam memecahkan masalah, teori-teori
tersebut diambil dari literatur yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bagian ini berisikan tentang proses perancangan software berupa
masukan

data,proses

dan

keluaran

yang

di

jelaskan

dengan

adanya

flowchart,dfd,cdm serta pdm dan berisikan deskripsi singkat software idaslab dan
fungsi-fungsi serta alur jalannya program
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisikan bagaimana implementasi aplikasi yang telah di buat
berdasarkan desain yang sudah di rancang sebelumnya.
BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI
Bab ini berisikan dan menjelaskan tentang pelaksanaan ujicoba dan
evaluasi dari pelaksanaan ujicoba dari program yang di buat.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengembangan sistem
terhadap tugas akhir dengan judul tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

15

DAFTAR PUSTAKA
Bab ini berisikan alamat-alamat dan sumber literatur yang di gunakan
dalam pembuatanlaporan skripsi ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.

Konsep Dasar Sistem
Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan

sistem menurut Richard F. Nauschel, yaitu:

1.

Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan
mendefinisikan sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang
saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.

2.

Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem,
mendefinisikan sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Kedua definisi di atas sama benarnya dan tidak saling bertentangan. Yang

berbeda hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena pada
hakekatnya setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk
dapat mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan
cara kerja yang juga saling berinteraksi. Beberapa karakteristik sistem informasi
adalah sasaran, sumber daya, jaringan komunikasi, konversi data, masukan data,
keluaran informasi, dan pengguna-pengguna informasi.

2.1.1

Sasar an
Setiap sistem berupaya mencapai satu atau lebih sasaran : artinya, sasaran

merupakan kekuatan pemotivasi yang mengarahkan suatu sistem.

16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

17

2.1.2

Masukan – Pr oses – Keluaran
Masukan terdiri dari semua arus berwujud (tangible) yang masuk ke dalam

sistem di samping juga dampak tak berwujud (intangible) terhadap sistem.
Keluaran terdiri dari semua arus keluar atau hasil. Dan proses terdiri dari metode
yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Mekanisme kerja
dalam suatu sistem dijelaskan dalam gambar berikut :

Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Sistem

Sasaran sistem mempengaruhi dan sering mengendalikan konten masukan
menjadi keluaran.

2.1.3. Lingkungan
Setiap sistem (barangkali kecuali sistem jagad raya) secara fisik terbatas.
Alam yang terletak di luar suatu sistem dinamai lingkungan sistem. Suatu batas
sistem memisahkan sistem itu dengan lingkungannya. Walaupun batas-batas
sistem tertentu tidak kelihatan dan mungkin sukar ditetapkan secara pasti, setiap
sistem pasti dibatasi oleh batas-batas tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

18

2.1.4. Saling Ketergantungan

Setiap sistem mempunyai saling kebergantungan. Selain memiliki
subsistem-subsistem yang erat berkaitan, suatu sistem pada dasarnya merupakan
bagian integral dari sistem lain yang lebih besar. Hubungan antara subsistem
dengan sistem dan dengan supersistem dinamai hirarki sistem.

2.1.5. J ar ingan Ker ja Sistem
Jaringan kerja sistem menggambarkan macam saling kebergantungan yang
lain. Jaringan kerja (network) terbentuk bilamana sebuah sistem digabungkan
dengan sistem lain yang tingkat hirarkinya sama. Sistem-sistem yang membentuk
jaringan kerja berinteraksi satu sama lain melalui penghubung (kopling/coupling)
atau batas bersama (shared boundaries) yang dinamakan antarmuka (interfaces).
Antarmuka ini memungkinkan sumber daya mengalir di antara sistem-sistem yang
berinteraksi.
Subsistem-subsistem yang saling bergantung dalam suatu sistem tunggal
juga membentuk jaringan kerja, karena mereka saling berhubungan. Sumber daya
mengalir di antara subsistem-subsistem, dengan keluaran dari satu subsistem
menjadi masukan bagi subsistem lain yang berantarmuka.
Konsep saling kebergantungan sistem ini berguna dalam studi sistem
informasi. Konsep ini mengingatkan analis bahwa sebuah sistem atau subsistem
tidak boleh dilihat secara terpisah dari sistem atau subsistem lain yang terkait
dengannya. Konsep ini juga mengatakan bahwa analis dapat berpindah ke tingkat
sistem yang lebih rendah hirarkinya guna menyempitkan cakupan analisis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

19

2.1.6. Kendala
Setiap sistem menghadapi kendala, batasan-batasan intern atau ekstern yang
menentukan konfigurasi atau kemampuan sistem. Batas / boundary sistem,
misalnya, merupakan kendala fisik yang menentukan ukuran dan bentuk sistem.
Dalam beberapa keadaan kendala dapat dihilangkan atau dikurangi. Cara yang
biasa digunakan untuk mengurangi kendala yang mempengaruhi operasi dikenal
dengan dekopling (decoupling).

2.1.7. Pengendalian Sebagai Konsep Inti Sistem
Pengendalian dapat dianggap sebagai konsepsi inti sistem, karena faktor
inilah yang menjiwai ide pokok dari pengembangan sebuah sistem dan sekaligus
juga merupakan manifestasi nyata dari tiap sistem. Sistem-sistem dibentuk secara
langsung atau tidak, untuk melakukan pengendalian, misal :
Pemerintah dibentuk untuk menentukan apa yang boleh dilakukan dalam
masing-masing yuridiksinya. Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk
mengontrol aliran darah dan pendistribusian oksigen dalam tubuh. Pengendalian
bisa berarti menciptakan atau memelihari nilai atau karakteristik suatu variabel
agar selalu berada dalam batas yang telah ditentukan. Melakukan pengendalian
berarti menyebabkan segala sesuatu berjalan sesuai keinginan atau rencana
sehingga suatu tujuan akhir bisa tercapai. Setiap sistem harus mengatur subsistemsubsistemnya agar dapat mencapai sasaran. Pengendalian adalah proses regulasi
(pengaturan) yang dilakukan sistem untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari
rangkaian langkah menuju sasaran yang diinginkan. Pengendalian anggaran,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

20

pengendalian mutu, pengendalian kredit, dan pengendalian sediaan, merupakan
proses-proses pengendalian yang biasa dilakukan perusahaan.
Pengendalian yang efektif tergantung pada umpan balik. Melalui umpan
balik, keluaran sistem dukur terhadap standar untuk menentukan penyimpangan,
yang kemudian dikoreksi dengan mengubah masukan atau proses. Pengendalian
yang efektif dalam konteks suatu sistem juga ditegaskan dengan kaidah
keragaman keperalihan (law of requisite Variety). Menurut kaidah ini, sistem yang
baik harus memiliki satu atau lebih mekanisme atau variasi pengendalian untuk
menanggulangi setiap kemungkinan keadaan lepas kendali.

2.2.

Akuisisi Data
Sistim akuisisi data dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi

untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data, hingga memprosesnya
untuk menghasilkan data yang dikehendaki. Jenis serta metode yang dipilih pada
umumnya bertujuan untuk menyederhanakan setiap langkah yang dilaksanakan
pada keseluruhan proses. Suatu sistem akuisisi data pada umumnya dibentuk
sedemikian rupa sehingga sistem tersebut berfungsi untuk mengambil ,
mengumpulkan dan menyimpan data dalam bentuk siap yang siap untuk diproses
lebih lanjut. Gambar 2.2 menunjukan diagram blok sistem akuisisi data.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

21

data

t rand

pengkondi
siansinyal

mux

dat a

t ran

pengkon

d

disiansin

pengiriman
dan
penyimpan
an

pengolahan

dat a

display

Gambar.2.2. Diagram blok sistem akuisisi data.
2.2.1 Perkembangan Sistem Akuisisi Data

ada mulanya proses pengolahan data lebih banyak dilakukan secara manual
oleh manusia. Sehingga pada saat itu perubahan besaran fisis dibuat kebesaran
yang langsung bisa diamati panca indra manusia. Selanjutnya dengan kemampuan
teknologi pada bidang elektrikal besaran fisis yang diukur sebagai data
dikonversikan kebentuk sinyal listrik, data kemudian ditampilkan kedalam bentuk
simpangan jarum, pendaran cahaya pada layar monitor, rekorder xy dan lain-lain.

Sistem akuisisi data berkembang pesat sejalan dengan kemajuan dibidang
teknologi digital dan komputer.Kini, akuisisi data menkonversikan besaran fisis
data source ke bentuk sinyal digital dan diolah oleh suatu komputer.Pengolahan
dan pengontrolan proses oleh komputer memunkinkan penerapan akuisisi data
dengan software. Software memberikan harapan proses akuisisi data bisa divariasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

22

dengan mudah sesuai kebutuhan. Gambar.2.3 menunjukan proses akuisisi data
menggunakan komputer.

memory

Display
t rand

A/ D
komput er

s

mass st orage

Gambar.2.3. Komputer digital untuk kebutuhan akuisisi data
2.2.2

Kofigurasi Sistem Akuisisi Data

Suatu konfigurasi sistem akuisisi data sangat tergantung pada jenis dan
jumlah tranduser serta teknik pengolahan yang akan digunakan . Konfigurasi ini
dapat dilihat dari banyaknya tranduser atau kanal yang digunakan, kecepatan
pemrosesan data dan letak masing -masing komponen pada sistem akuisisi data.

2.2.3

Sistem kanal tunggal.

Sistem kanal tunggal yang disebut juga sistem akuisisi data sederhana,
ditunjukan pada Gambar 2.4

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

23

filt er

t rand

S/ H

s

A/ D
Komput er

displa
y

A/ D

Gambar.2.4. Sistem akuisisi data kanal tunggal

Adapun fungsi masing-masing blok dalam sistem adalah sebagai berikut :

1. Tranduser : Berfungsi untuk merubah besaran fisis yang diukur
kedalam bentuk sinyal listrik.
2. Amp

: Berfungsi untuk memperbesar amplitudo dari sinyal yang

dihasilkan transduser.
3. LPF

: Berfungsi untuk membatasi lebar band frekuensi sinyal

listrik dari data yang diukur.
4. S/H

: Berfungsi untuk menjaga amplitudo sinyal analog tetap

konstan selama waktu konversi analog ke digital.
5. A/D

: Berfungsi untuk merubah besaran analog kedalam bentuk

representasi numerik.
6. D/A

: Berfungsi untuk merubah besaran numerik kedalam sinyal

analog.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

24

7. Komputer : Berfungsi untuk mengolah data dan mengontrol proses.
Pada konfigurasi kanal tunggal, komputer berfungsi sebagai pemroses
data dan juga pengontrol penguiatan sinyal.

2.2.4

Sistem Kanal Banyak
Terdapat tiga jenis metode untuk menyusun suatu sistem akuisisi data

dengan banyak tranduser. Perbedaan utama pada ketiga jenis ini ditentukan oleh
letak multiplexer didalam sistem.
Sistem pertama meletakan multiplexer pada ujung bagian depan, sehingga
sinyal analog yang mengalami proses pemilihan masuk kekanal. Pada cara kedua
pemasangan multiplexer setelah terjadi penyamplingan dan holding sinyal,
metode kedua lebih baik dibandingkan metode pertama. Metode ketiga
merupakan metode yang terbaik, tetapi dengan penerapan masing-masing kanal
mempunyai A/D sendiri mengakibatkan sistem menjadi lebih mahal dibandingkan
cara sebelumnya. Gambar. 2.5. menunjukan sistem kanal banyak metode ketiga.

Filt er
t rand

S/ H

A/ D

Sistem

Komputer

M UX
Filt er
t rand

S/ H

A/ D

Gambar.2.5. Sistem Kanal Banyak Dengan Cara Ketiga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

25

2.2.5 Sistem Ber kecepatan Tinggi
Sistem akuisisi data yang menggunakan komputer digital sebagai pengolah
datanya, maka kecepatan ditentukan oleh proses pengubahan sinyal analog ke
digital. Untuk mempercepat akuisisi data biasanya digunakan suatu konverter
analog ke digital yang berkecepatan tinggi yang disebut dengan FLASH A to D.
Bila kecepatan akuisisi masih ingin dipercepat , maka dapat digunakan teknik
seperti yang diperlihatkan pada gambar 5. Cara ini digunakan dua buah A/D yang
bekerja secara bergantian.
input

Analog

A/ D

A/ D

M UX DIGITAL

ist em

Komput er

Gambar.2.6. Dua Buah A/D untuk Mempercepat Akuisisi

2.2.6 Sistem Akuisisi Jarak J auh.
Suatu sistem akuisisi data yang mempunyai komponen pengambil

dan

pengolah data dengan jarak berjauhan , maka dibutuhkan media untuk
mentransfer antara kedua sub sistem tersebut. Kondisi ini membutuhkan sistem
memori yang disuply baterry sebagai penampung sementara, memori seperti ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

26

disebut sistem memori RAMPACK. Data yang diambil disimpan di memori
RAMPACK, kemudian memori dibawah ketempat komputer pengolahan data.
input

sist em ko munikasi
A/ D

Komput er

M odem

Analog

analog

M odem

Komput er

M ass

St o rage

Gambar. 2.7. Sistem Akuisisi Data Pada Saluran Komunikasi Analog

Input

Sst em
ISDN

Analog

Kom put er
A/ D

SISTEM

M ass
kOM PUTER

St orage

Gambar.2.8. Sistem Akuisisi Jarak Jauh Pada saluran ISDN
Sistem lain menggunakan Sistem komunikasi , data diambil oleh transduer
yang terletak jauh dari komputer kemudian data ditransmisikan melalui saluran
komunikasi ,bila saluran komunikasi merupakan sistem analog diperlukan
komponen yang disebut modem, ditunjukan gambar.2.8 Penyaluran data melalui

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

27

jaringan ISDN bisa dilakukan dengan pemasangan langsung pada jack terminal
saluran tersebut, terlihat pada gambar.2.8.

2.3.

Internet

Internet adalah suatu jaringan global yang terbentuk dari jaringan-jaringan
lokal dan regional, memungkinkan komunikasi data antar komputer-komputer
yang terhubung ke jaringan tersebut. Internet awalnya merupakan suatu rencana
dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departmentt of Defense) pada
sekitar tahun 60’an. Dimulai dari suatu proyek yang dinamakan ARPANET
(Advanced Research Projects Agency Network). Proyek ini telah berhasil
menghubungkan 4 komputer di lokasi Universitas yang berbeda yaitu UCLA,
Standford, UC Santa Barbara dan University of Utah. Perkembangan ARPANET
ini sangat pesat jika dilihat perkembangan komputer pada saat itu. Sebagai
gambarannya pada tahun 1977, ARPANET telah menghubungkan lebih dari 100
mainframe komputer dan sekitar tahun 1988 terdapat 4 juta host jaringan yang
terhubung pada jaringan ini.
Jumlah sebenarnya dari komputer yang terhubung tidak dapat diketahui
dengan pasti, karena perkembangan jumlah komputer yang terhubung dengan
suatu jaringan ini semakin lama semakin besar. Karena perkembangannya sangat
pesat, jaringan komputer ini tidak dapat lagi disebut sebagai ARPANET karena
semakin banyak komputer dan jaringan-jarinagn regional yang terhubung. Konsep
ini yang kemudian berkembang dan dikenal sebagai konsep Internetworking.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

28

Oleh karena itu istilah Internet menjadi semakin populer, dan orang menyebut
jaringan besar komputer tersebut dengan istilah Internet.

2.3.1. Pr otokol
Agar komputer-komputer dalam suatu jaringan dapat berkomunikasi, maka
dibutuhkan suatu protocol atau suatu aturan standar komunikasi baik antar
komputer maupun antar jaringan komputer. Saat ini banyak jenis protocol
jaringan komputer seperti:
a.

IPX/SPX yang biasa digunakan oleh jaringan Novell Netware.

b.

NETBIOS/NETBEUI yang biasa digunakan oleh jaringan Microsoft LAN
Manager ataupun Microsoft Windows Networking.

c.

AppleTalk yang biasa digunakan oleh jaringan komputer Apple Macintosh

d.

dsb
Ada satu protocol yang dikembangkan oleh DARPA (Defense Advanced

Research Projects Agency) dalam pengembangan dari ARPANET dan juga
digunakan oleh jaringan komputer berbasis sistem operasi UNIX yaitu protocol
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet protocol). Protocol TCP/IP ini
menjadi standar protocol yang digunakan pada jaringan Internet, karena TCP/IP
dikembangkan untuk dpat diterapkan di hampir segala jenis platform komputer,
biasa dikenal dengan konsep open system.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

29

2.3.2. Router dan Gateway
Tidak seluruh komputer yang terhubung pada jaringan Internet ini secara
fisik terkoneksi pada satu jaringan. Di lihat dari definisi di atas, jaringan terbentuk
dari jaringan-jaringan lain yang membentuk suatu jaringan komputer yang sangat
besar. Untuk menghubungkan jaringan-jaringan tersebut dilakukan dengan
menggunakan router atau gateway disetiap jaringan.
Router ini yang menghubungkan suatu jaringan dengan jaringan lain dan
juga berfungsi untuk memisahkan paket informasi jaringan tersebut dengan
jaringan lainnya. Sehingga paket informasi yang hanya dibutuhkan untuk jaringan
itu tidak akan keluar dari jaringan lokal dan begitu pula sebaliknya paket
informasi dari luar yang tidak ditujukan untuk komputer yang ada pada jaringan
tidak akan diteruskan ke dalam jaringan lokal.

2.3.3. Metode Pengalamatan di Inter net
Agar tiap-tiap komputer yang terhubung dengan jaringan Internet ini dapat
saling berkomunikasi satu dengan lainnya

diperlukan suatu tata cara

pengalamatan pada jaringan komputer Internet ini, yang sistemnya hampir sama
dengan tata cara pengalamatan nomor telepon dimana setiap telepon mempunyai
nomor telepon yang unik.
Dengan konsep dari protokol TCP/IP, setiap komputer yang terhubung
pada jaringan TCP/IP, ‘secara teori’ harus mempunyai suatu alamat yang unik
(tidak ada yang sama). Alamat ini dikenal sebagai Internet Protocol Number (IP
Number / IP Address), sebesar 32-bit dan direpresentasikan dalam bentuk desimal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

30

dibagi menjadi 4 bagian dipisahkan oleh titik. Pada saat ini ada konsep-konsep
baru yang memungkinkan satu IP dipakai oleh lebih dari satu komputer. Contoh:
192.15.0.1

2.3.4. Host
Adalah suatu komputer yang terhubung dengan jaringan yang dalam hal ini
adalah Internet. Komputer ini dapat memberikan fasilitas layanan kepada jaringan
yang terhubung kepadanya.

2.3.5. Domain
Tata cara penamaan suatu host yang dikenal dengan istilah Domain, yang
digunakan untuk menentukan posisi hirarki host dari jaringan Internet ini.
Dibawah nama domain dalam hirarki ini dimungkinkan adanya nama subdomain.
Penentuan nomor IP Address dan nama domain tidak dapat dilakukan secara
sembarang permohonan harus diajukan kepada Internet Network Information
Center (InterNIC). Badan ini bukan pengelola Internet melainkan megelola
pemakaian alamat IP dan nama domain.

2.3.6. Koneksi ke Inter net
Untuk dapat terkoneksi dengan Internet kita perlu terhubung dengan host
atau jaringan yang telah terkoneksi dengan jaringan Internet atau dengan kata lain
kita perlu koneksi dengan Internet gateway.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

31

2.3.7. Inter net Ser vice Pr ovider
Online Services atau yang dikenal dengan sebutan Internet Service Provider
(ISP) adalah suatu perusahaan atau badan baik pemerintahan maupun swasta yang
dapat memberikan fasilitas layan koneksi ke jaringan Internet bagi jaringan yang
terhubung kepadanya.
ISP yang ada saat ini dapat berupa ISP yang bersifat tertutup dan ISP yang
bersifat umum. ISP yang bersifat tertutup adalah lembaga atau badan yang hanya
melayani atau dapat memberikan fasilitas jaringan Internet kepada jaringan lokal
dari lembaga badan tersebut. Contohnya terdapat pada beberapa departemen
pemerintahan, lembaga penelitian, perusahaan, ataupun lembaga pendidikan,
Pemakai dan komputer yang terhubung ke ISP ini biasanya terbatas.
ISP yang bersifat umum atau dapat memberikan layanan kepada masyarakat
luas baik pribadi maupun lembaga yang ingin terkoneksi dengan jaringan Internet.
ISP jenis ini bersifat komersial yaitu menjual jasa layanan koneksi dengan
jaringann Internet.
Tidak semua ISP mempunyai hubungan langsung dengan jaringan di luar
negeri atau umumnya Amerika Serikat karena memang di sana jaringan Internet
awalnya dan berkembang sangat pesat. Hanya ISP yang besar yang mempunyai
hubungan langsung karena biaya koneksi langsung ke luar negeri cukup mahal.
Umumnya ISP- ISP kecil akan terhubung dengan ISP besar begitu juga halnya
dengan perusahaan atau badan kemudian menjadi ISP yang bersifat tertutup.
Dengan cara ini akan menekan biaya cukup besar karena koneksi yang digunakan
bersifat lokal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

32

2.3.8. Bandwith
Dalam sistem komunikasi data komputer dikenal dengan istilah Bandwith
atau kecepatan transmisi data, dalam satuan bit per detik. Semakin besar bandwith
maka semakin cepat transmisi datanya.

2.3.9. Konfigurasi Koneksi
Untuk keperluan koneksi internet pada sebuah komputer pribadi, cukup
dibuthkan konfigurasi yang paling sederhana yaitu seperangkat komputer yang
dihubungkan dengan saluran telepon melalui modem. Kemudian komputer
disambungkan ke (ISP) internet service provider melalui saluran telepon dengan
cara dial up atau sama dengan menelepon ke ISP.

2.3.10. Server
Pada suatu jaringan komputer yang terkoneksi dengan Internet dapat
ditempatkan satu atau lebih komputer yang berfungsi sebagai server atau
komupter yang dapat diakses baik dari jaringan tersebut maupun dari jaringan
Internet. Ada berbagai jenis server yang dapat ditempatkan pada jaringan yang
terkoneksi dengan Internet, diantaranya adalah:
1. Domain Name Service (DNS) server
Komputer ini berfungsi sebagai identitas nama domain yang dimiliki oleh
jaringan tersebut dan juga memelihara informasi data dari domain yang lain.
Dengan kata lain DNS adalah sebuah database yang berisi daftar informasi host

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan s

33

dimana DNS server bertugas untuk menterjemahkan Internet Protocol (IP) ke
nama alamat dan sebaliknya dari nama alamat ke nomor IP.
2. Mail Server
Komputer ini bertindak sebagai ‘Kantor Pos’ bagi suatu jaringan. Fungsi
kerjanya memang mirip dengan Kantor Pos yang melayani surat keluar dan surat
masuk.
3. Web Server
Informasi yang terdapat di Internet tidak lagi hanya berbentuk teks data tetapi
dapat berbentuk informasi yang berupa grafis yang interaktif dengan pemakai. Hal
ini dimungkinkan dengan adanya teknologi Wo