Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap Jumlah Spermatozoa Mencit Galur Swiss-Webster yang Dipajankan Radiasi Elektromagnetik Telepon Seluler.

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JINTEN

HITAM (Nigella sativa Linn.) TERHADAP JUMLAH

SPERMATOZOA MENCIT GALUR Swiss-Webster

YANG DIPAJANKAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK

TELEPON SELULER

Dilanny Puspita Sari, 2014;

Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra. Apt, M.S, AFK Pembimbing II : Fanny Rahardja, dr. M.Si

Latar belakang Penggunaan telepon seluler terus meningkat di masyarakat. Pajanan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan telepon seluler menurunkan jumlah spermatozoa yang merupakan salah satu parameter fertilitas pria. Biji jinten hitam atau Nigella sativa Linn. merupakan salah satu tanaman obat yang dapat meningkatkan jumlah spermatozoa.

Tujuan penelitian adalah menilai pengaruh ekstrak biji jinten hitam terhadap jumlah spermatozoa mencit yang dipajankan radiasi elektromagnetik telepon seluler.

Metode penelitian eksperimental sungguhan, prospektif, menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif menggunakan 24 ekor mencit. Mencit dibagi dalam empat kelompok (n=6) dimana kelompok 1 diberikan ekstrak biji Nigella sativa Linn. 4,78 mg, kelompok 2 diberikan ekstrak biji Nigella sativa Linn. 4,78 mg dan radiasi telepon seluler 40 kali/jam, kelompok 3 diberikan CMC 1% dengan radiasi telepon seluler 40 kali/jam, serta kelompok 4 diberikan CMC 1%. Perhitungan spermatozoa menggunakan kamar hitung Improved Neubauer. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata LSD dengan α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan sangat bermakna (p<0,01) antara kelompok perlakuan 1 (1.506.667 sel/ml) dengan 4 (653.333 sel/ml), dan perbedaan sangat bermakna (p<0,01) antara kelompok 2 (1.041.667 sel/ml) dengan kelompok 3 (396.667 sel/ml).

Simpulan penelitian bahwa ekstrak biji jinten hitam meningkatkan jumlah spermatozoa mencit dan namun efek pencegahan penurunan jumlah spermatozoa mencit yang diradiasi elektromagnetik telepon seluler tidak dapat dinilai.

Kata kunci : Nigella sativa Linn., jinten hitam, radiasi, elektromagnetik, telepon seluler, infertilitas, jumlah spermatozoa.


(2)

ABSTRACT

EFFECT OF BLACK CUMIN SEED (Nigella Sativa Linn.)

ADMINISTRATION ON Swiss-Webster MICE SPERM COUNT

EXPOSED TO CELLULAR PHONE ELECTROMAGNETIC

RADIATION

Dilanny Puspita Sari, 2015;

1st Tutor: Endang Evacuasiany, Dra. Apt, M.S, AFK 2nd Tutor: Fanny Rahardja, dr., M.Si

Cellular phone usage keep increasing in society. Electromagnetic wave emitted by cellular phone decreases sperm count which is one of male fertility parameters. Black cumin or Nigella sativa Linn. seed is a medicinal herb which has effect in increasing sperm count.

The purpose of this study was to asses the effect of Nigella sativa Linn. seed in mice sperm count exposed to cellular phone electromagnetic radiation.

This study used comparative true prospective experimental with Complete Random Design (CRD), with twenty four mice as the subjects. The mice were divided into four groups (n=6) which Group 1 were given 4.78 mg Nigella sativa Linn. seed extract, Group 2 were given 4.78 mg Nigella sativa Linn. seed extract and 40 times/hour cellular phone radiation, Group 3 were given CMC 1% with 40 times/hour cellular phone radiation, and Grop 4 were given CMC 1%. Sperm counting used Neubauer improved counting chamber. Statistical analysis used one way ANOVA followed by LSD test with α = 0.05.

The result of this study showed highly significant difference (p<0.01) between group 1 (1.506.667 cells/ml) and group 4 (653.333 cells/ml). Group 2 (1.041.667 cells/ml) showed highly significant difference (p<0.01) compared to group 3 (396.667 cells/ml)

The conclusion of this study were Nigella sativa Linn. seed extract could increase sperm count but prevention effect of Nigella sativa Linn. In sperm count decrease in mice exposed to cellular phone electromagnetic radiation can not be valued.

Keywords : Nigella sativa Linn., black cumin, radiation, electromagnetic, cellular phone, infertility, sperm count.


(3)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2.Identifikasi Masalah... 3

1.3. Maksud dan Tujuan... 3

1.4. Manfaat Peneliian... 3

1.5. Kerangka Penelitian dan Hipotesis... 4

1.5.1. Kerangka Pemikiran... 4

1.5.2. Hipotesis Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Sistem Reproduksi Laki-laki... 6

2.1.1. Testis... 6

2.1.2. Epididymis... 8

2.2. Fisiologi Sistem Reproduksi Laki-laki... 9

2.2.1. Spermatogenesis... 9

2.2.2. Regulasi Hormonal pada Spermatogenesis... 13

2.2.3. Kriteria Produksi Semen Manusia Normal... 14

2.2.4. Testosteron... 15


(4)

2.4. Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.)... 21

2.4.1. Taksonomi... 21

2.4.2. Karakteristik Tanaman... 22

2.4.3. Komposisi Kimia Biji Jinten Hitam... 24

2.4.4. Mekanisme Kerja... 24

2.5. Antioksidan... 25

2.6. Radikal Bebas... 26

2.7. Radiasi... 29

2.7.1. Radiasi Pengion... 30

2.7.2. Radiasi Non Pengion... 31

2.7.2.1. Gelombang Elektromagnetik... 32

2.7.2.2. Specific Absorption Rate (SAR)... 33

2.7.2.3. Radiasi Gelombang Elektromagnetik dan Fertilitas Laki-laki... 35

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian... 37

3.1.1. Alat Penelitian... 37

3.1.2. Bahan Penelitian... 37

3.1.3. Hewan Coba... 38

3.1.4. Perhitungan Besar Sampel... 38

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian... 38

3.3. Metode Penelitian... 38

3.3.1. Desain Penelitian... 38

3.3.2. Variabel Penelitian... 39

3.3.3. Definisi Operasional Variabel... 39

3.3.4. Prosedur Kerja... 40

3.3.4.1. Pengumpulan Bahan... 40

3.3.4.2. Penyiapan Hewan Coba... 40

3.3.4.3. Prosedur Penelitian... 40

3.3.4.4. Penentuan Jumlah Spermatozoa Mencit... 41


(5)

x

3.4. Aspek Etik Penelitian... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian... 43

4.2. Pembahasan... 45

4.3. Uji Hipotesis... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan... 50

5.2. Saran... 50

DAFTAR PUSTAKA... 51

LAMPIRAN... 56


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kriteria Produksi Semen Manusia Normal... 15 Tabel 4.1. Pengaruh pemberian ekstrak biji Nigella sativa Linn. terhadap jumlah

spermatozoa mencit yang diradiasi sinyal elektromagnetik telepon

seluler... 43 Tabel 4.2. Hasil uji beda rata-rata menggunakan metode LSD antar kelompok


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Testis dan Epidydimis... 8

Gambar 2.2. Proses Spermatogenesis... 10

Gambar 2.3. Spermatogenesis... 11

Gambar 2.4. Tubulus Seminiferus... 12

Gambar 2.5. Spermiogenesis... 12

Gambar 2.6. Regulasi Hormonal Laki-laki... 14

Gambar 2.7. Konversi kolesterol menjadi pregnenolon... 16

Gambar 2.8. Sintesis testosteron... 17

Gambar 2.9. Konversi testosteron menjadi dihidrotestosteron... 18

Gambar 2.10. Bunga Nigella sativa Linn... 22

Gambar 2.11. Tanaman Nigella sativa Linn... 23

Gambar 2.12. Biji Nigella sativa Linn... 23

Gambar 2.13 Pembentukan Radikal Bebas... 29


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS... 42

Lampiran 2 PERHITUNGAN STATISTIK... 44

Lampiran 3 FOTO-FOTO PENELITIAN... 48


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada zaman modern ini, manusia dituntut untuk dapat melakukan segala sesuatu dengan cepat, tepat, dan praktis pada setiap aspek kehidupan. Manusia makin bergantung pada alat-alat elektronik, baik untuk kehidupan pribadi maupun dunia industri. Radio, televisi, komputer, telepon seluler (ponsel), microwave oven menjadi bagian yang vital dalam kehidupan masyarakat urban. Peralatan modern tanpa disadari memancarkan gelombang elektromagnetik yang berakibat buruk pada manusia.

Penduduk Indonesia berjumlah 251.160.124 jiwa, namun tingkat penggunaan telepon seluler yang terdaftar adalah 280.963.665 (We Are Social, 2014). Angka penggunaan paling tinggi adalah pada laki-laki. Diperkirakan pada tahun 2018 penggunaan telepon seluler akan mencapai angka lebih dari 400 juta pelanggan (Ariansyah, 2014).

Pajanan radiasi elektromagnetik menyebabkan peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS) secara signifikan dan menyebabkan apoptosis pada fibroblas embrionik tikus (NIH/3T3) yang diradiasi 1800 MHz telepon seluler GSM pada mode bicara dan Specific Absorbtion Rate (SAR) 2 W/kg (Huo, et al., 2014) . Hasil penelitian menunjukkan penurunan kecepatan (motilitas) spermatozoa yang sangat signifikan pada mencit galur BALB/C yang diberi perlakuan radiasi gelombang elektromagnetik telepon seluler sebanyak 20, 40, dan 80 kali per hari selama 7 hari dibandingkan kelompok kontrol. Didapatkan penurunan jumlah spermatozoa mencit yang sangat signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Semakin tinggi jumlah paparan radiasi elektromagnetik, semakin rendah kualitas spermatozoa (Soeng, et al., 2007).

Studi Protokol Penatalaksanaan dan Efektivitas Pengobatan Infertilitas Laki-laki di Surabaya pada tahun 2000 menyatakan masalah infertilitas Laki-laki-Laki-laki merupakan masalah yang menunjukkan peningkatan dalam dekade terakhir ini. Observasi di beberapa negara menunjukkan gejala penurunan jumlah dan kualitas


(10)

spermatozoa yang cukup menyolok di antara laki-laki dewasa muda (Hinting, 2000). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Arsyad terhadap 246 pasangan infertil di Palembang menunjukkan infertilitas yang disebabkan faktor laki-laki sebesar 48,4%. (Hermawanto, 2002). Dari 7 juta pasangan Amerika yang mengunjungi klinik infertilitas di Amerika Serikat, faktor laki-laki menyumbang sebesar 50% kasus (Eisenberg, et al., 2012) Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001 menunjukkan kasus infertilitas laki-laki terjadi pada 40-45% laki-laki dari 10% pasangan yang mengalami infertilitas ( Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2000).

Jinten hitam secara empiris berkhasiat menghangatkan badan, karminatif (peluruh kentut), obat sakit perut, radang selaput lendir, dan keracunan, bahkan dalam beberapa literatur menyebutkan peranan jinten hitam dalam mencegah dan menangani kanker, diabetes, dan antimikroba (Utami, et al., 2013). Minyak jinten hitam juga berkhasiat dalam memperbaiki kualitas spermatozoa pada tikus hiperlipidemi (Bashandy, 2007).

Nigella sativa Linn. mengandung fixed oil, protein, alkaloid, saponin, dan essential oil. Dengan analisa High Performance Liquid Chromatography (HPLC) minyak esensial Nigella sativa Linn. mengandung thymoquinone (TQ),

dithymoquinone (DTQ), thymohydroquinone (THQ), dan thymol (THY) yang

merupakan senyawa aktif (Ragheb, et al., 2009).

Thymoquinone adalah komponen fitokimia yang terkandung dalam Nigella sativa Linn. yang dipercaya memiliki khasiat sebagai antioksidan dan antikanker (Tufek, et al., 2015). Pemberian ekstrak Nigella sativa Linn.. pada tikus normal dan hiperlipidemi secara signifikan memperbaiki efisiensi reproduktif, berat vesicula seminalis, kadar testosteron, motilitas sperma dan kualitas spermatozoa (Bashandy, 2007). Dibandingkan dengan tikus yang diberikan perlakuan nikotin, tikus yang diberi perlakuan dengan perlakuan minyak Nigella sativa Linn.. menunjukkan peningkatan viabilitas dan parameter spermatozoa, serta penurunan abnormalitas spermatozoa. (Ping, et al., 2014).

Kandungan antioksidan tinggi Nigella sativa Linn. hingga saat ini belum dibuktikan pada sistem reproduksi laki-laki yang diradiasi gelombang


(11)

3

elektromagnet telepon seluler, maka penelitian ini dirancang untuk melihat efek ekstrak biji jinten hitam terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi perlakuan radiasi elektromagnet telepon seluler.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah adalah :

 Apakah ekstrak biji jinten hitam dapat meningkatkan jumlah spermatozoa mencit.

 Apakah ekstrak biji jinten hitam dapat mencegah penurunan jumlah spermatozoa mencit yang diradiasi elektromagnetik telepon seluler.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas jinten hitam dalam meningkatkan dan melindungi jumlah spermatozoa dari pajanan radiasi elektromagnetik telepon seluler.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis adalah untuk menambah pengetahuan ilmu farmakologi dan sistem reproduksi mengenai manfaat ekstrak biji jinten hitam dalam mencegah penurunan jumlah spermatozoa yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik telepon seluler.

Manfaat praktis adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai penggunaan ekstrak biji jinten hitam sebagai agen yang digunakan untuk mencegah penurunan jumlah spermatozoa yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik telepon seluler.


(12)

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Salah satu penyebab infertilitas adalah jumlah dari spermatozoa yang rendah. Jumlah spermatozoa yang rendah disebabkan antara lain oleh radiasi elektromagnetik yang dihasilkan telepon seluler. Radiasi elektromagnetik telepon seluler menimbulkan efek hipertermia sehingga menurunkan sistem antioksidan testikular dan meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) secara signifikan diikuti penurunan Total Antioxidant Capacity (TAC) dan ROS-TAC pada cairan semen manusia. Keadaan hipertermia juga diasosiasikan dengan stress oksidatif yang diikuti apoptosis sel germinal (Kanter, et al., 2013).

Produksi ROS berlebihan dapat menyebabkan kerusakan komponen selular, terutama lipid pada membran dan asam nukleat. ROS dapat merusak sel dengan cara menurunkan antioksidan enzimatik atau nonenzimatik yang memicu disfungsi dan efek genotoksik yang progresif (Consales, et al., 2012).

Menurut Agarwal et al, (Agarwal, et al., 2009) gelombang elektromagnetik (Electromagnetic Wave/EMW) dapat menimbulkan beberapa efek pada tubuh yaitu (1) efek spesifik EMW, (2) efek molekular thermal, (3) efek kombinasi. Menurut Wang et al (Wang, et al., 2003) dalam percobaan efek radiasi elektromagnetik terhadap struktur dan fungsi sel Leydig, menemukan bahwa sel Leydig merupakan salah satu sel yang rentan terhadap EMW sehingga kerusakan dapat menyebabkan penurunan fungsi seksual dan produksi spermatozoa. Menurut Sanders et al (Sanders, et al., 1984), paparan radiofrequency dan radiasi microwave dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Keadaan hipertermia menurunkan sistem antioksidan testikular, termasuk penurunan level glutathione serta aktivitas superoxide dismutase dan glutathione peroxidase. Keadaan hipertermia juga meningkatkan lipid peroxidase di testes. Pada hipertermia skrotal terjadi degenerasi mitokondria, dilatasi retikulum endoplasma halus, dan pembesaran intercelullar spaces di sel spermatid dan sel Sertoli. Keadaan hipertermia diasosiasikan dengan stress oksidatif, yang diikuti apoptosis sel germinal. (Kanter, et al., 2013).


(13)

5

Zat aktif dalam biji jinten hitam adalah unsaturated fatty acid dan thymoquinone. Unsaturated fatty acid akan meningkatkan produksi testosteron dengan peningkatan 17 β-hydoxysteroid dehydrogenase, enzim utama sintesis testosteron; serta meningkatkan organ reproduksi asesorius. Thymoquinone mempunyai sifat antioksidan sehingga berefek protektif terhadap parameter testikular (Bashandy, 2007). Thymoquinone dapat menurunkan kadar superoxide dismutase, catalase, dan gluthatione peroxidase pada berbagai jaringan tubuh mencit (Mansour, et al., 2002).

Penelitian Bashandy tahun 2007 membuktikan khasiat minyak jinten hitam dalam memperbaiki kualitas spermatozoa pada tikus hiperlipidemi yang ditunjukkan dalam peningkatan jumlah spermatozoa, motilitas spermatozoa, kadar testosteron plasma, danpenurunan abnormalitas spermatozoa yang sangat signifikan (p<0,01).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Ekstrak biji jinten hitam meningkatkan jumlah spermatozoa mencit.

2. Ekstrak biji jinten hitam mencegah penurunan jumlah spermatozoa mencit yang dipajankan radiasi elektromagnetik telepon seluler.


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah :

1. Ekstrak biji jinten hitam dapat meningkatkan jumlah spermatozoa mencit. 2. Pengaruh ekstrak biji jinten hitam dalam mencegah penurunan jumlah

spermatozoa mencit yang dipajankan radiasi elektromagnetik telepon seluler tidak dapat dinilai.

5.2 Saran

Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah :

-Perlu penelitian dengan jarak mencit dan telepon seluler yang terfiksasi -Perlu penelitian dengan metode radiasi yang lain

-Perlu penelitian mengenai efek pemberian ekstrak biji Nigella sativa Linn. dan radiasi terhadap parameter fertilitas reproduksi laki-laki lain; seperti motilitas, viabilitas dan morfologi spermatozoa, serta level testosteron dan berat testis; untuk mengetahui mekanisme kerja Nigella sativa Linn. lebih dalam.


(15)

51

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, A., Deepinder, F., Sharma, R. K., Ranga, G., & Li, J. (2008). Effect of cellphone usage on semen analysis in men attending infertility clinic : an observational study. Fertility and Sterility.

Ahmad, A., Husain, A., Mujeeb, M., Khan, S. A., Najmi, A. K., Siddique, N. A., et al. (2013). A review on therapeutic potential of Nigella sativa : A miracle herb. Asian Pacific Journaal of Tropical Biomedicine, 337-352. Alatas, Z., & Lusiyanti, Y. (2003). Efek Kesehatan Radiasi Non Pengion pada

Manusia. Cermin Dunia Kedokteran No. 138, 35.

Anies. (2001). Gangguan Kesehatan pada Keluarga yang Bertempat Tinggal di Bawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500kV. Jurnal Kedokteran YARSI 9 (2), 101-110.

Ariansyah, K. (2014). Proyeksi Jumlah Pelanggan Telepon Bergerak Seluler di Indonesia. Buletin Pos dan Telekomunikasi, 12, 151-166.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. (2000). (BKKBN) Dipetik July 12, 2006, dari http://hqweb01.bkkbn. go.id/hqweb/pria/data01-3I.html

Badan Tenaga Nuklir Nasional. (t.thn.). Apa yang disebut dengan radiasi? Dipetik August 5, 2015, dari Badan Tenaga Nuklir Nasional - Home: http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_rad iasi/1-1.htm

Bashandy, A. S. (2007). Effect of Fixed Oil of Nigella Sativa on Male Fertility in Normal and Hyperlipidemic Rats. International Journal of Pharmacology.

Carole, N. (2011, September 17). Fertility Lab Insider. Dipetik November 11, 2015, dari Sperm Morphology: Kruger's Strict vs. WHO criteria, what's the difference: http://fertilitylabinsider.com/2011/09/sperm-morphology-krugers-strict-vs-who-criteria-whats-the-difference/

Consales, C., Merla, C., Marino, C., & Benassi, B. (2012). Electromagnetic Fields, Oxidative Stress, and Neurodegeneration.

Dalimartha, S., & Soedibyo, M. (1999). Awet Muda dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Jakarta: Trubus Agriwidya.


(16)

Drake, R., Vogl, W., & Mitchell, A. (2014). Gray's Anatomy : Anatomy of the Human Body. Elsevier.

Eisenberg, M., Lathi, R., Westphal, L., Milki, A., & Nangia, A. (2012, September 23). Frequency of the male infertility evaluation: data from the national survey of family growth. Journal of Urology, 1030-1034.

EMF Explained. (t.thn.). SAR Explained. Diambil kembali dari EMF Explained: http://www.emfexplained.info/?ID=25585

Fathony, M. (2001). Radiasi elektromagnetik dari alat elektronik serta efeknya bagi kesehatan. Elektro Indonesia 38, 26-31.

Federal Communications Commission. (2014, March 12). Specific Absorption Rate (SAR) For Cell Phones: What It Means For You. Diambil kembali

dari Federal Communications Commission:

https://www.fcc.gov/guides/specific-absorption-rate-sar-cell-phones-what-it-means-you

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Kelenjar Pineal). Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (hal. 1048-1051). Singapore: Elsevier.

Hermawanto, H. (2002). Dipetik January 20, 2014, dari http://tempo.co.id/medika/arsip/102002/pus-3.htm

Hinting, A. (2000). Dipetik 2006, dari http://digilib.litbang.depkes.go.id /go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2000- aucky-989-infertilit

Huo, O., Wang, M., Wu, S., An, G., Lui, H., & Xie, F. (2014). Oxidative changes and apoptosis induced by 1800-Mhz electromagnetic radiation in NIH/3T3 cells.

Ikatan Dokter Indonesia. (2005). Gangguan Kesehatan Akibat Radiasi Elektromagnetik. Diambil kembali dari http://www.idionline.org/infoidi-isi.php?news

Kanter, M., Aktas, C., & Erboga, M. (2013). Heat stress decreases testicular germ cell proliferation and increases apoptosis in short term : an immunohistochemical and ultrastructural study. Toxicol Ind Health, 99-113.

Laksmiarti, T. (2002). Alat Pemantau Perorangan pada Tenaga Kerja Radiasi di


(17)

53

http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-grey-2002-turniani-1026-radiasi

Lubis, E. (2002). Radiasi dalam kehidupan sehari-hari. Diambil kembali dari http://www.iatpi.org/view.php?item=artikel

Mailankot, M., Kunnath, A. P., Jayalekshmi, M., Koduru, B., & Valsalan, R. (2009). Radio Frequency Electromagnetic Radiation (RF-EMR) from GSM (0.9/1.8GHZ) Mobile Phones Induces Oxidative Stress and Reduces Sperm Motility in Rats. Clinics, 561-565.

Makker, K., Agarwal, A., & Sharma, R. (2009). Oxidative stress & male infertility. Indian J Med Res, 357-367.

Mansour, M., Nagi, M., El-Khatib, A., & Al-Bekairi, A. (2002). Effects of thymoquinone on antioxidant enzyme activities, lipid peroxidation and DT-diaphorase in different tissues of mice: a possible mechanism of action.

Mohammad, M. A., Mohamad, M. M., & Dradka, H. (2009). Effects of Black Seeds (Nigella Sativa) on Spermatogenesis and Fertility of Male Albino Rats. Research Journal of Medicines and Medical Sciences 4 (2), 386-390. Moore, K. L., Persaud, T., & Torchia, M. G. (2013). The Developing Human,

Clinically Oriented Embryology, 9th Edition. Philadelphia: Elsevier . Murray, R. K., Granner, D. K., Mayes, P. A., & Rodwell, V. W. (2003). Biokimia

Harper. Jakarta: EGC.

National Institute of Child Health and Human Development. (2012, 11 30). Infertility and Fertility. Dipetik January 2014, dari National Institute of

Child Health and Human Development:

http://www.nichd.nih.gov/health/topics/infertility/conditioninfo/Pages/defa ult.aspx

O'day, D. (2010). Human Development. Dipetik 9 6, 2014, dari utm.toronto.ca:

http://www.utm.utoronto.ca/~w3bio380/pdf/OLD-PDF/Formation%20of%20Male%20Sex%20Cells%20Lecture%205.pdf

Perrson, T., & Tornevik, C. (2003). Mobile communications and health. Ericsson Review 2, 48-65.

Ping, N. C., Hashim, N. H., & Adli, D. S. (2014, May 21). Effects of Nigella sativa (Habbatus sauda) Oil and Nicotine Chronic Treatments on Sperm


(18)

Parameters and Testis Histological Features of Rats. (A. Sandner-Kiesling, Penyunt.) Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2014.

Ragheb, A., Attia, A., Eldin, W. S., Elbabny, F., Gazarin, S., & Shoker, A. (2009). The protective effect of thymoquinone, an oxidant and

anti-inflammatory agent, againts renal injury: A review.

Sanders, A. P., Joines, W. T., & Allis, J. W. (1984). The differential effects of 200, 591, and 2,450 MHz radiation on rat brain energy metabolism. In Bio Electro Magnetics (Vol. 5). A Wiley Company.

Sarma, A. D., Mallick, A. R., & Ghosh, A. (2010). Free Radicals and Their Role in Different Clinical Condition : An Overview. International Journal of Pharma Science and Research, 1(3), 185-192.

Soeng, S., Wargasetia, T. L., & Steven, A. (2007). Efek Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler terhadap Spermatozoa Mencit Galur BALB/C. Journal of Medicine and Health , 7.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. H. (2009). Principles of Anatomy and Physiology (12th ed., Vol. 2). Europe, Asia, Africa, & Middle East: John Wiley & Sons.

Trubus. (2013). Herbal dari Kitab Suci. Jakarta: PT Trubus Swadaya.

Tufek, N., Altunkaynak, M., Altunkaynak, B., & Kaplan, S. (2015, June 4). Effects of thymoquinone on testicular structure and sperm production in male obese rats. Syst Biol Reprod Med, 192-204.

Valko, M., Leibfritz, D., Moncol, J., & Cronin, M. T. (2007). Free Radicals and Antioxidant in Normal Physiological Functions and Human Disease. (ScienceDirect, Penyunt.) International Journal of Biochemistry and Cell Biology, 44-84.

Wardhana, W. A. (2000). Dampak Radiasi Elektromagnetik Ponsel. Diambil kembali dari http://www.elektroindonesia.com/elektro/ut32.html

We Are Social. (2014). Global Digital Statistics 2014. Singapore: We Are Social. Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Organa Genitalia Interna. Dalam Anatomi


(19)

55

World Health Organization. (2015). What is Ionizing Radiation? Dipetik November 2, 2015, dari World Health Organization: http://www.who.int/ionizing_radiation/about/what_is_ir/en/


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah :

1. Ekstrak biji jinten hitam dapat meningkatkan jumlah spermatozoa mencit. 2. Pengaruh ekstrak biji jinten hitam dalam mencegah penurunan jumlah

spermatozoa mencit yang dipajankan radiasi elektromagnetik telepon seluler tidak dapat dinilai.

5.2 Saran

Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah :

-Perlu penelitian dengan jarak mencit dan telepon seluler yang terfiksasi -Perlu penelitian dengan metode radiasi yang lain

-Perlu penelitian mengenai efek pemberian ekstrak biji Nigella sativa Linn. dan radiasi terhadap parameter fertilitas reproduksi laki-laki lain; seperti motilitas, viabilitas dan morfologi spermatozoa, serta level testosteron dan berat testis; untuk mengetahui mekanisme kerja Nigella sativa Linn. lebih dalam.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, A., Deepinder, F., Sharma, R. K., Ranga, G., & Li, J. (2008). Effect of cellphone usage on semen analysis in men attending infertility clinic : an observational study. Fertility and Sterility.

Ahmad, A., Husain, A., Mujeeb, M., Khan, S. A., Najmi, A. K., Siddique, N. A., et al. (2013). A review on therapeutic potential of Nigella sativa : A miracle herb. Asian Pacific Journaal of Tropical Biomedicine, 337-352. Alatas, Z., & Lusiyanti, Y. (2003). Efek Kesehatan Radiasi Non Pengion pada

Manusia. Cermin Dunia Kedokteran No. 138, 35.

Anies. (2001). Gangguan Kesehatan pada Keluarga yang Bertempat Tinggal di Bawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500kV. Jurnal Kedokteran YARSI 9 (2), 101-110.

Ariansyah, K. (2014). Proyeksi Jumlah Pelanggan Telepon Bergerak Seluler di Indonesia. Buletin Pos dan Telekomunikasi, 12, 151-166.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. (2000). (BKKBN) Dipetik July 12, 2006, dari http://hqweb01.bkkbn. go.id/hqweb/pria/data01-3I.html Badan Tenaga Nuklir Nasional. (t.thn.). Apa yang disebut dengan radiasi?

Dipetik August 5, 2015, dari Badan Tenaga Nuklir Nasional - Home: http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_rad iasi/1-1.htm

Bashandy, A. S. (2007). Effect of Fixed Oil of Nigella Sativa on Male Fertility in Normal and Hyperlipidemic Rats. International Journal of Pharmacology. Carole, N. (2011, September 17). Fertility Lab Insider. Dipetik November 11,

2015, dari Sperm Morphology: Kruger's Strict vs. WHO criteria, what's the difference: http://fertilitylabinsider.com/2011/09/sperm-morphology-krugers-strict-vs-who-criteria-whats-the-difference/

Consales, C., Merla, C., Marino, C., & Benassi, B. (2012). Electromagnetic Fields, Oxidative Stress, and Neurodegeneration.

Dalimartha, S., & Soedibyo, M. (1999). Awet Muda dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Jakarta: Trubus Agriwidya.


(3)

Drake, R., Vogl, W., & Mitchell, A. (2014). Gray's Anatomy : Anatomy of the Human Body. Elsevier.

Eisenberg, M., Lathi, R., Westphal, L., Milki, A., & Nangia, A. (2012, September 23). Frequency of the male infertility evaluation: data from the national survey of family growth. Journal of Urology, 1030-1034.

EMF Explained. (t.thn.). SAR Explained. Diambil kembali dari EMF Explained: http://www.emfexplained.info/?ID=25585

Fathony, M. (2001). Radiasi elektromagnetik dari alat elektronik serta efeknya bagi kesehatan. Elektro Indonesia 38, 26-31.

Federal Communications Commission. (2014, March 12). Specific Absorption Rate (SAR) For Cell Phones: What It Means For You. Diambil kembali

dari Federal Communications Commission:

https://www.fcc.gov/guides/specific-absorption-rate-sar-cell-phones-what-it-means-you

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Kelenjar Pineal). Dalam Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (hal. 1048-1051). Singapore: Elsevier.

Hermawanto, H. (2002). Dipetik January 20, 2014, dari http://tempo.co.id/medika/arsip/102002/pus-3.htm

Hinting, A. (2000). Dipetik 2006, dari http://digilib.litbang.depkes.go.id /go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2000- aucky-989-infertilit

Huo, O., Wang, M., Wu, S., An, G., Lui, H., & Xie, F. (2014). Oxidative changes and apoptosis induced by 1800-Mhz electromagnetic radiation in NIH/3T3 cells.

Ikatan Dokter Indonesia. (2005). Gangguan Kesehatan Akibat Radiasi Elektromagnetik. Diambil kembali dari http://www.idionline.org/infoidi-isi.php?news

Kanter, M., Aktas, C., & Erboga, M. (2013). Heat stress decreases testicular germ cell proliferation and increases apoptosis in short term : an immunohistochemical and ultrastructural study. Toxicol Ind Health, 99-113.

Laksmiarti, T. (2002). Alat Pemantau Perorangan pada Tenaga Kerja Radiasi di


(4)

http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-grey-2002-turniani-1026-radiasi

Lubis, E. (2002). Radiasi dalam kehidupan sehari-hari. Diambil kembali dari http://www.iatpi.org/view.php?item=artikel

Mailankot, M., Kunnath, A. P., Jayalekshmi, M., Koduru, B., & Valsalan, R. (2009). Radio Frequency Electromagnetic Radiation (RF-EMR) from GSM (0.9/1.8GHZ) Mobile Phones Induces Oxidative Stress and Reduces Sperm Motility in Rats. Clinics, 561-565.

Makker, K., Agarwal, A., & Sharma, R. (2009). Oxidative stress & male infertility. Indian J Med Res, 357-367.

Mansour, M., Nagi, M., El-Khatib, A., & Al-Bekairi, A. (2002). Effects of thymoquinone on antioxidant enzyme activities, lipid peroxidation and DT-diaphorase in different tissues of mice: a possible mechanism of action.

Mohammad, M. A., Mohamad, M. M., & Dradka, H. (2009). Effects of Black Seeds (Nigella Sativa) on Spermatogenesis and Fertility of Male Albino Rats. Research Journal of Medicines and Medical Sciences 4 (2), 386-390. Moore, K. L., Persaud, T., & Torchia, M. G. (2013). The Developing Human,

Clinically Oriented Embryology, 9th Edition. Philadelphia: Elsevier . Murray, R. K., Granner, D. K., Mayes, P. A., & Rodwell, V. W. (2003). Biokimia

Harper. Jakarta: EGC.

National Institute of Child Health and Human Development. (2012, 11 30). Infertility and Fertility. Dipetik January 2014, dari National Institute of

Child Health and Human Development:

http://www.nichd.nih.gov/health/topics/infertility/conditioninfo/Pages/defa ult.aspx

O'day, D. (2010). Human Development. Dipetik 9 6, 2014, dari utm.toronto.ca:

http://www.utm.utoronto.ca/~w3bio380/pdf/OLD-PDF/Formation%20of%20Male%20Sex%20Cells%20Lecture%205.pdf Perrson, T., & Tornevik, C. (2003). Mobile communications and health. Ericsson

Review 2, 48-65.

Ping, N. C., Hashim, N. H., & Adli, D. S. (2014, May 21). Effects of Nigella sativa (Habbatus sauda) Oil and Nicotine Chronic Treatments on Sperm


(5)

Parameters and Testis Histological Features of Rats. (A. Sandner-Kiesling, Penyunt.) Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2014.

Ragheb, A., Attia, A., Eldin, W. S., Elbabny, F., Gazarin, S., & Shoker, A. (2009). The protective effect of thymoquinone, an oxidant and

anti-inflammatory agent, againts renal injury: A review.

Sanders, A. P., Joines, W. T., & Allis, J. W. (1984). The differential effects of 200, 591, and 2,450 MHz radiation on rat brain energy metabolism. In Bio Electro Magnetics (Vol. 5). A Wiley Company.

Sarma, A. D., Mallick, A. R., & Ghosh, A. (2010). Free Radicals and Their Role in Different Clinical Condition : An Overview. International Journal of Pharma Science and Research, 1(3), 185-192.

Soeng, S., Wargasetia, T. L., & Steven, A. (2007). Efek Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler terhadap Spermatozoa Mencit Galur BALB/C. Journal of Medicine and Health , 7.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. H. (2009). Principles of Anatomy and Physiology (12th ed., Vol. 2). Europe, Asia, Africa, & Middle East: John Wiley & Sons.

Trubus. (2013). Herbal dari Kitab Suci. Jakarta: PT Trubus Swadaya.

Tufek, N., Altunkaynak, M., Altunkaynak, B., & Kaplan, S. (2015, June 4). Effects of thymoquinone on testicular structure and sperm production in male obese rats. Syst Biol Reprod Med, 192-204.

Valko, M., Leibfritz, D., Moncol, J., & Cronin, M. T. (2007). Free Radicals and Antioxidant in Normal Physiological Functions and Human Disease. (ScienceDirect, Penyunt.) International Journal of Biochemistry and Cell Biology, 44-84.

Wardhana, W. A. (2000). Dampak Radiasi Elektromagnetik Ponsel. Diambil kembali dari http://www.elektroindonesia.com/elektro/ut32.html

We Are Social. (2014). Global Digital Statistics 2014. Singapore: We Are Social. Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Organa Genitalia Interna. Dalam Anatomi


(6)

World Health Organization. (2015). What is Ionizing Radiation? Dipetik November 2, 2015, dari World Health Organization: http://www.who.int/ionizing_radiation/about/what_is_ir/en/