prodi sistem informasi qadw 2233 ta si panduan skripsi prodi sistem informasi

Daftar Isi
Bagian I. Sistematika Penulisan
A. Sistematika Skripsi
B. Penjelasan Setiap Bab
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Spesifikasi Sistem
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.6 Metodologi Penelitian
1.7 Sistematika Penulisan
2. Landasan Teori
3. Analisis dan Rancangan
4. Penerapan dan Analisis Sistem
5. Penutup

1
1
2
2

2
5
6
8
9
11
12
12
13
14
14

Bagian II. Panduan Penulisan
1. Pengutipan
1.1 Kutipan Langsung
1.2 Kutipan Tidak Langsung (Sitiran)
2. Tanda Baca
3.1 Huruf Kapital
3.2 Huruf Cetak Miring
4. Istilah Khusus

5. Paragraf dan Kalimat

15
15
15
17
18
20
21
22
22

Bagian III. Format dan Aturan Penulisan
1. Kertas dan Ukuran
2. Warna Sampul
3. Spasi
4. Paragraf Alinea

24
24

24
24
25

Daftar Isi
5. Penulisan dan Penomoran Judul, Bab, Subbab, dan Anak
Subbab
6. Penomoran Halaman
7. Penomoran Lampiran
8. Penomoran Bab dan Pembahasan
9. Pemanfaatan dan Penggunaan Tampilan Visual dalam
Skripsi
10. Menggunakan Tampilan Visual dari Sumber Lain
11. Daftar Pustaka
Bagian IV. Lampiran

26
27
27
27

29
32

37

I.

Sistematika
Penulisan

A. Sistematika Skripsi
Format Skripsi Sistem Informasi
Halaman sampul dalam
Halaman pengesahan
Halaman pernyataan keaslian karya
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Spesifikasi Sistem
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.6. Metodologi Penelitian
1.7. Sistematika Penulisan
Bab 2 Landasan Teori
Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem
Bab 4 Penerapan dan Analisis Sistem
Bab 5 Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran A: Listing Program
Lampiran B: Dokumen-dokumen Terkait

Setiap bab di dalam skripsi akan dijelaskan pada bagian B

1


I. Sistematika Penulisan

B. Penjelasan Setiap Bab
1. Pendahuluan
Pendahuluan memberi gambaran tentang penelitian yang akan
dilakukan. Gambaran tersebut dijelaskan pada bagian latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan penelitian. Alasan
melakukan, awal dari timbulnya masalah dan pentingnya penelitian ini
dijelaskan dalam latar belakang masalah. Masalah yang menjadi fokus dari
penelitian atau masalah yang hendak diselesaikan dengan penelitian ini
dituliskan pada bagian rumusan masalah. Untuk memperjelas jangkauan
masalah dan hal-hal yang terkait dengan masalah, batasan-batasan dalam
melakukan penelitian dijabarkan dalam batasan masalah dan tujuan
penelitian dituliskan berikutnya.

1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah terdiri dari 3 hal: konteks penelitian,
masalah yang timbul dalam konteks tersebut, dan usulan
penyelesaian yang akan diajukan dalam penelitian. Konteks penelitian
menjelaskan dimana masalah ditemukan. Misalnya fokus masalah adalah

cara dan hasil penilaian karyawan universitas, maka konteksnya adalah
penilaian karyawan universitas. Setelah konteks, jelaskan masalah-masalah
yang terjadi dalam konteks tersebut, terutama masalah-masalah yang akan
menjadi fokus penelitian Latar belakang diakhiri dengan rencana
penyelesaian masalah-masalah yang dituliskan. Bagian akhir ini adalah
penyambung ke bagian berikutnya, yaitu rumusan masalah. Latar belakang
masalah terdiri dari 3 hal, tapi bukan berarti terdiri dari 3 paragraf.
Jumlah paragraf dapat lebih dari 3 untuk mencakup ketiga hal tersebut.
Berikut ini merupakan contoh sederhana dari latar belakang masalah.

2

I. Sistematika Penulisan
Contoh 1 Latar Belakang Masalah
Judul skripsi: “Program Bantu Penawaran Sepeda Motor Bekas
Menggunakan Metode Bayesian Classification"
Beberapa orang memilih untuk membeli sepeda motor bekas alihalih membeli motor baru. Harga yang lebih murah dari sepeda motor baru
menjadi salah satu alasan. Kebutuhan ini dipenuhi oleh beberapa agen
pembeli dan penjual sepeda motor bekas. Agen-agen ini membeli dari
perorangan, lalu menjual kembali sepeda motor bekas dengan beragam

kondisi.
Bagi para agen penjual, menawarkan sepeda motor bekas kepada
pelanggan tidaklah mudah. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan
pelanggan dalam memilih sepeda motor bekas untuk dibeli, seperti harga,
tahun produksi, warna, dan merek motor. Faktor-faktor tersebut menjadi
bahan pertimbangan bagi pelanggan untuk membuat keputusan membeli
sepeda motor bekas.
Dealer sepeda motor bekas yang menjadi tempat studi kasus untuk
penelitian ini menjual berbagai merek dan tahun produksi. Umumnya
pembelian sepeda motor bekas oleh dealer dari perorangan atau agen hanya
berdasarkan persediaan stok saja tanpa melakukan perencanaan pembelian
sebelumnya. Saat penjualan kepada pelanggan, masukan-masukan tidak
diberikan sebelum pelanggan memilih untuk membeli. Dalam rangka
membantu pihak penjual dan pembeli motor bekas, penelitian ini
membangun suatu program bantu yang memberikan alternatif atau saran
motor bekas yang sesuai dengan kebutuhan pembeli motor bekas.

Contoh 2 Latar Belakang Masalah
Judul skripsi: “Aplikasi Jaringan Sosial Alumni UKDW Berbasis Web”
Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) memiliki alumni yang

tersebar di seluruh Indonesia dan di luar Indonesia. Alumni UKDW memiliki
bidang profesi yang berbeda-beda. Saat ini belum ada sebuah mediator yang
dapat mengumpulkan alumni UKDW dalam satu komunitas. Komunitas
tersebut dapat dimanfaatak oleh alumni untuk memperluas baik jaringan
profesionalnya maupun jaringan sosialnya. Mediator yang dapat digunakan
adalah dengan memanfaatkan konsep jaringan sosial.
Saat ini sudah ada milis atau mailing list alumni UKDW, salah satunya
adalah x-duta. Milis ini digunakan untuk berbagai hal, terutama berbagi

3

I. Sistematika Penulisan
informasi dan memulai kontak. Namun demikian milis tidak dapat digunakan
sebagai sarana mendapatkan informasi profesi maupun sosial alumni secara
terstruktur. Inormasi profesi tersebut dapat digunakan alumni untuk
memperluas jaringan profesionalnya. Selain iformasi profesi, informasi sosial
seperti hobi juga dapat membantu alumni untuk memperluas jaringan
sosianya. Aplikasi jaringan sosial berbasis web dapat dijadikan salah satu
solusi alternatif untuk alumni dapat menemukan hubunan baru berdasarkan
ketertarikan di bidang yang sama. Salah satu contoh dari jaringan sosial ini

adalah LinkedIn yang salah satu fiturnya adalah merekemondasikan teman
baru berdasarkan sekolah atau universitas yang sama.
Pada penelitian ini akan dibangun sebuah aplikasi jaringan sosial
berbasis web khusus untuk alumni UKDW. Aplikasi ini akan menampung data
profesi dan data sosial alumni yang dnantinya dapat diperbaharui oleh
alumni. Dengan adanya informasi prfesi alumni akan dimudahkan untuk
memperluas jaringan profesinya.

Contoh 3 Latar Belakang Masalah
Judul skripsi: “Penerapan Algoritma Brute Force untuk Penyelesaian
Masalah Knapsack"
Masalah knapsack timbul jika ada beberapa barang dengan bobot,
baik berat ataupun ukuran, yang berbeda-beda akan dimasukkan dalam
suatu wadah atau knapsack yang kapasitasnya terbatas. Tiap-tiap barang
tersebut memiliki nilai manfaat atau profit yang juga berbeda-beda.
Masalahnya adalah bagaimana memilih sejumlah barang dari keseluruhan
barang agar cukup dimasukkan dalam wadah, tetapi dengan total nilai
manfaat yang paling maksimum.
Salah satu contoh penerapan masalah knapsack dalam dunia nyata
adalah pengangkutan peti kemas dalam kapal. Tiap barang yang akan

dimasukkan dalam kapal memiliki ukuran dan nilai manfaat yang berbeda.
Kapal memiliki kapasitas pengangkut yang terbatas sehingga timbul masalah
bagaimana memilih barang yang dibawa dengan memperhatikan kapasitas
kapal agar nilai manfaatnya maksimum.
Penelitian ini akan menerapkan algoritma Brute Force untuk
menyelesaikan masalah knapsack. Sistem akan menentukan barang dan
jumlah barang yang dimuat dalam tiap peti kemas. Hasil berupa saran
dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran peti kemas dan
jenis barang yang sudah ditentukan.

4

I. Sistematika Penulisan

1.2 Rumusan Masalah
Penelitian diawali dengan adanya permasalahan yang hendak
diselesaikan. Permasalahan yang menjadi inti dari penelitian
dituliskan pada bagian rumusan masalah. Rumusan masalah dapat
tuliskan dalam bentuk kalimat tanya ataupun kalimat pernyataan atau
paragraf yang penting mengandung masalah yang akan diselesaikan.
Dalam menuliskan rumusan masalah hindari penggunaan kata
sifat yang tidak terukur atau tidak berindikator. Penggunaan kata sifat
tanpa indikator membuat hasil tidak sulit untuk dipastikan hasilnya. Misalnya
penggunaan kata OPTIMAL perlu dilengkapi dengan ukuran dari kondisi
optimal itu atau indikator dari kondisi optimal. Indikator OPTIMAL dapat
berupa persentase, angka tertentu, capaian tertentu atau perbandingan
tertentu.
Berikut ini adalah beberapa contoh rumusan masalah dari berbagai macam
topik penelitian yang sudah ada.

Contoh 1 Rumusan Masalah
Judul skripsi: “Program Bantu Penawaran Sepeda Motor Bekas
Menggunakan Metode Bayesian Classification"
Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana penerapan metode Bayesian Classification dalam
membuat klasifikasi pembeli sepeda motor bekas yang akan
menjadi acuan bagi penjual dalam menawarkan sepeda motor
bekas kepada pelanggan selanjutnya?
b. Menganalisis apakah metode Bayesian Classification mampu
untuk menangani pengelompokan data pembeli sepeda motor
bekas berdasarkan atribut-atribut pendukung seperti jenis
kelamin, usia, pekerjaan dan motor yang dipilih.

Contoh 2 Rumusan Masalah
Judul skripsi: “Aplikasi Jaringan Sosial Alumni UKDW Berbasis Web”
Masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah
bagaimana menerapkan konsep social networking dengan menggunakan
social network methods untuk menemukan hubungan dalam komunitas

5

I. Sistematika Penulisan
alumni. Penemuan hubungan ini dilakukan berdasarkan kesamaan pengguna
di bidang yang sama seperti kesamaan profesi, dan tempat kerja. Penemuan
hubungan akan diberi ranking dari hubungan yang paling dekat, yang
memiliki banyak kesamaan, sampai ke hubungan yang hanya memiliki satu
kesamaan saja.

Hipotesis dapat ditambahkan setelah rumusan masalah dituliskan.

Hipotesis adalah dugaan solusi masalah yang dihasilkan oleh dari
penelitian ini. Hipotesis dituliskan dalam bentuk pernyataan dan berisi
perkiraan/dugaan solusi yang akan diberikan dari penelitian ini atau
perkiraan hasil dari penelitian ini. Hipotesis sifatnya opsional

disesuaikan dengan kasus yang sedang diselesaikan dalam
penelitian. Jika ada hipotesis yang akan dituliskan, maka hipotesis akan
ditempatkan pada sub bab 1.3 setelah Rumusan Masalah. Dengan
demikian Batasan Masalah akan berada pada sub bab berikutnya, setelah
hipotesis dan seterusnya.

Contoh Hipotesis
Judul skripsi: “Aplikasi Jaringan Sosial Alumni UKDW Berbasis Web”
Rangking hubungan yang paling dekat akan lebih banyak
dipengaruhi oleh kesamaan angkatan, dan kesamaan profesi dibandingkan
dengan kesamaan tempat kerja.

1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah berisi hal-hal yang berkaitan dengan luas dan
jangkauan dari penelitian yang sedang dilakukan. Batasan-batasan

tersebut digunakan untuk memperjelas fokus dari permasalahan
penelitian yang dituliskan dalam rumusan masalah. Batasan-batasan
yang melengkapi rumusan masalah berkaitan dengan karakteristik dari data,
kondisi lingkungan sistem, lokasi atau organisasi yang terlibat, bahasa
pemrograman, tools atau library yang digunakan dan asumsi-asumsi.
Sebagai contoh, karakteristik data menjelaskan asal data, format
data, besaran dan jumlah data yang digunakan untuk penelitian.

6

I. Sistematika Penulisan
Kadang-kadang jenis barang yang diteliti dituliskan pada batasan masalah
misalnya alat-alat kebersihan rumah tangga, atau bahan baku roti. Kondisi
lingkungan dapat digunakan menjelaskan lokasi spesifik organisasi atau
kondisi lingkungan dari sistem yang akan dibangun. Misalnya, sistem
digunakan oleh para tuna rungu, sistem memanfaatkan layar sentuh dan
diletakkan di area umum dalam gedung. Sebagai contoh lokasi organisasi :
Unit PSDM UKDW, pabrik gula Gondang, daerah yang termasuk dalam
penelitian adalah daerah di dalam lingkar Ringroad DIY dan Perusahaan jasa
Gemilang. Asumsi digunakan untuk menentukan nilai maksimum

atau minium, atau hal tertentu sebagai parameter yang sudah
ditetapkan. Contoh dari asumsi adalah maksimal pesanan yang dilayani
adalah 30 pesanan dalam 1 bulan atau parameter penilaian
mengesampingkan data-data keluarga.

Contoh 1 Batasan Masalah
Judul skripsi: “Program Bantu Penawaran Sepeda Motor Bekas
Menggunakan Metode Bayesian Classification”
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka batasan-batasan masalah
dalam penelitian ini adalah:
a. Lokasi studi kasus untuk penelitian ini adalah Jago Motor berlokasi
di Jalan Wonosari Km 6 Banguntapan Permai E-12 Yogyakarta.
b. Menggunakan metode Bayesian Classification untuk menambang
data.
c. Sepeda motor yang akan menjadi bahan uji di dalam penelitian
adalah sepeda motor merek Honda dan Yamaha.
d. Data penjualan sepeda motor bekas berasal dari Jago Motor
Yogyakarta.
e. Menggunakan data pembelian dari Jago Motor tahun 2008.
Jumlah data penjualan merek Yamaha dan Honda sebanyak 105
data pembelian.

Contoh 2 Batasan Masalah
Judul skripsi: “Aplikasi Jaringan Sosial Alumni UKDW Berbasis Web”
Dalam menentukan hubungan-hubungan berdasarkan profil para alumni
tersebut, berikut ini adalah batasan-batasan masalah dari aplikasi yang akan
dibangun:

7

I. Sistematika Penulisan
a. Penelitian ini didasarkan pada komunitas alumni Universitas
Kristen Duta Wacana Fakultas Teknologi Informasi UKDW.
b. Atribut-atribut relasi untuk data profesi yang ditentukan untuk
menemukan hubungan adalah angkatan, lokasi tempat kerja,
nama perusahaan dan bidang pekerjaan.
c. Selain atribut untuk data profesi, atribut non profesi yang
digunakan adalah hobi.
d. Data pekerjaan yang diteliti adalah data pekerjaan alumni di masa
sekarang.

1.4 Spesifikasi Sistem
Spesifikasi sistem menjelaskan rincian dari kebutuhan
perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan
perangkat kecerdasan atau brainware. Kebutuhan perangkat lunak
adalah rincian kemampuan-kemampuan dari sistem informasi. Kebutuhan
perangkat keras terdiri dari rincian kebutuhan perangkat keras yang
membangun dan menjalankan sistem informasi. Kebutuhan perangkat
kecerdasan atau brainware adalah penjabaran dari kemampuan pembangun
dan pengguna sistem informasi.

Contoh Spesifikasi Sistem
Judul skripsi: “Aplikasi Jaringan Sosial Alumni UKDW Berbasis Web”
Spesifikasi Sistem yang dibangun terbagi dalam 5 hal yaitu :
1. Spesifikasi aplikasi/program
a. program mampu mengelola data alumni
b. program mampu menyajikan visualisasi hubungan berdasarkan
kriteria yang ditentukan
c. program mampu menyajikan informasi profil alumni secara
keseluruhan
2. Spesifikasi perangkat lunak
a. Sistem operasi Windows XP Profesional Service Pack 2
b. XAMPP Win 32-6.6a lengkap dengan PHP, pustakan GD dan MING
serta MySQL
c. Browser Mozilla Firefox 3.0

8

I. Sistematika Penulisan
3. Spesifikasi perangkat keras
a. AMD Sempron Processor 2500 + 1,54Ghz
b. RAM 512 MB
c. VGA ATI RADEON 9000 RPO 64 MB
d. Harddisk 40GB
e. Monitor LG L196WTQ 19 Inchi, resolusi 1024x768
f. Keyboard dan mouse
4. Spesifikasi kecerdasan pembangun
a. Kemampuan dalam penggunaan bahasa pemrograman PHP dan
SQL
b. kemampuan menggunakan aplikasi pengolahan data dan kata
untuk membuat laporan dan mendukung analisis data
c. kemampuan dalam menggunakan aplikasi berbasis web Google
docs untuk membuat kuesioner online.
5. Spesifikasi kecerdasan pengguna aplikasi
a. mampu menggunakan komputer dan mengakses Internet
b. mampu menggunakan browser
c. memahami istilah-istilah umum dalam aplikasi web

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian mencakup dua hal yaitu tujuan yang berkaitan
dengan segi ilmiah atau pengembangan ilmu dan segi manfaat bagi pihak
pengguna yang dituju. Segi ilmiah berkaitan dengan bidang ilmu yang
mendasari penelitian. Jadi, ada dua tujuan yang dituliskan dalam
skripsi.

Contoh 1 Tujuan Penelitian
Judul skripsi: “Program Bantu Penawaran Sepeda Motor Bekas
Menggunakan Metode Bayesian Classification”
Penelitian pada kasus penjualan sepada motor bekas ini bertujuan untuk:
1. Membangun dan menghasilkan sebuah sistem yang dapat
membantu membuat keputusan dalam mengklasifikasikan
penawaran penjualan sepeda motor bekas kepada setiap
pelanggan pada dealer Jago Motor.

9

I. Sistematika Penulisan
2. Meneliti apakah metode Bayesian Classification memiliki hasil
atau memiliki kesesuaian dengan studi kasus yang sedang
dikerjakan yaitu menentukan jenis penawaran sepeda motor
bekas oleh penjual kepada pelanggan.

Contoh 3 Tujuan Penelitian
Judul skripsi: “Aplikasi Jaringan Sosial Alumni UKDW Berbasis Web”
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Membangun sebuah aplikasi jaringan sosial berbasis web untuk
menemukan hubungan berdasarkan atribut-atribut relasi yang
telah ditentukan.
2. Membangun visualisasi berdasarkan hubungan-hubungan yang
terjadi.
3. Menerapkan konsep Aljabar Linier dan Web Database untuk
mengembangkan aplikasi jaringan sosial.

Contoh 3 Tujuan Penelitian
Judul skripsi: “Implementasi Metode N-Gram untuk Pembangunan Kata
Kunci dari Suatu Dokumen Berbahasa Indonesia”
Penelitian dalam kasus pembangunan kata kunci dari suatu dokumen
berbahasa Indonesia ini bertujuan untuk:
1 Menerapkan metode N-Gram dalam membangun suatu sistem
yang merekomendasikan kata kunci sebagai sumber informasi
yang dicari pembaca.
2. Menemukan kata kunci dari suatu dokumen yang memiliki nilai
frekuensi kemunculan tinggi.
3..Mengukur efektivitas metode N-Gram dalam penentuan kata
kunci.

10

I. Sistematika Penulisan

1.6 Metodologi Penulisan
Proses meneliti selalu terdiri dari langkah-langkah melakukan
penelitian. Langkah-langkah tersebut dijelaskan dalam metodologi
penelitian. Sekalipun dapat dijelaskan secara umum, namun atribut dari
topik penelitian membedakan setiap langkah-langkah umum yang
digunakan. Langkah-langkah umum penelitian di bidang Sistem Informasi
adalah pengamatan terhadap kasus, pengumpulan data, analisis data,
perancangan sistem, implementasi dan analisis hasil implementasi. Setiap
langkah dapat dilengkapi dengan atribut dari topik penelitian, misalnya
pengamatan di perusahaan kayu untuk mendapatkan prosedur pembuatan
mebel dari berbagai kayu. Wawancara dilakukan terhadap pengelola
perusahaan, bagian produksi dan pengrajin. Demikian atribut-atribut pada
topik penelitian melengkapi setiap langkah-langkah penelitian yang
dilakukan.
Penulisan metodologi penelitian dapat berupa penjelasan yang
disusun dalam urutan dengan penomoran angka atau huruf. Setiap nomor
mewakili tiap langkah dengan penjelasan yang jelas. Penulisan metodologi
penelitian wajib diawali dengan kalimat pengantar yang membuat
pembaca mengerti bahwa apa yang jabarkan merupakan langkah-langkah
penelitian dalam topik penelitian yang terkait.

Contoh Metodologi Penelitian
Judul skripsi: “Aplikasi Jaringan Sosial Alumni UKDW Berbasis Web”
Dalam melakukan penelitian ini berikut adalah langkah-langkah
mengerjakan penelitian :
1. Data tentang alumni dikumpulkan melalui milist x-duta. Penyusun
bergabung ke milist dan menjelaskan maksud dari penelitian.
2. Kuesioner disebarkan melalui milist dengan menggunakan
aplikasi Google Docs sehingga pengisian dapat dilakukan secara
online
3. Data kemudian di analisis untuk kemudian digunakan pada
program
4. Pembangunan program dimulai setelah desain disetujui oleh
dosen pembimbing dengan menerapkan metode Social Network
5. pengujian program dilakukan dengan menyiapkan beberapa
situasi atau skenario tertentu untuk memeriksa apakah hasil
program sesuai yang seharusnya atau tidak.

11

I. Sistematika Penulisan

1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berisi penjelasan secara singkat dari isi tiap
bab. Penjelasan ini dituliskan dalam bentuk paragraf. Penyusun
dibebaskan untuk menuliskannya dalam berapa paragraf asalkan memenuhi
syarat paragraf yaitu minimal 3 kalimat dan memiliki 1 pokok pikiran.
Penyusun dapat menuliskan sistematika penulisan dalam 2 paragraf dengan
pokok pikiran pertama tentang penjelasan kasus penelitian yang dijabarkan
dalam bab 1 sampai bab 3, lalu pokok pikiran kedua menjelaskan hasil yang
dijabarkan dalam bab 4 dan bab 5.

2. Landasan Teori
Bab Landasan Teori ini terdiri dari teori-teori yang mendasari dan
mendukung penelitian. Teori-teori tersebut dalam bentuk:
a) konsep yang digunakan,
b) metode yang diterapkan,
c) algoritma yang diimplementasikan,
d) teori yang mendukung penelitian,
e) aturan-aturan khusus yang berkaitan dengan konteks atau kasus
yang akan digunakan,
f) rumus-rumus yang digunakan dalam penelitian, dan
g) penelitian yang relevan dengan skripsi yang sedang dikerjakan.
Bahasa pemrograman tidak umum untuk dimasukkan di dalam bagian ini,
karena bahasa pemrograman merupakan alat, sehingga dapat disebutkan di
dalam batasan masalah.
Penjabaran teori-teori di bagian ini pada umumnya memanfaatkan
kutipan langsung dan tidak langsung. Penggunaan catatan perut dianjurkan
bila melakukan kutipan. Catatan kaki tidak dianjurkan untuk menghindari
pengurangan area menulis pada kertas laporan. Catatan akhir dapat
digunakan apabila diperlukan sesuai penggunaannya. Semua sumber
kutipan harus tercantum di dalam daftar pustaka. Untuk dapat
menggunakan kutipan secara benar, lihat cara mengutip pada bagian
Panduan Penulisan.

12

I. Sistematika Penulisan

3. Analisis dan Rancangan
Bab ini terdiri dari paling tidak 3 hal: analisis data, rancangan
sistem, dan rancangan hasil sistem. Analisis data berisi penjelasan
tentang data yang digunakan secara rinci. Rincian data meliputi : format data,
ukuran, jenis data yang digunakan, dan keunikan atau karakteristik dari data,
cara pengambilan data dan waktu pengambilan data. Berdasarkan
penjelasan tersebut penyusun mulai membuat rancangan sistem dengan
menggunakan beberapa diagram sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
Rancangan sistem dijelaskan dengan beberapa diagram. Gunakan
Use Case Diagram untuk menjelaskan fungsi-fungsi dari sistem dan
pengguna sistem yang menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Flow chart
diagram untuk menjelaskan urutan proses sistem. Flowchart sebaiknya
dibuat secara bertingkat: flowchart sistem secara keseluruhan yang terdiri
dari beberapa proses utama dan flowchart tiap proses utama yang namanya
sesuai dengan proses-proses yang terdapat dalam flowchart sistem.
Diagram Alir Data (DAD) atau DFD (Data Flow Diagram) digunakan untuk
menjelaskan aliran data dari satu proses ke proses lain. Aliran data dalam
sistem digambarkan bertingkat dari tingkat diagram konteks (ciri: satu proses
dengan nama sistem) . Diagram konteks menggambarkan keseluruhan
sistem dalam 1 proses. Diagram tingkat 0 (level 0) merupakan penjabaran
sistem paling tinggi, penjabaran dari diagram konteks. Diagram tingkat 1 dari
salah satu proses yang dijabarkan dalam tingkat 0 menjelaskan lebih rinci
proses yang terjadi. Tingkat diagram disesuaikan dengan kebutuhan dan
tingkat kerumitan sistem informasi.
Rancangan hasil sistem menjabarkan rancangan antarmuka yang
digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan pengguna.
Penjelasan tiap tampilan antarmuka berkaitan dengan proses yang terjadi
dan fungsi yang disajikan, bukan pada cara penggunaan seperti pada
panduan pengguna (user manual). Setelah penjelasan antarmuka sistem,
penjelasan dilanjutkan dengan masukan (input) untuk sistem dan keluaran
atau hasil (output) dari sistem. Masukan sistem dapat beragam formatnya,
dan penyusun dapat menjelaskan secara sederhana masukan yang
diperlukan untuk sistem dapat berfungsi. Keluaran yang akan dihasilkan
sistem ditampilkan rancangannya dan diberi penjelasan arti dan manfaatnya.

13

I. Sistematika Penulisan
Bagian ini biasanya menggunakan banyak tampilan visual berupa
tabel atau gambar. Penggunaan tampilan visual dalam laporan harus
mengikuti cara yang tepat agar apa yang hendak dijelaskan dapat dimengerti
dengan baik. Perhatikan cara menggunakan tampilan visual dalam laporan
pada Panduan Penulisan.

4. Penerapan dan Analisis Sistem
Bab ini menjabarkan hasil dari sistem yang menjadi hasil dari proses
membangun sistem. Penyusun tidak perlu menjelaskan semua form

atau output yang dihasilkan program, tetapi menentukan form atau
output program yang berkaitan dengan proses-proses utama
program. Proses-proses utama program terkait dengan metode yang
digunakan, implementasi rumus atau penerapan konsep. Penjabaran prosesproses utama meliputi:
1. gambar dari form atau output program
2. deskripsi dari proses yang terjadi, bukan cara menggunakan
3. hasil perhitungan, manipulasi atau perubahan potongan kode
4. program yang penting dan relevan untuk dijelaskan
5. analisis hasil uji coba
Penyusun menggunakan beberapa data yang sesuai dengan berbagai kondisi
untuk menguji program dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tabel atau
tampilan visual lain yang sesuai. Dapat menambahkan kekurangan dan
kelebihan sistem yang ditemukan selama pengujian. Setiap penyajian
tampilan visual harus disertai dengan penjelasan seperti yang dijelaskan
pada Panduan Penulisan.

5. Penutup
Bab penutup terdiri dari dua hal: kesimpulan dan saran.
Kesimpulan seyogyanya merupakan jawaban dari rumusan masalah yang
dituliskan pada Bab Pendahuluan dan kesimpulan lain yang diambil
berdasarkan pengujian sistem di Bab Analisis Penerapan dan Sistem. Saran
yang diberikan adalah saran pengembangan yang mungkin akan menjadi
penelitian lanjutan atau penelitian lain.

14

II.

Panduan Penulisan

1. Pengutipan
Pengutipan adalah penggunaan teori, konsep, ide, dan lain lain yang
berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semua pengutipan harus disertai perujukan (sumber kutipan baik dari media
cetak maupun media elektronik). Kealpaan (kesalahan) untuk merujuk
kutipan dapat dianggap melanggar etika penulisan karya ilmiah. Format
perujukan kutipan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

1.1 Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis
dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Rujukan ditulis
di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum
dalam daftar pustaka, tanda koma, tahun terbitan, titik dua, spasi, dan
diakhiri dengan nomor halaman.
a. Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris dimasukkan ke dalam teks,
diketik seperti ketikan teks (bentuk huruf dan font sama dengan ketikan
lainnya), diawali dan diakhiri tanda petik (“), dan sumber rujukan ditulis
langsung sebelum atau sesudah teks tersebut.

Contoh kutipan kurang dari 4 baris
Selanjutnya menurut Santosa (1997: 4) “Tujuan dari interaksi manusia dan komputer
adalah untuk memudahkan manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan
berbagai umpan balik yang ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer.”

b. Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih diketik 1 spasi (kutipannya
saja), dimulai 7 ketukan dari batas tepi kiri, sumber rujukan ditulis
langsung sebelum teks kutipan dan menyatu dengan bagian teks, bukan
menyatu pada kutipan.

15

II. Panduan Penulisan
Contoh kutipan 4 baris atau lebih
Pengertian PHP menurut Sidik, (2004: 3) adalah sebagai berikut.
“PHP merupakan script untuk pemprograman script web server-side, script yang
membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari
suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan mengunakan editor
teks atau editor HTML. Dengan mengunakan maintenance suatu situs web
menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan mengunakan
aplikasi yang dibuat dengan mengunakan script PHP.”

c. Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa
bagian kalimat, maka pada bagian itu diberi titik sebanyak 3 buah. Bila
pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian
yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang 1 baris.

Contoh kutipan dengan menghilangkan bagian kalimat
Fungsi merupakan alat bantu pemprograman yang mempermudah dalam mengerjakan
suatu tugas tertentu. … merupakan rangkaian dari perintah-perintah pemprograman.
………………………………………………………………………………………………..........................................
PHP juga menyediakan fasilitas untuk membuat fungsi sendiri.” (Kurniawan, 2002: 71)

d Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian
yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan.
Keterangan tersebut berada di antara tanda kurung (garis bawah oleh
pengutip). Fungsi dari garis bawah sebagai alat untuk merujuk pada kata
penting itu.

Contoh kutipan dengan penjelasan bagian penting
(Tennant,
Fungsi
merupakan
1999: http://sunsite.berkeley.edu/mydefinitions.html
alat bantu pemprograman yang mempermudah
).
dalam mengerjakan
suatu tugas
tertentu.

merupakan
rangkaian
dari
perintah-perintah
pemprograman.
“An electronic library is a library consisting of electronic materials
and services.
………………………………………………………………………………………………..........................................
Electronic materials can include all digital materials, as well as a variety of analog
PHP juga menyediakan
membuat
fungsi
sendiri.” (Kurniawan,
71)analog
formats that fasilitas
require untuk
electricity
to use.
For example,
video tapes2002:
are an
format that requires electronic equipment (garis bawah oleh pengutip) to view.
Thus the term "electronic library" encompasses all the material that cant (sic !) be
held by a "digital library", and is therefore more inclusive. It is, however, out of
Berdasarkan kutipan, dipahami bahwa perpustakaan elektronik adalah perpustakaan yang
menyediakan layanan yang menggunakan atau memanfaatkan peralatan elektronik seperti
yang disebutkan dalam kutipan di atas pada kata yang digarisbawahi. Pemustaka dapat
menggunakan VCD player, tape recoder atau LCD proyektor untuk mengakses koleksi
elektronik yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut.

16

II. Panduan Penulisan
e. Apabila pada kutipan langsung ditemukan salah ejaan tetap ditulis apa
adanya dan dituliskan (sic !) (lihat contoh pada point d).
f. Apabila mengutip dari bahasa asing, penulisannya tetap apa adanya dari
naskah aslinya. Kutipan tidak perlu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
dan pengertian dalam bahasa Indonesia dapat dituliskan di bawah kutipan
(lihat contoh pada point d).

1.2 Kutipan Tidak Langsung (Sitiran)
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis
dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang
dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun pengutip.
a. Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan
spasi ide rangkap sebagaimana teks biasa (bentuk huruf dan spasi sama
dengan teks sebelum dan sesudahnya).
b. Semua kutipan harus dirujuk. Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau
sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
c. Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum
daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan di
antara tanda kurung, dan diakhiri dengan bagian halaman yang dirujuk.

Contoh

Pressman (2010: 120-145)

d. Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda
kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka, dilanjutkan dengan tanda baca koma sebagai pemisah sebelum
diikuti tahun terbit, titik dua, dan diakhiri dengan bagian halaman yang
dirujuk.

Contoh

(Pressman, 2010: 120-145)

17

II. Panduan Penulisan
Contoh kutipan tidak langsung dapat diberikan berikut ini.
Rekayasa
Fungsi kebutuhan
merupakanadalah
alat bantu
salah pemprograman
satu aksi dari aktivitas
yang mempermudah
pengumpulan kebutuhan.
dalam mengerjakan
Rekayasa
kebutuhan
suatu tugas
merupakan
tertentu.jembatan
… merupakan
menuju
rangkaian
disain dari
dan perintah-perintah
pengkodean. Hasilpemprograman.
dari rekayasa
kebutuhan
………………………………………………………………………………………………..........................................
menjadi bekal dalam aktivitas selanjutnya dalam proses software. Rekayasa
inception,
elicitation,
elaboration,2002:
negotiation,
kebutuhan
PHP juga menyediakan
terdiri dari fasilitas
7 tugasuntuk
yaitumembuat
fungsi
sendiri.” (Kurniawan,
71)
specification, validation, dan requirement management. Inception dan elicitation merupakan
tahap menggalian informasi dasar berupa jangkauan sistem, pemangku kepentingan,
kebutuhan fungsi dan skenario penggunaan. Berdasarkan hasil dari kedua tugas tersebut,
analisis dilakukan menggunakan diagram-diagram seperti Class Diagram, Sequential Diagram
dan State Diagram pada elaboration. Semakin jelasnya kebutuhan, sering kali muncul
tantangan-tantangan untuk mewujudkan, negotiation adalah saat di mana komunikasi
dengan customer untuk memastikan tantangan-tantangan tersebut dapat dihadapi bersama
dalam kesepakatan. Setelah sepakat dokumentasi dari semua hasil penggalian kebutuhan dan
pemodelannya dijabarkan di tahap specification yang kemudian diuji konsistensi dan
kelengkapannya di validation. Dalam melakukan tugas-tugas tersebut perlu ada pengaturan
bagaimana perubahan dicatat, penggalian dijadwalkan dan pengendalian tugas-tugas
tersebut dilaksanakan. Tugas-tugas tersebut harus disiapkan, dan itulah requirement
management (Pressman, 2010: 120-145).

Atau dapat juga dituliskan dengan cara:
Pressman
Fungsi merupakan
(2010: 120-145)
alat bantu
menjabarkan
pemprograman
rekayasayang
kebutuhan
mempermudah
adalah salah
dalamsatu
mengerjakan
aksi dari
suatu pengumpulan
tugas tertentu.
… merupakan
rangkaian
dari merupakan
perintah-perintah
pemprograman.
aktivitas
kebutuhan.
Rekayasa
kebutuhan
jembatan
menuju disain
dan………………………………………………………………………………………………..........................................
pengkodean. Hasil dari rekayasa kebutuhan menjadi bekal dalam aktivitas selanjutnya
PHPproses
juga menyediakan
fasilitas untuk
membuat
fungsi
2002:
71)
dalam
software. Rekayasa
kebutuhan
terdiri
darisendiri.”
7 tugas (Kurniawan,
yaitu inception,
elicitation,
elaboration, negotiation, specification, validation, dan requirement management. Inception
dan elicitation merupakan tahap menggalian informasi dasar berupa jangkauan sistem,
pemangku kepentingan, kebutuhan fungsi dan skenario penggunaan. Berdasarkan hasil dari
kedua tugas tersebut, analisis dilakukan menggunakan diagram-diagram seperti Class
Diagram, Sequential Diagram dan State Diagram pada elaboration. Semakin jelasnya
kebutuhan, sering kali muncul tantangan-tantangan untuk mewujudkan, negotiation adalah
saat di mana komunikasi dengan customer untuk memastikan tantangan-tantangan tersebut
dapat dihadapi bersama dalam kesepakatan. Setelah sepakat dokumentasi dari semua hasil
penggalian kebutuhan dan pemodelannya dijabarkan di tahap specification yang kemudian
diuji konsistensi dan kelengkapannya di validation. Dalam melakukan tugas-tugas tersebut
perlu ada pengaturan bagaimana perubahan dicatat, penggalian dijadwalkan dan
pengendalian tugas-tugas tersebut dilaksanakan. Tugas-tugas tersebut harus disiapkan, dan
itulah requirement management.

2. Tanda Baca
Pengunaan tanda baca dalam penulisan karya ilmiah sangat penting.
Hal ini dikarenakan pengunaan tanda baca mempengaruhi kejelasan makna
yang terkandung dalam suatu kalimat. Tanda baca yang digunakan dalam
karya ilmiah harus disesuaikan dengan pedoman kebakuan bahasa Indonesia

18

II. Panduan Penulisan
sebagaimana tertuang dalam EYD (Ejaan yang Disempurnakan).
Tanda baca yang umum digunakan adalah tanda baca titik (.), koma
(,), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda titik dua (:), dan tanda titik koma (;).
Tanda baca tersebut diatas harus ditempatkan pada akhir kata tanpa spasi
dan dilanjutkan dengan spasi kosong apabila akan dilanjutkan dengan kata
atau kalimat yang baru. Tanda baca titik (.) tidak dipergunakan pada
akhir judul, bab, dan subbab. Pengunaan tanda baca koma (,) pada kata
perincian harus tetap digunakan sampai perincian yang terakhir (sebelum
kata sambung 'dan').

Contoh penggunaan tanda baca
Penggunaan tanda baca titik:
Hasil dari rekayasa kebutuhan menjadi bekal dalam aktivitas selanjutnya
dalam proses software.
Penggunaan tanda baca koma:
Dalam melakukan tugas-tugas tersebut perlu ada pengaturan bagaimana
perubahan dicatat, penggalian dijadwalkan dan pengendalian tugas-tugas
tersebut dilaksanakan.
Penggunaan tanda tanya:
How Many Users Should You Test?
Penggunaan tanda seru:
… kerjakanlah langkah-langkah dari tahap yang pertama!
Pengunaan tanda titik dua:
… dibedakan menjadi: …
Penggunaan tanda titik koma:
… (1) langkah pertama; (2) langkah kedua; …

19

II. Panduan Penulisan
Contoh tanda baca koma dalam kalimat perincian:
Rekayasa kebutuhan terdiri dari 7 tugas yaitu inception, elicitation,
elaboration, negotiation, specification, validation, dan requirement
management.
Tanda baca selanjutnya adalah tanda baca sambung (-). Digunakan pada
bentuk kata ulang. Pengunaannya digunakan pada kata ulang dan diketik
tanpa spasi.

Contoh penggunaan tanda baca sambung (-)
Agen-agen ini membeli dari perorangan, lalu menjual kembali sepeda
motor bekas dengan beragam kondisi.
Selanjutnya adalah tanda petik ganda (“) yang banyak digunakan
pada kutipan langsung. Pengunaannya pada awal dan akhir kutipan
langsung. Apabila berakhir dengan tanda baca akhir kalimat, tanda petik
akhir ditempatkan setelah tanda baca akhir kalimat. Tanda petik tidak
digunakan untuk mengapit kata yang tidak baku. Dalam karya ilmiah
penggunaan kata tidak baku harus dihindarkan. Apabila menggunakan
kata serapan yang sudah dibakukan ditulis dengan dicetak miring.

Contoh penggunaan tanda petik ganda (“)
“Tujuan dari interaksi manusia dan komputer adalah untuk memudahkan
manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai
umpan balik yang ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem
komputer.”

3.1 Huruf Kapital
Penggunaan huruf kapital dalam karya ilmiah adalah sebagai
berikut.
a. Judul tugas akhir dan judul bab ditulis dengan huruf kapital.
b. Sub judul setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali
kata tugas atau kata hubung.

20

II. Panduan Penulisan
c. Judul buku, jurnal, majalah pada awal kata ditulis dengan huruf
kapital, kecuali kata tugas atau kata hubung.
d. Nama tabel, grafik, diagram, dan lampiran pada awal kata ditulis
dengan huruf kapital, kecuali kata tugas atau kata hubung.

Contoh penggunaan huruf kapital
Metode N-Gram untuk Pembangunan Kata Kunci dari Suatu Dokumen
Berbahasa Indonesia

3.2 Huruf Cetak Miring
Huruf cetak miring untuk menunjukkan penekanan dan istilah-istilah
tertentu dalam teks. Apabila tidak memungkinkan pencetakannya, huruf
miring dapat diganti dengan huruf biasa yang digarisbawahi pada setiap kata
dan tidak bersambung (discontinuous underlining). Huruf miring digunakan
untuk penulisan berikut ini:
a. Judul buku, nama terbitan berkala,atau nama publikasi lain, serta
nomor penerbitan dalam daftar pustaka (lihat bagian daftar
pustaka).
b. Istilah, kosakata, frase, atau kalimat bahasa lain yang dimasukkan
ke dalam teks.
c. Huruf, kosakata, frase, atau kalimat sebagai aspek atau konstruk
teori, misalnya istilah-istilah dalam bidang sistem informasi.
d. Huruf yang digunakan untuk simbol-simbol statistika atau aljabar.
e. Untuk simbol statistika, juga digunakan garis bawah.

Contoh penggunaan huruf miring
…Slinker menyebutnya interlanguage, Nemser menyebutnya approximate
system, serta Corder menyebutnya idiosyncratic competence… bahasa
Perancis, untuk mengungkapkan…digunakan kala passé compose,imparfait,
plus que parfait,dan sebagainya… for example, this study has reported a
significant effect of Gender and Grade (F.(8,450)=2.338; p.=0.0158). This
shows that….

21

II. Panduan Penulisan

4. Istilah Khusus
Pada bab-bab tertentu istilah-istilah khusus yang berkaitan dengan
pemrograman dan desain sistem, diberlakukan cara penulisan khusus.
Penulisan istilah dibedakan untuk mengkomunikasikan bahwa yang
dituliskan adalah suatu istilah khusus. Istilah-istilah tersebut seperti: nama
variabel, fungsi, class, prosedur, tabel database, dan file dituliskan dalam
jenis huruf yang berbeda yaitu Courier dengan ukuran 11pt.

Contoh penggunaan huruf kapital
Pada tabel Barang, data nama penyalur hanya diwakili dengan kode penyalur
yang disimpan pada field kode_supplier.
Proses penghitungan bobot dilakukan pada fungsi hitung_bobot, setelah
variabel rate_awal dan harga ditentukan pada fungsi
penentuan_awal.

5. Paragraf dan Kalimat
Penggunaan bahasa yang baik dan benar merupakan suatu
keharusan dalam penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa
Indonesia baku. Tata cara penulisan mengikuti aturan Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Penggunaan tata bahasa dan
ejaan yang baik dan benar merujuk pada rujukan-rujukan dan Kamus Besar
Bahasa Indonesia.
Penulisan karya ilmiah didasarkan pada bentuk tulisan ilmiah yang
mengacu pada penggunaan bentuk kebakuan bahasa Indonesia. Tulisan
ilmiah dibangun dari kalimat efektif dan paragraf efektif. Kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat menyampaikan informasi secara efektif,
sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kejelasan informasi dalam
kalimat efektif dibangun dengan penempatan pilihan kata yang tidak
menimbulkan makna ganda (ambigu). Kalimat efektif terdiri dari kalimat
inti dan kalimat penjelas. Kalimat dalam karya ilmiah hendaknya dibuat
dalam bentuk yang sederhana (hindarkan pemborosan kata). Kalimat yang

22

II. Panduan Penulisan
dihadirkan dalam bentuk kalimat majemuk bahkan kalimat majemuk
bertingkat justru akan membuat kalimat menjadi tidak efektif. Kalimat
majemuk dengan banyak anak kalimat mengakibatkan tidak fokus pada inti
dalam kalimat tersebut. Pengunaan tanda baca harus tepat dalam kalimat
efektif.

Contoh kalimat efektif
Form ini merupakan form yang berisi menu-menu yang tersedia dalam
sistem pakar ini, yaitu file dan setup. (bentuk salah)
Form ini merupakan form yang berisi menu-menu yang tersedia dalam
sistem pakar, yaitu file dan setup. (bentuk benar)

Kalimat yang efektif akan membangun sebuah paragraf yang efektif.
Syarat satu paragraf boleh berdiri dalam sebuah teks adalah tidak kurang
dari 3-4 kalimat efektif yang didalamnya harus memuat kalimat ide
pokok dan beberapa kalimat penjelas. Kalimat ide pokok adalah gagasan
utama yang hendak disampaikan oleh penulis dalam satu paragraf tersebut,
sehingga keberadaannya mutlak untuk menyampaikan informasi. Kalimat
penjelas adalah kalimat yang menjelaskan ide pokok, dengan demikian
kalimat penjelas harus selaras dengan ide pokok (tidak boleh keluar
dari ide pokok). Paragraf yang panjang tidak menjamin isi paragraf
bermutu. Penyampaian ide pokok yang jelas dan didukung oleh kalimatkalimat penjelas mampu menyampaikan pesan dari penulis.

Contoh kalimat efektif
Form login merupakan form yang pertama kali muncul pada sistem pakar
untuk mendeteksi anak penderita autisme ini. Pada form ini akan diberikan
informasi mengenai garis besar sistem dan fungsinya, untuk memberikan
informasi kepada pengguna. Pada form ini sekaligus akan diberikan menu
untuk login, sesuai dengan statusnys. Jika ia merupakan pengguna biasa,
maka ia dapat login dengan status umum untuk kemudian memilih menu
yang tersedia.
*yang diberi garis bawah merupakan kalimat ide pokok

23

III.

Format dan Aturan
Penulisan

Agar didapatkan bentuk yang spesifik, berikut dikemukaan format
tampilan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah dengan format yang benar
menambah kesahihan tampilan karya tersebut.

1. Kertas dan Ukuran
Karya ilmiah diketik pada kertas HVS kuarto (A4) berwarna putih
dengan berat 70 gram. Apabila di dalam tulisan dipergunakan kertas khusus,
seperti kertas kalkir dan sejenisnya boleh digunakan kertas di luar batas
ukuran tersebut. Kertas-kertas ini kemudian dilipat sesuai dengan ukuran
kertas naskah.
Area tulis menggunakan batas margin kiri 4 cm, margin kanan 3
cm, margin atas 3 cm, dan margin bawah 3 cm.

2. Warna Sampul
Skripsi dicetak dan dijilid hard cover dengan cover warna abu-abu
tulisan hitam.

3. Spasi
Naskah karya ilmiah dicetak dengan spasi yang beragam sepanjang
naskah. Berikut adalah rambu-rambu utama pengaturan spasi.
a. Spasi 1 digunakan untuk komponen-komponen berikut ini.
1) Abstrak.
2)Nama bab, Judul tabel, dan Judul gambar yang lebih dari satu baris.
3)Teks kutipan langsung yang terdiri 4 baris atau lebih.
4)Daftar pustaka yang lebih dari satu baris.

24

III. Format dan Aturan Penulisan
b. Spasi 1,5 digunakan untuk seluruh komponen-komponen pokok naskah
mulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup. Seluruh bagian depan
mulai dari halaman judul sampai daftar tabel dan gambar.
c. Spasi 2 digunakan untuk memisahkan antar sumber pustaka dalam daftar
pustaka.
d. Penulisan subbab atau anak subbab diberikan tambahan 1 spasi.

4. Paragraf Alinea
Penulisan paragraf atau alinea dalam karya ilmiah mengikuti
ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
1. Pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan ketujuh dari batas
tepi kiri. Untuk penulisan dengan program komputer, dapat digunakan
penjorokan baku (default indentation).
2. Satu paragraf terdiri dari satu kalimat pokok dan satu atau lebih kalimat
pendukung. Kalimat pokok mengemukakan gagasan utama, kalimat
pendukung mengemukakan uraian tambahan.

2.5 Paragraf dan Kalimat

3. Satu paragraf yang ideal terdiri atas 3-4 kalimat.
4. Diusahakan untuk tidak membiarkan satu baris, baik di ujung atas maupun
ujung bawah halaman. Untuk ini, diambilkan tambahaan satu baris,
mengorbankan batas tepi atas atau bawah.
5. Diusahakan untuk tidak memutus kata di ujung akhir halaman. Untuk ini
dipindahkan satu baris ke halaman selanjutnya mengorbankan batas tepi
bawah.

25

III. Format dan Aturan Penulisan
dan Penomoran Judul, Bab, Subbab,
5. Penulisan
dan Anak Subbab
1. Judul dicetak sama dengan halaman sampul, mengunakan kertas biasa,
bukan karton.
2. No bab ditulis dengan angka arab (1, 2, 3, dst), ditengah-tengah kertas, dan
berjarak 4 cm dari tepi atas (demikian pula halaman-halaman
selanjutnya). Nama bab ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal,
berjarak 1 spasi dibawah nomer bab.
3. Pengetikan nomor dan nama subbab dimulai dari batas tepi kiri. Nomor
subbab ditulis dengan dobel angka yang menunjukkan bab dan urutan
(1.1., 1.2., 2.1., dst). Huruf awal setiap kata dalam nama subbab

ditulis dengan huruf kapital kecuali kata konjungsi dan dicetak
tebal.
4. Pengetikan nomor dan nama anak subbab dimulai dari batas tepi kiri.
Nomor anak subbab ditulis dengan nomor huruf kecil dan angka arab.
Hanya huruf awal nama anak subbab ditulis dengan huruf kapital,
tidak diakhiri tanda baca titik, dan nama anak subbab dicetak
tebal.
5. Apabila masih diperlukan penomoran lagi digunakan huruf kecil dan angka
arab kecil berkurung buka dan berkurung buka tutup.

Contoh penulisan nomor bab, subbab, dan anak subbab
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan tersusun dari beberapa subsistem yaitu
manajemen basis data, manajemen basis model dan perangkat lunak penyelenggara
dialog. Masing-masing sub sistem memiliki tugas dan kemampuan.Tugas dan
kemampuan tersebut saling mendukung untuk menghasilkan suatu sistem pendukung
keputusan. Penjabaran masing-masing tugas dan kemampuan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Sub sistem manajemen basis data
Sub sistem ini memiliki kemampuan yang berkaitan dengan
manipulasi dan pengelolaan data. Pengelolaan data digambarkan dengan
struktur data logikal yang menjelaskan hubungan dan variasi tipe data.
Secara rinci sub sistem ini mampu :

25

26

III. Format dan Aturan Penulisan

6. Penomoran Halaman
Penomoran halaman mengikuti ketentuan berikut.
a. Untuk bagian depan naskah digunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst).
Nomor halaman diletakkan ditengah bawah halaman, dua spasi dibawah
baris terakhir atau 3 cm dari batas tepi bawah. Halaman judul dihitung
sebagai halaman satu tetapi nomor halaman tidak dicetak.
b. Untuk bagian tengah dan bagian belakang naskah digunakan angka arab.
Nomor halaman diletakkan disebelah kanan atas, 2 spasi diatas baris
pertama teks atau 3 cm dari tepi atas, kecuali untuk halaman judul bab.
Untuk halaman-halaman judul bab, nomor halaman diletakkan di tengah
bawah halaman, 2 spasi di bawah baris terakhir atau 3 cm dari batas tepi
bawah.

7. Penomoran Lampiran
Penomoran lampiran menggumakan angka arab dan dimulai dari
halaman 1 terhitung setelah halaman sampul lampiran. Nomer halaman
dituliskanParagraf
pada bagian bawah
dan diawali dengan footer yang sesuai
dankanan
Kalimat
dengan lampirannya. Misalnya, untuk Lampiran A, maka nomor halamannya
dimulai dengan Lampiran A 1, Lampiran A 2 , Lampiran A 3 dan seterusnya.
Demikian juga pada lampiran B, penomoran dimulai dengan: Lampiran B 1,
Lampiran B 2 dan seterusnya.

2.5

8. Penomoran Bab dan Pembahasan
Penomoran sub-sub bab dan pembahasan menggunakan angka atau
huruf, tidak menggunakan simbol-simbol seperti : - , *, #, ☺ dan
sejenisnya. Penggunaan simbol-simbol tersebut menyulitkan saat mengenali
dan menunjukkannya. Sebaliknya angka atau huruf yang teratur dan
konsisten memudahkan pengurutannya.
Penomoran diturunkan dari nomor bab di mana sub-sub bab dan
pembahasan berada. Penomoran sub bab paling dalam sampai 3 digit saja

27

III. Format dan Aturan Penulisan
misalnya: 1.2.1. Pemberian titik akhir berlaku pada setiap tingkat kecuali
pada huruf arab dan angka pada subbab dibawahnya. Urutan penomoran
dan pembahasan adalah :
1.
1.1!
1.1.1!

a.
1)
a)
(1)

1.1.2.
a.
1)
a)
(1)
(a)

Contoh penomoran subbab dan pembahasan
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan tersusun dari beberapa subsistem yaitu
manajemen basis data, manajemen basis model dan perangkat lunak penyelenggara
dialog. Masing-masing sub sistem memiliki tugas dan kemampuan.Tugas dan
kemampuan tersebut saling mendukung untuk menghasilkan suatu sistem
pendukung keputusan. Penjabaran masing-masing tugas dan kemampuan tersebut
adalah