PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG DI DAFTARKAN SETELAH TERJADINYA WANPRESTASI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG UNDANG NO 42 TAHUN 1999 TE.

Abstrak
Jaminan fidusia diatur dalam undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang
Jaminan Fidusia. Dalam Pasal 1 butir 1 disebutkan bahwa “Fidusia adalah
pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan
bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan
pemilik benda”. Sedangkan pengertian jaminan fidusia didefinisikan dalam Pasal 1
butir 2 UU Jaminan Fidusia, adalah:Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda
bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak
khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
yang tetap berada dalam penguasaan Pemberi Fidusia, sebagai agunan bagi
pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada
Penerima Fidusia terhadap kreditor lainnya.
.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif,
yang mana penelitian dilakukan dengan meneliti doktrin-doktrin atau asas-asas
dalam ilmu hukum. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analisis
yaitu menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan
dengan teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan suatu objek penelitian. Tahap
Penelitian dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan cara Penelitian Kepustakaan
yang dilakukan dalam upaya mencari data sekunder dengan menggunakan bahan

hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. analisis dilakukan
secara Normatif Kualitatif. Normatif kualitatif maksudnya adalah penelitian yang
dilakukan mencari data yang dihimpun dengan cara mengamati objek penelitian dan
didasarkan pada deskripsi proses.
Hasil penelitian ini adalah Unsur dalam pasal 372 KUHPidana tentang
kepemilikan sebagian atau seluruhnya oleh korban tidak dapat dibuktikan,karena
barang yang menjadi objek jaminan fidusia merupakan milik pemberi
jaminan,sedangkan penerima jaminan hanya dapat bertindak selaku pemegang
jaminan,yang berhak atas pelunasan hutang dari pemberi jaminan. Hubungan antara
perusahaan pembiayaan dengan konsumen adalah hubungan kontraktual, dalam hal
ini kontrak pembiayaan. Perjanjian jaminan fidusia dalam kasus putusan Mahkama
Agung No.1237 K/Pid / 2010 belum lahir karena belum didaftarkan pada Kantor
Pendaftaran Fidusia. Akan tetapi, perjanjian jaminan fidusia adalah perjanjian
accessoir, ini juga berarti bahwa perjanjian pokoknya sendiri (perjanjian pembiayaan
konsumen kendaraan bermotor) tidak bergantung pada lahir atau hapusnya
perjanjian jaminan fidusia. Walaupun perjanjian fidusia tersebut tidak lahir, tetapi
perjanjian pokoknya tetap ada. Dengan adanya perjanjian pokok tersebut,
perusahaan pembiayaan tetap dapat meminta pelunasan hutang tersebut.

iv


Dokumen yang terkait

Akibat hukum debitur yang wanprestasi dalam perjanjian penmbiayaan konsumen denngan jaminan fidusia menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999

0 18 83

Akibat hukum debitur yang wanprestasi dalam perjanjian penmbiayaan konsumen denngan jaminan fidusia menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999

3 31 83

Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur Atas Wanprestasi Debitur Pada Perjanjian Dengan Jaminan Fidusia Yang Tidak Didaftarkan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia

1 15 59

ASPEK HUKUM PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN MOBIL PERSPESKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN Aspek Hukum Pendaftaran Fidusia Dalam Perjanjian Pembiayaan Mobil Perspesktif Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jamina

0 2 12

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 0 11

PENDAHULUAN TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 0 18

Jaminan Fidusia Atas Pesawat Terbang Dalam Perjanjian Kredit Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 0 88

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 1 88

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA SKRIPSI

0 0 62