Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Spiritualitas pada Remaja Panti Asuhan yang Mengalami Kesepian
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai apa yang dialami dan dirasakan
sebagai pengalaman spiritualitas yang dimaknai remaja panti asuhan yang mengalami kesepian.
Kesepian yang dialami oleh partisipan dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain: perasaan
yang muncul, faktor penyebab kesepian, dampak psikologis, dan tahapan kesepian serta strategi
koping yang dilakukan. Selain itu, berdasarkan dimensi spiritualitas yang dialami partisipan juga
akan meninjau mengenai pengalaman spiritualitasnya. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara dan observasi partisipan (Yin, 2006). Partisipan penelitian ini ialah dua remaja
perempuan dan satu remaja laki-laki yang berusia 12-18 tahun. Hasil penelitian ini adalah
partisipan mengalami kesepian emosional dan spiritualitas intrinsik. Kesepian yang dialami
partisipan disebabkan oleh faktor psikologis dan sosiologis. Spiritualitas dianggap oleh
partisipan sebagai pengalaman mengenai percaya kepada Tuhan yang penting dalam proses
perkembangan hidupnya dan juga strategi koping yang paling baik dibanding strategi lainnya
untuk meringankan perasaan kesepian. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti
dengan lebih mendalami mengenai hubungan antara spiritualitas ekstrinsik yang dianut individu
dengan pengalaman kesepian anak panti asuhan.
Kata kunci: Spiritualitas, remaja panti asuhan, kesepian, kesepian emosional, spiritualitas
intrinsik.
i
Abstract
This study aimed to describe about what was experienced and perceived as a spirituality by
orphanage adolescents who experienced loneliness. Loneliness experienced by participants can
be viewed from several aspects, among others: the feelings that arise, the causes of loneliness,
psychological impact, and the stages of loneliness and coping strategies did. In addition, based
on the dimensions of spirituality experienced participants will also review about the experience
of spirituality. This study is a qualitative case study method. Data collection methods used were
interviews and participant observation (Yin, 2006). Participants of this study were two teenage
girls and a teenage boy with the age range of 12-18 years old. The results of this study were
participants experienced emotional loneliness and intrinsic spirituality. Participants experienced
loneliness caused by psychological and sociological factors. Spirituality was considered by the
participants as the experience of believing in God is important in the development of life and
coping strategies are also better than most other strategies to alleviate feelings of loneliness.
Further research is recommended to examine and further explore the relationship between
extrinsic spirituality that embrace orphans who experience loneliness.
Keywords: Spirituality, youth orphanage, loneliness, emotional loneliness, intrinsic
spirituality.
ii
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai apa yang dialami dan dirasakan
sebagai pengalaman spiritualitas yang dimaknai remaja panti asuhan yang mengalami kesepian.
Kesepian yang dialami oleh partisipan dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain: perasaan
yang muncul, faktor penyebab kesepian, dampak psikologis, dan tahapan kesepian serta strategi
koping yang dilakukan. Selain itu, berdasarkan dimensi spiritualitas yang dialami partisipan juga
akan meninjau mengenai pengalaman spiritualitasnya. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara dan observasi partisipan (Yin, 2006). Partisipan penelitian ini ialah dua remaja
perempuan dan satu remaja laki-laki yang berusia 12-18 tahun. Hasil penelitian ini adalah
partisipan mengalami kesepian emosional dan spiritualitas intrinsik. Kesepian yang dialami
partisipan disebabkan oleh faktor psikologis dan sosiologis. Spiritualitas dianggap oleh
partisipan sebagai pengalaman mengenai percaya kepada Tuhan yang penting dalam proses
perkembangan hidupnya dan juga strategi koping yang paling baik dibanding strategi lainnya
untuk meringankan perasaan kesepian. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti
dengan lebih mendalami mengenai hubungan antara spiritualitas ekstrinsik yang dianut individu
dengan pengalaman kesepian anak panti asuhan.
Kata kunci: Spiritualitas, remaja panti asuhan, kesepian, kesepian emosional, spiritualitas
intrinsik.
i
Abstract
This study aimed to describe about what was experienced and perceived as a spirituality by
orphanage adolescents who experienced loneliness. Loneliness experienced by participants can
be viewed from several aspects, among others: the feelings that arise, the causes of loneliness,
psychological impact, and the stages of loneliness and coping strategies did. In addition, based
on the dimensions of spirituality experienced participants will also review about the experience
of spirituality. This study is a qualitative case study method. Data collection methods used were
interviews and participant observation (Yin, 2006). Participants of this study were two teenage
girls and a teenage boy with the age range of 12-18 years old. The results of this study were
participants experienced emotional loneliness and intrinsic spirituality. Participants experienced
loneliness caused by psychological and sociological factors. Spirituality was considered by the
participants as the experience of believing in God is important in the development of life and
coping strategies are also better than most other strategies to alleviate feelings of loneliness.
Further research is recommended to examine and further explore the relationship between
extrinsic spirituality that embrace orphans who experience loneliness.
Keywords: Spirituality, youth orphanage, loneliness, emotional loneliness, intrinsic
spirituality.
ii