PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIC PADA PENGRAJIN BATIK Pengaruh Core Stability Exercise Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Myogenic Pada Pengrajin Batik Tradisional PT. Danar Hadi Surakarta.

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENURUNAN
NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIC PADA PENGRAJIN BATIK
TRADISIONAL PT. DANAR HADI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN AKHIR DALAM
MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI

Diajukan Oleh:
DIASNOPTA PRATAMA
J120131023

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ABSTRAK

PROGRAM STUDI S I FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Skripsi, Juni 2015

DIASNOPTA PRATAMA
PENGARUH CORE STABILY EXERCISE TERHADAP PENGURANGAN
NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGRAJIN BATIK TRADISIONAL
PT. DANAR HADI SURAKARTA
5 Bab, 84 halaman, 11 tabel, 2 gambar, 4 bagan
(Dibimbing Oleh: Totok Budi. S, SST.Ft, M.Ph dan Umi Budi.R,S.Fis.,M.Sc)
Latar belakang: Kondisi kerja memaksa pekerja selalu berada pada sikap dan posisi
kerja yang tidak alamiah yang berlangsung lama dan menetap statis yang dapat
memicu terjadinya berbagai keluhan pada pembatik salah satunya adalah nyeri
punggung bawah (NPB). Nyeri punggung bawah myogenic adalah nyeri punggung
bawah yang disebabkan oleh gangguan atau kelainan musculoskeletal disertai
gangguan neurologi antara vertebra thorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul
atau anus
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh core stability exercise terhadap pengurangan
nyeri punggung bawah pada pengrajin batik tradisional PT. Danar Hadi Surakarta.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan pre test dan
post test with control group design. Sampel penelitian berjumlah 30 responden. Alat

ukur menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Teknik analisis data menggunakan
uji Paired Sample T-Test dan Independent Sample T-Test.
Hasil: Terdapat perbedaan antara nilai pre test dan post test pada kelompok
perlakuan, dengan p = 0,0001. Terdapat perbedaan antara nilai pre test dan post test
pada kelompok kontrol, dengan p = 0,0001. Ada perbedaan pengaruh Core Stability
Exercise terhadap penurunan nyeri punggung bawah myogenic kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Ada perbedaan pengaruh core stability exercise terhadap penurunan
nyeri punggung bawah myogenic kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Kata Kunci: Core Stability Exercise, Nyeri Punggung Bawah

ABSTRACT

S1 PHYSICAL THERAPY STUDY PROGRAM
HEALTH FACULTY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
Thesis, June, 2015

DIASNOPTA PRATAMA
EFFECT OF CORE STABILY EXERCISE ON THE REDUCTION LOWER

BACK PAIN IN TRADITIONAL BATIK CRAFTSMEN PT. HADI DANAR
SURAKARTA
5 chapter, 84 pages, 11 tables, 2 images, 4 charts
(Guided By: Totok Budi, S, SST.Ft, M.Ph and Umi Budi.R, S.Fis., M.Sc)
Background: The working conditions are forcing workers always work on the
attitudes and positions that are not natural long-lasting and permanent static that can
trigger a variety of complaints on pembatik one of which is Lower Back Pain (LBP).
Lower back pain myogenic is lower back pain caused by disorders or musculoskeletal
disorders accompanied by neurological disorders between vertebrae thoraces 12 to
the bottom of the hip or anus
Objective: To determine the effect of the reduction of core stability exercise lower
back pain in traditional batik craftsmen PT. Dana Hadi Surakarta.
Methods: This study is a Quasi Experimental study with pre-test and post-test with
control group design. These samples included 30 respondents. Measuring tools using
Visual Analog Scale (VAS). Analysis using Paired Sample T-Test and Independent
Sample T-Test.
Results: There is a difference between the value of pre-test and post-test in the
experimental group, with p = 0.0001. There is a difference between the value of pretest and post-test in the control group, with p = 0.0001. There are differences in the
effect of core stability exercise for lower back pain myogenic reduction in the
treatment group and the control group.

Conclusions: There are differences in the influence of core stability exercises to
decrease low back pain myogenic treatment group and the control group.
Keywords: Core Stability Exercise, Lower Back Pain

Pendahuluan

Di kota solo terdapat banyak sekali sentra-sentra industry pengrajin batik yang
sudah sangat terkenal di Indonesia, salah satu nya yaitu PT. Danar Hadi Surakarta
yang sekarang berlokasi di Pabelan kota Surakarta. PT. Danar Hadi Surakarta ini
memiliki sekitar 100 orang pembatik. Jenis batik yang diproduksi oleh PT. Danar
Hadi Surakarta ini yaitu batik tulis. Proses kerja pada pembuatan batik di PT. Danar
Hadi Surakarta terdiri dari tahap ngemplong, nyorek, mbathik, nembok, medel,
ngerok, mbironi, menyoga dan mbolorot. Bahan bahan yang di perlukan untuk proses
pembuatan batik ini yaitu kain mori, canting, gawang, bandul, malam, wajan, kompor
kecil, saringan malam (Anin, 2013). Berdasarkan pengamatan di lokasi industri
beberapa tahapan proses produksi batik yang jenis pekerjaannya memerlukan sikap
kerja yang tidak nyaman secara ergonomis namun harus tetap dilakukan seperti apa
adanya, misalnya pada proses membatik. Pembatik di PT. Danar Hadi Surakarta
biasanya bekerja duduk di atas sebuah dingklik dengan sikap tubuh pengrajin
membungkuk menyesuaikan dengan bahan/alat yang dikerjakan. Posisi lutut (kaki)

pembatik ditekuk dan kadang lurus ke depan selama kurang lebih 8,5 jam dalam satu
hari. Dimulai dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 17.00 sore. Mereka hanya
diberi waktu untuk beristirahat selama 30 menit.Kondisi kerja seperti ini memaksa
pekerja selalu berada pada sikap dan posisi kerja yang tidak alamiah yang
berlangsung lama dan menetap statis yang dapat memicu terjadinya berbagai keluhan
pada pembatik salah satunya adalah nyeri punggung bawah (NPB). Nyeri Punggung
Bawah Myogenic adalah nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh gangguan atau
kelainan musculoskeletal disertai gangguan neurologi antara vertebra thorakal 12
sampai dengan bagian bawah pinggul atau anus (Paliyama, 2003).
Berdasarkan hasil survey pendahuluan dengan menggunakan kuisioner
Nordic body map yang dilakukan oleh peneliti di PT Danar Hadi Surakarta di
dapatkan 30 pembatik mengalami nyeri punggung bawah. Para pembatik di PT Danar
Hadi Surakarta yang mengalami keluhan nyeri punggung bawah ini biasanya

mengatasi nyeri punggung bawah nya hanya dengan diberikan minyak urut saja. Hal
ini antara lain dikarenakan masih sedikitnya informasi dan data-data mengenai model
latihan yang sesuai dengan tipe pekerjaan. Dalam dunia kesehatan (medis) khususnya
fisioterapi dikenal beberapa bentuk latihan khusus yang ditujukan untuk mengatasi
keluhan nyeri punggung bawah salah satu nya adalah core stability exercise. Core
stability merupakan kemampuan untuk mengontrol posisi dan gerak dari trunk sampai

pelvic yang digunakan untuk melakukan gerakan secara optimal dalam proses
perpindahan, kontrol tekanan dan gerakan saat aktivitas. Aktifitasnya akan membantu
memelihara postur dengan baik dalam melakukan gerakan. Core juga menjadi dasar
untuk semua gerakan pada anggota gerak atas maupun bawah yang dapat dilakukan
dengan efisien (Irfan, 2010). Core stability exercise digunakan dalam penelitian ini
dengan alasan lebih murah, mudah dilakukan, praktis dan dapat dijadikan sebagai
home edukasi.
Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah ingin mengetahui Core Stability
Terhadap Nyeri Punggung Bawah Myogenic Pengrajin Batik Tradisional PT Danar
Hadi Surakarta.
Metode
Penelitian ini telah dilakukan di PT. Danar Hadi Surakarta pada tanggal
18 maret–13 April 2015. Metode penelitian ini menggunakan quasi experimental,
dengan design pre test and post test control groups design. Sampel dalam penelitian
ini berjumlah 30 orang.

Hasil dan Pembahasan

1.


Karakteristik Responden
a. Distribusi subyek berdasarkan usia

Karakteristik demografi responden berdasarkan usia dipaparkan dalam
Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden
(Tahun)
45-59 (Midle Age)
60-70 (Elderly)
Jumlah

Kelompok Perlakuan
Frequensi
Persentase
4
27%
11
73%

15
100%

KelompokKontrol
Frequensi
Persentase
6
9
15

40%
60%
100%

Sumber : Hasil Olahan Data, 2015.
Berdasarkan Tabel 1.1 jumlah responden terbanyak pada kelompok
perlakuan pada usia 60-70 tahun yaitu sebanyak 11 orang (73%) dan paling
sedikit pada usia 45-59 tahun yaitu sebanyak 4 orang (27%), sedangkan pada
kelompok control jumlah responden terbanyak pada usia 60-70 tahun sebanyak
9 orang (60%) dan paling sedikit pada usia 45-59 tahun sebanyak 6 orang

(40%).
b. Distribusi subyek penelitian berdasarkan masa kerja

Karakteristik demografi responden berdasarkan masa kerja dipaparkan
dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja
Responden
(Tahun)
5-6
7-8
9-10
Jumlah

Kelompok Perlakuan

Kelompok Kontrol

Frequensi


Presentase

Frequensi

Persentase

2
6
7
15

13 %
40 %
47 %
100 %

3
4
8
15


20 %
27 %
53 %
100 %

Sumber : Hasil Olahan Data, 2015.
Berdasarkan Tabel 1.2 jumlah responden terbanyak pada kelompok
perlakuan yaitu pada masa kerja 9-10 tahun sebanyak 7 responden (47%)dan

paling sedikit yaitu pada masa kerja 5-6 tahun sebanyak 2 responden (13%),
sedangkan pada kelompok kontrol jumlah responden terbanyak yaitu pada
masa kerja 9-10 tahun sebanyak 8 responden (53%) dan paling sedikit yaitu
pada masa kerja 5-6 tahun sebanyak 3 responden (20%).
c. Tingkat Nyeri Punggung Bawah

Hasil penelitian pengukuran nyeri punggung bawah dengan VAS
dipaparkan dalam tabel dibawah ini.
1) Tingkat Nyeri Punggung Bawah dengan VAS (Visual Analoque Scale) pada
Kelompok Perlakuan.
Hasil pengukuran tingkat nyeri punggung bawah dengan VAS
(Visual Analoque Scale) pre test dan post test pada kelompok perlakuan
disajikan pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Hasil Pengukuran Nyeri VAS Pre Test dan Post Test
Perlakuan pada Kelompok Perlakuan
Pre Test
Interval Data Nyeri

Post Test

Frekuensi

Persentase

Frekuensi

Persentase

0.40

-

1.74

-

0

12

80%

1.75

-

3.09

-

0

3

20%

3.10

-

4.44

-

0

-

0

4.45

-

5.79

-

0

-

0

5.80

-

7.14

-

0

-

0

7.15

-

8.50

15

100%

-

0

15

100%

15

100%

Total

Sumber : Hasil Olahan Data, 2015.
Berdasarkan tabel 1.3 diketahui tingkat nyeri pre test paling banyak
antara 7,15 - 8,50 yaitu sebanyak 15 orang (100%), sedangkan post test
paling banyak antara 0,40 - 1,74 yaitu sebanyak 12 orang (80%).

2) Tingkat Nyeri Punggung Bawah dengan VAS pada Kelompok Kontrol
Hasil pengukuran tingkat nyeri punggung bawah dengan VAS
(Visual Analoque Scale) pre test dan post testpada kelompok kontrol
disajikan pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Hasil Pengukuran Nyeri VAS Pre Test dan Post Test Perlakuan pada
Kelompok Kontrol
Pre Test
Interval Data Nyeri

Post Test

Frekuensi

Persentase

Frekuensi

Persentase

7.30

-

7.51

1

7%

3

20%

7.52

-

7.73

1

7%

2

13%

7.74

-

7.95

2

13%

5

33%

7.96

-

8.17

2

13%

3

20%

8.18

-

8.39

5

33%

2

13%

8.40

-

8.61

4

27%

0

0

15

100%

15

100%

Total

Sumber : Hasil Olahan Data, 2015.
Berdasarkan tabel 1.4 diketahui tingkat nyeri pre testpaling banyak
antara 8,18-8,39 yaitu sebanyak 5 orang (33%), sedangkan post test paling
banyak antara 7,74-7,95 yaitu sebanyak 5 orang (33%).
d. Analisis Deskriptif Kelompok perlakuan

Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif kelompok perlakuan yang
akan digambarkan pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5 Analisis Deskriptif Kelompok Perlakuan
Minimal
Maximum
Mean
Std. Deviation

Pre
7,5
8,5
8,113
0, 3204

Post
0,4
2,5
1,293
0,6170

Selisih
7,1
6
6,82

Sumber : Hasil Olahan Data, 2015
Dari tabel diatas terlihat perbedaan mean pre test dan post test.Mean
pada pre test kelompok perlakuan yaitu sebesar 8,113 sedangkan mean pada
post test nya yaitu sebesar 1,293. Selisih mean antara pre dan post test yaitu
sebesar 6,82.
e. Analisis Deskriptif Kelompok Kontrol

Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif kelompok kontrol yang akan
digambarkan pada Tabel 1.6.
Tabel 1.6 Analisis Deskriptif Kelompok Kontrol
Min
Max
Mean
Std. Deviation

Pre
7,7
8,6
8,160
0,2971

Post
7,3
8,2
7,800
0,2952

Selisih
0,4
0,4
0,36

Sumber : Hasil Olahan Data, 2015
Dari tabel diatas terlihat perbedaan mean pre test dan post test . Mean
pada pre test kelompok kontrol yaitu sebesar 8,160 sedangkan mean pada post
test nya yaitu sebesar 7,800. Selisih mean antara pre dan post test yaitu sebesar
0,36.

2. Analisa Data
a. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data
Berdasarkan Uji normalitas data dengan menggunakan metode
Shapiro-wilk test pada sebelum dan setelah nyeri diperoleh hasil
perhitungan seperti dalam Tabel 1.7.
Tabel 1.7 Uji Shapiro-Wilk
Kelompok
Pre Nyeri
Post Nyeri

P
0.165
0.141

Perlakuan
Kesimpulan
Normal
Normal

Sumber : Hasil Olahan Data, 2015.

P
0.280
0.251

Kontrol
Kesimpulan
Normal
Normal

Berdasarkan hasil Uji Shapiro-Wilk pada tabel 1.7 diketahui bahwa
data dari kelompok perlakuan sebelum perlakuan berdistribusi normal
(P>0.05) dan setelah perlakuan berdistribusi normal (P>0.05). sedangkan
data dari kelompok kontrol sebelum kontrol berdistribusi normal (P>0.05)
dan setelah kontrol berdistribusi

normal (P>0.05).Uji homogenitas

dihitung melalui Levene’s Test of Homogeneity untuk menguji setiap group
(kategori) variabel memiliki variance yang sama. Hasil uji homogenitas
disajikan pada tabel 1.8.
Tabel 1.8 Hasil Uji Homogenitas
F

Df

Sig.

Kesimpulan

3,969

28

0,056

Homogen

Sumber : Hasil Olahan Data, 2015.
Tabel 1.8 diatas menunjukkan data berasal dari variance yang sama
atau data berdistribusi homogen, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya
signifikansi >0,05.
b. Uji Perbedaan Pre dan Post test Pada Kelompok Perlakuan
Tabel 1.9 Uji Paired Sample T-Test
KelompokPerlakuan

Mean

Nilai Pre Test

8,113

Nilai Post Test

1,293

thitung

Sig.

Keputusan

-44,720

0,0001

Ho ditolak

Sumber : Hasil Olahan Data, 2015.
Tabel 1.9 di atas memperlihatkan bahwa pada kelompok perlakuan
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,0001, nilai ini

Dokumen yang terkait

PENGARUH CORE STABILITY DAN WILLIAM EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KULI Pengaruh Core Stability Dan William Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Kuli Panggul Beras Di Daerah Jati Kurung Kabupaten Karanganyar.

0 2 13

PENGARUH CORE STABILITY DAN WILLIAM EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KULI Pengaruh Core Stability Dan William Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Kuli Panggul Beras Di Daerah Jati Kurung Kabupaten Karanganyar.

0 2 13

PENGARUH PEMBERIAN KINESIO TAPING DAN CORE STABILITY EXERCISETERHADAP PENURUNAN NYERI PADA LOW BACK PAIN MYOGENIC PETANI Pengaruh Pemberian Kinesio Taping Dan Core Stability Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Pada Low Back Pain Myogenic Petani.

1 10 18

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENGURANGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIC Pengaruh Core Stability Exercise Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Myogenic Pada Pengrajin Batik Tradisional PT. Danar Hadi Surakarta.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Core Stability Exercise Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Myogenic Pada Pengrajin Batik Tradisional PT. Danar Hadi Surakarta.

0 2 5

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS Pengaruh Core Stability Exercise Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Osteoarthritis.

0 2 15

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS Pengaruh Core Stability Exercise Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Osteoarthritis.

0 1 9

PERBANDINGAN CORE STABILITY EXERCISE DAN ELECTRICAL MYOSTIMULATION TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KLUB PESEPEDA CINET Perbandingan Core Stability Exercise Dan Electrical Myostimulation Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Klub Pesep

0 1 17

PERBANDINGAN CORE STABILITY EXERCISE DAN ELECTRICAL MYOSTIMULATION TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KLUB PESEPEDA CINET Perbandingan Core Stability Exercise Dan Electrical Myostimulation Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Klub Pesep

0 4 11

Perbedaan Pengaruh Core Stability Exercise Dan Mc Kenzie Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Pada Nyeri Punggung Bawah Pada Petani - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 15