SIKUEN STRATIGRAFI FORMASI TELISA, LAPANGAN PURNAMA CEKUNGAN SUMATERA TENGAH BERDASARKAN DATA SEISMIK DAN WELL LOG.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa
kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisa seismik dan well log lingkungan pengendapan
Formasi Telisa pada Lapangan Purnama adalah delta, yaitu dicirikan dengan
adanya refleksi seismik berupa prograding clinoform yang menjadi ciri untuk
lingkungan pengendapan delta. Adapun reflector seismik lainnya seperti
topset merupakan bagian atas dari clinoform yang merupakan ciri
pengendapan
laut
dangkal,
bottomset
merupakan
cirri
lingkungan
pengendapan laut yang lebih dalam daripada topset, hummocky-clinoform
merupakan ciri lingkungan pengendapan laut dangkal atau prodelta,
subparalel merupakan cirri lingkungan pengendapan yang seragam.
2. Pada Lapangan Purnama bagian utara dan selatan terdapat tiga system tract,
yaitu lowstand system tract, transgressive system tract dan highstand system
tract. Sedangkan pada bagian tengah lapangan terdapat endapan lowstand
system tract 2, distribusi endapan ini tidak merata pada seluruh lapangan,
karena data yang digunakan adalah data seismic 3D sehingga dapat di telusuri
keterdapatan endapan ini, dan endapan ini hanya berada pada bagian tengah
lapangan ini.
96
97
3. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk pengembangan
lapangan dalam hal pencarian reservoir berdasarkan konsep sikuen stratigrafi
sebaiknya pengembangan dilakukan lebih ke arah timur dan utara, karena
terlihat dari beberapa reflector seismik bahwa suplai sedimen berasal dari
timur dan utara hal ini didukung oleh kondisi geologi regional yang
menyebutkan bahwa supali sedimen Formasi Telisa berasal dari Malayan
Shield (Mertosono dan Nayoan ,1974) yang secara geografis terletak di timur
laut lapangan penelitian. Sementara Sumur – sumur yang ada sekarang berada
pada bagian distal secara konsep sikuen pengendapannya, maka dari itu
litologi yang dominan adalah material yang lebih halus.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa
kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisa seismik dan well log lingkungan pengendapan
Formasi Telisa pada Lapangan Purnama adalah delta, yaitu dicirikan dengan
adanya refleksi seismik berupa prograding clinoform yang menjadi ciri untuk
lingkungan pengendapan delta. Adapun reflector seismik lainnya seperti
topset merupakan bagian atas dari clinoform yang merupakan ciri
pengendapan
laut
dangkal,
bottomset
merupakan
cirri
lingkungan
pengendapan laut yang lebih dalam daripada topset, hummocky-clinoform
merupakan ciri lingkungan pengendapan laut dangkal atau prodelta,
subparalel merupakan cirri lingkungan pengendapan yang seragam.
2. Pada Lapangan Purnama bagian utara dan selatan terdapat tiga system tract,
yaitu lowstand system tract, transgressive system tract dan highstand system
tract. Sedangkan pada bagian tengah lapangan terdapat endapan lowstand
system tract 2, distribusi endapan ini tidak merata pada seluruh lapangan,
karena data yang digunakan adalah data seismic 3D sehingga dapat di telusuri
keterdapatan endapan ini, dan endapan ini hanya berada pada bagian tengah
lapangan ini.
96
97
3. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk pengembangan
lapangan dalam hal pencarian reservoir berdasarkan konsep sikuen stratigrafi
sebaiknya pengembangan dilakukan lebih ke arah timur dan utara, karena
terlihat dari beberapa reflector seismik bahwa suplai sedimen berasal dari
timur dan utara hal ini didukung oleh kondisi geologi regional yang
menyebutkan bahwa supali sedimen Formasi Telisa berasal dari Malayan
Shield (Mertosono dan Nayoan ,1974) yang secara geografis terletak di timur
laut lapangan penelitian. Sementara Sumur – sumur yang ada sekarang berada
pada bagian distal secara konsep sikuen pengendapannya, maka dari itu
litologi yang dominan adalah material yang lebih halus.