HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi Dengan Kejadian Kekambuhan Hipertensi Lansia Di Desa Mancasan Wilayah Kerja Puskesmas I Baki Sukoharjo.
0
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN
TENTANG DIET HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN
KEKAMBUHAN HIPERTENSI LANSIA DI DESA MANCASAN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS I BAKI SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
RISANTI ASTIKA PUTRI
J 210100009
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jln. A. Yani, Tromol pos 1 Pabelan, Kartasura Telp.(0271) 717417 Surakarta
57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertandatangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :
Pembimbing I
Nama : H.M. Abi Muhlisin, SKM., M.Kep
Pembimbing II
Nama : Fahrun Nur Rosyid, S.Kep.,Ns., M.Kep
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama
:
RISANTI ASTIKA PUTRI
NIM
:
J 210100009
Fakultas
:
Ilmu Kesehatan
Program Studi
:
S1 Keperawatan
Judul Skripsi
:
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan
Tentang Diet Hipertensi Dengan Kejadian
Kekambuhan Hipertensi Lansia Di Desa
Mancasan Wilayah Kerja Puskesmas I Baki
Sukoharjo
Naskah artikel tersebut layak dan dapat di setujui untuk di publikasikan. Demikian
persetujuan ini dibuat, semoga dapat di pergunakan seperlunya.
Surakarta, 18 Maret 2015
Pembimbing I
H.M. Abi Muhlisin, SKM., M.Kep
Pembimbing II
Fahrun Nur Rosyid, S.Kep.,Ns., M.Kep
1
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Risanti Astika Putri
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET
HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN HIPERTENSI
LANSIA DI DESA MANCASAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS I
BAKI SUKOHARJO
Risanti Astika Putri*, Fahrun Nur Rosyid**,Abi Muhlisin**
*Mahasiswa S-1 Keperawatan FIK UMS
** Staff pengajar FIK UMS
** Staff pengajar FIK UMS
Abstrak
Angka kejadian hipertensi di Desa Mancasan Baki Sukoharjo masih tinggi,
dimana dari 158 anggota posyandu lansia, 82 dengan hipertensi. Dari 82 lansia
hipertensi 35 mengalami kekambuhan setidaknya 5-7 kali. Kekambuhan hipertensi
sebagai akibat kurangnya pengetahuan lansia tentang diet hipertensi yang
berpengaruh rendahnya perilaku menjalankan diet hipertensi secara ketat. Tujuan
penelitian adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang diet
hipertensi dengan kejadian kekambuhan hipertensi lansia di Desa Mancasan Wilayah
Kerja Puskesmas I Baki Sukoharjo. Metode penelitian adalah deskriptif koreleatif
dengan rancangan crossectional. Sampel penelitian adalah semua anggota posyandu
lansia desa Desa Mancasan yang mengalami hipertensi dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan total sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner
pengetahuan dan data catatan kesehatan tekanan darah anggota posyandu lansia dari
kader posyandu. Alat analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian
diketahui 18 responden (22%) dengan pengetahuan baik, 42 responden (51,2%)
dengan pengetahuan cukup, dan 22 responden (26,8%) dengan pengetahuan kurang.
Frekuensi kekambuhan hipertensi diketahui 23 responden (28%) kategori sering, 35
responden (42,7%) kadang-kadang dan 24 responden (29,3%) jarang mengalami
kekambuhan hipertensi. Hasil uji korelasi Chi Square diperoleh nilai 2 =12,861 pvalue = 0,01, sehingga disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan lansia tentang
diet hipertensi dengan kejadian kekambuhan di Desa Mancasan wilayah kerja
Puskesmas I Baki Sukoharjo. Kesimpulan penelitian bahwa kejadian kekambuhan
hipertensi lansia sebagai akibat masih kurangnya pengetahuan tentang diet
hipertensi, sehingga mempengaruhi perilaku dalam diet hipertensi. Perlu kiranya
adanya peningkatan pengetahuan dan dukungan sosial dalam meningkatkan diet
hipertensi.
Kata kunci: Pengetahuan, Kekambuhan Hipertensi, Lanjut usia
2
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Risanti Astika Putri
THE CORRELATION BETWEEN HYPERTENSION DIET KNOWLEDGE
LEVEL WITH RECURRENCE HYPERTENSION IN MANCASAN VILLAGE
OF PUSKESMAS I BAKI SUKOHARJO
By : Risanti Astika Putri
Abstract
Hypertension recurrence in village Mancasan Baki Sukoharjo is still high, whom
158 members of elderly posyandu, 82 members with hypertension. From 82 elderly,
35 the other recurrence hypertension between 5-7 times. The recurrence of
hypertension was influenced by lack of knowledge of hypertension diet and influence
to poor behavior hypertension diet. Research purposes is to know correlation
between hypertension diet knowledge level with recurrence hypertension in
Mancasan Village of Puskesmas I of Baki Sukoharjo. This study uses an analytical
cross sectional study design sample research is all of members elderly posyandu who
hypertension. Taking sample was using total sampling. Instrument research was
using questionnaire and data of health blood pressure. Analysis data was use chi
square test. Based on research that 18 respondents (22%) with good knowledge, 42
respondents(51,2%) fair, and 22 respondents (26,8%) with poor. frequency of
Recurrence Hypertension that 23 respondents (28%) rapid, 35 respondents (42,7%)
rarely and 24 respondents (29,3%) seldom. Based of chi square test with 2
= 12,861 p-value 0.01, It concluded there was a correlation between hypertension
diet knowledge level with recurrence hypertension in Mancasan village of
Puskesmas I of Baki Sukoharjo. Conclusion this research that recurrence
hypertension of elderly was caused elderly with lack hypertension diet, so it was
influence to hypertension diet behavior. Its need to increase knowledge and social
support to diet hypertension compliance
Keyword: Knowledge, Recurrence Hypertension, Elderly
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan masalah
utama dalam kesehatan masyarakat,
yang umumnya dialami oleh lansia.
Penyakit ini tidak menampakkan gejala
tetapi begitu penyakit ini diderita, maka
tekanan darah pasien harus dipantau
dengan rutin. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi tekanan darah yang naik
dan akan menimbulkan gejala yang
berkelanjutan seperti penyakit jantung
koroner, stroke (Yogiantoro, 2006).
Menurut data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2012
dilaporkan jumlah penderita hipertensi
ditemukan sebanyak 17.920 penderita
diseluruh Kabupaten Sukoharjo dan
pada tahun 2013 menunjukkan 19.920
penderita
hipertensi
di
seluruh
Kabupaten
Sukoharjo,
kemudian
berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Sukoharjo bahwa angka hipertensi di
Puskesmas Baki pada tahun 2013 yaitu
sebesar 1147 kasus (Dinkes Sukoharjo,
2013).
Di Wilayah desa Mancasan
keseluruhan lansianya sebanyak 219
lansia dan yang mengalami hipertensi
sebanyak 82 orang lansia yang terdaftar
di
posyandu
Desa
Mancasan.
3
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan pada bulan September 2014
didapatkan data dari salah satu posyandu
lansia Desa Mancasan yaitu ada sekitar
18 orang, kemudian dari 18 orang yang
memeriksakan diri rutin ke posyandu
lansia tersebut ada 14 orang yang
mengalami kekambuhan hipertensi.
Berdasarkan data yang di dapatkan
dari salah satu posyandu lansia di Desa
Mancasan yang mempunyai jumlah
lansia terbanyak yaitu tekanan darahnya
tergolong tinggi yang ditandai dengan
tekanan darah sekitar 160/90 mmHg
sampai sekitar 190/100 mmHg, dari data
tersebut bahwa tingkat kekambuhan di
Desa Mancasan sangat tinggi.
Tujuan
Penelitian
adalah
Mengetahui
hubungan
tingkat
pengetahuan tentang diet hipertensi
dengan kejadian kekambuhan hipertensi
lansia di Desa Mancasan wilayah kerja
puskesmas Baki I Sukoharjo
LANDASAN TEORI
Pengetahuan
Notoatmodjo (2010) pengetahuan
adalah apa yang diketahui oleh manusia
atau hasil pekerjaan manusia menjadi
tahu dan sebagian besa rpengetahuan
manusia diperoleh melalui indra
penglihatan,
pendengaran,
raba,
penciuman, dan raba.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pengetahuan Seseorang
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan
yang diberikan seseorang kepada
orang lain terhadap suatu hal agar
seseorang dapat memahami.
2. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat
menjadikan seseorang memperoleh
Risanti Astika Putri
pengalaman dan pengetahuan baik
secara langsung maupun secara tidak
langsung.
3. Umur
Bertambahnya umur seseorang
akan
menyebabkan
terjadinya
perubahan pada aspek psikis dan
psikologi. Pada aspek psikologis dan
mental taraf berfikir seseorang
semakin matang dan dewasa.
4. Minat
Minat
merupakan
suatu
kecenderungan atau keinginan yang
tinggi terhadap sesuatu. Minat
menjadikan
seseorang
untuk
mencoba dan menekuni suatu hal
dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
5. Pengalaman
Ada kecenderungan pengalaman
yang kurang baik seseorang akan
berusaha untuk melupakan, namun
jika pengalaman terhadap obyek
tersebut menyenangkan maka secara
psikologis akan timbul kesan yang
membekas dalam emosi sehingga
menimbulkan sikap positif.
Lanjut Usia
Undang-undang Nomor 13 Tahun
1998 tentang kesejahteraan lanjut usia
Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan
bahwa lanjut usia adalah seseorang yang
mencapai usia 60 tahun keatas. Menua
bukanlah
suatu
penyakit,
tetapi
merupakan proses menurunnya daya
tahan
tubuh
dalam
menghadapi
rangsangan dari dalam dan luar tubuh
yang
berakhir
dengan
kematian
(Tamher, 2009).
Hipertensi Lansia
Suatu keadaan dimana tekanan
systole dan diastole mengalami kenaikan
yang melebihi batas normal. tekananan
darah diatas 150/90 mg Hg untuk lansia
umur sampai 65th sedangkan pada lansia
4
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
diatas 65th tekanan darah diatas 160/95
mg Hg (Silvia, 2006)
Kekambuhan hipertensi
Kekambuhan adalah klien yang
penyakitnya
mengalami
kambuh
kembali
setelah
klien
mendapat
serangan yang pertama kali dan kambuh
kembali dalam kurun waktu satu tahun
(Diehl, 2004).
Faktor-faktor yang menyebabkan
kekambuhan hipertensi :
1. Kegemukan
Kelebihan
berat
badan
meningkatkan
risiko
seseorang
terserang
kembali
penyakit
hipertensi.
2. Kebiasaan merokok
Nikotin
dalam
tembakau
merupakan penyebab meningkatnya
tekanan darah segara setelah hisapan
pertama. Seperti zat-zat kimia lain
dalam asap rokok, nikotin diserap
oleh pembuluh-pembuluh darah
amat kecil di dalam paru-paru dan
diedarkan ke aliran darah. (Marliani,
2007).
3. Stress
Stres pada lansia merupakan
kondisi atau gangguan yang tidak
menyenangkan terjadi pada seluruh
tubuh yang dapat mempengaruhi
kehidupan. (Marliani, 2007).
4. Pola makan
Suatu informasi mengenai jenis
dan
jumlah
makanan
yang
dikonsumsi
seseorang
supaya
mendapatkan kriteria yang sesuai
berdasarkan jumlah maupun jenis
makanan yang dikonsumsi (Bustan,
2007).
5. Diet hipertensi
Diet hipertensi merupakan
salah satu cara untuk mengatasi
kekambuhan hipertensi tanpa efek
samping yang serius karena metode
pengendaliannya lebih alami yang
Risanti Astika Putri
bertujuan
untuk
membantu
menurunkan tekanan darah tinggi
menuju tekanan darah normal
(Sustrani, 2004).
Diet hipertensi
1) Makanan yang dianjurkan
Penderita hipertensi sebaiknya
mengkonsumsi banyak buah dan
sayuran segar. Buah dan sayuran
segar mengandung banyak vitamin
dan mineral. Buah yang banyak
mengandung mineral kalium dapat
membantu menurunkan tekanan
darah yang ringan. (Dalimarta,
2008).
2) Makanan yang dibatasi/ dikurangi
Mengkonsumsi telur dalam
jumla terbatas paling banyak 3 butir
dalam seminggu Batasi konsumsi
daging, minyak kelapa,dan santan.
3) Makanan yang dihindari
Hindari penggunaan lemak
hewan, margarin, dan mentega,
terutama makanan yang digoreng
dengan minyak, mengkonsumsi
jeroan seperti hati, limpa, dan sea
food (udang, kepiting). Hindari
buah yang mengandung alcohol
seperti durian dan kelengkeng
(Sitorus, 2008).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif non eksperimen
dengan
desain
penelitian
studi
korelasional dan pendekatan cross
sectional (Notoatmodjo, 2010). Populasi
penelitian ini adalah seluruh penderita
hipertensi sebanyak 82 lansia dari 6
posyandu lansia yang tercatat menderita
hipertensi selama 4 bulan terakhir dari
bulan Sepetember sampai Desember
2014 sebanyak 260 lansia. Pengambilan
sampel menggunakan total sampling.
5
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Kriteria sampel
1) Lansia yang berusia ≥60 tahun.
2) Lansia yang aktif mengikuti
kegiatan posyandu.
3) Lansia yang bisa diajak komunikasi.
4) Lansia yang bersedia menjadi
responden.
5) Lansia
yang
mengalami
kekambuhan hipertensi minimal 4
bulan.
6) Tidak
mengalami
komplikasi,
seperti stroke, gagal ginjal.
Instrumen penelitian ini adalah
kuesioner
dan
data
sekunder/dokumentasi yang didapatkan
dari data dari posyandu lansia Desa
Mancasan.
Analisis
Bivariat
menggunakan Chi square test dengan
signifikansi 5%.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik responden
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan
Karakteristik Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan
Dan Pekerjaan
Pada Penelitian di Desa
Mancasan bulan Desember 2014
Karakteristik
Usia
60-74 Tahun
75-78 tahun
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Tingkat pendidikan
Tidak sekolah
SD
SMP
SMA
Status pekerjaan
Buruh
Pedagang
Jumlah
60
22
35
47
(%)
Pensiunan
Tani
Tidak bekerja
Wiraswasta
Risanti Astika Putri
4
16
34
8
4.9
19.5
41.5
9.8
Tabel 1 diketahui responden
penelitian 73,2% berusia 60-74 tahun,
57,3% berjenis kelamin perempuan,
36,6% berpendidikan SMP dan 41,5%
responden tidak bekerja.
Analisis Univariat
Pengetahuan tentang diet hipertensi
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan tentang diet hipertensi Pada
Penelitian di Desa Mancasan bulan Desember
2014
Pengetahuan
Frekuensi
(%)
Baik
Cukup
Kurang
18
42
22
22.0
51.2
26.8
Total
82
100.0
Tabel 2.
diketahui responden
banyak dengan pengetahuan
cukup
sebesar 51,2%, dan yang sedikit dengan
pengetahuan baik sebesar 22%.
Kekambuhan hipertensi
73.2
26.8
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
Kekambuhan Hipertensi Pada Penelitian di Desa
Mancasan bulan Desember 2014
Kekambuhan hipertensi Frekuensi (%)
42.7
57.3
Sering
Kadang-kadang
Jarang
23
35
24
28.0
42.7
29.3
Total
82
100.0
21
20
30
11
25.6
24.4
36.6
13.4
19
1
23.2
1.2
Tabel 3 diketahui sebagian besar
responden kadang-kadang mengalami
kekambuhan hipertensi sebanyak 42,7%
dan paling sedikit pada kekambuhan
sering sering sebesar 28%.
6
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Risanti Astika Putri
Tabel 4. Distribusi Responden menurut Pengetahuan dan Kekambuhan Hipertensi
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Total
Sering
n
4
7
12
23
Kekambuhan hipertensi
KadangJarang
kadang
%
n
%
n
%
22.2
6
33.3
8
44.4
16.7
22
52.4
13
31
54.5
7
31.8
3
13.6
28
35
42.7
24
29.3
Berdasarkan tabel 4 diketahui
responden dengan pengetahuan yang
baik lebih banyak jarang mengalami
kekambuhan hipertensi. Responden
dengan pengetahuan yang cukup lebih
banyak yang kadan-kadang mengalami
hipertensi, dan responden dengan
pengetahuan yang kurang lebih sering
mengalami kekambuhan hipertensi. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin baik
responden dengan pengetahuan yang
baik akan semakin jarang mengalami
hipertensi, sebaliknya responden dengan
pengetahuan yang kurang semakin
sering
mengalami
kekambuhan
hipertensi.
Berdasarkan
hasil
analisis
statistic dengan pengujian Chi Square
diperoleh nilai 2 =12,861 p-value =
0,01 (p
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN
TENTANG DIET HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN
KEKAMBUHAN HIPERTENSI LANSIA DI DESA MANCASAN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS I BAKI SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
RISANTI ASTIKA PUTRI
J 210100009
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jln. A. Yani, Tromol pos 1 Pabelan, Kartasura Telp.(0271) 717417 Surakarta
57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertandatangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :
Pembimbing I
Nama : H.M. Abi Muhlisin, SKM., M.Kep
Pembimbing II
Nama : Fahrun Nur Rosyid, S.Kep.,Ns., M.Kep
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama
:
RISANTI ASTIKA PUTRI
NIM
:
J 210100009
Fakultas
:
Ilmu Kesehatan
Program Studi
:
S1 Keperawatan
Judul Skripsi
:
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan
Tentang Diet Hipertensi Dengan Kejadian
Kekambuhan Hipertensi Lansia Di Desa
Mancasan Wilayah Kerja Puskesmas I Baki
Sukoharjo
Naskah artikel tersebut layak dan dapat di setujui untuk di publikasikan. Demikian
persetujuan ini dibuat, semoga dapat di pergunakan seperlunya.
Surakarta, 18 Maret 2015
Pembimbing I
H.M. Abi Muhlisin, SKM., M.Kep
Pembimbing II
Fahrun Nur Rosyid, S.Kep.,Ns., M.Kep
1
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Risanti Astika Putri
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET
HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEKAMBUHAN HIPERTENSI
LANSIA DI DESA MANCASAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS I
BAKI SUKOHARJO
Risanti Astika Putri*, Fahrun Nur Rosyid**,Abi Muhlisin**
*Mahasiswa S-1 Keperawatan FIK UMS
** Staff pengajar FIK UMS
** Staff pengajar FIK UMS
Abstrak
Angka kejadian hipertensi di Desa Mancasan Baki Sukoharjo masih tinggi,
dimana dari 158 anggota posyandu lansia, 82 dengan hipertensi. Dari 82 lansia
hipertensi 35 mengalami kekambuhan setidaknya 5-7 kali. Kekambuhan hipertensi
sebagai akibat kurangnya pengetahuan lansia tentang diet hipertensi yang
berpengaruh rendahnya perilaku menjalankan diet hipertensi secara ketat. Tujuan
penelitian adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang diet
hipertensi dengan kejadian kekambuhan hipertensi lansia di Desa Mancasan Wilayah
Kerja Puskesmas I Baki Sukoharjo. Metode penelitian adalah deskriptif koreleatif
dengan rancangan crossectional. Sampel penelitian adalah semua anggota posyandu
lansia desa Desa Mancasan yang mengalami hipertensi dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan total sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner
pengetahuan dan data catatan kesehatan tekanan darah anggota posyandu lansia dari
kader posyandu. Alat analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian
diketahui 18 responden (22%) dengan pengetahuan baik, 42 responden (51,2%)
dengan pengetahuan cukup, dan 22 responden (26,8%) dengan pengetahuan kurang.
Frekuensi kekambuhan hipertensi diketahui 23 responden (28%) kategori sering, 35
responden (42,7%) kadang-kadang dan 24 responden (29,3%) jarang mengalami
kekambuhan hipertensi. Hasil uji korelasi Chi Square diperoleh nilai 2 =12,861 pvalue = 0,01, sehingga disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan lansia tentang
diet hipertensi dengan kejadian kekambuhan di Desa Mancasan wilayah kerja
Puskesmas I Baki Sukoharjo. Kesimpulan penelitian bahwa kejadian kekambuhan
hipertensi lansia sebagai akibat masih kurangnya pengetahuan tentang diet
hipertensi, sehingga mempengaruhi perilaku dalam diet hipertensi. Perlu kiranya
adanya peningkatan pengetahuan dan dukungan sosial dalam meningkatkan diet
hipertensi.
Kata kunci: Pengetahuan, Kekambuhan Hipertensi, Lanjut usia
2
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Risanti Astika Putri
THE CORRELATION BETWEEN HYPERTENSION DIET KNOWLEDGE
LEVEL WITH RECURRENCE HYPERTENSION IN MANCASAN VILLAGE
OF PUSKESMAS I BAKI SUKOHARJO
By : Risanti Astika Putri
Abstract
Hypertension recurrence in village Mancasan Baki Sukoharjo is still high, whom
158 members of elderly posyandu, 82 members with hypertension. From 82 elderly,
35 the other recurrence hypertension between 5-7 times. The recurrence of
hypertension was influenced by lack of knowledge of hypertension diet and influence
to poor behavior hypertension diet. Research purposes is to know correlation
between hypertension diet knowledge level with recurrence hypertension in
Mancasan Village of Puskesmas I of Baki Sukoharjo. This study uses an analytical
cross sectional study design sample research is all of members elderly posyandu who
hypertension. Taking sample was using total sampling. Instrument research was
using questionnaire and data of health blood pressure. Analysis data was use chi
square test. Based on research that 18 respondents (22%) with good knowledge, 42
respondents(51,2%) fair, and 22 respondents (26,8%) with poor. frequency of
Recurrence Hypertension that 23 respondents (28%) rapid, 35 respondents (42,7%)
rarely and 24 respondents (29,3%) seldom. Based of chi square test with 2
= 12,861 p-value 0.01, It concluded there was a correlation between hypertension
diet knowledge level with recurrence hypertension in Mancasan village of
Puskesmas I of Baki Sukoharjo. Conclusion this research that recurrence
hypertension of elderly was caused elderly with lack hypertension diet, so it was
influence to hypertension diet behavior. Its need to increase knowledge and social
support to diet hypertension compliance
Keyword: Knowledge, Recurrence Hypertension, Elderly
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan masalah
utama dalam kesehatan masyarakat,
yang umumnya dialami oleh lansia.
Penyakit ini tidak menampakkan gejala
tetapi begitu penyakit ini diderita, maka
tekanan darah pasien harus dipantau
dengan rutin. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi tekanan darah yang naik
dan akan menimbulkan gejala yang
berkelanjutan seperti penyakit jantung
koroner, stroke (Yogiantoro, 2006).
Menurut data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2012
dilaporkan jumlah penderita hipertensi
ditemukan sebanyak 17.920 penderita
diseluruh Kabupaten Sukoharjo dan
pada tahun 2013 menunjukkan 19.920
penderita
hipertensi
di
seluruh
Kabupaten
Sukoharjo,
kemudian
berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Sukoharjo bahwa angka hipertensi di
Puskesmas Baki pada tahun 2013 yaitu
sebesar 1147 kasus (Dinkes Sukoharjo,
2013).
Di Wilayah desa Mancasan
keseluruhan lansianya sebanyak 219
lansia dan yang mengalami hipertensi
sebanyak 82 orang lansia yang terdaftar
di
posyandu
Desa
Mancasan.
3
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan pada bulan September 2014
didapatkan data dari salah satu posyandu
lansia Desa Mancasan yaitu ada sekitar
18 orang, kemudian dari 18 orang yang
memeriksakan diri rutin ke posyandu
lansia tersebut ada 14 orang yang
mengalami kekambuhan hipertensi.
Berdasarkan data yang di dapatkan
dari salah satu posyandu lansia di Desa
Mancasan yang mempunyai jumlah
lansia terbanyak yaitu tekanan darahnya
tergolong tinggi yang ditandai dengan
tekanan darah sekitar 160/90 mmHg
sampai sekitar 190/100 mmHg, dari data
tersebut bahwa tingkat kekambuhan di
Desa Mancasan sangat tinggi.
Tujuan
Penelitian
adalah
Mengetahui
hubungan
tingkat
pengetahuan tentang diet hipertensi
dengan kejadian kekambuhan hipertensi
lansia di Desa Mancasan wilayah kerja
puskesmas Baki I Sukoharjo
LANDASAN TEORI
Pengetahuan
Notoatmodjo (2010) pengetahuan
adalah apa yang diketahui oleh manusia
atau hasil pekerjaan manusia menjadi
tahu dan sebagian besa rpengetahuan
manusia diperoleh melalui indra
penglihatan,
pendengaran,
raba,
penciuman, dan raba.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pengetahuan Seseorang
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan
yang diberikan seseorang kepada
orang lain terhadap suatu hal agar
seseorang dapat memahami.
2. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat
menjadikan seseorang memperoleh
Risanti Astika Putri
pengalaman dan pengetahuan baik
secara langsung maupun secara tidak
langsung.
3. Umur
Bertambahnya umur seseorang
akan
menyebabkan
terjadinya
perubahan pada aspek psikis dan
psikologi. Pada aspek psikologis dan
mental taraf berfikir seseorang
semakin matang dan dewasa.
4. Minat
Minat
merupakan
suatu
kecenderungan atau keinginan yang
tinggi terhadap sesuatu. Minat
menjadikan
seseorang
untuk
mencoba dan menekuni suatu hal
dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
5. Pengalaman
Ada kecenderungan pengalaman
yang kurang baik seseorang akan
berusaha untuk melupakan, namun
jika pengalaman terhadap obyek
tersebut menyenangkan maka secara
psikologis akan timbul kesan yang
membekas dalam emosi sehingga
menimbulkan sikap positif.
Lanjut Usia
Undang-undang Nomor 13 Tahun
1998 tentang kesejahteraan lanjut usia
Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan
bahwa lanjut usia adalah seseorang yang
mencapai usia 60 tahun keatas. Menua
bukanlah
suatu
penyakit,
tetapi
merupakan proses menurunnya daya
tahan
tubuh
dalam
menghadapi
rangsangan dari dalam dan luar tubuh
yang
berakhir
dengan
kematian
(Tamher, 2009).
Hipertensi Lansia
Suatu keadaan dimana tekanan
systole dan diastole mengalami kenaikan
yang melebihi batas normal. tekananan
darah diatas 150/90 mg Hg untuk lansia
umur sampai 65th sedangkan pada lansia
4
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
diatas 65th tekanan darah diatas 160/95
mg Hg (Silvia, 2006)
Kekambuhan hipertensi
Kekambuhan adalah klien yang
penyakitnya
mengalami
kambuh
kembali
setelah
klien
mendapat
serangan yang pertama kali dan kambuh
kembali dalam kurun waktu satu tahun
(Diehl, 2004).
Faktor-faktor yang menyebabkan
kekambuhan hipertensi :
1. Kegemukan
Kelebihan
berat
badan
meningkatkan
risiko
seseorang
terserang
kembali
penyakit
hipertensi.
2. Kebiasaan merokok
Nikotin
dalam
tembakau
merupakan penyebab meningkatnya
tekanan darah segara setelah hisapan
pertama. Seperti zat-zat kimia lain
dalam asap rokok, nikotin diserap
oleh pembuluh-pembuluh darah
amat kecil di dalam paru-paru dan
diedarkan ke aliran darah. (Marliani,
2007).
3. Stress
Stres pada lansia merupakan
kondisi atau gangguan yang tidak
menyenangkan terjadi pada seluruh
tubuh yang dapat mempengaruhi
kehidupan. (Marliani, 2007).
4. Pola makan
Suatu informasi mengenai jenis
dan
jumlah
makanan
yang
dikonsumsi
seseorang
supaya
mendapatkan kriteria yang sesuai
berdasarkan jumlah maupun jenis
makanan yang dikonsumsi (Bustan,
2007).
5. Diet hipertensi
Diet hipertensi merupakan
salah satu cara untuk mengatasi
kekambuhan hipertensi tanpa efek
samping yang serius karena metode
pengendaliannya lebih alami yang
Risanti Astika Putri
bertujuan
untuk
membantu
menurunkan tekanan darah tinggi
menuju tekanan darah normal
(Sustrani, 2004).
Diet hipertensi
1) Makanan yang dianjurkan
Penderita hipertensi sebaiknya
mengkonsumsi banyak buah dan
sayuran segar. Buah dan sayuran
segar mengandung banyak vitamin
dan mineral. Buah yang banyak
mengandung mineral kalium dapat
membantu menurunkan tekanan
darah yang ringan. (Dalimarta,
2008).
2) Makanan yang dibatasi/ dikurangi
Mengkonsumsi telur dalam
jumla terbatas paling banyak 3 butir
dalam seminggu Batasi konsumsi
daging, minyak kelapa,dan santan.
3) Makanan yang dihindari
Hindari penggunaan lemak
hewan, margarin, dan mentega,
terutama makanan yang digoreng
dengan minyak, mengkonsumsi
jeroan seperti hati, limpa, dan sea
food (udang, kepiting). Hindari
buah yang mengandung alcohol
seperti durian dan kelengkeng
(Sitorus, 2008).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif non eksperimen
dengan
desain
penelitian
studi
korelasional dan pendekatan cross
sectional (Notoatmodjo, 2010). Populasi
penelitian ini adalah seluruh penderita
hipertensi sebanyak 82 lansia dari 6
posyandu lansia yang tercatat menderita
hipertensi selama 4 bulan terakhir dari
bulan Sepetember sampai Desember
2014 sebanyak 260 lansia. Pengambilan
sampel menggunakan total sampling.
5
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Kriteria sampel
1) Lansia yang berusia ≥60 tahun.
2) Lansia yang aktif mengikuti
kegiatan posyandu.
3) Lansia yang bisa diajak komunikasi.
4) Lansia yang bersedia menjadi
responden.
5) Lansia
yang
mengalami
kekambuhan hipertensi minimal 4
bulan.
6) Tidak
mengalami
komplikasi,
seperti stroke, gagal ginjal.
Instrumen penelitian ini adalah
kuesioner
dan
data
sekunder/dokumentasi yang didapatkan
dari data dari posyandu lansia Desa
Mancasan.
Analisis
Bivariat
menggunakan Chi square test dengan
signifikansi 5%.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik responden
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan
Karakteristik Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan
Dan Pekerjaan
Pada Penelitian di Desa
Mancasan bulan Desember 2014
Karakteristik
Usia
60-74 Tahun
75-78 tahun
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Tingkat pendidikan
Tidak sekolah
SD
SMP
SMA
Status pekerjaan
Buruh
Pedagang
Jumlah
60
22
35
47
(%)
Pensiunan
Tani
Tidak bekerja
Wiraswasta
Risanti Astika Putri
4
16
34
8
4.9
19.5
41.5
9.8
Tabel 1 diketahui responden
penelitian 73,2% berusia 60-74 tahun,
57,3% berjenis kelamin perempuan,
36,6% berpendidikan SMP dan 41,5%
responden tidak bekerja.
Analisis Univariat
Pengetahuan tentang diet hipertensi
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan tentang diet hipertensi Pada
Penelitian di Desa Mancasan bulan Desember
2014
Pengetahuan
Frekuensi
(%)
Baik
Cukup
Kurang
18
42
22
22.0
51.2
26.8
Total
82
100.0
Tabel 2.
diketahui responden
banyak dengan pengetahuan
cukup
sebesar 51,2%, dan yang sedikit dengan
pengetahuan baik sebesar 22%.
Kekambuhan hipertensi
73.2
26.8
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
Kekambuhan Hipertensi Pada Penelitian di Desa
Mancasan bulan Desember 2014
Kekambuhan hipertensi Frekuensi (%)
42.7
57.3
Sering
Kadang-kadang
Jarang
23
35
24
28.0
42.7
29.3
Total
82
100.0
21
20
30
11
25.6
24.4
36.6
13.4
19
1
23.2
1.2
Tabel 3 diketahui sebagian besar
responden kadang-kadang mengalami
kekambuhan hipertensi sebanyak 42,7%
dan paling sedikit pada kekambuhan
sering sering sebesar 28%.
6
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Hipertensi ….
Risanti Astika Putri
Tabel 4. Distribusi Responden menurut Pengetahuan dan Kekambuhan Hipertensi
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Total
Sering
n
4
7
12
23
Kekambuhan hipertensi
KadangJarang
kadang
%
n
%
n
%
22.2
6
33.3
8
44.4
16.7
22
52.4
13
31
54.5
7
31.8
3
13.6
28
35
42.7
24
29.3
Berdasarkan tabel 4 diketahui
responden dengan pengetahuan yang
baik lebih banyak jarang mengalami
kekambuhan hipertensi. Responden
dengan pengetahuan yang cukup lebih
banyak yang kadan-kadang mengalami
hipertensi, dan responden dengan
pengetahuan yang kurang lebih sering
mengalami kekambuhan hipertensi. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin baik
responden dengan pengetahuan yang
baik akan semakin jarang mengalami
hipertensi, sebaliknya responden dengan
pengetahuan yang kurang semakin
sering
mengalami
kekambuhan
hipertensi.
Berdasarkan
hasil
analisis
statistic dengan pengujian Chi Square
diperoleh nilai 2 =12,861 p-value =
0,01 (p