IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS) DI SMA N 1 SUKOHARJO.

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA N 1
Sukoharjo, April 2013

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH
(MPMBS) DI SMA N 1 SUKOHARJO
Sri Marsini, Sri Witurachmi, Elvia Ivada
Program studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: marsiny_siwi05@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA Negeri 1 Sukoharjo, faktor-faktor
pendukung dan penghambat pelaksanaan MPMBS, upaya yang dilakukan sekolah untuk
memaksimalkan faktor pendukung dan upaya untuk mengatasi faktor penghambat
pelaksanaan MPMBS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Sukoharjo. Sumber
data berasal dari informan, tempat atau lokasi, dokumen, dan arsip. Teknik pengumpulan data
adalah dengan wawancara, obervasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik
triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa fungsi dalam MPMBS telah digarap dengan

baik oleh sekolah meliputi manajemen kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, humas,
pendanaan, dan proses belajar mengajar.
ABSTRACT
There are three purposes of this research. First, to know how the School-Based
Quality Improvement Management (MPMBS) was being implemented in 1st Senior High
School of Sukoharjo (SMAN 1 Sukoharjo). Second, to understand what the supporting and
contrary factors of the MPMBS implementation were. Third, to know the actions taken by the
School to maximize the supporting factors and to avoid or delete the contrary ones. This is a
qualitative research with qualitative discription method. The subject of this research was
SMAN 1 Sukoharjo. The data sources which were used in this research are informan, place or
location, documentations, and archieves. Informations are gathered by interview, observation
and documentation. This study employed triangulation validity test while, interactive analysis
was used to do an analytical test. The results showed that some criterias, which are curriculum
management, student management, infrastructure, public relations, financing and the process
of teaching and learning, in MPMBS were already applied by school. As general, the
implementaton of MPMBS in SMAN 1 Sukoharjo was good.
Keywords: Quality, Education, School Based Management.

1


JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

Pendahuluan.

mengurus

Menurut Undang-Undang No. 20

kepentingan

setempat

menurut

masyarakat

prakarsa


sendiri

Tahun 2003 pendidikan adalah usaha

berdasarkan aspirasi masyarakat. Hal

sadar dan terencana untuk mewujudkan

tersebut

suasana belajar dan proses pembelajaran

Otonomi Daerah yang didasarkan pada

agar

aktif

asas desentralisasi dalam wujud otonomi


mengembangkan potensi dirinya untuk

luas, nyata, transparan, akuntabel, dan

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

bertanggung jawab. Kebijakan otonomi

pengendalian

daerah

peserta

didik

secara

diri,


kecerdasan

akhlak

kepribadian,
mulia,

serta

kemudian

ini

disebut

sebagai

mengakibatkan

banyak


perubahan, salah satunya adalah dalam

keterampilan yang diperlukan dirinya,

dunia

masyarakat,

daerah memberikan wewenang yang

bangsa

dan

negara.

pendidikan.

Pendidikan adalah hal yang penting bagi


seluas-luasnya

semua insan manusia. Seiring dengan

mengembangkan

perkembangan

wilayah

zaman

pendidikan

Adanya

pada

otonomi


daerah

untuk

pendidikan

pada

masing-masing

dengan

menjadi kebutuhan pokok. Pendidikan

meningkatkan

terus mengalami perkembangan yang

Pemerintah daerah diberikan kekuasaan


pesat seiring dengan kemajuan zaman di

dan

era globalisasi ini, yang menyebabkan

kebijakan-kebijakan

kepekaan masyarakat akan perkembangan

menyelesaikan permasalahan pendidikan

dalam dunia pendidikan semakin tinggi.

pada daerah masing-masing. Pemerintah

Indonesia

sebagai


negara

kualitas

wewenang

daerah

diberi

pendidikan.

untuk

membuat

yang

mampu


keleluasaan

berkembang, pernah dihadapkan pada

menyusun

permasalahan pendidikan yaitu tidak

tentang manajemen pendidikan yang akan

meratanya pendidikan di seluruh wilayah

dilaksanakan.

Indonesia.

Hal

tersebut

dikarenakan

rencana-rencana

untuk

Penyusunan

kebijakan

rencana

Pada tahun 1999 muncul kebijakan

daerah tidak sebebas-bebasnya dilakukan.

pemerintah,

Kabijakan

yang

Undang No. 22 Tahun 1999 tentang

mengacu

pada

pemberian kewenangan dan keleluasaan

nasional. Penyusunan kebijakan harus

kepada daerah untuk mengatur dan

mencerminkan

lahirnya

Undang-

2

dilakukan

dan

adanya kebijakan sentralisasi pendidikan.

yaitu

yang

strategis

dibuat
tujuan

kebutuhan

pemerintah

harus

tetap

pendidikan

masyarakat

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

akan pendidikan dan kemampuan masing-

berlangsung akan memiliki daya tarik jika

masing

mengelola

mempunyai kualitas dan kemampuan

desentralisasi

memberikan pelayanan yang baik. Hal

daerah

pendidikan.

dalam

Adanya

pendidikan diharapkan mampu mengatasi

tersebut

masalah tidak meratanya pendidikan di

masyarakat untuk menyekolahkan putra –

“Dalam

Indonesia.
penyelenggaraan

otonomi

realitas

pertimbangan

bagi

putri mereka.

pendidikan

Tuntutan masyarakat mendorong

program inti dari upaya pemberdayaan

sekolah

dan

peningkatan

menjadi

untuk

mampu

memberikan

kapasitas

pada

pelayanan yang maksimal. Kebijakan

upaya

untuk

otonomi daerah yang ada kini diturunkan

meningkatkan mutu pendidikan pada

menjadi kebijakan otonomi sekolah atau

semua

satuan

hakikatnya

juga

bentuk,

pendidikan.

jenjang,

dan

jenis

Komitmen/kepedulian

pendidikan.

merupakan

Otonomi

suatu

sekolah

kebijakan

yang

terhadap peningkatan mutu pendidikan

memberikan kekuasaan kepada sekolah

menjadi keharusan bagi setiap daerah di

untuk

seluruh Republik Indonesia, Oleh karena

sekolah

itu wajar bila desentralisasi dan otonomi

pendidikan

pemerintahan berikut penyelenggaraan

pelayanan yang baik bagi masyarakat.

otonomi pendidikan juga membawa misi

“Otonomi sekolah adalah kewenangan

dan tugas untuk meningkatkan mutu

sekolah untuk mengatur dan mengurus

pendidikan” (Marsus Suti, 2011:4).

kepentingan

Perkembangan yang pesat dalam
pendidikan

menyebabkan

semakin menyadari
pendidikan.

masyarakat

ini

dalam

mewujudkan

berkualitas

sekolah

dan

sesuai

perundangan-undangan
nasional

Pengambilan
partisipatif,

komponen

upaya

warga

pendidikan

juga

semua

yang

peraturan

akan pentingnya

Kesadaran

mengelola

yang

keputusan
yaitu

cara

berlaku.
bersifat

pengambilan

disebabkan karena kemajuan IPTEK yang

keputusan melalui penciptaan lingkungan

terus

mendorong

yang terbuka dan demokratis. Warga

masyarakat untuk mampu mengikutinya.

sekolah didorong untuk terlibat secara

Kualitas

langsung

berkembang

pelayanan

dan

dan

pengelolaan

dalam

proses

pengambilan

yang

dapat

berkontribusi

pendidikan yang baik sangat diharapkan

keputusan

oleh

terhadap pencapaian tujuan sekolah”,

masyarakat.

lembaga

proses

Sekolah
belajar

sebagai
mengajar

(Umiarso & Ghozali, 2010:47).

3

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

Otonomi sekolah memberikan

pendidikan secara efektif dan efisien

kekuasaan dan wewenang kepada sekolah

untuk melahirkan keunggulan akademis

untuk

dan ekstrakurikuler

membuat

kebijakan

dalam

pada peserta didik

manajemen sekolah. Kebijakan inilah

yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang

yang disebut dengan “School Based

pendidikan

Management” (SBM) atau Manajemen

pembelajaran tertentu” ( Marsus Suti,

Berbasis

Menurut

2011:2). Konsep manajemen sekolah

Chaprrian, J. (dalam Fattah, 2012:38),

yang bertujuan untuk meningkatkan mutu

“Manajemen berbasis sekolah sebagai

pendidikan ini selanjutnya dapat disebut

terjemahan

sebagai Manajemen Peningkatan Mutu

Sekolah

(MBS).

dari

School

Based

atau

menyelesaikan

Management, adalah suatu pendekatan

Berbasis

politik yang bertujuan untuk mendesain

“Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

ulang

Sekolah didefinisikan sebagai model

pengelolaan

sekolah

dengan

Sekolah

memberikan kekuasaan kepada kepala

manajemen

sekolah serta meningkatkan pertisipasi

fleksibilitas/keluwesan lebih besar kepada

masyarakat

sekolah untuk mengelola sumber daya

dalam

upaya

perbaikan

yang

(MPMBS).

kinerja sekolah yang mencakup guru,

sekolah,

siswa, kepala sekolah, orang tua siswa

meningkatkan partisipasi warga sekolah

dan masyarakat. Manajemen Berbasis

dan

Sekolah mengubah sistem pengambilan

kebutuhan mutu sekolah atau untuk

keputusan dengan memindahkan otoritas

mencapai tujuan mutu sekolah dalam

dalam

kerangka pendidkan nasional, sehingga

pengambilan

manajemen

ke

keputusan
setiap

dari
yang

dan

memberikan

mendorong

masyarakat

untuk

esensi

sekolah

memenuhi

MBS

=

berkepentingan di tingkat lokal (local

otonomi+ fleksibilitas+ partisipasi

untuk

Stake holders)”.

mencapai sasaran mutu sekolah ” (Rivai

Pengelolaan

sekolah

yang

dan Murni, 2010:163).

didasarkan pada kemampuan sekolah

Rivai dan Murni (2010:1430)

bertujuan untuk meningkatakan mutu

menyatakan

secara

Peningkatan

berkelanjutan

dalam

upaya

Mutu

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

adalah

“Mutu

pendidikan melalui

pendidikan

keunggulan

dalam

adalah

derajat

pengelolaan

(1)

tujuan

Manajemen

Berbasis

meningkatkan

Sekolah
mutu

kemandirian dan

inisiatif sekolah dalam mengelola dan

4

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

memberdayakan

sumber

daya

yang

tersebut telah diterapkan oleh banyak

tersedia, (2) meningkatkan kepedulian

sekolah di Indonesia. Kebijakan tersebut

warga sekolah dan masyarakat dalam

dirasa

menyelenggarakan pendidikan melalui

masalah tidak merata dan tidak adilnya

pengambilan

bersama,

pendidikan yang terjadi di Indonesia.

(3)meningkatkan tanggung jawab sekolah

Setiap sekolah dapat menggali potensi

kepada

dan

keputusan

orang tua,

masyarakat,

dan

mampu

untuk

menyelesaikan

mengembangkannya

untuk

pemerintah tentang mutu sekolahnya,

meningkatkan kualitas pendidikan. Pada

(4)meningkatkan kompetensi yang sehat

dasarnya ada prinsip yang melandasi

antar sekolah tentang mutu pendidikan

pelaksanaan

yang akan dicapai.

Mutu Berbasis Sekolah. Rivai dan Murni

MPMBS

menuntut

sekolah

(2010:1430),

Manajemen

Peningkatan

menyatakan

ada

lima

untuk mampu memberdayakan semua

prinsip utama pelaksanaan Manajemen

sumber daya yang dimiliki sekolah.

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah,

Sekolah

pendidikan

yaitu: (1) Fokus pada mutu, (2) Bottom-

terendah menjadi pusat pengembangan

up palaning and decision making, (3)

pendidikan.

Manajemen

sebagai

satuan

Manajemen

Peningkatan

yang

transparan,

Mutu Berbasis Sekolah sebagai wujud

Pemberdayaan

kebijakan desentralisasi dari pemerintah

Peningkatan mutu secara berkelanjutan.

pusat mendorong sekolah untuk lebih

Berdasarkan

mandiri. Kemampuan dan kreativitas

penulis

dalam

penelitian

mengelola

sekolah

menjadi

masyarakat,

(4)

tertarik

uraian
untuk

tentang

(5)

di

atas,

melakukan
pelaksanaan

perhatian

banyak

pihak.

Berbagai

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

kebijakan

yang

dibuat

sekolah

Sekolah. SMA Negeri 1 Sukoharjo

menentukan pada arah perkembangan

sebagai sekolah yang akan dijadikan

sekolah tersebut. Sekolah yang tidak

subyek penelitian. Hal ini dikarenakan

mampu

kemampuan

sekolah ini telah melaksanakan kebijakan

dalam mengelola sekolah akan tertinggal

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

dan kalah bersaing dengan sekolah lain.

Sekolah, didukung oleh pengamatan awal

memperlihatkan

Manajemen Peningkatan Mutu

yang

dilakukan

penulis

yang

Berbasis Sekolah adalah reformasi dalam

menunjukkan bahwa SMA Negeri 1

dunia pendidikan. Saat ini kebijakan

SUKOHARJO menjadi sekolah unggulan

5

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

di kabupaten Sukoharjo. Selain itu dari

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

hasil wawancara awal diperoleh informasi

Sekolah

bahwa

Sukoharjo,faktor-faktor

penghambat

pelaksanaan

Peningkatan

SMA

mempunyai

Negeri
standar

operasional

mutu

1

Sukoharjo

atau

yang

definisi

mendukung

Manajemen

Sukoharjo,

Rumusan masalah yang diambil
penelitian

ini

adalah

SMA

Negeri

1

Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1

pelaksanaan penelitian.

dalam

di

upaya

memaksimalkan

(1)

pelaksanaan

sekolah

untuk

faktor

pendukung

Manajemen

Peningkatan

Bagaimanakah implementasi Manajemen

Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah di

Sukoharjo,

SMA Negeri 1 Sukoharjo?, (2) Apakah

mengatasi

faktor-faktor

pelaksanaan

pendukung

pelaksanaan

upaya

sekolah

faktor
Manajemen

dalam

penghambat
Peningkatan

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1

Sekolah di SMA Negeri 1 Sukoharjo?, (3)

Sukoharjo.

Apakah

faktor-faktor

pelaksanaan

penghambat

Manajemen

Peningkatan

Metode Penelitian.

Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1
Sukoharjo?,

(4)

Bagimanakah

Penelitian ini dilaksanakan di

upaya

SMA N 1 Sukoharjo. Waktu pelaksanaan

sekolah untuk memaksimalkan faktor

dari bulan Oktober samapi Maret yang

pendukung

dimulai

pelaksanaan

Manajemen

dari

perencanaan

penelitian

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah di

samapi penyusunan laporan. Pendekatan

SMA

(5)

yang digunakan adalah kualitatif dengan

untuk

metode deskriptif kualitatif. Sumber data

penghambat

diperoleh dari informan, dokumen dan

Peningkatan

arsip serta tempat dan peristiwa. Pada

Mutu Berbasis Sekolah di SMA Negeri 1

penelitian ini teknik sampling yang

Sukoharjo?.

digunakan adalah purposive sampling

Negeri

1

Bagaimanakah

upaya

mengatasi

faktor

pelaksanaan

Sukoharjo?,
sekolah

Manajemen

Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk

mengetahui

(sesuai kriteria tertentu). Peneliti memilih

implementasi

informan

yang

dianggap

memiliki

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

pengetahuan yang mendalam tentang

sekolah di

permasalahan yang akan diteliti dan

faktor-faktor

SMA Negeri 1 Sukoharjo,
pendukung

pelaksanaan

dianggap mampu untuk memberikan

6

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

informasi yang relevan dan valid atas

sekolah yang meliputi kepala sekolah,

penelitian yang dilakukan, yaitu kepala

wakasek, guru, karyawan, orang tua

sekolah, wakasek kurikulum, wakasek

siswa, dan siswa. Pengelolaan kurikulum

kesiswaan, wakasek sarana dan prasarana,

di

wakasek humas, guru, dan karyawan.

dilaksanakan dengan baik. Kurikulum

Teknik

melalui

yang digunakan SMA N 1 Sukoharjo

wawancara, dokumentasi, dan observasi.

adalah KTSP. Penyusunan kurikulum di

Uji validitas yang digunakan adalah

SMA N 1 Sukoharjo berdasarkan pada

triangulasi

kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan

pengumpulan

metode.

sumber
Teknik

data

dan

triangulasi

analisis

N

1

Sukoharjo

telah

pada

sekolah, namun tetap sesuai dengan

penelitian ini dimulai dari reduksi data,

peraturan dari pusat. Kurikulum yang

kategorisasi

disusun mencakup struktur kurikulum

data,

data

SMA

sintesisasi,

dan

penyusunan hipotesis kerja.

yang digunakan, Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), Standar Kompetensi
Lulusan

Hasil dan Pembahasan.

(SKL),

kalender

akademik,

Fokus penelitian ini meliputi

program pengembangan diri, RPP. Ada

sosialisasi program, pihak yang terlibat,

beberapa perubahan yang dilakukan pada

manajemen

kurikulum yang digunakan, antara lain

kesiswaan,

kurikulum,
manajemen

manajemen
dan

jam pelajaran; adanya penilaian karakter

prasarana, manajemen humas, pendanaan,

dalam RPP; dan program unggulan

proses

sekolah (karawitan dan karya ilmiah

belajar

sarana

mengajar,

faktor

pendukung, faktor penghambat, upaya

remaja).

memaksimalkan faktor pendukung, serta
upaya

untuk

mengatasi

Pengelolaan kesiswaan di SMA

faktor

N 1 Sukoharjo telah berjalan dengan baik,

penghambat MPMBS.

mulai dari input, proses, dan output.

Hasil wawancara, dokumen yang
diperoleh

dan

observasi

didik baru di SMA N 1 Sukoharjo antara

menunjukkan bahwa sosialisasi program

lain dengan membuat beberapa kriteria

dan kebijakan sekolah dilakukan melalui

untuk

rapat.

dalam

beberapa tes masuk. Pengelolaan siswa

penyusunan kebijakan dan pelaksanaan

tidak sampai itu saja, tetapi sekolah terus

program sekolah adalah semua warga

berupaya untuk mengembangkan potensi

Pihak

kegiatan

Bentuk kebijakan penerimaan peserta

yang

terlibat

7

dapat

diterima

misalnya

ada

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

dan meningkatkan prestasi siswa melalui

rasa persaudaraan baik dengan siswa,

KBM dan kegiatan lainnya. Hasil dari

guru ataupun karyawan melalui kegiatan

pengelolaan yang baik dapat dilihat dari

seperti halal bihalal. Selain itu juga

prestasi dan output yang dihasilkan.

berupaya menampung aspirasi seluruh

Siswa SMA N 1 Sukoharjo banyak yang

warga sekolah kemudian disampaikan

mendapatkan penghargaan atas kejuaraan

pada suatu forum, misalnya dengan

yang diikuti pada bidangnya masing-

menyelenggarakan rapat komite.

masing. Output dari SMA N 1 Sukoharjo

Sumber pendanaan di SMA N 1

dapat dikatakan baik karena secara

Sukoharjo adalah dari pemerintah karena

kuantitas dan kualitas bagus. Kuantitas

di

dapat dilihat dari

pendidikan

lulusan siswa yang

Sukoharjo

terdapat

gratis.

kebijakan

Sekolah

tidak

mencapai 100% setiap tahun rata-rata

diperbolehkan memungut dana dari orang

80% diterima di PTN, secara kualitas

tua. Sumber dana tersebut berasal dari

dapat dilihat dari nilai rata-rata Ujian

APBN pusat, APBD provinsi, APBD

yang berada diatas 7,5.

kabupaten.

Kondisi sarana dan prasarana di

Pengelolaan

atau

pengalokasian dana tesebut disesuaikan

SMA N 1 Sukoharjo secara umum baik

dengan

dan memadai untuk kegiatan KBM dan

program akselerasi sekolah mendapat

kegiatan sekolah lainnya. Ketersediaan

dukungan dari orang tua siswa yang

sarana dan prasarana ini dapat membantu

tergabung dalam paguyuban orang tua

meningkatkan

siswa.

pelaksanaan

program

sekolah dalam upaya mencapai tujuan
sekolah. Ketersediaan ruang
laboratorium,

ruang

kesenian,

kepentingan

Pelaksanaan

seperti

sekolah.

kegiatan

Pada

belajar

mengajar di SMA N 1 Sukoharjo

UKS,

dilaksanakan

ditetapkan

kurikulum

perpustakaan, ruang multimedia, kamar

yang

mandi, kantin serta peralatan belajar di

pelaksanaan,

kelas mendukung kegiatan operasional

Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

sekolah.

telah

berdasarkan

materi

baik

pelajaran

jadwal
sesuai

Faktor pendukung pelaksanaan
SMA N 1 Sukoharjo berupaya

MPMBS di SMA N 1 Sukoharjo terdiri

meningkatkan

baik

dari (1) SDM yang dimiliki bagus

dengan pihak intern atau ekstern sekolah.

(jumlah yang memadai, guru mengajar

Secara intern sekolah berupaya memupuk

sesuai bidangnya, memiliki semangat,

untuk

hubungan

8

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

loyalitas dan etos kerja yang tinggi), (2)

wakil orang tua siswa kurang maksimal

Kondisi peserta didik yang bagus secara

karena orang tua siswa tidak ikut

kualitas dan kuantitas (sistem penerimaan

mendanai sekolah. Upaya yang dilakukan

peserta didik baru dan output yang

SMA N 1 Sukoharjo

dihasilkan), (3) Berbagai prestasi lomba

faktor penghambat pelaksanaan MPMBS

yang diraih siswa pada bidang masing-

adalah sekolah dapat mengajukan dana

masing, (4) Sarana dan prasarana yang

pengembangan untuk peningkatan mutu

memadai untuk KBM, (5) Mempunyai

dan perbaikan kepada pemerintah.

untuk mengatasi

program unggulan yaitu karawitan dan
karya ilmiah siswa, (6) Kepemimpinan

Simpulan dan Saran.

yang baik dari kepala sekolah. Upaya

Berdasarkan pembahasan dapat

yang dilakukan untuk memaksimalkan

ditarik

faktor pendukung MPMBS di SMA N 1

MPMBS di SMA N 1 Sukoharjo kurang

Sukoharjo adalah dengan peningkatan

maksimal tetapi dapat dikatakan baik.

mutu SDM melalui workshop, pelatihan,

Kurang maksimal karena komite sekolah

serta studi banding. Sedangkan untuk

sebagai pihak yang mewakili orang tua

sarana

yang

siswa kurang memberikan kontribusi

dilakukan untuk memberdayakan adalah

dalam menyusun kebijakan. Hal ini

dengan pemanfaatan secara tepat dan

disebabkan oleh adanya pendidikan gratis

pemeliharaan yang baik.

yang menjadikan sekolah tidak dapat

dan

prasarana

Kendala

upaya

dalam

pelaksanaan

simpulan

(1)

Pelaksanaan

menghimpun dana dari orang tua siswa

MPMBS di SMA N 1 Sukoharjo adalah

untuk

pendanaan

Adanya

Pelaksanaan MPMBS di SMA N 1

pendidikan gratis menjadikan sekolah

Sukoharjo dapat dinyatakan baik karena

kurang mendapat dukungan dana dari

berdasarkan hasil penelitian pengelolaan

orang tua, akibatnya tidak tersedia dana

aspek-aspek

yang

didesentarilasikan meliputi pengelolaan

yang

terbatas.

cukup

untuk

pengadaan

pemeliharaan

sarana

dan

dan

yang

Selain itu kegiatan yang bersifat untuk

prasarana, hubungan masyarakat,

serta

pengembangan mutu sekolah kurang

pembelajaran telah dilaksanakan dengan

maksimal.

juga

baik, (2) Pelaksanaan MPMBS di SMA N

menjadikan peran komite sekolah selaku

1 Sukoharjo didukung oleh (a) SDM yang

9

kesiswaan,

dapat

dan

gratis

kurikulum,

sekolah.

sarana

Pendidikan

prasarana.

pengembangan

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

dimiliki bagus; (b) Kondisi peserta didik

(MPMBS)

yang bagus secara kualitas dan kuantitas;

seluas-luasnya

(c) Berbagai prestasi lomba yang diraih

mengelola dan mengembangkan sekolah

siswa pada bidang masing-masing; (d)

sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan

Sarana dan prasarana yang memadai

masing-masing,

untuk KBM; (e) Mempunyai program

dibawah kendali pusat. Menurut Rivai

unggulan yaitu karawitan dan karya

dan Murni (2010) MPMBS mendorong

ilmiah siswa; (f) Kepemimpinan yang

sekolah untuk mengelola segala sumber

baik dari kepala sekolah, (3) Hambatan

daya

pelaksanaan MPMBS di SMA N 1

meningkatkan

Sukoharjo adalah karena pendanaan yang

masyarakat.

terbatas,

(4)

Upaya

memaksimalkan

faktor

untuk

memberikan
bagi

sekolah

tetapi

sekolah

kesempatan

dan

untuk

harus

tetap

mampu

untuk

partisipasi

pada

Penelitian ini juga memberikan

pendukung

implikasi

praktis

yaitu

pengelolaan

pelaksanaan MPMBS adalah dengan

sumber daya yang dimiliki sekolah

meningkatkan

melalui

dengan baik dapat meningkatkan mutu

workshop; pelatiah-pelatihan; seminar;

sekolah. Sekolah yang memiliki mutu

atau studi banding, sedangkan untuk

bagus

sarana

indikator

dan

dilakukan

mutu

SDM

prasarana
sekolah

pemanfaatan

upaya

adalah

secara

tepat

yang
dengan

dapat

dilihat

antara

dihasilkan

dari

lain

baik

beberapa

output

kualitas

yang

ataupun

dan

kuantitas; prestasi siswa dan sekolah;

pemeliharaan dengan baik atas sarana dan

SDM yang bagus. Pengelolaan sekolah

prasarana

yang

yang tersedia, (5)

Upaya

baik

perlu

didukung

oleh

sekolah untuk mengatasi hambatan yang

manajemen kurikulum yang bagus. Hal

ada adalah dengan mengajukan bantuan

ini dapat menjadi pertimbangan bagi

dana kepada pemerintah terkait agar

beberapa pihak (warga sekolah) untuk

pelaksanaan kegiatan operasional untuk

mampu

meningkatkan mutu dapat dilaksanakan

melaksanakan kebijakan sekolah. Bagi

secara maksimal.

kepala

Secara teoretis implikasi dari
penelitian

ini

adalah

mengembangkan

sekolah

digunakan

untuk

dan

diri

wakasek

dalam

dapat

mempertimbangkan

memberikan

dalam menyusun suatu kebijakan atau

gambaran yang jelas bahwa Manajemen

program sesuai dengan kebutuhan dan

Peningkatan

kepentingan sekolah. Bagi guru dapat

Mutu

Berbasis

Sekolah

10

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

digunakan

untuk

langkah-langkah

mempertimbangkan
dalam

mereka, misalnya tentang pelaksanaan

memberikan

ekstrakurikuler, tambahan jam pelajaran,

pengajaran dan bimbingan kepada siswa

atau

dengan

dan

Bekerjasama dengan pihak luar, misalnya

prasarana yang ada. Bagi siswa dapat

sanggar seni atau stasiun televisi untuk

digunakan untuk mendorong agar mampu

memaksimalkan

menggali

yang

sekolah karawitan agar dapat dikenal

dimiliki. Dengan demikian akan tercipta

publik baik secara nasional ataupun

suatu pengelolaan sumber daya yang baik

internasional. Selain itu untuk program

dalam upaya peningkatan mutu sekolah

unggulan Karya Ilmiah sekolah dapat

berdasarkan otonomi sekolah. Selain itu

bekerja sama dengan dosen dari luar

juga bisa menjadi pertimbangan bagi

untuk memberikan bimbingan, (2) Bagi

mahasiswa

bidang

Guru: semakin aktif dan bersemangat

pendidikan untuk memiliki wawasan

dalam melaksanakan tugas baik tugas

tentang kebijakan pengelolaan pendidikan

mengajar atau tugas administrasi serta

dengan otonomi sekolah yaitu MPMBS

Ikut

yang dapat diaplikasikan ketika bekerja

berkualitas

dalam lingkup dunia pendidikan.

diberikan kepada siswa, (3) Bagi Siswa:

memanfaatkan

segala

sarana

kemampuan

khususnya

Berdasarkan

dalam

kerja

OSIS;

program

mewujudkan
melalui

(c)

unggulan

sekolah

yang

bimbingan

yang

dan

(a) lebih aktif dalam mengikuti KBM di

implikasi yang dikemukakan di atas maka

kelas agar semakin paham tentang materi

dapat dirumuskan saran-saran, (1) Bagi

yang dipelajari dan kemampuan yang

Kepala

Mengadakan

dimiliki dapat digali secara maksimal; (b)

workshop-workshop bagi para guru untuk

memanfaatkan sarana dan prasaranya

peningkatan

wujud

yang disediakan sekolah dengan cara

pemberdayaan SDM selaku pendukung

aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah

pelaksanaan MPMBS di SMA N 1

misalnya

Sukoharjo, misalnya workshop tentang

demikian bakat yang dimiliki semakin

penulisan karya ilmiah dengan pembicara

terasah; (c) aktif dalam menyampaikan

dari lembaga penelitian; (b) Mengadakan

aspirasi yang dimiliki untuk memberikan

dialog interaktif baik dengan guru,

masukan pada sekolah melalui OSIS yang

karyawa, atau siswa untuk bertukar

kemudian disampaikan kepada kepala

pikiran dan menampung aspirasi dari

sekolah dan guru, (4) Bagi Orang Tua

sekolah:

mutu

simpulan

program

(a)

sebagai

11

ekstrakurikuler,

dengan

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

Siswa: hendaknya mengetahui bahwa

sehinngga

dalam

dan

terlaksananya program tersebut orang tua

meningkatkan prestasi siswa perlu adanya

perlu membuat kesepakan dengan sekolah

program-program pengembangan yang

untuk memberikan bantuan dana (iuran)

pelaksanaannya

yang sifatnya tidak memberatkan.

upaya

mengembangkan

membutuhkan

dana,

12

untuk

mendukung

JUPE UNS, Vol I No. I Hal 1 s/d 13
Sri Marsini_Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA
N 1 Sukoharjo, April 2013

Daftar Pustaka

Creating Conflicts in Regional

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur

Levels”. Journal of NTT Studies

Penelitian.Jakarta: PT Melton

Vol 1 No1: 17.

Putra.

Heyward, M., Cannon, R.A., & Sarjono.
(2011). “Implementing school-

Fattah, Nanang. 2012. Sistem Penjaminan
Mutu.Bandung: PT Rosdakarya

based

management

Indonesia ”.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi

RTI

in

Press

Penelitian Kualitatif. Bandung:

publication No. OP-0006-1109.

PT RemajaRosdakarya.

Research Triangle Park, NC:

Rivai, Veithzal dan Sylviana Murni.

RTI Press. Retrieved [date] from

2010. Education Management

http://www.rti.org/rtipress
Marsus Suti.2011. “Strategi Peningkatan

(Analisis Teori dan Praktik).

Jakarta: PT. Rajawali Grafindo

Mutu

Persada

Pendidikan”. Jurnal MEDTEK,

Umiarso

dan

Imam

Gojali.

2010.

di

Era

Otonomi

Volume 3, Nomor 2

Manajemen Mutu Sekolah Di

Sarjani, Bambang. 2007. Implementasi

Pendidikan.

Manajemen Peningkatan Mutu

Era

Otonomi

Yogyakarta: IRCiSoD.

Bebasis Sekolah di SMP N 1

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Temanggung.

Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Program Pasca Sarjana UNS.

Surakarta:

“The

Tim Dosen. 2012.Pedoman Penulisan

Implementation of School-Based

Skripsi FKIP UNS. Surakarta:

Management

UNS Press

Agustinus

Bandur.

2009.

in

Indonesia:

13