Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah T1 152012013 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang luas yang terdiri dari
beberapa pulau besar dan pulau kecil yang kaya akan beragam suku, agama, dan
ras maka tak heran di indonesia banyak dijumpai berbagai budaya. Budaya di
Indonesia dapat dilihat sebagai identitas setiap wilayah, karena budaya di
Indonesia selain menunjukkan keindahan, budaya di Indonesia juga dapat
dijadikan sebagai sarana untuk melakukan ritual keagamaan, selain itu pula dapat
dijadikan sebagai sarana hubungan manusia dengan alam sekitarnya, dan juga
hubungan antar manusia. Dari interaksi tersebut mulai terbentuk kebudayaan.
Budaya terbentuk berdasarkan entitas spritual yang dikembangkan dan dilakukan
dan terus dipertahankan (Scoott, 2012: 52).
Budaya tidak serta merta terbentuk begitu saja, terdapat interaksi antar
individu dan kemudian meluas hingga kelompok masyarakat. Secara langsung
maupun tidak, individu tidak dapat lepas satu dengan lain. Terjadi integrasi antar
individu dengan masyaraktnya (Sutrisno dan Putratno, 2005 :51). Integrasi
tersebut memunculkan interaksi dalam masyarakat yang membentuk persamaan
pandangan dan kesepakatan bersama (Tri Widiarto, 2008) artinya dari interaksi
antar individu membentuk kesepakatan bersama yang kemudian diterima dalam

susunan masyarakat. Kehidupan masyarakat pantai tidak lepas hubungannya dari
alam karena sebagian besar masyarakat pantai hidup bergantung pada alam yaitu
sebagai tempat tinggal, juga dijadikan sebagai sarana mencari nafkah. Selain
kedua hal tersebul dibeberapa daerah pantai di Indonesia masyarakatnya memiliki
kebiasaan

yaitu memiliki kebiasaan dengan pasir. Masyarakat pasir adalah

masyarakat yang tinggal di Desa Legung Kecamatan Batang-Batang Kabupaten
Sumenep dengan perilaku yang unik yaitu melakukan kegiatan sehari-hari di atas
pasirseperti mengobrol, tidur, makan, dan melahirkan. Kehidupan 900 kepala
keluarga di Desa Legung identik dengan pasir artinya sejak zaman dahulu kala

1

sampai sekarang masyarakat Legung menganggap pasir sudah menjadi kebutuhan
hidup. Kebiasaan masyarakat tersebut akan menimbulkan masalah penyakit
apabila pasir yang digunakan mengandung bakteri dan sanitasi yang buruk.
Penyakit yang sering muncul akibat lingkungan yang kurang bersih berupa diare,
ispa, hepatitis, tuberkulosis, dan penyakit tidak menular yaitu asma, dan sendi.

Penyakit-penyakit tersebut dapat diketahui dari beberapa faktor seperti aspek
kesehatan lingkungan dan perilaku masyarakat diatas pasir. Penelitian ini
bertujuan mengetahui distribusi dan determinan penyakit pada masyarakat pasir
desa Legung Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep. Hasil penelitian
berdasarkan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat
di atas pasir adalah beristirahat, mengobrol, makan, dan melahirkan. Berdasarkan
aspek kesehatan lingkungan, sebagian besar responden menggunakan sumber air
non PDAM untuk minum, kualitas air minum tidak memenuhi syarat, air minum
dimasak, tidak memiliki kamar mandi, dan tidak memilki jamban. Penyakit
tertinggi yang diderita masyarakat adalah penyakit diare dan penyakit sendi (Siti
Fajariah Frananda, Pudjo Wahjudi, dan Dwi Martiana Wati).
Kebiasaan tersebut juga dapat kita jumpai di Desa Karangharjo,
Kabupaten Rembang. Masyarakat nelayan didaerah tersebut memiliki kebiasaan
berkumpul ditepi pantai dengan dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar
masyarakat di daerah tersebut selain itu kegiatan tersebut ditujukan untuk menjaga
kapal-kapal mereka yang sedang berlabuh dari gelomgang pasang air laut.
Didalam perkumpulan tersebut masyarakat setempat duduk diatas pasir tanpa
menggunakan alas, dalam kegiatan tersebut banyak orang yang sampai tidur ditepi
pantai karena kebanyakan saat mereka berkumpul, mereka menghabiskan waktu
yang sangat lama entah itu hanya untuk berbincang-bincang ataupun untuk

menjaga kapal-kapal mereka yang sedang berlabuh. Dari kegiatan pertemuan
tersebut mengakibatkan kebiasaan masyarakat yang sering tiduran di atas pasir
dalam melakukan interaksi dengan masyarakat lain. Didalam kegiatan berkumpul
ditepi pantai ini masyarakat pantai tidak menghiraukan kelas-kelas sosial diantara
mereka.

2

Seiring dengan berjalannya waktu kebiasaan tidur di atas pasir dilakukan
masyarakat setempat sepulang dari pergi melaut karena untuk melepaskan
penat akibat lelah setelah beberapa waktu bekerja ditengah laut. Kegiatan
tersebut dilakukan para nelayan untuk beristirahat dan bercanda gurau dengan
sesama nelayan. Kegiatan tersebut semakin lama semakin diminati oleh
masyarakat setempat karena bukan hanya saat berkumpul atau setelah bekerja,
mereka meluangkan waktu mereka hanya untuk dapat tudur di atas pasir. Kini
kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan ditepi pantai karena merasa kurangnya
adanya waktu yang luang untuk melakukan kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut
kini dilakukan didalam rumah karena untuk mempermudah mereka dalam
melakukan kegiatan tersebut. Tidak sedikit dari masyarakat nelayan setempat
yang meluangkan salah satu kamar rumah mereka yang diisi pasir dengan

tujuan untuk mempermudah mereka jika sewaktu-waktu mereka ingin
kelakukan kegiatan tersebut.
Pembuatan kamar tersebut bertujuan untuk mempermudah mereka dalam
melakukan kegiatan tidur di atas pasir karena mereka tidak perlu pergi keluar
rumah dan menghindari sengatan teriknya matahari atau dinginnya malam saat
melakukan kegiatan tidur di atas pasir. Kegiatan tersebut telah berlangsung
dalam waktu yang sangat lama berawal dari tahun 70an hingga kini. Hal ini
selaras dengan konsep “ tentang proses evolusi sosial universal, semua hal
tersebut harus dipandang dalam rangka masyarakat, manusia yang telah
berkembang dengan lambat (berevolusi), dari tingkat-tingkat yang rendah dan
sederhana,

ketingkat-tingkat

yang

makin

tinggi


dan

kompleks

(Koentjaraningrat 1980 : 31). Kegiatan tersebut perlahan tapi pasti telah
mengalami perubahan mendasar dalam tatanan yang berkaitan dengan fungsi
dan kebutuhan masyarakat setempat. Masyarakat pesisir pantai Desa
Karangharjo mempercayai jika pasir pantai memiliki kasiat untuk mengobati
rasa pegal-pegal pada tubuh dan rasa lelah pada tubuh setelah melakukan
aktifitas berkerja.

3

Untuk itulah penelitian ini akan melihat kebiasaan masyakat tidur di atas
pasir di Desa Karangharjo Kabupaten Rembang. Pada penelitian ini akan
melihat dari sudut pandang budaya dan interaksi sosial yang mengikutinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang
diajukan adalah,” Bagaimanakah budaya tidur diatas pasir bagi masyarakat dan
manfaat bayi masyarakat pantai Desa Karangharjo?


C. Tujuan Penelitian
Untuk mendiskripsikan kebudayaan tidur di atas pasir dan manfaat bagi
hubungan interaksi sosial bagi masyarakat nelayan.
D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Dapat memperkaya materi akan keanekaragaman ilmu sejarah lokal.

2.

Manfaat Praktis
a.

Untuk mengetahui tentang kebiasaan tidur diatas pasir di Desa
Karangharjo.

b.


Untuk mengetahui bagaimana

proses berlangsungnya kebiasaan

tidur di atas pasir.

4

Dokumen yang terkait

ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 3 19

PENDAHULUAN ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 4 19

LANDASAN TEORI ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 2 19

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 3 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah T1 152012013 BAB II

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah T1 152012013 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah T1 152012013 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

0 0 5

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Obesitas pada Masyarakat Desa Sanoba Kecamatan Sanoba Kabupaten Nabire – Papua T1 BAB I

0 1 6