ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE GOVERNANCE) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA - Test Repository
ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE
PADA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun Oleh Lilik Septiyani Na fi’ah
(213-13-032)
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1 (PS-S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (Empat) Eksemplar Hal : Pengujian Naskah Skripsi Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga di Salatiga
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudara: Nama :
Lilik Septiyani Nafi’ah NIM : 21313032 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan : Perbankan Syariah (S1) Judul :ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN
(CORPORATE GOVERNANCE ) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA UNIT USAHA SYARI’AH DI INDONESIA.
Dapat diajukan dalam sidang munaqosyah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, Agustus 2017 Pembimbing Dr. Hikmah Endraswati, M.Si NIP. 19770507 200003 2 001
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE
GOVERNANCE) TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PADA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
Disusun Oleh
LILIK SEPTIYANI NAFI’AH
NIM : 21313032
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Senin, 21
Agustus 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Ekonomi.
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si.
Sekretaris Penguji : Mochlasin, M.Ag. Penguji I : Ari Setiawan, S.Pd., M.M. Penguji II : Fetria Eka Yudiana, M.Si.
Salatiga, 30 Agustus 2017 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Dr. Anton Bawono, M. Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
PERNYATAAN KEASLIAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: Lilik Septiyani Nafi’ah NIM : 213-13-032 Jurusan : S1-Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul : ANALISIS PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN
(CORPORATE GOVERNANCE ) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA UNIT USAHA SYARI’AH DI INDONESIA
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salatiga, 30 Agustus 2017 Yang Menyatakan
Lilik Septiyani Nafi’ah NIM. 213-13-032
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO“Kita tak pernah tahu usaha keberapa yang akan berhasil
seperti kita tak pernah tahu doa mana yang akan dikabulkan. Maka perbanyaklah keduanya.”
“Boleh bermimpi, asal cepat bangun dan kejar mimpi itu.” “Dream On, before it should be paid.”
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Beliau sang penyemangat yang tak pernah bosan mendoakan
segala kebaikan, bersusah payah dalam memenuhi segala kebutuhan, tak pernah lelah menjadi pahlawan, tak pernah lelah menjadi sahabat kehidupan. Beliaulah IBU yang selalu ku bangga dan BAPAK yang selalu ku rindu.Dan untuk para sahabat yang selalu memberi semangat,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji saya sanjungkan kepada Allah
SWT serta junjungan nabi agung Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya kelak di yaumil kiyamah. Rasa syukur juga tak lupa saya panjatkan atas selesainya skripsi ini. Saya berharap hasil skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua kalangan masyarakat yang membutuhkan.
Dari skripsi ini, saya menyadari bahwa time management merupakan hal yang cukup sulit, akan tetapi pernah ada pe rkataan mutiara yaitu bahwa “Time is
Money
”, perkataan ini saya maknai bahwa setiap waktu yang diberikan oleh Allah kepada umatnya merupakan hal yang penting guna dimanfaatkan untuk berlomba- lomba dalam kebaikan, salah satunya yaitu dengan menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang saya lakukan mulai dari penulisan, referensi yang kurang memadai dan lain sebagainya. Oleh karenanya saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada :
1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku dosen pembimbing dengan penuh dan bimbingan serta bantuan dalam penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir.
4. Seluruh dosen dan staff jurusan Perbankan Syariah S1 yang telah memberikan ilmu, dan segenap pengetahuan serta wawasan.
5. Orang tua saya tercinta Ibu Munfi’ah dan Bapak Khalik yang telah memberikan doa dan semangat dari awal perkuliahan sampai selesai.
6. Saudara-saudara saya yang telah memberikan doa dan dukungannya.
7. Sahabat-sahabati PMII Kota Salatiga yang telah memberikan banyak pengalaman, doa dan dukungan serta kekeluargaan yang begitu hangat.
8. UKM KSEI IAIN Salatiga yang telah memberikan kami banyak pengalaman, doa serta dukungannya.
9. Sahabat-sahabat sesama aktivis yang telah memberikan doa dan dukungan dalam rangka pembuktian misi aktivis yang akademis, sahabati Khadijat Us Sunna dan sahabati Novita Nesti Saputri.
10. Sahabat-sahabat saya tercinta yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada saya, yang tanpa enggan memberikan kritik ketika saya salah, yang tanpa sungkan merogoh kantongnya untuk menghidupi saya, yang tanpa lelah mengingatkan saya, Sunna, Al- Husna, Demi, Rani, Mbak Dewi, Novita, Mbak Lia, Alfiah, Dibyo, Wasi’, Farid, Ni’am.
11. Temen-temen Talent Scouting yang telah memberikan semangat, doa dan dukungannya, Demi, Rani, Nurul, Rini, Istriyani, Kartika, Aisyah, Teti, Nisa’, Helmi.
12. Temen-temen kost Zaina Bordir yang telah memberikan semangat, do’a dan dukungannya.
13. Teman-teman PS-S1 yang telah menemani saya dalam menimba ilmu di IAIN Salatiga Saya menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kelemahannya, sehingga kritik maupun saran sangat saya harapkan. Semoga dengan terselesaikannya skripsi ini dapat bermanfaat untuk seluruh kalangan masyarakat yang membaca. Aamiin.
Salatiga, 30 Agustus 2017 Penulis
Lilik Septiyani Nafi’ah 213-13-032
ABSTRAK
Nafi’ah, Lilik Septiyani. 2017. Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan
(Corporate Governance) terhadap Kinerja Keuangan pada Unit Usaha Syari’ah di Indonesia. Pembimbing: Dr. Hikmah Endraswati, M. Si. Good Corporate Governance merupakan mekanisme yang digunakan
untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja keuangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh tata kelola perusahaan (corporate
governance ) terhadap kinerja keuangan Unit Usaha Syari’ah di Indonesia.
Populasi dalam peneletian ini meliputi seluruh Unit Usaha Syariah yang ada di Indonesia pada periode tahun 2010-2015 yang berjumlah 22 bank. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pada penelitian ini sampel yang lolos kriteria sebanyak 9 bank sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 54. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur dengan NOM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah dan proporsi Komisaris Independen berpengaruh positif signifikan terhadap NOM, variabel kehadiran rapat Dewan Komisaris dan dewan Direksi berpengaruh negatif signifikan terhadap NOM. Sedangkan variabel ukuran Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi tidak berpengaruh terhadap NOM. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ukuran Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi secara simultan berpengaruh terhadap NOM.
Kata kunci : Corporate Governance, Unit Usaha Syariah, Kinerja Keuangan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 12 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 14 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 16 E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 16 BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ......................................................................................... 18 B. Kerangka Teori ......................................................................................... 32 C. Kerangka Penelitian .................................................................................. 43 D. Hipotesis .................................................................................. 44 BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 59
A. Jenis Penelitian
B. Data dan Sumber Data ......................................................................... 59
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 59
D. Populasi Dan Sampel ...................................................................... 60
E. Definisi Operasional .................................................................................. 63
F. Metode Analisis Data ................................................................................ 72
BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 80 B. Analisis Data ................................................................................ 84 BAB V PENUTUP C. Kesimpulan .............................................................................................. 101 D. Saran ........................................................................................... 103 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
- – LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah .........................................................
1 Tabel 1.2 Rasio Keuangan BUS dan UUS ...........................................................
3 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................
23 Tabel 3.1 Daftar Populasi ........................................................................................
61 Tabel 3.2 Daftar Sampel ..........................................................................................
62 Tabel 4.1 Hasil Uji Deskriptif .................................................................................
80 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 84
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................................... 85Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................ 86 Tabel 4.5 Hasil Uji Glejser ....................................................................................88 Tabel 4.6 Hasil Uji t ................................................................................................
89 Tabel 4.7 Hasil Uji F .............................................................................................. 99
2 Tabel 4.8 Hasil Uji R ............................................................................................ 100
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..............................................................87
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Model Tata Kelola Perusahaan BUS ....................................................... 36 Grafik 2.2 Kerangka Penelitian ............................................................................... 43
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan kini telah mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Hal ini dapat dilihat bahwa pertumbuhan bank saat ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini juga dapat dilihat dengan semakin banyaknya bank yang ada di Indonesia baik itu Bank Konvensional maupun Bank Syariah. Hal ini dibuktikan dengan data statistik di bawah ini:
Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan SyariahIndikator 2009 2010 2011 2012 2013 Des Juni 2014 2015 Bank Umum Syariah
Jumlah Bank
6
11
11
11
11
12
12 Jumlah Kantor 711 1215 1401 1745 1998 2151 2121
Unit Usaha Syariah
Jumlah Bank Umum
25
23
24
24
23
22
22 Konvensional yang memiliki UUS Jumlah Kantor 287 262 336 517 590 320 327
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Jumlah Bank 138 150 155 158 163 163 161 Jumlah Kantor 225 286 364 401 402 477 433
Total Kantor 1223 1763 2101 2663 2990 2944 2881
Sumber : www.ojk.go.id Semakin banyaknya jumlah bank tersebut mengakibatkan persaingannya pun semakin pesat, yang pada akhirnya mendorong bank terjadi di Indonesia pada tahun 1998 membuat beberapa perbankan di Indonesia mengalami banyak kesulitan sehingga kolaps. Dampak lain pun terjadi dengan banyaknya bank-bank lain yang tidak sehat yang harus dilikuidasi karena sudah tidak bisa diselamatkan kembali (Dewayanto, 2010).
Dalam seminar restrukturisasi perbankan di Jakarta pada tahun 1998 disimpulkan beberapa penyebab menurunnya kinerja perbankan, antara lain semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan, yang menyebabkan bank harus menyediakan cadangan penghapusan hutang yang cukup besar sehingga mengakibatkan kemampuan bank memberikan kredit menjadi terbatas; dampak likuiditas bank yang mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga memicu penarikan dana yang secara besar-besaran; semakin turunnya permodalan bank-bank; banyak bank yang tidak mampu melunasi kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah; manajemen bank yang tidak profesional (Dewayanto, 2010).
Menurut Dewayanto (2010), untuk mengatasi masalah tersebut, maka pemerintah menjalankan kebijakan reformasi perbankan pada Maret 1999 dengan melakukan penutupan bank, pengambilalihan 7 bank, rekapitulasi 9 bank, dan mengintruksikan 73 bank untuk mempertahankan operasinya tanpa melakukan rekapitulasi sehingga pada tahun 2001 jumlah bank yang tersisa sebanyak 151 bank. Selain melaksanakan kebijakan reformasi perbankan, pada tahun 2004 pemerintah melalui Bank Indonesia
(BI) melakukan pembenahan fundamental terhadap perbankan nasional yaitu dengan dikeluarkannya API (Arsitektur Perbankan Indonesia). Selain itu, pemerintah melalui Bank Indonesia juga mengeluarkan peraturan tentang pelaksanaan good corporate governance bagi bank umum berupa Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/4/PBI/2006 yang kemudian diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/14/PBI/2006.
Sedangkan untuk bank syariah kewajiban untuk menerapkan GCG ditegaskan dalam pasal 34 Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah (UU perbakan syariah). Kemuidan pada 9 Desember 2009, Bank Indonesia juga mengeluarkan peraturan tentang pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS yang mulai diberlakukan pada tahun 2010 (Abdullah, 2010). Peraturan tersebut berupa Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 (Abdullah, 2010 : 13) .
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/33/PBI/2009 tersebut perlu ditetapkan karena bukan hanya bank konvensional yang memiliki beberapa masalah kinerja keuangan, namun perbankan syari’ah juga memiliki masalah kinerja keuangan hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan yang mengalami fluktuasi dari tahun 2009 sampai dengan pertengahan 2015 seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.2 Rasio Keuangan Bank Umum Syari’ah dan Unit Usaha SyariahRasio Keuangan Bank Umum Syari’ah dan Unit Usaha Syariah Rasio 2009 2010 2011 2012 2013 Des Juni 2014 2015
1) ROA 1,48% 1,67% 1,79% 2,14% 2,00% 0,79% 0,89%
r) 1)
ROE 26,09 17,58 15,73% 24,06% 17,24 5,85% 7,98%
- )
% % % NPF 4,01% 3,02% 2,52% 2,22% 2,62% 4,33% 4,73% FDR 89,70 89,67 88,94% 100,00 100,3 91,50 96,52
% % % 2% % % BOPO 84,39 80,54 78,41% 74,97% 78,21 94,16 94,22
% % % % %
1)
Hanya data Bank Umum Syariah
r)
Angka-angka diperbaiki
- )
Angka-angka sementara 1.
“Revisi data BUS-UUS mulai bulan Mei 2014 berdasarkan LSMK” Sumber : www.ojk.go.id
Menurut Purwani (2010), melalui penerapan good corporate
governance diharapkan perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya
melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta meningkatkan pelayanan kepada stakeholder. Hal itu juga yang diharapkan akan terjadi pada industri perbankan berbasis syari’ah dalam penerapan good
corporate governance .
Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dalam Abdullah (2010 : 12), sebagai sebuah industri, perbankan syariah memiliki karakteristik yang secara umum melekat pada industri perbankan.
, perbankan adalah industri yang padat regulasi. Hampir setiap
Pertama
gerak-gerik dan aktivitas bank tidak luput dari ketentuan dan pantauan regulator. Semua regulasi bertujuan untuk memberikan perlindungan yang maksimal atas kepentingan publik. Kondisi tersebut diperlukan sebagai konsekuensi dari karakteristik industri perbankan. Kedua, perbankan sebagai institusi bisnis yang berlandaskan kepercayaan. Bank pada hakikatnya menjalankan aktivitas intermediasi atas dana masyarakat yang diserahkan kepadanya, yang pada gilirannya menjadi bagian dari perputaran roda perekonomian.
Selain itu, dalam menjalankan aktivitas intermediasi keuangannya, bank berhadapan dengan berbagai macam resiko mulai dari resiko kredit, resiko pasar, resiko operasional, hingga resiko legal dan resiko reputasi. Karena itu bank harus dikelola secara hati-hati oleh manajemen yang bukan saja profesional tetapi juga berintegrasi tinggi. Hal inilah yang menjadi sebab corporate governance menjadi sangat penting sehingga memerlukan peraturan khusus (Abdullah, 2010 : 13).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meneliti tentang pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan, namun hasilnya tidak selalu menunjukkan bahwa corporate governance mempengaruhi kinerja perusahaan. Prasinta (2012) yang melakukan penelitian terhadap perusahaan yang ikut serta dan memenuhi syarat dalam ajang CGPI awards pada tahun 2006-2010 serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk menunjukkan bahwa pengaruh good corporate terhadap kinerja keuangan dan hasilnya menunjukkan bahwa
governance
good corporate governance yang diproksikan dengan skor CGPI tidak
berpengaruh terhadap ROA dan
Tobin’s Q, namun skor CGPI berpengaruh positif terhadap ROE. Purwani (2010) yang melakukan penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam peserta survey
IICG selama periode 2004 sampai dengan 2008 untuk menunjukkan pengaruh good corporate governance terhadap kinerja perusahaan dan hasilnya menunjukkan bahwa penerapan good corporate governance tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja perusahaan dengan alat ukur EVA momentum.
Dewayanto (2010) yang melakukan penelitian terhadap perusahaan perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006-2008 untuk menunjukkan pengaruh mekanisme corporate
governance terhadap kinerja perbankan nasional. Hasilnya menunjukkan
bahwa mekanisme corporate governance (CAR, auditor eksternal, ukuran Dewan Direksi) menunjukkan hubungan yang positif signifikan terhadap kinerja perbankan. Sedangkan mekanisme corporate governance (kepemilikan pemegang saham pengendali, kepemilikan asing, kepemilikan pemerintah) tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan.
Mekanisme corporate governance (ukuran Dewan Komisaris dan komisaris independen) menunjukkan hubungan yang negatif dan signifikan terhadap kinerja perbankan.
Takarini (2014) melakukan penelitian terhadap perusahaan perbankan syariah yang sudah spin off menjadi Bank Umum Syariah dari tahun 2010-2012 untuk menunjukkan pengaruh intelectual capital, kualitas good corporate governance, dan struktur modal terhadap kinerja keuangan bank syariah, dan hasilnya menunjukkan bahwa intelectual
capital memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan perbankan
syariah, penerapan good corporate governance berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perbankan syariah dan struktur modal tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah.
Najah (2014) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang masuk daftar efek syariah pada tahun 2010 sampai dengan 2012 dengan tujuan untuk menunjukkan pengaruh intellectual capital dan tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa
intellectual capital (value added capital employed dan value added
structural capital ) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Sedangkan intellectual capital (value added human capital) dan tata kelola perusahaan (kepemilikan institusional, Dewan Komisaris independen, komite audit) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Hafidzah (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 untuk menunjukkan pengaruh corporate responsibility dan
good corporate governnace terhadap kinerja keuangan perusahaan dan
hasilnya menunjukkan bahwa corporate social responsibiity tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, kepemilikian institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, frekuensi rapat Dewan
Komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, frekuensi rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Sulaiman (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2011 untuk menunjukkan pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa mekanisme good
corporate governance (Dewan Komisaris independen, kepemilikan
institusional, dan rasio utang) secara simultan berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE, namun mekanisme good corporate governance (Dewan Komisaris independen, kepemilikan institusional, dan rasio utang) secara simultan tidak berpengaruh terhadap return. Sedangkan jika secara parsial Dewan Komisaris independen berpengaruh positif terhadap ROE, namun tidak berpengaruh terhadap ROA dan return. Kepemilikan institusional secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA, ROE dan return. Rasio utang secara parsial berpengaruh positif terhadap ROE, namun tidak berpengaruh terhadap ROA dan return.
Ibadil (2013) melakukan penelitian terhadap bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 untuk menunjukkan pengaruh Non Performing Loan (NPL), Loan
(LDR), Posisi Devisa Netto (PDN), Beban Operasional
Deposit ratio
terhadap pendapatan operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM),
Capital Adequacy Ratio (CAR),Good Corporate Governance (GCG)
terhadap Return On Assets (ROA) dan hasilnya menunjukkan bahwa NPL,
NIM, CAR, dan BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, sedangkan LDR, PDN dan GCG tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.
Hasanah (2013) melakukan penelitian terhadap perbankan yang terdaftar di BEI ada periode 2007-2011 untuk menunjukkan pengaruh Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Komisaris independen dan kepemilikan manajerial terhadap kinerja perbankan dan hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial Dewan Direksi, komisaris independen, dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perbankan sedangkan Dewan Komisaris tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perbankan.
Santoso (2012) melakukan penelitian terhadap bank yang masuk dalam peringkat 10 besar CGPI tahun 2008-2010 untuk menunjukkan kualitas corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan dan hasilnya menunjukkan bahwa kualitas corporate governance berpengaruh positif pada kinerja keuangan yang dinyatakan dengan ROA, ROE, dan BOPO, namun kualitas corporate governance tidak berpengaruh pada kinerja keuangan yang dinyatakan dengan NIM dan LDR.
Pratiwi (2013) melakukan penelitian terhadap bank umum syariah di Indonesia periode 2007 sampai dengan 2012 untuk menunjukkan pengaruh dari kualitas penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan dan hasilnya menunjukkan bahwa kualitas good BOPO, sedangkan kualitas good corporate governance berpengaruh negatif terhadap rasio ROA dan ROE, namun kualitas good corporate
governance tidak berpengaruh terhadap rasio NPF dan NIM.
Hisammudin dan Tirta (2012) melakukan penelitian terhadap Bank Umum Syariah periode 2008-2010 untuk menunjukkan pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan bank umum syariah dan hasilnya menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan ROE.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek, variabel yang digunakan serta periode yang diteliti. Purwani (2010) dan Prasinta (2012) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di BEI, Hafidzah (2013) dan Sulaiman (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index, Ibadil (2013) dan Hasanah (2013) melakukan penelitian terhadap Bank Umum yang terdaftar di BEI, Pratiwi (2013) dan Hisammudin & Tirta (2012) melakukan penelitian terhadap Bank Umum Syariah. Sedangkan penelitian ini melakukan penelitian terhadap Unit Usaha Syariah di Indonesia.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan variabel yang digunakan oleh penelitian-penelitian sebelumnya.
Dewayanto (2010) menggunakan variabel independen berupa kepemilikan ukuran Dewan Direksi, ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen, CAR, dan auditor eksternal. Najah (2014) menggunakan variabel independen berupa kepemilikan institusional, Dewan Komisaris Independen, dan Komite Audit, Hafidzah (2013) menggunakan variabel independen berupa CSR, kepemilikan institusional, ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen, frekuensi rapat Dewan Komisaris dan frekuensi rapat komite audit. Sulaiman (2013) menggunakan variabel independen berupa Dewan Komisaris Independen, kepemilikan institusioanal dan rasio utang. Hasanah (2013) menggunakan variabel independen berupa Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen dan kepemilikan manajerial. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel independen berupa ukuran Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, proporsi Komisaris Independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi. Variabel independen yang masih jarang digunakan oleh penelitian sebelumnya namun digunakan dalam penelitian ini ialah adanya variabel remunerasi baik remunerasi Dewan Pengawas Syariah, Dewan Komisaris maupun remunerasi Dewan Direksi.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini juga berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dewayanto (2010), Hasanah
(2013) dan Ibadil (2013) menggunakan variabel dependen berupa ROA, Najah (2014) dan Hafidzah (2013) menggunakan variabel dependen berupa ROE, Sulaiman (2013) menggunakan variabel dependen berupa ROA, ROE dan RETURN. Sedangkan dalam penelitian ini variabel dependen yang dugunakan ialah NOM (Net operating Margin).
Periode yang diteliti dalam penelitian ini juga berbeda dengan penelitian sebelumnya. Periode yang diteliti oleh Dewayanto (2010) ialah mulai tahun 2006 sampai dengan 2008, Najah (2014) dari tahun 2010 sampai dengan 2012, Hafidzah (2013) dan Ibadil (2013) dari tahun 2008 sampai dengan 2012, Sulaiman (2013) mulai dari tahun 2009 sampai dengan 2011, Hasanah (2013) dari tahun 2007 sampai dengan 2011.
Sedangkan dalam penelitian ini periode yang diteliti ialah mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syari’ah terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah terhadap
(NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
Net Operating Margin 3.
Bagaimana pengaruh kehadiran rapat Dewan Pengawas Syari’ah terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di
4. Bagaimana pengaruh remunerasi Dewan Pengawas Syar i’ah terhadap
Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
5. Bagaimana pengaruh ukuran Dewan Komisaris terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
6. Bagaimana pengaruh proporsi komisaris independen terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
7. Bagaimana pengaruh jumlah rapat Dewan Komisaris terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
8. Bagaimana pengaruh kehadiran rapat Dewan Komisaris terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
9. Bagaimana pengaruh remunerasi Dewan Komisaris terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
10. Bagaimana pengaruh jumlah rapat Dewan Direksi terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
11. Bagaimana pengaruh kehadiran rapat Dewan Direksi terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
12. Bagaimana pengaruh remunerasi Dewan Direksi terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia?
13. Bagaimana pengaruh u kuran Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi secara bersama-sama terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia? C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syari’ah terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia 2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia
3. Untuk mengetahui pengaruh kehadiran rapat Dewan Pengawas Syari’ah terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia
4. Untuk mengetahui pengaruh remunerasi Dewan Pengawas Syari’ah terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia
5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran Dewan Komisaris terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia
6. Untuk mengetahui pengaruh proporsi komisaris independen terhadap
Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia
7. Untuk mengetahui pengaruh jumlah rapat Dewan Komisaris terhadap
8. Untuk mengetahui pengaruh kehadiran rapat Dewan Komisaris terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia
9. Untuk mengetahui pengaruh remunerasi Dewan Komisaris terhadap
Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia
10. Untuk mengetahui pengaruh jumlah rapat Dewan Direksi terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia
11. Untuk mengetahui pengaruh kehadiran rapat Dewan Direksi terhadap
Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia
12. Untuk mengetahui pengaruh remunerasi Dewan Direksi terhadap Net
Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia 13.
Untuk mengetahui pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syari’ah, jumlah rapat Dewan Pengawas Syari’ah, kehadiran rapat Dewan Pengawas Syariah, remunerasi Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, kehadiran rapat Dewan Komisaris, remunerasi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Direksi, kehadiran rapat Dewan Direksi, dan remunerasi Dewan Direksi secara bersama-sama terhadap Net Operating Margin (NOM) Unit Usaha Syariah di Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah, diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam penetapan peraturan mengenai corporate governance.
2. Bagi perbankan syariah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau rujukan pengambilan keputusan dalam melakukan aktivitas perusahaan berdasarkan prinsip good corporate governance berbasis syari’ah.
3. Bagi akademisi dan peneliti, dengan penelitian ini diharapkan menjadi acuan dan referensi dalam pengembangan ilmu manajemen keuangan mengenai tata kelola perusahaan (corporate governance) dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan.
4. Bagi khalayak umum, diaharapkan dengan penelitian ini memberikan pengetahuan umum mengenai tata kelola perusahaan (corporate
governance) dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan.
E. Sistematika Penulisan
Pada penulisan penelitian ini terdapat 5 bab yang terdiri dari beberapa sub bab yang dapat diuraikan kembali. Sistematika Penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Di dalam bab ini akan diuraikan tentang telaah pustaka yang berisi
penelitian terdahulu, kerangka teori, dalam hal ini maka diklasifikasikan menjadi agensi teori, teori tentang corporate governanace, kemudian teori tentang kinerja keuangan, dan teori-teori yang mendukung lainnya, kerangka penelitian, dan juga hipotesis penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan alat analisis. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan,
meliputi pembuktian hipotesis, pembahasan, dan jawaban atas pertanyaan dalam perumusan masalah.
BAB V PENUTUP Merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Dalam penelitian ini, peneliti telah membandingkan antara
penelitian satu dengan yang lainnya guna untuk mendukung materi yang akan dibahas. Menurut Dewayanto (2010) yang melakukan penelitian terhadap perusahaan perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006-2008 untuk menunjukkan pengaruh mekanisme corporate governance terhadap kinerja perbankan nasional.
Hasilnya menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance (CAR, auditor eksternal, ukuran Dewan Direksi) menunjukkan hubungan yang positif signifikan terhadap kinerja perbankan. Sedangkan mekanisme
corporate governance (kepemilikan pemegang saham pengendali,
kepemilikan asing, kepemilikan pemerintah) tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Mekanisme corporate governance (ukuran Dewan Komisaris dan komisaris independen) menunjukkan hubungan yang negatif dan signifikan terhadap kinerja perbankan.
Najah (2014) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang masuk daftar efek syariah pada tahun 2010 sampai dengan 2012 dengan tujuan untuk menunjukkan pengaruh intellectual capital dan tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa
intellectual capital (value added capital employed dan value added
Sedangkan intellectual capital (value added human capital) dan tata kelola perusahaan (kepemilikan institusional, Dewan Komisaris independen, komite audit) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Hafidzah (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 untuk menunjukkan pengaruh corporate responsibility dan
good corporate governnace terhadap kinerja keuangan perusahaan dan
hasilnya menunjukkan bahwa corporate social responsibiity tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, kepemilikian institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, frekuensi rapat Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, frekuensi rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Sulaiman (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2009-2011 untuk menunjukkan pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa mekanisme good
corporate governance (Dewan Komisaris independen, kepemilikan
institusional, dan rasio utang) secara simultan berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE, namun mekanisme good corporate governance (Dewan Komisaris independen, kepemilikan institusional, dan rasio utang) secara simultan tidak berpengaruh terhadap return. Sedangkan jika secara parsial
Dewan Komisaris independen berpengaruh positif terhadap ROE, namun tidak berpengaruh terhadap ROA dan return. Kepemilikan institusional secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA, ROE dan return. Rasio utang secara parsial berpengaruh positif terhadap ROE, namun tidak berpengaruh terhadap ROA dan return.