HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN CAKUPAN PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULELENG I.

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN CAKUPAN PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BULELENG I
Ni Nyoman Mestri Agustini1
Nunuk Suryani 2
Pancrasia Murdani 3
1

Mahasiswa Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS
2
Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS
3
Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS

ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan
dan dukungan keluarga dengan cakupan pelayanan antenatal ibu di wilayah
kerja Puskesmas Buleleng I. Penelitian observasional analitik ini

menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu
yang melahirkan pada tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Buleleng 1
sebanyak 83 responden. Pengambilan sampel dengan simple random
sampling, didapatkan 69 responden. Data yang terkumpul diolah secara
statistik analisis Regresi Logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat
hubungan tingkat pengetahuan dengan cakupan pelayanan antenatal dimana
ibu dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki kemungkinaan cakupan
pelayanan antenatal lengkap 9,250 kali lebih tinggi daripada ibu yang tingkat
pengetahuannya rendah (OR= 9,250; CI 95% 1,844 hingga 46,401). Ibu dengan
dukungan keluarga tinggi memiliki kemungkinan cakupan pelayanan
antenatal 8,571 kali lebih tinggi daripada ibu yang dukungan keluarganya
rendah (OR= 8,571; CI 95% 1,712 hingga 42,913). Secara keseluruhan variabel
tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga memberi pengaruh
terhadap cakupan pelayanan antenatal sebesar 33,5%. Berdasarkan temuan
ini disarankan agar promosi pelayanan antenatal lebih ditingkatkan, melalui
pemberian pendidikan kesehatan.
Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga, Cakupan pelayanan
antenatal

PENDAHULUAN

Pelayanan
kesehatan

paling buruk yang dapat terjadi pada
ibu

selama

seorang ibu hamil adalah kematian.

kehamilan merupakan hal penting bagi
ibu

hamil

maupun

bayi

Angka


yang

buruk

yang

kata lain, tingginya angka kematian ibu,

dapat

menunjukkan

terjadi pada seorang ibu hamil (DepKes

rendahnya

tingkat

kesehatan di daerah tersebut. Menurut


RI, 2001). Berbagai kondisi dapat terjadi

Survei Demografi Kesehatan Indonesia,

pada seorang ibu hamil. Adapun kondisi

AKI di Indonesia pada tahun 2007 adalah

67
mes3_dip@yahoo.co.id

(AKI)

tingkat kesehatan suatu daerah. Dengan

merupakan salah satu upaya pencegahan
kondisi

ibu


merupakan salah satu indikator dari

dikandungnya. Upaya pelayanan tersebut

terhadap

kematian

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
248 per 100.000 kelahiran hidup. Angka

merupakan upaya pencegahan kematian

ini sudah lebih rendah daripada survei

ibu hamil (DepKes RI, 2001).


sebelumnya

yaitu

100.000

Di Indonesia, unit penanggungjawab

kelahiran hidup pada tahun 2003, namun

penyelenggaraan upaya kesehatan untuk

masih merupakan yang tertinggi untuk di

jenjang

kawasan Asia Tenggara (Badan Pusat

Puskesmas. Pada saat ini puskesmas


Statistik, 2007). Kematian ibu hamil dan

telah

bersalin

dipengaruhi

pelosok

faktor

yaitu

pengetahuan,
ekonomi,

307

per


oleh

beberapa

pendidikan
sosial

geografi

dan

budaya,
dan

tingkat

didirikan

di


tanah

Keputusan

sosial

pertama

2004, disebutkan

lingkungan,

hampir
air.

Menteri

adalah


seluruh

Berdasarkan

Kesehatan
bahwa

Tahun

fungsi

dari

Puskesmas antara lain sebagai pusat

aksesabilitas ibu pada fasilitas kesehatan

penggerak

serta kebijakan makro dalam kualitas


kesehatan,

pelayanan kesehatan. Adapun penyebab

masyarakat

dan

dasar kematian ibu, dapat digunakan

kesehatan

strata

model 3 terlambat yang terdiri dari 1)

perorangan maupun masyarakat. Dalam

Terlambat

mengenal

bahaya

penyelenggaraan pelayanan kesehatan,

mengambil

keputusan

merujuk

fasilitas

kesehatan;

2)

dan
ke

terdapat

Terlambat

pembangunan
pusat

berwawasan

pemberdayaan
pusat

pelayanan

pertama

upaya

baik

kesehatan

wajib,

pengembangan dan laboratorium. Upaya

mencapai fasilitas pelayanan rujukan;

kesehatan

dan 3) Terlambat memperoleh pelayanan

bagian

adekuat di fasilitas rujukan. Berkaitan

(Depkes RI, 2004). Disini terlihat bahwa

dengan

pemerintah

model

terdapat

3 terlambat

perbedaan

masing-masing

tersebut,

distribusi

faktor

dari

ibu

dari

dan

anak

upaya

merupakan

kesehatan

menaruh

wajib

perhatian

yang

besar terhadap kesehatan ibu. Selain di

penyebab

Puskesmas,

pelayanan

antenatal

juga

kematian ibu. Perdarahan merupakan

bisa didapatkan di rumah sakit baik

penyebab

pemerintah

kematian

tertinggi,

yaitu

maupun

swasta,

klinik

sebanyak 28%. Persentase tertinggi kedua

bersalin, dokter praktek swasta maupun

disebabkan

bidan

oleh

sebanyak

24%.

eklampsia,
Sebab-sebab

yaitu
lainnya

praktek

demikian,

swasta.

Puskesmas

Meskipun
berkewajiban

antara lain infeksi, abortus, partus lama,

melakukan

emboli,

pelaksanaan pelayanan antenatal yang

serta

persalinan.

komplikasi

Dengan

pasca

memperhatikan

pencatatan

semua

terjadi di wilayahnya.

ketiga faktor tersebut, maka berbagai

Dalam pelayanan kesehatan ibu dan

upaya pencegahan terjadinya kematian

anak,

pada

Penyediaan

yang diberikan kepada ibu selama masa

pelayanan antenatal care yang memadai

kehamilannya dengan tujuan memantau

ibu

dilakukan.

68

mencakup

pelayanan

antenatal

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
kemajuan kehamilan untuk memastikan

cakupan pelayanan antenatal, antara lain

kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

pengetahuan

sejak awal kahamilan hingga persalinan.

ekonomi,

Pelayanan

antenatal

kondisi

diketahui

resiko

sehingga ibu

maka
dan

hamil

dapat

komplikasi

dapat

pendidikan,

keterjangkauan
ibu,

kesehatan

diarahkan

ibu,

status

pelayanan,

ketersediaan

pelayanan

(Murniati, 2007, Suwignyo,

2004, Simanjuntak, 2002).

untuk melakukan rujukan ke rumah sakit

Meskipun

(Depkes RI, 2001).

pengaruh

kondisi

ibu

memiliki peranan yang penting bagi

Puskesmas Buleleng I merupakan

pemilihan pelayanan kesehatan, dalam

Puskesmas yang terletak di Kabupaten

hal ini cakupan pelayanan antenatal,

Buleleng

Propinsi

pengaruh dari kondisi keluarga juga

cakupan

wilayah

Bali

dan

sebanyak

memiliki
desa.

memiliki

peranan

Berdasarkan data tahun 2010, jumlah

penting.

Budaya

penduduk yang berada di wilayah kerja

menganut

sistem

Puskesmas Buleleng I adalah sebanyak

garis keturunan mengikuti garis laki-laki.

55.053 jiwa yang terdiri dari 27.414 laki-

Budaya tersebut juga menuntut seorang

laki dan 27.639 perempuan. Puskesmas

istri untuk berada di dalam keluarga

Buleleng 1 melingkupi 16 kelurahan,

pihak

yaitu kelurahan Sari Mekar, Beratan,

mempengaruhi berbagai aspek dalam

Liligundi, Paket Agung, Banjar Tegal,

kehidupan

banyuasri, Kaliuntu, Kampung Anyar,

terkecuali

dalam

aspek

pelayanan

Kampung

Baru,

kesehatan.

Dalam

mencari

pelayanan

Kampung Kajanan, Banjar Bali, Banjar

kesehatan

seorang

Jawa, Astina, Kendran, dan Kampung

sebuah keluarga, peranan keluarga dalam

Singaraja. Dalam pelaksanaan pelayanan

hal ini keluarga pihak laki-laki memiliki

antenatal, ditemukan bahwa pencapaian

pengaruh yang besar.

Bugis,

16

Kampung

cakupan sasaran pelayanan antenatal

yang

tidak

kalah

masyarakat

Bali

patrilineal,

laki-laki.

dimana

Budaya

masyarakat

ibu

tersebut

Bali,

tidak

hamil

dalam

Berdasarkan uraian tersebut di atas,

(K1) pada tahun 2010 hanya mencapai

maka

92,79%, padahal target cakupan adalah

mengenai hubungan tingkat pengetahuan

100%.

sasaran

ibu hamil dan dukungan keluarga dengan

pelayanan antenatal (K4) dengan target

cakupan pelayanan antenatal pada ibu

95%

hamil

Begitu

hanya

cakupan

pula

cakupan

mencapai
ini,

92,12%.

terdapat

Dari

beberapa

85%,

yaitu

kelurahan

di

perlu

daerah

untuk

kerja

diteliti

Puskesmas

Buleleng I.

kelurahan dengan sasaran K4 kurang
dari

dirasa

Penelitian

ini

bertujuan

Beratan,

menganalisis

(1)

hubungan

Liligundi, Paket Agung dan Kampung

pengetahuan

ibu

dengan

Singaraja. Berbagai hal mempengaruhi

pelayanan

69

antenatal,

(2)

untuk
tingkat
cakupan

hubungan

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
dukungan

keluarga

dengan

cakupan

suportif seperti dukungan emosional,

pelayanan antenatal.

instrumental, informatif dan penghargaan.

Kajian Pustaka
Pelayanan

antenatal

pelayanan

kesehatan

Hipotesis Penelitian

merupakan
yang

diberikan

1. Terdapat

hubungan

kepada ibu selama masa kehamilannya

pengetahuan

sesuai

pelayanan antenatal.

dengan

standar

pelayanan

antara

dengan

tingkat
cakupan

antenatal yang mencakup anamnesis,

2. Terdapat hubungan antara dukungan

pemeriksaan fisik umum dan kebidanan,

keluarga dengan cakupan pelayanan

pemeriksaan laboratorium atas indikasi

antenatal.

tertentu serta indikasi dasar dan khusus.
Selain

itu,

aspek

yang

hubungan

antara

tingkat

yaitu

pengetahuan dan dukungan keluarga

penyuluhan, KIE (komunikasi, informasi

dengan cakupan pelayanan antenatal

dan edukasi), motivasi ibu hamil dan

ibu

rujukan

(Depkes

Buleleng I.

asuhan

antenatal

RI,

lain

3. Terdapat

2010).

adalah

Tujuan

di

wilayah

kerja

Puskesmas

memantau

kemajuan kehamilan untuk memastikan

METODE PENELITIAN

kesehatan ibu dan tumbuh kembang

Penelitian

bayi.

dengan

Pengetahuan (knowledge) merupakan

ini

metode

observasional

merupakan

penelitian

penelitian

kuantitatif

analitik

dengan

hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

pendekatan studi potong lintang (Cross

melakukan penginderaan terhadap suatu

Sectional)

objek

sampel dari populasi dalam satu waktu.

tertentu.

Menurut

fungsinya

pengetahuan merupakan dorongan dasar
untuk

ingin

tahu,

untuk

yaitu

mencuplik

sebuah

Penelitian dilakukan di wilayah kerja

mencari

Puskesmas

Buleleng

I,

Kabupaten

penalaran, dan untuk mengorganisasikan

Buleleng, Bali. Populasi dalam penelitian

pengalamannya.

ini adalah ibu yang melahirkan pada

Pengertian
Undang-undang

keluarga

Buleleng I yang berjumlah 1218 orang.

adalah unit terkecil dari masyarakat yang

Populasi terjangkau dalam penelitian ini

terdiri dari suami istri atau suami istri

berjumlah

dan anaknya, atau ayah dengan anaknya,

penelitian ini diambil dengan teknik

atau ibu dengan anaknya.

random sampling, dengan perhitungan

sosial

10

tahun

tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas

1992

Dukungan

no.

menurut

keluarga

dapat

jumlah

83

sampel

orang.

menggunakan

berupa dukungan internal dan eksternal.

yang

Keluarga memiliki berbagai dukungan

Michael (Sugiyono, 2011).

70

Sampel

dikemukakan

oleh

dalam

rumus

Issac

dan

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
variabel cakupan pelayanan antenatal
adalah didasarkan pada catatan yang
terdapat pada buku menuju sehat ibu.
Sebelum digunakan, instrumen tes
pengetahuan dan kuesioner dukungan
keluarga dilakukan uji coba terlebih
dahulu. Uji coba instrument dilakukan
untuk
mengetahui
validitas
dan
reliabilitasnya.
Untuk mengetahui hubungan tingkat

Ibu di wilayah kerja Puskesmas Buleleng I
Berjumlah 1218 orang

Kelurahan Beratan, Liligundi, Paket Agung dan Kampung
Singaraja Populasi terjangkau berjumlah 83 orang
random sampling

Sampel berjumlah 69 orang

pendidikan ibu hamil dan suami dengan
cakupan
dikaji

Tingkat
Pengetahuan
Ibu

Dukungan
keluarga

pelayanan

melalui

statistik

Cakupan
Pelayanan
Antenatal

antenatal,

maka

analisis data. Analisis

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah analisis regresi
logistik ganda.
HASIL

Pengumpulan data

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
Deskripsi Data Penelitian
Uji Statistik

Data

pengetahuan

responden

dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu

Kesimpulan

pengetahuan rendah dan pengetahuan
tinggi. Distribusi responden berdasarkan

Gambar 1. Kerangka Penelitian

tingkat

pengetahuan

dijelaskan

pada

tabel di bawah ini

Variabel dalam penelitian ini ada 2,
yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini

Tabel

adalah

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

pengetahuan

pelayanan

antenatal

ibu

mengenai

dan

dukungan

1.

Pengetahuan

tinggi dan rendah. Sedangkan variabel
terikat

cakupan

responden

Tingkat

keluarga yang dikategorikan menjadi

adalah

Distribusi

pelayanan

antenatal yang dikategorikan menjadi

Frekuensi

Persentase

Rendah

31

44.9

Tinggi

38

55.1

Total

69

100.0

yang

memiliki

mengenai

pelayanan

lengkap dan tidak lengkap.
Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan
instrument
tes
pengetahuan untuk variabel tingkat
pengetahuan ibu dan kuesioner untuk
variabel dukungan keluarga. Untuk

Responden
pengetahuan

antenatal rendah sebanyak 31 responden
(44,9%) dan responden yang memiliki

71

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
pengetahuan

mengenai

pelayanan

Tabel
3.
Distribusi
Responden
Berdasarkan Cakupan Pelayanan

antenatal tinggi sebanyak 38 responden
(55,1%).
Data

dukungan

Cakupan
Pelayanan
Antenatal

keluarga

Frekuensi

Persentase

Tidak lengkap

12

17.4

Lengkap

57

82.6

Total

69

100.0

dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu
dukungan keluarga rendah dan dukungan
keluarga

tinggi.

berdasarkan

Distribusi

responden

dukungan

keluarga

Antenatal

dijelaskan pada tabel di bawah ini

Hasil Pengujian Hipotesis
Analisis

Tabel

2.

Distribusi

Responden

dimaksudkan

Berdasarkan Tingkat Dukungan Keluarga
Tingkat Dukungan
Keluarga

dalam

penelitian

untuk

hubungan

tingkat

dukungan

keluarga

ini

mengetahui

pengetahuan
dengan

dan

cakupan

Frekuensi

Persentase

pelayanan antenatal. Berdasarkan hasil

Rendah

35

50.7

uji regresi logistik diketahui terdapat

Tinggi

34

49.3

hubungan yang bermakna antara variabel

Total

69

100.0

tingkat pengetahuan ibu dan dukungan

Responden yang memiliki dukungan

keluarga

dengan

cakupan

antenatal

seperti

terlihat

Tabel

(50,7%) dan responden yang memiliki

4.

dukungan keluarga tinggi sebanyak 34

Logistik

responden (49,3%).

Pengetahuan

Variabel

dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu

Hasil

Ganda
dan

OR

pelayanan antenatal lengkap

tidak

lengkap.

Responden

Analisis

Regresi

Hubungan

antara

Dukungan

Confidence

si (p)

Interval 95%

memiliki cakupan pelayanan antenatal
Pengetahua

6,96

dan responden yang memiliki cakupan

n Ibu

8

pelayanan

antenatal

Dukungan

6,36

sebanyak

12

Keluarga

3

Distribusi

responden

(17,4%).

responden

Batas

Batas

Bawa

Atas

h

lengkap sebanyak 57 responden (82,6%)

lengkap

Keluarga

Signifikan

yang

tidak

tabel

dengan Cakupan Pelayanan Antenatal

Data cakupan pelayanan antenatal

dan

pada

dibawah ini.

keluarga rendah sebanyak 35 responden

cakupan

pelayanan

N Observasi

berdasarkan

Nagelkerker R

tabel berikut

72

2

1,315

36,94
0

0,030

1,195

33,88
4

= 69

-2 log likelihood

dukungan keluarga dapat dilihat pada

0,023

= 48,181
= 33,5%

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
a. Terdapat

hubungan

pengetahuan

antara

dengan

tingkat

tinggi mempunyai kemungkinan memiliki
cakupan pelayanan antenatal 6,968 kali
lebih tinggi daripada ibu yang tingkat
pengetahuannya
rendah.
Hubungan
tersebut secara statistik signifikan (p =
0,023; OR = 6,968; CI 95% = 1,315 hingga
36,940).
b. Terdapat hubungan antara dukungan

cakupan

pelayanan antenatal
Hubungan
pengetahuan
pelayanan

antara
ibu

tingkat

dengan

cakupan

dapat

dijelaskan

antenatal

pada gambar berikut.

keluarga dengan cakupan pelayanan
antenatal

100
80
60
40
20
0

Hubungan

Tingkat
Pengetahuan
Ibu Rendah

Gambar

4.6

Cakupan ANC
Lengkap

dapat dilihat pada gambar berikut.

Antenatal

menunjukkan

adanya

di

cakupan

Cakupan ANC
Lengkap

DukunganDukungan
KeluargaKeluarga
Rendah Tinggi

atas,

antenatal

Cakupan ANC Tidak
Lengkap

kecenderungan

bahwa ibu yang tingkat pengetahuannya

Gambar

4.7

tinggi

Keluarga

dengan

tentang

pelayanan

100
80
60
40
20
0

Tingkat

Pengetahuan dengan Cakupan Pelayanan

gambar

keluarga

dengan

Hubungan

Berdasarkan

dukungan

Cakupan ANC
Tidak Lengkap

pelayanan

antenatal,

Hubungan
Cakupan

Pelayanan

gambar

di

Antenatal

cenderung memiliki cakupan pelayanan

Berdasarkan

antenatal yang lengkap dari pada ibu
yang pengetahuannya rendah. Hal ini

menunjukkan

terlihat bahwa ibu yang pengetahuannya

bahwa

rendah,

sebanyak

memiliki

keluarga

tinggi,

cakupan

pelayanan antenatal lengkap

cakupan

pelayanan

67,74%

Dukungan

ibu

adanya
yang

atas,

kecenderungan

memiliki

dukungan

cenderung

memiliki

antenatal

yang

dan 32.26% memiliki cakupan pelayanan

lengkap dari pada ibu yang dukungan

antenatal tidak lengkap, sedangkan pada

keluarganya

ibu dengan tingkat pengetahuan tinggi,

bahwa ibu yang dukungan keluarganya

sebanyak

rendah,

sebanyak

pelayanan antenatal lengkap dan 5,26%

cakupan

pelayanan antenatal lengkap

memiliki cakupan pelayanan antenatal

dan 28,57% memiliki cakupan pelayanan

tidak lengkap.

antenatal tidak lengkap, sedangkan pada

Berdasarkan hasil uji regresi logistik
diketahui bahwa nilai OR didapatkan
sebesar 6,968. Hal ini berarti bahwa ibu
yang mempunyai tingkat pengetahuan

ibu dengan dukungan keluarga tinggi,

94,74%

memiliki

cakupan

sebanya

rendah.

94,12%

Hal

ini

71,43%

memiliki

terlihat

memiliki

cakupan

pelayanan antenatal lengkap dan 5,26%

73

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
memiliki cakupan pelayanan antenatal

keluarga memberi pengaruh terhadap

tidak lengkap.

cakupan

pelayanan

antenatal

sebesar

Berdasarkan hasil uji regresi logistic

33,5%, sedangkan pengaruh faktor lain

seperti terlihat pada tabel 4 diketahui

yang tidak diteliti dalam penelitian ini

bahwa nilai signifikansi p= 0,030 atau

sebesar 66,5%.

lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat

Berdasarkan nilai OR pada masing-

disimpulkan bahwa ada hubungan yang

masing variabel penelitian hasil analisis

bermakna

regresi logistik berganda tersebut dapat

dengan

antara

dukungan

cakupan

keluarga

pelayanan antenatal.

dijelaskan

tentang

pengaruh

masing-

Berdasarkan nilai OR yaitu 6,363 berarti

masing

untuk

pelayanan antenatal. Ibu yang memiliki

ibu

yang

memiliki

dukungan

variabel

keluarga tinggi memiliki kemungkinan

tingkat

cakupan

pelayanan

pelayanan antenatal lengkap

terhadap

pengetahuan

cakupan

tinggi

tentang

antenatal

memiliki

6,363 kali lebih besar dari pada ibu

kemungkinan

dengan dukungan keluarga rendah (p =

antenatal lengkap 6,968 kali lebih besar

0,030; OR = 6,363; CI 95% = 1,195 hingga

dari

33,884).

pengetahuan rendah. Hubungan tersebut

c. Terdapat

ibu

dengan

tingkat

secara statistic signifikan (p = 0,023; OR

pengetahuan dan dukungan keluarga

= 6,968; CI 95% = 1,315 hingga 36,940).

dengan cakupan pelayanan antenatal

Untuk variabel dukungan keluarga, ibu

ibu

yang memiliki dukungan keluarga tinggi

wilayah

antara

pada

pelayanan

tingkat

di

hubungan

cakupan

kerja

Puskesmas

Buleleng I

memiliki

Berdasarkan

hasil

regresi

logistik

kemungkinan

cakupan

pelayanan antenatal lengkap 6,363 kali

berganda pada tabel 4 untuk mengetahui

lebih

hubungan

antara

dan

dukungan keluarga rendah. Hubungan

dukungan

keluarga

secara

simultan

tersebut secara statistic signifikan (p =

pelayanan

antenatal

0,030; OR = 6,363; CI 95% = 1,195 hingga

dengan

cakupan

pengetahuan

dapat dijelaskan bahwa ada hubungan

pada

ibu

dengan

Berdasarkan hasil uji Hosmer and

dan

dukungan

Lemeshow didapatkan nilai signifikansi

cakupan

pelayanan

sebesar 0,609 atau lebih besar dari α 0,05

antenatal di wilayah kerja Puskesmas

hal ini dapat disimpulkan bahwa model

Buleleng 1. Berdasarkan nilai koefisien

persamaan regresi logistik berganda yang

determinan atau Nagelkerger R Square

dibuat

diketahui sebesar 0,335, hal ini dapat

diinterpretasikan. Berdasarkan tabel 4.10

dijelaskan

tersebut

keluarga

antenatal

dari

33,884).

yang signifikan pengetahuan ibu tentang
pelayanan

besar

dengan

bahwa

pengaruh

variabel

tingkat pengetahuan ibu dan dukungan

layak

juga

atau

dapat

fit

dan

dibuat

persamaan regresi sebagai berikut

74

dapat

model

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Log

Hubungan

= a + b1X1 + b2X2

ibu

dan

X2

Pengetahuan

dengan Cakupan Pelayanan Antenatal

Dengan ketentuan bahwa X1 adalah
pengetahuan

Tingkat

Berdasarkan

adalah

hasil

uji

hipotesis

dukungan keluarga, maka berdasarkan

dengan uji regresi logistik, ditemukan

tabel tersebut dapat dibuat persamaan

bahwa

regresi sebagai berikut:

signifikan antara tingkat pengetahuan

Log = 0,108 + 6,968 X1 + 6,363 X2

dengan cakupan pelayanan antenatal,

Berdasarkan

persamaan

terdaapt

dengan

jika

memiliki

ibu

yang

dimana p < 0,05 (p = 0,023). Dimana ibu

tersebut,

maka dapat dibuat suatu analisa bahwa
keadaan

hubungan

mempunyai

tingkat

pengetahuan

kemungkinan

tinggi
cakupan

pengetahuan tinggi (1) dan dukungan

pelayanan antenatal lengkap 9 kali lebih

keluarga

dapat

besar dari pada ibu dengan tingkat

memiliki

pengetahuan rendah (OR = 6,968; CI 95%

sebesar

1,315 hingga 36,940) Temuan penelitian

13,439 kali lebih besar daripada ibu yang

ini sesuai dengan tinjauan teoritik, yaitu

tingkat

tingkat

tinggi

dimungkinkan
cakupan

(1),

ibu

maka

tersebut

pelayanan

antenatal

pengetahuannya

rendah

dan

pengetahuan

pelayanan

dukungan keluarga rendah.

ibu

antenatal

mengenai
menentukan

cakupan pelayanan antenatal.
Pembahasan

Pengetahuan (knowledge) merupakan
mendukung

hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

hipotesis bahwa tingkat pengetahuan

melakukan penginderaan terhadap suatu

dan

objek

Hasil

penelitian

dukungan

ini

keluarga

memiliki

tertentu.

Penginderaan

terjadi

hubungan yang secara statistic signifikan

melalui panca indera manusia. Sebagian

dengan cakupan pelayanan antenatal.

besar pengetahuan manusia diperoleh

Temuan adanya hubungan antara tingkat

melalui mata dan telinga. Pengetahuan

pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang

dan

dukungan

keluarga

dengan cakupan pelayanan antenatal di

sangat

dalam penelitian ini konsisten dengan

tindakan

hasil sejumlah penelitian lain.

pengalaman

82,6%,

untuk

seseorang.
dan

terbentuknya

Karena

penelitian

itu

dari

ternyata

perilaku yang didasari oleh pengetahuan

Dari penelitian ini juga menunjukkan
cakupan

penting

pelayanan

antenatal

sebesar

akan lebih langgeng daripada perilaku

sedangkan

target

cakupan

yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmojo, 2005).

pelayanan antenatal adalah sebesar 95%.
ini,

Pelayanan ibu selama kehamilan atau

pencapaian cakupan pelayanan antenatal

pelayanan antenatal merupakan suatu

masih di bawah target program.

upaya untuk menjaga kesehatan ibu dan

Jadi,

berdasarkan

penelitian

bayi

75

dalam

kandungannya

sehingga

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
dapat mencegah terjadinya kematian ibu

kehamilannya dan berusaha agar ia dan

hamil.

bayinya

(DepKes

RI,

2001)

Pelayanan

sehat

dan

selamat

sewaktu

penelitian

tersebut

antenatal ini semakin dirasa penting

melahirkan.

mengingat tingkat kematian ibu hamil di

juga

Indonesia masih tergolong tinggi. Secara

dilakukan

umum penyebab dasar kematian ibu

menemukan

dikenal adanya berbagai keterlambatan,

merupakan

yaitu terlambat mengenal bahaya dan

memiliki

mengambil

ke

pemanfaatan pelayanan antenatal oleh

fasilitas kesehatan, terlambat mencapai

ibu hamil. Penelitian yang dilakukan oleh

fasilitas

Mullany

keputusan

pelayanan

terlambat

merujuk

rujukan

memperoleh

dan

Hasil

didukung

oleh

oleh

penelitian

Sadik

yang

(1996)

bahwa

yang

pengetahuan

salah satu variabel
hubungan

dan

dengan

Beckerand

yang

derajat

(2007)

juga

pelayanan

menemukan bahwa tingkat pelayanan

adekuat di fasilitas rujukan. Berbagai

antenatal paling tinggi didapatkan pada

keterlambatan tersebut terkait dengan

kelompok

beberapa

mendapatkan pendidikan kesehatan.

hal

yang

mempengaruhi

ibu

dan

suami

yang

pelayanan antenatal yang diperoleh ibu

Hubungan Dukungan Keluarga dengan

selama kehamilannya. Berbagai hal dapat

Cakupan Pelayanan Antenatal

mempengaruhi

rendahnya

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan

cakupan pelayanan antenatal di suatu

uji regresi logistik, ditemukan bahwa

daerah.

terdaapt

kejadian

Permasalahan

yang

sering

hubungan

yang

signifikan

muncul yang mengakibatkan rendahnya

antara

cakupan pelayanan antenatal antara lain

cakupan pelayanan antenatal, dimana p

pendidikan ibu, pengetahuan ibu, status

< 0,05 (p = 0,030). Dimana ibu dengan

sosial ekonomi keluarga, keterjangkauan

tingkat

pelayanan, kondisi ibu dan ketersediaan

memiliki

pelayanan kesehatan.

pelayanan antenatal lengkap 6,363 kali

Menurut Murniati (2007), terdapat
kecenderungan
dengan

dukungan

dukungan

keluarga

keluarga

kemungkinan

dengan

tinggi
cakupan

lebih besar dari pada ibu dengan tingkat

tingkat

pengetahuan

dukungan keluarga rendah (OR = 6,363;

pemanfaatan

pelayanan

CI 95% 1,195 hingga 33,884) Temuan

yang

penelitian ini sesuai dengan tinjauan

antenatal

teoritik, yaitu dukungan keluarga dalam

antenatal,

dimana

memannfaatkan

ibu

pelayanan

cenderung adalah ibu yang memiliki

pelayanan

pengetahuan

cakupan pelayanan antenatal.

pelayanan

yang

mengenai

Keluarga merupakan unit terkecil

Pengetahuan ini akan mambawa ibu

dari masyarakat yang terdiri dari suami

untuk berpikir dan berusaha supaya ia

istri atau suami istri dan anaknya, atau

sehat

ayah dengan anaknya, atau ibu dengan

ada

itu

menentukan

sendiri.

(tidak

antenatal

baik

antenatal

keluhan)

dalam

76

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
anaknya yang bersepakat untuk saling

bahwa

mengatur diri sehingga memungkinkan

berhubungan

berbagai

dalam

pelayanan ANC pada ibu hamil adalah

keluarga diselenggarakan secara efektif

pola panutan, jumlah anggota keluarga,

dan efisien (UU no. 10 tahun 1992).

peran orang tua/mertua, peran suami

Secara teoritis terdapat berbagai fungsi

dan

keluarga, antara lain fungsi keagamaan,

tersebut

budaya,

melindungi,

keluarga terhadap seorang ibu. Hasil

reproduksi, sosialisasi dan pendidikan,

penelitian lain yang juga sejalan dengan

ekonomi dan pembinaan lingkungan. (PP

hasil

no.

didapatkan

tugas yang terdapat

cinta

21

tahun

terlaksananya
maka

kasih,

1994)

Dengan

fungsi-fungsi

tersebut,

terwujudlah

keluarga

beberapa

dengan

peran

mencakup

penelitian
oleh

merupakan

bahwa

satu

memberikan

pelayanan antenatal.

Dukungan

derajat

yang

(1996),

dukungan

salah

mempengaruhi

dukungan

adalah

Sadik

sejahtera dengan anggota yang saling
dukungan.

Faktor-faktor

dari

ini

yang

pemilihan

saudara.

menyatakan

yang

faktor

faktor

yang
sosial
yang

pemanfaatan

keluarga merupakan hal penting dalam
terwujudnya hal yang positif. Dukungan

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan

keluarga memandang bahwa orang yang

Dukungan Keluarga dengan Cakupan

bersifat

Pelayanan Antenatal

mendukung

selalu

siap

memberikan pertolongan dan bantuan

Sinergis dengan hipotesis pertama dan

jika

kedua

diperlukan.

maupun

Baik

keluarga

keluarga

besar

inti

berfungsi

mengenai

antenatal

serta

anggotanya,

keluarga

dengan

emosional,

dalam

bentuk

hubungan

dukungan

cakupan

pelayanan

informative

antenatal, didaptakan bahwa terdapat

maupun penghargaan (Friedman, 2003).

hubungan yang signifikan antara tingkat

Dalam mewujudkan perilaku positif di

pengetahuan

bidang kesehatan, salah satunya akses

dengan cakupan pelayanan antenatal.

terhadap

kesehatan,

Secara

memegang

semakin tinggi tingkat pengetahuan dan

dukungan

instrumenal,

tingkat

pengetahuan dengan cakupan pelayanan

sebagai sistem pendukung bagi anggota–
baik

hubungan

pelayanan
keluarga

ini

peranan yang sangat penting.
Hasil

penelitian

ini

dan

simultan,

dukungan

didapatkan

keluarga

bahwa

dukungan keluarga, maka kemungkinan
yang

cakupan pelayanan antenatal lengkap

mununjukkan bahwa dukungan keluarga

sebesar 33,5% (Nagelkerger R Square =

berhubungan dengan cakupan pelayanan

33,5%).

antenatal sejalan dengan hasil penelitian

dengan hasil penelitian yang dilakukan

yang dilakukan oleh Suwignyo (2004).

oleh Sadik (1996), mengenai faktor-faktor

Dalam hasil penelitiannya, disebutkan

yang

77

Hasli

penelitian

mempengaruhi

ini

sejalan

derajat

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
pemanfaatan pelayanan antenatal. Dalam

pelayanan antenatal selama kehamilan

hasil penelitiannya disebutkan bahwa

bagi ibu dan bayinya; (2) Bagi ibu,

pengetahuan ibu dan dukungan sosial

diharapkan agar lebih memperhatikan

keluarga

pemeriksaan

merupakan

memiliki

faktor

pengaruh

yang

terhadap

dan bayinya sehingga bayi lahir sehat
dan

KESIMPULAN

ibu

selamat;

selanjutnya
hasil

selama

kehamilan guna menjaga kondisi ibu

pemanfaatan pelayanan antenatal.

Berdasarkan

yang dilakukan

penelitian

dan

(3)

hendaknya

Bagi

peneliti

mengadakan

penelitian yang lebih cermat terhadap

pembahasan di atas, dapat disimpulkan

faktor-faktor

bahwa (1) Ada hubungan positif yang

cakupan pelayanan antenatal terlepas

signifikan antara tingkat pengetahuan

dari faktor tingkat pengetahuan ibu dan

ibu

dukungan keluarga agar mendapatkan

dengan

antenatal.

cakupan

Semakin

pelayanan

tinggi

tingkat

yang

mempengaruhi

hasil yang objektif dan menyeluruh.

pengetahuan ibu, maka semakin tinggi
cakupan pelayanan antenatal; (2) Ada

DAFTAR PUSTAKA

hubungan positif yang signifikan antara

Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Asihani D. 2010. Hubungan antara
Persepsi dan Sikap Ibu Hamil tentang
Antenatal Care dengan Kunjungan
Pemeriksaan Kehamilan di Rumah
Bersalin Permata Bunda Sragen.
Tesis. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Azwar. 2007. Sikap Manusia. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. 2007. Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia,
Available
at:
www.datastatistikindonesia.com. Diakses 30 Juni 2011.
Beatrice N, Gervais B dan Jeannie L.
providing Information on Pregnancy
Complications
during
Antenatal
Visits: Unmet Educational Needs in
Sub-Saharan Africa. Oxford Journal
Health Policy and Planning 2009;24:
367-76
DepKes RI. 2001. Standar Pelayanan
Kebidanan. Jakarta: DepKes RI.
__________. 2004. Keputusan Menteri
Kesehatan Repiblik Indonesia tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Depkes RI,

dukungan

keluarga

dengan

cakupan

pelayanan

antenatal.

Semakin

dukungan

keluarga,

maka

tinggi

semakin

tinggi cakupan pelayanan antenatal; (3)
Ada hubungan positif yang signifikan
antara tingkat pengetahuan ibu dan
dukungan

keluarga

pelayanan

antenatal.

dengan

cakupan

Semakin

tinggi

tingkat pengetahuan ibu dan dukungan
keluarga, maka semakin tinggi cakupan
pelayanan antenatal.

SARAN-SARAN
Berdasarkan

temuan

penelitian

ini

disarankan sebagai berikut (1) Bagi
tenaga kesehatan diharapkan agar lebih
meningkatkan
antenatal,

promosi
melalui

pelayanan
pemberian

pendidikan kesehatan dalam bentuk
penyuluhan

mengenai

pentingnya

78

Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
Vol 1, No 1, 2013 (hal 67-79)
http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Sumatera
Utara
Tahun
2002.
Available
at:
http://152.118.80.2/opac/themes/lib
ri2/detail.jsp?id=73382&lokasi
=lokal. Diakses: 1 Juli 2011
Sugiarto A. 2003. Pengaruh Tingkat
Pendidikan Ibu Hamil terhadap
Pemilihan Penolong Persalinan. Tesis.
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sugiyono.
2011.
Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suwignyo. 2004. Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Keputusan Ibu
hamil Memilih Pelayanan antenatal
Care di Poliklinik Kebidanan dan
Penyakit Kandungan Rumah sakit
Umum Daerah Kota Semarang.
Available
at:
http://eprints.undip.ac.id/5299/.
Diakses: 1 Juli 2011.

__________. 2010. Pedoman Pemantauan
Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS-KIA). Jakarta: DepKes RI.
Friedman M M. 2003. Keperawatan
Keluarga Teori dan Praktek. Jakarta:
EGC. : Jakarta.
Jhonson
R
dan
Leny
R.
2010.
Keperawatan Keluarga. Bantul: Nuha
Medika.
Kuntjoro Z S. 2002. Dukungan Sosial
pada Lansia. Available at: www.epsikologi.com. Diakses 20 Oktober
2011.
Manju R, Sekhar B dan Steve H.
Differential in the Quality of
Antenatal Care in India. International
Journal for Quality in Health Care
2008 Vol. 20 Number 1: 62-71
Mullany B C dan Beckerand M J H 2007.
The impact of Including Husband in
Antenatal Health Education Services
on Maternal Health Practices in
Urban
Nepal:
Result
from
Randomized Controlled Trial. Oxford
Journal 2007 Vol. 22 No. 2: 166-76.
Murniati.
2007. Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Pemanfaatan
Pelayanan Antenatal oleh Ibu Hamil
di Kabupaten Aceh Tenggara. Tesis.
Universitas Sumatera Utara.
Murti B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel
untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif
di
Bidang
Kesehatan
(Cetakan Kedua). Yogyakarta: Gadjah
mada University Press.
Notoatmodjo S. 2005. Konsep Perilaku
Kesehatan Buku Promosi Kesehatan
Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 21 tahun 1994. Avaliable at:
www.hukumonline.com
Sadik D M. 1996. Kajian tentang Faktorfaktor yang Mempengaruhi Derajat
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal di
Kec. Gunung Sugih Kab. Lampung
Tengah.
Available
at:
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/the
mes/libri2/ detail.jsp?id=80700
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses
Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Simanjuntak T. 2002. Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Kunjungan
Antenatal di Kota Medan Propinsi

79

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL, TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN JARAK LAYANAN KESEHATAN DENGAN CAKUPAN PELAYANAN ANTENATAL

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MULTIGRAVIDA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Multigravida Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL MULTIGRAVIDA DENGAN KEPATUHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Multigravida Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Multigravida Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 4 10

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Multigravida Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 6 6

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENDERITA TUBERCULOSIS DAN DUKUNGAN KELUARGA Hubungan Antara Pengetahuan Penderita Tuberculosis Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Di Wilayah Kerja Puskesmas Jekulo Kabupaten Kudus.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BEKERJA, JAM KERJA IBU DAN DUKUNGAN TEMPAT KERJA DENGAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja, Jam Kerja Ibu Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BEKERJA, JAM KERJA IBU DAN DUKUNGAN TEMPAT KERJA DENGAN KEBERHASILAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Bekerja, Jam Kerja Ibu Dan Dukungan Tempat Kerja Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas B

0 1 16

HUbungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Antenatal Terhadap Kunjungan Antenatal Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawang Barat.

0 3 121

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN PELAYANAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL MASYARAKAT SAMIN.

0 0 13