PEMBERIAN UPAH MINIMUM PADA PT. DWIPA NUSA DUA GAS DI KABUPATEN BADUNG.
SKRIPSI
PEMBERIAN UPAH MINIMUM PADA PT. DWIPA
NUSADUA GAS DI KABUPATEN BADUNG
AYU IRMA ROSYANI
NIM. 1103005153
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
Halaman Persetujuan Pembimbing
SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 21 JANUARI 2016
Pembimbing I
Dr. I WayanWiryawan, SH., MH.
NIP. 195503061984031003
Pembimbing II
I Made DedyPriyanto, SH.,M.Kn
NIP. 198404112008121003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapat Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerja Nugraha-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan Skipsi yang berjudul “Pemberian Upah Minimum Pada PT.
DwipaNusadua Gas di Kabupaten Badung”.
Penulis menyadari bahwa materi yang penulis sajikan dalam skripsi ini adalah
jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Maka dari itu kritik, saran dan
bimbingan serta petunjuk-petunjuk dari semua pihak sangat penulis harapkan guna
kelengkapan dan penyempurnaan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan dukungan
moral dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utamayasa, SH.,M.Hum, Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana
2. Bapak Dr. Gede Made Swardhana, SH.,MH, Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
3. Ibu Ni Ketut Sri Utari, SH.,MH, Pembantu Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
4. Bapak I Gede Yusa, SH.,MH, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
5. Bapak Dr. I WayanWiryawan, SH.,MH Ketua Bagian Keperdataan
Fakultas Hukum Universitas Udayana
6. I Made DedyPriyanto, SH.,M.Kn, Pembimbing Akademik yang
membimbing dan menuntun penulis sejak awal kuliah di Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
7. Bapak Dr. I WayanWiryawan, SH.,MH, Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan yang berarti selama penyusunan
skripsi ini.
8. I Made DedyPriyanto, SH.,M.Kn, Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan yang berarti selama penyusunan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang selama
ini telah mendidik dan membimbing penulisan penulis selama mengikuti
pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
10. Bapak dan Ibu Staf Pegawai Administrasi di lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
11. Bapak I Nyoman Budiana, SH, Kepala Bagian Dokumentasi Hukum
Kantor Gubernur Bali dalam Bidang Biro Hukum dan Ham yang selama
ini membantu penulis memperoleh data sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Bapak I Nyoman Mardana, SH, Pemilik PT. DwipaNusadua Gas di
Kabupaten Badung.
13. Ibu Ida Ayu NgurahSusilawati, SH, Direktur PT. DwipaNusadua Gas di
Kabupaten Badung.
14. Ibu Ni KetutApriani, SS, Manajer di PT DwipaNusadua Gas di Kabupaten
Badung.
15. Ibu Made EtiJeniari, SE, Accounting di PT. DwipaNusadua Gas di
Kabupaten Badung.
16. Para Responden yang telah banyak memberikan keterangan dalam
pengumpulan data.
17. Bapak I Nyoman Alit NingsanaYadnya, Staff HI (Hubungan Industrial
dan Syarat Kerja) di Dinas Ketenagakerjaan Kota Denpasar.
18. I Nyoman Merasa, I KetutWirati kakek nenek dari papa dan Ida Bagus
Wijaya (alm), A.A.Sagung Alit kakek nenek dari mama yang mendukung
secara materiil.
19. Bapak I Nyoman Mardana, SH, papa yang merawat, mendidik,
mengingatkan dan selalu memberi yang terbaik bagi penulis.
20. Ida Ayu NgurahSusilawati, SH, mama yang selalu merawat mendidik,
mengingatkan, menyemangati, menemani, mendukung, mendoakan dan
selalu memberi yang terbaik bagi penulis.
21. Bagus Nanda Yuda Prasetya dan Gayatri Rahmayanti adik-adik tersayang
yang telah memberi semangat, dukungan, bantuan dan doa bagi penulis.
22. A.A NgurahParwathaPandji, S.Sos, Dra. Ni Putu Karnadhi, M.Si, A.A.
Ngurah Fajar Nugraha Pandji, S.H, A.A.A NgurahDinniSaraswathiPandji,
S.E Mertua dan Kakak ipar.
23. Anak Agung Ngurah Galang Widura Pandji yang telah memberi
dukungan, semangat, waktu dan tenaga untuk membantu penulisan ini.
24. Anak Agung Ngurah Regent AmurvabhumiPandji yang tersayang sebagai
anak dari penulis, yang telah lahir dan membuat penulis lebih
bersemangat.
25. I Gusti Ayu Agung Sita Prameswari S.Pd dan A.A Ngurah Wira Kusuma,
S.Sn.,
A.A
Ngurah
Agung
Caesar
SagungNgurahBasundariWirapatni
Wirayudha
(Bilbil),
A.A
(Bulbul).,
Ngurah
A.A
Besar
RaadkerthaPandji (Dotdot), A.A.A Ngurah Kidung BuratwangiPandji
(Dungdung) Kakak Ipar dan para keponakanku yang lucu-lucu.
26. Keluarga besar Pegok.
27. Untuk sahabat-sahabat TNT, Indah Puspita, Mona Cerry, Ayu Saraswati,
Dani, Ciria, Arsad, Bonbon, Santa, Angga yang selalu mendukung,
menemani, memberi nasehat-nasehat dari penulis belum kawin hingga
sudah kawin. Teman-teman KKN, Pilu, Gilang, Wulan, Andika dan
Pandji. Serta Dayu Mertadewi dan teman-teman lainnya yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak mendukung selama
proses penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak pada umumnya, dan bagi perkembangan ilmu hukum pada khusunya.
Denpasar, Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN………………………………………
i
HALAMAN SAMPUL DALAM……………………………………..
ii
PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM……………………… .
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………
iv
HALAMAN PENETAPAN…………………………………………..
v
KATA PENGANTAR……………………………………………….. .
vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN……………………………… .
x
DAFTAR ISI…………………………………………………………. .
xi
ABSTRAK………………………………………………………….....
xiv
ABSTRACT…..……………………………………………………………
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ..........................................
1
1.2
Rumusan Masalah ...................................................
9
1.3
Ruang Lingkup Masalah ..........................................
9
1.4
Orisinalitas Penelitian ………………………… ........
10
1.5
Tujuan Penelitian ....................................................
12
1.5.1 Tujuan Umum.................................................
12
1.5.2 Tujuan Khusus ...............................................
13
Manfaat Penelitian…………………………………….
13
1.6.1 Manfaat Teoritis .............................................
13
1.6
BAB II
1.6.2 Manfaat Praktis ..............................................
13
1.7
Landasan Teoritis ....................................................
14
1.8
Metode Penelitian…………….. ...............................
18
1.8.1 Jenis Penelitian ..............................................
18
1.8.2 Jenis Pendekatan ............................................
18
1.8.3 Sifat Penelitian…………………………………
19
1.8.4 Sumber Data ...................................................
19
1.8.5 Teknik Pengumpulan Data ..............................
20
1.8.6 Teknik Penetuan Sampel Penelitian................
22
1.8.7 Teknik Pengolahan dan Analisis
22
............
TINJAUAN UMUM MENGENAI UPAH DAN UPAYA
HUKUM
2.1 Tinjauan Umum Mengenai Upah .............................
24
2.1.1 Pengertian Upah dan Dasar Hukum Pemberian
Upah ..............................................................
26
2.2.1 Komponen Upah dan Sistem Pemberian
Upah ..............................................................
31
2.2 Tinjauan Umum Mengenai Upaya Hukum ................
35
2.2.1 Non Litigasi ...................................................
36
2.2.2 Litigasi ...........................................................
40
BAB III SISTEM PEMBERIAN UPAH MINIMUM PADA PT. DWIPA
NUSADUA GAS DI KABUPATEN BADUNG
3.1 Gambaran Umum PT.DwipaNusadua Gas di
Kabupaten Badung ................................................
42
3.2 Sistem Pemberian Upah di PT. DwipaNusadua
Gas di Kabupaten Badung .....................................
46
BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEKERJA TIDAK
MELAKUKAN UPAYA HUKUM TERKAIT PEMBERIAN
UPAH DIBAWAH UPAH MINIMUM REGIONAL
4.1 Kewajiban Manajemen untuk Mentaati Aturan Upah
Minimum ...............................................................
50
4.2 Faktor-Faktor Penyebab Pekerja/Buruh Tidak Melakukan
Upaya Hukum dalam Pemberian Upah dibawah Upah
Minimum………………………………… ................
BAB V
55
PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………………………………………..…
60
5.2 Saran …………………………………………..……..
61
DAFTAR BACAAN
DAFTAR RESPONDEN
DAFTAR INFORMAN
LAMPIRAN 1
SLIP GAJI PADA PT. DWIPA NUSADUA GAS
PEMBERIAN UPAH MINIMUM PADA PT. DWIPA NUSADUA GAS DI
KABUPATEN BADUNG
Abstrak
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh perlindungan hukum terhadap tenaga kerja
dalam hal pemberian upah minimum di PT. Dwipa Nusadua Gas. Pada PT. Dwipa
Nusadua Gas, pekerja rutin mendapatkan gaji setiap bulannya yang terdiri dari gaji
pokok, uang kesehatan, uang makan. Namun pada perusahaan ini upah atau imbalan
yang diberikan oleh pengusaha belum memenuhi Upah Minimum Regional
sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2014.
Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah Bagaimana sistem pemberian
upah minimum pada PT. Dwipa Nusadua Gas di Kabupaten Badung ditinjau dari
Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2014 ? serta Faktor-faktor apakah yang
menyebabkan para pekerja tidak melakukan upaya hukum terkait pemberian upah
dibawah upah minimum regional yang diberikan oleh PT. Dwipa Nusadua Gas di
Kabupaten Badung ?
Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian
yuridis empiris dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan fakta.
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam tulisan ini adalah Pemberian upah
minimum pada PT. Dwipa Nusadua Gas di Kabupaten Badung belum sesuai dengan
standar upah minimum yang diterapkan di wilayah perusahaan tersebut didirikan.
Sistem pemberian upah yang digunakan oleh perusahaan adalah sistem pemberian
upah menurut waktu, upah yang diberikan sebesar Rp. 1.500.000,- dengan komposisi
upah pokok beserta tunjangan tetap setiap bulan termasuk didalamnya. Pada sistem
pemberian upah setiap bulannya belum sesuai dengan ketentuan Peraturan Gubernur
Nomor 69 Tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 1.905.000,-. Komposisi upah minimum
diantaranya terdiri dari upah pokok ditambah tunjangan tetap sesuai lampiran dalam
ketentuan Peraturan Gubernur serta dalam pemberian upah di PT. Dwipa Nusadua
Gas yang belum memenuhi ketentuan upah minimum diwilayah perusahaan tersebut
didirikan. Pekerja/buruh perusahaan tidak melakukan upaya hukum terkait pemberian
upah dibawah upah minimum, disebabkan oleh faktor-faktor pertama, kurangnya
pengetahuan sumber daya manusia terhadap upah minimum yang disebabkan
pendidikan pekerja/buruhnya hanya sampai sekolah menengah pertama. Kedua,
karena para pekerja/buruh mendapatkan bonus yang mereka rasa cukup bagi
kehidupan mereka serta keluarganya. Ketiga, masih memiliki hubungan keluarga
dengan pemilik perusahaan dan merasa berhutang budi telah diberi pekerjaan.
Keempat, dari pihak dinas yang pengawasannya bersifat pasif. Dan kelima, kendala
dinas untuk mengawasi dan melakukan sidak ke masing-masing perusahaan dengan
keterbatasan pengawas yang dimiliki. Sebaiknya dalam pemberian upah pihak
perusahaan seharusnya memberikan upah sesuai dengan ketentuan yang sudah
ditentukan oleh pemerintah, agar tidak menimbulkan perselisihan antara pengusahan
dan pekerja/buruhnya. Tetapi jika perusahaan merasa tidak mampu melakukan
pemberian upah sesuai ketentuan yang ada, sebaiknya upaya yang dapat dilakukan
perusahaan tersebut dengan melakukan permohonan penangguhan ke Gubernur, serta
pemerintah Kabupaten Badung dan Dinas Ketenagakerjaan seharusnya meningkatkan
pengawasan agar sosialisasi dan sidak mengenai ketentuan upah minimum yang
diterapkan disetiap wilayah oleh perusahaan-perusahaan sesuai dengan ketentuan
yang sudah ditetapkan setiap tahunnya. Agar perusahaan tidak sewenang-wenang
dalam pemberian upah terhadap pekerja/buruh karena minimnya pengetahuan yang
dimiliki pekerja/buruh yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan yang
memberikan upah dibawah upah minimum yang sudah ditentukan. Pekerja
hendaknya sadar hukum dalam artian mengetahui hukumnya dan dapat menggunakan
peraturan perundang-undangan sebagai dasar untuk melakukan upaya hukum apabila
mengalami hal-hal melangar hukum.
Kata kunci : Upah, pengusaha, pekerja
GRANT OF MINIMUM WAGE IN. NUSA DUA DWIPA GAS IN DISTRICT
BADUNG
Abstract
This paper is motivated by the provision of the minimum wage on employment
at PT. Dwipa Nusadua Gas. At the PT. Dwipa Nusadua Gas, regular workers get
salary every month consisting of basic salary, health money, money to eat. However,
at this company the wages or benefits provided by employers do not meet the
Minimum Wage as set out in the Governor Regulation Number 69 of 2014. Issues
raised in this paper is how the system of minimum wages in PT. Dwipa Nusadua Gas
in Badung in the Governor Regulation Number 69 of 2014? as well as the factors are
that cause the workers not to take legal actions related to the provision of regional
wages below the minimum wage provided by PT. Dwipa Nusadua Gas in Badung?
The method used in this paper is a method of empirical juridical approach to
law and fact approach.
The conclusion of this article is Giving the minimum wage at PT. Dwipa
Nusadua Gas in Badung not in accordance with the minimum wage standards are
applied in the area of the company is established. Remuneration system used by the
company is the system of remuneration according to time, wages in the amount of Rp.
1.500 million, - composition and their basic wage fixed allowance every month
including. In the system of remuneration of each month is not in accordance with the
provisions of Governor Regulation Number 69 of 2014 Rp. 1.905 million, -.
Composition of minimum wage of which consists of a fixed basic wage plus
allowances corresponding attachments in the provisions of Governor Regulation. as
well as the remuneration to PT. Dwipa Nusadua Gas that has not complied with the
minimum wage in the region are established. Workers / laborers company does not
undertake legal actions related to the provision of wages below the minimum wage,
caused by factors first, a lack of knowledge of human resources for education due to
the minimum wage of workers / laborers only until junior high school. Second,
because the workers / laborers earn their bonuses for their life sense enough for them
and their families. Third, still has a family relationship with the owner of the
company and feel indebted been given the job. Fourth, from the official who is
passive supervision. And fifth, official barriers to supervise and carry out spot checks
individualy companies with limited supervisory owned. Preferably in the company's
remuneration should provide wages in accordance with the provisions set by the
government, so as not to give rise to disputes between businessmen and workers /
laborers. But if the company was not able to do a remuneration corresponding
existing provisions, should attempt to do the company to make application for the
suspension of the governor, as well as the government of Badung Regency and the
Department of Employment should increase surveillance in order to socialize and
inspection regarding minimum wages are applied in each region by companies in
accordance with the provisions that have been defined annually. So companies do not
arbitrarily in remuneration to workers / laborers because of lack of knowledge
workers / laborers employed by companies that provide wages below the minimum
wage has been determined. Workers should be aware of the law in the sense of
knowing the law and can use the legislation as a basis for legal action when
experiencing things legal issues.
Keywords: Wages, employers, workers
PEMBERIAN UPAH MINIMUM PADA PT. DWIPA
NUSADUA GAS DI KABUPATEN BADUNG
AYU IRMA ROSYANI
NIM. 1103005153
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
Halaman Persetujuan Pembimbing
SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 21 JANUARI 2016
Pembimbing I
Dr. I WayanWiryawan, SH., MH.
NIP. 195503061984031003
Pembimbing II
I Made DedyPriyanto, SH.,M.Kn
NIP. 198404112008121003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapat Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerja Nugraha-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan Skipsi yang berjudul “Pemberian Upah Minimum Pada PT.
DwipaNusadua Gas di Kabupaten Badung”.
Penulis menyadari bahwa materi yang penulis sajikan dalam skripsi ini adalah
jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Maka dari itu kritik, saran dan
bimbingan serta petunjuk-petunjuk dari semua pihak sangat penulis harapkan guna
kelengkapan dan penyempurnaan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan dukungan
moral dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utamayasa, SH.,M.Hum, Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana
2. Bapak Dr. Gede Made Swardhana, SH.,MH, Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
3. Ibu Ni Ketut Sri Utari, SH.,MH, Pembantu Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
4. Bapak I Gede Yusa, SH.,MH, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
5. Bapak Dr. I WayanWiryawan, SH.,MH Ketua Bagian Keperdataan
Fakultas Hukum Universitas Udayana
6. I Made DedyPriyanto, SH.,M.Kn, Pembimbing Akademik yang
membimbing dan menuntun penulis sejak awal kuliah di Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
7. Bapak Dr. I WayanWiryawan, SH.,MH, Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan yang berarti selama penyusunan
skripsi ini.
8. I Made DedyPriyanto, SH.,M.Kn, Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan yang berarti selama penyusunan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang selama
ini telah mendidik dan membimbing penulisan penulis selama mengikuti
pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
10. Bapak dan Ibu Staf Pegawai Administrasi di lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
11. Bapak I Nyoman Budiana, SH, Kepala Bagian Dokumentasi Hukum
Kantor Gubernur Bali dalam Bidang Biro Hukum dan Ham yang selama
ini membantu penulis memperoleh data sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Bapak I Nyoman Mardana, SH, Pemilik PT. DwipaNusadua Gas di
Kabupaten Badung.
13. Ibu Ida Ayu NgurahSusilawati, SH, Direktur PT. DwipaNusadua Gas di
Kabupaten Badung.
14. Ibu Ni KetutApriani, SS, Manajer di PT DwipaNusadua Gas di Kabupaten
Badung.
15. Ibu Made EtiJeniari, SE, Accounting di PT. DwipaNusadua Gas di
Kabupaten Badung.
16. Para Responden yang telah banyak memberikan keterangan dalam
pengumpulan data.
17. Bapak I Nyoman Alit NingsanaYadnya, Staff HI (Hubungan Industrial
dan Syarat Kerja) di Dinas Ketenagakerjaan Kota Denpasar.
18. I Nyoman Merasa, I KetutWirati kakek nenek dari papa dan Ida Bagus
Wijaya (alm), A.A.Sagung Alit kakek nenek dari mama yang mendukung
secara materiil.
19. Bapak I Nyoman Mardana, SH, papa yang merawat, mendidik,
mengingatkan dan selalu memberi yang terbaik bagi penulis.
20. Ida Ayu NgurahSusilawati, SH, mama yang selalu merawat mendidik,
mengingatkan, menyemangati, menemani, mendukung, mendoakan dan
selalu memberi yang terbaik bagi penulis.
21. Bagus Nanda Yuda Prasetya dan Gayatri Rahmayanti adik-adik tersayang
yang telah memberi semangat, dukungan, bantuan dan doa bagi penulis.
22. A.A NgurahParwathaPandji, S.Sos, Dra. Ni Putu Karnadhi, M.Si, A.A.
Ngurah Fajar Nugraha Pandji, S.H, A.A.A NgurahDinniSaraswathiPandji,
S.E Mertua dan Kakak ipar.
23. Anak Agung Ngurah Galang Widura Pandji yang telah memberi
dukungan, semangat, waktu dan tenaga untuk membantu penulisan ini.
24. Anak Agung Ngurah Regent AmurvabhumiPandji yang tersayang sebagai
anak dari penulis, yang telah lahir dan membuat penulis lebih
bersemangat.
25. I Gusti Ayu Agung Sita Prameswari S.Pd dan A.A Ngurah Wira Kusuma,
S.Sn.,
A.A
Ngurah
Agung
Caesar
SagungNgurahBasundariWirapatni
Wirayudha
(Bilbil),
A.A
(Bulbul).,
Ngurah
A.A
Besar
RaadkerthaPandji (Dotdot), A.A.A Ngurah Kidung BuratwangiPandji
(Dungdung) Kakak Ipar dan para keponakanku yang lucu-lucu.
26. Keluarga besar Pegok.
27. Untuk sahabat-sahabat TNT, Indah Puspita, Mona Cerry, Ayu Saraswati,
Dani, Ciria, Arsad, Bonbon, Santa, Angga yang selalu mendukung,
menemani, memberi nasehat-nasehat dari penulis belum kawin hingga
sudah kawin. Teman-teman KKN, Pilu, Gilang, Wulan, Andika dan
Pandji. Serta Dayu Mertadewi dan teman-teman lainnya yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak mendukung selama
proses penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak pada umumnya, dan bagi perkembangan ilmu hukum pada khusunya.
Denpasar, Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN………………………………………
i
HALAMAN SAMPUL DALAM……………………………………..
ii
PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM……………………… .
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………
iv
HALAMAN PENETAPAN…………………………………………..
v
KATA PENGANTAR……………………………………………….. .
vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN……………………………… .
x
DAFTAR ISI…………………………………………………………. .
xi
ABSTRAK………………………………………………………….....
xiv
ABSTRACT…..……………………………………………………………
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ..........................................
1
1.2
Rumusan Masalah ...................................................
9
1.3
Ruang Lingkup Masalah ..........................................
9
1.4
Orisinalitas Penelitian ………………………… ........
10
1.5
Tujuan Penelitian ....................................................
12
1.5.1 Tujuan Umum.................................................
12
1.5.2 Tujuan Khusus ...............................................
13
Manfaat Penelitian…………………………………….
13
1.6.1 Manfaat Teoritis .............................................
13
1.6
BAB II
1.6.2 Manfaat Praktis ..............................................
13
1.7
Landasan Teoritis ....................................................
14
1.8
Metode Penelitian…………….. ...............................
18
1.8.1 Jenis Penelitian ..............................................
18
1.8.2 Jenis Pendekatan ............................................
18
1.8.3 Sifat Penelitian…………………………………
19
1.8.4 Sumber Data ...................................................
19
1.8.5 Teknik Pengumpulan Data ..............................
20
1.8.6 Teknik Penetuan Sampel Penelitian................
22
1.8.7 Teknik Pengolahan dan Analisis
22
............
TINJAUAN UMUM MENGENAI UPAH DAN UPAYA
HUKUM
2.1 Tinjauan Umum Mengenai Upah .............................
24
2.1.1 Pengertian Upah dan Dasar Hukum Pemberian
Upah ..............................................................
26
2.2.1 Komponen Upah dan Sistem Pemberian
Upah ..............................................................
31
2.2 Tinjauan Umum Mengenai Upaya Hukum ................
35
2.2.1 Non Litigasi ...................................................
36
2.2.2 Litigasi ...........................................................
40
BAB III SISTEM PEMBERIAN UPAH MINIMUM PADA PT. DWIPA
NUSADUA GAS DI KABUPATEN BADUNG
3.1 Gambaran Umum PT.DwipaNusadua Gas di
Kabupaten Badung ................................................
42
3.2 Sistem Pemberian Upah di PT. DwipaNusadua
Gas di Kabupaten Badung .....................................
46
BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEKERJA TIDAK
MELAKUKAN UPAYA HUKUM TERKAIT PEMBERIAN
UPAH DIBAWAH UPAH MINIMUM REGIONAL
4.1 Kewajiban Manajemen untuk Mentaati Aturan Upah
Minimum ...............................................................
50
4.2 Faktor-Faktor Penyebab Pekerja/Buruh Tidak Melakukan
Upaya Hukum dalam Pemberian Upah dibawah Upah
Minimum………………………………… ................
BAB V
55
PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………………………………………..…
60
5.2 Saran …………………………………………..……..
61
DAFTAR BACAAN
DAFTAR RESPONDEN
DAFTAR INFORMAN
LAMPIRAN 1
SLIP GAJI PADA PT. DWIPA NUSADUA GAS
PEMBERIAN UPAH MINIMUM PADA PT. DWIPA NUSADUA GAS DI
KABUPATEN BADUNG
Abstrak
Tulisan ini dilatarbelakangi oleh perlindungan hukum terhadap tenaga kerja
dalam hal pemberian upah minimum di PT. Dwipa Nusadua Gas. Pada PT. Dwipa
Nusadua Gas, pekerja rutin mendapatkan gaji setiap bulannya yang terdiri dari gaji
pokok, uang kesehatan, uang makan. Namun pada perusahaan ini upah atau imbalan
yang diberikan oleh pengusaha belum memenuhi Upah Minimum Regional
sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2014.
Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah Bagaimana sistem pemberian
upah minimum pada PT. Dwipa Nusadua Gas di Kabupaten Badung ditinjau dari
Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2014 ? serta Faktor-faktor apakah yang
menyebabkan para pekerja tidak melakukan upaya hukum terkait pemberian upah
dibawah upah minimum regional yang diberikan oleh PT. Dwipa Nusadua Gas di
Kabupaten Badung ?
Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian
yuridis empiris dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan fakta.
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam tulisan ini adalah Pemberian upah
minimum pada PT. Dwipa Nusadua Gas di Kabupaten Badung belum sesuai dengan
standar upah minimum yang diterapkan di wilayah perusahaan tersebut didirikan.
Sistem pemberian upah yang digunakan oleh perusahaan adalah sistem pemberian
upah menurut waktu, upah yang diberikan sebesar Rp. 1.500.000,- dengan komposisi
upah pokok beserta tunjangan tetap setiap bulan termasuk didalamnya. Pada sistem
pemberian upah setiap bulannya belum sesuai dengan ketentuan Peraturan Gubernur
Nomor 69 Tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 1.905.000,-. Komposisi upah minimum
diantaranya terdiri dari upah pokok ditambah tunjangan tetap sesuai lampiran dalam
ketentuan Peraturan Gubernur serta dalam pemberian upah di PT. Dwipa Nusadua
Gas yang belum memenuhi ketentuan upah minimum diwilayah perusahaan tersebut
didirikan. Pekerja/buruh perusahaan tidak melakukan upaya hukum terkait pemberian
upah dibawah upah minimum, disebabkan oleh faktor-faktor pertama, kurangnya
pengetahuan sumber daya manusia terhadap upah minimum yang disebabkan
pendidikan pekerja/buruhnya hanya sampai sekolah menengah pertama. Kedua,
karena para pekerja/buruh mendapatkan bonus yang mereka rasa cukup bagi
kehidupan mereka serta keluarganya. Ketiga, masih memiliki hubungan keluarga
dengan pemilik perusahaan dan merasa berhutang budi telah diberi pekerjaan.
Keempat, dari pihak dinas yang pengawasannya bersifat pasif. Dan kelima, kendala
dinas untuk mengawasi dan melakukan sidak ke masing-masing perusahaan dengan
keterbatasan pengawas yang dimiliki. Sebaiknya dalam pemberian upah pihak
perusahaan seharusnya memberikan upah sesuai dengan ketentuan yang sudah
ditentukan oleh pemerintah, agar tidak menimbulkan perselisihan antara pengusahan
dan pekerja/buruhnya. Tetapi jika perusahaan merasa tidak mampu melakukan
pemberian upah sesuai ketentuan yang ada, sebaiknya upaya yang dapat dilakukan
perusahaan tersebut dengan melakukan permohonan penangguhan ke Gubernur, serta
pemerintah Kabupaten Badung dan Dinas Ketenagakerjaan seharusnya meningkatkan
pengawasan agar sosialisasi dan sidak mengenai ketentuan upah minimum yang
diterapkan disetiap wilayah oleh perusahaan-perusahaan sesuai dengan ketentuan
yang sudah ditetapkan setiap tahunnya. Agar perusahaan tidak sewenang-wenang
dalam pemberian upah terhadap pekerja/buruh karena minimnya pengetahuan yang
dimiliki pekerja/buruh yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan yang
memberikan upah dibawah upah minimum yang sudah ditentukan. Pekerja
hendaknya sadar hukum dalam artian mengetahui hukumnya dan dapat menggunakan
peraturan perundang-undangan sebagai dasar untuk melakukan upaya hukum apabila
mengalami hal-hal melangar hukum.
Kata kunci : Upah, pengusaha, pekerja
GRANT OF MINIMUM WAGE IN. NUSA DUA DWIPA GAS IN DISTRICT
BADUNG
Abstract
This paper is motivated by the provision of the minimum wage on employment
at PT. Dwipa Nusadua Gas. At the PT. Dwipa Nusadua Gas, regular workers get
salary every month consisting of basic salary, health money, money to eat. However,
at this company the wages or benefits provided by employers do not meet the
Minimum Wage as set out in the Governor Regulation Number 69 of 2014. Issues
raised in this paper is how the system of minimum wages in PT. Dwipa Nusadua Gas
in Badung in the Governor Regulation Number 69 of 2014? as well as the factors are
that cause the workers not to take legal actions related to the provision of regional
wages below the minimum wage provided by PT. Dwipa Nusadua Gas in Badung?
The method used in this paper is a method of empirical juridical approach to
law and fact approach.
The conclusion of this article is Giving the minimum wage at PT. Dwipa
Nusadua Gas in Badung not in accordance with the minimum wage standards are
applied in the area of the company is established. Remuneration system used by the
company is the system of remuneration according to time, wages in the amount of Rp.
1.500 million, - composition and their basic wage fixed allowance every month
including. In the system of remuneration of each month is not in accordance with the
provisions of Governor Regulation Number 69 of 2014 Rp. 1.905 million, -.
Composition of minimum wage of which consists of a fixed basic wage plus
allowances corresponding attachments in the provisions of Governor Regulation. as
well as the remuneration to PT. Dwipa Nusadua Gas that has not complied with the
minimum wage in the region are established. Workers / laborers company does not
undertake legal actions related to the provision of wages below the minimum wage,
caused by factors first, a lack of knowledge of human resources for education due to
the minimum wage of workers / laborers only until junior high school. Second,
because the workers / laborers earn their bonuses for their life sense enough for them
and their families. Third, still has a family relationship with the owner of the
company and feel indebted been given the job. Fourth, from the official who is
passive supervision. And fifth, official barriers to supervise and carry out spot checks
individualy companies with limited supervisory owned. Preferably in the company's
remuneration should provide wages in accordance with the provisions set by the
government, so as not to give rise to disputes between businessmen and workers /
laborers. But if the company was not able to do a remuneration corresponding
existing provisions, should attempt to do the company to make application for the
suspension of the governor, as well as the government of Badung Regency and the
Department of Employment should increase surveillance in order to socialize and
inspection regarding minimum wages are applied in each region by companies in
accordance with the provisions that have been defined annually. So companies do not
arbitrarily in remuneration to workers / laborers because of lack of knowledge
workers / laborers employed by companies that provide wages below the minimum
wage has been determined. Workers should be aware of the law in the sense of
knowing the law and can use the legislation as a basis for legal action when
experiencing things legal issues.
Keywords: Wages, employers, workers